Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH SISTEM DIGITAL

Rangkaian Logika, Flip-flop dan Kombinasional

Disusun oleh :
Muhammad Iqbal Aliudin (080.17002)

TANRI ABENG UNIVERSITY


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK ELEKTRO
2018
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa,
yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat serta taufik dan hidayah-Nya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir
Semester mata kuliah Digital Sistem, dan untuk memperdalam atau menambah
wawasan tentang Rangkaian Logika, Flip- flop dan Kombinasional.
Penyusun menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Walau demikian besar harapan penyusun semoga laporan ini bermanfaat.

Jakarta, 27 Agustus 2018


Penyusun

(Muhammad Iqbal Aliudin)

I
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................................i


Daftar Isi ............................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................1
1.3 Tujuan ............................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN .....................................................................................2
2.1 Rangkaian Logika ...........................................................................................2
2.1.1 Pengertian Rangkaian Logika .................................................................2
2.1.2 Jenis-jenis Gerbang Logika ....................................................................2
1. Gerbang AND ..........................................................................................2
2. Gerbang OR .............................................................................................4
3. Gerbang NOT ..........................................................................................5
4. Gerbang NAND .......................................................................................6
5. Gerbang NOR ..........................................................................................8
6. Gerbang XOR ..........................................................................................9
7. Gerbang XNOR .......................................................................................9
2.1.3 Macam- macam Gerbang Logika ..........................................................10
2.2 Rangkaian Kombinasional ............................................................................10
2.2.1 Pengertian Rangkaian Kombinasional ..................................................10
2.2.2 Jenis-jenis Rangkaian Kombinasional ..................................................11
1. Encoder ..................................................................................................11
2. Decoder ..................................................................................................12
3. Multiplexer ............................................................................................13
4. Demultiplexer ........................................................................................14
5. Adder .....................................................................................................15
6. Subtractor ..............................................................................................17
2.3 Rangkaian Flip- flop .....................................................................................19
2.3.1 Pengertian Rangkaian Flip-flop ............................................................19

ii
2.3.2 Jenis-jenis Rangkaian Flip- flop ............................................................19
1. SR Flip- flop ...........................................................................................19
2. CSR Flip- flop ........................................................................................20
3. D Flip- flop .............................................................................................20
4. JK Flip-flop ...........................................................................................21
5. T Flip-flop .............................................................................................21
BAB III : PENUTUP ...........................................................................................22
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................22

Daftar Pustaka .....................................................................................................24

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rangkaian listrik digital dibangun dari gerbang logika. Gerbang dalam
rangkaian logika merupakan fungsi yang menggambarkan hubungan
antara masukan dan keluaran. Gerbang logika mempunyai output 1 dan
0. Output suatu rangkaian logika dapat dianalisis menggunakan Aljabar
Boolean dengan mengacu pada suatu persamaan logika.
Gerbang sendiri yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah
elemen dasar dari semua rangkaian yang menggunakan sistem
digital. Gerbang logika dasar meliputi or, and dan not, sedangkan gerbang
logika dasar dapat digabungkan untuk membuat beberapa gerbang baru
seperti nand, nor, xor dan xnor.
Rangkaian logika kombinasi merupakan salah satu jenis rangkaian
logika yang keadaan outputnya hanya tergantung pada kombinasi inputnya
saja, seperti adder, subtraction, multiplier, divider dll.. Selain rangkaian
kombinasi, terdapat rangkaian sekuensi yang outputnya merupakan fungsi
dari keadaan output sebelumnya, seperti Flip- flop, Counter, dll..
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah mempelajari
dan memahami tentang rangkaian Logika, Kombinasi dan Flip- flop
dengan menggunakan software Logisim dan Proteus 8.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah
wawasan kita untuk kedepannya tentang Rangkaian Logika, Kombinasi
dan Flip- flop.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Rangkaian Logika
2.1.1 Pengertian Rangkaian Logika
Rangkaian logika adalah rangkaian yang menerapkan dasar-dasar
logika dalam pemakaiannya. Pada umumnya rangkaian logika
menggunakan gerbang- gerbang logika yang terintegrasi dalam satu IC.
Gerbang logika dapat mengkondisikan input - input yang masuk
kemudian menjadikannya sebuah output yang sesuai dengan apa yang
ditentukan olehnya. Terdapat tiga gerbang logika dasar, yaitu : gerbang
AND, gerbang OR, gerbang NOT. Ketiga gerbang ini menghasilkan
empat gerbang berikutnya, yaitu : gerbang NAND, gerbang NOR,
gerbang XOR, gerbang XNOR.
Tabel yang berisikan kombinasi-kombinasi Variabel Input
(Masukan) yang menghasilkan Output (Keluaran) Logis disebut
dengan “Tabel Kebenaran” atau “Truth Table”.
Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level.
Kedua Level tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan :
a. HIGH (tinggi) dan LOW (rendah)
b. TRUE (benar) dan FALSE (salah)
c. ON (Hidup) dan OFF (Mati)
d. 1 dan 0

2.1.2 Jenis-jenis Gerbang Logika


1. Gerbang AND (AND GATE)
Gerbang AND memerlukan 2 input atau lebih untuk
menghasilkan hanya 1 output. Gerbang AND akan menghasilkan
output 1 jika semua input bernilai 1 dan menghasilkan output 0 jika
salah satu input bernilai 0.

2
Dalam rangkaian listrik, gerbang AND diaplikasikan seperti 2
buah switch/saklar yang dipasang seri, jika kedua switch terhubung
maka lampu akan menyala.

Simbol gerbang AND 2 input :

Rangkaian NOR untuk membuat gerbang AND :

Rangkaian NAND untuk membuat gerbang AND :

3
Dengan persamaan Boolean fungsi AND adalah out=A.B(dibaca
out=A AND B). Tabel Kebenaran Gerbang AND :

2. Gerbang OR (OR GATE)


Gerbang OR memerlukan 2 input atau lebih untuk menghasilkan
hanya 1 output. Gerbang OR akan menghasilkan output 1 jika salah
satu atau semua input bernilai 1 dan menghasilkan output 0 jika
semua input bernilai 0. Dalam rangkaian listrik, gerbang OR
diaplikasikan seperti 2 buah switch/saklar yang dipasang paralel,
jika salah satu atau semua switch terhubung maka lampu akan
menyala.

Simbol gerbang OR 2 input :

4
Rangkaian NOR untuk membuat gerbang OR :

Rangkaian NAND untuk membuat gerbang OR :

Dengan persamaan Boolean fungsi OR adalah out=A+B(dibaca


out=A OR B). Tabel Kebenaran Gerbang OR :

3. Gerbang NOT (NOT GATE)


Gerbang NOT memerlukan 2 input atau lebih untuk
menghasilkan hanya 1 output. Gerbang NAND adalah kebalikan
dari gerbang AND. O utput 1 jika input bernilai 0 begitu pula
sebaliknya. Dalam rangkaian listrik, gerbang NOT diaplikasikan
seperti 1 buah atau lebih switch/saklar yang dipasang paralel dengan
lampu, jika switch tidak terhubung maka lampu akan menyala.

5
Simbol gerbang NOT :

Rangkaian NOR untuk membuat gerbang NOT :

Rangkaian NAND untuk membuat gerbang NOT :

Dengan persamaan Boolean fungsi NOT adalah out= ( dibaca out


_
= NOT A).Tabel Kebenaran Gerbang NOT :
A

4. Gerbang NAND (NAND GATE)


Arti NAND adalah NOT AND. Gerbang NAND merupakan
kombinasi dari gerbang AND dan gerbang NOT yang menghasilkan
kebalikan dari output gerbang AND. Gerbang NAND akan
menghasilkan output 1 jika salah satu atau semua input bernilai 0
dan menghasilkan output 0 jika semua input bernilai 1.

6
Dalam rangkaian listrik, gerbang NAND diaplikasikan seperti 2
buah switch/saklar yang dipasang seri dan kedua switch tersebut
paralel dengan lampu, jika salah satu atau semua switch tidak
terhubung maka lampu akan menyala.

Simbol gerbang NAND :

Rangkaian AND dan NOT untuk membuat gerbang NAND :

__
AB
Dengan persamaan Boolean fungsi NAND adalah out= .
Tabel Kebenaran Gerbang NAND :

7
5. Gerbang NOR (NOR GATE)
Arti NOR adalah NOT OR. Gerbang NOR merupakan
kombinasi dari gerbang OR dan gerbang NOT yang menghasilkan
kebalikan dari output gerbang OR. Gerbang NOR akan
menghasilkan output 1 jika semua input bernilai 0 dan
menghasilkan output 0 jika salah satu atau semua input bernilai 1.
Dalam rangkaian listrik, gerbang NOR diaplikasikan seperti 2 buah
switch/saklar yang dipasang paralel dan kedua switch tersebut
paralel dengan lampu, jika semua switch tidak terhubung maka
lampu akan menyala.

Simbol gerbang NOR :

Rangkaian OR dan NOT untuk membuat gerbang NOR :

___
Dengan persamaan Boolean fungsi NOR adalah out=
A+B .
Tabel Kebenaran Gerbang NOR :

8
6. Gerbang XOR (XOR GATE)
Arti XOR adalah Exclusive OR yang memiliki 2 input atau lebih
untuk menghasilkan hanya 1 output. Gerbang XOR akan
menghasilkan output 1 jika hanya satu input bernilai 1 dan
menghasilkan output 0 jika semua input bernilai 1 atau 0.
Simbol gerbang XOR :

Rangkaian AND, OR dan NOT untuk membuat gerbang XOR

Dengan persamaan Boolean fungsi XOR adalah out=


A+B .
Tabel Kebenaran Gerbang XOR :

7. Gerbang XNOR (XNOR GATE)


Arti XNOR adalah Exclusive NOR yang memiliki 2 input atau
lebih untuk menghasilkan hanya 1 output. Gerbang XNOR akan
menghasilkan output 1 jika semua input bernilai 1 atau 0 dan
menghasilkan output 0 jika hanya satu input bernilai 1.
Simbol gerbang XNOR :

9
Rangkaian AND, OR dan NOT untuk membuat gerbang XNOR

___
Dengan persamaan Boolean fungsi XNOR adalah out=
A+B .
Tabel Kebenaran Gerbang XNOR :

2.1.3 Macam-macam Rangkaian Logika


Rangkaian Logika terbagi atas :
1. Rangkaian Kombinasional (rangkaian dasarnya merupakan
kombinasi dari beberapa gerbang logika)
2. Rangkaian Sekuensial (rangkaian dasarnya dari flip- flop)

2.2 Rangkaian Kombinasional


2.2.1 Pengertian Rangkaian Kombinasional
Rangkaian Kombinasi/ Rangkaian Terintegrasi adalah
rangkaian aplikasi yang terbentuk dari berbagai macam gerbang logika
dan dapat merupakan kombinasi dari satu jenis gerbang logika atau
lebih.
Rangkaian kombinasional terdiri dari gerbang logika yang
memiliki output yang selalu tergantung pada kombinasi input yang ada.
Rangkaian kombinasional melakukan operasi yang dapat ditentukan
secara logika dengan memakai sebuah fungsi boolean.

10
2.2.2 Jenis-jenis Rangkaian Kombinasional
Ada beberapa rangkaian Kombinasional, diantaranya adalah
Encoder, Decoder, Multiplexer, dan Demultiplexer.

1. Encoder
Enkoder adalah rangkaian logika kombinasional yang
berfungsi untuk mengubah atau mengkodekan suatu sinyal
masukan diskrit menjadi keluaran kode biner.

Encoder Biner 4 to 2 Bit

Enkoder disusun dari gerbang-gerbang logika yang


menghasilkan keluaran biner sebagai hasil tanggapan adanya dua
atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan dengan
aljabar boole, tergantung dari kombinasi – kombinasi gerbang yang
digunakan.

Digital Encoder menggunakan Gerbang Logika

Sebuah Enkoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n .


Variabel m adalah kombinasi masukan dan n adalah jumlah bit

11
keluaran sebuah enkoder. Satu kombinasi masukan hanya dapat
mewakili satu kombinasi keluaran.
2. Decoder
Nama "Decoder" berarti menerjemahkan atau memecahkan
kode informasi dari satu format ke format yang lain, jadi decoder
digital mengubah satu set sinyal input digital menjadi kode desimal
setara pada outputnya.
Decoder Biner adalah jenis perangkat logika digital lainnya
yang memiliki input kode 2-bit, 3-bit atau 4-bit tergantung pada
jumlah line input data, jadi decoder yang memiliki satu set dua atau
lebih bit akan didefinisikan sebagai memiliki kode n-bit, dan oleh
karena itu akan mungkin untuk mewakili 2n nilai yang mungkin.

Contoh sederhana di atas dari decoder biner 2-to-4 tline terdiri


dari sebuah susunan dari empat gerbang AND. 2-input biner
berlabel A dan B decoded (diterjemahkan) ke dalam satu dari 4
output , maka deskripsi dari decoder biner 2-to-4. Setiap output
mewakili satu dari miniterms dari 2 input variabel, (masing- masing
output = sebuah miniterm).

12
3. Multiplexer
Multiplexer adalah rangkaian logika kombinasional yang
dirancang untuk mengalihkan satu dari beberapa jalur input ke satu
jalur output umum dengan penerapan kontrol logika.
Multiplexing adalah istilah generik yang digunakan untuk
menggambarkan pengoperasian pengiriman satu atau lebih sinyal
analog atau digital melalui jalur transmisi umum pada waktu dan
kecepatan yang berbeda dan dengan demikian, perangkat yang kita
gunakan untuk melakukan hal itu disebut Multiplexer.
Multiplexer, disingkat menjadi “MUX” atau “MPX”, adalah
rangkaian logika kombinasional dirancang untuk switch salah satu
dari beberapa jalur input melalui ke jalur output tunggal umum
dengan penerapan sinyal kontrol.

Input A dari 2-1 baris rangkaian multiplexer sederhana ini


dibangun dari gerbang NAND standar bertindak mengendalikan
yang input ( I0 atau I1 ) akan dilewatkan ke output di Q.
Dari tabel kebenaran di atas, kita dapat melihat bahwa ketika
data memilih input, A adalah RENDAH pada logika 0,
input I1 melewati datanya melalui rangkaian multiplexer gerbang
NAND ke output, sementara input I0 diblokir.

13
Bila data pilih A adalah TINGGI pada logika 1, sebaliknya
terjadi dan sekarang input I0 melewati data ke output Q saat
input I1 diblokir.
Jadi dengan penerapan logika "0" atau logika "1" di A kita
dapat memilih input yang sesuai, I0 atau I1 dengan rangkaian yang
bekerja sedikit seperti saklar single pole double throw (SPDT).
Karena kita hanya memiliki satu garis kontrol, (A) maka kita
hanya bisa mengganti input 21 dan dalam contoh sederhana ini,
multiplexer 2- input menghubungkan salah satu dari dua sumber 1-
bit ke output umum, menghasilkan 2-jadi-1-baris multiplexer. Kita
bisa mengkonfirmasi ini dalam ekspresi Boolean berikut.
' Q = A.I0 .I1 + A.I0 .I1 + A.I0 .I1 + A.I0 .I1 '

dan untuk rangkaian multiplexer 2- input di atas, ini bisa


disederhanakan juga:

' Q = A.I1 + A.I0 '


4. Demultiplexer
Rangkaian logika kombinasional Demultiplekser adalah
Komponen yang berfungsi kebalikan dari MUX. Pada DEMUX,
jumlah masukannya hanya satu, tetapi bagian keluarannya banyak.
Signal pada bagian input ini akan disalurkan ke bagian output
(channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian
SELECTnya.

Demultiplexer Kanal 1 to 4

14
Selain Encoder, Decoder, Multiplexer, dan Demultiplexer, ada
beberapa rangkaian kombinasi lain, diantaranya :
5. Adde r (Penambahan)
Adder merupakan rangkaian ALU (Arithmetic and Logic Unit)
yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan. Karena adder
digunakan untuk memproses operasi aritmatika, maka adder juga
sering disebut rangkaian kombinasional aritmatika. Ada 3 jenis
Adder, yaitu:
1. Rangkaian adder yang hanya menjumlahkan dua bit disebut
Half Adder.
2. Rangkaian adder yang hanya menjumlahkan tiga bit disebut
Full Adder.
3. Rangkaian adder yang menjumlahkan banyak bit disebut
Paralel Adder.

1. Half Adder
Rangkain half adder merupakan dasar bilangan biner yang
masing- masing hanya terdiri dari satu bit, oleh karena itu
dinamakan penjumlah tak lengkap.
Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0.
Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 1.
Jika A=1 dan B=1 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0. Dengan
nilai pindahan Cy (Carry Out) = 1.
Dengan demikian, half adder memiliki dua masukan (A dan
B), dan dua keluaran (S dan Cy).

Dari tabel diatas, terlihat bahwa nilai logika dari S um


sama dengan nilai logika dari gerbang XOR, sedangkan nilai
logika Cy sama dengan gerbang logika AND.

15
Dari tabel, dapat dibuat rangkaian half adder seperti
dibawah ini.

2. Full Adder
Full adder adalag mengolah data penjumlahan 3 bit
bilangan atau lebih (bit tidak terbatas), oleh karena itu
dinamakan rangkaian penjumlah lengkap. Perhatikan tabel
dibawah ini.

16
3. Paralel Adder
Paralel Adder adalah rangkaian Full Adder yang disusun
secara paralel dan berfungsi untuk menjumlahkan bilangan
biner berapa pun bitnya, tergantung jumlah Full Adder yang
diparalelkan. Gambar dibawah ini menunjukan Paralel Adder
yang terdiri dari 4 buah Full Adder yang disusun paralel
sehingga membentuk sebuah penjumlahan 4 bit.

6. Subtractor (Pengurangan)
Subtractor juga merupakan rangkaian ALU (Arithmetic and
Logic Unit) yang digunakan untuk penguranan bilangan. Karena
subtractor digunakan untuk memproses operasi aritmatika, maka
subtractor juga sering disebut rangkaian kombinasional aritmatika.
Ada 2 jenis subtractor, yaitu:
1. Rangkaian subtractor yang hanya menjumlahkan dua bit
disebut Half Subtractor.
2. Rangkaian subtractor yang hanya menjumlahkan tiga bit
disebut Full Subtractor.

17
1. Half Subtractor
Half Subtractor merupakan suatu rangkian yang dapat
digunakan untuk mengurangi 1 bit bilangan biner. Half
subtractor memiliki 2 buah terminal input dan 2 buah terminal
output, yaitu Different Out (Diff) dan Borrow Out (Borrow).

2. Full Subtractor
Ketidakmampuan rangkaian half subtractor dalam
melibatkan borrow in dapat diatasi dengan menggunakan
Rangkaian full subtractor. Sesuai dengan namanya full
subtractor merupakan pengurangan penuh yang maksudnya
sudah melibatkan borrow out dan borrow in dalam prosesnya.
Sehingga proses pengurangan dapat dilakukan dengan
sempurna.

18
2.3 Rangkaian Flip-flop
2.3.1 Pengertian Rangkaian Flip-flop
Flip-flop merupakan sebuah sirkuit elektronik yang
mempunyai dua arus stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan
informasi. Sebuah flip- flop merupakan suatu multivibrator-dwistabil.
Sirkuit dapat dibuat untuk mengubah arus dengan sinyal yang
dimasukkan pada salah satu atau lebih input kontrol dan akan memiliki
satu atau dua output.

Flip-flop merupakan elemen penyimpanan dasar pada Logika


Sekuensial. Flip-flop digunakan sebagai elemen penyimpan data,
seperti penyimpan data yang dapat juga digunakan sebagai tempat
penyimpanan memori, seperti sirkuit yang dijelaskan pada logika
sekuensial. Ketika menggunakan sebuah Read-only Memory atau
ROM, output dan keadaan berikutnya tidak hanya akan bergantung
kepada input awalnya saja, namun pula pada keadaan yang sekarang.

2.3.2 Jenis-jenis Rangkaian Flip-flop


Rangkaian Flip-flop pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu S-R Flip- flop, D Flip- flop, T Flip- flop dan JK Flip- flop.
1. SR Flip-flop

S-R adalah singkatan dari “Set” dan “Reset”. Sesuai dengan


namanya, S-R Flip- flop ini terdiri dari dua masukan (INPUT) yaitu
S dan R. S-R Flip-flop ini juga terdapat dua Keluaran (OUTPUT)
yaitu Q dan Q’. Rangkaian S-R Flip-flop ini umumnya terbuat dari
2 gerbang logika NOR ataupun 2 gerbang logika NAND. Ada juga
S-R Flip- flop yang terbuat dari gabungan 2 gerbang Logika NOR
dan NAND.

19
2. CSR Flip-flop
Adalah clocked RS-FF yang dilengkapi dengan sebuah
terminal pulsa clock. Pulsa clock ini berfungsi mengatur keadaan
Set dan Reset. Bila pulsa clock berlogik 0, maka perubahan logik
pada input R dan S tidak akan mengakibatkan perubahan pada
output Q dan Qnot. Akan tetapi apabila pulsa clock berlogik 1,
maka perubahan pada input R dan S dapat mengakibatkan
perubahan pada output Q dan Q not.

3. D Flip-flop
D Flip- flop merupakan salah satu jenis Flip- flop yang
dibangun dengan menggunakan Flip- flop RS. Perbedaan dengan
Flip-flop RS terletak pada inputan R, pada D Flip- flop inputan R
terlebih dahulu diberi gerbang NOT. maka setiap masukan ke D FF
ini akan memberi keadaan yang berbeda pada input RS, dengan
demikian hanya terdapat 2 keadaan "SET" dan "RESET" S=0 dan
R=1 atau S=1 dan R=0, jadi dapat disi.

20
4. JK Flip-flop
J-K Flip-flop juga merupakan pengembangan dari S-R Flip-
flop dan paling banyak digunakan. J-K Flip- flop memiliki 3
terminal Input J, K dan CL (Clock).
Kelebihan JK Flip- flop adalah tidak adanya kondisi terlarang
atau yang berarti di beri berapapun inputan asalkan terdapat clock
maka akan terjadi perubahan pada keluarannya / outputnya.

5. T Flip-flop
T Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang telah di buat
dengan menggunakan flip- flop J-K yang kedua inputnya
dihubungkan menjadi satu maka akan diperoleh flip- flop yang
memiliki watak membalik output sebelumnya jika inputannya
tinggi dan outputnya akan tetap jika inputnya rendah. T sendiri
berarti Toggle.

21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rangkaian listrik digital dibangun dari gerbang logika. Gerbang dalam
rangkaian logika merupakan fungsi yang menggambarkan hubungan antara
masukan dan keluaran. Rangkaian logika adalah rangkaian yang
menerapkan dasar-dasar logika dalam pemakaiannya. Terdapat 7 gerbang
logika, yaitu :
1. Gerbang AND
2. Gerbang OR
3. Gerbang NOT
4. Gerbang NAND
5. Gerbang NOR
6. Gerbang XOR
7. Gerbang XNOR
Dalam rangkaian logika terbagi atas Rangkaian Logika
Kombinasional dan Rangkaian Logika Sekuensial.
1. Rangkaian Logika Kombinasional merupakan rangkaian logika yang
terdiri dari kombinasi dari satu jenis gerbang logika atau lebih. Output
rangkaian kombinasional selalu tergantung pada kombinasi input yang
ada. Rangkaian Kombinasional, diantaranya :
1. Encoder
2. Decoder
3. Multiplexer
4. Demultiplexer
5. Adder
6. Subtractor

22
2. Rangkaian Logika Sekuensial adalah adalah rangkaian logika yang
kondisi keluarannya dipengaruhi oleh masukan dan keadaan keluaran
sebelumnya atau dapat dikatakan rangkaian yang bekerja berdasarkan
urutan waktu. Ciri rangkaian logika sekuensial yang utama adalah
adanya jalur umpan balik (feedback) di dalam rangkaiannya. Salah satu
rangkaian sekuensial yaitu flip- flop.
Flip-flop merupakan sebuah sirkuit elektronik yang
mempunyai dua arus stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan
informasi. Flip- flop merupakan elemen penyimpanan dasar pada Logika
Sekuensial. Flip- flop digunakan sebagai elemen penyimpan data, seperti
penyimpan data yang dapat juga digunakan sebagai tempat
penyimpanan memori, seperti sirkuit yang dijelaskan pada logika
sekuensial.
Rangkaian Flip-flop pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu :
1. S-R Flip-flop
2. D Flip- flop
3. T Flip-flop
4. JK Flip-flop.

23
Daftar Pustaka
1. http://antarberita.blogspot.com/2013/02/pengertian-rangkaian- logika-
dasar.html
2. https://www.computerscience.gcse.guru/theory/logic- gates
3. https://www.scribd.com/doc/98289793/Aljabar-Boolean-Gerbang- Logika-
Dan-Penyederhanaannya
4. http://bang-teknik.blogspot.com/2016/07/aljabar-boolean-dan- logika-
gerbang.html
5. http://informaraka.blogspot.com/2016/01/makalah-gerbang-logika.html
6. https://teknikelektronika.com/pengertian-gerbang- logika-dasar-simbol/
7. http://adheilhaem.blogspot.com/2014/03/logika-boolean.html
8. https://aprilhardi.wordpress.com/2015/04/01/rangkaian-kombinasional/
9. https://ammarmzakkiniya.wordpress.com/2017/07/08/rangkaian-
kombinasional/
10. http://www.tespenku.com/2017/12/rangkaian-encoder.html
11. http://www.tespenku.com/2017/12/rangkaian-decoder.html
12. http://www.tespenku.com/2017/12/Rangkaian- multiplexer.html
13. http://www.tespenku.com/2017/12/rangkaian-demultiplexer.html
14. http://yan-aprendi1994.blogspot.com/2015/07/rangkaian- logika-
kombinasional-dan.html
15. https://erlangga68.wordpress.com/2009/05/05/adder-amp-subtractor/
16. http://www.gatewan.com/2015/01/mengenal-rangkaian-subtractor.html
17. http://robby_kurniawan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/61357/Nga
jar+3-+Adder+%26+subtractor.ppt
18. http://blogtekno88.blogspot.com/2016/05/pengertian- flip- flopjenis-dan-
prinsip.html
19. https://teknikelektronika.com/pengertian- flip-flop-jenis- flip- flop/
20. https://drive.google.com/file/d/123vZ1SMzt7LPrbmV8JSwYhW-
dSaKzEwP/view
21. http://www.tambangilmu.com/2016/05/pengertian- flip- flop-dan-jenis-
jenisnya.html

24

Anda mungkin juga menyukai