Anda di halaman 1dari 27

Modul 1

Makroskopik dan Mikroskopik Sistem


Pencernaan
KELOMPOK 3

TUTOR : dr. Rahmi Surayya, M.Med. Ed


Leader : Sri Reski Apriani
Scribber : Muhammad Rizki
Notulen : Angga Prasetiyo

NAMA ANGGOTA :
1. Riska Fatia
2. Ulfa Rahmahyani
3. Rizki Fauzan Nuari Simanjuntak
4. Vadhila Safitri
5. Zahra Firdausi Rachman
6. Dini Ernalia
Skenario 1 : Derita Anakku

Ny.Ria (34 Tahun) datang ke IGD dengan membawa anaknya yang


berusia 3 minggu dengan keluhan BAK seperti teh dan BAB bewarna
dempul. Keluhan ini sudah disadari sejak 3 hari yang lalu. Orang tuanya
khawatir apakah keluhan yang dialami anaknya berhubungan dengan
oemberian makanan lunak disaat anaknya berusia 3 hari?
Dari pemeriksaan tidak didaoatu adanya kelainan di rongga mulutnya,
selain itu dari pemeriksaan fisik organ hepar didapati hepar terasa
membesar,keras serta diikuti dengan ikterik pada kulit bayi yang menetap
sejak usia 2 minggu. Diagnosis sementara dari dokter IGD adalah Atresia
Billier dan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan penunjang laboratorium.
Dokter IGD juga segera membuat surat rujukan ke dokter anak dan bedah
anak.
1. IGD :Salah satu unit terdepan dari pelayanan rumah sakit
untuk pasien yang gawat darurat.
2. Dempul : Salah satu keadaan yang bewarna putih atau pucat.
3. Hepar : Kelenjar terbesar bewarna merah gelap yang terletak di
hypochondrium seelah kanan yang terdiri dari 4 lobus.
Pada Laki-laki beratnya 1400-1600 gram sedangkan
wanita 1200-1400.
4. Ikterik : Warna Kuning pada tubuh yang dikarekan peningkatan
bilirubin dalam darah. Biasa terlihat pada bagian mata
dan kulit.
5. Atresia billier : Suatu keadaan dimana tidak terbentuknya saluran
empedu/tidak terbentuk dengan sempurna, tidak
adanya/kecilnya duktus billier.
09/02/112016 3
Jump 2 dan 3

1. Kenapa pada anak ria pada saat BAK bewarna seperti teh?
=Karena gangguan metabolisme dan karena terkena penyakit
Atresia Billier

2. Adakah hubungan antara pemberian makanan lunak pada berusia


3hari dengan keluhan?
Tidak ada hubungannya, karena bilirubin dihasilkan dihati, tidak ada
hubungan kesaluran pencernaan

3. Kenapa pada anaknya ria terdapat keluhan BAB bewarna dempul?


Bilirubinnya tidak bisa ke usus halus karena tidak bisa keluar dari
empedu yang menyebabkan tidak ada pewarnaan pada feses.
09/02/112016 4
4. Mengapa pada bayi nyinya ria terdapat hati besar,keras,dan ikterik?
Penyebab hati besar dan keras dikarenakan peningkatan dan
penumpukan kerja hati dikarenakan Atresia Billier, sedangkan
penyebab ikterik karena adanya peningkatan kadar billirubin dalam
darah dan juga karena terlalu cepat produksi bilirubin dapat
menyebabkan penumpukan

5. Apakah Atresia Billier itu termasuk penyakit kongenital?


Kongenital namun tidak termasuk penyakit keturunan yaitu tidak
terbentuknya/sempurnannya ductus billier.

6. Bagaimana pemeriksaan fisik pada organ hepar yang dilakukan?


Infeksi , Palpasi , Perkusi.
09/02/112016 5
6. Bagaimana pemeriksaan fisik pada organ hepar yang dilakukan?
Infeksi , Palpasi , Perkusi.

7. Apakah pada pasien Atresia Billier terdapat kelainan pada rongga


mulutnya?
Tidak ada, Karena kelainannya pada Ductus Billier.

8. Apakah ada pemeriksaan diagnotis lain selain pemeriksaan lab?


Uji Fungsi hati ada (SGPT,ALP,RFT ) , USG, Biopsi Hati, Hida Test

09/02/112016 6
JUMP 4 SKEMA

Sistem Embriologi
Pencernaan

Makroskopik Mikroskopik Kelainan


Kongenital

Pemeriksaan
Penunjang
09/02/112016 7
Jump 5 ( Lerning Objective )

1. Embriologi Sistem Pencernaan & Kelainan Kongenital


2. Struktur Makroskopik Sistem Pencernaan
3. Struktur Mikroskopik Sistem Pencernaan
4. Pemeriksaan Penunjang

09/02/112016 8
1. Embriologi Sistem Pencernaan
• Mulai terbentuk pada mudigah 7 somit (22
hari) akibat dari pelipatan mudigah ke arah
cephalo caudal dan lateral, sehingga rongga
yang dibatasi endoderm sebagian tercakup ke
dalam mudigah dan membentuk usus
sederhana
 Usus sederhana depan (fore gut)
 Usus sederhana tengah (mid gut)
 Usus sederhana belakang (hind gut)
09/02/112016 9
Perkembangan usus sederhana depan (fore gut)
• Oesophagus
- Saat mudigah ± 4 minggu, muncul
diventrikulum pd dinding ventral usus sederhana
depan yg disebut (diverticulum tracheo-
bronchiale). Berangsur-angsur dipisahkan dari
bagian dorsal fore gut melalui septum
oesophago-tracheale. Dengan ini usus
sederhana depan terbagi atas:
– Bagian ventral : primordium pernafasan
– Bagian dorsal : oesophagus
09/02/112016 10
- Awalnya oesophagus sangat pendek, tapi dengan
gerak turun jantung dan paru ia memanjang
dengan cepat.
• Gaster (Lambung)
- Pertumbuhan lambung mulai pd minggu ke-4 sbg
suatu pelebaran usus depan yg berbentuk
kumparan
- Terjadinya perputaran, yakni perubahan
kedudukan yg menyebabkan bagian dinding
belakang lambung tumbuh lebih cepat dr bagian
belakang. Sehingga terbentuklah: curvatura
mayor dan curvatura minor.
09/02/112016 11
• Duodenum
- Terbentuk dr bagian akhir fore gut dan awal mid gut
• Hepar dan vesica fellea
- Terbentuk dr epitel endoderm pd ujung distal fore
gut (pertengahan minggu ke-3) diverticulum
hepatis (tunas hati)
- Tunas hatipoliferasi cepat berkas-berkas sel dan
menembus septum transversum (lempeng
mesoderm)hubungan tunas hati dan duodenum
menyempitsaluran empedutonjolan ke ventral
yg menghasilkan kandung empedu dan ductus
cysticus
09/02/112016 12
• Pancreas
- Di bentuk oleh:
Tunas pancreas ventral
dr epitel endoderm duodenum
Tunas pancreas dorsal

Perkembangan usus sederhana tengah (mid gut)


• Cepat memanjangnya usus dan
mesentriumnyaterbentuk jerat usus
• Pd puncaknya, jerat usus tetap berhubungan
dengan kandung telur melalui ductus vitellinus yg
sempit
09/02/112016 13
• Bagian cranial jerat usus akan membentuk:
- Bagian distal duodenum
- Jejenum
- Ileum (sebagian)
• Bagian caudal jerat usus akan membentuk:
- Bagian bawah ileum
- Caecum
- Appendix
- Colon acendens
- 2/3 proximal colon transversum
09/02/112016 14
Perkembangan usus sederhana belakang (hind gut)

Membentuk :
- 1/3 distal colon transversum
- Colon ascendens
- Colon sigmoid
- Rectum
- Bagian ats canalis analis

09/02/112016 15
Kelainan Kongenital
Sistem Pencernaan
1. ESOFAGUS
Atresia Esofagus dan
Fistula Oesophago Trachealis
Atresia berarti buntu, atresia esophagus adalah suatu keadaan tidak adanya lubang
atau muara (buntu). Fistula trakeoesofageal (suatu hubungan abnormal antara
kerongkongan dan trakea/pipa udara).
 Disebabkan karena :
(1) Penyimpangan septum tracheale ke posterior
(2) Faktor Mekanik yang mendorong dinding dorsal usus sederhana kearah anterior
 Bentuk Yang paling sering ditemukan : bentuk proximal berakhir sebagai kantong buntu,
bagian distal dihubungkan dengan trakea melalui saluran sempit, fistula dibag. Proximal
dan distal diganti tali ligamentum

09/02/112016 16
Kelainan Kongenital
Sistem Pencernaan
2. GASTER
Stenosis Hati
 Penyempitan di bagian ujung lambung tempat
makanan keluar menuju ke usus halus
 Otot pylorus menebal – penyempitan rongga
pylorus- perjalanan makanan tersumbat sehingga
anak muntah hebat (Proyektil)

09/02/112016 17
Kelainan Kongenital
Sistem Pencernaan
3. USUS HALUS
Beberapa kelainan kongenital :
1. Fiksasi jerat jerat usus
2. Omphalocel
3. Hernia Umbilicalis Congenital
4. Kelainan putaran Jerat usus
5. Bentuk ganda Saluran Pencernaan
7. Atresia dan stenosis usus

09/02/112016 18
Kelainan Kongenital
Sistem Pencernaan
4. Rectum dan Anus
Beberapa contoh :
a. Fistula Recti
b. Anus Imperforatus dan Atresia Ani : Kegagalan
perkembangan lubang anus

09/02/112016 19
Kelainan Kongenital
Sistem Pencernaan
5. Kandung Empedu
Beberapa Kelainannya adalah =
a. Atresia Kandung Empedu
b. Atresia Saluran Empedu
c. Bentuk ganda vesica Fellea
d. Duct. Biliaris mengalami obliterasi

09/02/112016 20
Kelainan Kongenital
Sistem Pencernaan
6. Pancreas
A. Pancreas berbentuk seperti cincin :
Pancreas ventral memisah dan membentuk cincin
mengelilingi duodenum
B. Pancreas hererotopik :
Jaringan pancreas ditemukan dari distal esofagus sampai
puncak jerat usus sederhana. Paling sering ditemukan pada
selaput lendir lambung dan diverculum meckel

09/02/112016 21
2. MAKROSKOPIS SISTEM
PENCERNAAN

09/02/112016 22
3. Mikroskopis Sistem Pencernaan
Lingua :
• Papilla Vallata
• Sulcus Papillae
• Epithelium squamos stratificatum
non cornificatum
• Lamina Propria
• Gemma Gustatoria
• Glanduli Von Ebner

Oesophagus :
1. Tunica muscosa :
• Epithelium squamos stratificatum
noncronificatum
• Lamina Propria
• Lamina Propria
2. Tunica Submucosa
3. Tunica Muscularis Externa
4. Tunica Adventitia
Fundus Ventriculi :
1. Tunica Mucosa
a. Epithelium Columnar Simplex
b. Lamina Propria
– Mucocytus cervical
– Cellula Parietal
– Cellula Principal
c. Lamina Muscularis Externa
2. Tunica Submucosa
3. Tunica Muscularis externa
4. Tunica Adventitia

Duodenum :
5. Tunica Mucosa
• Epithelium Columnar Simplex
• Lamina Propria
• Lamina Muscularis
6. Tunica Submucosa
7. Tunica Muscularis Externa
8. Tunica Adventitia
Ileum :
1. Tunica Mucosa
• Epithelium Columnar Simplex
• Lamina Propria:
a. Kripta Lieberkuhn
b. Peyer’s Patches
• Lamina Muscularis
2. Tunica Submucosa
3. Tunica Muscularis Externa
4. Tunica Serosa

Colon :
5. Tunica Mucosa
• Epthrlium Columnar simplex
• Lamina Propria
• Lamina Muscularis
6. Tunica Submucosa
7. Tunica Muscularis Extena
8. Tunic Adventitia
4. Pemeriksaan Penunjang Hati
• Pemeriksaan laboratorium dan Imaging

1. Breath test : untuk mengukur kemamapuan hati dalam memetabolisir


sejumlah obat . Obat tst ditandai dengan perunut radioaktif, diberikan per-
oral maupun intravena

2. USG : menggunkan gelombang suara untuk menggambarkan


hati,kandung empedu dan saluran empedu

3. Imaging radionuklida (radioisotop) : menggunakan bahan yang


mengandung perunut radioaktif, yang disuntikkan kedalam tubuh dan
diikat oleh organ tertentu. Radioaktivitas dilihat dengan kamera sinar
gamma yang dipasangkan pada sebuah komputer

09/02/112016 26
Tes Fungsi Hati

1. Alanin transaminase (ALT) : ezim yang dihasilkan dihati, yg dilepaskan ke


dalam darah jika sel hati mengalami luka. Hasil pemeriksaan
menunjukkan ada tidaknya penyumbatan saluran empedu, cedera hati &
beberapa kanker

2. SGOT : pemeriksaan kadar enzym glutamic oxoloacetic dalam tubuh yg


berhubungan dengan sel parenkim hati

3. Albumin : mengukur protein yang dihasilkan oleh hati & secara normal
dilepaskan kedalam darah. Hasil pemeriksaan dapat menunjukkan ada
tidaknya kerusakan hati

4. Bilirubin : komponen dari cairan pencernaan (empedu) yg dihasilka oleh


hati. Hasil pemeriksaan dapat menunnjukkan ada tidaknya penyumbatan
aliran empedu, kerusakan hati, pemecahan se, darah merah yg
berlebihan
09/02/112016 27

Anda mungkin juga menyukai