DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
Nama anggota : 1. Reva Rigia Fajar Rini (2010201024)
2. Intan Mariani (2010201027)
3. Rangga Aprigha Pamungkas (2010201028)
Dosen Pengampu : Ibu Efi Fibriyanti, S.Kep,Ns
Kelompok 2
BAB I
EPIDEMIOLOGI
A. Definisi Epidemiologi
B. Tujuan Epidemiologi
Secara umum, dapat dikatakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam mempelajari
epidemiologi adalah memperoleh data frekuensi distribusi dan detreminan penyakit atau
fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Data yang diperoleh dapat
digunakan untuk memperoleh informasi tentang penyebab penyakit, misalnya:
1. Penelitian epidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar biasa akibat keracunan
makanan dapat digunakan untuk mengungkapkan makanan yang tercemar dan
menemukan penyebabnya.
2. Penelitian epidemiologi yang dilakukan untuk mencari hubungan antara karsinoma
paru-paru dengan asbes.
3. Menentukan apakah hipotesis yang dihasilkan dari percobaan hewan konsisten
dengan data epidemiologinya.
4. Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menyusun perencanaan, penanggulangan masalah kesehatan, serta menentukan
prioritas masalah kesehatan masyarakat; misalnaya:
a. Data frekuensi distribusi berbagai penyakit yang terdapat di masyarakat dapat
digunakan untuk menyusun rencana kebutuhan pelayanan kesehatan di suatu
wilayah dan menentukan prioritas masalah.
b. Bila dari hasil wilayah epidemiologi diperoleh bahwa insidensi tetanus
neonatorum di suatu wilayah cukup tinggi maka data tersebut dapat digunakan
untuk menyusun strategi yang efektif dan efesien dalam menanggulangi masalah
tersebut, misalnya dengan mengirim petugas lapangan untuk memberikan
penyuluhan pada ibu-ibu serta mengadakan imunisasi pada ibu hamil.
ttps://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=JxappBBDlJgC&oi=fnd&pg=PA1&dq=tujuan+epidemiologi&ots=ALvPvJCvmu
&sig=t-yuReZHX1HseMONqTWTpestNGo&redir_esc=y#v=onepage&q=tujuan
epidemiologi&f=false
C. Macam-Macam Epidemiologi
1. Epidemiologi Deskriptif (Diskriptive Epidemiology) Adalah mempelajari tentang
frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan tanpa memandang perlu mencari
jawaban terhadap faktor-faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan tersebut. Pada
epidemiologi deskriptif, informasi dikumpulkan untuk “menandai” atau merangkum
kejadian atau masalah kesehatan. Epidemiologi deskriptif mengevaluasi semua keadaan
yang berada di sekitar seseorang yang dapat mempengaruhi sebuah kejadian kesehatan.
Yang menjadi fokus dalam epidemiologi deskriptif ini adalah frekuensi dan pola (Ellis
Christensen, 2012), frekuensi digunakan untuk menilai tingkat kejadian, sedangkan pola
dapat digunakan untuk membantu epidemiologi analitik menunjukkan faktor risiko.
Penelitian deskriptif ini juga berfokus pada pertanyaan who (siapa saja yang
terkena/terpengaruhi), when (kapan mereka terpengaruhi), dan where (di mana mereka
terpengaruhi).
2. Epidemiologi Analitik (Analytic Edemiology) Adalah epidemiologi yang menekankan
pada pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran serta
munculnya suatu masalah kesehatan. Dalam epidemiologi analitik diupayakan untuk
mencari jawaban mengapa (why), kemudian dianalisa hubungannya dengan akibat yang
ditimbulkan. faktor penyebab diarahkan kepada faktor-faktor yang mempengaruhi,
sedangkan akibat menunjuk kepada frekuensi, penyebaran, serta adanya suatu masalah
kesehatan. Oleh karena itu perlu dirumuskn hipotesa yang berkaitan dengan masalah
yang timbul, lalu dilanjutkan dengan menguji hipotesa melalui suatu penelitian yang
selanjutnya ditarik suatu kesimpulan tentang sebab akibat dari timbulnya suatu penyakit.
3. Epidemiologi Eksperimen Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen
(percobaan) kepada kelompok subjek, kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol
(yang tidak dikenakan percobaan). Bentuk ekperimental lain yang sering dilakukan
adalah berkaitan dengan pengaruh intervensi penyuluhan terhadap perubahan
pengetahuan tentang suatu masalah.
Contoh: untuk menguji keampuhan suatu vaksin, dapat diambil suatu kelompok anak
kemudian diberikan vaksin tersebut. Sementara itu diambil sekelompok anak pula
sebagai kontrol yang hanya diberikan placebo. Setelah beberapa tahun kemudian dilihat
kemungkinan-kemungkinan timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin
tersebut, kemudian dibandingkan antara kelompok percobaan dan kelompok kontrol.
Secara bertahap, agar Anda betul-betul dapat menguasai macam-macam epidemiologi,
maka sebaiknya Anda mengambil kasus di tempat bekerja lalu di analisis sesuai dengan
tahap demi tahap.
http://fik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/1.-MODUL-KESMAS_compressed.pdf
https://www.scribd.com/document/432957165/Makalah-Epidemiologi-Kel-1
BAB II
A. Penjelasan dan hasil perhitungan ukuran-ukuran epidemiologi
1. Morbidity (Angka Kesakitan)
a. Angka Insiden
Di Desa “X” pada tahun 2017 terdapat jumlah penduduk sebanyak 40.000 orang.
Lingkungan desa tersebut tergolong kumuh sehingga banyak terjadi kasus TB paru.
Laporan dari Puskesmas terdapat penderita TB Paru bulan Januari 50 orang, April 5
0 orang, Juli 75 orang, Oktober 10 orang dan Desember 55 orang.Berapa angka insi
den di Desa tersebut?
Jumlah kasus baru penyakit di bagi jumlah perkalian antara orang dalam populasi b
erisiko dan lamanya masing-masing risiko, kemudia dikali konstanta 1000
Angka Insiden = ∑ kejadia baru X ( k)
∑ populasi yang beresiko
Keterangan :
K = Konstanta (100%, 1000%)
55
Jawab : Angka Insiden = X ( 1.000 % )=1,375 %
40.000
b. Angka Serangan Penyakit Wabah
Wabah morbili di Desa “Y” pada tahun 2017 menyerang 50 anak. Jumlah anak yan
g memiliki resiko terhadap morbili yaitu 1000 anak. Berapa angka serangan di Desa
tersebut?
Angka Insiden = ∑ kejadia baru X ( k)
∑ populasi yang beresiko
50
Jawab : Angka Insiden = X ( 1.000 % )=5%
1.000
2. Prevalence (Prevalensi)
a. Period Prevalence Period (Angka Prevalensi Periode)
Pada periode tahun 2017 (Januari-Desember) di Desa “R” terdapat 60 penderita D
M. Jumlah penduduk rata-rata pada pertengahan tahun 2017 adalah 5000. Berapa an
gka pravelensi periode pada pertengahan tahun 2017?
60
Jawab : x (1.000 %) = 0,12%
5.000
50
Jawab : x ( 1.000 % )=¿ 0,01%
50.000
3. Mortality (Angka Kematian)
a. Angka Kematian Kasar (CDR)
Di Desa “M” tercatat angka kematian selama tahun 2016 adalah 40 orang. Pendudu
k Desa tersebut pada bulan Juli 2016 jumlahnya adalah 10.000 jiwa. Berapa angka
kematian kasarnya?
40
Jawab : CDR X ( 1.000 )=4
10.000
b. Angka Kematian Bayi (IMR)
Di Desa “P” pada tahun 2016 terdapat 3 bayi yang meninggal sebelum usia 1 tahun.
Pada tahun yang sama sebanyak 300 bayi lahir hidup. Berapa angka kematian bayi
pada tahun tersebut?
IMR = D ≤ 1 X (k)
B
Keterangan :
IMR = Angka kematian bayi
D = Jumlah kematian bayi (umur 0-1 tahun)
B = Jumlah bayi yang dilahirkan
K = Konstanta 1000
3
Jawab : IMR = X ( 1.000 )=10
300
c. Angka Kematian Neonatal (NMR)
Di Desa “L” pada tahun 2017 terdapat kematian bayi pada umur kurang dari 28 hari
sebanyak 4 bayi. Sedangkan bayi yang lahir hidup di Desa tersebut pada tahun yang
sama adalah 50 bayi. Berapa angka kematian neonatal?
NMR = (d1 / B) k
Keterangan :
d1 = Jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 28 hari
B = Kelahiran hidup pada tahun yang sama
k = Konstanta
4
Jawab : NMR = X 100 = 8
50
d. Angka Kematian Ibu/AKI (MMR)
Pada tahun 2017 di Desa “F” terdapat kematian ibu melahirkan 1 orang dan salama
masa nifas 1 orang. Pada tahun yang sama sebanyak 200 bayi lahir hidup. Berapa
angka kematian ibu?
Jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan, persalinan dan
masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
MMR = Jumlah kematian ibu hamil, persalinan, nifas dalam 1 tahun X ( k)
Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama
Keterangan :
K = Konstanta umumnya 1000
1+ 1 X (1.000)
Jawab : =¿
200
2 X (1.000 %)
=0 , 1 %
200
4. Fertility Rate (Angka Kesuburan)
a. Angka Kelahiran Kasar
Di Kecamatan “T” selama tahun 2015 terdapat kelahiran hidup sebanyak 80 bayi.
Jumlah penduduk bulan Juli di Kecamatan dan Tahun yang sama adalah 5000.
Berapa angka kelahiran kasar?
CBR = B X (k)
P
Keterangan :
CBR = Crude Birth Rate (angka kelahitan kasar)
B = Jumlah kelahiran dalam satu tahun
P = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun
1000 = Konstanta
80
Jawab : CBR = x ( 1.000 ) =16
5.000
Keterangan :
GFR = Angka kelahiran umum
B = Jumlah bayi
Fm (15-49) = Jumlah penduduk Wanita berusia 15-49 tahun
K = Konstanta (1000)
50
Jawab : GFR = X ( 1.000 )=10
5,000
BAB III
A. Simpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Epidemiologi adalah ilmu
yangmempelajari hal- hal yang berhubungan dengan masyarakat. Di dalam kesehatan
ilmuEpidemiologi sangatlah penting karena didalamnya terdapat peran dan tindakan yang
harusdilakukan untuk pencegahan masalah kesehatan tersebut. Contohnya saja
penanaganan dalammasalah penyakit menular dan penyakit tidak menular.
B. Saran
Setelah memahami tentang Epidemiologi diharapkan mahasiswa mampu
menerapkanIlmu Epidemiologi dalam kehidupan sehar -i hari. Dikarenakan bahayanya
penyakit menulardan penyakit tidak menular diharapkan masyarakat mampu
menceganya.
DAFTAR PUSTAKA