Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN TUGAS

GERBANG LOGIKA DAN RANGKAIAN


DAN ALJABAR BOOLEAN

Disusun Oleh :

2235097 : Genta Fadhillah Tauhid


2235102 : Sevia paradina

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS BATURAJA
2023

1
Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Gerbang Logika, Rangkainan dan Aljabar Boolean”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembutan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pendengar dan pembaca agar kami
dapat Belajar memperbaiki makalah ini diwaktu yang akan datang.

Akhir kata kami berharap semoga makalah yang berjudul tentang “ Gerbang Logika,
Rangkaian dan Aljabar Boolean “ Bermanfaat untuk kita semua Baik Saya Maupun
Teman – Teman Sekalian.

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2
Pengertian Gerbang Logika dan Rangkaian.............................................................3
1.1 Aljabar Boolean.............................................................................................3
Gambar 1.1.......................................................................................................4
Fungsi Aljabar Boolean.......................................................................................5
Gambar 1.2.......................................................................................................5
1.2 Gerbang Logika Dasar...................................................................................5
Jenis Gerbang Logika.......................................................................................6
1.3 Rangkaian Kombinasional.............................................................................9
Gambar 1. Encoder........................................................................................10
Gambar 2. Decoder........................................................................................10
1.4 Rangkaian sekuensial...................................................................................10
Pengertian Aljabar Boolean...................................................................................11
2.1 Persamaan Boolean......................................................................................11
2.2 Penyederhanaan persamaan ........................................................................12

3
Pengertian Gerbang Logika dan Rangkaian

Gerbang logika adalah penyusun elektronika digital yang setiap cara kerja
rangkaian pada gerbang logika menggunakan prinsip aljabar Boolean. Pada
dasarnya dalam ilmu elektronik, suatu masukan dan keluaran dibangun oleh yang
namanya voltase atau arus. Voltase ini biasanya dihubungkan dengan sakelar.
Oleh karena itu, gerbang logika bisa dikatakan sebagai bermacam-macam
sakelar yang mengimplementasikan aljabar Boolean pada sistem elektronik.
Dengan adanya sakelar, maka barang-barang elektronik tertentu bisa digunakan
dengan semestinya. Hal ini dikarenakan operasi logis pada satu atau
lebih masukan logis akan menghasilkan keluaran logika soliter.
Gerbang logika memiliki beberapa bagian, yaitu resistor, transistor, dan
dioda. Ketiga bagian tersebut akan melakukan operasi sederhana atau operasi
kompleks hanya dengan menggabungkan beberapa gerbang logika.
Pada gerbang logika terdapat bagian yang bernama sirkuit terpadu (IC). IC
ini memiliki fungsi untuk membatasi jumlah maksimum yang ada di gerbang
logika. Sebelum adanya peningkatan pada sirkuit terpadu (IC), jumlah gerbang
logika yang dibutuhkan pada elektronik digital sangatlah sedikit.
Setiap operasi gerbang logika akan direpresentasikan menggunakan tabel
kebenaran. Dalam tabel kebenaran, angka “1” menandakan bahwa bernilai benar
(true) dan angka “0” bernilai salah (false).

1.1 Aljabar Boolean

Aljabar boolean adalah aljabar yang berhubungan dengan variabel biner


dan operasi logik, dimana aljabar boolean adalah sistem matematika yang
terbentuk dari 3 operator logika berupa "negasi", Logika "AND" dan "OR". Selain
simbol logika "0" dan "1" yang digunakan untuk merepresentasikan input atau
output digital, kita juga dapat menggunakannya sebagai konstanta pada rangkaian
terbuka atau rangkaian tertutup secara permanen.

Aljabar Boolean adalah operasi matematika yang berguna dalam


menganalisis gerbang dan sirkuit digital, dengan menggunakan "Hukum Boolean"
ini maka akan dapat mengurangi atau menyederhanakan ekspresi Boolean yang
kompleks dengan maksud untuk mengurangi jumlah gerbang logika yang
diperlukan. Oleh sebab itu, Aljabar Boolean adalah sistem matematika yang
didasarkan pada logika yang memiliki seperangkat aturan atau hukum yang
berguna dalam menentukan, mengurangi atau menyederhanakan ekspresi
Boolean.

4
Variabel yang digunakan dalam Aljabar Boolean hanya memiliki dua
kemungkinan yaitu logika "0" dan logika "1" tetapi ekspresi jumlah variabel yang
dihasilkan tak terbatas yang semuanya dilabeli secara individual untuk mewakili
input ke ekspresi. Sebagai contoh, sebuah variabel A , B, C dll, dihasilkan sebuah
ekspresi logis yaitu A + B = C, tetapi setiap variabel HANYA dapat berupa 0
atau 1.

Perhatikanlah tabel diabawah ini yang menjelaskan mengenai hukum


boolean, aturan dan teorema Aljabar Boolean.

Tabel Kebenaran Hukum Aljabar Boolean

Gambar 1.1

5
Fungsi Aljabar Boolean
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka gerbang dasar AND, OR, NOT
2 input akan menghasilkan 16 fungsi yang ditunjukan pada tabel dibawah.

Gambar 1.2

1.2 Gerbang Logika Dasar


Gerbang logika atau logic gate adalah bagian dasar dari perancangan
sistem elektronika digital untuk mengubah masukan (input) menjadi sinyal
keluaran (output) yang logis sebagai hasil dari voltase atau arus.

6
Contoh dari penerapan gerbang logika adalah ketika menyalakan barang
elektronik. Dengan sebuah saklar, kita dapat mengoperasikan barang tersebut
menjadi hidup (ON) atau mati (OFF).

Jenis Gerbang Logika


Mengutip Universitas Sains dan Teknologi Komputer ada sejumlah jenis
logic gate yang digunakan secara umum. Berikut adalah tujuh jenis gerbang
logika:

Gerbang AND
Gerbang AND merupakan jenis gerbang logika yang memerlukan dua
input atau lebih untuk menghasilkan satu output. Hasil output akan berupa 0 bila
semua atau salah satu inputnya merupakan bilangan biner 0. Sebaliknya, jika
semua input adalah bilangan biner 1, outputnya pun juga 1.

Gerbang OR
Jenis kedua adalah gerbang OR, yaitu jenis gerbang logika yang sama
seperti gerbang AND, memerlukan dua input untuk menghasilkan satu output.
Gerbang OR menghasilkan input 1 bila semua atau salah satu input adalah
bilangan biner 1. Sementara itu, output menghasilkan 0 bila inputnya bilangan
biner 0.

Gerbang NOT
Gerbang NOT merupakan jenis gerbang yang berfungsi sebagai pembalik
keadaan. Bila input bernilai 1, outputnya bernilai 0. Begitupun sebaliknya, output
bernilai 1 bila inputnya bernilai 0.

Gerbang NAND
Jenis gerbang ini merupakan gabungan gerbang AND dan NOT. Artinya,
nilai output gerbang NAND adalah kebalikan dari gerbang AND.
Gerbang NOR
Gerbang ini menjadi gabungan dari gerbang OR dan NOT. Output yang
dihasilkan NOR adalah kebalikan dari gerbang OR.

7
Gerbang XOR
Jenis gerbang logika berikutnya adalah XOR yang membutuhkan dua
input juga untuk menghasilkan satu output. Dalam jenis gerbang ini, output yang
dihasilkan adalah bilangan biner 1 jika kedua inputnya memiliki bilangan yang
berbeda. Sementara itu, bila kedua inputnya merupakan bilangan yang sama, hasil
outputnya adalah bilangan biner 0.

Gerbang XNOR
Gerbang terakhir adalah XNOR. Gerbang ini adalah kebalikan dari
XNOR. Bila kedua input yang dimasukkan berbeda, outputnya yang dihasilkan
bilangan biner 0. Outputnya akan berupa bilangan biner 1 bila kedua input yang
dimasukkan sama.

Fungsi Gerbang Logika


Fungsi dari gerbang logika adalah membentuk sirkuit digital yang
terintegrasi. Gerbang logika sendiri merupakan logika dasar yang mendorong
terjadinya fungsi tersebut.
Secara umum, bilangan biner yang digunakan dalam logic gate atau
gerbang logika adalah 0 atau 1. Kedua bilangan biner ini bisa juga diartikan
sebagai true atau false.

Simbol Gerbang Logika


Setelah mengetahui pengertian, jenis-jenis, dan fungsi dari gerbang logika,
kita juga perlu mengetahui simbol-simbol yang digunakannya. Ingin mengenal
lebih lanjut? Berikut adalah gambar-gambarnya:

Gerbang Logika AND

Pada simbol di atas, gerbang logika AND memiliki dua masukan yang berada di
sebelah kiri. Sedangkan keluaran pada gerbang logika AND hanya ada satu yaitu
yang berada di sisi kanan. Gerbang logika AND akan mengeluarkan logika tinggi
jika karakteristik masukan tinggi, maka keluaran akan tinggi juga.

Gerbang Logika OR

8
Pada simbol di atas, gerbang logika OR mempunyai masukan yang berjumlah dua
masukan dan keluaran yang berjumlah satu. Gerbang logika OR akan
mengeluarkan logika tinggi jika ada masukan yang berkarakteristik tinggi, maka
keluaran gerbang logika OR akan tinggi juga. Namun, jika semua masukan
berkarakteristik rendah, maka logika yang dihasilkan akan rendah juga.

Gerbang Logika NAND

Pada simbol di atas, gerbang logika NAND memiliki masukan yang berjumlah
dua masukan. Sedangkan keluaran pada gerbang logika NAND hanya ada satu.
Gerbang logika akan mengeluarkan logika tinggi jika satu atau semua masukan
memiliki karakteristik logika rendah.

Gerbang Logika NOR

Pada simbol di atas, gerbang logika NOR memiliki masukan yang berjumlah dua
dan menghasilkan keluaran yang berjumlah satu. Gerbang logika NOR akan
berlogika tinggi jika masukan sama-sama memiliki logika rendah. Dengan kata
lain, jika ada masukan dengan logika tinggi, maka keluaran akan menghasilkan
logika rendah.

Gerbang Logika NOT

Pada simbol di atas, gerbang logika NOT mempunyai masukan yang berjumlah
satu. Sedangkan keluaran yang ada di gerbang logika NOT hanya satu juga. Setiap
gerbang logika NOT akan menghasilkan keluaran yang berbanding terbalik.
Misalnya, jika masukan berlogika tinggi, maka keluaran akan rendah, begitu pun
sebaliknya.

9
Gerbang Logika XOR

Pada simbol di atas, gerbang logika XOR mempunyai dua masukan dan hanya
memiliki satu keluaran saja. Gerbang logika XOR akan mengeluarkan logika
tinggi jika setiap masukan terdiri dari logika tinggi dan logika rendah. Dengan
kata lain, setiap masukan yang memiliki logika yang sama akan mengeluarkan
logika yang rendah.

Gerbang Logika XNOR

Pada simbol di atas, gerbang logika XNOR memiliki dua masukan dengan satu
keluaran saja. Gerbang logika XNOR akan tinggi jika masukan memiliki
karakteristik atau jumlah logika yang sama. Misalnya, dua masukan dengan logika
rendah akan mengeluarkan logika yang tinggi dan dua masukan dengan logika
tinggi akan mengeluarkan logika yang tinggi juga.
Ada pula tabel kebenaran pada gerbang logika dasar yaitu sebagai brikut;

10
1.3 Rangkaian Kombinasional
Rangkaian kombinasional adalah rangkaian yang nilai keluaranya (output)
tergantung pada nilai masukanya (input). Rangkaian kombinasional tidak memiliki
sifat memori, maka nilai keluaran rangkaian di suatu waktu hanya ditentukan oleh
nilai dari masukanya di waktu tersebut.

Rangkaian kombinasional terdiri dari gerbang logika yang


memiliki output yang selalu tergantung pada kombinasi input yang
ada. Rangkaian kombinasional melakukan operasi yang dapat
ditentukan secara logika dengan memakai sebuah fungsi boolean.

Ada beberapa Rangkaian logika kombinasional Seperti Encoder dan


Decode

1. Encoder
Enkoder adalah rangkaian logika kombinasional yang berfungsi
untuk mengubah atau mengkodekan suatu sinyal masukan diskrit
menjadi keluaran kode biner. Enkoder disusun dari gerbanggerbang
logika yang menghasilkan keluaran biner sebagai hasil tanggapan
adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan
dengan aljabar boole, tergantung dari kombinasi – kombinasi gerbang
yang digunakan.

Sebuah Enkoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n

11
Gambar 1. Encoder

Tabel Fungsi keluaran enkoder 8 ke 3. Dari tabel diatas, dapat dibuat fungsi keluaran

sebagai berikut :

Y0 = I1 + I3 + I5 + I7

Y1 = I2 + I3 + I6 + I7

Y2 = I4 + I5 + I6 + I7

Dari persamaan tersebut, maka rangkaian gerbangnya dapat dibuat seperti pada gambar
berikut :

Rangkaian Gerbang Encoder

Encoder merupakan kebalikan dari decoder. Encoder merupakan rangkaian


kombinasional yang berfungsi mengubah data yang ada pada inputnya menjadi kode-kode
biner pada outputnya. Contoh encoder oktal ke biner atau disebut juga encoder 8 ke 3,
berfungsi mengubah data bilangan oktal pada inputnya menjadi kode biner 3-bit pada
outputnya. Pada umumnya encoder menghasilkan kode 2-bit, 3-bit atau 4-bit. Encoder n
bit memiliki 2nsaluraninput.

Sebagai contoh encoder 2 bit memiliki 22 saluran input.

12
Encoder 2 Bit

Apabila salah satu dari ke-4 saluran input aktif maka encoder akan menghasilkan
kode biner sesuai dengan salurannya. Apabila lebih dari satu saluran input
diaktifkan/semua maka outputnya tidak dapat didefinisikan. Untuk kondisi seperti ini,
kita dapat mengganggap “don’t care” tetapi pada umumnya hal ini dapat diatasi dengan
mengggunakan priority encoder.

Priority encoder adalah rangkaian encoder yang memiliki fungsi prioritas. Hal ini
berarti, jika dua atau lebih input sama dengan 1 pada saat yang sama, input yang memiliki
subscript number yang tinggi adalah mempunyai prioritas yang tinggi. Sebagai contoh jika
D3 adalah 1 berapapun saluran input yang lain maka outputnya adalah 3 yaitu 11. Jika
semua input 0, maka tidak ada input yang valid. Untuk mendeteksi situasi ini maka kita
membuat output ke 3 dengan nama V. V = 0 jika semua input adalah 0 dan bernilai 1 jika
inputnya sesuai dengan situasi pada tabel kebenaran.

Dengan menggunakan tabel kebenaran dan K-map (gambar 7) kita akan mendapatkan
fungsi boolean 4-input (or 2-bit) priority encoder, sebagai berikut:

X = D2 + D3

Y = D3 + D1D’2

V= D0 + D1 + D2 + D3

Dengan demikian akan dihasilkan rangkaian logika untuk 2 bit priority encoder seperti
yang ditunjukkan pada gambar.

13
K-map untuk 2 Bit Priority Encoder

Rangkaian Logika untuk 2 Bit Priority Encoder

2. Dekoder

Decoder atau pemecah sandi merupakan suatu sarana/piranti elektronika (rangkaian


kombinasional) yang dapat mengubah bahasa mesin ke dalam bahasa yang dimengerti
oleh manusia, atau menampilkan kode-kode biner menjadi tanda-tanda yang dapat
ditanggapi secara visual. Decoder mempunyai 2n output.

14
Gambar Rangkaian Decoder

Rangakaian diatas adalah suatu rangkaian decoder 3-ke-8 (3 input, 23 = 8 output),


dimana rangkaian tersebut menggunakan aplikasi dari gerbang AND.

Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut, apabila:

· Input bernilai 000, maka Y0akan “1”

· Input bernilai 001, maka Y1akan “1”

· Input bernilai 010, maka Y2akan “1”

· Input bernilai 011, maka Y3akan “1”

· Input bernilai 100, maka Y4akan “1”

· Input bernilai 101, maka Y5akan “1”

· Input bernilai 110, maka Y6akan “1”

· Input bernilai 111, maka Y7akan “1”

Rangkaian Dekoder mempunyai sifat yang berkebalikan dengan Enkoder


yaitu merubah kode biner menjadi sinyal diskrit. Sebuah dekoder harus memenuhi
syarat perancangan m < 2 n . Variabel m adalah kombinasi keluaran dan n adalah
jumlah bit masukan. Satu kombinasi masukan hanya dapat mewakili satu
kombinasi keluaran

15
Gambar 2. Decoder
Perhatikan gambar 1, keluaran gerbang AND = 1 jika masukan BCD
adalah 0101 dan sama dengan untuk instruksi masukan yang lain. Karena kode ini
merupakan representasi bilangan decimal 5 maka keluaran ini dinamakan saluran
atau jalur 5. Sehingga keluaran decoder ini harus dihubungkan dengan peralatan
yang dapat dibaca dan dimengerti manusia.

1.4 Rangkaian sekuensial


Rangkaian logika sekuensial adalah rangkaian logika yang kondisi
keluarannya dipengaruhi oleh masukan dan keadaan keluaran sebelumnya atau
dapat dikatakan rangkaian yang bekerja berdasarkan urutan waktu. Ciri rangkaian
logika sekuensial yang utama adalah adanya jalur umpan balik (feedback) di
dalam rangkaiannya.Adapun contoh rangkaian yang termasuk rangkaian
sekuensial yaitu flip-flop, counter, dan register.
Flip-flop adalah rangkaian utama dalam logika sekuensial. Counter,
register serta rangkaian sekuensial lain disusun dengan menggunakan flip-flop
sebagai komponen utama. Flip-flop adalah rangkaian yang mempunyai fungsi
pengingat (memory). Artinya rangkaian ini mampu melakukan proses
penyimpanan data sesuai dengan kombinasi masukan yang diberikan kepadanya.
Data yang tersimpan itu dapat dikeluarkan sesuai dengan kombinasi masukan
yang diberikan.

Pengertian Aljabar Boolean


Aljabar boolean, adalah sistem aljabar himpunan atau proposisi yang
memenuhi aturan-aturan ekivalen logis.
 Misalkan B dengan operasi + (OR) dan * (AND), atau suatu
komplemen, dan dua elemen yang beda 0 dan 1 yang didefinisikan
pada himpunan atau proposisi, sehingga a,b dan c merupakan elemen

16
B yang mempunyai sifat-sifat identitas, komutatif, distributif dan
komplemen.
 Misalkan F dengan operasi + (OR) dan ● (AND), atau suatu komplemen
(‘), dan dua elemen yang beda 0 dan 1 yang didefinisikan pada
himpunan atau proposisi, sehingga a,b dan c merupakan elemen B
yang mempunyai sifat-sifat identitas, komutatif, distributif dan
komplemen.

2.1 Persamaan Boolean


Adapun Contoh persamaan Boolean
1. Hukum identitas: (i) a + 0 = a (ii) a ⋅ 1 = a
2. Hukum idempoten: (i) a + a = a (ii) a ⋅ a = a
3. Hukum komplemen: (i) a + a’ = 1 (ii) aa’ = 0
4. Hukum dominansi: (i) a ⋅ 0 = 0 (ii) a + 1 = 1
5. Hukum involusi: (i) ( a’)’ = a
6. Hukum penyerapan: (i) a + ab = a (ii) a(a + b) = a
7. Hukum komutatif: (i) a + b = b + a (ii) ab = ba
8. Hukum asosiatif: (i) a + ( b + c) = ( a + b) + c (ii) a ( b c) = ( a b) c
9. Hukum distributif: (i) a + ( b c) = ( a + b) ( a + c) (ii) a ( b + c) = a b + a c
10. Hukum De Morgan: (i) ( a + b)’ = a’b’ (ii) (ab)’ = a’ + b’
11. Hukum 0/1 (i) 0’ = 1 (ii) 1’ = 0

Penyederhanaan persamaan
fungsi Boolean seringkali mengandung operasi-operasi biner yang tidak perlu,
literal atau suku-suku yang berlebihan.
Contoh:
f(x,y) = x¢y + xy¢ + y¢ dapat disederhanakan menjadi f(x,y) = x¢ + y¢
Penyederhanaan fungsi Boolean dapat dilakukan dengan 3 cara:

1. Aljabar

Jumlah literal di dalam sebuah fungsi Boolean dapat diminimumkan dengan

17
manipulasi aljabar. Sayang tidak ada aturan khusus yang harus diikuti yang akan
menjamin menuju ke jawaban akhir. Metode yang tersedia adalah prosedur cut-
and-try yang memanfaatkan postulat, teorema dasar, dan metode manipulasi lain
yang sudah dikenal.

Contoh:
1. f(x,y) = x + x¢y = (x + x¢)(x + y) = 1 (x +y) = x = y
2. f(x,y) = x(x¢+ y) = xx¢ + xy = 0 + xy = xy

Rumus pada Aljabar Boolean

2. Peta Karnaugh
Adalah sebuah diagram/peta yang terbentuk dari kotak-kotak yang bersisian.
Tiap kotak merepresentasikan sebuah minterm. Peta Karnaugh dengan jumlah
kotak lebih dari empat buah akan memiliki sisi yang berseberangan. Sisi yang
berseberangan tersebut sebenarnya merupakan sisi yang bersisian juga. Artinya
sebuah Peta Karnaugh dapat dibayangkan sebagai sebuah kubus atau balok atau
silinder yang tersusun atas kotak-kotak itu.
Pembangunan Peta Karnaugh biasanya didasarkan pada tabel kebenaran fungsi
Boolean yang akan disederhanakan.
a. Peta Karnaugh dengan dua peubah

18
Diberikan tabel kebenaran dan Peta Karnaugh-nya

Fungsi Boolean yang merepresentasikan tabel diatas adalah f(x,y) = xy

b. Peta dengan tiga peubah

Diberikan tabel kebenaran dan Peta Karnaugh-nya

Fungsi Boolean yang mereprentasikan tabel kebenaran adalah f(x,y,z) = x¢yz¢ +

19
xyz¢ + xyz

Teknik Minimisasi Fungsi Boolean dengan Peta Karnaugh


Penggunakan Peta Karnaugh dalam penyederhanaan fungsi Boolean dilakukan
dengan menggabungkan kotak-kotak yang bersisian. Perhatikan bahwa kotak
yang berseberangan juga dianggap sebagai kotak yang bersisian.

Contoh soal:

Sederhanakan fungsi Boolean


f(x,y,z) = x¢yz + xy¢z¢ + xyz + xyz¢

Jawab:

Peta Karnaugh untuk fungsi tersebut adalah:

Hasil penyederhanaan: f(x,y,z) = yz + xz¢

3. Metode Quine Mc Cluskey tidak dibahas dalam pertemuan ini


MAXTERM

Adalah suku dalam persamaan yang memiliki hubungan operasi OR antar


variabel secara lengkap. Dan antar suku di hubungkan dengan operasi AND.

Contoh.
Tunjukkan fungsi Boolean F = XY + X’Z dalam Maxterm.

Jawab:

Fungsi mempunyai 3 variabel X,Y dan Z dengan menggunakan Hk.Distributif


F = XY + X’Z = (XY + X’) (XY + Z)
= (X + X’) (Y + X’) (X + Y) (X + Z)

20
= (X’ + Y) (X + Z) (Y + Z)
Untuk suku 1
(X’+ Y) = X’+ Y + ZZ’ = (X’ + Y + Z) (X’ + Y + Z’)
(X + Z) = X + Z + YY’ = (X + Z + Y) (X + Y’ + Z)
(Y + Z) = Y + Z + XX’ = (X + Y + Z) (X’ + Y + Z)
Jadi dapat ditulis
F (XYZ) = (X+Y+Z) (X+Y’+Z) (X’+Y+Z) (X’+Y+Z’)
= M0.M2.M4.M5
Atau ditulis dengan notasi
F (XYZ) = p (0,2,4,5)
Dan tabel kebenaran adalah sebagai berikut

MINTERM
Adalah suku dalam persamaan yang memiliki hubungan operasi AND antar
variabel secara lengkap. Dan antar suku dihubungkan dengan OR

Contoh.
Tunjukkan fungsi Boolean F = A + B’C dalam minterm

Jawab.

Fungsi mempunyai 3 variabel A,B dan C suku pertama A = A(B+B’) (C+C’)


= ABC+ABC’+AB’C+AB’C’
SukukeduaBC=B’C(A+A’)
= AB’C + A’B’C
Jadi penulisan Minterm untuk F = A + B’C adalah F =
ABC+ABC’+AB’C+AB’C’+A’B’C
= m7 + m6 + m5 + m4 + m1
Atau dapat ditulis dengan notasi F (ABC) = S (1,4,5,6,7)
Dan tabel kebenaran adalah sebagai berikut.

21
Bentuk Minterm dan Maxterm untuk 3 variabel biner

22
DAFTAR PUSTAKA

I. 1.jum’at, 10/01/23 https://www.webstudi.site/2019/02/aljabar-


boolean.html?m=1
II. 2.sabtu, 11/01/23
https://binus.ac.id/bandung/2019/12/rangkaian-kombinasional/#
:~:text=Rangkaian%20kombinasional%20terdiri%20dari
%20gerbang,dengan%20memakai%20sebuah%20fungsi
%20boolean.
III. 3.minggu, 12/01/23 https://www.webstudi.site/2019/02/aljabar-
boolean.html?m=1
IV. 4.rabu, 01/02/23 https://www.gramedia.com/literasi/gerbang-
logika/
V. 5.rabu, 01/02/23
https://www.linksukses.com/2012/11/penyederhanaan-fungsi-
boolean.html?m=1

23
24

Anda mungkin juga menyukai