Anda di halaman 1dari 5

Praktikum Ukuran Epidemiologi

MA E600 PS S2
Kelas Khusus Sabtu Siang

1. Pada sebuah populasi kohort yang tetap (fixed), sebagaimana tampak pd Gambar1,
10 orang subyek (A s/d J) di pantau terus menerus mulai dari 1 Januari 2003-31
Desember 2003. Sebagian dari subyek mengalami sakit selama masa pengamatan
(tanda garis tebal). Dalam studi ini, tidak ada yg drop-out dan mereka yg sembuh
dari sakit akan mendapat imunitas seumur hidup.
Gambar1.
Subyek
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
1 Jan '03
Simbol:

31 Des '03
: sehat;

: sakit

A. Berapa point prevalence dari penyakit tsb pada tgl 1 Januari?4/10


B. Berapa point prevalence dari penyakit tsb pada tgl 31 Desember?2/10
C. Berapa periode prevalence dari penyakit mulai tgl 1 Jan sampai 31 Des 2003?
6/10
D. Berapa cummulative incidence proportion (incidence risk) dari penyakit tsb
mulai mulai tgl 1 Jan sampai 31 Des 2003?2/5
2. Apa pengaruh dari hal-hal berikut ini pada prevalensi penyakit?
A.
B.
C.
D.
E.

Imigrasi kasus ke dalam populasi


Emigrasi kasus ke luar populasi
Imigrasi orang sehat ke luar populasi
Emigrasi orang sehat ke dalam populasi
Peningkatan case fatality rate

Num/Denumerator

3. Pengobatan kasus HIV/AIDS dengan terapi ARV dapat memperpanjang umur tapi
tidak dapat menyembuhkan penyakit tersebut
A. Apa pengaruh hal ini pada incidence penyakit HIV/AIDS?
B. Apa pengaruh hal ini pada prevalensi penyakit HIV/AIDS?
P=I x D

4. Tabel1 di bawah ini menyajikan data dari sebuah penelitian tentang kejadian
cedera kecelakaan di sebuah rumah sakit. Peneliti studi tsb berpendapat bahwa
pasien berusia 62 tahun keatas adalah kelompok yang memiliki kecenderungan
paling tinggi untuk mengalami cedera. Kelompok umur berikutnya yang memiliki
risiko tinggi utk mengalami cedera adalah kelompok usia 6-14 tahun. Apa
komentar anda tentang interpretasi peneliti tersebut?
Tabel1. Distribusi umur dari 82 pasien cedera kecelakaan
Umur (tahun)
Jumlah kasus cedera
0-2
3-5
6-14
15-21
22-31
32-41
42-51
52-61
62+

5
6
18
8
5
8
7
4
21

5. Dalam sebuah studi kasus kontrol dipilih sebanyak 50 penderita Ca paru dan 100
tetangga kasus yang sehat (tidak menderita Ca paru) sebagai kelompok
pembandingnya. 50% dari penderita Ca paru memiliki riwayat mengkonsumsi
beta carotine, sedangkan di kalangan kelompok yang tidak menderita Ca paru,
78% memiliki riwayat yang sama.
A. Berapa besar efek (hubungan) beta carotine terhadap kejadian Ca paru?
B. Bagaimana menginterpretasikan besarnya efek/ hubungan tersebut?

B Karotine
Non B Karotine

Kasus
25
25
50

Kontrol
78
22
100

Total
103
47
150

EOR = 25 x 22/25 x 78 =0,28


Artinya = kasus (penderita Ca Paru) memiliki peluang untuk mengkonsumsi B
karotine 0,28 kali dibandingkan kontrol. (kontrol mengkonsumsi B Karotine 3,5 kali
dibandingkan kasus) B karotine memiliki efek protektif terhadap kejadian Ca Paru.
95% CI = statistically significant pv> alpha
6. Sebuah studi epidemiologi menduga bahwa pajanan terhadap enviroxide
merupakan penyebab potensial penyakit environitis, sebuah penyakit baru yang
ditemukan di kota kecil Carolina (dengan junmlah populasi sebesar 10000 orang).
Disamping itu sebuah varian penyakit flu (influenza J) juga ditemukan di kota
tersebut dan diyakini berhubungan dengan pajanan terhadap hewan burung
peliharaan di rumah. Walaupun keduanya adalah penyakit yang berbeda, namun
gejalanya tampak mirip, yaitu seperti gejala flu akut dengan sedikit gangguan
mental kesadaran berkabut. Untungnya gejala tersebut segera hilang dalam 2
minggu dan dapat sembuh sempurna serta tidak dapat terinfeksi lagi karena
imunitas yang seumur hidup.
Survei terakhir tentang penyakit tersebut di atas menunjukkan bahwa 15% dari
penduduk terpajan dengan dosis tinggi (>100ppm) enviroxide, sementara 40% dari
populasi memiliki burung sebagai hewan peliharaan di rumah mereka. Sampai
saat ini diyakini tidak ada kaitan antara kedua pajanan tersebut. Dua tim peneliti
yang berbeda melakukan studi kohort secara terpisah selama 2 tahun untuk kedua
penyakit tersebut. Tingkat kematian populasi kota Carolina sangat rendah, dan
dalam studi kohort tersebut tidak ada yg drop-out.
Studi kohort pertama mengumpulkan 1000 subyek yang tinggal di gedung-gedung
yang memiliki tingkat pajanan enviroxide dengan kadar yang >100ppm
("exposed") dan 1000 subyek yang tinggal di gedung-gedung dengan pajanan
enviroxide <100ppm ("unexposed"). Dari studi ini didapat bahwa 700 subyek yang
terpajan ("exposed") mengalami environitis, dan 500 subyek yang tidak terpajan
("unexposed") juga terinfeksi.
Envioxide >100ppm
Envioxide < 100ppm

Environitis
700
500
1200

Tidak Sakit
300
500
800

Total
1000
1000
2000

CI Exposed = 700/1000 =0,7


CI non exposed= 500/1000 = 0,5
ID exposed = 700 / (700 x 1) + (300x2) = 700/1300= 7/13 org .thn
ID non exposed =500/ (500x1) + (500x2) = 500/1500 org .thn
CI ratio = RR = 0,7/0,5 = 1,4
IDR = (700/1300) /(500/1500) = 700 x 1500/1300 x 500 =1,6
OR = 700 x 500/300 x 500 =350000 x150000 = 35/15 =2,33
CID = 0.7-0,5 =0,2

IDD = 700/1300 - 500/1500 = 0,21

Pada studi kedua, dari 2000 orang pemilik burung ("exposed") dan 2,000 orang
yang tidak pernah kontak dengan burung ("unexposed") turut berpartisipasi dalam
studi tsb. Hasilnya menunjukkan bahwa 400 orang yang terpajan mengalami
influenza J, sementara hanya 160 yang terinfeksi pada kelompok tidak terpajan.
Exposed
Unexposed

Influenza J
400
160
560

Tidak Sakit
1600
1840
3440

Total
2000
2000
4000

CI exposed= 400/2000= 0,2


CI unexposed= 160/2000=0,08
ID exposed= 400/(4001)+(16002)=400/3600 = 1/9 org.thn
ID unexposed= 160/(1601)+(18402)=160/3840 = 1/24 org.thn
CI Ratio= RR= 0,2/0,08 = 2,5
IDR = (400/3600)/(160/3840) =4003840/3600160= 1536000/576000 = 2,7
OR = 4001840/1601600 =736000/256000 = 2,87
CID = 0,2 - 0,08 = 0,12
IDD = 400/3600 - 160/3840 = 0,11 - 0,042 = 0,068
Hitung ukuran epidemiologi berikut ini untuk kedua studi kohort diatas:
A. cumulative incidences risk (CI)
B. incidence density rate (ID); dengan asumsi kasus terjadi secara seragam
(uniform) selama periode follow-up.
C. cumulative incidence ratios (CIR)
D. incidence density ratios (IDR)
E. odds ratios (OR)
F. cumulative incidence differences (CID)
G. incidence density differences (IDD).
7. Berkaitan dengan kedua studi kohort di atas (no. 6), bandingkan besarnya ukuranukuran asosiasi yang telah anda hitung pada masing-masing studi. Apa pendapat
anda tentang perbedaan besarnya masing-masing ukuran asosiasi untuk masingmasing studi?
A. CI -> rata-rata risiko orang terkena envioritis lebih besar daripada yang terkena
influenza j
B. ID -> rata-rata rate populasi yg beresiko terkena envioritis lebih besar
dibandingkan dgn rata-rata populasi beresiko influenza j.
C. CIR -> di kohort pertama, orang yg terpajan exposure beresiko 1,4 kali lebih besar
dari yg tidak terpajan. Di kohort kedua, orang yg terpajan exposure beresiko 2,5 kali
lebih besar dari yg tidak terpajan. Tingkat resiko terkena sakit di kohort kedua lebih
besar dari kohort pertama.
D. IDR -> rasio rata-rata rate populasi yg beresiko terkena envioritis lebih besar
dibandingkan dgn rata-rata populasi beresiko influenza j.

E. OR -> odds kelompok terpajan influenza j untuk menjadi kasus di kohort kedua
lebih besar bila dibandingkan dengan kelompok terpajan envioritis menjadi kasus di
kohort pertama.
F. CID -> perbedaan efek/probabilitas seseorang berkembang menjadi sakit di kasus
envioritis di kohort pertama adalah lebih besar dibandingkan dengan probabilitas
seseorang menjadi sakit influenza j di kohort kedua.
G. IDD -> Perbedaan efek pada populasi beresiko envioritis pd waktu tertentu
adalahlebih besar dibandingkan dengan popukasi yg beresiko influenza j..
8. Ahli kesehatan masyarakat di kota Carolina dalam 2 studi kohort di atas (no. 6)
mengusulkan untuk melakukan program cepat abatisasi untuk mengeliminasi
sepenuhnya pajanan enviroxide.
A. Berapa proporsi kasus environitis yg dapat dicegah pada penduduk yang
tinggal di gedung-gedung yang mengandung/ tercemar enviroxide
B. Berapa proporsi kasus environitis yg dapat dicegah pada seluruh populasi?

Anda mungkin juga menyukai