Anda di halaman 1dari 45

Nutritional Health

Indicators and Disease


Measurement

Agustiana Dwi I V , M.Biomed

1
MEASURES OF THE DISEASE
FREQUENCY

2
• Objective of Measures of the disease :
measure community health
measure the burden on society (health)

Planning and implementation of health programs


(Resource allocation and target population
program activities appropriately
Measures of Disease Frequency

• Pengukuran frekuensi
– Ratio (rasio)
– Proportions (Proporsi)
– Rate (angka)

4
4
Measures of Disease Frequency

• 1. Rasio (Ratio)
Nilai relatif dari perbandingan dua nilai kuantitatif
yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari
penyebut
Ratio = a/b
• Contoh : Kabupaten A mempunyai penduduk
2.000.000 jiwa dan ada 80 bidan desa maka rasio
bidan terhadap jumlah penduduk 1 : 25000

5
5
Measures of Disease Frequency

2. Proporsi (Proportion)
Perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya merupakan bagian dari penyebut
Proportion = a/a+b

Contoh : Hasil dari survei kesehatan diperoleh data ada


189 laki-laki yang diabetes dan 3.151 laki-laki yang
tidak menderita diabetes. Hitung proporsi laki-laki
yang menderita diabetes?

Proporsi = 189/(189 + 3.151) = 5,66%


6
6
Measures of Disease Frequency

Angka (Rate)
Proporsi dimana perbandingan antara
pembilang dan penyebut dinyatakan dalam batas
waktu tertentu
Rate = a/(a+b) x base (100, 1000, dll)

Pengukuran Frekuensi Penyakit meliputi


Incidence rate (angka insidensi)
Prevalence (prevalensi)
7
7
1. Incidence rate (angka insideni)
• Insiden Rate ( laju insidence)
• Adalah ukuran yang menunjukkan kecepatan-
kejadian (baru) penyakit pada populasi
Insiden Risk (Cummulative risk)

• Adalah parameter yang menunjukkan taksiran


probabilitas (risiko,risk) seseorang untuk terkena
penyakit atau untuk hidup) dalam suatu jangka
waktu.
• Rumus CI =
Jumlah orang yang terkena penyakit dalam suatu jangka
waktu
Jumlah semua orang dalam resiko untuk terkena penyakit dalam
jangka waktu itu.
Measures of Disease Frequency

• Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk tgl 1


Juli 2017 sebanyak 100.000 orang semua rentan
terhadap penyakit DHF ditemukan laporan yang
baru terinfeksi sebanyak: 90 orang
IR = 90 /100.000 X 100 % = 0,09 %

10
10
Measures of Disease Frequency

2. Prevalence (Prevalensi)
Proporsi jumlah penduduk yang sakit pada satu titik
waktu tertentu dengan jumlah total penduduk
Point Prevalence:
Jumlah semua kasus

Jumlah penduduk pada saat tertentu

Period Prevalence:
Jumlah semua kasus

Jumlah penduduk selama satu periode


11
11
Measures of Disease Frequency

Prevalence (Prevalensi)
Contoh:
Hasil survey diperoleh data dari 1.150 wanita yang
melahirkan hanya 468 yang dilaporkan minum
multivitamin minimal 4 kali dalam seminggu.
Hitung prevalensi wanita hamil yang sering minum
multivitamin?
Prevalensi = 468/1.150 X 100 %
= 40,7%

12
12
Hubungan insiden
dan prevalen

Angka insiden menurun, prevalen


tetap
karena:
- Rasio penyembuhan meningkat
- Rasio kematian meningkat
sehingga masa sakit menurun

→ upaya pencegahan dan


penanggulangan penyakit
kurang berhasil
Hubungan insiden
dan prevalen

• Angka insiden menurun, angka prevalen


tetap naik
karena:
- angka kesembuhan dan kematian menurun
- lama masa sakit bertambah
→ upaya pencegahan cukup berhasil
walaupun penyembuhan penderita kurang
berhasil
→ Upaya pencegahan > lebih efektif spt
vaksin
Hubungan insiden
dan prevalen

• Angka insiden dan prevalen


menurun
karena:
- keberhasilan pencegahan
- menurunnya faktor risiko
- angka kematian &
kesembuhan tetap
Measures of Disease Frequency

2. Prevalence (Prevalensi)
Faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensi
a. Lama penyakit
b. Daya tahan tubuh
c. Terjadinya kasus baru
d. Migrasi orang yang sakit
e. Migrasi orang yang sehat
f. Migrasi orang kelompok rawan

16
Measures of Exposure Effect

a. Relative Risk
1. (Rate Ratio)
Mengukur besarnya hubungan antara exposure
dan disease
* Untuk study Cohort/Prospektif
RR = I terpapar
I tidak terpapar

17
17
Measures of Exposure Effect
1. Relative Risk (Rate Ratio)
Disease
+ -
+ a b
_
a+b
Eksposure c d c+d

a+c b+d
RR = a/a+b
c/c+d

18
1
Measures of Exposure effect

Contoh
Sebuah penelitian Cohort bertujuan untuk
meneliti hubungan antara diet rendah serat
dengan konstipasi. Dari 400 orang dengan diet
rendah serat hanya 80 yang menderita konstipasi
dan dari 500 orang tidak diet rendah serat ada 10
orang yang menderita konstipasi. Hitung nilai
Rate Ratio/Relative Risk?

19
19
Jawaban
konstipa Tdk
si konstipasi
diet rendah serat 80 320

tidak diet rendah serat 10 490

RR = 80/400 = 0,2/0,02 = 10
10/500
Besar resiko diet rendah serat untuk menderita
konstipasi10 x lebih besar dibandingkan dengan
tidak diet rendah serat
20
2
Measures of Exposure Effect

2. Odds Ratios
Mengukur besarnya hubungan antara exposure
dan disease pada studi case control (retrospektif)

OR = a/c
b/d
= ad
bc

2
Measures of Exposure effect

• Contoh
• Sebuah penelitian Case Control Study
dilakukan pada laki-laki dewasa umur 30-40 tahun.
Penelitian ini dibagi 2 kelompok yaitu kelompok
yang menderita stroke dan kelompok kontrol
dengan masing-masing berjumlah 214 orang. Dari
hasil penelitian pada kelompok stroke ada 73 yang
mempunyai kebiasaan minum alkohol dan pada
kelompok kontrol ada 18 orang yang mempunyai
kebiasaan minum alkohol. Hitung Relative Risk
atau Odds Ratio?
22
22
Jawaban

Stroke Kontrol
Minum Alkohol 73 18
Bukan peminum 141 196
Alkohol
OR = 73 x 196 = 5,64
18 x 141
Besar resiko peminum Alkohol untuk menderita
stroke 5,6 kali lebih besar dari yang bukan
peminum
23
2
Measures of Exposure effect

RR = 1 (tidak ada hubungan/asosiasi/resiko sama)


RR > 1 (positif, hubungan/resiko exposure tinggi)
RR < 1 (negatif, hubungan/resiko exposure rendah)
RR bukan mengukur Incidence tapi melihat besarnya
resiko kelompok terpapar dibandingkan kelompok
bukan terpapar
RR bukan mengukur besarnya probability terdampak
penyakit (seorang yang terpapar belum tentu
menderita dan seorang yang tidak terpapar dapat
menderita)
RR >> makin kuat dugaan ada hubungan sebab akibat
Untuk Prospektif (RR) dan untuk Retrospektif (OR)

24
24
Measures of Exposure Effect

b. Attributable Risk/Risiko Atribut (AR)


AR = I terpapar – I tidak terpapar
Contoh :
Dari 200 orang perokok berat ditemukan
sebanyak 10 orang yang menderita kanker paru-
paru dan dari 200 orang bukan perokok ditemukan
4 orang yang menderita kanker paru-paru. Hitung
AR

25 25
Jawaban

AR = 10/200 – 4/200
= 0,03
resiko timbulnya kanker paru-paru yang dapat
dihindarkan dengan tidak merokok sebesar 3 %

26
26
Demography Data/Vital Statistics Rate

1 Indeks Fertilitas

2 Indeks Morbiditas

3 Indeks Mortalitas

2
Menghitung penduduk pertengahan
tahun

P1 + P2 P1 = ∑ penduduk 1 Januari
2 P2 = ∑ penduduk 31 Desember

Jika data yang ada penduduk 1 Maret & 31


Desember
P = P1 + (3/12) x P2

P1 = ∑ penduduk 1 Maret
P2 = ∑ penduduk 31 Desember

2
Indeks Fertilitas

1. Angka Kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR)

CBR = ( B/P) x 1000

B = Jumlah lahir hidup yang dicatat selama satu


tahun
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang
sama

2
Indeks Fertilitas

Angka Fertilitas menurut Golongan Umur


(Age Specific Fertility Rate/ASFR)

∑ lahir hidup dari ibu golongan umur tertentu selama 1 tahun


= x 1000
∑ wanita golongan umur tertentu pada pertengahan tahun

* ASFR lebih teliti dari CBR ?


* Golongan umur wanita 15-49
tahun dengan interval 5 tahun

3
• Banyaknya kelahiran per 1000 wanita pada
kelompok usia tertentu antara 15-49 tahun.ASFR
merupakan indikator kelahiran yang
memperhitungkan perbedaan fertilitas dari wanita
usia subur menurut kelompok usianya
• kelompok usia 15-19, 20-24, ..., 45-49.

31
3. Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate/TFR)
* Jumlah angka fertilitas menurut golongan umur dalam 1 tahun
* berasumsi semua wanita selama masa subur tidak ada yang
meninggal dan semuanya menikah
Indeks Morbiditas

∑ bayi lahir hidup


= x 1000
∑ wus pada pertengahan tahun
Menggambarkan keadaan kesehatan secara umum
Mengetahui keberhasilan program pemberantasan penyakit
Mengetahui keadaan sanitasi lingkungan

3
Indeks Mortalitas

1. Angka Kematian kasar (Crude Death Rate/CDR)

CDR = ( D/P) x 1000

D = Jumlah kematian yang dicatat selama satu


tahun
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
yang
sama

3
Indeks Mortalitas

1Angka Kematian menurut Golongan Umur


(Age Specific Death Rate/ASDR)

ASDR = ( Dx/Px) x 1000

Dx = Jumlah kematian yang dicatat selama satu tahun


pada golongan umur tertentu
Px = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang
sama pada golongan umur tertentu

3
Indeks Mortalitas

Angka Kematian Bayi


(Infant Mortality Rate/IMR)

IMR = ( D0/B) x 1000

D0 = Jumlah kematian bayi 0-1 tahun yang dicatat selama satu tahun
B = Jumlah lahir hidup pada tahun yang sama

Angka Kematian Neonatal


(Neonatal Mortality Rate/NMR)

∑ kematian bayi < 28 hari


= x 1000
∑ lahir hidup pada tahun yang sama

3
Indeks Mortalitas

5. Angka Kematian Balita


(Under Five Mortality Rate)
∑ kematian balita selama 1 tahun
= x 1000
∑ balita pada tahun yang sama
6. Angka Kematian Ibu
(Maternal Mortality Rate/MMR)
∑ kematian ibu hamil, persalinan, nifas selama 1 tahun
= x 1000
∑ lahir hidup pada tahun yang sama

3
Public Health Problem Indicators

A. UNDERNUTRITION *)
Criteria for assessing severity od under nutrition
in populations of children < 60 mo
INDICATOR % PREVALENCE
LOW MEDIUM HIGH VERY HIGH
WASTING <5 5-9.9 10-14.9 ≥ 15
(BB/TB )
UNDERWEIGHT <10 10-19.9 20-29.9 ≥ 30
(BB/U )
STUNTING <20 20-29.9 30-39.9 ≥ 40
(TB/U )
*) Under-nutrition is defined as <-2 Z Scores
Gorstein et al., Buletin of the WHO 72; 273-283, 1994
in Gibson 2005 P.348
37
37
Public Health Problem Indicators

B. VITAMIN A
Biological indicators of subclinical Vitamin A deficiency in children
6-71 mo of age & their use in detecting a PH Problem (WHO
1996)
INDICATOR MILD MODERATE SEVERE
Functional >0<1% ≥1<5% ≥5%
Night blindness (24-71 mo)
Biochemical ≥2<10 ≥10<20% ≥20%
Serum retinol (≤0.70 µmol/L) %
Breast milk retinol <10% ≥10<25% ≥25%
(≤1.05 µmol/L or ≤ 8µg/g milk
fat)
RDR (≥20%) <20% ≥20<30% ≥30%
MRDR (ratio ≥0.06) <20% ≥20<30% ≥30%
Histological CIC/ICT <20% ≥20<40% ≥40%
(abnormal at 24-71 mo of age) 38
38
Public Health Problem Indicators

VITAMIN A
Prevalence Criteria Indicating Significant Vitamin A Deficiency
(IVACG 2001)
Criteria Prevalence (%)
Clinical – Children 2-5 years
Night blindness > 0.1
Bitot’s spot > 0.5
Corneal xerosis > 0.01
Corneal ulcers > 0.01
Corneal scars > 0.05
Women child bearing age
Night blindness during recent pregnancy > 5.0
Biochemical
Serum retinol < 0.7 µmol/dl > 15

Sommer & Davidson, Journal of Nutrition 132: 2845S


– 2850S in Gibson 2005 P.497
39
39
40
4
Public Health Problem Indicators

C. Iodine Deficiency Disorder


Outcome indicators for IDD & Criteria for classifying the
severity of IDD AS A Public Health Problem
(WHO/UNICEF/ICCIDD, 1994)
Indicators Target Classification of IDD severity
Population None Low Intermed High
iate
Goiter (%) School-aged <5 5-19.9 20-29.9 ≥ 30
children
Thyroid volume > 97th School-aged <5 5-19.9 20-29.9 ≥ 30
percentile by ultrasound children
(%)
Median urinary iodine School-aged ≥ 100 50-99 20-49 <20
(µg/L) children
TSH >5µmol/L whole Neonates <3 3-19.9 20-39.9 ≥ 40
blood (%)
41
41
Public Health Problem Indicators

D. Anemia
Classification of anemia as a Problem of Public
Health Significance
Prevalence of anemia (%) Public Health Significance
≤ 4.9 No Public Health Problem /
Normal
5.0 – 19.9 MILD
20.0 – 39.9 Moderate
≥ 40.0 Severe

WHO, 2001

42
42
Public Health Problem Indicators

E. Body Mass Index (BMI)


Who Classification of Populations on the basis of
low BMI
% of Population with BMI < 18.5 Situation
5–9 Low prevalence
10 – 19 Medium prevalence
20 – 39 High prevalence
≥ 40 Very high prevalence
WHO, 1995 in Gibson 2005 p. 264

43
43
Reference

• Margaretts, B & Michael N. 1991. Design Concepts in


Nutritional Epidemiology. Oxford University Press
• US Department of Health and Human Services.
Principles of Epidemiology. 3rd Edition.
• Budiman, E & Dewi A. 2003. Pengantar Epidemiologi.
Edisi ke 2. Penerbit Buku Kedokteran. EGC
• Gibson, R.S. 2005. Principles of Nutritional
Assessment. Oxford University Press
• Albiner Sinagian. 2012, epidemiologi gizi. Erlangga

4
Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai