Anda di halaman 1dari 11

EPIDEMIOLOGI

MATA KULIAH : KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PELAJANAN KESEHATAN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
Nama anggota : 1. Reva Rigia Fajar Rini (2010201024)
2. Intan Mariani (2010201027)
3. Rangga Aprigha Pamungkas (2010201028)
Dosen Pengampu : Ibu Efi Fibriyanti, S.Kep,Ns

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas Laporan ini dengan tepat waktu. Tujuan dari penulisan laporan
ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dosen Bu Efi Fibriyanti, S.Kep,Ns. Selain itu Laporan ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan serta informasi bagi para pembaca dan penulis
kemudian kita dapat mengetahui pengertian, manfaat dari epidemiologi. kami mengucapkan
terima kasih kepada Bu Efi Fibriyanti, S.Kep,Ns selaku Dosen pembimbing yang telah
memberikan tugas ini sehingga kami dapat bekerjasama dengan baik dan menyelesaikan laporan
ini. Kami menyadari Laporan yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran kami nantikan demi kesempurnaan Laporan ini.

Yogyakarta, 3 Januari 2022

Kelompok 2
BAB I
EPIDEMIOLOGI
A. Definisi Epidemiologi

B. Tujuan Epidemiologi
Secara umum, dapat dikatakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam mempelajari
epidemiologi adalah memperoleh data frekuensi distribusi dan detreminan penyakit atau
fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Data yang diperoleh dapat
digunakan untuk memperoleh informasi tentang penyebab penyakit, misalnya:
1. Penelitian epidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar biasa akibat keracunan
makanan dapat digunakan untuk mengungkapkan makanan yang tercemar dan
menemukan penyebabnya.
2. Penelitian epidemiologi yang dilakukan untuk mencari hubungan antara karsinoma
paru-paru dengan asbes.
3. Menentukan apakah hipotesis yang dihasilkan dari percobaan hewan konsisten
dengan data epidemiologinya.
4. Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menyusun perencanaan, penanggulangan masalah kesehatan, serta menentukan
prioritas masalah kesehatan masyarakat; misalnaya:
a. Data frekuensi distribusi berbagai penyakit yang terdapat di masyarakat dapat
digunakan untuk menyusun rencana kebutuhan pelayanan kesehatan di suatu
wilayah dan menentukan prioritas masalah.
b. Bila dari hasil wilayah epidemiologi diperoleh bahwa insidensi tetanus
neonatorum di suatu wilayah cukup tinggi maka data tersebut dapat digunakan
untuk menyusun strategi yang efektif dan efesien dalam menanggulangi masalah
tersebut, misalnya dengan mengirim petugas lapangan untuk memberikan
penyuluhan pada ibu-ibu serta mengadakan imunisasi pada ibu hamil.
ttps://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=JxappBBDlJgC&oi=fnd&pg=PA1&dq=tujuan+epidemiologi&ots=ALvPvJCvmu
&sig=t-yuReZHX1HseMONqTWTpestNGo&redir_esc=y#v=onepage&q=tujuan
epidemiologi&f=false

C. Macam-Macam Epidemiologi
1. Epidemiologi Deskriptif (Diskriptive Epidemiology) Adalah mempelajari tentang
frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan tanpa memandang perlu mencari
jawaban terhadap faktor-faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan tersebut. Pada
epidemiologi deskriptif, informasi dikumpulkan untuk “menandai” atau merangkum
kejadian atau masalah kesehatan. Epidemiologi deskriptif mengevaluasi semua keadaan
yang berada di sekitar seseorang yang dapat mempengaruhi sebuah kejadian kesehatan.
Yang menjadi fokus dalam epidemiologi deskriptif ini adalah frekuensi dan pola (Ellis
Christensen, 2012), frekuensi digunakan untuk menilai tingkat kejadian, sedangkan pola
dapat digunakan untuk membantu epidemiologi analitik menunjukkan faktor risiko.
Penelitian deskriptif ini juga berfokus pada pertanyaan who (siapa saja yang
terkena/terpengaruhi), when (kapan mereka terpengaruhi), dan where (di mana mereka
terpengaruhi).
2. Epidemiologi Analitik (Analytic Edemiology) Adalah epidemiologi yang menekankan
pada pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran serta
munculnya suatu masalah kesehatan. Dalam epidemiologi analitik diupayakan untuk
mencari jawaban mengapa (why), kemudian dianalisa hubungannya dengan akibat yang
ditimbulkan. faktor penyebab diarahkan kepada faktor-faktor yang mempengaruhi,
sedangkan akibat menunjuk kepada frekuensi, penyebaran, serta adanya suatu masalah
kesehatan. Oleh karena itu perlu dirumuskn hipotesa yang berkaitan dengan masalah
yang timbul, lalu dilanjutkan dengan menguji hipotesa melalui suatu penelitian yang
selanjutnya ditarik suatu kesimpulan tentang sebab akibat dari timbulnya suatu penyakit.
3. Epidemiologi Eksperimen Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen
(percobaan) kepada kelompok subjek, kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol
(yang tidak dikenakan percobaan). Bentuk ekperimental lain yang sering dilakukan
adalah berkaitan dengan pengaruh intervensi penyuluhan terhadap perubahan
pengetahuan tentang suatu masalah.
Contoh: untuk menguji keampuhan suatu vaksin, dapat diambil suatu kelompok anak
kemudian diberikan vaksin tersebut. Sementara itu diambil sekelompok anak pula
sebagai kontrol yang hanya diberikan placebo. Setelah beberapa tahun kemudian dilihat
kemungkinan-kemungkinan timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin
tersebut, kemudian dibandingkan antara kelompok percobaan dan kelompok kontrol.
Secara bertahap, agar Anda betul-betul dapat menguasai macam-macam epidemiologi,
maka sebaiknya Anda mengambil kasus di tempat bekerja lalu di analisis sesuai dengan
tahap demi tahap.
http://fik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/1.-MODUL-KESMAS_compressed.pdf

D. Prosedur Kerja Epidemiologi


1. Tentukan adanya suatu wabah
2. Gambarkan cirri-ciri wabah
a. Tentukan data yang diperoleh untuk menggambarkan wabah menurut waktu,tenpat dan
orang
b. Peroleh data
c. Analisis data dan interpelasi data
3. Rumuskan hipotesa
4. Tes hipotesa
5. Sarankan dan tetapkan tindakan penanggulangan
6. Siapkan dan sebarkan laporan epidemic
7. Nilai prosedur penyelidikan

https://www.scribd.com/document/432957165/Makalah-Epidemiologi-Kel-1
BAB II
A. Penjelasan dan hasil perhitungan ukuran-ukuran epidemiologi
1. Morbidity (Angka Kesakitan)
a. Angka Insiden
Di Desa “X” pada tahun 2017 terdapat jumlah penduduk sebanyak 40.000 orang.
Lingkungan desa tersebut tergolong kumuh sehingga banyak terjadi kasus TB paru.
Laporan dari Puskesmas terdapat penderita TB Paru bulan Januari 50 orang, April 5
0 orang, Juli 75 orang, Oktober 10 orang dan Desember 55 orang.Berapa angka insi
den di Desa tersebut?
Jumlah kasus baru penyakit di bagi jumlah perkalian antara orang dalam populasi b
erisiko dan lamanya masing-masing risiko, kemudia dikali konstanta 1000
Angka Insiden = ∑ kejadia baru X ( k)
∑ populasi yang beresiko
Keterangan :
K = Konstanta (100%, 1000%)
55
Jawab : Angka Insiden = X ( 1.000 % )=1,375 %
40.000
b. Angka Serangan Penyakit Wabah
Wabah morbili di Desa “Y” pada tahun 2017 menyerang 50 anak. Jumlah anak yan
g memiliki resiko terhadap morbili yaitu 1000 anak. Berapa angka serangan di Desa
tersebut?
Angka Insiden = ∑ kejadia baru X ( k)
∑ populasi yang beresiko

50
Jawab : Angka Insiden = X ( 1.000 % )=5%
1.000
2. Prevalence (Prevalensi)
a. Period Prevalence Period (Angka Prevalensi Periode)
Pada periode tahun 2017 (Januari-Desember) di Desa “R” terdapat 60 penderita D
M. Jumlah penduduk rata-rata pada pertengahan tahun 2017 adalah 5000. Berapa an
gka pravelensi periode pada pertengahan tahun 2017?

Prevelensi = ∑ individu yang sakit X ( k)


∑ populasi yang beresiko

60
Jawab : x (1.000 %) = 0,12%
5.000

b. Point Prevalence Rate (Angka Pravelensi Titik)


Di Kecamatan “S” terdapat kasus TB Paru pada bulan November sebanyak 50 kasu
s dengan jumlah penduduk 50.000 orang. Berapa point pravelensi rate / point PR n
ya?
Point pravelensi rate = ∑ penderita lama & bau pada saat tertentu X ( k)
∑ penduduk saat ini
Keterangan :
K = Konstanta (100%, 1000%)

50
Jawab : x ( 1.000 % )=¿ 0,01%
50.000
3. Mortality (Angka Kematian)
a. Angka Kematian Kasar (CDR)
Di Desa “M” tercatat angka kematian selama tahun 2016 adalah 40 orang. Pendudu
k Desa tersebut pada bulan Juli 2016 jumlahnya adalah 10.000 jiwa. Berapa angka
kematian kasarnya?

CDR = Jumlah seluruh kematian X (k)


Jumlah penduduk pertengahan

40
Jawab : CDR X ( 1.000 )=4
10.000
b. Angka Kematian Bayi (IMR)
Di Desa “P” pada tahun 2016 terdapat 3 bayi yang meninggal sebelum usia 1 tahun.
Pada tahun yang sama sebanyak 300 bayi lahir hidup. Berapa angka kematian bayi
pada tahun tersebut?
IMR = D ≤ 1 X (k)
B

Keterangan :
IMR = Angka kematian bayi
D = Jumlah kematian bayi (umur 0-1 tahun)
B = Jumlah bayi yang dilahirkan
K = Konstanta 1000

3
Jawab : IMR = X ( 1.000 )=10
300
c. Angka Kematian Neonatal (NMR)
Di Desa “L” pada tahun 2017 terdapat kematian bayi pada umur kurang dari 28 hari
sebanyak 4 bayi. Sedangkan bayi yang lahir hidup di Desa tersebut pada tahun yang
sama adalah 50 bayi. Berapa angka kematian neonatal?
NMR = (d1 / B) k

Keterangan :
d1 = Jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 28 hari
B = Kelahiran hidup pada tahun yang sama
k = Konstanta

4
Jawab : NMR = X 100 = 8
50
d. Angka Kematian Ibu/AKI (MMR)
Pada tahun 2017 di Desa “F” terdapat kematian ibu melahirkan 1 orang dan salama
masa nifas 1 orang. Pada tahun yang sama sebanyak 200 bayi lahir hidup. Berapa
angka kematian ibu?
Jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan, persalinan dan
masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
MMR = Jumlah kematian ibu hamil, persalinan, nifas dalam 1 tahun X ( k)
Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

Keterangan :
K = Konstanta umumnya 1000

1+ 1 X (1.000)
Jawab : =¿
200
2 X (1.000 %)
=0 , 1 %
200
4. Fertility Rate (Angka Kesuburan)
a. Angka Kelahiran Kasar
Di Kecamatan “T” selama tahun 2015 terdapat kelahiran hidup sebanyak 80 bayi.
Jumlah penduduk bulan Juli di Kecamatan dan Tahun yang sama adalah 5000.
Berapa angka kelahiran kasar?
CBR = B X (k)
P
Keterangan :
CBR = Crude Birth Rate (angka kelahitan kasar)
B = Jumlah kelahiran dalam satu tahun
P = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun
1000 = Konstanta

80
Jawab : CBR = x ( 1.000 ) =16
5.000

b. Angka Kesuburan Umum


Angka kelahiran hidup di Desa “G” pada tahun 2016 sebanyak 50 bayi. Sementara
jumlah wanita usia subur sebanyak 5.000 orang. Berapa angka kesuburan umum?
GFR = B X (k)
Fm (15-49) tahun

Keterangan :
GFR = Angka kelahiran umum
B = Jumlah bayi
Fm (15-49) = Jumlah penduduk Wanita berusia 15-49 tahun
K = Konstanta (1000)

50
Jawab : GFR = X ( 1.000 )=10
5,000

B. Interpretasi Setiap Kasus

1. Morbidity (Angka Kesakitan)


a. Jadi angka insiden di lingkungan desa “X” yang tergolong kumuh dari 1,375% dari
40.000 orang dan yang terjadi kasus TB paru kasus baru 55 orang.
b. Jadi angka insiden di desa “Y” pada tahun 2017 adalah 50% dari jumlah anak yang
memiliki resiko terhadap morbili 1.000 anak dan yang terkena wabah morbilli 50
anak.
2. Prevalence (Prevalensi)
a. Jadi angka penderita penyakit diabetes adalah 0,12% dari 5.000 penduduk yang
terkena sebanyak 60 penduduk.
b. Jadi angka penderita TB paru di kecamatan “S” adalah 0,01% dari 50.000
penduduk yang terkena sebanyak 50 kasus.
3. Mortality (Angka Kematian)
a. Jadi angka kematian kasarnya di desa “M” adalah 4 dari 10.000 jiwa yang tercatat
angka kematian 40 orang.
b. Jadi angka kematian bayi di desa “P” adalah 10 dari 300 bayi terdapat 3 bayi yang
meninggal.
c. Jadi angka kematian neonatal di desa “L” adalah 8 dari 50 bayi terdapat 4 bayi
meninggal.
d. Jadi angka kematian ibu di desa “F” adalah 0,1% dari 200 bayi terdapat kematian
ibu melahirkan 1 orang dan selama masa nifas 1 orang.
4. Fertility Rate (Angka Kesuburan)
a. Jadi angka kelahiran kasar di kecamatan “T” adalah 16 dari 5.000 penduduk yang
terdapat kelahiran yang hidup sebanyak 80.
b. Jadi angka kesuburan umum di desa “G” adalah 10 dari 5.000 orang yang terdapat
angka kelahiran hidup sebanyak 50 bayi.

BAB III
A. Simpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Epidemiologi adalah ilmu
yangmempelajari hal- hal yang berhubungan dengan masyarakat. Di dalam kesehatan
ilmuEpidemiologi sangatlah penting karena didalamnya terdapat peran dan tindakan yang
harusdilakukan untuk pencegahan masalah kesehatan tersebut. Contohnya saja
penanaganan dalammasalah penyakit menular dan penyakit tidak menular.

B. Saran
Setelah memahami tentang Epidemiologi diharapkan mahasiswa mampu
menerapkanIlmu Epidemiologi dalam kehidupan sehar -i hari. Dikarenakan bahayanya
penyakit menulardan penyakit tidak menular diharapkan masyarakat mampu
menceganya.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai