Anda di halaman 1dari 8

AIR YANG MENGANDUNG SODIUM

Disusun sebagai:

Pemenuhan Nilai Tugas Mata Kuliah Dasar Kesehatan Lingkungan

DosenPengampu:

Yoanita Indra Kumala Dewi,S.KM.,M.Kes

KELOMPOK 22 :

1. Rinda Kusuma W (10317001)


2. Annisa Novia M (10317008)

PROGRAM STUDI SI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

2017/2018
A. Pengertian Sodium
Air adalah suatu zat cair yang tidak mempunyai rasa, bau dan warna dan terdiri dari
hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H2O. Karena air mempunyai sifat yang hampir
bisa digunakan untuk apa saja, maka air merupakan zat yang paling penting bagi semua
bentuk kehidupan (tumbuhan, hewan, dan manusia) sampai saat ini selain matahari yang
merupakan sumber energi.
Air dapat berupa air tawar dan air asin (air laut) yang merupakan bagian terbesar di
bumi ini. Di dalam lingkungan alam proses, perubahan wujud, gerakan aliran air (di
permukaaan tanah, di dalam tanah, dan di udara) dan jenis air mengikuti suatu siklus
keseimbangan dan dikenal dengan istilah siklus hidrologi (Kodoatie dan Sjarief, 2010).
Natrium atau sodium merupakan salah satu mineral penting bagi tubuh.Kadar natrium
di dalam tubuh sekitar 2 persen dari total mineral.Tubuh orang dewasa sehat mengandung
256 gram senyawa natrium klorida (nacl) yang setara dengan 100 gram unsur natrium.Kadar
natrium normal pada serum 310-340 mg/dl.Natrium atau sodium adalah unsure kimia dalam
tabel periodic yang memiliki simbol Na dan nomor atom 11.
Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk
ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Kebutuhan
tubuh akan natrium telah banyak diteliti oleh ilmuwan yang bergerak dibidang gizi dan
kesehatan. Kita memerlukan minimum 200-500 miligram natrium setiap hari untuk menjaga
kadar garam dalam darah tetap normal, yaitu 0,9 persen dari volume darah didalam
tubuh.Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular. 30-40% natrium ada di dalam
kerangka tubuh. Di dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel (intra selular) dan terutama
terdapatdalam cairan di luar sel ( cairan ekstra selular ). Antara lain cairan saluran cerna,
seperti cairanempedu dan pangkreas mengandung banyak natrium.
Natrium merupakan nutrisi penting bagi manusia yang mengatur volume darah, tekanan
darah, keseimbangan osmotik dan ph. Garam sangat penting dalam kehidupan.Natrium
klorida adalah sumber utama natrium dalam makanan dan digunakan sebagai bumbu dan
pengawet, seperti untuk pengawet dan dendeng dan sebagian besar berasal dari makanan
olahan. Keberadaan natrium dalam tubuh manusia sangat penting karena beberapa
mekanisme terkait dengan unsur natrium.
B. Mekanisme Metabolisme Sodium
Secara fisiologik metabolisme natrium dan air berhubungan dekat. Kandungan natrium
tubuh tergantung pada keseimbangan antara asupan (intake) natrium dari makanan dan
ekskresi oleh ginjal. Pada keadaan sehat, kehilangan natrium melalui selain ginjal (eksternal)
dapat diabaikan. Ekskresi natrium melalui ginjal diatur sama dengan asupan dari makanan.
Dalam waktu 2 sampai 4 hari sesudah asupan natrium dihentikan., ekskresi natrium lewat
ginjal menurun sampai 5 mmol/hari atau kurang. Jika asupan natrium melalui makanan
mendadak tinggi, ekskresi natrium segera meninggi dan dalam beberapa hari mencapai sama
dengan asupannya. Jadi, pada orang normal, kandungan natrium tubuh tetap konstan
walaupun ada variasi yang besar dalam asupan natrium; dalam kisaran 0 sampai 400
mmol/hari, kandungan natrium total dalam tubuh bervariasi sekitar 10%
C. Karakteristik Sodium
Natrium merupakan unsur dengan nomor atom 11 pada tabel sistem periodik dan
mempunyai simbol Na. Natrium adalah salah satu logam yang paling umum dijumpai di
kerak bumi. Karena mudah bereaksi dengan unsur lainnya, natrium ditemukan dalam
berbagai senyawa dan jarang ditemukan dalam unsur murninya.
1. Umum
Sebuah atom natrium memiliki 11 proton, 11 elektron, dan 12 neutron.
Natrium memiliki titik leleh sekitar 98 derajat Celsius, dan titik didih sekitar
883 derajat Celsius. Sir Humphrey Davy berhasil mengisolasi natrium dan
mengidentifikasinya sebagai unsur pada tahun 1807. Natrium termasuk dalam
golongan 1 pada tabel sistem periodik sehingga disebut pula logam alkali.
Terdapat tujuh belas isotop natrium. Isotop adalah unsur yang memiliki
jumlah proton yang sama tetapi memiliki jumlah neutron yang berbeda.
2. Logam Alkali
Sebagai logam alkali, natrium memiliki sifat tertentu yang
membuatnya berbeda dari logam lainnya. Yang paling menonjol, natrium
dikenal sangat reaktif. Itu sebab, natrium selalu berikatan dengan unsur atau
senyawa lain. Dibandingkan dengan logam-logam alkali lainnya, natrium
merupakan logam yang kurang aktif. Natrium dengan air murni akan
memunculkan reaksi eksoterm.
3. Tampilan Dan Senyawa
Natrium sebagai unsur murni sangat jarang ditemukan di alam karena
sifatnya yang amat reaktif. Natrium murni berwarna keperakan dan lunak.
Natrium juga umum ditemukan di laut sebagai ion. Ion merupakan atom yang
telah kehilangan atau mendapatkan tambahan elektron sehingga memiliki
muatan. Ion natrium lebih stabil, sehingga kurang reaktif jika dibanding
natrium murni.
D. Dampak Sodium
Salah satu sumber sodium adalah garam. Anda pasti pernah mendengar bahwa terlalu
banyak sodium berakibat buruk bagi Anda. Namun, penelitian juga menunjukkan, bahwa
diet rendah sodium juga bisa sangat berbahaya. Bahwa orang dengan asupan sodium yang
rendah (kurang dari 3.000 mg) berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung, stroke,
atau gagal jantung, dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi antara 3.000 mg dan
6.000 mg sodium perhari.
Meski konsumsi itu jauh di atas rekomendasi yang dikeluarkan oleh USDA yakni
2.300 mg untuk orang dewasa yang sehat, dan 1.500 mg untuk orang-orang dengan
hipertensi atau dengan risiko tekanan darah tinggi. Mengenai asupan sodium yang tepat,
banyak orang masih merasa bingung. Kebanyakan dari mereka hanya tahu, harus
mengurangi sodium dan ini sering berakibat fatal pada mereka yang melakukannya
dengan sangat ketat.
1. Dampak Positif Mengkonsumsi Garam :
Garam meja yang biasa kita konsumsi yang disebut sebagai natrium klorida
(40% natrium, 60% chlorida) amat penting untuk mempertahankan keseimbangan
asam basa dalam tubuh. Tanpa adanya kadar garam yang diperlukan untuk tubuh,
maka kita tidak akan bertahan hidup. Namun meskipun garam penting bagi tubuh,
penggunaannya harus secukupnya saja, asalkan seseorang itu tidak menderita
penyakit ginjal atau penyakit jantung, karena akan sangat berbahaya. Jika seseorang
menderita penyakit-penyakit semacam itu, penggunaan garam harum dibatasi,
terutama bila seseorang itu juga mengidap tekanan darah tinggi.
 Menjaga hilangnya mineral
 Di dalam garam terdapat kelenjar tiroid berperan penting dalam pengaturan
metabolisme tubuh yang sangat di butuhkan oleh tubuh kita.
 Garam dapat membantu pertumbuhan rambut karena didalamnya terkandung
yodium yang berfungsi sebagai pencegah rambut rontok, karena kekurangan
yodium dapat menimbulkan rambut rontok dan penyakit lainnya.
 Membantu menghindarkan penyakit gondok, gangguan pendengaran dan tubuh
lemas, karena tanpa garam makanan rasanya hambar tampa garam.
 Memaksimalkan metabolisme tubuh dalam memanfaatkan kalsium.
 Dapat mengurangi bau mulut dan mencegah sakit gigi.
 Menghilangkan pegal di kaki, Merendam kaki dalam campuran air hangat dan
garam dapat mencegah kaki pegal. Lakukan bergantian dengan rendaman air
dingin. Kaki anda akan pulih seperti sedia kala.
 Untuk penyedap makanan.
2. Dampak Negatif Mengkonsumsi Garam :
Tentu saja mengkonsumsi garam secara berlebihan dapat menimbulkan
berbagai efek samping yang mengarah kepada bahaya bagi kesehatan dan juga bagi
keseluruhan tubuh kita.
 Menyebabkan darah tinggi
 Menimbulkan penyakit kardiovaskuler
 Memicu terjadinya kanker
 Menyebabkan pembengkakan jantung
 Menyebabkan terjadinya retensi cairan
 Dapat mempengaruhi sistem pencernaan tubuh
Asupan garam yang berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan pada
sistem pencernaan kita. Ada beberapa sistem saluran pencernaan yang dapat
terganggu dan terpengaruh apabila kita mengkosumsi garam terlalu banyak, yaitu :
 Dapat menyebabkan terjadi luka pada bagian lambung.
 Dapat menyebabkan kanker pada organ pencernaan seperti lambung dan usus.
 Serta dapat menyebabkan terjadi penurnan zat pepsin di dalam saluran
pencernaan.
E. Penyebab Air Bisa Mengandung Sodium
Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter (1000 mL) air laut
terdapat 35 gram garam (terutama, namun tidak seluruhnya, garam dapur/NaCl).
Walaupun kebanyakan air laut di dunia memiliki kadar garam sekitar 3,5 %, air laut
juga berbeda-beda kandungan garamnya. Yang paling tawar adalah di timur Teluk
Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik. Yang paling asin
adalah di Laut Merah, di mana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan
tinggi dan sedikit masukan air dari sungai-sungai. Kadar garam di beberapa danau dapat
lebih tinggi lagi.
Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang
terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya natrium, kalium, kalsium, dll.
Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa garam. Ombak laut yang
memukul pantai juga dapat menghasilkan garam yang terdapat pada batu-batuan. Lama-
kelamaan air laut menjadi asin karena banyak mengandung garam. Air tawar lebih ringan
dari air asin.
Air laut juga mempunyai pH, yakni ukuran kadar asam atau basa suatu larutan, yang
relatif stabil; angka 7 menunjukkan bahwa larutan itu netral. Angka pH air laut berkisar
dari 7,4 hingga 8,3, berarti sedikit bersifat basa. (Darah manusia mempunyai pH
sekitar 7,4.) Jika pH keluar dari kisaran ini, lautan akan berada dalam keadaan bahaya.
Kebanyakan karbon dioksida yang dibuang ke atmosfer akhirnya jatuh ke lautan, lalu
bereaksi dengan air dan membentuk asam karbonat. Jadi, kegiatan manusia mungkin
secara perlahan telah menambah keasaman laut.
Air laut berasal dari air hujan yang turun yang mengalir melalui sungai-sungai dan
pada akhirnya bermuara di laut, setelah itu akan mengalami menguap menjadi awan dan
turun kembali menjadi hujan. Sepanjang proses tersebut, air yang mengalir melalui
sungai-sungai membawa garam-garam mineral seperti kalium, kalsium, natrium dan lain-
lain.
Garam-garam mineral tersebut didapatkan dari batu-batuan serta kerak bumi yang
dilalui sepanjang air mengalir. Saat sampai di laut, garam-garam mineral tersebut tetap
tinggal sedangkan H2O menguap menjadi awan. Garam-garam mineral yang tinggal
inilah yang membuat air laut menjadi asin.
1) Sumber Garam
Salah satunya adalah tanah di bawah kaki kita. Seraya air hujan merembes ke
tanah dan bebatuan, sejumlah kecil mineral, termasuk garam serta unsur kimianya,
turut larut dan hanyut ke laut melalui aliran air dan sungai . Tentu saja, kadar garam
dalam air tawar sangat rendah, sehingga kita tidak dapat merasakannya.
Sumber lainnya adalah mineral pembentuk garam yang terdapat di kerak bumi
di dasar lautan. Air menembus dasar lautan melalui retakan, menjadi sangat panas,
dan kembali ke permukaan dengan membawa mineral yang sudah larut di dalamnya.
Corong-corong hidrotermal beberapa membentuk geiser laut dalam memuntahkan
sup kimia tersebut ke laut.
Dalam proses kebalikannya yang memberikan hasil yang sama, gunung berapi
bawah laut mengeluarkan sejumlah besar batu-batuan panas ke lautan, lalu batu-
batuan ini melepaskan senyawa kimia ke air . Sumber lain mineral ialah angin, yang
membawa partikel-partikel dari darat ke laut . Semua proses ini menjadikan air laut
suatu larutan yang mengandung hampir semua unsur yang dikenal. Namun,
komponen utama garam ialah natrium klorida garam dapur biasa. Komponen
ini membentuk 85 % garam yang terlarut dan itulah penyebab utama mengapa air
laut rasanya asin.
2) Garam Turut Membersihkan Udara
Partikel pencemar di udara menghambat curah hujan dari awan-awan di atas
daratan. Namun, awan-awan tercemar yang ada di atas lautan lebih cenderung
menghasilkan hujan. Penyebab perbedaan ini adalah aerosol garam laut, atau butiran-
butiran halus garam laut, yang berasal dari semburan air laut.
Titik-titik air yang terbentuk pada partikel-partikel pencemar di atmosfer
cenderung menjadi terlalu kecil untuk bisa menghasilkan butir-butir air hujan, oleh
karena itu, titik air tersebut tetap mengambang. Aerosol garam laut membentuk
awan-awan di atas lautan dengan menarik titik-titik air yang kecil ini dan membentuk
titik-titik air yang lebih besar. Sebagai hasilnya turunlah hujan, yang juga turut
membersihkan atmosfer dari pencemar.
Daftar Pustaka

Pandjaitan, Maraudin. 2002. Industri Petrokimia Dan Dampak Lingkungannya.


Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Hamidin, A. S. 2010. Kebaikan Air Putih. Yogyakarta: Media Pressindo
Batmanghelidj, F. 2007. Air Untuk Menjaga Kesehatan Dan Menyembuhkan
Penyakit. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai