Anda di halaman 1dari 14

PALATOSKISIS

Merupakan kelainan kongenital yang paling sering


dijumpai setelah labioskisis.
Suatu saluran abnormal yang melewati langit-langit mulut
dan menuju ke saluran udara dihidung.

Palatoskisis adalah adanya celah pada garis tengah palato yang disebabkan oleh
kegagalan penyatuan susunan palate pada masa kehamilan 7-12 minggu.
Etiologi

1. Faktor genetik
2. Isufisiensi
3. Kurang menkonsumsi asam folat, vit C dan Zn
4. Obat teratogenik
5. Faktor lingkungan
6. Infeksi
Manifestasi Klinis
Klasifikasi menurut organ

a. Celah bibir (labioskizis)


b. Celah di gusi (gnatoskizis)
c. Celah dilangit (Palatoskizis)
d. Celah dapat terjadi lebih dari satu organ misalnya terjadi di
bibir dan langit – langit (labiopalatoskizis).
Pemeriksaan Penunjang Labio Palatoskisis.

Pemeriksaan Laboratorium rutin (misalnya hitung darah lengkap)

Pemeriksaan Diagnosis- Foto Rontgen- Pemeriksaan fisik

MRI untuk evaluasi abnormal


Pencegahan
1. Menghindari merokok. Ibu yang menggunakan tembakau selama kehamilan secara
konsisten terkait dengan peningkatan resiko terjadinya celah-celah orofacial.
2. Menghindari alkohol - Peminum alkohol berat selama kehamilan diketahui dapat
mempengaruhi tumbuh kembang embrio, dan langit-langit mulut sumbing telah
dijelaskan memiliki hubungan dengan terjadinya defek sebanyak 10% kasus pada
sindrom alkohol fetal (fetal alcohol syndrome). Pada tinjauan yang dipresentasikan
di Utah Amerika Serikat pada acara pertemuan konsensus WHO (bulan Mei 2001),
3. Nutrisi - Nutrisi yang adekuat dari ibu hamil saat konsepsi dan trimester I kehamilan
sangat penting bagi tumbuh kembang bibir, palatum dan struktur kraniofasial yang
normal dari fetus
• Asam folat
• Vitamin A
• Vitamin B-6
Penatalaksanaan

Keperawatan
• Masalah yang dapat terjadi adalah resiko tersedak. Masalah yang dapat
terjadi adalah resiko tersedak.
• Ibu harus dilatih untuk memberikan Asi, yang harus diberikan secara hati- hati
bu harus dilatih untuk memberikan Asi, dan sering beristirahat jika tetap
mengalami kesukaran. Asi dapat di pompa pompa dan dan diberikan
diberikan dengan dengan sedotan sedotan sedikit– sedikit. Perhatikan agar
pompa payudara dan gelas penampung penampung Asi selalu diseduh agar
tidak tidak terjadi terkontaminasi.
Penatalaksanaan

Medis
1. Tindakan operasi pertama di kerjakan untuk menutup celah bibir. Berdasarkan
kriteria tube tube of ten of ten yaitu umur yaitu umur > 10 > 10 minggu (3 minggu
(3 bulan) > bulan) > 1010 pon (5 kg), > 10 gr/dl, leukosit > 10.000/ui.
2. Tindakan operasi selanjutnya adalah menutup langitan. Dikerjakan sedini mungkin
(15-24bulan) sebelum anak mampu bicara lengkap sehingga pusat bicara di otak
belum membentuk cara bicara.
3. Setelah operasi, anak dapat belajar dari orang lain atau melakukan spechtherapist
untuk melatih atau mengajar anak bicara dengan normal. Therapist untuk melatih
atau mengajar anak bicara dengan normal.
4. Pada umur 8-9 tahun dilakukan operasi penambahan tulang pada celah alveolus /
maksila untuk memungkinkan ablioefodenti mengatur pertumbuhan gigi di kanan-
kiri celah supaya normal.
Penatalaksanaan

Pencegahan infeksi.
1. Menaati praktek pencegahan infeksi terutama kebersihan tangan serta memakai
sarung tangan.
2. Memperhatikan dengan seksam proses yang telah terbukti bermanfaat untuk
dekontaminasi dan pencucian peralatan dan benda kotor, ikuti dengan sterilisasi
dan desinfeksi tingkat tinggi.
3. Selalu memoerhatikan teknik aseptik sewaktu melakukan tindakan yang bersifat
infasif seperti : suction endotracheal, melakukan endotracheal,melakukan
penyuntikan obat-obat pada akses perifer maupun vena central, pemasangan
kateterobat-obat pada akses perifer maupun vena central, pemasangan
kateterurine,dll.urine,dll
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Pra Operasi:
1. Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan/ kesukaran dalam makan sekunder akibat
kecacatan dan pembedahan.
2. Harga Diri Rendah berhubungan dengan kondisi anak terlahir cacat.
3. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan teknik pemberian makan
dan perawatan di rumah.
4. Resiko tinggi terjadi aspirasi berhubungan dengan ketidak mampuan
mengeluarkan sekresi sekunder dari Palatoskisis.
Diagnosa Pasca Operasi:
1. Resti infeksi berhubungan dengan terpaparnya lingkungan dan prosedur
invasi yang di tandai dengan adanya luka operasi tertutup kasa.
Thanks You 

Anda mungkin juga menyukai