Disusun Oleh :
1
Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Gerbang Logika, Rangkainan dan Aljabar Boolean”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembutan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pendengar dan pembaca agar kami
dapat Belajar memperbaiki makalah ini diwaktu yang akan datang.
Akhir kata kami berharap semoga makalah yang berjudul tentang “ Gerbang Logika,
Rangkaian dan Aljabar Boolean “ Bermanfaat untuk kita semua Baik Saya Maupun
Teman – Teman Sekalian.
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2
Pengertian Gerbang Logika dan Rangkaian.............................................................3
1.1 Aljabar Boolean.............................................................................................3
Gambar 1.1.......................................................................................................4
Fungsi Aljabar Boolean.......................................................................................5
Gambar 1.2.......................................................................................................5
1.2 Gerbang Logika Dasar...................................................................................5
Jenis Gerbang Logika.......................................................................................6
1.3 Rangkaian Kombinasional.............................................................................9
Gambar 1. Encoder........................................................................................10
Gambar 2. Decoder........................................................................................10
1.4 Rangkaian sekuensial...................................................................................10
Pengertian Aljabar Boolean...................................................................................11
2.1 Persamaan Boolean......................................................................................11
2.2 Penyederhanaan persamaan ........................................................................12
3
Pengertian Gerbang Logika dan Rangkaian
Gerbang logika adalah penyusun elektronika digital yang setiap cara kerja
rangkaian pada gerbang logika menggunakan prinsip aljabar Boolean. Pada
dasarnya dalam ilmu elektronik, suatu masukan dan keluaran dibangun oleh yang
namanya voltase atau arus. Voltase ini biasanya dihubungkan dengan sakelar.
Oleh karena itu, gerbang logika bisa dikatakan sebagai bermacam-macam
sakelar yang mengimplementasikan aljabar Boolean pada sistem elektronik.
Dengan adanya sakelar, maka barang-barang elektronik tertentu bisa digunakan
dengan semestinya. Hal ini dikarenakan operasi logis pada satu atau
lebih masukan logis akan menghasilkan keluaran logika soliter.
Gerbang logika memiliki beberapa bagian, yaitu resistor, transistor, dan
dioda. Ketiga bagian tersebut akan melakukan operasi sederhana atau operasi
kompleks hanya dengan menggabungkan beberapa gerbang logika.
Pada gerbang logika terdapat bagian yang bernama sirkuit terpadu (IC). IC
ini memiliki fungsi untuk membatasi jumlah maksimum yang ada di gerbang
logika. Sebelum adanya peningkatan pada sirkuit terpadu (IC), jumlah gerbang
logika yang dibutuhkan pada elektronik digital sangatlah sedikit.
Setiap operasi gerbang logika akan direpresentasikan menggunakan tabel
kebenaran. Dalam tabel kebenaran, angka “1” menandakan bahwa bernilai benar
(true) dan angka “0” bernilai salah (false).
4
Variabel yang digunakan dalam Aljabar Boolean hanya memiliki dua
kemungkinan yaitu logika "0" dan logika "1" tetapi ekspresi jumlah variabel yang
dihasilkan tak terbatas yang semuanya dilabeli secara individual untuk mewakili
input ke ekspresi. Sebagai contoh, sebuah variabel A , B, C dll, dihasilkan sebuah
ekspresi logis yaitu A + B = C, tetapi setiap variabel HANYA dapat berupa 0
atau 1.
Gambar 1.1
5
Fungsi Aljabar Boolean
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka gerbang dasar AND, OR, NOT
2 input akan menghasilkan 16 fungsi yang ditunjukan pada tabel dibawah.
Gambar 1.2
6
Contoh dari penerapan gerbang logika adalah ketika menyalakan barang
elektronik. Dengan sebuah saklar, kita dapat mengoperasikan barang tersebut
menjadi hidup (ON) atau mati (OFF).
Gerbang AND
Gerbang AND merupakan jenis gerbang logika yang memerlukan dua
input atau lebih untuk menghasilkan satu output. Hasil output akan berupa 0 bila
semua atau salah satu inputnya merupakan bilangan biner 0. Sebaliknya, jika
semua input adalah bilangan biner 1, outputnya pun juga 1.
Gerbang OR
Jenis kedua adalah gerbang OR, yaitu jenis gerbang logika yang sama
seperti gerbang AND, memerlukan dua input untuk menghasilkan satu output.
Gerbang OR menghasilkan input 1 bila semua atau salah satu input adalah
bilangan biner 1. Sementara itu, output menghasilkan 0 bila inputnya bilangan
biner 0.
Gerbang NOT
Gerbang NOT merupakan jenis gerbang yang berfungsi sebagai pembalik
keadaan. Bila input bernilai 1, outputnya bernilai 0. Begitupun sebaliknya, output
bernilai 1 bila inputnya bernilai 0.
Gerbang NAND
Jenis gerbang ini merupakan gabungan gerbang AND dan NOT. Artinya,
nilai output gerbang NAND adalah kebalikan dari gerbang AND.
Gerbang NOR
Gerbang ini menjadi gabungan dari gerbang OR dan NOT. Output yang
dihasilkan NOR adalah kebalikan dari gerbang OR.
7
Gerbang XOR
Jenis gerbang logika berikutnya adalah XOR yang membutuhkan dua
input juga untuk menghasilkan satu output. Dalam jenis gerbang ini, output yang
dihasilkan adalah bilangan biner 1 jika kedua inputnya memiliki bilangan yang
berbeda. Sementara itu, bila kedua inputnya merupakan bilangan yang sama, hasil
outputnya adalah bilangan biner 0.
Gerbang XNOR
Gerbang terakhir adalah XNOR. Gerbang ini adalah kebalikan dari
XNOR. Bila kedua input yang dimasukkan berbeda, outputnya yang dihasilkan
bilangan biner 0. Outputnya akan berupa bilangan biner 1 bila kedua input yang
dimasukkan sama.
Pada simbol di atas, gerbang logika AND memiliki dua masukan yang berada di
sebelah kiri. Sedangkan keluaran pada gerbang logika AND hanya ada satu yaitu
yang berada di sisi kanan. Gerbang logika AND akan mengeluarkan logika tinggi
jika karakteristik masukan tinggi, maka keluaran akan tinggi juga.
Gerbang Logika OR
8
Pada simbol di atas, gerbang logika OR mempunyai masukan yang berjumlah dua
masukan dan keluaran yang berjumlah satu. Gerbang logika OR akan
mengeluarkan logika tinggi jika ada masukan yang berkarakteristik tinggi, maka
keluaran gerbang logika OR akan tinggi juga. Namun, jika semua masukan
berkarakteristik rendah, maka logika yang dihasilkan akan rendah juga.
Pada simbol di atas, gerbang logika NAND memiliki masukan yang berjumlah
dua masukan. Sedangkan keluaran pada gerbang logika NAND hanya ada satu.
Gerbang logika akan mengeluarkan logika tinggi jika satu atau semua masukan
memiliki karakteristik logika rendah.
Pada simbol di atas, gerbang logika NOR memiliki masukan yang berjumlah dua
dan menghasilkan keluaran yang berjumlah satu. Gerbang logika NOR akan
berlogika tinggi jika masukan sama-sama memiliki logika rendah. Dengan kata
lain, jika ada masukan dengan logika tinggi, maka keluaran akan menghasilkan
logika rendah.
Pada simbol di atas, gerbang logika NOT mempunyai masukan yang berjumlah
satu. Sedangkan keluaran yang ada di gerbang logika NOT hanya satu juga. Setiap
gerbang logika NOT akan menghasilkan keluaran yang berbanding terbalik.
Misalnya, jika masukan berlogika tinggi, maka keluaran akan rendah, begitu pun
sebaliknya.
9
Gerbang Logika XOR
Pada simbol di atas, gerbang logika XOR mempunyai dua masukan dan hanya
memiliki satu keluaran saja. Gerbang logika XOR akan mengeluarkan logika
tinggi jika setiap masukan terdiri dari logika tinggi dan logika rendah. Dengan
kata lain, setiap masukan yang memiliki logika yang sama akan mengeluarkan
logika yang rendah.
Pada simbol di atas, gerbang logika XNOR memiliki dua masukan dengan satu
keluaran saja. Gerbang logika XNOR akan tinggi jika masukan memiliki
karakteristik atau jumlah logika yang sama. Misalnya, dua masukan dengan logika
rendah akan mengeluarkan logika yang tinggi dan dua masukan dengan logika
tinggi akan mengeluarkan logika yang tinggi juga.
Ada pula tabel kebenaran pada gerbang logika dasar yaitu sebagai brikut;
10
1.3 Rangkaian Kombinasional
Rangkaian kombinasional adalah rangkaian yang nilai keluaranya (output)
tergantung pada nilai masukanya (input). Rangkaian kombinasional tidak memiliki
sifat memori, maka nilai keluaran rangkaian di suatu waktu hanya ditentukan oleh
nilai dari masukanya di waktu tersebut.
1. Encoder
Enkoder adalah rangkaian logika kombinasional yang berfungsi
untuk mengubah atau mengkodekan suatu sinyal masukan diskrit
menjadi keluaran kode biner. Enkoder disusun dari gerbanggerbang
logika yang menghasilkan keluaran biner sebagai hasil tanggapan
adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan
dengan aljabar boole, tergantung dari kombinasi – kombinasi gerbang
yang digunakan.
11
Gambar 1. Encoder
Tabel Fungsi keluaran enkoder 8 ke 3. Dari tabel diatas, dapat dibuat fungsi keluaran
sebagai berikut :
Y0 = I1 + I3 + I5 + I7
Y1 = I2 + I3 + I6 + I7
Y2 = I4 + I5 + I6 + I7
Dari persamaan tersebut, maka rangkaian gerbangnya dapat dibuat seperti pada gambar
berikut :
12
Encoder 2 Bit
Apabila salah satu dari ke-4 saluran input aktif maka encoder akan menghasilkan
kode biner sesuai dengan salurannya. Apabila lebih dari satu saluran input
diaktifkan/semua maka outputnya tidak dapat didefinisikan. Untuk kondisi seperti ini,
kita dapat mengganggap “don’t care” tetapi pada umumnya hal ini dapat diatasi dengan
mengggunakan priority encoder.
Priority encoder adalah rangkaian encoder yang memiliki fungsi prioritas. Hal ini
berarti, jika dua atau lebih input sama dengan 1 pada saat yang sama, input yang memiliki
subscript number yang tinggi adalah mempunyai prioritas yang tinggi. Sebagai contoh jika
D3 adalah 1 berapapun saluran input yang lain maka outputnya adalah 3 yaitu 11. Jika
semua input 0, maka tidak ada input yang valid. Untuk mendeteksi situasi ini maka kita
membuat output ke 3 dengan nama V. V = 0 jika semua input adalah 0 dan bernilai 1 jika
inputnya sesuai dengan situasi pada tabel kebenaran.
Dengan menggunakan tabel kebenaran dan K-map (gambar 7) kita akan mendapatkan
fungsi boolean 4-input (or 2-bit) priority encoder, sebagai berikut:
X = D2 + D3
Y = D3 + D1D’2
V= D0 + D1 + D2 + D3
Dengan demikian akan dihasilkan rangkaian logika untuk 2 bit priority encoder seperti
yang ditunjukkan pada gambar.
13
K-map untuk 2 Bit Priority Encoder
2. Dekoder
14
Gambar Rangkaian Decoder
15
Gambar 2. Decoder
Perhatikan gambar 1, keluaran gerbang AND = 1 jika masukan BCD
adalah 0101 dan sama dengan untuk instruksi masukan yang lain. Karena kode ini
merupakan representasi bilangan decimal 5 maka keluaran ini dinamakan saluran
atau jalur 5. Sehingga keluaran decoder ini harus dihubungkan dengan peralatan
yang dapat dibaca dan dimengerti manusia.
16
B yang mempunyai sifat-sifat identitas, komutatif, distributif dan
komplemen.
Misalkan F dengan operasi + (OR) dan ● (AND), atau suatu komplemen
(‘), dan dua elemen yang beda 0 dan 1 yang didefinisikan pada
himpunan atau proposisi, sehingga a,b dan c merupakan elemen B
yang mempunyai sifat-sifat identitas, komutatif, distributif dan
komplemen.
Penyederhanaan persamaan
fungsi Boolean seringkali mengandung operasi-operasi biner yang tidak perlu,
literal atau suku-suku yang berlebihan.
Contoh:
f(x,y) = x¢y + xy¢ + y¢ dapat disederhanakan menjadi f(x,y) = x¢ + y¢
Penyederhanaan fungsi Boolean dapat dilakukan dengan 3 cara:
1. Aljabar
17
manipulasi aljabar. Sayang tidak ada aturan khusus yang harus diikuti yang akan
menjamin menuju ke jawaban akhir. Metode yang tersedia adalah prosedur cut-
and-try yang memanfaatkan postulat, teorema dasar, dan metode manipulasi lain
yang sudah dikenal.
Contoh:
1. f(x,y) = x + x¢y = (x + x¢)(x + y) = 1 (x +y) = x = y
2. f(x,y) = x(x¢+ y) = xx¢ + xy = 0 + xy = xy
2. Peta Karnaugh
Adalah sebuah diagram/peta yang terbentuk dari kotak-kotak yang bersisian.
Tiap kotak merepresentasikan sebuah minterm. Peta Karnaugh dengan jumlah
kotak lebih dari empat buah akan memiliki sisi yang berseberangan. Sisi yang
berseberangan tersebut sebenarnya merupakan sisi yang bersisian juga. Artinya
sebuah Peta Karnaugh dapat dibayangkan sebagai sebuah kubus atau balok atau
silinder yang tersusun atas kotak-kotak itu.
Pembangunan Peta Karnaugh biasanya didasarkan pada tabel kebenaran fungsi
Boolean yang akan disederhanakan.
a. Peta Karnaugh dengan dua peubah
18
Diberikan tabel kebenaran dan Peta Karnaugh-nya
19
xyz¢ + xyz
Contoh soal:
Jawab:
Contoh.
Tunjukkan fungsi Boolean F = XY + X’Z dalam Maxterm.
Jawab:
20
= (X’ + Y) (X + Z) (Y + Z)
Untuk suku 1
(X’+ Y) = X’+ Y + ZZ’ = (X’ + Y + Z) (X’ + Y + Z’)
(X + Z) = X + Z + YY’ = (X + Z + Y) (X + Y’ + Z)
(Y + Z) = Y + Z + XX’ = (X + Y + Z) (X’ + Y + Z)
Jadi dapat ditulis
F (XYZ) = (X+Y+Z) (X+Y’+Z) (X’+Y+Z) (X’+Y+Z’)
= M0.M2.M4.M5
Atau ditulis dengan notasi
F (XYZ) = p (0,2,4,5)
Dan tabel kebenaran adalah sebagai berikut
MINTERM
Adalah suku dalam persamaan yang memiliki hubungan operasi AND antar
variabel secara lengkap. Dan antar suku dihubungkan dengan OR
Contoh.
Tunjukkan fungsi Boolean F = A + B’C dalam minterm
Jawab.
21
Bentuk Minterm dan Maxterm untuk 3 variabel biner
22
DAFTAR PUSTAKA
23
24