Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 4 : RADIASI SINAR X

SEMESTER GASAL
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
BLOK IBTKG 1
OLEH KELOMPOK 6 :

Kanwangwang Dwi N.A


Novia Fisca Liliany
Najla Irhamni P.
Indah Putri A. D
Aisha Rahma F.
Zakiyya Ulpiyah
Anisa Hilda B.
M. Nadhir A.
Citrayuli N.
Grace Valencia H.

141610101036
141610101042
141610101056
141610101057
141610101058
141610101061
141610101063
141610101064
141610101065
141610101066

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nyalah laporan skenario 4 blok IBTKG 1 yang berjudul

RADIASI SINAR X ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini
disusun dari berbagai sumber ilmiah sebagai hasil dari diskusi kelompok tutorial.
Dalam proses penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terimakasih
kepada :
1.

drg. Agus Sumono, M.Kes selaku tutor kelompok 6 yang telah


membimbing kami dalam melaksanakan diskusi kelompok tutorial di
blok IBTKG I Skenario 4

2.

Dosen-dosen yang telah mengajarkan materi perkuliahan kepada kami,


sehingga dapat membantu dalam penyelesaian laporan tutorial ini.

3.

Teman-teman kelompok 6 yang telah mencurahkan pikiran dan


tenaganya sehingga laporan tutorial ini dapat berjalan dengan baik dan
laporan ini dapat terselesaikan pada waktunya.

4.

Teman-teman Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember angkatan


2014 dan pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Dan tentunya kami sebagai penyusun mengharapkan agar laporan ini dapat
berguna baik bagi penyusun maupun bagi para pembaca dikemudian hari. Laporan
ini sangat jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat penyusun harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari isi
laporan hasil tutorial ini.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................ 1
1.2 Skenario ............................................................................................. 4
STEP 1 : Mendefinisikan Istilah ........................................................ 5
STEP 2 : Identifikasi Masalah ........................................................... 5
STEP 3 : Rumusan Masalah .............................................................. 6
STEP 4 : Kerangka Konsep ............................................................... 11
STEP 5 : Learning Objective ............................................................. 11
STEP 6 : Belajar Mandiri ................................................................... 11
STEP 7 : Pembahasan ...................................................................... 12
A.

Proses Penuaan Pada Jaringan Keras RM..................................... 12

B.

Proses Penuaan Pada Jaringan Lunak RM.................................. 17

C.

Faktor Mempengaruhi Penuaan RM.............................................24


BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 28

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Di akhir tahun 1895, Roentgen (Wilhelm Conrad Roentgen Jerman, 1845-

1923), seorang profesor fisika dan rektor Universitas Wuerzburg di Jerman


dengan sungguh-sungguh

melakukan penelitian tabung sinar katoda. Ia

membungkus tabung dengan suatu kertas hitam agar tidak terjadi kebocoran
fotoluminesensi dari dalam tabung ke luar.
Lalu

ia

membuat

ruang

penelitian

menjadi

gelap.

Pada

saat

membangkitkan sinar katoda, ia mengamati sesuatu yang di luar dugaan. Pelat


fotoluminesensi yang ada di atas meja mulai berpendar di dalam kegelapan.
Walaupun dijauhkan dari tabung, pelat tersebut tetap berpendar. Dijauhkan
sampai lebih 1 m dari tabung, pelat masih tetap berpendar. Roentgen berpikir
pasti ada jenis radiasi baru yang belum diketahui terjadi di dalam tabung sinar
katoda dan membuat pelat fotoluminesensi berpendar. Radiasi ini disebut sinar-X
yang maksudnya adalah radiasi yang belum diketahui.Tahun 1895 itu Roentgen
sendirian melakukan penelitian sinar-X dan meneliti sifat-sifatnya. Pada tahun itu
juga Roentgen mempublikasikan laporan penelitiannya.
Laporan pertama Roentgen mengenai sinar-X dimuat pada halaman 132141 laporan Asosiasi Fisika Medik Wuerzburg tahun 1895. Di awal tahun 1896
reprint laporan Roentgen dikirimkan kepada ilmuwan-ilmuwan terkenal. Karena
tidak dibelokkan oleh medan magnet, maka orang tahu bahwa sinar-X berbeda
dengan sinar katoda. Pada saat itu belum ditemukan fenomena interferensi dan
difraksi. Karena itu muncullah persaingan antara teori partikel dengan teori
gelombang

untuk

menjelaskan

esensi/substansi

sinar-X.

Teori

partikel

dikemukakan antara lain oleh W.H. Bragg, teori gelombang dikemukakan antara
lain oleh Stokes dan C.G. Barkla. Sejak saat itu teori gelombang didukung oleh
lebih banyak orang. Pada tahun 1912, fenomena difraksi sinar-X oleh kristal
ditemukan oleh Max von Laue dan kemudian dapat dipastikan bahwa sinar-X
adalah gelombang elektromagnetik.

Penggunaan sinar Rontgen telah lama di kenal sebagai suatu alat dalam
bidang kedokteran umum dan kedokteran gigi yang sangat membantu dalam
menegakkan diagnosa dan untuk menentukan rencana perawatan.
Gambaran yang dihasilkan foto Rontgen panoramik atau periapikal
seorang pasien bagi seorang dokter gigi sangat penting terutama untuk melihat
adanya kelainan-kelainan yang tidak tampak dapat diketahui secara jelas,
sehingga akan sangat membantu seorang dokter gigi dalam hal menentukan
diagnosa serta rencana perawatan.
Teknik radiografi yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi ada 2
yaitu teknik intraoral dan ekstraoral. Pada teknik intraoral , film Rontgen
diletakkan didalam mulut pasien, salah satunya adalah foto periapikal dan
bitewing serta oklusal, sedangkan pada teknik foto Rontgen ekstraoral, film
Rontgen diletakkan diluar mulut pasien , salah satunya adalah foto panoramik,
macam lainnya adalah lateral foto, cephalometri dan lain-lain.

1.2

Tujuan
Penyusunan laporan ini bertujuan agar mahasiswa mampu
memahami tentang dental radiologi dengan sinar X

1.3

Skenario

SKENARIO 1 :
Radiasi Sinar X
Pasien laki-laki berusia 50 tahun datang ke instalasi radiologi FKG
UNEJ atas rujukan dokter gigi untuk dilakukan pemeriksaan radiografi.
Teknisi radiologi kemudian menyiapkan semua bahan dan peralatan yang
digunakan untuk pembuatan radiografi termasuk sistem proteksi radiasi untuk
menghindari efek samping radiasi sinar-x yang dipancarkan saat alat exposing.
Setelah exposing film dibawa ke kamar gelap untuk masuk tahap film
processing sehingga diperoleh dental radiograph dengan kualitas yang baik.

Step 2

Step 3

STEP 4

Step 5
Learning Object
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan proses penuaan pada
rongga mulut dan akibatnya
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan faktor-faktor pada proses
penuaan terutama pada rongga mulut

BAB II
ISI

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai