Anda di halaman 1dari 25

A.

PENGERTIAN
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan,
mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut.
Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses
penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari
makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.
B. ORGAN SISTEM PENCERNAAN
1.
2.

Kelenjar ludah Parotis


Submandibularis (bawah rahang)

3.

Sublingualis (bawah lidah)

4.

Rongga mulut

5.

Tekak / Faring

6.

Lidah

7.

Kerongkongan / Esofagus

8.

Pankreas

9.

Lambung

10. Saluran pankreas


11. Hati
12. Kantung empedu
13. Usus dua belas jari (duodenum)
14. Saluran empedu
15. Usus tebal / Kolon
16. Kolon datar (tranverse)
17. Kolon naik (ascending)
18. Kolon turun (descending)
19. Usus penyerapan (ileum)
20. Sekum
21. Umbai cacing
22. Poros usus / Rektum
23. Anus

C. PROSES PENCERNAAN MAKANAN


Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :

a.
b.

Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok
karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh
disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan
diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
c.
Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh
enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke
seluruh tubuh oleh peredaran darah.
d.
Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan
hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi
asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh
pembuluh limfe.
D. FUNGSI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
1. Mulut (cavum oris) dan faring
Mulut merupakan alat (organ) pencernaan pertama, di dalamnya terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah. Macam gigi
adalah gigi seri, gigi taring dan gigi geraham. Fungsi gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk merobek,
gigi geraham untuk mengunyah makanan. Susunan gigi secara umum dari luar ke dalam meliputi lapisan email
(sebagai pelindung lapisan gigi).
Kuncup pengecap di lidah disebut papilla. Daerah lidah yang peka terhadap rasa manis terletak di bagian ujung
lidah, peka asam dan asin di pinggir lidah serta yang peka terhadap rasa pahit terletak di pangkal lidah. Saliva atau
air ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah, berfungsi untuk melunakkan makanan serta membantu dalam menelan
makanan. Saliva mengandung enzim ptialin. Makanan dari rongga mulut menuju ke kerongkongan melalui faring.
Faring berupa saluran memanjang di belakang rongga mulut. Pada pangkal faring terdapat epiglotis, untuk menutup
saluran pernapasan pada saat menelan makanan.
2. Kerongkongan (esophagus)
Kerongkongan berupa saluran panjang yang terdapat di dalam leher, berfungsi untuk memasukkan makanan dari
mulut menuju lambung. Di dalam kerongkongan terjadi gerakan peristaltik untuk mendorong makanan menuju
lambung.
3. Lambung (ventriculus)
Lambung terdapat di dalam rongga perut di sebelah bawah difragma, berupa kantong penyimpanan makanan.
Lambung terdiri dari tiga bagian : kardiak (bagian atas), fundus (bagian tengah) dan pilorus (bagian akhir).
Lambung melakukan gerakan peristaltik dan pendular untuk meremas dan mengaduk makanan yang masuk. Di
dalam lambung terdapat kelenjar yang menghasilkan enzim pencernaan seperti asam khlorida (HCl), enzim pepsin
dan enzim renin. Enzim ptialin dalam air ludah tidak dapat bekerja di dalam lambung karena terlalu asam (pH sekitar
1,5 sampai 3). Makanan berada di lambung kira-kira 3 sampai 4 jam atau sampai 7 jam untuk bahan makanan yang
mengandung banyak lemak. Makanan yang sudah hancur sedikit demi sedikit masuk ke usus halus.

4. Usus halus (intestinum)

Usus halus terdapat 3 bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (yeyenum) dan usus penyerap
(ileum). Duodenum memiliki panjang sekitar dua belas jari, terdapat muara dari dua saluran : saluran dari kelenjar
pankreas dan saluran dari kantung empedu. Di dalam duodenum makanan dicerna dengan bantuan enzim
pencernaan menjadi molekul yang lebih sederhana. Pada duodenum sudah terjadi penyerapan (absorbsi) asam amino
yang berlangsung cepat. Selanjutnya makanan melewati yeyenum (sekitar 7 meter) menuju ileum.
Di dalam ileum terjadi penyerapan sari makanan hasil pencernaan. Dinding dalam dari ileum berlipat-lipat yang
disebut dengan jonjot (villi). Villi berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan sari makanan. Sari makanan yang
larut dalam air (seperti glukosa, asam amino, vitamin B dan C) diserap oleh darah dalam pembuluh kapiler
kemudian diedarkan ke seluruh sel yang membutuhkan. Molekul glukosa diserap secara difusi dengan kecepatan
maksimum 120 gram tiap jam. Sedangkan sari makanan yang larut dalam lemak (seperti asam lemak, gliserol,
vitamin A, D dan E ) diserap dan diangkut oleh cairan getah bening (limfe) di dalam pembuluh kill. Sisa makanan
yang tidak dapat dicerna seperti zat serat (sellulosa) dan bahan yang telah diserap sarinya menuju ke usus besar.
Makanan berada di dalam usus kira-kira 12 sampai 24 jam.
5. Usus besar (colon)
Pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu dan umbai cacing (appendiks). Belum diketahui
fungsi utama appendiks. Usus besar memiliki ukuran yang lebih pendek dari pada usus halus, tetapi memiliki
diameter lebih lebar sampai 3X usus halus (mencapai 7 cm). Pada usus besar terjadi penyerapan garam-garam
mineral dari sisa makanan serta penyerapan air (reabsorbsi) dalam jumlah tertentu. Apabila sisa makanan
kekurangan air, maka air dilepaskan kembali. Di alam usus besar terdapat banyak mikroorganisme yang membantu
membusukkan sisa makanan, seperti Escherichia coli. Sisa makanan yang telah busuk ini disebut faeces. Colon
terdiri dari colon ascendens (naik), colon transcendens (mendatar) dan colon menurun.
6. Rectum dan muara pelepasan (anus).
Faeces melalui rectum dilepaskan di anus.

E. PENYAKIT PADA SISTEM PENCERNAAN


Penyakit penyakit pada Sistem Pencernaan
1. Diare
sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses
yang masih memiliki kandungan. air berleKondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose,
lactose), memakan makanan yang asam,pedas,atau bersantan secara berlebihan, dan kelebihan vitamin C dan
biasanya disertai sakit perut, dan seringkali mual dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak
semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari.bihan.

Gejala
Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai mual dan muntah. Tetapi gejala
lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan perut berbunyi.
Perawatan
Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengkonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang
hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi.
Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan.
2. Apendisitis
gangguan ini disebut juga radang usus buntu. Gangguan ini terjadi pada umbai cacing atau Apendiks Umbai cacing
mengalami peradangan akibat infeksi oleh bakteri.
3. Kanker Lambung
Kanker lambung lebih sering terjadi pada usia lanjut. Kurang dari 25 % kanker tertentu terjadi pada orang di bawah
usia 50 tahun. Di Cina, Jepang, Cili dan Iceland, kanker lambung sering sekali ditemukan. Di AS, lebih sering
terjadi pada orang miskin, orang kulit hitam dan orang yang tinggal di utara. Dan merupakan penyebab kematian.
Penyebabnya:
Kanker lambung sering dimulai pada sisi dimana lapisan lambung meradang. Tetapi banyak ahli yakin bahwa
peradangan adalah akibat dari kanker lambung, bukan sebagai penyebab kanker.
Beberapa ahli berpendapat, ulkus gastrikum bisa menyebabkan kanker. Tapi kebanyakan penderita ulkus dan kanker
lambung, kemungkinan sudah mengidap kanker yang tidak terdeteksi sebelum tukaknya terbentuk.
Helicobacter pylori, kuman yang memegang peranan penting dalam ulkus duodenalis, juga bisa berperan dalam
terjadinya kanker lambung.
Polip lambung, suatu pertumbuhan jinak yang berbentuk bundar, yang tumbuh ke dalam rongga lambung, diduga
merupakan pertanda kanker dan oleh karena itu polip selalu diangkat.Kanker mungkin terjadi bersamaan dengan
jenis polip tertentu, yaitu polip yang lebih besar dari 1,8 cm atau polip yang jumlahnya lebih dari 1.
Faktor makanan tertentu diperkirakan berperan dalam pertumbuhan kanker lambung. Faktor-faktor ini meliputi :
- asupan garam yang tinggi
- asupan karbohidrat yang tinggi
- asupan bahan pengawet (nitrat) yang tinggi
- asupan sayuran hijau dan buah yang kurang.
Tetapi tidak satupun dari faktor-faktor tersebut yang telah terbukti menyebabkan kanker.
Gejala
Pada stadium awal kanker lambung, gejalanya tidak jelas dan sering tidak dihiraukan. Jika gejalanya berkembang,
bisa membantu menentukan dimana lokasi kanker lambung tersebut. Sebagai contoh, perasaan penuh atau tidak
nyaman setelah makan bisa menunjukkan adanya kanker pada bagian bawah lambung.
Penurunan berat badan atau kelelahan biasanya disebabkan oleh kesulitan makan atau ketidakmampuan menyerap
beberapa vitamin dan mineral. Anemia bisa diakibatkan oleh perdarahan bertahap yang tidak menyebabkan gejala
lainnya. Kadang penderita juga bisa mengalami muntah darah yang banyak (hematemesis) atau mengeluarkan tinja
kehitaman (melena). Bila kanker lambung bertambah besar, mungkin akan teraba adanya massa pada dinding perut.
Pada stadium awal, tumor lambung yang kecil bisa menyebar (metastasis) ke tempat yang jauh. Penyebaran tumor
bisa menyebabkan pembesaran hati, sakit kuning (jaundice), pengumpulan cairan di perut (asites) dan nodul kulit
yang bersifat ganas. Penyebaran kanker juga bisa menyebabkan pengeroposan tulang, sehingga terjadi patah tulang.
4. Kanker Usus Besar
Kanker usus besar atau kanker kolorektal, termasuk pertumbuhan sel kanker pada usus, anal dan usus buntu. Kanker
ini adalah salah satu dari bentuk kanker yang paling umum dan penyebab kedua kematian yang disebabkan oleh
kanker di dunia Barat. Kanker usus besar menyebabkan 655.000 kematian di seluruh dunia setiap tahun.[1] Banyak
kanker usus besar yang diketahui berasal dari polip adenoma pada usus dan penumpukan tinja akibat konstipasi
yang terlalu lama. Perkembangan polip tersebut terkadang berkembang menjadi kanker. Terapi untuk kanker ini
biasanya melalui operasi, yang biasanya diikuti dengan kemoterapi.

5. Kolitis
Kolitis adalah penyakit yang merupakan peradangan usus besar. Gejala pada kolitis termasuk rasa nyeri, demam,
bengkak pada jaringan usus besar, berdarah, erithema permukaan usus besar, pendarahak rektal dan ulserasi usus
besar.
6. Sembelit/KONSTIPASI
Sembelit, yaitu gangguan yang terjadi akibat penyerapan air di usus besar secara berlebihan. Akibatnya feses
menjadi keras.
7. Maag/GASTRITIS
Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan
terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.
Penyebab
Penyebabnya bisa karena penderita makannya tidak teratur, terdapat mikroorganisme yang merugikan,
mengkonsumsi obat-obatan tertentu,atau sebab-sebab lainnya. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita telat
makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah,
penyakit maag tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian.
Gejala
Sakit saat buang air besar
Mual dan muntah
Sering merasa lapar
Perut kembung
Pengobatan
Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si
penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan atau
menyembuhkannya penderita harus meminum obat jika diperlukan. Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan cara
makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan, dan jangan jajan sembarangan.
8. Wasir atau hemoroid
Wasir atau hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) di dalam anyaman pembuluh darah. Keluhan
pertama kali yaitu darah segar menetes setelah buang air besar (BAB). Biasanya tanpa disertai rasa nyeri dan gatal di
anus. Pencegahannya adalah perlu diet tinggi serat dengan makan sayur sayuran dan buah-buahan yang bertujuan
membuat volume tinjanya besar, tetapi lembek, sehingga saat BAB, karena tidak perlu mengejan dapat merangsang
wasir.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan pada manusia adalah
merupakan proses perubahan atau pemecahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan menggunakan enzyme dan organ-ogran pencernaan. Zat makanan yang dicerna akan diserap
dalam bentuk yang lebih sederhana.
Proses pencernaan makanan yang terjadi dalam tubuh dibantu dengan enzyme untuk mempercepat proses.
Enzyme ini dihasilkan oleh organorgan pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna
oleh tubuh. Bahan makanan yang akan dikonsumsi berupa karbohidrat, protein, lemak, air dan vitamin. Selanjutnya
Organ-organ pencernaan yaitu terdiri dari mulut, kerongkongan, esophagus, lambung, usus halus, usus besar dan
anus.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gitamedia Press-Surabaya.


Furqonita, D. 2007. Seri PIA BIOLOGI SMP Kelas VIII. Penerbit Quadra dari Yudhistira-Jakarta.
Kadaryanto et al. 2006. BIOLOGI 2, Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan, SMP Kelas VIII. Penerbit Yudhistira-Jakarta.
Lawrence, E. 1991. Hendersons Dictionary of : Biological Terms Tenth Edition. Longman Scientific & Technical. Longman
Group UK Limited-England.
Lestari, S. Omegawati, W.H. dan Kusumawati, R. 2007. IPA BIOLOGI Eksplorasi Kelas VII untuk SMP dan MTs. Penerbit Intan
Pariwara-Klaten.
Prawirohartono, S. dan Hadisumarto, S. 1999. Sains BIOLOGI-2b Untuk Kelas 2 Tengah Tahun Kedua Sesuai Kurikulu, 1994.
Penerbit Bumi Aksara-Jakarta.
Purwanto, B. dan Nugroho, A. 2007. Belajar Ilmu Alam dan Sekitarnya 2. Penerbit Tiga Serangkai Pustaka Mandiri-Solo.
Saktiyono. 2004. Sains BIOLOGI SMP Untuk Kelas VIII. Penerbit Esis dari Penerbit Erlangga-Jakarta.

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA


Proses pencernaan pada manusia dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Pencernaan mekanik, adalah proses pengubahan makanan dari bentuk kasar menjadi bentuk kecil atau halus.
Proses ini dilakukan dengan menggunakan gigi di dalam mulut.
2. Pencernaan kimiawi, adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih
sederhana dengan enzim, yang terjadi mulai dari mulut, lambung, dan usus. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan
oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan makanan
pada manusia adalah organorgan tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan
makanan dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
A. Mulut
Makanan masuk ke dalam tubuh pertama kali melewati rongga mulut. Oleh karena itu, proses pencernaan makanan
secara mekanik dan kimiawi sudah dimulai pada bagian ini. Pada rongga mulut terdapat beberapa bagian yang
berperan dalam proses pencernaan yakni gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
1.

Gigi

Terdapat empat macam gigi, yaitu gigi seri (insisor = I) , gigi taring (caninus =C), geraham depan (premolar = Pm),
dan geraham belakang (molar = M). Makanan dipotong dengan gigi seri, dirobek gigi dengan taring dan dikunyah
dengan gigi geraham. Pada orang dewasa, gigi yang lengkap terdiri atas 32 buah.
Gigi memiliki tiga bagian utama meliputi:
1. mahkota gigi yang terletak menonjol di atas tulang;
2. leher gigi;
3. akar gigi, tertanam di dalam tulang rahang.
Sebagian besar gigi tersusun atas tetapi mahkota gigi dilapisi email yang sangat keras. Rongga pada gigi (pulpa)
berisi pembuluh darah dan pembuluh saraf. Bagian yang menutup dan mengelilingi leher gigi disebut gusi.
1.

Lidah

Lidah sebagian besar terdiri atas otot. Pada permukaan atas lidah banyak terdapat ribuan tonjolan kecil yang disebut
dengan papilla, yang banyak terdapat rangkaian kompleks saraf yang membentuk alat indra pengecap dan peraba.
Pada permukaan atas papilla terdapat selaput lendir. Lidah seseorang berbentuk bulat memanjang. Dalam keadaan
tertentu, lidah dapat dijulurkan memanjang.
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan (proses
penelanan) serta menghasilkan kelenjar ludah. Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat
merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
1.

Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva). Kelenjar ludah dalam mulut ada tiga pasang, yaitu:

1) Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga. Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair.
2) Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3) Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah. Kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan
getah yang mengandung air dan lendir.
Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan, membasahi, dan melumasi makanan sehingga mudah
ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, asam, dan basa.
Di dalam ludah terdapat enzim ptialin ( amilase) yang berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung
zat karbohidrat ( amilum) menjadi gula sederhana jenis maltosa. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara
6.8 7 dan suhu 37 C.
B. Kerongkongan
Setelah makanan kita kunyah dalam mulut, makanan akan masuk menuju kerongkongan. Sebelum ke kerongkongan,
pada pangkal tenggorokan (laring) terdapat bagian yang memiliki katup dinamakan epiglotis. Epiglotis berfungsi
mengatur masuknya makanan dan udara ke dalam tubuh.
Saat kita menelan makanan, laring bergerak ke atas sehingga tertutup oleh epiglotis dan tidak ada makanan yang
masuk ke dalam batang tenggorokan (trakea). Namun, terkadang partikel kecil makanan atau air dapat masuk ke
dalam laring atau trakea. Akibatnya, secara otomatis kita akan mengalami batuk atau tersedak.
Kerongkongan merupakan organ yang berperan sebagai tempat jalannya makanan menuju lambung. Panjangnya
sekitar 25 cm dan berbentuk tabung dengan diameter 2 cm. Dinding kerongkongan tersusun atas epitelium berlapis
pipih.
Selain itu, pada kerongkongan terdapat pula beberapa otot, yakni otot melingkar dan otot
longitudinal. Apabila otot tersebut berkontraksi, kerongkongan akan bergerak. Gerakan demikian
disebut gerak peris taltik. Gerak peristaltik pada kerongkongan ialah gerakan mendorong dan mere mas-remas
makanan menuju lambung. Gerak an ini terdiri atas fase kontraksi dan relaksasi.
C. Lambung
Makanan dari kerongkongan terdorong ke dalam lambung, akibat gerakan peristaltik seperti yang sudah dijelaskan
di atas. Lambung diibaratkan seperti lumbung yang bertugas untuk menyimpan makanan yang telah ditelan untuk
sementara waktu.
Lambung berukuran sekepal tangan dan terletak di dalam rongga perut sebelah kiri, di bawah sekat rongga badan.
Dinding lambung sifatnya lentur, dapat mengembang apabila berisi makanan dan mengempis apabila kosong.
Muatan di dalam lambung dapat menampung hingga 1,5 liter makanan. Dinding lambung tersebut berwarna merah
muda dan mengkilap.
Otot penyusun lambung terdiri atas otot memanjang yang terletak di bagian luar, otot melingkar yang terletak di
bagian tengah, dan otot miring yang terletak di bagian dalam. Pada bagian atas terdapat otot lingkaran yang disebut
sfinkter kardial yang tetap menutup kecuali bila ada makanan yang mendekatinya. Di dekat pilorus terdapat sfinkter
yang disebut sfinkter pilori. Otot ini merupakan otot-otot polos, sehingga bekerja tanpa disadari. Otot-otot lambung
bekerja dengan cara berkontraksi sehingga dapat menekan dan memeras makanan dalam lambung dan
mencampurnya dengan getah pencernaan dalam lambung.

Lambung terdiri atas tiga bagian berikut.


a. Kardiaks, merupakan bagian atas sebagai pintu masuk makanan dari kerongkongan.
b. Fundus, adalah bagian tengah lambung, tempat makanan ditampung dan mengalami perlakuan kimiawi.
c. Pilorus, merupakan bagian bawah lambung sebagai pintu keluar makanan dan berhubungan langsung dengan usus
dua belas jari. Pilorus ini bekerja atas pengaruh pH makanan. Apabila pH makanan asam, maka otot-otot pilorus
mengendor sehingga menyebabkan pintu pilorus terbuka dan sebaliknya jika makanan basa, maka otot-otot pylorus
akan berkontraksi yang menyebabkan pilorus menutup.
Waktu mencerna berbeda-beda untuk setiap makanan atau minuman. Makanan yang padat akan membutuhkan
waktu yang lebih lama daripada zat cair (minuman) sehingga menurut ilmu kesehatan dianjurkan mengunyah
makanan 32 kali agar makanan menjadi lebih lembut, sehingga akan meringankan beban lambung untuk
melumatkan makanan tersebut.
Semakin lumat makanan yang masuk lambung, maka semakin cepat melintasi lambung. Jenis makanan lemak dan
sayuran hijau akan lebih lama berada di dalam lambung sehingga orang akan merasa kenyang lebih lama. Makanan
yang masuk pada lambung bertahan selama 2-5 jam. Makanan dalam lambung mengalami serangkaian proses
kimiawi oleh getah lambung, sekitar 1 2 liter yang dihasilkan oleh 35 juta kelenjar, antara lain HCl, enzim pepsin,
enzim renin, lipase, mukus (lendir), dan faktor intrinsik.
Enzim pepsin akan memecah molekul protein menjadi peptida, enzim renin akan mencerna protein susu menjadi
kasein, sedangkan enzim lipase akan mengemulsikan lemak dalam makanan. Jadi, perlakuan kimiawi protein
pertama kali dilakukan di dalam lambung. Selain mendapat perlakuan kimiawi, makanan oleh enzim-enzim tersebut
juga ada HCl yang membantu dalam proses-proses pencernaan.
Fungsi HCl, antara lain:
a. membunuh kuman pada makanan yang dimakan;
b. mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin;.
c. mempercepat reaksi antara air, protein, dan pepsin;
d. mengendorkan pilorus, karena HCl bersifat asam dengan pH kurang lebih 1-3
Mukus (lendir) berfungsi sebagai lapisan pelindung yang dapat melindungi lambung dari asam lambung. Sedangkan
faktor intrinsik berfungsi untuk menghasilkan vitamin B12 yang diperlukan untuk membentuk sel-sel darah dan
membantu saraf berfungsi dengan baik. Dengan adanya faktor intrinsik ini pula, maka vitamin B12 di dalam
lambung dilindungi dari asam lambung sehingga tidak rusak. Khim ini bersifat asam, dan menjadi netral ketika
masuk ke dalam usus 12 jari, karena dinetralkan oleh getah basa yang dihasilkan kelenjar pankreas yang terdapat di
dalam usus dua belas jari.
Setelah mendapatkan perlakuan tersebut, makanan kemudian bercampur dengan getah lambung membentuk khim
seperti bubur yang lembut. Kemudian khim sedikit demi sedikit dikeluarkan menuju usus dua belas jari. Otot
pylorus berelaksasi karena rangsangan asam dari makanan tiba di pilorus depan, menyebabkan pintu pilorus terbuka
sehingga makanan keluar menuju usus dua belas jari. Apabila makanan asam menyentuh pilorus bagian belakang,
maka pilorus akan menutup kembali. Demikianlah prosesnya. Setelah makanan sampai di usus dua belas jari, maka
makanan yang sifatnya asam akan merangsang usus dua belas jari mensekresikan hormone sekretin yang dapat
memacu pankreas mengeluarkan getah pankreas yang bersifat basa sehingga mengakibatkan pilorus menutup.
Lambung yang dijelaskan di atas dapat juga bermasalah di antaranya adalah penyakit maag dan kanker lambung.
Penyakit maag ini dapat timbul karena kelebihan HCl. Produksi HCl ini dapat dipicu oleh makanan dan minuman,

misalnya makanan pedas, alkohol, kopi, dan nikotin. Selain itu, juga dapat dipicu oleh tekanan pikiran (stress).
Asam lambung yang berlebihan ini dapat mengikis dinding lambung, gejala penyakit ini biasanya nyeri di bagian
dada
D. Hati
Hati adalah alat yang besar, terletak di bawah sekat rongga badan dan mengisi sebagian besar bagian atas rongga
perut sebelah kanan. Hati membuat empedu yang terkumpul dalam kantung empedu. Empedu tersebut menjadi
kental karena airnya diserap kembali oleh dinding kantung empedu. Pada waktu tertentu, empedu dipompakan ke
dalam usus dua belas jari melalui pipa empedu.
Dalam metabolisme karbohidrat, hati berfungsi untuk:
Menyimpan glikogen.
Mengubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa.
Glukoneogenesis (pengubahan molekul-molekul lemak, protein, dan laktat menjadi glukosa).
Membentuk senyawa kimia penting dari hasil perantara metabolism karbohidrat.
Hati berfungsi sangat penting terutama untuk mempertahankan konsentrasi gula dalam darah. Pada metabolisme
protein, hati berfungsi untuk:
Pembentukan sebagian besar lipoprotein.
Pembentuk sejumlah besar kolesterol dan fosfolipid.
Mengubah sejumlah besar karbohidrat dan protein menjadi lemak. Pada metabolisme protein, hati berfungsi untuk:
Deaminasi asam amino, yaitu pengurangan gugus amin (-NH2) pada asam amino.
Pembentukan urea, untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh.
Pembentukan plasma protein.
Interkonversi di antara asam amino yang berbeda untuk proses metabolisme tubuh.
Hati mempunyai kecenderungan untuk menyimpan vitamin. Vitamin yang disimpan di hati adalah A, D, dan Vitamin
B12.
E. Kelenjar Pankreas
Prakreas berada dalam lipatan duodenum, berbentuk huruf U yang rebah. Pada pankreas terdapat dua macam
kelenjar, yaitu kelenjar endokrin menghasilkan hormon insulin, sedangkan kelenjar eksokrin menghasilkan getah
pankreas (duktus pankreatikus) 1,5 liter per hari melalui dua saluran, yaitu duktus pankreatikus utama dan
tambahan. Kedua saluran ini bermuara ke duodenum.
Getah pankreas memiliki pH 8, berfungsi menetralkan chymus yang bersifat asam dari lambung, serta mengandung
NaHCO3 (bersifat basa) dan enzim-enzim. Enzim tersebut adalah lipase pankreas, amilopsin, nuklease, disakarase,
enterokinase, dan tripsin. Tiap-tiap enzim bekerja sebagai berikut:

F. Usus Halus
Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu:
a. Duodenum (usus 12 jari) karena panjangnya sekitar 12 jari orang dewasa yang disejajarkan.
b. Jejenum (usus kosong) karena pada orang yang telah meninggal bagian usus tersebut kosong.
c. Ileum (usus penyerapan) karena pada bagian inilah zat-zat makanan diserap oleh tubuh.
Pencernaan di dalam intestinum juga dibantu oleh pankreas. Organ ini dapat berperan sebagai kelenjar endokrin
dengan menghasilkan hormone insulin dan sebagai kelenjar eksokrin dengan menghasilkan getah pencernaan berupa
tripsin, amilase, dan lipase.
a. Insulin berfungsi untuk mempertahankan kestabilan kadar gula darah.
b. Tripsin berfungsi memecah protein menjadi pepton.
c. Amilase berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
d. Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
D. Usus Besar
Usus besar pada umumnya terdiri atas usus besar ascending (menaik), transvers (melintang), descending (menurun),
dan berakhir pada rektum, yaitu bagian berotot yang mengeluarkan kotoran melalui anus.
Usus besar tidak memiliki villi sehingga tidak terjadi penyerapan sarisari makanan, tetapi terjadi penyerapan air
sehingga feses menjadi lebih padat. Pada kolon juga terjadi proses pembusukan sisa pencernaan (yang tidak dapat
diserap usus halus) oleh bakteri Escherichia coli yang menghasilkan gas H2S, NH4, indole, skatole, dan vitamin K
(berperan dalam proses pembekuan darah).
F. Anus
Feses yang terkumpul dalam rektum dikeluarkan melalui saluran pengeluaran yang dinamakan anus. Proses
pengeluaran feses lewat anus ini disebut proses defi kasi. Pada anus terdapat otot sfi ngter anus yang berupa otot
polos dan otot lurik. Masing-masing otot ini berturut-turut berada di dalam dan bagian luar lubang anus. Saat feses
menyentuh dinding rektum, otot lurik terangsang melakukan proses defi kasi. Akibatnya, secara sadar kita akan
melakukan mengejan (berkontraksi). Tindakan kita ini akan menjadikan otot polos mengendur, sehingga feses keluar
dari tubuh.
SISTEM PENCERNAAN (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:
1. Menerima makanan
2. Memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)
3.

Menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah

4.

Membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan
anus.Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan

kandung empedu.
MULUT
1. Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan. Bagian dalamdari mulut
dilapisi oleh selaput lendir.
2. Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya ke dalam mulut. Di
dasar mulut terdapat lidah, yang berfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan.
3.

Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana,
terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.

KERONGKONGAN
1. Kerongkongan (ESOFAGUS) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput
lendir. Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung. Makanan didorong melalui
kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang
disebut dengan peristaltik.

LAMBUNG
1. Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri dari 3
bagian yaitu kardia, fundus dan antrum.
2. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa
membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke
dalam kerongkongan.

FUNGSI LAMBUNG
1. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan
enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:

Lendir
asam klorida

prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).

2. Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.
3. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori atau karena
aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
ASAM PADA LAMBUNG
1. Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein.
Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh
berbagai bakteri.
2. Pelepasan asam dirangsang oleh:

Saraf yang menuju ke lambung

Gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)

Histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).

ENZIM PADA LAMBUNG

1.
2.

Enzim Pepsin bertanggung jawab atas pemecahan sekitar 10% protein.


Enzim Pepsin merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein dan
kandungan utama dari daging.

USUS HALUS
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (DUODENUM), yang merupakan bagian pertama dari
usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus
halus.Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati.Sisa dari usus halus, yang terletak
dibawah duodenum, terdiri dari JEJUNUM dan ILEUM.
PANKREAS
PANKREAS merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:
1. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
2. Pulau pankreas, menghasilkan hormon.
3 HORMON yang dihasilkan oleh pankreas adalah:
1. Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
2. Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
3.

Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).

HATI
HATI merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan
pencernaan. VENA PORTA terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk
diolah. Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar
80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat EMPEDU. Hati juga menghasilkan empedu, yang
disimpan di dalam kandung empedu.
KANDUNG EMPEDU DAN SALURAN EMPEDU
EMPEDU mengalir dari hati melalui DUKTUS HEPATIKUS kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung
membentuk duktus hepatikus umum. Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari
kandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum. DUKTUS PANKREATIKUS
bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum.
Empedu memiliki 2 fungsi penting:
1. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
2. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari
penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

USUS BESAR
Usus besar terdiri dari:
1. Kolon asendens (kanan)
2. Kolon transversum
3.

Kolon desendens (kiri)

4.

Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

APENDIKS (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di KOLON
ASENDENS, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus. Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi
menyerap air dan elektrolit dari tinja.Bakteri di dalam usus besar berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin
K.

REKTUM DAN ANUS


REKTUM adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
ANUS merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian ANUS
terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga
agar anus tetap tertutup.
Sumber Artikel : http://www.romadhon-byar.com/2011/03/sistem-pencernaan-pada-manusia.html#ixzz2h7siqEAO
1. Sakit Gigi
Sakit gigi yang paling sering disebabkan oleh adanya lubang pada gigi. Gigi berlubang juga disebut karies.
Bagaimana perasaan Anda ketika sakit gigi? Tentu saja tidak enak makan dan melakukan apapun. Sakit gigi kerap
disepelekan, tetapi sebenarnya juga perlu diwaspadai. Mengapa demikian? Karena sakit gigi dapat mengganggu atau
mempengaruhi organ tubuh lainnya, seperti jantung, mata, dan ginjal.
Penyebab gigi berlubang pada anak-anak adalah makanan yang banyak mengandung gula. Sisa makanan menempel
pada gigi dan menjadi sarang bakteri. Bakteri akan mudah menerobos masuk ke dalam gigi sehingga gigi keropos.
Lalu masuk ke dalam rongga gigi sehingga menyerang pembuluh darah dan saraf gigi. Karang gigi dapat
menyebabkan gigi rapuh dan mudah copot.
Gigi yang berlubang harus dicabut agar tidak merembet ke gigi lainnya. Pada balita, gigi berlubang lebih baik
ditambal supaya pertumbuhan tetap teratur.
2. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah
penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada
lambung terlalu tinggi.
3. Sariawan
Alat pencernaan yang terganggu atau terserang oleh sariawan adalah mulut (bibir dan gusi) dan lidah. Ketika Anda
terkena sariawan, bibir dan lidah Anda seperti terluka dan terasa perih khususnya saat makan. Biasanya orang yang
terkena penyakit ini menjadi malas makan, sehingga kondisi tubuh turun. Penyebabnya adalah panas dalam atau
luka pada rongga mulut dan lidah. Orang mudah terkena sariawan kemungkinan karena kekurangan vitamin C atau
daya tahan lemah.
Pengobatannya dilakukan dengan obat sariawan. Apabila tanda-tanda akan terserang sariawan muncul sebaiknya
meminum larutan penyegar atau pencegah panas dalam. Orang yang mudah terkena sariawan sebaiknya banyak
memakan makanan yang mengandung vitamin C atau menambah asupan vitamin C dalam bentuk tablet atau
minuman suplemen yang kaya vitamin C.
4. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui
air atau makanan.
5. Diare
Diare adalah penyakit atau keadaan di mana si penderita mengalami buang air besar bercampur air berkali-kali.
Penyebab diare yaitu peradangan usus oleh penyakit lain seperti kolera dan disentri. Seringkali diare juga
disebabkan oleh virus, bakteri, alergi atau tidak tahan makanan tertentu, atau kurang gizi.

Diare termasuk penyakit yang kerap dialami oleh anak-anak kecil karena kegemaran memasukkan sesuatu ke
mulutnya atau dialami pula oleh anak-anak yang gemar jajan sembarangan.
Orang yang mengalami diare akan kehilangan banyak cairan tubuh dan jika diare berlangsung lama, si penderita
dapat mengalami dehidrasi. Kondisi kesehatan anak-anak yang mengalami diare biasanya cepat menurun. Bobot
tubuh juga menjadi turun drastis. Bahkan jika tidak segera diobati dapat menyebabkan kematian pada anak-anak
balita.
Penyakit diare yang disebabkan oleh kuman dapat menular. Penularan terjadi melalui feses (kotoran) dari penderita
diare yang buang air besar di sembarang tempat. Tinja yang dibuang sembarangan akan mengotori lingkungan,
khususnya sumber daya air seperti mata air, sungai, dan lain-lain. Air yang terkotori oleh kuman itu kemudian
dipakai oleh orang yang sehat. Akhirnya orang yang memakai air tersebut tertular oleh penyakit.
Pengobatan gejalanya dilakukan dengan pemberian obat yang menghentikan diare. Misalnya, norit atau karbotablet,
yang bahan utamanya karbon. Diare yang disebabkan oleh kuman dapat diobati dengan antibiotika. Jika
penyebabnya karena kekurangan gizi, maka harus diberi asupan makanan yang bergizi beberapa waktu.
Untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang, pederita diberi garam oralit. Jika tidak ada, penggantinya ialah
larutan garam dan gula. Anda dapat membuat sendiri larutan oralit. Caranya yaitu dengan melarutkan dua sendok teh
gula dan kira-kira seperempat sendok teh garam dalam segelas air teh. Larutan ini diberikan beberapa kali kepada
penderita.
6. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan sembelit adalah keadaan yang dialami seseoang dengan
gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisa
makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda
buang besar. Selain itu, juga karena kurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat, kurang minum,
stres, dan lain-lain. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat, minum banyak air,
makan teratur, buang air setiap hari, makan makanan berserat, dan olahraga teratur dapat mencegah gangguan ini.
(Selengkapnya baca artikel tentang Terapi Air Putih Sembuhkan Berbagai Penyakit)
7. Disentri
Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang disentri terinfeksi oleh kuman (bakteri atau amoeba) jadi
meradang. Gejala umumnya antara lain sakit perut, mencret (diare) kadang-kadang berdarah dan berlendir.
Ada dua tipe disentri yaitu disentri baksiler dan disentri amebik. Disentri baksiler disebabkan oleh bakteri dari
keluarga Shigella. Sedangkan disentri amebik disebabkan oleh keluarga Amoeba.
Simptom penyakit disentri baksiler meliputi serangan ringan sampai serangan mendadak yang berat dan fatal.
Penderita disentri yang meninggak biasanya akibat dari dehidrasi dan keracunan oleh toksin bakteri. Toksin adalah
zat racun. Gejala awal disentri adalah demam dan mencret. Bahkan buang airnya terkadang berdarah. Muntah dan
berak juga dapat dialami penderita penyakit ini. Kemudian tampak gejala dehidrasi karena seringnya buang air
bercampur air. Pada tahap berikutnya, luka kronis pada usus besar menghasilkan berak berdarah. Infeksi bakteri
disentri yang paling parah disebabkan oleh Shigella shigae. Bakteri ini banyak ditemukan di negeri tropis dan
subtropis. Pengobatannya dengan obat antibiotika misalnya tetrasiklin. Kadang-kadang juga transfusi darah.
Sedangkan disentri amebik disebabkan oleh protozoa Entamoeba histolytica. Bentuk disentri ini jauh lebih
berbahaya daripada disentri baksiler. Ini karena organisme penyebabnya dapat berbentuk kista (bersembunyi) dan
motil (aktif bergerak). Bentuk yang motil menyebabkan disentri akut dengan gejala seperti disentri baksiler. Adapun

yang kista menyebabkan disentri kronis dengan gejala kambuhan berupa diare, sakit perut, atau kejang lambung.
Pengobatannya dilakukan dengan emetin, diodokuin, dan lain-lain.
Penyebaran atau penularannya seperti penyakit diare, yaitu melalui tinja si penderita yang mencemari air atau tanah.
Dan orang sehat memakai air atau tanah yang tercemari oleh tinja yang mengandung kuman penyakit ini.
8. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi
bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
9. Maag
Penyakit ini juga disebut tukak lambung atau luka pada lambung. Alat pencernaan yang diserang oleh maag adalah
lambung atau usus dua belas jari. Gejalanya antara lain pegal-pegal di punggung satu sampai dua jam setelah makan
atau jika perut kosong. Gejala yang terkenal dari penyakit maag adalah mual, kembung, dan muntah-muntah. Gejala
lainnya adalah kurang nafsu makan dan berat turun.
Penyebab penyakit maag yaitu bakteri Helicobakter pylori atau pemakaian sejenis obat antiradang.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat antibiotika jika penyebabnya bakteri tadi. Misalnya, pemberian
tetrasikin atau amoksilin. Yang ringan dapat diatasi dengan antasid. Gejala mual dan kembung dapat diatasi dengan
obat sakit maag.
10. Radang Usus Buntu
Terjadi infeksi pada usus buntu. Gejalanya sakit pada perut sebelah kanan bawah. Radang terjadi jika lubang antara
usus buntu dan usus besar menaik tersumbat lalu tertutup. Penyumbatannya bisa lendir atau benda keras seperti biji
terung atau cabe. Karena tersumbat atau tertutup, bakteri dalam usus buntu membuat dinding usus buntu terinfeksi.
Untuk menyembuhkannya biasanya dilakukan operasi, yaitu memotong usus buntu.
11. Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri tifoid menyebabkan penderitanya
demam, lemah, dan bahkan kematian. Kejadian demam tifoid umumnya terjadi di kawasan yang sangat padat
penduduk. Ketika sanitasi dan kebersihan diperbaiki hingga standar modern, kejadian demam tifoid menurun drastis.
Sekarang relatif agak jarang.
Gejala penyakit ini ialah demam, khususnya pada malam hari, sakit kepala, sakit perut, lidah pahit sehingga tidak
ada nafsu makan. Gelaja pertama muncul satu hingga tiga pekan setelah mengkonsumsi air atau makanan yang
tercemar bakteri demam tifoid. Lazimnya demam terjadi pada pekan pertama, dan pada pekan kedua meningkat dan
tetap tinggi. Seringkali juga diikuti munculnya bercak-bercak warna merah muda. Pada tingkat parah, terjadi diare
berwarna kehijauan. Selanjutnya terjadi hal-hal yang lebih fatal seperti tukak pada usus bahkan lubang pada dinding
usus.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella typhi. Bakteri ini ditularkan terutama melalui air atau
makanan yang tercemar. Korban demam tifoid membuang bakteri dalam feses dan urinenya. Orang sehat tapi
pembawa bakteri penyakit bisa menularkan penyakit ini melalui fesesnya. Bakteri juga dapat dibawa oleh lalau yang
hinggap pada feses yang terkontaminasi lalu hinggap pada makanan. Makanan yang sudah terkontaminasi kemudian
kita makan.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat antibiotik. Obat ini akan menghambat pertumbuhan Salmonella
dan mempercepat pemulihan kondisi tubuh.

Cara pencegahannya yaitu memperbaiki sanitasi umum dan kebersihan perorangan. Vaksin tifoid memberi
perlindungan sementara bagi orang yang hendak pergi ke negeri di mana berjangkit wabah penyakit ini. Anak-anak
juga diberikan vaksin tifoid untuk perlindungan baginya hingga dewasa.
12. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang
sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.
13. Cacingan
Ada beberapa jenis penyakit cacing. Tiga yang perlu Anda ketahui yaitu cacing gelang, cacing tambang, dan cacing
kremi.
13.1. Cacing gelang
Disebabkan oleh cacing gelang atau Ascaris lumbriciadea. Telur cacing ini masuk melalui makanan dan minuman
yang tercemar atau tidak bersih.
Gejalanya antara lain perut mulas, mencret dan kembung. Penderita mungkin juga mengalami gejala ikutan seperti
tenggorokan dan hidung gatal. Terkadang ia mengalami kejang dan kesemutan di tangan dan kaki. Mata sering
mengedip dan timbul selaput pada putih mata. Anak-anak menjadi sering rewel dan menangis.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat cacing yang tepat melalui resep dokter. Resep tradisional,
rebung atau biji petai cina dapat menyembuhkan penyakit cacing gelang.
13.2. Cacing tambang
Penyakit cacing ini disebabkan oleh cacing tambang. Telur cacing tambang masuk ke tubuh melalui kulit, khusunya
kaki dan tangan. Telur cacing ini hidup di daerah lembab dan hangat.
Gejala yang tampak ialah perut mulas, mencret, dan kembung. Seringkali diiringi dengan tidak enak badan dan gatal
di kaki atau tangan. Pengobatannya dengan obat cacing yang sesuai.
13.3. Cacing kremi
Cara telur cacing ini masuk ke dalam sistem pencernaan ialah melalui makanan dan minuman mentah dan tidak
bersih. Anak-anak yang mempunyai kebiasaan menggigit-gigit jari dan bermain di tempat yang becek-lembap
berpeluang terkena penyakit ini. Karena telur cacing kremi suka berada di air atau tanah yang tidak bersih.
Gejala penyakit cacing keremi yaitu gatal-gatal pada liang dubur atau liang hidung. Jika parah, mata anak yang
menderita cacing kremi tampak agak berbusa.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat cacing yang sesuai dan dosis yang tepat atau memakan biji petai
cina sebanyak-banyaknya agar cacingnya mati dan keluar bersama tinja.
14. Radang Dinding Lambung
Radang dinding lambung menyerang membran mukus yang melapisi lambung. Gejalanya sulit bernapas, feses
berwarna gelap bercampur darah, dan sakit kepala. Penyebabnya mungkin alergi makanan, alkohol, atau obatobatan, racun atau bakteri. Pengobatannya dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Yang disebabkan oleh bakteri
pasien diberi antibiotika.

15. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan
penyakit demam tipus dan paratipus.
16. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung
dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan
kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL
berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak.
17. Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan
oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor,
yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan
anus.Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan
kandung empedu.

MULUT
1.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan. Bagian dalamdari mulut
dilapisi oleh selaput lendir.
2.
Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya ke dalam mulut. Di
dasar mulut terdapat lidah, yang berfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan.
3.
Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana,
terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.

KERONGKONGAN
1.
Kerongkongan (ESOFAGUS) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput
lendir. Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung. Makanan didorong melalui kerongkongan
bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan
peristaltik.

LAMBUNG
1.
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri dari 3
bagian yaitu kardia, fundus dan antrum.

2.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa
membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan.

FUNGSI LAMBUNG

1. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan
enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:

Lendir

asam klorida

prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).

2. Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.
3. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori atau karena
aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
ASAM PADA LAMBUNG
1.
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein.
Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai
bakteri.
2.

Pelepasan asam dirangsang oleh:

Saraf yang menuju ke lambung

Gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)

Histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).

ENZIM PADA LAMBUNG


1.

Enzim Pepsin bertanggung jawab atas pemecahan sekitar 10% protein.

2.
Enzim Pepsin merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein dan
kandungan utama dari daging.

USUS HALUS

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (DUODENUM), yang merupakan bagian pertama dari
usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus
halus.Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati.Sisa dari usus halus, yang terletak
dibawah duodenum, terdiri dari JEJUNUM dan ILEUM.

PANKREAS
PANKREAS merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:
1.

Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

2.

Pulau pankreas, menghasilkan hormon.

3 HORMON yang dihasilkan oleh pankreas adalah:


1.

Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah

2.

Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah

3.

Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).

HATI
HATI merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan
pencernaan. VENA PORTA terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk
diolah. Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar
80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat EMPEDU. Hati juga menghasilkan empedu, yang
disimpan di dalam kandung empedu.

KANDUNG EMPEDU DAN SALURAN EMPEDU


EMPEDU mengalir dari hati melalui DUKTUS HEPATIKUS kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung
membentuk duktus hepatikus umum. Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari
kandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum. DUKTUS PANKREATIKUS
bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum.
Empedu memiliki 2 fungsi penting:
1.

Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

2.
Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari
penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

USUS BESAR

Usus besar terdiri dari:


1.

Kolon asendens (kanan)

2.

Kolon transversum

3.

Kolon desendens (kiri)

4.

Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

APENDIKS (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di KOLON
ASENDENS, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus. Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi
menyerap air dan elektrolit dari tinja.Bakteri di dalam usus besar berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin
K.

REKTUM DAN ANUS


REKTUM adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
ANUS merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian ANUS
terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga
agar anus tetap tertutup.

Sumber Artikel : http://www.romadhon-byar.com/2011/03/sistem-pencernaan-pada-manusia.html#ixzz2h7siqEAO

Penyakit yang Mempengaruhi Sistem Pencernaan


Diare
Di antara banyak gangguan pencernaan, diare adalah yang paling umum. Diare akut telah dikenal menjadi penyebab
paling umum kedua kematian bayi di seluruh dunia. Buang air besar Bubuk atau cairan, yang terjadi lebih dari tiga
kali sehari, ini disebut sebagai diare. Kram perut, kembung atau mual adalah gejala umum.
Sembelit
Buang air besar tidak nyaman atau jarang merupakan gejala karakteristik dari seseorang yang menderita sembelit.
Buang air besar mungkin kurang dari tiga kali seminggu dan pengesahan keras, kotoran kering terjadi. Orang yang
terkena mungkin memiliki perasaan konstan menjadi kembung dan kelesuan.
Kanker perut
Sebuah penyakit yang berat dari sistem pencernaan adalah kanker perut. Makanan yang tinggi pati dan rendah serat
bisa besar memberikan kontribusi terhadap timbulnya penyakit ini. Gejala meliputi, perasaan kenyang bahkan
setelah makan kecil, mulas, kelelahan, mual, muntah, penurunan berat badan dan perasaan kembung setelah makan.

Penyakit Crohn
Penyakit Crohn adalah gangguan yang berkelanjutan dari lambung, yang melibatkan peradangan pada saluran
pencernaan. Gejala penting untuk diperhatikan adalah, nyeri di daerah kanan bawah, penurunan berat badan,
masalah kulit dan demam. Perdarahan rektum dan arthritis juga dapat terjadi dalam beberapa kasus. Penyakit ini
dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan pada anak-anak kecil.
Sindrom iritasi usus
Kram, nyeri perut, kembung, sembelit dan diare adalah gejala khas, yang terlihat pada orang yang menderita
sindrom iritasi usus (IBS). Gejala-gejala ini, bagaimanapun, memiliki rentang yang bervariasi dari orang ke orang.
IBS dikenal sebagai salah satu gangguan yang paling umum dari sistem pencernaan di Amerika Serikat,
mempengaruhi satu dari setiap lima orang.
Radang perut
Pada satu waktu atau yang lain, setiap orang yang menderita gastririts (radang selaput perut). Nyeri perut, sakit
perut, perut kembung, muntah, perasaan kenyang dan sensasi terbakar di perut bagian atas, gejala nya. Bersendawa,
mual juga dapat terjadi, selain beberapa gejala berat seperti darah hitam dalam tinja atau muntah.
Penyakit Celiac
Sebuah penyakit keturunan dari sistem pencernaan, penyakit celiac mengganggu proses penyerapan nutrisi dari
makanan. Hal ini terjadi, karena penyakit ini merusak usus kecil. Kerusakan ini dipicu oleh konsumsi protein gluten
yang ditemukan dalam roti, kue dan makanan yang mengandung gandum, rye atau jelai. Gejala tidak banyak,
kecuali kembung, sakit perut dan diare intermiten.
Penyakit divertikular
Beberapa orang menderita pembentukan kantong kecil atau tonjolan (dikenal sebagai divertikula) di dinding usus
mereka. Sembelit, kembung dan nyeri perut adalah gejala. Diet rendah serat diasumsikan mengakibatkan penyakit
divertikular.
Pengobatan akan bervariasi sesuai dengan penyebab gangguan / penyakit dan sifatnya. Jadi, setelah Anda
menemukan gejala yang telah disebutkan di atas, membuat janji dengan dokter Anda, tanpa untuk pengobatan
sendiri.

Penyakit Pencernaan umum

Seperti disebutkan di atas, salah satu organ yang merupakan bagian dari sistem pencernaan bisa terpengaruh dengan
penyakit yang diklasifikasikan sebagai penyakit pencernaan. Hal ini dapat dipengaruhi dengan sejumlah penyakit.
Sementara, beberapa dari mereka mempengaruhi organ tertentu atau bagian dari organ itu, beberapa orang lain dapat
mempengaruhi lebih dari satu organ.

Maag merupakan salah satu penyakit umum dari sistem pencernaan. Ulkus adalah luka terbuka pada lesi
yang dapat berkembang pada dinding kerongkongan, lambung dan duodenum. Kondisi ini dapat disebabkan oleh

berbagai faktor seperti stres, gaya hidup dan pengobatan. Ulkus duodenum adalah bentuk yang paling umum, yang
diikuti dengan sakit maag.

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) juga sering ditemukan pada manusia. Fitur karakteristik dari
kondisi ini adalah sakit maag. Atau dikenal sebagai penyakit asam refluks, kondisi ini disebabkan oleh refluks
abnormal isi perut (termasuk asam) ke kerongkongan.

Gastritis adalah penyakit pencernaan lain yang disebabkan oleh infeksi bakteri, penggunaan rutin obat
seperti NSAID dan konsumsi alkohol berlebih. Gastritis dapat menyebabkan kembung, muntah, diare, gangguan
pencernaan dan sakit perut.

Ketika gerakan makanan dari lambung ke usus kecil terlalu lambat atau berhenti sama sekali, maka kondisi
ini disebut gastroparesis. Gejala-gejala gastroparesis termasuk mual, mulas, nyeri perut bagian atas, muntah dan
kembung. Kondisi ini disebabkan oleh malfungsi dari otot-otot perut dan diobati dengan obat untuk merangsang
otot-otot.

Penyakit celiac atau intoleransi gluten adalah hal lain salah satu penyakit sistem pencernaan yang umum
dan merupakan jenis penyakit autoimun yang mempengaruhi usus kecil. Pada orang dengan kondisi ini, sistem
kekebalan tubuh bereaksi terhadap gluten dalam beberapa produk makanan (seperti gandum), menyebabkan
kerusakan pada dinding usus kecil, sehingga menghambat penyerapan nutrisi. Gejala penyakit celiac termasuk diare,
nyeri, kembung, nyeri dan anemia.

Penyakit umum pada sistem pencernaan termasuk penyakit Crohn, yang ditandai dengan peradangan pada
dinding saluran pencernaan. Sementara, usus yang ditemukan terutama dipengaruhi oleh penyakit Crohn, bahkan
bagian lain dari saluran pencernaan dapat mengembangkan kondisi ini. Gejala termasuk bisul, diare, sakit perut dan
darah di tinja.

Kondisi peradangan lain seperti usus adalah kolitis ulserativa, yang terutama ditemukan untuk
mempengaruhi usus besar. Ini juga merupakan jenis penyakit usus inflamasi dan ditandai oleh maag, darah dalam
kotoran dan nyeri perut,. Kolitis ulseratif yang tidak diobati dapat menyebabkan perforasi usus dan komplikasi lain.

Diverticulosis adalah suatu kondisi yang mempengaruhi usus besar atau usus dan ditandai oleh
pembentukan kantong pada dinding usus besar. Ini kantong tonjolan keluar, menyebabkan rasa sakit dan
ketidaknyamanan. Seiring dengan kembung dan sembelit. Peradangan kantong ini disebut diverticulitis yang dapat
menyebabkan demam, mual dan sakit parah.

Sembelit merupakan salah satu penyakit sistem pencernaan umum dan gangguan. Hal ini dapat disebabkan
oleh berbagai faktor seperti gaya hidup, diet, obat-obatan dan kondisi medis. Hal ini dapat didefinisikan sebagai
gerakan usus yang jarang (kurang dari tiga kali seminggu), bersama dengan sulit untuk mengeluarkan kotoran
kering. Sembelit bisa lega dengan obat pencahar. Perubahan gaya hidup dan pengobatan dari masalah yang
mendasari dapat meringankan kondisi ini, yang merupakan salah satu penyakit yang paling umum dari sistem
pencernaan.

Salah satu gangguan pencernaan yang mempengaruhi rektum adalah prolaps rektum, dimana dinding
tonjolan rektum luar melalui lubang dubur. Kondisi ini dikategorikan menjadi tiga jenis, sesuai tingkat prolaps.
Penyebab kondisi ini bisa berbeda, namun, usia tua dan sembelit sangat umum di antara mereka. Dalam kebanyakan
kasus, pengobatan prolaps rektum dilakukan dengan operasi.

Retak anal fissures atau luka pada kulit yang melapisi bagian bawah rektum, disebut anus. Kondisi ini
ditandai dengan pendarahan anus dan nyeri. Hal ini terutama disebabkan oleh tinja yang keras, yang sulit untuk
mengeluarkan. Penyebab lain untuk anal fissures termasuk seks anal, sifilis dan HIV. Sebagian besar anal fissures
akut hilang dalam beberapa hari, yang kronis dapat berlangsung dua sampai empat minggu untuk mereda. Beberapa
dari mereka mungkin memerlukan operasi juga.

Sistem pencernaan pada tubuh manusia harus dijaga agar tidak terjadi hal yang bisa menyebabkan gangguan
kesehatan pada tubuh kita. Sistem pencernaan terganggu, otomatis akan mengganggu suplai nutrisi yang dibutuhkan
oleh tubuh.

Sistem pencernaan pada tubuh, dapat mengalami gangguan. Terganggunya sistem pencernaan ini dapat diakibatkan
oleh kelainan sistem pencernaan, masuknya bibit penyakit, dan makanan yang tidak baik. Berikut ini beberapa
contoh gangguan pada sistem pencernaan, terutama yang terjadi pada organ pencernaan.
Diare, gangguan ini terjadi karena terganggunya penyerapan air pada usus besar. Gangguan ini dapat disebabkan
oleh bakteri atau infeksi kuman.
Apendisitis, gangguan ini disebut juga radang usus buntu. Gangguan ini terjadi pada umbai cacing atau apendiks.
Umbai cacing mengalami peradangan akibat infeksi oleh bakteri.
Maag, gangguan ini dapat terjadi karena produksi asam lambung berlebih. Gejala dari gangguan ini, yaitu terasa
mual dan perih pada lambung. Untuk menghindari gangguan tersebut, dapat dilakukan dengan pola makan yang
teratur dan tepat waktu.
Ulkus atau radang dinding lambung, yaitu gangguan pada lambung yang disebabkan oleh tingginya produksi
asam lambung (HCl) dibandingkan makanan yang masuk.
Sembelit, yaitu gangguan yang terjadi akibat penyerapan air di usus besar secara berlebihan. Akibatnya feses
menjadi keras.
Parotitis (gondong), yaitu gangguan pada kelenjar parotid yang membengkak. Gangguan ini disebut juga penyakit
gondong.

Anda mungkin juga menyukai