Anatomi • Palatum terdiri atas palatum durum dan palatum molle yang bersama-sama membentuk atap rongga mulut dan lantai dasar rongga hidung.
• Terdapat enam otot yang melekat pada palatum durum yaitu
muskulus levator palatina, muskulus konstriktur pharingeus superior, muskul us uvula, muskulus palatopharyngeus, muskulus palatoglosus dan muskulus tensor veli palatina PENYEBAB EMBRIOLOGI • Kegagalan bertemunya prosesus nasomedial dan nasolateral • Kegagalan migrasi dan mesodermal Definisi Palatoskisis • Palatoskisis disebut juga cleft palate atau celah palatum merupakankelainan kongenital pada wajah, kelainan tersebut berupa atap mulut atau palatum yang tidak berkembang secara normal pada masa pertumbuhan di dalam kandungan yang mengakibatkan palatum terbuka sampai ke kavum nasi sehingga menyebabkan adanya hubungan antara mulut dengan hidung Epidemiologi • Prevalensi sekitar 1 - 2 /1000 kelahiran di berbagai negara di dunia. • Orang Asia lebih banyak dibandingkan Kaukasia, atau Kulit hitam. • Laki-laki lebih banyak dari pada perempuan. • Rasio celah pada satu sisi dibanding celah dua sisi adalah 2 : 1. Etiologi • Penyebab celah merupakan multifaktor (gabungan genetik dan linkungan). • Faktor lingkungan dalam rahim; - Merokok dan alkohol - Obat-obatan (aspirin, talidomid, fenitoin, metotreksat, natrium valproat, dll.) - Defisiensi nutrisi - Infeksi (rubella) Perkembangan palatum Klasifikasi Klasifikasi dari American Cleft Association yaitu : • Celah palatum primer (anterior): - Bibir - Alveols • Celah palatum sekunder (posterior): - Celah palatum durum - Celah palatum mole - Uvula
Celah dapat lengkap atau tidak, melibatkan seluruh
struktur anatominya atau tidak, unilateral atau bilateral. Gambar: palatoskisi Komplikasi • Kesukaran dalam asupan nutrisi. • Hambatan fungsi bicara seperti bicara hipernasal, artikulasi kurang jelas. • Infeksi telinga dan gangguan pendengaran. • Infeksi sinus nasalis, hipertrofi tonsil dan adenoid. • Malformasi, malposisi, dan kehilangan gigi. • Masalah tampilan kosmetik. Diagnosis • USG kandungan • Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil dilakukan untuk mengetahui adanya penyakit toksoplasmosis, cytomegalovirus dan rubella pada ibu hamil yang beresiko, ex : pemeriksaan kadar immunoglobulin IgM dan IgG dalam serum ibu hamil • Pemeriksaan fisik
• Bayi dengan celah palatum saat menangis akan mengeluarkan
suara mendesis karena terjadi kebocoran udara ke rongga hidung dan mengalami kesulitan saat menyusui.
• Pemeriksaan rongga mulut dapat rutin dilakukan
setelah bayi lahir, pemeriksaan dapat dimulai dari bentuk waj ah, lengkung alveola yang sempit bahkan sampai tidak terbentuk. Bila ditemukan adanya fistula pada palatum lunak dan keras dapat dicurigai adanya celah palatum penatalaksanaan PALATOPLASTY: * Pada usia ± 20 bulan saat anak mulai belajar bicara Penatalaksanan • Membantu pemasukan nutrisi. • Infeksi yang ada harus segera diobati dengan antibiotik. • Penanganan secara keseluruhan melibatkan berbagai disiplin ilmu; (ahli bedah maksilofasik, otolaringologi, pedodontis, ortodontis, prostodontis, ahli patologi alat bicara, ahli genetika manusia, ahli psikologi, dan pekerja sosial). Pencegahan • mengubah gaya hidup dan pola makan pada saat ibu hamil. Menghindari merokok menghindari alkohol Nutrisi, pemberian nutrisi yang adekuat pada saat hamil terutama usia kehamilan trimester pertama. Ex : vit. A & asam folat. kesimpulan • Palatoskisis adalah kelainan pada palatum yang menyebabkan terdapat celah pada palatum. Penyebab terjadinya palatoskisis ialah multifaktorial seperti genetik dan non genetik.
• Penutupan celah palatum durum dan palatum molle
umumnya dilakukan 1 tahap pada pasien berusia 11-12 bulan dan dapat juga dilakukan 2 tahap yaitu penutupan palatum molle ketika pasien berumur 3- 4 bulan dan tahap ke- 2 saat penutupan palatum durum ketika pasien berumur 18 bulan. Teknik yang dipilih tergantung pada tipe celah palatumnya
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis