Disusun Oleh
Kelompok 9 :
1
ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI
I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Anamnesis
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Tn. RW
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan` : Kawin
Golongan darah :O
Alamat : J Jl. Hasanudin No. 89 Genteng
No. CM : 336677230
Diagnosa medis : HIL
Tindakan Operasi : Herniotomi
Tanggal MRS : 23-11-2021
Tanggal pengkajian : 23-11-2020 Jam Pengkajian: 10.00 WIB
Jaminan : BPJS
2
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a. Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien masuk kamar operasi RSUD Genteng pada tanggal 24 November
2021 mengeluhkan nyeri pada benjolan dilipat paha kanan
b. Saat Pengkajian
Pasien mengeluhkan nyeri pada benjolan dilipat paha kanan dan perut terasa
mual.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 23 November 2021 Tn. RW datang ke UGD dibawa oleh keluarga
dengan keluhan terdapat benjolan dilipat paha kanan sejak kurang lebih 6 bulan
yang lalu. Awal terasa benjolan muncul kecil seperti kelereng, lama- lama
benjolan semakin besar seperti telur ayam. Awalnya benjolan keluar jika ada
aktifitas fisik, kemudian masuk kembali jika istirahat atau berbaring. Pasien sering
memeriksakan benjolan tersebut sebelumnya, oleh dokter selalu disarankan
operasi tetapi pasien selalu menolak dan minta diberikan obat pereda nyeri.
Hingga tadi malam pasein mengeluh kesakitan sekali, dia merasakan seperti
tertusuk-tusuk, skala nyeri 6 dan langsung di bawa ke IGD. Pasien di jadwalkan
untuk operasi herniotomi pada tanggal 24 November 2021 dan akan dilakukan
teknik anestesi dengan regional anestesi ( SAB )
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit hipertensi, DM,
dan Penyakit Kardiovaskular lainnya
3
b) Obat yang sedang dikonsumsi:-
7) Riwayat Alergi :
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat dan makanan
8) Kebiasaan :
a) Merokok : tidak , jika ya,jumlah :
b) Alkohol : tidak , jika ya,jumlah : -
c) Kopi/teh/soda : ya , jika ya,jumlah : 2 gelas kopi dalam sehari
2) Air / Minum
Sebelum Sakit
- Frekuensi : Pasien makan 3x/hari, minum 6-7 gelas/hari
- Jenis : Air putih, kopi
- Cara : Minum air putih 6-7 gelas/hari, minum kopi pagi
dan malam hari
- Minum Terakhir : jam 10.00 WIB
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat Ini
- Frekuensi : Pasien dianjurkan berpuasa sebelum operasi
- Jenis :-
- Cara :-
- Minum Terakhir : jam 08.00 WIB
- Keluhan :-
- Lainnya :-
3) Nutrisi/ makanan
Sebelum Sakit
- Frekuensi : 3x/hari
- Jenis : Nasi, sayur, lauk
- Porsi : 1 piring
- Diet Khusus : Tidak ada
- Makanan yang disukai : Daging
- Nafsu Makan : Teratur
- Puasa Terakhir : 24.00WIB
4
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat ini
- Frekuensi : Pasien dianjurkan berpuasa sebelum operasi
- Jenis :-
- Porsi :-
- Diet Khusus :-
- Makanan yang disukai :-
- Nafsu Makan :-
- Puasa Terakhir : 24.00 WIB
- Keluhan :-
- Lainnya :-
4) Eliminasi
a) BAB
Sebelum sakit
- Frekuensi : 1X dalam sehari
- Konsistensi : Lembek
- Warna : Kuning kecoklatan
- Bau : Khas feses
- Cara (spontan/dg alat) : Spontan
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat ini
- Frekuensi : 1x
- Konsistensi : lembek
- Warna : kecoklatan
- Bau : khas feses
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan :-
- Lainnya :-
b) BAK
Sebelum sakit
- Frekuensi : 5-7x dalam sehari
- Konsistensi : Jernih
- Warna : Jernih
- Bau : Khas Urine
- Cara (spontan/dg alat): Spontan
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya :-
-
Saat ini
- Frekuensi : 3-4x sehari
- Konsistensi : Jernih
- Warna : Kuning pekat
5
- Bau : Khas Urine
- Cara (spontan/dg alat) : Spontan
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya :-
6) Interaksi Sosial
Pasien tidak mengalami masalah dalam hubungan dengan lingkungan masyarakat,
keluarga, kelompok, teman
7) Pemeliharaan Kesehatan
- Rasa Aman : Pasien merasa tidak aman sebelum nyeri yang dialami
tidak berkurang
- Rasa Nyaman : Pasien merasa tidak nyaman karena nyeri yang dialami
pada bagian perut bawah
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan : Pasien rutin melakukan pemeriksaan
kesehatannya di tempat praktek mandiri dokter.
2. Pemeriksaan Fisik
6
1) Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis
GCS : Verbal : 5 Motorik : 6 Mata : 4
Penampilan : tampak lemas
Tanda-tanda Vital : Nadi = 90x/menit, Suhu =36,5 0 C, TD =130/80 mmHg,
RR =24 x/menit, Skala Nyeri: 6
BB: 60Kg, TB:165 Cm
2) Pemeriksaan Kepala
• Inspeksi :
Bentuk kepala (dolicephalus/ lonjong), kesimetrisan (+), hidrochepalus (-), Luka (-
), darah (-), trepanasi (-).
Lainnya:-
• Palpasi :
Nyeri tekan (-)
3) Pemeriksaan Wajah :
• Inspeksi :
Ekspresi wajah (meringis kesakitan), dagu kecil (-), Edema (-),
kelumpuhan otot-otot fasialis (-), sikatrik (-), micrognathia (-), rambut wajah (-)
Lainnya:-
4) Pemeriksaan Mata
• Inspeksi :
- Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+)
- Ekssoftalmus (-), Endofthalmus (-)
- Kelopak mata / palpebra : oedem (-), ptosis (-), peradangan (-) luka (-), benjolan
(-)
- Bulu mata (-)
- Konjunctiva (anemis) dan sclera (tidak ikterik)
- Reaksi pupil terhadap cahaya : (miosis) isokor (+)
- Kornea : warna hitam
- Nigtasmus (+), Strabismus (-)
- Ketajaman Penglihatan (Baik)
- Penggunaan kontak lensa: tidak
- Penggunaan kaca mata: tidak
• Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata : Tidak dikaji
5) Pemeriksaan Telinga
• Inspeksi dan palpasi
- Amati bagian telinga luar : bentuk simetris
Lesi (-), nyeri tekan (-),peradangan (-), penumpukan serumen (-).
- perdarahan (-), perforasi (-).
- Tes kepekaan telinga : Tidak dikaji
6) Pemeriksaan Hidung
• Inspeksi dan palpasi
- Tidak ada fraktur nasi
7
- Amati meatus : perdarahan (-), Kotoran (-), Pembengkakan (-),
pembesaran/polip (-)
- pernafasan cuping hidung (-).
8) Pemeriksaan Leher
• Inspeksi dan amati dan rasakan :
- Bentuk leher (simetris), peradangan (-), jaringan parut (-), perubahan warna (-
), massa (-)
- Kelenjar tiroid, pembesaran (-)
- Vena jugularis : pembesaran (-)
- Pembesaran kelenjar limfe (-), posisi trakea (simetris)
- Mobilitas leher : menggerakan rahang kedepan : (+), ekstensi : (+), fleksi : (+),
menggunakan collar : (-)
- Leher pendek: tidak
8
• Terdengar : Bronkophoni (-), Egophoni (-), Pectoriloqy (-)
- Suara tambahan
• Terdengar : Rales (-), Ronchi (-), Wheezing (-), Pleural fricion rub
(-)
b) Pemeriksaan Jantung
• Inspeksi
Ictus cordis (-), pelebaran (-)
• Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : (Kuat)
• Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : normal ( N = ICS II )
Batas bawah : normal ( N = ICS V)
Batas Kiri : normal ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : normal ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
• Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal, keras, reguler)
BJ II terdengar (tunggal, keras, reguler)
Bunyi jantung tambahan : BJ III (-), Gallop Rhythm (-), Murmur (-)
9
Rambut pubis (bersih), lesi (-), benjolan (-)
Lubang uretra : penyumbatan (-), Hipospadia (-), Epispadia (-)
Terpasang kateter (+)
• Palpasi
Penis : nyeri tekan (-), benjolan (-)
Scrotum dan testis : beniolan (-), nyeri tekan (-),
Kelainan-kelainan yang tampak pada scrotum :
Hidrochele (-), Scrotal Hernia (-), Spermatochele (-) Epididimal
Mass/Nodularyti (-) Epididimitis (-), Torsi pada saluran sperma (-), Tumor
testiscular (-)
• Inspeksi dan palpasi Hernia :
Inguinal hernia (-), femoral hernia (-), pembengkakan (-)
b) Ekstremitas Bawah :
• Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-)
Fraktur (-), kebersihan luka (bersih), terpasang gips (-), Traksi (-), spalk(-), atropi
otot (-)
• Palpasi
Perfusi SaO2 96%
CRT: < 2 detik
Edema : ()
Lakukan uji kekuatan otot : (5)
10
Kesimpulan palpasi ekstermitas :
- Edema :
0 0
0 0
5555 5555
5555 5555
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
1. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Penigkatan suhu tubuh (-), nyeri kepala (-), kaku kuduk (-), mual (+) muntah (-) riwayat
kejang (-), penurunan tingkat kesadaran (-), riwayat pingsan (-)
2. Memeriksa nervus cranialis
Nervus I , Olfaktorius (pembau ) : Tidak dikaji
Nervus II, Opticus ( penglihatan ): Tidak dikaji
Nervus III, Ocumulatorius : dbn Tidak dikaji
Nervus IV, Throclearis : Tidak dikaji
Nervus V, Thrigeminus : Tidak dikaji
- Cabang optalmicus : Tidak dikaji
- Cabang maxilaris : Tidak dikaji
- Cabang Mandibularis : Tidak dikaji
Nervus VI, Abdusen : Tidak dikaji
Nervus VII, Facialis : Tidak dikaji
Nervus VIII, Auditorius: Tidak dikaji
Nervus IX, Glosopharingeal : Tidak dikaji
Nervus X, Vagus : Tidak dikaji
Nervus XI, Accessorius : Tidak dikaji
Nervus XII, Hypoglosal : Tidak dikaji
3. Memeriksa fungsi sensorik
Kepekaan saraf perifer : benda tumpul (+), benda tajam (-), Menguji sensasi panas /
dingin (+), kapas halus (+).
4. Memeriksa reflek kedalaman tendon
- Reflek fisiologis
a. Reflek bisep (+)
b. Reflek trisep (+)
11
c. Reflek brachiradialis (+)
d. Reflek patella (+)
e. Reflek achiles ( + )
- Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
a. Reflek babinski (-)
b. Reflek chaddok (-)
c. Reflek schaeffer (-)
d. Reflek oppenheim ( -)
e. Reflek gordon (-)
b. Pemeriksaan USG : -
12
Introducer : Stilet
Connector : Pipa penyambung dan peralatan anestesi
Suction : Mesin suction, canule suction
5) Pelumpuh otot -
e. Cairan
1) Kristaloid:
13
Jenis: RL
Jumlah: Pre op RL 800 ml, Durante op 1000 ml
2) Koloid: -
Jenis: -
Jumlah: -
3) Produk Darah:
Jenis:
Jumlah:-
14
B. Analisa Data
15
- TTV: Vasodilatasi pembuluh
TD: 80/50mmHg darah
N : 90x/mnt
Intake cairan tidak
mencukupi
PK Disfungsi
Kardiovaskular
16
II. PROBLEM
a. Pra Anestesi
1. Nyeri
2. Ansietas
b. Intra Anestesi
1. Resiko Cedera Trauma Pembedahan
2. Hipotensi
c. Pasca Anestesi
1. Hipotermi
2. Hambatan Mobilitas Fisik
17
III. RENCANA INTERVENSI, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
1) Pra Anestesi
Nama : Tn RW No. CM : 68487
Umur : 45 tahun Dx : HIL
Jenis kelamin : Laki-laki Ruang : Kamar operasi
18
c) Ekspresi wajah
nyaman atau
tenang
d) TTV dalam batas
normal (TD :
100-120/70-80
mmHg, N : 60-
100 x/mnt R : 16-
24 x/mnt
2 Ansietas Setelah dilakukan a. Observasi TTV a)Melakukan Observasi S :
tindakan kepenataan b. Ajarkan teknik relaksasi tanda-tanda vital - Pasien sudah mengerti
anestesi selama 30 c. KIE pasien terkait jenis b) Mengajarkan teknik dengan tindakan
menit diharapkan tindakan dan anestesi pembiusan yang akan
relaksasi
ansietas (kecemasan) d. Kolaborasi dengan dokter dilakukan
teratasi dengan c)Memberikan KIE pasien
anestesi dalam pemberian
kriteria hasil : terkait jenis tindakan dan - Pasien mengatakan
premedikasi midazolam cemasnya sudah
2,5 mg (IV) anestesi
a. Pasien bersedia berkurang
menjalani d) Melakukan Kolaborasi
operasi dengan dokter anestesi O :
b. Pasien tenang, dalam pemberian - Pasien tampak
premedikasi midazolam melakukan teknik
tidak gelisah
c. TTV dalam batas
2,5 mg (IV) relaksasi dengan baik
normal ( TD : - Pasien tampak tenang
120/80, N : 80- - TTV
100x/mnt, RR: TD:140/80 mmHg
14-20 x/menit) N : 100x/mnt
RR: 24x/mnt
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
19
ASSESMEN PRA INDUKSI / RE-EVALUASI :
Tanggal : 24 November 2021
Kesadaran : Composmentis Pemasangan IV line : 1 jalur
Tekanan darah : 120/80 mmHg, Nadi : 80 x/mnt. Kesiapan mesin anestesi : Siap/baik
RR: 20 x/mnt Suhu : 36,5 celcius Sumber gas medik : Siap/baik
Saturasi O2 : 98% Kesiapan volatile agent : Siap/baik
Gambaran EKG : Sinus Rhytem Kesiapan obat emergency : Siap
Penyakit yang diderita : ✓ Tidak ada □ Ada, Gigi palsu : □ Tidak ada □ Ada , permanen □ Ada,sudah dilepas
Alergi : ✓Tidak ada □ Ada,
Kontak lens : ✓Tidak ada □ Ada , sudah dilepas.
Penggunaan obat sebelumnya: ✓Tidak ada □ Ada, sebutkan
CATATAN LAINNYA:
20
2) INTRA ANESTESI
Nama : Tn RW No. CM : 68487
Umur : 45 tahun Dx : HIL
Jenis kelamin : Laki-laki Ruang : Kamar operasi
21
RR : 16 – 20 x/menit j) Lakukan pemeliharaan g) Mengatur pasien dalam
d) Saturasi oksigen >95 jalan napas posisi pembedahan
e) Pasien telah k) Lakukan pengakhiran h) Mengecek tinggi blok spinal
teranestesi, relaksasi tindakan anestesi i) Monitoring intra anestesi
otot cukup, dan tidak j) Melakukan pengakhiran
menunjukkan respon tindakan
nyeri
f) Tidak adanya
komplikasi anestesi
selama operasi
berlangsung
2 Hipotensi Setelah dilakukan a)Observasi TTV a) Melakukan Monitoring Vital S : Pasien mengatakan
tindakan kepenataan b)Observasi kesadaran sign sudah tidak mual
anestesi selama 60 menit c) Monitoring cairan masuk b) Melakukan Observasi O :
diharapkan tidak terjadi dan cairan keluar kesadaran
- SaO2 99%
disfungsi kardiovaskular d) Monitoring efek obat c) Melakukan Monitoring
- TTV
dengan kreteria hasil anestesi cairan masuk dan cairan
e) Kolaborasi dengan dokter keluar TD:120/70 mm
a) Tanda – tanda vital anestesi dalam tindakan d) Melakukan Monitoring efek RR: 20x/mnt
dalam batas normal perioperatif maintenance obat anestesi A : Masalah teratasi
TD: 110 – 120 / 70 – cairan Pre op RL 1000 ml e) Melakukan Kolaborasi P : Intervensi dihentikan
80 mmhg Nadi : 60 – Durante Op RL 1000 ml dengan dokter anestesi dalam
100 x/menit RR : 16 dan Ephedrin 10mg (IV) tindakan perioperatif
– 20 x/menit maintenance cairan intravena
b) CM = CK dan Pemberian Ephedrine 10
c) Tidak terjadi mg(IV)
edema/asites
d) Tidak terjadi
cyanosis
e) Tidak ada edema
paru
22
23
3) PASCA ANESTESI
Nama : Tn RW No. CM : 68487
Umur : 45 tahun Dx : HIL
Jenis kelamin : Laki-laki Ruang : Kamar operasi
24
2 Hambatan Setelah dilakukan a) Monitoring TTV a) Memonitoring TTV S:
Mobilitas tindakan keperawatan b) Lakukan penilaian Pasien mengatakan kaki
Fisik
bromage score b) Memberikan gelang susdah mulai bisa digerakkan
diharapkan pasien
resiko jatuh O:
aman setelah c) Berikan pengamanan pada
pembedahan dengan tempat tidur pasien c) Memasang pengaman pada - Pasca tindakan spinal
kriteria hasil : d) Berikan gelang resiko jatuh tempat tidur pasien anestesi
e) Latih angkat atau gerakkan - Terpasang gelang resiko
a) TTV dalam batas
d) Melatih mengangkat atau jatuh
normal bromage ekstremitas bawah
menggerakan ekstremitas - Terpasang pengaman
score <1 bawah tempat tidur
b) pasien e) Melakukan penilaian Bromage - Bromage Score 3
mengatakan kaki Score - TTV
dapat digerakkan TD: 120/70 mmHg
c) pasien tampak N: 86 kali/menit
tidak lemah RR: 22 kali/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi 1 dan
4
25
26
27
HAND OVER DARI RECOVERY ROO KE RUAGAN
RAWAT
Tn.RW umur:45 tahun
S (Situation) Tanggal masuk : 24 november
2021 Dokter bedah :
dr.HD.SpB Diagnosa:HIL
DEXTRA REP Masalah
:nyeri
Ansietas
Resiko cedera trauma
pembedahan Hypotermi
Hambatan mobilitas fisik
Pasien tidak punya riwayat penyakit terdahulu
B (Background) Dokter sudah menjelaskan penyakitnya dan harus dilakukan tindakan
operasi Infus RL 20tpm
Mengeluh nyeri pada lipat paha kanan kalau benjolan keluar
Kesadaran
A (Assesment/ komposmentis TD:
120/80mmHg
Analisa)
N:
80x/m
nt RR:
20x/m
nt
Hasil laborat dalam batas
normal ECG dalam batas
normal
THORAX FOTO :dalam batas normal
Pasien mersakan cemas akan dilakukan operasi
Pasien mengeluhnyeri bila benjolan keluar pada lipat paha kanan
Pasien dipuasakan intuk tindakan
R (Recomendation operasi Observasi kecemasan dan
tingkat nyeri Anjurkan pasien
untuk berdoa
Lakukan komunikasi terapeutik
Kolaborasi dokter untuk pemberian anlgetik bila
perlu Bantu kebutuhan dasar pasien
Jaga aseptik dan antiseptik setiap melakukan prosedur tindakan
Nama dan Paraf Nama Paraf
yang menyerahkan
pasien
Nama dan Paraf Nama Paraf
yang menerima
pasien
28