Anda di halaman 1dari 30

Cavum cranii

Hengky B. Ardhiyanto

Dibagi menjadi
Cavum cranii anterior
Cavum cranii medius
Cavum cranii posterior

Cavum cranii ANTERIOR

Fossa cranii anterior dimuati oleh


lobus frontalis hemispheria cerebri.
Dibentuk oleh :

pars orbitalis ossis frontalis


lamina cribosa ossis ethmoidalis
ala parva ossis sphenoidalis.

Di sebelah lateral fossa cranii anterior


dibentuk oleh lamina orbitalis osis
frontalis.
Tiap-tiap lamina terdapat cekungan
dan tonjolan-tonjolan yang ditempati
oleh sulci dan giri.
Merupakan atap orbita, sinus
ethmoidalis serta bagian bawah dari
sinus frontalis.

Lamina orbitalis ke belakang berartikulasi


dengan ala parva osis sphenoidalis yang
condong ke fossa cranii media dan
menonjol ke dalam sulcus lateralis dari
hemispheria cerebri.
Ia berakhir dibagian medial pada procesus
clinoideus anterior, yang merupakan
tempat melekatnya lipatan durameter
yang disebut tentorium cerebri.

Terdapat Crista galii yaitu tonjolan


median ke atas dari os ethmoidalis.
Merupakan perlekatan lipatan
durameter dan falx cerebri.
Di depan crista galli di antara os
ethmoidalis dan os frontale terdapat
suatu celah kecil dan buntu yang
disebut foramen caecum Kadang ini dilalui vena
dari mucosa cavum nasi yang menuju sinus sagitalis superior.

Di posterior dan sisi lateral dari crista


galli terdapat banyak lubang kecil yg
disebut lamina cribosa, dilalui filamen
dari nervus olfactorius dari mucosa cavum nasi ke
bulbus olfactorius.

Cavum cranii MEDIUS


Karakteristik :
o Fossa ini lebih dalam, tetapi juga
lebih sempit di sebelah medial dan
lebar di sebelah lateral.
o Batas dorsalnya adalah angulus
superior pars petrosa ossis
temporalis dan dorsum sellae.

Dibentuk oleh :
o ala magna ossis sphenoidalis,
o corpus ossis sphenoidalis,
o facies anterior pars petrosa ossis
temporalis
o squama ossis temporalis.

ala magna ossis sphenoidalis,


Permukaan/dalam ala magna ini terdiri dari:
o Facies cerebralis (superior), di sini didapatkan juga
cerebralis dan impressiones digitatae
o Facies orbitalis (anterior), facies ini ikut membatasi
dinding lateral cavum orbitae
o Facies posterior, licin, berbatasan dengan ala parva,
membentuk fissure orbitalis superior
o Facis caudalis, licin, membentuk fissure orbitalis
inferior dengan facies orbitalis maxillae, bagian lateral,
facies ini berbatasan dengan os zygomaticum,
membentuk sutura zygomaticum

Bagian superior dari facies ini bersama-sama


dengan os frontal membentuk sutura sphenofrontalis

Lubang-lubang yang terdapat pada


ala magna ossis sphenoidalis adalah
o Foramen rotundum
o Foramen spinosum
o Foramen Ovale

Corpus ossis sphenoidalis

Berbentuk kubus , di dalamnya terdapat 2


ruangan yaitu 2 sinus sphenoidalis yang
dipisahkan satu sama lain oleh adanya
septum sinuum sphenoidalium.
Corpus sphenoidalis mempunyai permukaanpermukaan : superior, lateral, dorsal, anterior.
Pada permukaan superior dari corpus
sphenoidalis terdapat bagian yang cekung
yaitu sella tursica dengan lekukan kecil di
tengah-tengahnya fossa hypophysialis.

Sella tursica

sebelah dorsal dibatasi oleh


dorsum sellae, daerah lateralnya menjadi
processus clinoideus posterior.
Permukaan dorsal dari dorsum sellae licin dan
bersama-sama dengan pars basilaris os occipitale
membentuk clivus (sloping surface, hellend
oppervlak).
Batas ventral dari sella tursica adalah tuberculum
sellae yang ke arah lateral menjadi processus
clinoideus medius (tidak selalu ada).
Ventral dari tuberculum sellae terletak sulcus
chiasmatis yang ke arah lateral menuju foramen
opticum.

Pada permukaan/sisi lateral, corpus


berbatasan dengan ala magna
ossis sphenoidalis dan pada
permukaan lateral corpus ini terletak
sulcus caroticus. Lateral-dorsal dari
sulcus caroticus terdapat lingula
sphenoidalis.

Pada permukaan anterior-inferior , corpus


membentuk bagian yang tipis dinamakan
concha sphenoidalis, lateral dari concha
ini terdapat lubang apertura sinus
sphenoidalis.
Ke arah ventral, concha ini berhadapan
dengan labyrinthus ethmoidalis.
Kearah caudal concha berhubungan dengan
processus orbitalis ossis palatina.
Ke arah medial, septum sinuum sphenoidalium
dan concha sphenoidalis membentuk crista
sphenoidalis yang berhubungan dengan
lamina perpendicularis ossis ethmoidalis.

Facies anterior pars petrosa


Permukaan tidak rata, ikut membentuk fossa
crania media, ke arah lateral bergabung dengan
squama temporalis membentuk fissura
petrosquamosa.
Batas ventral adalah angulus anterior.
Pada angulus anterior ini terdapat canalis
musculo-tubarius, dengan arah ventro-medial.
Canalis ini terbagi oleh septum musculotubarii
menjadi 2 bagian yaitu :
sebelah cranial adalah semicanalis m.tensoris tympani,
sebelah caudal adalah semicanalis tuba auditiva.

Lateral dari facies anterior pars petrosa terdapat


permukaan menonjol disebut eminentia arcuata
tonjolan yang disebabkan oleh karena jalannya
canalis semicircularis superior di bawah
eminentia arcuata.
Sedikit ke lateral dan ke arah ventral dari
eminentia arcuata terdapat daerah yang rata
disebut tegmen tympani yang menjadi atap
dari cavum tympani.
Pada apex piramis yang sebelah ventral terdapat
cekungan disebut impressio trigemini. Pada
facies anterior pars petrosa ini juga terdapat
banyak juga cerebralia dan impressiones
digitatae.

Squama ossis temporalis

Terdiri dari bagian tulang yang tegak


dengan batas sirkuler yaitu margo
sphenoidalis yang bergabung dengan
ala magna ossis sphenoidalismembentuk sutura sphenosquamosa.
Margo parietalis dengan os parietal
membentuk sutura squamalis.

Lubang yang terdapat pada fossa


ini adalah :
o
o
o
o
o
o
o
o
o

foramen opticum,
fissure orbitalis superior,
foramen rotundum,
foramen spinosum,
foramen ovale,
foramen lacerum,
hiatus canalis facialis,
apertura superior canaliculi tympanici
foramen vesalius.

Cavum cranii POSTERIOR


Fossa cranii post berisi :
hindbrain
cerebellum
pons
medula oblongata.

Tersusun atas :
os ocipitale
os temporalis

Dibatasi di atas oleh lipatan


durameter yang lebar yaitu :
tentorium cerebelli

Os ocipitale
Pada bagian terbawah fossa cranii posterior
terdapat foramen magnum
Sedikit di atas tepi foramen magnum
sebelah anterior terdapat canalis hypoglosi
yang dilalui nervus 12. Saluran ini kadang bercabang.
Di atas canalis hypoglosi dan di antara
foramen jugulare dan foramen magnum
terdapat peninggian = Turbeculum jugulare
dan yg merupakan alur untuk nervi 9, 10,
11.

Di depan foramen magnum, pars


basilaris os ocipitalis naik untuk
bertemu dengan corpus sphenoidalis.
Permukaan tulang yang melandai
tersebut disebut clivus dan ditempati
pons dan medula oblongata.

Di belakang foramen magnum pada linea


mediana terdapat lingir yaitu crista ocipitalis
interna, yang menuju ke atas sampai
protuberantia ocipitalis interna.
Lipatan durameter pada linea mediana yang
melekat pada crista tersebut disebut falx
cerebelli, yang memisahkan antara kedua hemispheria
cerebelli.
Protuberantia occipitalis interna merupakan
tempat perlekatan falx cerebri, tentorium
cerebelli, dan falx cerebelli.

Os temporale.
Pada facies posterior pars petrosa
terdapat suatu lubang yaitu meatus
acusticus internus. Ia terletak
hampir lurus di sebelah medial
meatus acusticus externus dan
dilalui nervus 7 dan 8 dan nervi
labyrinthine.

Di posterior meatus acusticus


internus terdapat suatu celah kecil
atau cekungan, yang disebut
aquaductus vestibuli. Ia dilalui ductus
endolimphatic dari auris interna.

SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai