Anda di halaman 1dari 4

STUDI KASUS 1:

Seorang perawat, A, yang bekerja di Rumah Sakit Kabupaten X menceritakan kepada


atasannya, perawat senior B, bahwa ia tertusuk jarum saat merawat seorang pasien di
ruang perawatan bedah umum. Perawat senior B menanyakan mengenai kejadian
tersebut: Bagaimana bisa terjadi, jenis jarum yang digunakan, untuk apa jarum tersebut
digunakan sebelum tertusuk, saat/waktu terjadinya dan apa yang diketahui mengenai
status kesehatan pasiennya.

Perawat A menceritakan bahwa dia sedang mengambil darah dari seorang pasien yang
menderita demam. Pasiennya bergerak-gerak sehingga menyenggol tangan perawat A
saat jarum ditarik dari vena, sehingga perawat A tertusuk pada tangan kiri. Jarum yang
digunakan adalah untuk alat suntik 10 cc. Perawat A tersebut tidak tahu mengenai latar
belakang maupun riwayat penyakit pasien tersebut. Kejadiannya 30 menit yang lalu.

1. Apakah perawat A berrisiko untuk tertular penyakit menular melalui darah?


Jelaskan alasannya

2. Informasi apa lagi yang dibutuhkan untuk mengetahui besarnya risiko bagi
perawat A?

3. Apa yang harus dilakukan oleh atasannya, perawat senior B? Jelaskan


langkah-langkah sistematis yang perlu dilakukan.

4. Apakah hal seperti ini bisa dicegah? Bagaimana?

5. Apa anjuran Anda untuk Rumah Sakit ini?


STUDI KASUS 2:

Sebagai staff di RS propinsi X, anda prihatin terhadap kurangnya perhatian pimpinan


terhadap K3 RS. Selama 1 tahun terakhir, anda mencoba mengumpulkan data mengenai
kejadian tertusuk jarum/benda di RS tersebut, dengan menggunakan form yang Anda buat
sendiri. Data yang terkumpul adalah sebagai berikut:

Jumlah kejadian tertusuk jarum/benda tajam: 162

Bagian: Cedera/Luka yang terjadi:


- Bedah : 34 - Luka tusuk: 102
- Penyakit Dalam: 29 - Luka sayat: 16
- Gigi : 30 - Laserasi: 2
- Anak: 26 - Tergores: 8
- Anestesi: 18 - Terciprat: 31
- UGD: 16 - Ketumpahan: 3
- Rumah Tangga: 5
- Lain-lain 4
Jenis Pekerja: Bagian tubuh terluka/terpajan:
- Perawat: 88 - Muka: 4
- Dokter: 31 - Mata: 5
- Mahasiswa kedokteran: 5 - Tangan: 152
- Petugas Laboratorium: 15 - Kaki: 1
- Bidan: 22
- Lain-lain: 6
Tempat Kejadian: APD digunakan:
- Ruang Bedah: 43 - Sarung tangan: 94
- Ruang Perawatan Bedah: 39 - Pelindung mata: 15
- Poliklinik: 23 - Gaun operasi: 34
- UGD: 16 - Masker: 31
- Poli Gigi: 30 - Tidak menggunakan: 68
- Lain-lain 11
Kegiatan yang sedang dilakukan: Jenis Benda tajam:
- Menyuntik: 8 - Jarum 156
- Mengambil darah: 58 - Scalpell: 6
- Infus IV: 32 - Kaca: 2
- Menjahit: 32
- Membuang/membersihkan: 7
- Memotong/menyayat: 13
- Lain-lain: 4
Alasan: Penyebab:
- Tidak ada tempat pembuangan alat tajam: 12 - Ruangan terlalu penuh: 1
- Sedang menggunakan alat tsb.: 139 - Kedaruratan medis: 26
- Pasien bergerak/melawan: 6 - Kurang pelatihan: 55
- Pembuangan tidak sesuai: 14 - Tidak mengerti bahaya: 0
- Dari benda yang ada dalam tempat sampah - Alat diberikan oleh petugas lain dengan
benda tajam: 4 tidak sesuai: 3
- Alat tidak berfungsi semestinya: 1 - Alat tidak berfungsi dengan baik: 1
- Tidak ada yang membantu: 13
STUDI KASUS 3:

Seorang pekerja laki-laki berumur 35 tahun, di Bagian Laundry Rumah Sakit mengalami
kecelakaan: Tangan kanannya terjepit dalam mesin cuci yang sedang menyala, sehingga
mengakibatkan beberapa jari terputus. Ia sudah menikah dan mempunyai 3 anak. Ia di
kenal oleh teman-temannya sebagai seseorang yang sering berkencan dengan wanita-
wanita penghibur, karena ia sering berkelakar mengenai hal tersebut kepada teman-
temannya. Teman-temannya sudah sering mengingatkan akan kemungkinan tertular
AIDS, dengan gaya hidup seperti itu. Beberapa bulan terakhir ini pekerja tampak sakit-
sakitan, ia sering batuk dan sesak nafas, serta tampak tambah kurus. Pada waktu ia
mengalami kecelakaan tersebut, ia pingsan karena kehilangan banyak darah, teman-
temannya tidak segera menolongnya, ada yang mematikan mesin cuici tersebut dan
sebagian berlari menelpon dokter di UGD untuk segera datang memberi pertolongan.

Diskusikan dalam kelompok:

1. Apakah tindakan teman-teman tersebut sudah benar? Jelaskan. Tuliskan


alasan-alasannya, baik alasan yang membenarkan maupun yang kurang setuju
dengan tindakan teman teman tersebut.

2. Menurut kelompok bagaimana seharusnya teman-teman korban kecelakaan


bertindak..

3. Buatlah langkah-langkah suatu SOP bagi para pekerja, bila melakukan


pertolongan kecelakaan

4. Apa rekomendasi bagi Rumah Sakit tersebut agar pertolongan pertama pada
kecelakaan dapat dilakukan dengan aman?
STUDI KASUS 4

Seorang petugas kebersihan C, sedang membersihkan ruang UGD. Pada waktu mau
memindahkan sampah dari tempat sampah ruangan ke tempat pengumpulan sampah.
Tangan kanannya tergores oleh benda tajam yang menonjol keluar dari kantong plastik
sampah. Luka pada tangan kanan cukup dalam dan mengeluarkan darah banyak, sehingga
ia langsung berobat pada dokter jaga yang bertugas di UGD tersebut.

Dokter jaga hanya menanyakan bagaimana luka tersebut terjadi, membersihkan dan
menjahit luka tersebut. Petugas C mendapat surat istirahat untuk 3 hari dan diberi obat
analgesik dan antibiotik.

1. Apakah petugas C berrisiko untuk tertular penyakit menular melalui darah?


Jelaskan

2. Seharusnya apa yang dilakukan oleh dokter jaga tersebut, selain merawat luka
petugas C?

3. Apakah hal seperti ini bisa dicegah?


a. Siapa yang bertanggung jawab melakukan pencegahan tersebut?

b. Bagaimana pencegahan dilakukan?

4. Apa anjuran Anda untuk Rumah Sakit ini?

Anda mungkin juga menyukai