Perkembangan ilmu teknologi dan komputer yang pesat berdampak luas terhadap
perkembangan ilmu radiologi. Perkembangan ini juga mencakup peranti keras, peranti lunak,
pesawat serta post processing, sehingga dihasilkan pencitraan multidimensi yang berperan
penting dalam menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan pasien termasuk evaluasi hasil
terapi.
Computed Tomography (CT), Multislice Computed Tomography (MSCT), Magnetic Resonance
Imaging (MRI) serta Magnetic Resonance Cholangiopancreatography (MRCP) termasuk
modalitas radiologi yang menggunakan instrumen-instrumen di atas
COMPUTED TOMOGRAPHY (CT) / MULTISLICE
COMPUTED TOMOGRAPHY (MSCT)
Computed Tomography (CT) merupakan pemeriksaan radiologi yang non invasif, tetapi dengan
meningkatnya kualitas pencitraan ( imaging) yang dihasilkan, penggunaan CT juga semakin
meningkat
Pemeriksaan ini menggunakan meja pemeriksaan yang bergerak melalui scanner berbentuk
bulat. Di dalam scanner , emitter sinar x akan berputar di sekitar pasien pada potongan aksial dan
sinar ini akan dideteksi oleh detektor yang terletak dalam scanner
MSCT menggunakan multidetektor sehingga dihasilkan potongan gambar lebih banyak pada saat
yang sama, potongan gambar yang lebih tipis, serta waktu pemeriksaan dan rekonstruksi yang
1
lebih singkat.
MSCT menghasilkan gambar 3 dimensi yang dapat memperlihatkan organ atau kelainan dari
berbagai sudut sesuai dengan kebutuhan
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MSCT
Keuntungan lain MSCT dibandingkan dengan CT ialah mampu mengurangi artefak akibat
gerakan pasien, terutama pada pasien trauma, nyeri hebat atau pada pasien anak.
Kerugian MSCT terletak pada lebih banyaknya radiasi yang diterima pasien karena itu perlu
2,
Kontras intraluminal gastrointestinal dapat diberikan secara oral, per rektal atau melalui
nasograstric tube bila tidak ada kontraindikasi.
Kontras intravena pada pemeriksaan CT diberikan bila tidak ada kontraindikasi. Pemberian
kontras harus selalu mempertimbangkan kemungkinan terjadinya contrast-medium-induced
nephropathy (CIN), karena itu harus selalu dicantumkan hasil kreatinin pasien untuk
penghitungan laju filtrasi glomerulus (LFG).
Thomsen dkk, menyatakan risiko terjadinya CIN ditemukan pada 0,6% pasien dengan LFG
> 40 ml/ menit dan 4,6% pada pasien dengan LFG < 40 ml/ menit tetapi > 30 ml/menit, serta
7,8% pada pasien dengan GFR < 30 ml/menit.
INDIKASI CT TORAKS
Tidak ada kontraindikasi absolut untuk pemeriksaan CT scan abdomen dan pelvis, namun
pemeriksaan ini harus dipertimbangkan pada pasien hamil atau diduga hamil
Tidak ada kontraindikasi absolut untuk pemeriksaan CT toraks, risiko dan keuntungan harus
dipertimbangkan pada saat pemberian kontras intravena
MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)
Kelebihan MRI dibandingkan dengan CT adalah pemeriksaan MRI dapat dilakukan terhadap
3 potongan, yaitu aksial, koronal,dan sagital, sedangkan pada CT untuk memperoleh potongan
koronal dan sagital dilakukan rekonstruksi pada post processing.
INDIKASI MRI ABDOMEN
Apabila diagnosis telah dapat ditegakkan dengan pemeriksaan yang menggunakan radiasi lebih
rendah pada pasien seperti radiografi, USG, MRI,atau Kedokteran Nuklir, maka CT tidak perlu
dilakukan
Data pasien, gejala atau riwayat penyakit serta diagnosis kerja sangat penting dicantumkan
dalam permintaan pemeriksaan, sehingga dapat digunakan sebagai informasi dasar dalam
menganalisis dan menginterpretasi gambar yang diperoleh