d. Lama pancaran (flow time/ TQ) :lama pancaran yang seperti pada infeksi saluran kemih yang rekuren, dan jug a pada
diukur secara aktual. Ketika pancaran terpotong atau pria dengan LUTS.3
bersifat intermiten, selang interval antar pancaran tidak
diukur
Kelebihan dan Kekurangan
e. Laju pancaran rata-rata (average flow rate/ Qave) :
Pemeriksaan uroflowmetri mempunya i beberapa
volume berkemih (voided volume) dibagi dengan lama
keterbatasan. Pancaran berkemih yang rendah dapat
pancaran (flow time)
disebabkan tidak hanya obstruksi outlet, akan tetapi juga bisa
f. Lama berkemih (voiding time) : total durasi berkemih,
disebabkan karena adanya gangguan kontraktilitas detrusor
termasuk ketika terjadi interupsi. Ketika berkemih tidak
ataupun rendahnya volume berkemih. Hanya dengan
terganggu oleh interupsi, lama berkemih sama dengan
membaca kurva uroflowmetri, tenaga medis tidak dapat
lama pancaran.
membedakan antara obstruksi outlet kandung kemih dan
g. Lama waktu mencapai pancaran maksimum (time gangguan kontraktilitas detrusor.Selain itu, obstruksi outlet
to maximum flow/ TQmax) : lama waktu dari awal kandung kemih dan gangguan kontraktilitas detrusor
berkemih sampai pancaran maksimum tercapai. Pada terdapat pada keadaan yang dinamakan high flow urethral
pasien dengan pancaran yang kontinyu atau tidak ada obstruction dimana sebenarnya tekanan detrusor tinggi
interupsi, TQmax biasanya terletak di sepertiga awal, sekali walaupun pada uroflowmetr inya tidak ditemukan
baik pada pasien yang normal maupun pada pasien
kelainan.3·4
dengan obstruksi berkemih, karena pemanjangan lama
Akan tetapi, uroflowmetri masih menjadi modalitas sa
berkemih pada pasien dengan obstruksi saluran kemih
ngat berguna untuk menilai kualitas berkemih seseorang.
terjadi karena pemanjangan dari penurunan grafik
Dengan volume berkemih yang cukup (> 150 ml),
pancaran berkemih (setelah pancaran maksimum
uroflowmetri merupakan pemeriksaan skrining yang sangat
tercapai) .
bermanfaat. Pada pria dengan gan!;lguan LUTS, pancaran
Laporan uroflowmetri minimal harus terdiri dari berkemih yang rendah dapat disebabk an oleh obstruksi
laju pancaran maksimum, volume berkemih, dan residu uretra pada 65% kasus dan gangguan
6
A 8
Gambar 1. A. Pemeriksaan USG kandung kemih sebelum berkemih. B. Pemeriksaan USG kandung kemih setelah berkemih
tetapi apabila meregang terlalu banyak akan menjadi tidak 200 ml sampai 400 ml. Pada kisaran ini, laju pancaran urin
efisien. Pada volume berkemih lebih dari 400 ml, efisiensi cenderung konstan.Pada kenyataannya, definisi normal pada
otot detrusor akan menurun dan Qmax akan menurun.i.3 Laju pemeriksaan uroflowmetri dapat dengan beberapa cara.Cara
pancaran urin mencapai angka tertinggi dan dapat termudah adalah dengan menggunakan nilai minimal laju
dipercaya pada kisaran volume berkemih antara pancaran sesuai dengan jenis kelamin dan usia (tabel 1).3
UROFLOWMETRY DAN PLEOGRAFI INTAVENA 337
mils
25Laju pancaran
(mils) 20
20 - Laju pancaran 15
maksimum
15
10
10
5
5
0 15 20 s
5 10
10 20 25
Lama waktu menpal
Waktu (s)
pancaran maksimum Gambar 4. Kurva pancaran berkemih "supranormal " pada
Lama pancaran
overaktivitas detrusor 3
Overaktivitas Detrusor
Tabel 1. Laju Pancaran Maksimum Terendah Berdasarkan
Laju pancaran maksimu·m yang sangat tinggi dapat teijadi
Usia, Jenis Kelamin, dan Volume Berkemih Minimum3
pada pasien dengan overaktivitas detrusor. Terjadi peningkatan
Usi Volume Pr Perempu yang cepat pada laju pancaran dalam waktu yang singkat (1
a berkemih ia an sampai 3 detik) (gambar 4). Peningkatan yang cepat pada laju
(tahu minimum (ml) (ml (ml/s) pancaran terjadi karena kontraksi detrusor sudah membuka
4-7 100 10 10
8-13 100 12 15 lebar leher kandung kemih terlebih dahulu sehingga
14-45 200 21 18 menurunkan resistensi uretra.2•5
46-65 200 12 15
66-80 200 9 10 Obstruksi Outlet Kandung Kemih
Kurva pancaran pada pasien obstruksi dicirikan dengan
rendahnya laju pancaran maksimum dan rendahnya laju
Gambaran Kelainan yang Dapat Ditemui pancaran rata-rata, dengan laju pancaran urin rata-rata lebih
Laju pancaran tergantung dari interaksi antara dorongan tinggi dibandingkan setengah nilai laju pancaran maksimum.
mengeluarkan urin (kontraksi detrusor ditambah adanya Laju pancaran urin maksimum dicapai lumayan cepat (3-10
tekanan dari abdomen) dan resistensi uretra.2 detik), akan tetapi laju pancaran menurun
secara perlahan (Gambar 5).2•5
Results of UROFLOWMETRY
Voiding Time T1OD 72 s
Flow Time TQ 60 s
Time to max Flow Tqmax 9 s
max Flow Rate Qmax 8.3 ml/s
""'-·- ....._,...
.,,.,.,.
Average Flow Rate Qave 5.2 ml/s
Voided volume Vcomp 312 ml
... • 1 !
Gambar 6. Kurva pancaran pada pasien SO tahun dengan riwayat striktur uretra (Qmax = 5 ml/s)
mils
Obstruksi dapat bersifat "kompresif", contohnya pada
hiperplasia prostat jinak , atau "konstriktif" pada striktur
uretra.Kedua tipe ini memberikan gambaran yang berbeda 10
pada kurva. Tipe obstruksi "konstriktif" memberikan
gambaran "plateau" dengan sedikit perubahan pada laju
pancaran urin dan perbedaan yang tidak terlalu besar antara
5
Qmax dan Qave (Gambar 6).2 •3
Pada obstruksi "kompresif ", sepertiga awal kurva akan
terlihat seperti normal, walaupun Qmax akan menurun. Bagian
akhir dari kurva akan memanjang dan terlihat seperti ekor
(Gambar 5).2 3 · 0
5 10 15 20 25s
Detrusor Underactivity
Gambar 7. Kurva pancaran berkemih pada d etrusor
Diagnosis ini dapat dicurigai jika pada kurva pancaran
terdapat gambaran s imetris dengan laju pancaran
underactivity
maksimum yang rendah (Gambar 7). Karakteristik detrusor
Kurva Pancaran lntermiten
underactivity adalah waktu mencapai laju pancaran
maksimum yang sangat bervariasi, dan laju pancaran
Mengedan
maksimum biasanya dapat tercapai pada pertengahan kurva.
Beberapa pasien memiliki kebiasaan menggunakan
Karena variasi kurva yang cukup luas, kelainan bisa tumpang
otot diafragma dan abdomennya untuk meningkatkan
tindih dengan kelainan obstruksi, sehingga diagnosis kelainan
pancaran urin. Kebiasaan ini akan membentuk kurva yang
detrusor underadivity hanya bisa bersifat sebagai diagnosis
intermiten (Gambar 8). Gambaran kurva pada keadaan ini
dugaan. Diagnosis pasti dapat ditentukan melalui pemeriksaan
25
sangat bervariasi dan dapat terjadi bersamaan dengan
urodinamik pressure -flow . •
25 .v- , ·1
_l,
I
_;_ -r -1I
·· - -- -I
I
I
·1
_..,.c.:.. .
Pendahul uan
Sejak dulu pielografi intravena (IVP) merupakan modalitas
pencitraan primer untuk mengevaluasi saluran kemih_ Saat
ini, berbagai modalitas pencitraan lainnya seperti
ultrasonografi (USG), CT-Scan, dan MRI sudah mulai
banyak digunakan untuk mengatasi keterbatasan IVP dalam
10 203040 50 mengevaluasi penyakit sa luran kemih. Sama halnya seperti
IVP, modalitas - modalitas tersebut juga memiliki
Gambar 9. Perubahan kurva pancaran yang disebabkan karena kekurangan. Kemampuan dalam menganalisis pemeriksaan
artefak "cruising"_ Perubahan laju pancarannya cepat dan bersifat
bifasik IVP dengan mengkombinasikannya dengan modalitas
pemeriksaan lainnya merupakan kemampuan yang penting
adanya obstru ksi dan/ atau kelainan kontraksi detrusor. dalam mendiagnosis kelainan pada saluran kemih.7•8
Pemeriksaan lebih lanjut dengan urodinamik pressure -flow
dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis."·3 Prinsip Kerja
IVP merupakan pemeriksaan yang menggunakan X -roy untuk
Artefak melihat kelainan pada ginjal, ureter, kandung kemih, dan
uretra. Saluran kemih tidak dapat diperlihatkan dengan je las
"Cruising" oleh foto X -ray yang biasa. Dengan IVP, bahan kontras
Keadaan ini biasanya dilakukan oleh pasien pria dimana dimasukkan melalui vena . Kontras akan mengalir melalui
pasien menggerakkan arah jatuhnya urin di da lam cerobong pembuluh darah dan terkonsentrasi di ginjal, setelah itu kontras
uroflowmetri. "Puncak" pancaran terjadi ketika pasien akan turun ke ureter dengan urin yang dihasilkan oleh ginjal.
menggerakkan arah jatuhnya ke urin mendekati ternpat Bahan kontras akan terdeteksi oleh X-ray sehingga struktur
keluarnya di dalam cerobong tersebut (Garnbar 9). Gambaran ginjal, ureter, dan kandung kemih dapat terlihat dengan je las
"lembah" terjadi ketika pasien menggerakkan lagi arah (berwarna putih) pada foto X -ray (Gambar 11).8
jatuhnya urin menjauhi tempat keluarnya urin.3
lndikasi dan Kontraindikasi
"Squeezing" Pemeriksaan IVP diindikasikan pada keadaan untuk:9
Beberapa pria memiliki kebiasaan menekan ujung penisnya a. Melihat sistem pelviokalises ginjal dan ureter
ketika berkemih (Gambar 10). Kebiasaan ini menimbulkan b. Menginvestigasi lokasi obstruksi ureter
gambaran dengan banyak puncak pada kurva pancaran c. Memberikan gambaran opak sistem pelviokalises ketika
berkemih. Artefak ini tidak dapat dideteksi oleh mesin
uroflowmetri sehingga harus diperiksa secara manual
---1
25 mt/s j
-··------I
i
r
I
I
i
! J --- -- . ------ -·-·-•
I
I
Langkah
1 Deskripsi
Pencitraan awal: foto BNO
2 Tambahan :foto oblik, tomogram ginjal
Pemberian bahan kontras dengan injeksi bolus atau
3 drip
Fase nefrografik (didapatkan 1 sampai 3 menit
setelah pemberian bahan kontras)
Ta m ba ha n: foto nefro g r a filk o bli k ,
Gambar 12. Hidronefrosis.Terdapat gambaran parenkim yang tipis
4 nefrotomogram oblik dengan gambaran "clubbing" pada kaliks
Radiografi KUB (didapatkan 5 menit setelah
5 pemberian bahan kontras)
Kompresi abdomen (dilakukan segera setelah foto juga dapat membentuk "double contour" pada foto. Tidak
6 menit ke-5) adanya fase nefrografik dapat mengarah ke kista ginjal.
Fase pielografik (5 menit setelah kompresi, 10 Ditemukannya gambaran massa pada pemeriksaan IVP
menit setelah pemberian bahan kontras) memerlukan konfirmasi dengan pemeriksaan lainnya.USG
7 Tambahan: foto oblik, tomogram ulangan Fase digunakan saat dugaan mengarah ke kista, sedangkan
ureter-kandung kemih (didapatkan 15 menit CT-scan digunakan saat dugaan mengarah ke massa yang
setelah pemberian bahan kontras dan segera solid.7·13,14
setelah kompresi abdomen dilepas) Tambahan:
Posisi ginjal juga harus diperhatikan saat membaca hasil
flouroskopi ureter, foto posisi tengkurap, foto
IVP. Perubahan pada aksis dan posisi dapat merupakan tanda
8 oblik, foto delayed
Fase kandung kemih adanya massa abdomen atau retroperitonea l, perubahan ukuran
Tambahan: foto delayed, oblik, tengkurap, atau viseral, atau kelainan ginjal kongenital. Pada kondisi
pasca berkemih horseshoe kidney terdapat perubahan aksis dan posisi ginjal.7
lnterpretasi Pemeriksaan Pada pengisian ureter, adanya gambaran standing
Parenkim ginjal dapat dilihat pada fase nefrografik IVP. column bahan kointras pada ureter menunjukkan adanya
Kontur keseluruhan ginjal harus diperiksa, dan obstruksi (Gambar 13) atau ileus ureter (dilatasi non-
nefrotomografi dapat dilakukan untuk melihat parenkim
ginjal lebih jelas. Kontur ginjal harus halus dan simetris.
Fase nefrogra fik yang baik memerlu kan pancaran
pembuluh darah ke ginjal yang cukup, fungsi ekskresi
parenkim ginjal yang baik tanpa obstruks i, dan pancaran
vena yang normal. Ukuran ginjal juga dapat diperiksa saat
fase nefrografik. Ginjal yang normal berukuran 9 sampai 13
cm pada panjang sefalokauda l, dengan ginjal kiri lebih besar
0,5 cm dibandingkan ginjal kanan dan ginjal pada pria lebih
besar dibandingkan ginjal perempuan. Banyak metoda dalam
pengukuran ginjal,akan tetapi kesimetrisan ukuran ginjal
harus diperhatikan . Ukuran ginjal kanan lebih besar 1,5 cm
dibandingkan ginjal kiri atau ginjal kiri
2 cm lebih besar dibandingkan ginjal kanan merupakan
suatu tanda adanya kelainan.7 13 14
• •
obstruktif berkaitan dengan inflamasi, tingginya pancaran urin Multidetector computerized tomography urography is more
(diuresis, diabetes insipidus), atau reflux). Diameter ureter > accurate than excretory urography for diagnosing
8 mm merupakan kriteria dilatasi yang pasti menurut beberapa transitional
cell carcinoma of the upper urinary tract in adults with
penulis.7 hematuria . J Urol. 2010;183(1):48-55.
Pada foto menit ke-15 sampai menit ke-30, kandung 12. Becker JA, Pollack HM, McClennan BL. Urography
kemih biasanya sudah terisi penuh. Ketika kandung kemih terisi survives (letter) . Radiology 2001; 218:299-300.
13. Friedenberg RM, Hanis RD. Excretory urography in the
penuh, kontras intralumen akan berbentuk bulat dan dengan adult. ln: Pollack HM, McOennan Bl, Dyer R, Kenney PJ,
batas yang halus dan dinding kandung kemih yang tidak terla lu editors. Clinical uIOgraphy . 2ru1 ed. Philadelphia:
terlihat. Posisi dan bentuk bulijuga perlu diperhatikan apakah Saunders; 2000. p. 147-257.
14. Dunnick NR, Sandler CM, Newhouse JH, Amis ES J r.
terdapat distorsi atau tidak karena penekanan dari massa.7 Textbook of uroradiology. 3rd ed. Philadelphia: Lippincott
Penebalan dinding kandung kemih dan gambaran Williams & Wilkins, 2001.
bahan kontras lumen yang iregular berkaitan dengan 15. Katzberg RW. lodinated contrast media for urological
imag ing. hi: Pollack HM, McClennan, Dyer R, Kenney PJ,
filling defect yang merupakan tanda obstruksi outlet editors. Clinical urography. 2•d ed. Philadelphia:
kandung kemih karena penyakit prostat. Kontur abnormal Saunders; 2000. p.
karena divertikulum juga dapat ter lihat. Foto pengisian 19-66.
kandung kemih disertai foto pasca berkemih merupakan
pemeriksaan yang paling sensitive untuk mengevaluasi fi lli
ng defects . Foto oblik dapat digunakan untuk memastikan
bahwa gambaran fi lling defects tidak disebabkan karena
gas enterik . Foto pasca berkemih juga berguna untuk
mengevaluasi pasien dengan dilatasi saluran kemih bagian
atas. Adanya gambaran dilatasi yang persisten menunjukkan
7 13 14
obstruksi yang menetap. • •
REFERENSI