Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI

PASIEN Tn. RW DILAKUKAN TINDAKAN OPERASI HERNIOTOMI DENGAN


TINDAKAN ANESTESI SUB ARACHNOID BLOK

Disusun Guna Menyelesaikan Tugas MA Metodologi Keperawatan Anestesi


Dosen Pengampu : Sulastri, S.Kep., M.Kep.

Disusun Oleh
Kelompok 9 :

1. Moh.Ma’ruf (NIM 02202104106)


2. Januari Yahya Ikbal (NIM 02202104089)
3. Edi Santoso (NIM 02202104060)
4. Bayu Mustiko (NIM 02202104036)
5. Dani Manuputty (NIM 02202104044)
6. Beny Nur Kristiantoro (NIM 02202104003)
7. Daniel Pupuri (NIM 02202104045)
8. Jida Yajid Turjal Amin (NIM 02202104093)
9. Imanuel C.Johan Wayoi (NIM 02202104085)
10. Arif Rahman (NIM 02202104025)
11. Rudi Heriyanto (NIM 02202104141)
12. Fadli Thamrin (NIM 02202104064)
13. Nur Istantri (NIM 02202104122)
14. Kurnia Dwi Susanti (NIM 02202104094)
15. Siti Yulaikah (NIM 02202104151)
16. Nuning Silawati (NIM 02202104121)

PROGRAM D-IV ALIH JENJANG PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN ITS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2021

1
ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI

PASIEN Tn. RW DILAKUKAN TINDAKAN OPERASI HERNIOTOMI DENGAN


TINDAKAN ANESTESI SUB ARACHNOID BLOK

DI RUANG OPERASI RSUD GENTENG


PADA TANGGAL NOVEMBER 2021

I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Anamnesis
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Tn. RW
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan` : Kawin
Golongan darah :O
Alamat : J Jl. Hasanudin No. 89 Genteng
No. CM : 336677230
Diagnosa medis : HIL
Tindakan Operasi : Herniotomi
Tanggal MRS : 23-11-2021
Tanggal pengkajian : 23-11-2020 Jam Pengkajian: 10.00 WIB
Jaminan : BPJS

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama :Ny. W
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Jawa
Hubungan dg Klien : Istri
Alamat : J Jl. Hasanudin No. 89 Genteng

2
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a. Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien masuk kamar operasi RSUD Genteng pada tanggal 24 November
2021 mengeluhkan nyeri pada benjolan dilipat paha kanan
b. Saat Pengkajian
Pasien mengeluhkan nyeri pada benjolan dilipat paha kanan dan perut terasa
mual.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 23 November 2021 Tn. RW datang ke UGD dibawa oleh keluarga
dengan keluhan terdapat benjolan dilipat paha kanan sejak kurang lebih 6 bulan
yang lalu. Awal terasa benjolan muncul kecil seperti kelereng, lama- lama
benjolan semakin besar seperti telur ayam. Awalnya benjolan keluar jika ada
aktifitas fisik, kemudian masuk kembali jika istirahat atau berbaring. Pasien sering
memeriksakan benjolan tersebut sebelumnya, oleh dokter selalu disarankan
operasi tetapi pasien selalu menolak dan minta diberikan obat pereda nyeri.
Hingga tadi malam pasein mengeluh kesakitan sekali, dia merasakan seperti
tertusuk-tusuk, skala nyeri 6 dan langsung di bawa ke IGD. Pasien di jadwalkan
untuk operasi herniotomi pada tanggal 24 November 2021 dan akan dilakukan
teknik anestesi dengan regional anestesi ( SAB )
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit hipertensi, DM,
dan Penyakit Kardiovaskular lainnya

4) Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan dalam anggota kelurganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit keturunan.
5) Riwayat Kesehatan
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit?
Pasien tidak pernah menjalani perawatan di RS, tetapi hanya memeriksakan
penyakit hipertensinya di tempat praktek dokter mandiri.
- Riwayat operasi sebelumnya :
Pasien tidak pernah sekalipun menjalani operasi
- Riwayat anestesi sebelumnya :
Pasien tidak pernah sekalipun menjalani tindakan anestesi
- Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah?
Pasien tidak pernah mendapatkan tranfusi darah.
- Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular?
Pasien tidak pernah mendapatkan didiagnosis penyakit menular.
- Khusus pasien perempuan : -
Jumlah kehamilan: -
jumlah anak : -
mensturasi terakhir : -
menyususi : -
6) Riwayat pengobatan/konsumsi obat:
a) Obat yang pernah dikonsumsi:
Paracetamol 500 mg

3
b) Obat yang sedang dikonsumsi:-
7) Riwayat Alergi :
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat dan makanan
8) Kebiasaan :
a) Merokok : tidak , jika ya,jumlah :
b) Alkohol : tidak , jika ya,jumlah : -
c) Kopi/teh/soda : ya , jika ya,jumlah : 2 gelas kopi dalam sehari

c. Pola Kebutuhan Dasar


1) Udara atau oksigenasi
Sebelum Sakit
- Gangguan pernafasan : Tidak ada
- Alat bantu pernafasan : Tidak ada
- Sirkulasi udara : Ventilasi cukup
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya :-
Saat Ini
- Gangguan pernafasan : Tidak ada
- Alat bantu pernafasan : Tidak ada
- Sirkulasi udara : Ventilasi cukup
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya :-

2) Air / Minum
Sebelum Sakit
- Frekuensi : Pasien makan 3x/hari, minum 6-7 gelas/hari
- Jenis : Air putih, kopi
- Cara : Minum air putih 6-7 gelas/hari, minum kopi pagi
dan malam hari
- Minum Terakhir : jam 10.00 WIB
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat Ini
- Frekuensi : Pasien dianjurkan berpuasa sebelum operasi
- Jenis :-
- Cara :-
- Minum Terakhir : jam 08.00 WIB
- Keluhan :-
- Lainnya :-

3) Nutrisi/ makanan
Sebelum Sakit
- Frekuensi : 3x/hari
- Jenis : Nasi, sayur, lauk
- Porsi : 1 piring
- Diet Khusus : Tidak ada
- Makanan yang disukai : Daging
- Nafsu Makan : Teratur
- Puasa Terakhir : 24.00WIB

4
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat ini
- Frekuensi : Pasien dianjurkan berpuasa sebelum operasi
- Jenis :-
- Porsi :-
- Diet Khusus :-
- Makanan yang disukai :-
- Nafsu Makan :-
- Puasa Terakhir : 24.00 WIB
- Keluhan :-
- Lainnya :-

4) Eliminasi
a) BAB
Sebelum sakit
- Frekuensi : 1X dalam sehari
- Konsistensi : Lembek
- Warna : Kuning kecoklatan
- Bau : Khas feses
- Cara (spontan/dg alat) : Spontan
- Keluhan :-
- Lainnya :-

Saat ini
- Frekuensi : 1x
- Konsistensi : lembek
- Warna : kecoklatan
- Bau : khas feses
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan :-
- Lainnya :-

b) BAK
Sebelum sakit
- Frekuensi : 5-7x dalam sehari
- Konsistensi : Jernih
- Warna : Jernih
- Bau : Khas Urine
- Cara (spontan/dg alat): Spontan
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya :-
-
Saat ini
- Frekuensi : 3-4x sehari
- Konsistensi : Jernih
- Warna : Kuning pekat

5
- Bau : Khas Urine
- Cara (spontan/dg alat) : Spontan
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya :-

5) Pola aktivitas dan istirahat


a) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum ✓
Mandi ✓
Toileting ✓
Berpakaian ✓
Berpindah ✓
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total

b) Istirahat Dan Tidur


Sebelum sakit
- Apakah anda pernah mengalami insomnia?
Pesien tidak pernah mengalami insomnia
Saat ini
- Apakah anda pernah mengalami insomnia?
Pasien belum bisa tidur karena merasakan nyeri yang dialami

6) Interaksi Sosial
Pasien tidak mengalami masalah dalam hubungan dengan lingkungan masyarakat,
keluarga, kelompok, teman

7) Pemeliharaan Kesehatan
- Rasa Aman : Pasien merasa tidak aman sebelum nyeri yang dialami
tidak berkurang
- Rasa Nyaman : Pasien merasa tidak nyaman karena nyeri yang dialami
pada bagian perut bawah
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan : Pasien rutin melakukan pemeriksaan
kesehatannya di tempat praktek mandiri dokter.

8) Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial


sesuai dengan potensinya.
- Konsumsi vitamin : Jarang
- Imunisasi : Tidak terkaji
- Olahraga : Bersepeda
- Upaya keharmonisan keluarga : -
- Stres dan adaptasi :-

2. Pemeriksaan Fisik

6
1) Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis
GCS : Verbal : 5 Motorik : 6 Mata : 4
Penampilan : tampak lemas
Tanda-tanda Vital : Nadi = 90x/menit, Suhu =36,5 0 C, TD =130/80 mmHg,
RR =24 x/menit, Skala Nyeri: 6
BB: 60Kg, TB:165 Cm

2) Pemeriksaan Kepala
• Inspeksi :
Bentuk kepala (dolicephalus/ lonjong), kesimetrisan (+), hidrochepalus (-), Luka (-
), darah (-), trepanasi (-).
Lainnya:-
• Palpasi :
Nyeri tekan (-)

3) Pemeriksaan Wajah :
• Inspeksi :
Ekspresi wajah (meringis kesakitan), dagu kecil (-), Edema (-),
kelumpuhan otot-otot fasialis (-), sikatrik (-), micrognathia (-), rambut wajah (-)
Lainnya:-

4) Pemeriksaan Mata
• Inspeksi :
- Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+)
- Ekssoftalmus (-), Endofthalmus (-)
- Kelopak mata / palpebra : oedem (-), ptosis (-), peradangan (-) luka (-), benjolan
(-)
- Bulu mata (-)
- Konjunctiva (anemis) dan sclera (tidak ikterik)
- Reaksi pupil terhadap cahaya : (miosis) isokor (+)
- Kornea : warna hitam
- Nigtasmus (+), Strabismus (-)
- Ketajaman Penglihatan (Baik)
- Penggunaan kontak lensa: tidak
- Penggunaan kaca mata: tidak
• Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata : Tidak dikaji

5) Pemeriksaan Telinga
• Inspeksi dan palpasi
- Amati bagian telinga luar : bentuk simetris
Lesi (-), nyeri tekan (-),peradangan (-), penumpukan serumen (-).
- perdarahan (-), perforasi (-).
- Tes kepekaan telinga : Tidak dikaji
6) Pemeriksaan Hidung
• Inspeksi dan palpasi
- Tidak ada fraktur nasi

7
- Amati meatus : perdarahan (-), Kotoran (-), Pembengkakan (-),
pembesaran/polip (-)
- pernafasan cuping hidung (-).

7) Pemeriksaan Mulut dan Faring


• Inspeksi dan Palpasi
- Amati bibir : Kelainan konginetal (tidak ada), warna bibir pucat, lesi (-), bibir
pecah (-), bibir kering(+)
- Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries (-), Kotoran (-), Gingivitis (-), gigi palsu (-
), gigi goyang (-), gigi maju (-).
- Kemampuan membuka mulut >3 cm : (+)
- Lidah : Warna lidah : merah pucat, Perdarahan (-), Abses (-)
- Orofaring atau rongga mulut : Bau mulut : tidak sedap, uvula (simetris), Benda
asing : (tidak)
- Tonsil : T 0
- Mallampati : II
- Suara pasien (tidak berubah)

8) Pemeriksaan Leher
• Inspeksi dan amati dan rasakan :
- Bentuk leher (simetris), peradangan (-), jaringan parut (-), perubahan warna (-
), massa (-)
- Kelenjar tiroid, pembesaran (-)
- Vena jugularis : pembesaran (-)
- Pembesaran kelenjar limfe (-), posisi trakea (simetris)
- Mobilitas leher : menggerakan rahang kedepan : (+), ekstensi : (+), fleksi : (+),
menggunakan collar : (-)
- Leher pendek: tidak

9) Pemeriksaan Payudara dan Ketiak


• Inspeksi
- Bentuk (simetris), pembengkakan (-).
- Kulit payudara : warna sawo matang, lesi (-)
- Areola : perubahan warna (-)
- Putting : cairan yang keluar (-), ulkus (-), pembengkakan (-)
• Palpasi
- Nyeri tekan (-), dan kekenyalan (lunak), benjolan massa (-), mobile (-)

10) Pemeriksaan Torak


a) Pemeriksaan Thorak dan Paru
• Inspeksi
- Bentuk torak (Normal chest), keadaan kulit bersih
- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (-), retraksi suprasternal
(-), Sternomastoid (-)
- Pola nafas : (Takipnue)
- Batuk (- )
• Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba (sama).
• Perkusi
Area paru : (sonor)
• Auskultasi
- Suara nafas
• Area Vesikuler : (bersih)
• Area Bronchial : (bersih)
• Area Bronkovesikuler : (bersih)
- Suara Ucapan

8
• Terdengar : Bronkophoni (-), Egophoni (-), Pectoriloqy (-)
- Suara tambahan
• Terdengar : Rales (-), Ronchi (-), Wheezing (-), Pleural fricion rub
(-)

b) Pemeriksaan Jantung
• Inspeksi
Ictus cordis (-), pelebaran (-)
• Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : (Kuat)
• Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : normal ( N = ICS II )
Batas bawah : normal ( N = ICS V)
Batas Kiri : normal ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : normal ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
• Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal, keras, reguler)
BJ II terdengar (tunggal, keras, reguler)
Bunyi jantung tambahan : BJ III (-), Gallop Rhythm (-), Murmur (-)

11) Pemeriksaan Abdomen


• Inspeksi
- Bentuk abdomen : (datar)
- Massa/Benjolan (+), Kesimetrisan (-),
- Bayangan pembuluh darah vena (-)
• Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 12x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi (-)
• Perkusi : Tympani (+), dullness (-)
• Palpasi
- Distensi (-), Difans muskular (-)
- Palpasi Hepar :
Nyeri tekan (-), pembesaran (-), perabaan (lunak), permukaan (halus), tepi hepar
(tumpul) . ( N = hepar tidak teraba).
- Palpasi Lien : Pembesaran lien : ( -)
- Palpasi Appendik :
▪ Titik Mc. Burney . nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), nyeri menjalar kontralateral
(-).
▪ Acites atau tidak : (-) Shiffing Dullnes (-) Undulasi (-)
- Palpasi Ginjal :Nyeri tekan(-), pembesaran (-). (N = ginjal tidak teraba).

12) Pemeriksaan Tulang Belakang :


• Inspeksi:
- Kelainan tulang belakang: Kyposis (-), Scoliosis (-), Lordosis (-)
Perlukaan (-), infeksi (-), mobilitas (leluasa)
• Palpasi:
Fibrosis (-), HNP (-)

13) Pemeriksaan Genetalia


Genetalia Pria
• Inspeksi :

9
Rambut pubis (bersih), lesi (-), benjolan (-)
Lubang uretra : penyumbatan (-), Hipospadia (-), Epispadia (-)
Terpasang kateter (+)
• Palpasi
Penis : nyeri tekan (-), benjolan (-)
Scrotum dan testis : beniolan (-), nyeri tekan (-),
Kelainan-kelainan yang tampak pada scrotum :
Hidrochele (-), Scrotal Hernia (-), Spermatochele (-) Epididimal
Mass/Nodularyti (-) Epididimitis (-), Torsi pada saluran sperma (-), Tumor
testiscular (-)
• Inspeksi dan palpasi Hernia :
Inguinal hernia (-), femoral hernia (-), pembengkakan (-)

14) Pemeriksaan Anus


• Inspeksi
Atresia ani (-), tumor (-), haemorroid (-), perdarahan (-)
• Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus (-)

15) Pemeriksaan Ekstremitas


a) Ekstremitas Atas
• Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-)
IV line: terpasang di Radialis ukuran abocatch 18, tetesan: 20 tpm
ROM: Normal
• Palpasi
Perfusi: SaO2 96%
CRT: < 2 detik
Edema : (-)
Lakukan uji kekuatan otat : (5)

b) Ekstremitas Bawah :
• Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-)
Fraktur (-), kebersihan luka (bersih), terpasang gips (-), Traksi (-), spalk(-), atropi
otot (-)
• Palpasi
Perfusi SaO2 96%
CRT: < 2 detik
Edema : ()
Lakukan uji kekuatan otot : (5)

10
Kesimpulan palpasi ekstermitas :

- Edema :
0 0
0 0

- uji kekuatan otot :

5555 5555
5555 5555

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
1. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Penigkatan suhu tubuh (-), nyeri kepala (-), kaku kuduk (-), mual (+) muntah (-) riwayat
kejang (-), penurunan tingkat kesadaran (-), riwayat pingsan (-)
2. Memeriksa nervus cranialis
Nervus I , Olfaktorius (pembau ) : Tidak dikaji
Nervus II, Opticus ( penglihatan ): Tidak dikaji
Nervus III, Ocumulatorius : dbn Tidak dikaji
Nervus IV, Throclearis : Tidak dikaji
Nervus V, Thrigeminus : Tidak dikaji
- Cabang optalmicus : Tidak dikaji
- Cabang maxilaris : Tidak dikaji
- Cabang Mandibularis : Tidak dikaji
Nervus VI, Abdusen : Tidak dikaji
Nervus VII, Facialis : Tidak dikaji
Nervus VIII, Auditorius: Tidak dikaji
Nervus IX, Glosopharingeal : Tidak dikaji
Nervus X, Vagus : Tidak dikaji
Nervus XI, Accessorius : Tidak dikaji
Nervus XII, Hypoglosal : Tidak dikaji
3. Memeriksa fungsi sensorik
Kepekaan saraf perifer : benda tumpul (+), benda tajam (-), Menguji sensasi panas /
dingin (+), kapas halus (+).
4. Memeriksa reflek kedalaman tendon
- Reflek fisiologis
a. Reflek bisep (+)
b. Reflek trisep (+)
11
c. Reflek brachiradialis (+)
d. Reflek patella (+)
e. Reflek achiles ( + )
- Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
a. Reflek babinski (-)
b. Reflek chaddok (-)
c. Reflek schaeffer (-)
d. Reflek oppenheim ( -)
e. Reflek gordon (-)

3. Data Penunjang Diagnostik


a. Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 12 gr/dl 12-15gr/dl
Leukosit 9.000 6000-11.000
Segmen 45% 47,0-80%
Limfosit 13,9% 13-40%
Monosit 2,7% 2.0-11%
Esonofil 0,0% 0.0%-0,5%
Hematokrit 50% 41,0-53%
Trombosit 290.000 140.000-450.000
Glukosa Sewaktu 97mg/dl 70-150mg/dl
Golongan Darah 0
BT 2 menit 1-3 menit
CT 10 menit 10-15 menit

b. Pemeriksaan USG : -

4. Therapi Saat ini :


Inf. RL 20tpm, Inj. Ketorolac 30mg, Inj. Ceftriaxone 1 gr
5. Kesimpulan status fisik (ASA):
ASA 1
6. Pertimbangan Anestesi
a. Faktor penyulit: -
b. Jenis Anestesi: Regional Anestesi
Indikasi: Herniotomi
c. Teknik Anestesi: SAB
Indikasi: Herniotomi
Persiapan Alat:
1) Aparatus Anestesi
Mesin anestesi
2) STATICS
Scope : Stetoskop, Laringoskop
Tube : ETT, LMA
Airway : OPA, NPA
Tape : Plaster

12
Introducer : Stilet
Connector : Pipa penyambung dan peralatan anestesi
Suction : Mesin suction, canule suction

3) Alat lainnya : Masker


d. Obat2an Anestesi :
1) Pre-medikasi Midazolam 2,5 mg

2) Obat antiemetik Ondancentron 4 mg

3) Obat Analgetik Ketorolac 30 mg


4) Induksi Regivel 15 mg

5) Pelumpuh otot -

6) Obat maintenance Ephedrine 10 mg

7) Antidotum Sulfas atropine 0,5mg

8) Obat life saving Aminophiline


Sulfas atropine
Dopamin
Dobutamine
Ephineprin
Amiodaronr

Penjelasan obat-obatan anestesi yang digunakan:


………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………

e. Cairan
1) Kristaloid:

13
Jenis: RL
Jumlah: Pre op RL 800 ml, Durante op 1000 ml
2) Koloid: -
Jenis: -
Jumlah: -
3) Produk Darah:
Jenis:
Jumlah:-

14
B. Analisa Data

No Symptom Etiologi Problem


I. PRE ANESTESI
1 Ds: HIL Nyeri
- Pasien mengeluh nyeri perut bagian

kanan bawah
- Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk Terbendung
- Nyeri saat bergerak

Do :
- Wajah meringis kesakitan Suplai darah terhenti
- Skala nyeri 6

- Nyeri tekan inguinal
- USG Tampak ada peradangan pada Odeme
appendik

- TTV
TD: 130/80 mmH Nyeri
N : 90x/mnt
RR: 20xmnt
2 Ds: HIL Ansietas
- Pasien mengatakan belum pernah 
dirawat di RS
Pembedahan
- Pasien selalu bertanya perihal dindakan

operasi
Do : Kurang Pengetahuan
- pasien tampak tegang dan gelisah 
- TTV
Ansietas
TD: 130/80 mmH
N : 90x/mnt
RR: 20xmnt
II. INTRA ANESTESI
1 Ds: HIL Resiko Cedera
Do :  Trauma Pembedahan
- Dilakukan pembedahan herniotomi
- TTV : Tindakan Pembedahan
TD: 130/80mmHg 
N : 90x/mnt Resiko Cedera Trauma
Pembedahan
2 Ds: Anestesi Hipotensi
- Pasien mengeluh pusing, mual, 
lemas
Spinal anestesi
Do :

- Wajah tampak pucat

15
- TTV: Vasodilatasi pembuluh
TD: 80/50mmHg darah
N : 90x/mnt 
Intake cairan tidak
mencukupi

PK Disfungsi
Kardiovaskular

III. PASCA ANESTESI


1 Ds: Blokade saraf simpatis Hipotermi
- Pasien mengeluh dingin 
Do :
Vasodilatasi perifer
- Bibir kering

- Akral Dingin
- Tampak menggigil Respon kompensasi
- S : 36ºC suhu terhambat

Akral dingin

Hipotermi
2 Ds : Anestesi Hambatan Mobilitas
- Pasien mengeluh kaki belum bisa
 Fisik
digerakkan SAB
- Pasien mengatakan kaki terasa 
berat
Ekstremitas tidak dapat
Do : digerakkan
- Tampak susah menggerakkan kaki 
Bromage score 3
Hambatan Mobilitas
Fisik

16
II. PROBLEM
a. Pra Anestesi
1. Nyeri
2. Ansietas
b. Intra Anestesi
1. Resiko Cedera Trauma Pembedahan
2. Hipotensi
c. Pasca Anestesi
1. Hipotermi
2. Hambatan Mobilitas Fisik

17
III. RENCANA INTERVENSI, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
1) Pra Anestesi
Nama : Tn RW No. CM : 68487
Umur : 45 tahun Dx : HIL
Jenis kelamin : Laki-laki Ruang : Kamar operasi

No Problem Rencana Implementasi Evaluasi Nama &


(Masalah) Intervensi Paraf
Tujuan Intervensi

1 Nyeri Setelah dilakukana) Observasi tanda-tanda a) Melakukan Observasi S :


tindakan kepenataan vital tanda-tanda vital - Pasien merasa nyeri
anestesi selama 30 b) Identifikasi derajat, lokasi, b) Melakukan Identifikasi berkurang
menit diharapkan durasi, frekuensi dan skala nyeri , l, durasi, - Pasien mengatakan nyeri
karakteristik nyeri frekuensi dan karakteristik sedikit berkurang saat
nyeri hilang atau digunakan bergerak
terkontrol, klienc) Lakukan Teknik nyeri
- nyeri seperti ditusuk-tusuk
komunikasi terapeutik c) Makukan Teknik (-)
tampak rileks dengan
d) Ajarkan Teknik relaksasi komunikasi terapeutik
kreteria hasil:
e) Kolaborasi dengan dokter d) Mengajarkan Teknik O :
a) Pasien untuk pemberian relaksasi - Wajah tidak menyeringai
mangatakan nyeri ketorolac 30mg (IV) e) Melakukan Kolaborasi - Skala nyeri 2
berkurang atau dengan dokter untuk - TTV
hilang pemberian Ketorolac TD:130/80 mmHg
b) Pasien mampu 30mg (IV) N : 90x/mnt
istirahat atau RR: 20x/mnt
tidur A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1 dan 4

18
c) Ekspresi wajah
nyaman atau
tenang
d) TTV dalam batas
normal (TD :
100-120/70-80
mmHg, N : 60-
100 x/mnt R : 16-
24 x/mnt
2 Ansietas Setelah dilakukan a. Observasi TTV a)Melakukan Observasi S :
tindakan kepenataan b. Ajarkan teknik relaksasi tanda-tanda vital - Pasien sudah mengerti
anestesi selama 30 c. KIE pasien terkait jenis b) Mengajarkan teknik dengan tindakan
menit diharapkan tindakan dan anestesi pembiusan yang akan
relaksasi
ansietas (kecemasan) d. Kolaborasi dengan dokter dilakukan
teratasi dengan c)Memberikan KIE pasien
anestesi dalam pemberian
kriteria hasil : terkait jenis tindakan dan - Pasien mengatakan
premedikasi midazolam cemasnya sudah
2,5 mg (IV) anestesi
a. Pasien bersedia berkurang
menjalani d) Melakukan Kolaborasi
operasi dengan dokter anestesi O :
b. Pasien tenang, dalam pemberian - Pasien tampak
premedikasi midazolam melakukan teknik
tidak gelisah
c. TTV dalam batas
2,5 mg (IV) relaksasi dengan baik
normal ( TD : - Pasien tampak tenang
120/80, N : 80- - TTV
100x/mnt, RR: TD:140/80 mmHg
14-20 x/menit) N : 100x/mnt
RR: 24x/mnt
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

19
ASSESMEN PRA INDUKSI / RE-EVALUASI :
Tanggal : 24 November 2021
Kesadaran : Composmentis Pemasangan IV line : 1 jalur
Tekanan darah : 120/80 mmHg, Nadi : 80 x/mnt. Kesiapan mesin anestesi : Siap/baik
RR: 20 x/mnt Suhu : 36,5 celcius Sumber gas medik : Siap/baik
Saturasi O2 : 98% Kesiapan volatile agent : Siap/baik
Gambaran EKG : Sinus Rhytem Kesiapan obat emergency : Siap

Penyakit yang diderita : ✓ Tidak ada □ Ada, Gigi palsu : □ Tidak ada □ Ada , permanen □ Ada,sudah dilepas
Alergi : ✓Tidak ada □ Ada,
Kontak lens : ✓Tidak ada □ Ada , sudah dilepas.
Penggunaan obat sebelumnya: ✓Tidak ada □ Ada, sebutkan
CATATAN LAINNYA:

20
2) INTRA ANESTESI
Nama : Tn RW No. CM : 68487
Umur : 45 tahun Dx : HIL
Jenis kelamin : Laki-laki Ruang : Kamar operasi

No Problem Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi Nama &


(Masalah) Paraf
Tujuan Intervensi

1 Resiko Cedera Setelah dilakukan a)


Siapkan peralatan dan a) Menyiapkan peralatan dan S : Pasien mengatakan
Trauma Pembedahan obatobatan sesuai obatobatan untuk regional kaki terasa kesemutan
tindakan kepenataan
anestesi selama 60 menit dengan perencanaan anestesi O:
diharapkan tidak teknik anestesi b) Mengatur posisi pasien
- SaO2 99%
terjadinya risiko cedera b) Atur posisi pasien c) Membantu pemasangan alat
- TTV
trauma pembedahan c) Lakukan pemasangan monitoring non invasif
TD:120/70
alat monitoring non d) Monitor vital sign
dengan kriteria hasil : m
invasif Memantau
a) Tidak adanya tanda- d) Monitor vital sign kecepatan/kelancaran infus m
tanda trauma e) Pasang nasal kanul 3 e) Memasang nasal kanul 3 H
pembedahan lt/menit lt/menit g
b) Pasien tampak rilaks f) Bantu pelaksanaan f) Membantu pelaksanaan
N : 86x/mnt
selama operasi anestesi (Regional anestesi (SAB) sesuai
berlangsung anestesi) sesuai dengan dengan program kolaboratif RR: 20x/mnt
c) Tanda – tanda vital program kolaboratif spesialis anestesi (dengan A : Masalah teratasi
dalam batas normal spesialis anestesi insersi spinocaine 26 G pada P : Intervensi dihentikan
TD: 110 – 120 / 70 – g) Atur pasien dalam posisi lumbal 3-4 dengan agen
80 mmhg pembedahan Regivel 0.5% Heavy 15mg
Nadi : 60 – 100 h) Cek tinggi blok spinal +. Cairan cerebrospinalis
x/menit i) Lakukan monitoring (+) jernih)
intra anestesi

21
RR : 16 – 20 x/menit j) Lakukan pemeliharaan g) Mengatur pasien dalam
d) Saturasi oksigen >95 jalan napas posisi pembedahan
e) Pasien telah k) Lakukan pengakhiran h) Mengecek tinggi blok spinal
teranestesi, relaksasi tindakan anestesi i) Monitoring intra anestesi
otot cukup, dan tidak j) Melakukan pengakhiran
menunjukkan respon tindakan
nyeri
f) Tidak adanya
komplikasi anestesi
selama operasi
berlangsung
2 Hipotensi Setelah dilakukan a)Observasi TTV a) Melakukan Monitoring Vital S : Pasien mengatakan
tindakan kepenataan b)Observasi kesadaran sign sudah tidak mual
anestesi selama 60 menit c) Monitoring cairan masuk b) Melakukan Observasi O :
diharapkan tidak terjadi dan cairan keluar kesadaran
- SaO2 99%
disfungsi kardiovaskular d) Monitoring efek obat c) Melakukan Monitoring
- TTV
dengan kreteria hasil anestesi cairan masuk dan cairan
e) Kolaborasi dengan dokter keluar TD:120/70 mm
a) Tanda – tanda vital anestesi dalam tindakan d) Melakukan Monitoring efek RR: 20x/mnt
dalam batas normal perioperatif maintenance obat anestesi A : Masalah teratasi
TD: 110 – 120 / 70 – cairan Pre op RL 1000 ml e) Melakukan Kolaborasi P : Intervensi dihentikan
80 mmhg Nadi : 60 – Durante Op RL 1000 ml dengan dokter anestesi dalam
100 x/menit RR : 16 dan Ephedrin 10mg (IV) tindakan perioperatif
– 20 x/menit maintenance cairan intravena
b) CM = CK dan Pemberian Ephedrine 10
c) Tidak terjadi mg(IV)
edema/asites
d) Tidak terjadi
cyanosis
e) Tidak ada edema
paru

22
23
3) PASCA ANESTESI
Nama : Tn RW No. CM : 68487
Umur : 45 tahun Dx : HIL
Jenis kelamin : Laki-laki Ruang : Kamar operasi

No Problem Rencana Intervensi Implementasi Eval Nama


(Masalah) uasi &
Tujuan Interv Paraf
ensi
1 Hipotermi Setelah dilakukan a) Motitoring TTV a) Melakukan Motitoring
S : Pasien mengatakan dingin
tindakan keperawatan b) Berikan selimut hangat tanda-tanda vital terasa berkurang
anestesi diharapkan c) Berikan infus hangat b) Memberikan selimut hangat
pasien menunjukkan d) Kolaborasi pemberian c) Berikan infus hangat O:
termoregulasi dengan Petidine 30mg (IV) d) Kolaborasi pemberian obat - Terpasang selimut
kriteria hasil : Petidine 30mg (IV) hangat
a) akral hangat suhu
tubuh dalam batas - Tampak menggigil
normal 36.5 – 37.50 - Akral dingin
C
- SaO2 99%
b) CRT <2 detik
c) Pasien mengatakan - TTV
tidak kedinginan
TD:120/70 mmHg
S: 36ºC
N : 86x/mnt
RR: 20x/mnt
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1
dan 2

24
2 Hambatan Setelah dilakukan a) Monitoring TTV a) Memonitoring TTV S:
Mobilitas tindakan keperawatan b) Lakukan penilaian Pasien mengatakan kaki
Fisik
bromage score b) Memberikan gelang susdah mulai bisa digerakkan
diharapkan pasien
resiko jatuh O:
aman setelah c) Berikan pengamanan pada
pembedahan dengan tempat tidur pasien c) Memasang pengaman pada - Pasca tindakan spinal
kriteria hasil : d) Berikan gelang resiko jatuh tempat tidur pasien anestesi
e) Latih angkat atau gerakkan - Terpasang gelang resiko
a) TTV dalam batas
d) Melatih mengangkat atau jatuh
normal bromage ekstremitas bawah
menggerakan ekstremitas - Terpasang pengaman
score <1 bawah tempat tidur
b) pasien e) Melakukan penilaian Bromage - Bromage Score 3
mengatakan kaki Score - TTV
dapat digerakkan TD: 120/70 mmHg
c) pasien tampak N: 86 kali/menit
tidak lemah RR: 22 kali/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi 1 dan
4

25
26
27
HAND OVER DARI RECOVERY ROO KE RUAGAN
RAWAT
Tn.RW umur:45 tahun
S (Situation) Tanggal masuk : 24 november
2021 Dokter bedah :
dr.HD.SpB Diagnosa:HIL
DEXTRA REP Masalah
:nyeri
Ansietas
Resiko cedera trauma
pembedahan Hypotermi
Hambatan mobilitas fisik
Pasien tidak punya riwayat penyakit terdahulu
B (Background) Dokter sudah menjelaskan penyakitnya dan harus dilakukan tindakan
operasi Infus RL 20tpm
Mengeluh nyeri pada lipat paha kanan kalau benjolan keluar
Kesadaran
A (Assesment/ komposmentis TD:
120/80mmHg
Analisa)
N:
80x/m
nt RR:
20x/m
nt
Hasil laborat dalam batas
normal ECG dalam batas
normal
THORAX FOTO :dalam batas normal
Pasien mersakan cemas akan dilakukan operasi
Pasien mengeluhnyeri bila benjolan keluar pada lipat paha kanan
Pasien dipuasakan intuk tindakan
R (Recomendation operasi Observasi kecemasan dan
tingkat nyeri Anjurkan pasien
untuk berdoa
Lakukan komunikasi terapeutik
Kolaborasi dokter untuk pemberian anlgetik bila
perlu Bantu kebutuhan dasar pasien
Jaga aseptik dan antiseptik setiap melakukan prosedur tindakan
Nama dan Paraf Nama Paraf
yang menyerahkan
pasien
Nama dan Paraf Nama Paraf
yang menerima
pasien

28

Anda mungkin juga menyukai