TRACT
Tujuan pembelajaran
DEFINISI
KLASIFIKASI
ATRESIA ESOFAGUS
Atresia esofagus adalah kelainan kongenital dimana
esofagus tidak terbentuk secara sempurna.
Pada atresia esofagus, esofagus buntu/menyempit,
tidak tersambung dengan lambung. Kebanyakan bayi
yang mengalami atresia esophagus juga memiliki
trakeoesophagal ( suatu hubungan abnormal antara
kerongkongan dengan trakea/pipa udara ).
HERNIA UMBILIKALIS
Terjadi apabila otot pada dinding abdomen
gagal menutup mengelilingi bellybutton
sehingga terdapat protusi usus halus pada
umbilikus. Sign and symptom hernia
umbilikalis pada neonates tidak ada kecuali
ada obstruksi yang akan menyebabkan
nyeri abdomen. (emedicine 2015)
Faktor resiko hernia umbilikalispada anak
dengan bayi berat lahir rendah dan
premature.
Stenosis Pylorus
Stenosis pilorus terjadi jika otot
sirkular dan dengan derajat yang
lebih rendah, otot longitudinal
lambung di regio pilorus yang
mengalami hipertrofi
Terjadi penyempitan ekstrim lumen
pilorua dan lewatnya makanan
terhambat sehingga terjadi muntahmuntah hebat.
ATRESIA BILIER
Atresia bilier adalah gangguan dari sistem biler hepatik
akibat tidak terdapatnya sebagian sistem biler antara
duodenum dan hepar atau terdapat hambatan aliran pada
kandung empedu.
Prognosis untuk kelaianan ini buruk dapat menyebabkan
sirosis hepatis akibat bendungan empedu setelah bayi
berumur lebih dari satu setengah bulan. Angka kejadian
atresia bilier banyak terjadi di Asia Timur.
ATRESIA DUODENI
Atresia duodeni adalah suatu kondisi
dimana duodenum tidak berkembang
dengan baik, sehingga tidak berupa
saluran terbuka dari lambung yang
tidak memungkinkan perjalanan
makanan dari lambung ke usus.
EMBRIOLOGI SALURAN
CERNA
Embriologi
Minggu ke-4 : pelipatan mudigah ke arah
cephalocaudal membentuk primordial gut
:
1. Usus depan/foregut
2. Usus tengah/midgut
3. Usus belakang/hindgut
Usus Depan
1.
2.
3.
4.
5.
Esofagus
Lambung
Duodenum
Hati dan kandung empedu
Pankreas
Forgut
Esofagus (Minggu ke-4)
Kelainan Kongenital
Atresia Oesopagus & Fistula Oesophagotrachealis
Lambung
Kelainan kongenital
Stenosis Pylorus
Disebabkan oleh otot-otot melingkar di
daerah pylorus menebal sehingga
terjadi penyempitan rongga pylorus
Akibatnya perjalanan makanan
tersumbat sehingga anak muntah hebat
dan proyektil
Duodenum
Kelainan kongenital
Atresia
Duodenum
Proliferasi
sel epitel
usus
Lubang
usus
tersumbat
Apoptosi
s
Rekanalis
asi
Pankreas
Kelainan Kongenital
1. Atresia kandung empedu
Kelainan Kongenital
2. Atresia saluran empedu.
Kelainan Kongenital
3. Bentuk ganda vesica felea.
Pancreas
Dibentuk oleh:
Tunas pancreas dorsal
Tunas pancreas ventral
Yang berasal dari epitel entoderm duodenum
Ketika duodenum berputar ke kanan dan
membentuk huruf C, tunas pancreas ventral
bergeser ke dorsal seperti ductus choledochus
bergeser ke dorsal.
Akhirnya tunas pancreas ventral berada tepat
dibawah dan dibelakang tunas pancreas dorsal.
Kelainan Kongenital
1.
2.
Pancreas heterotopik
Usus Tengah
Terbentuk gelung usus primer, 2 bagian :
Bag. Kranial
Bag. Kaudal
Jejunum
mengambil posisi di
sisi kiri
Usus Belakang
Persarafan
Etiologi
Genetik
Lingkungan
Penggunaan obat
Merokok
Prematur
Faktor Intrinsik
Faktor
Ekstrinsik
Faktor Intrinsik
Faktor Intrinsik
tersumbatnya
lumen duodenum
Kegagalan
Rekanalisasi
Faktor Ekstrinsik
Faktor Ekstrinsik
Annular
Pankreas
Dehidrasi
Alkalosis metabolik
Hipokalemia
Hipokloremia
Patofisiologi Atresia
Duodennum
Patofisiologi
Mgg
10
Mgg
5-8
Proliferasi
lapisan
endoderm
Penyumbata
n lumen
sempurna
Lumen tetap
menyempit
Atresia
Duodenum
Kanalisasi
Atresia
duodenum
Cairan,
makanan, gas
dan udara
berkumpul
Peristaltik
meningkat
Kembung
Saluran atas
penuh
Tidak ada
makanan yang
dapat dicerna
Distensi
bertambah
Mendesak
Saluran Napas
Refluks
Gastrointestinal
Isi usus
mengalir balik
ke dalam
lambung
Peristaltik
usus
menurun
SESAK
Posisi epiglotis
tidak terangkat
(trakea terbuka)
Lambung mendorong
diafragma ke arah
kavum thorak
TIDAK DAPAT
MENGHISAP
PUTING SUSU
Tekanan
intralokal
meningkat
Springter esophagus
atas buka, glotis nutup
Tekanan
memaksa isi
lambung keluar
MUNTAH
Gangguan
dismotilitas
gastrointestinal
KONSTIPASI
Diagnosis Atrisia
Duodenum
Anamnesis
1. Keluhan Utama
muntah sehabis menyusu
2. Onset
3. Kualitas
putih-kekuningan
4. Kuantitas
muntah terus menerus sehabis menyusu/meminum sesuatu
5. Memperberat
sehabis menyusu/meminum sesuatu
6. Memperingan
saat tidak ada yang masuk ke dalam mulut
Anamnesis
7. Kronologis
8. Keluhan Tambahan
tidak bisa mengisap puting susu ibunya
sering tersedak
9. Tinjauan Sistem
BAB tidak lancar
10. RPD (Riwayat Penyakit Dahulu)
11. RPK (Riwayat Penyakit keluarga)
keluarga pernah ada yang menderita kelainan
12. RKP
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Palpasi
Meteorismus (+)
Pemeriksaan Fisik
Auskultasi
Perkusi
Hipertimpani
Terdapat gelombang
peristaltik duodenum gastrik
yang melewati epigastrium
dari kiri ke kanan (meningkat)
borborigmi
Pemeriksaan
Penunjang
Atrisia
Duodenum
Penatalaksanaan Atresia
Duodenum
Penatalaksanaan
Bedah :
Duodenoduodenostomi atau
Duodenojejunostomu
Pre-operasi
Pipa nasogastrik
Cairan IV
Koreksi kelainan elektrolit
Pasca Operasi
NPT (Nutrisi Perenteral Total)
DIAGNOSIS ATRESIA
DUODENALE
ATRESIA ESOFAGUS
Atresia Esofagus adalah esofagus (kerongkongan) yang tidak
terbentuk secara sempurna. Pada atresi esofagus, kerongkongan
menyempit atau buntu; tidak tersambung dengan lambung
sebagaimana mestinya.
Manifestasi Klinik
Pemeriksaan Fisik
Mengeluarkan ludah
Perut membesar
yang sangat banyak dan
berbuih
Batuk dan tersedak saat
menelan
Takipnue
Distensi abdomen
Sianosis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG prenatal : polihidramnion dan pouch sign
Rontgen esofagus : adanya kantong udara dan udara di lambung
serta usus
STENOSIS PILORUS
Kelainan yang terjadi pada bayi, yang ditandai dengan penebalan
abnormal dari otot antrum piloricums sehingga sfingter pilorus gagal
berelaksasi untuk mengalirkan makanan dari lambung ke dalam
duodenum
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN FISIK
Obstipasi
Pemeriksaan Penunjang
Foto polos abdomen : Tampak frothy appearance (busa sabun) dalam
lambung.
CT-scan abdomen : tampak penebalan pilorus dan antrum bagian
distal
Penyakit Hirschsprung
Penyakit Hirschsprung disebut dengan aganglionik megakolon
kongenital yaitu salah satu penyebab paling umum dari obstruksi
usus neonatal (bayi berumur 0-28 hari)
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan Fisik
Perut Kembung
Muntah hijau
Distensi abdomen
Pemeriksaan Penunjang
foto polos abdomen : dijumpai gambaran obstruksi usus letak
rendah
Pada enema barium, dimana akan dijumpai tiga tanda khas yaitu
adanya daerah penyempitan di bagian rektum ke proksimal yang
panjangnya bervariasi, terdapat daerah transisi, terlihat di
proksimal daerah penyempitan ke arah daerah dilatasi, serta
terdapat daerah pelebaran lumen di proksimal daerah transisi
Komplikasi Atresia
Duodenum
Komplikasi
DISTRESS PERNAPASAN
Akumulasi
gas dan
cairan pada
abdomen
Meteorism
us
Menekan
Diafragma
Ekspansi
Paru
Terbatas
Gangguan
pada
Ventilasi
Paru
Gagal
napas
ALKALOSIS METABOLIK
Distensi Abdomen
Muntah
ALKALOSIS
METABOLIK
Dehidrasi
KEBOCORAN ANASTOMOSIS
An anastomosis is a surgical
connection between two structures.
It usually means a connection that is
created between tubular structures,
such as blood vessels or loops of
intestine
A leaking
anastomosis may
cause bleeding and
infection
PROGNOSIS
Prognosis
Angka kehidupan bayi dengan atresia
duodenum 90-95%. Mortalitas tinggi
karna prematuritas serta
abnormalitas kongenital multiple.
Terima Kasih
Daftar Pustaka
http://
ojs.unud.ac.id/index.php/eum/articl
e/download/5343/4092
Sadler T W.Sistem
Pencernaan.2000.Embriologi
Kedokteran LANGMAN.Bab 14.243271.Edisi 7.Jakarta:EGC