Anda di halaman 1dari 29

DEPARTEMEN BEDAH MULUT DAN

MAKSILOFASIAL FKG USU


KISTA PADA RAHANG
Pendahuluan

Kista

Kavitas pada jaringan keras dan lunak yang berisi bahan cair, semi cair
atau udara yang dikelilingi dinding atau kapsul jaringan lunak dan
dibatasi jaringan epitelium
Odontogenik

• Pemeriksaan Rutin
•Infeksi Sekunder
Kista
•Asimetri Fasial

Non odontogenik
Klasifikasi kista odontogenik (WHO, 1992) :

A. Perkembangan
 Kista Dentigerous
 Kista Eruption
 Keratocyst Odontogenik
 Kista Gingival (alveolar) pada usia baru lahir
 Kista Gingival pada usia dewasa
 Kista Lateral periodontal
 Kista Calcifying odontogenik
 Kista Glandular odontogenik
B. Inflamatori
 Kista Radicular
 Kista Residual radikular
 Kista Paradental
KISTA RADICULAR
 Kista yang paling umum pada rahang
 50-70% dari keseluruhan kasus
 Pada masa hidup dekade ke- 3-6
 Umumnya dijumpai pada maksilla
 Bisa menyebabkan fraktur pada mandibula dan
meluas hingga sinus maksila
RADICULAR CYST
 Odontogenic cyst
 Cavity in the tooth apex lined by epithelium from
malassez rest in periodontal ligament
 Association with non vital teeth
 Most occurs of jaws cyst
Pemeriksaan Radiografi
Gambaran Klinis

 Asimtomatik kecuali: infeksi sekunder, asimetri fasial


 Gigi dengan karies yang besar, non-vital dan pernah
mengenai injuri
 Mobiliti dan perpindahan gigi yang berhubungan
atau bersebelahan
 Terkadang dijumpai pada pemeriksaan radiografi
dental
 Menyeb abkan fraktur mandibula dan meluas ke sinus
maksilaris
 Warna kebiruan terang dan krepitasi bila dekat ke
permukaan
 Gangguan sensori jarang terjadi
 Diameter : <5 – beberapa cm
 Berisi : cairan koletrin, pus ( bila infeksi), debris solid,
semi solid dan seropurulen.
 Tes Vitalitas gigi bersangkutan dan bersebelahan :
negatif
 Radiolusensi dan radiopak yang jelas, berdampingan
dengan lamina dura gigi yang bersangkutan.
 Umumnya Unilokular
 Radiopak yang difus bila ada infeksi sekunder dan
pembesaran yang cepat
 Resorbsi apeks pada kista yang sudah lama
Gigi non-vital Sel-sel Mediator

Sisa sel epitel


Malassez

Kista
Radikular Granuloma
Periapikal
Differential Diagnosis
 Periapikal granuloma
 Central giant cell ganuloma
 Ossifying fibroma
 Aneurysmal bone cyst
 Ameloblastoma
Perawatan
Enukleasi Marsupialisasi

Follow up
6-12 bulan

Rekuren
Regenerasi Tulang
INFEKSI ODONTOGENIK
INTRODUCTION
MO

MO MO

INFEKSI

STOMATOGNASI

NON
ODONTOGENIK
ODONTOGENIK
Jalur Infeksi Odontogenik
PERIAPIKAL PERIODONTAL

Infeksi Gigi

-PERKONTINIUTATUM
-HEMATOGEN
-LIMFOGEN

-MENINGITIS
Rongga -ENDOCARDITIS
Rongga -NEFRITIS
-etc
Gigi PERIAPIKAL
PERIODONTAL

ABSES

Rongga Kepala dan Leher


Rongga Kepala dan Leher

PRIMER SEKUNDER

MAXILLA MANDIBULA

• KANINUS • SUBMENTAL • MASSETER


• BUKAL • BUKAL • PTERYGOMANDIBULA
• INFRATEMPORAL • SUBMANDIBULA • TEMPORAL
• SUBLINGUAL • PARAPHARYNGEAL
• RETROPHARYNGEAL
Diagnosis
 Anamnesa
 Tanda Klinis
 Pemeriksaan Penunjang
Infeksi
Odontogenik

Aerobik Anaerobik Kombinasi


7% 33 % 60 %

Streptococcus streptococcus
staphylococcus peptostreptococcus
bacteriodes
fusobacterium spp
Drainase

Terapi
Infeksi
Odontogenik

Eliminasi
antibiotik Etiologi
DRAINASE
 Jalan keluar pus dan
akumulasi bakteri
 Penurunan tekanan
permukaan
 Berkurangnya rasa sakit

Antibiotik pra-bedah
Pemeriksaan kultur dan sensitivitas
ADMINISTRASI ANTIBIOTIK

PEMERIKSAAN KULTUR
EMPIRIS
DAN SENSITIVITAS

• Penicillin
• Erythromycin
• Clindamycin
• Cefadroxil
• Cephalosporin
• Metronidazole
• Tetracycline
ELIMINASI ETIOLOGI

PROSEDUR PERTAMA PROSEDUR KEDUA

•DRAINASE AKUMULASI PUS SETELAH PROSEDUR INSISI DAN


•ELIMINASI SUMBER INFEKSI DRAINASE
PRINSIP PENANGANAN INFEKSI
ODONTOGENIK
 PROTEKSI JALUR NAFAS
 DUKUNGAN MEDIS
 DRAINASE BEDAH
 IDENTIFIKASI BAKTERI
 PEMILIHAN ANTIBIOTIK
 ELIMINASI ETIOLOGI
ABSCESS INCISION

Anda mungkin juga menyukai