Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

(GERBANG LOGIKA DASAR DAN ALJABAR BOOLE)

DISUSUN OLEH:

MATERI 5

MUH. IVAN WIRAYUDHA SALEH (22650088)

LA ODE ILHAM (22650080)

ARDAN (22650085)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya.
Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian
alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang penulis beri
judul” GERBANG LOGIKA DASAR DAN ALJABAR BOOLE”.

Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari


berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang
sebesar- besarnya. Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan
celah, berupa kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa
kekurangan yang tidak disadari oleh penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan
agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

A. Latar Belakang .....................................................................................1

B. Rumusan Masalah ................................................................................1

C. Tujuan ...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................3

A. Mengimplementasikan Rangkaian Logika ...........................................3

B. Gerbang NAND dan NOR ...................................................................5

C. Teorema Aljabar Boole.........................................................................6

D. Perancangan dan Analisis Rangkaian Logika ......................................8

BAB III PENUTUP ............................................................................................10

A. Kesimpulan ..........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Gerbang logika merupakan dasar dari pembetukan system digital yang kita
kenal saat ini. Missal saja pada computer yang sehari-hari kita pakai merupakan
aplikasi langsung dari penggunaan gerbang logika. Prosesor sebagai otak
penggerak segala kegiatan baik itu mengetik, mendengarkan music, main game
dan sebagainya merupakan gabungan dari beberapa gerbang logika yang tersusun
dalam suatu susunan yang sering kita dengar dengan istilah chip dan Kumpulan
dari chip terbentuk IC (integrated circuit). Gerbang logika yang umum dipakai
merupakan gabungan/modifikasi dari gerbang dasar yaitu gerbang AND, NOT
dan OR dengan memodifikasi gerbang dasar tersebut akan didapat gerbang baru
seperti gerbang NAND, NOR, dan XOR.

Gerbang logika atau sering juga disebut gerbang logika Boolean merupakan
sebuah sistem pemrosesan dasar yang dapat memproses input-input yang berupah
bilangan biner menjadi sebuah output yang berkondisi yang akhirnya digunakan
untuk proses selanjutnya. Gerbang logika dapat mengkondisikan input-input yang
masuk kemudian menjadikan sebuah output yang sesuai dengan apa yang
ditentukan olehnya.

B. Rumusa Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu bagaimana cara mempelajari dan
memahami GERBANG LOGIKA mengenai fungsi-fungsi khusus, misalnya
AND, OR, NAND, NOR, NOT atau EX-OR (XOR). Masing-masing gerbang
logika mempunyai perilaku proses yang berbeda. Perbedaan ini dapat ditunjukan
dengan kombinasi keluaran yang di gambarkan dalam table kebenaran (truth
table).

1
C. Tujuan

1. Mengetahui implementasikan rangkaian logika


2. Mengetahui gerbang NAND dan NOR
3. Mengetahui teorema aljabar boole
4. Mengetahui perancangan dan analisis rangkaian logika

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Mengimplementasikan Rangkaian Logika

“Gerbang Logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika
dan matematika boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik
menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama
diimplementasikan secara elektronis menggunakan diode atau transistor, akan
tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen – komponen yang
memanfaatkan sifat-sifat elektrromagnetik (relay). Logika merupakan dasar dari
semua penalaran (Reasoning). Untuk menyatukan beberapa logika, kita
membutuhkan operator logika dan untuk membuktikan kebenaran dari logika, kita
dapat menggukan tabel kebenaran. Tabel kebenaran menampilkan hubungan
antara nilai kebenaran dari proposi atomic. Dengan tabel kebenaran suatu
persamaan logika, kebenaran, suatu persamaan logika ataupun proposisi bisa
dicari nilai kebenarannya. Tabel kebenaran pasti mempunyai banyak aplikasi yang
dapat diterapkan karena mempunyai fungsi tersebut. Salah satu dari aplikasi
tersebut yaitu dengan menggunakan tabel kebenaran kita dapat mendesain suatu
rangkaian logika. Dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana peran dan
kegunaan tabel kebenaran dalam proses pendesainan suatu rangkaian logika.
Gerbang yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah elemen dasar dari
semua rangkaian yang mengggunakan sistem digital. Semua fungsi digital pada
dasarnya tersusun atas gabungan beberapa gerbang logika dasar yang di susun
berdasarkan fungsi yang di inginkan. Gerbang gerbang dasar ini bekerja atas dasar
logika tengangan yang di gunakan dalam Teknik digital. Logika tegangan adalah
asas dasar bagi gerbang-gerbang logika. Dalam Teknik digital apa yang di
namakan logika tegangan adalah dua kondisi tegangan yang saling berlawanan.
Kondisi tegangan “ada tegangan” mempunyai istilah lain “berlogika satu” (1) atau
“berlogika tinggi” (high), sedangkan “tidak ada tegangan” memiliki istilah lain

3
“berlogika nol” (0) atau “berlogika rendah” (low). Dalam membuat rangkaian
logika kita menggunakan gerbang-gerbang logika yang sesuai dengan yang di
butuhkan.
Rangkaian digital adalah sistem yang mempresentasikan sinyal sebagai nilai
diskrit. Dalam sebuah sirkuit digital, sinyal direpresentasikan dengan satu dari dua
macam kondisi yaitu satu (high, active, true), dan 0 (low, nonactive, false).”
 Macam – Macam Gerbang Logika
a. Gerbang NOT (NOT Gate)
Gerbang Not atau juga biasa disebut dengan pembalik (inverter) memiliki
fungsi membalik logika tegangan inputnya pada outputnya. Sebuah inverter
(pembalik) adalah gerbang dengan satu sinyal masukkan dan satu sinyal
keluaran dimana keadaan keluarannya selalu berlawanan dengan keadaan
masukkan. Membalik dalam hal ini adalah mengubah menjadi lawannya.
Karena dengan logika tegangan hanya ada dua kondisi yaitu tinggi dan
rendah atau “1” dan “0”, maka membalik logika tegangan berarti mengubah
“1” menjadi “0” atau sebalikknya mengubah 0 menjadi satu.

b. Gerbang AND (AND Gate)


Gerbang AND (AND GATE) atau dapat pula disebut gate AND, adalah
suatu rangkaian logika yang mempunyai beberapa jalan masuk (input) dan
hanya mempunyai satu jalan keluar (output). Gerbang AND mempunyai dua
atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Dalam
gerbang AND, untuk menghasilkan sinyal keluaran tinggi maka semua sinyal
masukan harus bernilai tinggi.
c. Gerbang OR (OR Gate)
Gerbang OR berbeda dengan gerbang NOT yang hanya memiliki satu
input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2 jalur input. ,Artinya inputnya bisa
lebih dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas adalah semua
gerbang logika selalu mempunyai hanya satu output. Gerbang OR akan
memberikan sinyal keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal masukan

4
bernilai tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang OR hanya memiliki
sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai rendah.

B. Gerbang NAND dan Gerbang NOR

1. Gerbang NAND
Gerbang NAND adalah suatu NOT-AND, atau suatu fungsi AND yang
dibalikkan. Dengan kata lain bahwa gerbang NAND akan menghasilkan sinyal
keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai tinggi.
 Simbol Gerbang NAND

 Tabel Kebenaran Gerbang NAND

2. Gerbang NOR
Gerbang NOR adalah suatu NOT-OR, atau suatu fungsi OR yang dibalikkan
sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang NOR akan menghasilkan sinyal keluaran
tinggi jika semua sinyal masukannya bernilai rendah
 Simbol Gerbang NOR

 Tabel Kebenaran Gerbang NOR

5
C. Teorema Aljabar Boole

Setiap peubah Boole hanya dapat berkeadaan satu dari dua keadaan 0 atau
1. Jadi, kalau satu peubah di-OR-kan dengan 0 maka hasilnya tidak akan berubah
sedangkan bila satu peubah di-OR-kan dengan 1, maka apapun keadaan peubah
itu sebelumnya akan menjadi 1. Tetapi, bila satu peubah di-AND-kan dengan satu,
maka hasilnya tidak akan berubah sedangkan bila di-AND-kan dengan 0, apapun
keadaan peubah itu sebelumnya akan berubah menjadi 0. Ini dapat disimpulkan
dalam bentuk teorema dasar:
X+0=X X.0=0
X+1=1 X.1=X
Jika suatu peubah di-OR-kan dengan dirinya sendiri, maka hasilnya akan 0
bila keadaan variable itu adalah 0 dan hasilnya akan 1 bila keadaan variable itu
adalah 1. Jadi, peng-OR-an satu variable dengan dirinya sendiri menghasilkan
keadaan sama dengan keadaan variable itu. Keadaan serupa berlaku untuk operasi
AND. Ini disebut hukum idempotent:
X+X=X X.X=X
Sesuai dengan logika, maka kalau tidak benar disangkal (di-NOT-kan),
hasilnya menjadi benar dan kalau tidak-salah di-NOT-kan, hasilnya menjadi salah.
Dengan kata lain, penidakan/ penyangkalan (komplementasi) dua kali akan
menghasilkan keadaan aslinya. Ini dikenal dengan nama hukum involusi yang
dituliskan sebagai:

Hasil dari keadaan benar ATAU tidak benar pasti selalu benar dan
keadaan salah ATAU tidak salah juga akan selalu benar (terpenuhi). Tetapi
keadaan salah DAN tidak salah dan benar DAN tidak benar akan selalu salah.

6
Jadi, dalam aljabar boole dapat dinyatakan dengan hukum komplemen sebagai
berikut:

Untuk fungsi-fungsi boole dengan dua peubah atau lebih, dikenal juga
dengan hukum-hukum kumulatif, assosiatif, dan distributive yang berlaku dalam
aljabar biasa, yaitu:
1. A + B = B + A (komutatif OR)
2. A . B = B . A (komutatif AND)
3. A + (B + C) = (A + B) + C = A + B + C (asosiatif OR)
4. A(BC) = (AB)C = ABC (asosiatif AND)
5. A(B + C) = AB + AC (distributive OR)
6. (A + B)(C + D) = AC + BC + AD + BD (distributive AND)
7. A + AB = A
8. A + ĀB = A + B
Adapun matematikawan De Morgan menyumbangkan teoremanya dalam
aljabar boole, atau yang lebih dikenal dengan teorema de Morgan, yaitu:
Nilai komplemen dari dua variable yang di-
AND-kan akan sama nilainya dengan jumlah
dari dua variable yang di komplemenkan masing-masing.
Nilai komplemen dari dua variable yang di-
OR-kan akan sama nilainya dengan
perkalian dari dua variable yang di komplemenkan masing-masing.
Teorema de Morgan itu tidak hanya berlaku untuk dua variable, selain A
dan B masing-masing terdiri dari satu variable tetapi operasi OR atau AND dapat
diteruskan pada variable berikutnya.
Berikut table kebenaran dari teorema de Morgan:

7
D. Perancangan dan Analisis Rangkaian Logika

Perancangan dan analisis rangkaian logika merupakan kegiatan

mengimplementasikan atau merelasikan logika berdasarkan karakteristik atau

watak yang diinginkan atau di ketahui.

 Proses
1. Penuangan watak kedalam tabel kebenaran.
Hasil = Berupa table kebenaran
2. Pemberlakuan kaidah-kaidah perancangan
Hasil = Berupa persamaan logika
3. Implementasi persamaan logika ke dalam rangkaian logika
Hasil = Berupa rangkaian logika
 Contoh
Watak yang di inginkan adalah output bernilai tinggi, jika kedua inputannya
bernilai tinggi
1. Penuangan watak kedalam tabel kebenaran.
Hasil = Berupa table kebenaran

8
2. Pemberlakuan kaidah-kaidah perancangan
Hasil = Berupa persamaan logika

3. Implementasi persamaan logika ke dalam rangkaian logika


Hasil = Berupa rangkaian logika

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Aljabar Boole adalah salah satu bentuk aljabar yang digunakan untuk
menganalisis rangkaian digital dengan dasar logika variabel 1 dan 0.
Aljabar boole dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk menganalisis
rangkaian dan menyatakan operasinya secara matematik, terutama untuk
mendapatkan konfigurasi rangkaian yang paling sederhana (paling sedikit
jumlah komponennya).
2. Teorema Aljabar Boole meliputi :
Fungsi-fungsi boole dengan dua peubah atau lebih, dikenal juga dengan
hukum-hukum kumulatif, assosiatif, dan distributive yang berlaku dalam
aljabar biasa, yaitu:
1. A + B = B + A (komutatif OR)
2. A . B = B . A (komutatif AND)
3. A + (B + C) = (A + B) + C = A + B + C (asosiatif OR)
4.A(BC) = (AB)C = ABC (asosiatif AND)
5.A(B + C) = AB + AC (distributive OR)
6.(A + B)(C + D) = AC + BC + AD + BD (distributive AND)
7.A + AB = A
8.A + ĀB = A + B
3. Minimalisasi suatu rangkaian dilakukan secara analitis berdasarkan dasar-
dasar aljabar Boole.

10
4. Hubungan dari Aljabar Boole dengan Peta Karnaugh adalah sebagai dasar
juga sebagai penyederhana apabila penyederhanaan dengan Peta Karnaugh
dirasa kurang sederhana.

DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/boolean_Algebra/.

http://www.ilmukomputer.org/wp-content/uploads/gerbang-logika.

11

Anda mungkin juga menyukai