Tugas ini disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Praktik Klinik Asuhan Keperawatan
Anestesi Pre – Intra – Post
OLEH :
DEA SANDY (1911604097)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diuraikan sebelumnya, peniliti merumusan masalah
sebagai berikut “Bagaimana memahami konsep penyakit Malformasi Anorektal dan
bagaimana penerapan asuhan kepenataan anestesi pada pasien Malformasi Anorektal
yang dilakukan di IBS RSI Sultan Agung Semarang
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum Memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan
kepenataan pada klien dengan Malformasi Anorektal di ruang IBS RSI Sultan
Agung
2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari studi kasus ini adalah sebagai berikut:
a. Menerapkan proses Kepenataan meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi,
implementasi, evaluasi, pada klien dengan Malformsi Anorektal di Ruang
IBS RSI Sultan Agung
b. Mendokumentasikan asuhan kepenataan pada klien Malformasi Anorektal
dengan Struma yang dirawat di Ruang baitusalam IBS RSI Sultan Agung
c. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan pada klien dengan Malformasi Anorektal yang dirawat
di IBS RSI Sultan Agung
Berpakaian
Berpindah
A. Interaksi sosial
- Pasien berinteraksi dengan ibunya seperti biasa.
B. Pemeliharaan kesehatan
- Rasa aman
Ibu Pasien mengatakan memmilki rasa aman ketika berada di rumah sakit
- Rasa nyaman
Ibu Pasien mengatakan merasakan rasa nyaman ketika diberikan intervensi
tindakan di rumah sakit
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan
Ibu Pasien mengatakan memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan baik
Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompk sosial sesuai
dengan potensinya
- Konsumsi vitamin
Ibu pasien mengatakan tidak mengkonsumsi vitamin
- Imunisasi : Ibu pasien mengatakan sudah melaksankanan imunisasi
- Olahraga : -
- Upaya keharmonisan keluarga : -
- Stress dan adaptasi : pasien mengatakan sedikit harus beradaptasi
3. Pemeriksaan fisik
a. keadaan umum
Kesadaran umum : CPM
GCS : E4,V5,M6
Penampilan : Tampak sakit sedang
TD : - Nadi : 86x/menit RR : 20 x/menit
Suhu : 36.8 ’C BB : 8 kg
Lainya : -
c. Kepala
Bentuk kepala ( dolichepalus / lonjong)
Kesimetrisan (+)
Hidrocepalus (-)
Luka (-)
Darah (-)
Trepanasi (-)
Nyeri tekan (-)
d. Wajah
Ekspresi wajah ( tegang)
Dagu kecil (+)
Edema (+)
Kelumpuhan otot Facialis (-)
Sikatrik (-)
Micrognathia (-)
Rambut wajah (-)
Lainya…
e. Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+)
Eksoftalamus (-)
Endoftalamus (-)
Edema (+)
Ptosis (-)
Peradangan (-)
Luka (-)
Benjolan(-)
Bulu mata (+)
Konjunctiva dan scelera bagus (+)
Reaksi pupil terhadap cahaya (+)
Kornea warna bagus (+)
Nistagmus (-)
Ketajaman penglihatan (+)
Penggunaan lensa kontak: Tidak
Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata : ……………
Lainnya:………………
a. Pemeriksaan Telinga
Inspeksi dan palpasi
- Amati bagian telinga luar : bentuk simetris
Lesi (-), nyeri tekan (-), peradangan (-), penumpukan serumen (-).
- perdarahan (-), perforasi (-).
- Tes kepekaan telinga : baik
- Lainnya (-)
b. Pemeriksaan Hidung
Inspeksi dan palpasi
- Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi (adakah pembengkakan
atau tidak ) / terdapat pembengkakan di hidung
- Amati meatus : perdarahan (-), Kotoran (-), Pembengkakan (-),
pembesaran/polip (-)
- Pernafasan cuping hidung (-)
- Lainnya : paseien mengalami fraktur os nasal
c. Pemeriksaan Mulut dan Faring
Inspeksi dan Palpasi
- Amati bibir : Kelainan konginetal (labioscisis, palatoseisis, atau
labiopalatoseisis ), warna bibir …………, lesi (-), bibir pecah (-).
- Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries (-), Kotoran (-), Gingivitis (-), gigi palsu
(-), gigi goyang (-), gigi maju (-).
- Kemampuan membuka mulut < 3 cm : (+)
- Lidah : Warna lidah : pucat, Perdarahan (-), Abses (-), Ukuran ….
- Orofaring atau rongga mulut : Bau mulut : tidak uvula (simetris), Benda asing :
(tidak)
- Tonsil : T0/ T1/T2/T3/T4
- Mallampati : I, II, III, IV
- Perhatikan suara klien : (Berubah)
- Lainnya:
d. Pemeriksaan Leher
Inspeksi dan amati dan rasakan :
- Bentuk leher simetris, peradangan (merah), perubahan warna (-), massa (-)
- Kelenjar tiroid, pembesaran (-)
- Vena jugularis : pembesaran (-)
- Pembesaran kelenjar limfe (-), posisi trakea (simetris)
- Mobilitas leher : menggerakan rahang kedepan : (+), ekstensi : (+), fleksi : (+),
menggunakan collar : (-)
- Leher pendek: tidak
- Lainnya : -
Palpasi
- Kelenjar tiroid: , intensitas……….
- Vena jugularis : tekanan : …….
- Jarak thyro mentalis, - : (+)
- Mobilitas leher : menggerakan rahang kedepan : (-), ekstensi : (-), fleksi : (-),
menggunakan collar : (-)
- Lainnya : -
1) AnalisaData
No Symptom Etiologi Problem
I. PRE ANESTESI
1. DS: Pasien terlihat cemas dan menangis b/d ancaman aktual Ansietas
saat di bawa keruangan operasi. atau presepsi
DO: ancaman terhadap
Kesadaran : composmentis integritas biologis,
GCS : E4V5M6 sekunder akibat :
TD : - prosedur invasif
HR : 149 x,menit
RR : 55 x/menit
Spo2: 98 %
T : 36,6 derajat celcius
III.PASCA ANESTESI
2) Pra Anestesi
Nama : An.HA No.CM : 01435317
Umur : 5 Bulan Dx : Malformasi Anorektal
Jeniskelamin : Laki Laki Ruang : IBS
Post Operasi
4 Resiko Infeksi Setelah dilakukan - Kaji adanya faktor Rabu 19 Januari 2022 Selasa, 28 desember 2021 Dea
tindakan keperawatan yang menigkatkan Pukul 22.15 WIB Pukul 22.25 WIB
post anestesi selama 1 risiko infeksi 3. Mengkaji adanya faktor S : -
x 15 am diharapkan - Mengurangi yang menigkatkan risiko O : pasien tampak
risiko infeksi prosedur diagnostik infeksi terpasang infus RL drip
berkurang/hilang atau terapeutik yang 4. Mengurangi prosedur tramdol 1 ampul 20 TPM
dengan kriteria hasil : tidak perlu guna diagnostik atau terapeutik keadaan pasien dalam
- Ibu Pasien mencegah yang tidak perlu guna pemulihaan anestesi. dan
paham akan masuknya mencegah masuknya terdapat luka operasi
tanda – tanda organisme organisme tambahan pada A : risiko infeksi belum
awal terjadinya tambahan pada area area luka teratasi
infeksi luka Menjelaskan kepada ibu pasien P : lanjutkan intervensi
- Ibu pasien Jelaskan kepada pasien tentang penyebab, risiko dan Observasi di ruang inap
Menegtahui tentang penyebab, risiko tanda awal terjadinya infeksi. selam 1 x 15 menit
proses dan tanda awal terjadinya
penyebaran infeksi.
infeksi pada
lukanya
- Paham akan
pengaruh nutrisis
terkait mencegah
infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
Tahulending, Z., Pontoh, V., & Lengkong, A. C. (2018). Gambaran kejadian Struma di RSUP
Prof. Dr. RD Kandou Manado Periode Juni 2015–Juni 2018. e-CliniC, 6(2).
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/download/22116/21817