2
1 tahun SMRS
• Pasien mengeluh sering merasa tidak enak pada ulu hati pada saat perut
kosong disertai rasa mual tanpa muntah. A
• Pasien sering merasa nyeri pada ulu hatinya dan nyeri dirasakan berkurang
setelah pasien mengkonsumsi makanan berat seperti nasi dengan lauk
N
• Pasien sering mengkonsumsi obat dengan merk gastrin yang dibeli A
diapotik tanpa resep dokter untuk meringankan rasa tidak enak pada perut
pasien M
• Pasien menjadi sering mengkonsumsi makanan dalam porsi besar berupa
nasi dan lauk untuk mencegah munculnya rasa tidak nyaman pada perut
N
pasien E
• Pasien sebelumnya tidak pernah merasakan rasa tidak nyaman pada
perutnya S
• Pasien merupakan vegetarian dalam 10 tahun terakhir A
• Pasien mengaku tidak merokok ataupun mengkonsumsi alkohol
• Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat obatan secara rutin selain gastrin
dan obat herbal/obat tradisional untuk menghilangkan rasa tidak enak pada
perutnya
3
IGD RSUZA
Pasien datang dengan keluhan muntah darah berwarna merah kehitaman
dengan frekwensi 2-3x/ hari dalam 5 hari terakhir SMRS A
Mual dan muntah dirasakan muncul terutama pada pagi dan malam hari N
Mual dan muntah semakin memberat terutama pada saat pasien merasa
lapar atau telat makan A
Pasien juga mengeluhkan BAB berwarna cokelat kehitaman seperti
kotoran kambing yang dialami sejak 5 hari SMRS
M
Pasien mengaku kotoran terasa berbau amis dengan konsistensi lunak N
Pasien sering merasa lemas terutama dalam kurun waktu 5 bulan terakhir
Pasien merasakan kepala terasa berat dan pusing serta merasa lebih cepat
E
lapar S
Pasien merasakan bahwa obat yang sering dikonsumsinya tidak mempan
untuk mengobati keluhan yang dialaminya A
Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama dengan keluhan yang
dirasakannya sekarang
Riwayat demam disangkal, riwayat alergi makanan disangkal
BAK pasien dalam batas normal
4
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Penyakit Keluarga :
• Hipertensi disangkal • Riwayat hipertensi disangkal
• Diabetes melitus disangkal • Riwayat diabtets melitus disangkal
• Asma disangkal • Riwayat asma disangkal
• Tidak ada anggota keluarga yang sakit
seperti pasien
11
Pemeriksaan Kepala
Kepala Inspeksi : Normocephali
Palpasi : Benjolan (-), lekukan (-), Nyeri tekan (-)
Rambut Inspeksi : Uban (+), alopecia (-), rambut tidak mudah dicabut
Mata Inspeksi : Konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+), sklera ikterik (-/-),
mata cekung (-), edema palpebra (-), pupil isokor (+/+)
Wajah Inspeksi : Wajah simetris, Gerakan involunter (-), edema (-), pipi cekung
(-)
Kulit wajah Inspeksi : Kuning (-), tampak pucat (+)
Telinga Inspeksi : Bentuk daun telinga normal, cavum auricular externa hiperemis
(-), membran timpani intak, mastoid normal.
Palpasi : Tragus sign (-)
Sinus Inspeksi : Bentuk hidung normal
paranasalis & Palpasi : Nyeri tekan sinus maksilaris, frontalis dan etmoidalis (-)
hidung
Bibir Inspeksi : Pucat (-), sianosis (-), kering (-), benjolan (-), ulcus (-)
Mulut & lidah Inspeksi : Stomatitis angularis (-), mukosa pucat (-), mukosa Basah, sub
lingual ikterik (-), atropi papil (-), gerakan lidah normal
Gigi Inspeksi : Gigi palsu (-), karies (-), Perdarahan pada gusi (-)
Pemeriksaan Leher
Tekanan Vena JVP R-2 cmH2O
Jugularis
Kelenjar Tiroid Inspeksi : Pembesaran (-)
Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
Kelenjar getah Inspeksi : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
bening Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
colli
Pemeriksaan Thoraks Depan
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, sela iga normal, Simetris, sela iga normal,
retraksi intercostal (-), retraksi intercostal (-),
benjolan(-), Ptekie (-), spider benjolan(-), Ptekie (-) spider
nevi (-) nevi (-)
Palpasi Sela iga normal, emfisema Sela iga normal, emfisema
subkutis (-), benjolan(-), nyeri subkutis (-), benjolan(-), nyeri
tekan (-), SF kanan = kiri tekan (-), SF kanan = kiri
Perkusi Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Auskultasi
14
Pemeriksaan Thoraks Belakang
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, sela iga normal, Simetris, sela iga normal,
retraksi intercostal (-), retraksi intercostal (-),
benjolan(-), Ptekie (-), spider benjolan(-), Ptekie (-) spider
nevi (-) nevi (-)
Palpasi Sela iga normal, emfisema Sela iga normal, emfisema
subkutis (-), benjolan(-), nyeri subkutis (-), benjolan(-), nyeri
tekan (-), SF kanan = kiri tekan (-), SF kanan = kiri
Perkusi Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Auskultasi
15
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi Simetris, bentuk dada normal, ictus kordis tidak terlihat.
Palpasi Ictus kordis teraba di ICS IV, LMCS, thrill (-), heaving (-), lifting (-),
tapping (-)
Perkusi Batas kiri jantung : ICS IV di LMCS
Batas pinggang jantung : Pada ICS 3 linea parasternalis sinistra
Batas kanan jantung : Linea parasternalis dextra
Auskultasi Aorta : BJ1 < BJ2, murmur (-)
Pulmonal: BJ1 < BJ2, murmur (-)
Trikuspidal : BJ1 > BJ2, murmur (-)
Mitral : BJ1 > BJ2, murmur (-)
Abdomen
Inspeksi Simetris, kulit kuning (-) Sikatrik (-), collateral vein (-), pergerakan
peristaltik abdomen dan pulsasi (-)
Auskultasi Bising usus (+) normal , bruit arterial (-)
Perkusi timpani, area troube tidak terisi, shifting dullness (-)
Palpasi hepar tidak teraba, nyeri abdomen (+) a/r epigastrium, Shifting
dullness (-) defance muscular (-) , spleen tidak teraba, fluktuatif (-),
ballottement (-), nyeri ketok CVA (-/-), Ludwig Sign (-), murphy
sign (-), Mc burney sign (-),
Turgor kulit kembali cepat
Ekstremitas
Ektremitas Motorik : 5555/5555
superior Washer woman hands (-), koilonikia (-)
Udem (-/-) , kuning (-), pucat (+/+), sianosis (-/-), hematoma
(-/-)
Akral hangat
Ektremitas Motorik : 5555/5555
inferior Pitting Udem (-/-) , kuning (-),pucat (-/-), sianosis (-/-),
hematoma (-/-)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RSUZA 29/12/2021
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hemoglobin 8.3 12,0 - 15,0 g/dL
Hematokrit 25.1 37 - 47 %
Eritrosit 2.8 4,2 - 5,4 106/mm
Trombosit 155 150 - 450 103/mm
Leukosit 10.58 4,5 - 10,5 103/mm
MCV 89.8 80 - 100 fl
MCH 29.5 27 - 31 pg
MCHC 32.9 32 – 36 %
Eosinofil 0 0-6 %
Basofil 1 0-2 %
Netrofil Batang 0 2-6 %
Netrofil Segmen 84 50 - 70 %
Limfosit 12 20 - 40 %
Monosit 4 2-8 %
KGDS 574 < 140 mg/dl
Ureum 135 10-50 mg/dl
Kreatinin 0.5 0.5-1 mg/dl
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RSUZA 31/12/2021
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hemoglobin 5.5 12,0 - 15,0 g/dL
Hematokrit 16.5 37 - 47 %
Eritrosit 1.80 4,2 - 5,4 106/mm
Trombosit 93 150 - 450 103/mm
Leukosit 15.67 4,5 - 10,5 103/mm
MCV 91.5 80 - 100 fl
MCH 30.7 27 - 31 pg
MCHC 33.5 32 – 36 %
Eosinofil 1 0-6 %
Basofil 0 0-2 %
Netrofil Batang 0 2-6 %
Netrofil Segmen 77 50 - 70 %
Limfosit 17 20 - 40 %
Monosit 5 2-8 %
KGDS 539 < 140 mg/dl
Ureum 125 10-50 mg/dl
Kreatinin 1.0 0.5-1.1 mg/dl
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RSUZA 03/01/2022
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hemoglobin 5.6 12,0 - 15,0 g/dL
Hematokrit 17.5 37 - 47 %
Eritrosit 1.87 4,2 - 5,4 106/mm
Trombosit 86 150 - 450 103/mm
Leukosit 6.37 4,5 - 10,5 103/mm
MCV 93.4 80 - 100 fl
MCH 30.1 27 - 31 pg
MCHC 32.3 32 – 36 %
Eosinofil 3 0-6 %
Basofil 0 0-2 %
Netrofil Batang 0 2-6 %
Netrofil Segmen 70 50 - 70 %
Limfosit 19 20 - 40 %
Monosit 8 2-8 %
KGD2PP 228 < 140 mg/dl
KGDP 178 70-115 mg/dl
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RSUZA 03/01/2022
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
21
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RSUZA 04/01/2022
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hemoglobin 6.0 12,0 - 15,0 g/dL
Hematokrit 18.8 37 - 47 %
Eritrosit 2.10 4,2 - 5,4 106/mm
Trombosit 96 150 - 450 103/mm
Leukosit 5.54 4,5 - 10,5 103/mm
MCV 89.7 80 - 100 fl
MCH 28.6 27 - 31 pg
MCHC 31.9 32 – 36 %
Eosinofil 5 0-6 %
Basofil 1 0-2 %
Netrofil Batang 0 2-6 %
Netrofil Segmen 75 50 - 70 %
Limfosit 13 20 - 40 %
Monosit 6 2-8 %
BB ideal : (160 cm – 100)-10% = 60-6=54 kg
Koreksi :
Usia 80 tahun (– 20 %) = -324 kalori
Aktivitas istirahat (+10 %) = +162 kalori
Stress metabolik (+20%) = +324 kalori
30
1. PSMBA
Atas Dasar
Pemeriksaan Penunjang
1. Pasien mengeluhkan muntah darah
Labroratorium : Hb rendah
dengan frekwensi 2-3x/hari disertai BAB
hitam yang dialami selama 5 hari SMRS Dipikirkan suatu PSMBA ec DD/ - Ulkus Gaster
2. BAB pasien berbau amis dengan - Ulkus Duodenum
konsistensi lunak - Gastritis Erosif
3. Mual dan muntah semakin memberat Tatalaksana
pada saat perut kosong dan berkurang Non Farmakologis :
setelah mengkonsumsi makanan • Tirah baring
4. Riwayat mengkonsumsi obat untuk • Diet M II 1782 Kkal/hari
• Ivfd Nacl 0,9% 20 tpm
meredakan rasa nyeri diulu hati • NGT (pasien menolak)
Monitoring
- Perdarahan
- Tanda-tanda vital
-
PSMBA
Edukasi
- Menjelaskan kepada keluarga tentang kemungkinan penyebab BAB hitam pada
pasien
- Menjelaskan kepada keluarga rencana pemeriksaan yang akan dilakukan
2. Anemia Berat Normokrom-Normositer
Atas Dasar Dipikirkan suatu anemia berat
1. Pasien mengeluhkan muntah darah normokrom-normositer ec dd :
- Perdarahan
dan BAB hitam yang dirasakan 5
- Penyakit kronis
hari SMRS
2. Pasien juga mengeluhkan merasa
Tatalaksana
lemas, kepala terasa berat dan pusing
Non Farmakologis :
Pemeriksaan Fisik • Bed rest
2. TD: 120/70 mmHg, N: 98 x/I, RR : 18 • O2 : 3-4L/menit
x/i, T : 36,8C, IMT : 33.5 kg/m2
(obesitas II) Farmakologis :
3.Conjunctiva palpebra inferior pucat • Transfusi PRC: Δ Hb X BB X 4 cc
(+/+) (10-5.5)X86X4 cc = 1500 cc = ± 6 kolf
PRC
4. Ekstremitas superior dan inferior:
pucat (+/+) Diagnosis
Pemeriksaan Laboratorium • MDT
5. Hb awal : 8.3 g/dl ( 29/12/2021), Hb kedua • Retikulosit
: 5,5 g/dl (31/12/2021)
6. MCV: 89.8 MCH: 29.5 MCHC: 32.9 Monitoring
Cek DR ulang post transfusi
3. Diabetes Melitus Tipe II (obesitas II)
Atas dasar : Rencana Terapi
1. Pasien juga mengeluhkan merasa lemas, kepala Non Farmakologis
terasa berat dan pusing Diet DM 1782 Kkal/ hari
Farmakologi
Vital Sign
- Lantus 0-0-10 (sc) malam
2. TD: 120/70 mmHg, N: 98 x/I, RR : 18 x/i, T : 36,8C
3. IMT 33.5 (Obesitas II) Diagnostik
- KGDP, KGD2PP
Pemeriksaan Penunjang - HbA1C
4. Kgds: 574 mg/dl (29/12/2021) - C-Peptide
5. Kgd2PP: 228 mg/dl (03/01/2022)
Monitoring
6. KgdP: 178 mg/dl (03/01/2022) -KgdP perhari
Edukasi
Dipikirkan suatu Diabetes Melitus tipe II - Menjelaskan pentingnya pengetahuan diet pada pasien
diabetes
- Menjelaskan resiko komplikasi DM
- Menjelaskan resiko dan tanda tanda hipoglikemia
- Menjelaskan pentingnya self monitoting blood
glucose dan penggunaan obat DM teratur
TERIMA KASIH
36
Sumber : PAPDI
Edisi VI
38
Sumber : PAPDI
Edisi VI
PENYEBAB PSMBA DAN TATALAKSANA
54