ALJABAR BOOLEAN
Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Matematika Diskrit
Dosen Pengampu: Elvira Sawitri ,S.Pd,M.Pd.T
Disusun Oleh :
Page 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tak terhingga saya panjatkan akhirnya saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda
kegiatan akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi,
adapun judul yang saya buat didalam makalah ini adalah mengenai “ALJABAR
BOOLEAN”
Dalam proses penyusunan makalah ini, saya banyak mendapatkan
bantuan, dukungan, serta do’a dari berbagai pihak, dari kedua orang tua saya dan
teman teman saya.
Kata Pengantar....................................................................................................i
Page i
DAFTAR ISI
Daftar Isi...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Aljabar Boolean....................................................................3
2.2 Aljabar Boolean Dua-Nilai ................................................................4
2.3 Ekspresi Boolean................................................................................5
2.4 Mengevaluasi Ekspresi Boolean.........................................................6
2. 5 Prinsip Dualitas..................................................................................7
2. 6 Hukum-hukum Aljabar Boolean.......................................................7
2.7 Fungsi Boolean...................................................................................9
2.8 Komplemen Fungsi ............................................................................10
2.9 Bentuk Kanonik..................................................................................11
BAB III PENUTUP
1.1 Kesimpulan...........................................................................................15
1.2 Saran.....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................16
Page ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-
variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan
huruf-huruf alfabet, dan tiga operasi dasar dengan AND, OR dan NOT
(komplemen).
Fungsi boolean terdiri dari variabel-variabel biner yang menunjukkan
fungsi, suatu tanda sama dengan, dan suatu ekspresi aljabar yang dibentuk dengan
menggunakan variabel-variabel biner, konstanta-konstanta 0 dan 1, simbol-simbol
operasi logik, dan tanda kurung. Suatu fungsi boolean bisa dinyatakan dalam tabel
kebenaran. Suatu tabel kebenaran untuk fungsi boolean merupakan daftar semua
kombinasi angka-angka biner 0 dan 1 yang diberikan ke variabel-variabel biner
dan daftar yang memperlihatkan nilai fungsi untuk masing-masing kombinasi
biner.
Aljabar boolean mempunyai 2 fungsi berbeda yang saling berhubungan.
Dalam arti luas, aljabar boolean berarti suatu jenis simbol-simbol yang ditemukan
oleh George Boole untuk memanipulasi nilai-nilai kebenaran logika secara
aljabar. Dalam hal ini aljabar boolean cocok untuk diaplikasikan dalam komputer.
Oleh karena itulah si penulis berharap si pembaca dapat mengetahui fungsi dan
menambah wawasan tentang Aljabar Boolean.
Page 1
1.3 Tujuan Penulisan
Selain permasalahan yang ditemui dalam pembuatan makalah ini kami
sebagai penulis juga mempunyai beberapa tujuan dalam menulis makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1. Pembaca dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Aljabar Boolean.
2. Pembaca dapat mengetahui fungsi dari Aljabar Boolean.
3. Pembaca dapat mengetahui apa saja hukum-hukum dari Aljabar Boolean.
Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Closure :(i) a + b Î B
(ii) a b Î B
2. Identitas :(i) a + 0 = a
(ii) a 1 = a
3. Komutatif :(i) a + b = b + a
(ii) a b = b a
4. Distributif :(i) a (b + c) = (ab) + (a c)
(ii) a + (b c) = (a + b) (a + c)
5. Komplemen:(i) a + a’ = 1
(ii) a a’ = 0
Page 3
2.2 Aljabar Boolean Dua-Nilai
Aljabar Boolean dua-nilai:
B = {0, 1}
operator biner, + dan
operator uner, ’
Kaidah untuk operator biner dan operator uner:
A b a×b a B a+b A a’
0 0 0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 1 1 1 0
1 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1
Page 4
1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1
Page 5
2.4 Mengevaluasi Ekspresi Boolean
Contoh: a’× (b + c)
jika a = 0, b = 1, dan c = 0, maka hasil evaluasi ekspresi:
0’× (1 + 0) = 1 × 1 = 1
Dua ekspresi Boolean dikatakan ekivalen (dilambangkan dengan ‘=’) jika
keduanya mempunyai nilai yang sama untuk setiap pemberian nilai-nilai kepada n
peubah.
a . (b + c) = (a . b) + (a .c)
Contoh. Perlihatkan bahwa a + a’b = a + b .
Penyelesaian:
Page 6
2. 5 Prinsip Dualitas
Misalkan S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar Boolean yang
melibatkan operator +, , dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh
dengan cara mengganti
dengan +
+ dengan
0 dengan 1
1 dengan 0
dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka kesamaan S* juga
benar. S* disebut sebagai dual dari S.
Contoh.
(i) (a × 1)(0 + a’) = 0 dualnya (a + 0) + (1 × a’) = 1
(ii) a(a‘ + b) = ab dualnya a + a‘b = a + b
Page 7
7. 7. Hukum komutatif: 8. 8. Hukum asosiatif:
1. a + b = b + a 1. a + (b + c) = (a + b) + c
2. ab = ba 2. a (b c) = (a b) c
Page 8
2.7 Fungsi Boolean
Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari Bn ke B
melalui ekspresi Boolean, kita menuliskannya sebagai
f : Bn ® B yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang
beranggotakan pasangan terurut ganda-n (ordered n-tuple) di dalam daerah
asal B.
Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi Boolean.
Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah
f(x, y, z) = xyz + x’y + y’z
Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3
(x, y, z) ke himpunan {0, 1}.
Contohnya, (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1
sehingga f(1, 0, 1) = 1 × 0 × 1 + 1’ × 0 + 0’× 1 = 0 + 0 + 1 = 1 .
Contoh-contoh fungsi Boolean yang lain:
1. f(x) = x
2. f(x, y) = x’y + xy’+ y’
3. f(x, y) = x’ y’
4. f(x, y) = (x + y)’
5. f(x, y, z) = xyz’
Page 9
Penyelesaian:
X y z f(x, y, z) = xy z’
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 1
1 1 1 0
Page 10
2.9 Bentuk Kanonik
Ada dua macam bentuk kanonik:
1. Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP)
2. Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS)
Contoh:
1. f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz à SOP
Setiap suku (term) disebut minterm
2. g(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’) (x’ + y + z’)(x’ + y’ + z)
à POS Setiap suku (term) disebut maxterm
Setiap minterm/maxterm mengandung literal lengkap
Page 11
Contoh . Nyatakan tabel kebenaran di bawah ini dalam bentuk kanonik SOP dan
POS.
Tabel 1
Page 12
Penyelesaian:
a. SOP
Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan 1
adalah 001, 100, dan 111, maka fungsi Booleannya dalam bentuk kanonik SOP
adalah f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz
atau (dengan menggunakan lambang minterm),
f(x, y, z) = m1 + m4 + m7 = å (1, 4, 7)
b. POS
Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan 0
adalah 000, 010, 011, 101, dan 110, maka fungsi Booleannya dalam bentuk
kanonik POS adalah
f(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’+ z)(x + y’+ z’)
(x’+ y + z’)(x’+ y’+ z)
atau dalam bentuk lain,
f(x, y, z) = M0 M2 M3 M5 M6 = Õ(0, 2, 3, 5, 6)
Contoh .
Nyatakan fungsi Boolean f(x, y, z) = x + y’z dalam bentuk kanonik SOP dan
POS.
Penyelesaian:
(a) SOP
x = x(y + y’)
= xy + xy’
= xy (z + z’) + xy’(z + z’)
= xyz + xyz’ + xy’z + xy’z’
y’z = y’z (x + x’)
= xy’z + x’y’z
Jadi f(x, y, z) = x + y’z
= xyz + xyz’ + xy’z + xy’z’ + xy’z + x’y’z
Page 13
= x’y’z + xy’z’ + xy’z + xyz’ + xyz
atau f(x, y, z) = m1 + m4 + m5 + m6 + m7 = S (1,4,5,6,7)
(b) POS
f(x, y, z) = x + y’z
= (x + y’)(x + z)
x + y’ = x + y’ + zz’
= (x + y’ + z)(x + y’ + z’)
x+z = x + z + yy’
= (x + y + z)(x + y’ + z)
Jadi, f(x, y, z) = (x + y’ + z)(x + y’ + z’)(x + y + z)(x + y’ + z)
= (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’)
atau f(x, y, z) = M0M2M3 = Õ(0, 2, 3)
Page 14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan apa yang di bahas di atas si penulis dapat menyimpulkan
bahwa untuk mempunyai sebuah aljabar Boolean, harus diperlihatkan:
1. Elemen-elemen himpunan B,
2. Kaidah operasi untuk operator biner dan operator uner,
3. Memenuhi postulat Huntington
3.2 Saran
Untuk memahami lebih lanjut tentang Aljabar Boolean kami harap
pembaca dapat mencari sumber-sumber yang lain di internet dan buku-buku
yang terkait dengan Aljabar Boolean.
Page 15
DAFTAR PUSTAKA
http://pandukristiyanto89.wordpress.com/2010/10/19/aljabar-boolean/
kur2003.if.itb.ac.id/file/Aljabar%20Boolean.do
Anoname. Boolean Algebra.http://en.wikipedia.org/boolean_Algebra/.
diakses online tanggal 20April 2011.
John Crowe and Barrie Hayes-GillJohn. 2003.Introduction to Digital
Electronics.Bristol : JW Arrowsmith
and Barrie Hayes-Gill
Sumarna.2006.Elektronika Digital.Konsep dasar dan aplikasinya.Yogyakarta:
Graha Ilmu.Sumarna. 2011.
https://lecturer.eepisits.edu/~ira/materi/matematika%20diskrit/Aljabar%20
Boolean.pdf
Page 16