Anda di halaman 1dari 3

Teori Multifaktorial Keyes menyatakan penyebab karies gigi mempunyai banyak

faktor seperti: host atau tuan rumah yang rentan, agen atau mikroorganisme yang
kariogenik, substrat atau diet yang cocok, dan waktu yang cukup lama.Faktor-faktor
tersebut digambarkan sebagai tiga lingkaran yang bertumpang tindih. Untuk terjadinya
karies, maka kondisi setiap faktor tersebut harus saling mendukung.
Faktor Utama
1. Faktor host atau tuan rumah
Ada beberapa faktor yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan rumah
terhadap karies yaitu faktor morfologi gigi (ukuran dan bentuk gigi), struktur enamel,
faktor kimia dan kristalografis. Pit dan fisur pada gigi posterior sangat rentan terhadap
karies karena sisa-sisa makanan mudah menumpuk di daerah tersebut terutama pit dan
fisur yang dalam. Selain itu, permukaan gigi yang kasar juga dapat menyebabkan plak
mudah melekat dan membantu perkembangan karies gigi. Enamel merupakan
jaringan tubuh dengan susunan kimia kompleks yang mengandung 97% mineral
(kalsium, fosfat, karbonat, fluor), air 1% dan bahan organik 2%. Bagian luar enamel
mengalami mineralisasi yang lebih sempurna dan mengandung banyak fluor, fosfat
dan sedikit karbonat dan air. Kepadatan kristal enamel sangat menentukan kelarutan
enamel. Semakin banyak enamel mengandung mineral maka kristal enamel semakin
padat dan enamel akan semakin resisten. Gigi susu lebih mudah terserang karies
daripada gigi tetap. Hal ini disebabkan karena enamel gigi susu mengandung lebih
banyak bahan organik dan air sedangkan jumlah mineralnya lebih sedikit daripada
gigi tetap. Selain itu, secara kristalografis kristal-kristal gigi susu tidak sepadat gigi
tetap. Mungkin alasan ini menjadi salah satu penyebab tingginya prevalensi karies
pada anak-anak.
Kawasan-kawasan yang mudah diserang karies adalah:
1.

pit dan fisur pada permukaan oklusal molar dan premolar; pit bukal molar dan pit
palatal insisif

2.

permukaan halus di daerah aproksimal sedikit di bawah titik kontak

3.

email pada tepian di daerah leher gigi sedikit di atas tepi gingiva

4.

permukaan akar yang terbuka, yang merupakan daerah tempat melekatnya plak
pada pasien dengan resesi gingiva karena penyakit periodonsium

5.

tepi tumpatan terutama yang kurang atau mengemper

6.

permukaan gigi yang berdekatan dengan gigi tiruan dan jembatan. Juga terdapa

Selain dari gigi, saliva juga berperan dalam host. Saliva merupakan sistem
pertahanan utama mulut dan gigi, berperan penting untuk melindungi pajanan
pada permukaan gigi. Salivamelindungi gigi dengan menetralisir perubahan asam
dalam mulut yang terjadi misalnya sesaat sesudah mengkonsumsi makanan asam,
berperan sebagai lubrikan, menyebarkan kalsium, fosfat dan fluoride pada
permukaan gigi, serta membersihkan makanan dan bakteri dari mulut setelah
makan. Jika saliva berhenti melindungi gigi maka akan terjadi hal buruk antara
lain berkurangnya aktivitas pembersihan bakteri dan bekas makanan dari mulut,
berkurangnya buffer karena perubahan asam mulut, hingga aktivitas mulut
menjadi semakin asam dan selanjutnya akan memicu terjadinya perubahan
struktur gigi karenakaries. Rongga mulut mempunyai kadar pH normal berada di
angka 7, bila nilai pH jatuh pada angka 5,5 berarti keadaannya sudah kritis.
2. Faktor substrat atau diet
Faktor substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena
membantu perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada
permukaan enamel. Selain itu, dapat mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak
dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi asam serta
bahan lain yang aktif yang menyebabkan timbulnya karies. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa orang yang banyak mengonsumsi karbohidrat terutama sukrosa
cenderung mengalami kerusakan pada gigi, karena sukrosa merupakan molekul
disakarida dari glukosa dan fruktosa dimana fruktosa dalam proses glikolisis hanya
memerlukan delapan tahapan saja untuk berubah menjadi asam piruvat otomatis jalur
tempuhnya dalam siklus lebih pendek sehingga tergolong kariogenik. sebaliknya pada
orang dengan diet yang banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau
sama sekali tidak mempunyai karies gigi. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa
karbohidrat memegang peranan penting dalam terjadinya karies. Karbohidrat
merupakan sumber energi utama bagi bakteri mulut dan secara langsung terlibat
dalam penurunan pH. Dibutuhkan waktu tertentu bagi plak dan karbohidrat yang
menempel pada gigi untuk membentuk asam dan mampu mengakibatkan
demineralisasi email, tidak semua karbohidrat sama derajat kariogeniknya.
Karbohidrat yang kompleks misalnya pati (polisakarida) relatif tidak berbahaya
karena tidak dicerna secara sempurna di dalam mulut, sedangkan karbohidrat dengan
berat molekul yang rendah seperti gula akan meresap ke dalam plak dan

dimetabolisme dengan cepat oleh bakteri, sehingga makanan dan minuman yang
mengandung gula akan menurunkan pH plak dengan cepat sampai level yang
menyebabkan demineralisasi email. Plak akan tetap bersifat asam selama beberapa
waktu, untuk kembali ke pH normal sekitar 7, dibutuhkan waktu 30-60 menit. Oleh
karena itu konsumsi gula yang berulang-ulang menyebabkan demineralisasi email.

Anda mungkin juga menyukai