Anda di halaman 1dari 7

RANGKAIAN GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN

JURNAL PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL

Witty Maretta Ronicka Sinaga 111401097 GRUP SD 1

LABORATORIUM SISTEM DIGITAL & ARSITEKTUR KOMPUTER

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

I.

Judul Percobaan
Rangkaian Gerbang Logika dan Aljabar Boolean

II. Tujuan Percobaan


1. Praktikan memahami antara input dan output pada rangkaian logika AND, OR, NOT, XOR, NAND, dan XNOR 2. Praktikan dapat menggunakan table kebenaran untuk menyatakan hubungan dari rangkaian logika 3. Praktikan mempelajari ungkapan aljabar Boolean dalam rangkaian logika 4. Praktikan dapat menyatakan rangkaian logika menggunakan notasi-notasi seperti yang dipakain dalam aljabar boolean

III. Tinjauan Pustaka


Gerbang logika adalah rangkaian dasar yang membentuk komputer. Jutaan transistor dl dalam mikroprosesor membentuk ribuan gerbang logika. Sebuah gerbang logika sederhana mempunyai satu terminal output dan satu atau lebih terminal input. Keluarannya dapat tinggi (1) atau rendah (0) tergantung level digital yang diberikan pada terminal input. Kita akan mempelajari 7 gerbang logika yang diantaranya OR, AND NAND, NOR, Inverter, EXOR dan EXNOR. Gerbang logika yang kini sering dipakai berasal dari Ie logika seperti 74xx atau 40xx. Satu Ie yang berisi 4 sampai 8 gerbang logika kini hanya berharga beberapa ribu rupiah. Namun Ie yang dibuat dengan teknologi tinggi seperti processor Intel Pentium, memiliki berjuta-juta gerbang logika, sehingga harga tiap gerbang logika menjadi hanya beberapa rupiah. Semua chip kompleks yang melakukan pemrosesan sinyal secara digital dapat dipastikan menggunakan gerbang-gerbang logika pada detail desain rangkaiannya. Gerbang logika NOT, NAND, dan NOR adalah gerbang logika dasar pada teknologi CMOS, sedangkan gerbang logika NOT, AND, dan OR adalah gerbang logika yang diturunkan dari gerbang logika dasar tersebut. Hal ini disebabkan karena pada proses pembuatan gerbang logika, jumlah transistor yang dipakai pada pembuatan NAND lebih sedikit sehingga lebih sederhana daripada AND, begitu pula dengan NOR. (Widodo Budiharto : 2006 : 193-194) Setiap kondisi pada suatu rangkaian listrik ataupun rangkaian mekanis mempunyai rangkaian analog yang sifat sifatnya sama dengan mempergunakan rangkaian logika. Komponen rangkaian logika ini pada umumnya mempunyai beberapa input dengan satu output. (Lukas willa : 2007 : 11) gerbang logika sering juga disebut gerbang logika boolaen. Artinya adalah sebuah sistem pemprosesan dasar yang memproses input berupa bilangan biner (0/1) menjadi output yang berkondisi yang akan digunakan dalam proses selanjutnya. Sebenarnya gerbang logika ini adalah dasar dari pemprosesan semua sistem yang masuk dan keluar pada sebuah komputer. Ada beberapa macam gerbang logika, diantaranya seperti berikut: 1. Gerbang AND 2. Gerbang-OR 3. Gerbang-NOT 4. Gerbang-NAND 5. Gerbang-NOR 6. Gerbang-XOR 7. Gerbang-XNOR (http://www.sisilain.net) Ada tiga gerbang dasar logika: 1. Gerbang NOT : dipergunakan untuk mengomplementasikan atau menginversikan suatu harga variable dalam persamaan logika, komponen ini hanya mempunyai satu input dan satu output. 2. Gerbang AND : diprgunakan untuk mengalikan variable pada suatu persamaan logika, tanda yang dipergunakan untuk menandakan operasinya adalah tanda titik. Komponen AND ini mempunyai beberapa jalan masuk (input) dengan satu jalan keluaran (output). Output ini hanya bernilai satu apabila semua inputnya bernilai satu. 3. Gerbang OR: dipergunakan sebagai penjumlah variable dalam suatu persamaan logika. Tanda yang dipergunakan untuk menyatakan operasinya adalah tanda +. Gerbang logika ini juga mempunyai beberapa

input dengan satu output. Apabila salah satu inputnya 1 maka outputnya pasti 1. (Lukas Willa : 2007 : 12 15) Gerbang lanjutan adalah gerbang yang terbentuk dari ketiga gerbang dasar, yaitu: 1. Gerbang NAND : merupakan gabungan dari gerbang AND dan gerbang NOT. 2. Gerbang NOR : merupakan gabungan dari gerbang OR dan gerbang NOT. 3. Gerbang Exclusive OR (Ex-OR) : merupakan kombinasi dari ketiga jenis gerbang dasar, yang dirangkai sedemikian rupa sehingga menghasilkan persamaan output : A.B+A.B (Lukas Willa : 2007 : 16 19)

HUKUM-HUKUM ALJABAR BOOLE: HUKUM KOMUTATlF, ASOSIATIF, DAN DISTRIBUTIF Agar kita memahami bahwa rangkaian logika mempunyai sifat seperti rangkaian listrik atau rangkaian mekanik, maka rangkaian logika harus disusun menurut persamaan matematis, yang serua dengan rangkaian matematis listrik tersebut. Hukum aljabar Boolean pada dasarnya tak jauh berbeda dengan aljabar biasa. Beberapa dasar aljabar Boole memiliki sifat yang sama dengan aljabar biasa, contohnya adalah kepemilikannya atas sifat komutatif, asosiatif, dan distributif. Namun dernikian, dalam beberapa hal aljabar Boole memiliki perbedaan dengan aljabar biasa. Perbedaan inilah yang membuat aljabar Boole sangat berguna dalam perancangan tcknik digital, rnisalnya dalam rnelakukan penyederhanaan rangkaian logika yang rumit dan kompleks menjadi rangkaian logika yang lebih sederhana, agar biaya produksi dapat menjadi jauh lebih murah. Hukum Komutatif Hukum komutatif dalam aljabar Boole memiliki kesamaan dengan aljabar biasa. Berikut ini akan kita lihat pemakaian hukum kornutarif dalam gerbang-gerbang logika, a Hukum Komutatlf untuk Gerbang Loglka OR Gerbang OR dengan 2 masukan tertentu, yaitu A dan 8, dapat dipertukarkan tempatnya dan dapat mengubah urutan sinyal-sinyal masukan. Perubahan tersebut tidak akan mengubah keluarannya. Dalam hukum pcrsamaan Boolean hal ini dapat ditulis sebagai berikut, A+B=B+A=Y Penerapan bukum komutatif dalam gerbang logika OR tersebut, yang bersifat penjumlahan, dapat kita jumpai pula dalam aljabar biasa, sehingga kita sangat mudah mengingarnya. b Hukum Komutatlf untuk Gerbang Loglka AND Gcrbang AND dengan 2 masukan tertentu, yaitu A dan B, daput ditukar tcmpatnya dun dupnt diubah urutan sinyal-sinyal masukannya. Perubahan tersebut Lidak akan mcngubah keluarannya. Dalam hukum persamaan Boolean. hal ini ditulis sebagai berikut, AB=BA=Y Penerapan hukum komutatif dalam gerbang logika AND tersebut, yang bersifat perkalian, dapat kita jumpai pula dalam aljabar biasa, sehingga kita sangat mudab mengingatnya. Hukum Asoslatlf Hukum asosiatif dalam aljabar Boole juga memiliki kesamaan dengan aljabar biasa. Berikut ini akan kita lihat pemakaian bukum asosiatif dalam gerbang-gerbang logika. a Hukum Asoslatlf untuk Gerbang Loglka OR Gerbang OR dengan 2 masukan terrentu, yaitu A dan B, dapat dikelompokkan tempatnya dan dapat diubah urutan sinyal-sinyal masukannya. Perubahan tersebut tidak akan mengubah keluarannya Dalarn hukum, persamaan Booleannya ditulis sebagai berikut, A + (B + C) = (A + B) + C Penerapan hukum komutatif dalam gerbang logika OR tersebut yang bersifat penjumlahan dapat kita jumpai pula dalam aljabar biasa. sebingga kita sangat mudah mengingatya, b Hukum Asosiatif Untuk Gerbang Logika AND Gerbang AND dengan 3 masukan tertentu. yaitu A, B, dan C, dapat dikelompokan dan dapat diubah urutan sinyal-sinyal masukannya, Perubahan tersebut tidak akan meu keluarannya, Dalam hukum persarnaan Boolean dituJis sebagai berikut, A . (B . C) = (A . B) . C Penerapan hukum asosiatif dalam gerbang logika AND tersebut, yang bersifat perkalian, dapat kita jumpai pula dalam aljabar biasa, sehingga kita sangat mudah mengingatnya.

Hukum Distributlf Gerbang AND dan OR dengan rnasukan-masukan tertentu, yaitu A, B, dan C, dapat disebar tempatnya dan dapat diubah urutan sinyal-sinyal masukannya. Perubahan terse but Lidak akan mengubah keluarannya. Dalam hukum persamaan Boolean ditulis sebagai berikut, A . (B + C) = A . B + A . C Pada hakekatnya, cara distributif tidak berpengaruh pada keluarannya. Artinya keluarannya akan tetap sama, Penerapan hukum distributif daJam gerbang logika OR tersebut, yang bersifat penjumlahan dan perkalian, sekali lagi, dapat kita jumpai pula dalam aljabar biasa, sehingga kita sangat mudah mengingatnya (Ir. Wijaya Widjanarka : 2006 : 73-79)

IV. Daftar Pustaka


[1] Budiharto, widodo. 2006. Belajar Sendiri Membuat Robot Cerdas. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. [2] Widjanarka, Wijaya. 2006. Teknik Digital.Jakarta : Penerbit Erlangga [3] Willa, Lukas. 2007. Teknik Digital, Mikroprosesor, dan Mikrokomputer. Bandung : Penerbit Informatika [4] http://www.sisilain.net/2010/11/jenis-jenis-gerbang-logika.html

V. Hasil Percobaan
Tabel Kebenaran
A. Gerbang Logika NOT = A 0 1 F 1 0

B. Gerbang Logika AND = A 0 0 1 1 B 0 1 0 1 F 0 0 0 1

C. Gerbang Logika NAND =

A 0 0 1 1

B 0 1 0 1

F 1 0 0 0

D. Gerbang Logika OR = A 0 0 1 1 B 0 1 0 1 F 0 1 1 1

E. Gerbang Logika NOR =

A 0 0 1 1

B 0 1 0 1

F 0 1 1 1

F. Gerbang Logika XOR = A 0 0 1 1 B 0 1 0 1 F 0 1 1 0

G. Gerbang Logika XNOR =

A 0 0 1 1

B 0 1 0 1

F 1 0 0 1

H. Hukum Asosiatif = A 0 0 0 0 1 1 1 1 B 0 0 1 1 0 0 1 1 C F1=(A.B).C F2=A.(B.C) 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

I. Hukum Idempotent =

A F1=A.A 0 1 0 1

F2=A+A 0 1

J. Hukum Komplementasi = A NOT A 0 1 1 0 F1=A.A F2=A+A 1 1 0 0

K. Hukum Aborsi = A B F1=A+(A.B) F2=A.(A+B) 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1

L. Hukum Distribusi = A B C F1=A.(B+C) F2=(A.B)+(A.C) 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 A B F1=(A+B) F2=A.B 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0

M. Hukum De Morgan I = A B F1=(A.B) 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 F2=A+B 1 1 1 0

N. Hukum De Morgan II =

VI. Kesimpulan
1) Gerbang logika umumnya mempunyai dua input atau lebih dan satu output kecuali gerbang logika OR yang memiliki satu input dan satu output. 2) Table kebenaran dapat digunakan untuk menyatakan hubungan dari rangkaian logika AND, OR, NOT, XOR, NAND, dan XNOR 3) Boolean adalah suatu tipe data yang hanya mempunyai dua nilai. Yaitu true atau false 4) Rangkaian rangkaian logika dapat dinyatakan menggunakan notasi notasi seperti yang digunakan dalam aljabar boolean.

VII. Proyeksi
Praktikum ini merupakan pengenalan tentang rangkaian gerbang logika dan aljabar bolean agar pada praktikum selanjutnya raktikan diharapkan sudah mengerti tentang rangkaian gerbang logika dan aljabar Boolean.

VIII. Pernyataan
Saya menyatakan bahwa jurnal praktikum ini adalah hasil kerja saya sendiri dan apabila terdapat kutipan/saduran dalam jurnal praktikum ini telah disertai dengan sumber/referensi yang dapat saya pertanggungjawabkan. Apabila saya melanggar pernyataan ini maka saya bersedia tidak di-ACC atau bahkan digagalkan dan mendapat nilai E dalam praktikum. Medan,2 April 2012 Saya yang membuat pernyataan

Witty Maretta Ronicka Sinaga NIM.111401097

LEMBAR ASISTENSI

Judul Percobaan Tanggal Percobaan Grup Kategori Nama NIM Program Studi Departemen Fakultas Universitas Di-ACC di Tanggal ACC Asistensi Asisten I

: RANGKAIAN GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN : 2 April 2012 : SD-1 : JURNAL PRAKTIKUM : Witty Maretta Ronicka Sinaga : 111401097 : S1 ILMU KOMPUTER : ILMU KOMPUTER : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM : SUMATERA UTARA : Medan : : Asisten II

Ahmad Royhan Putra Siregar NIM.081401041

Nur Ainun NIM.091401010

Diketahui oleh Unit Ilmu Komputer Laboratory Center Departeman Ilmu Komputer Ketua,

Diperiksa oleh Divisi Pengembangan Mutu, Kurikulum dan Asisten Kepala,

Eko Verdianto NIM.081401034

Suharsono, S.Kom NIM.-

Anda mungkin juga menyukai