Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atausetengah cairan, dengan
demikian kandungan air pada tinja lebih banyak darikeadaan normal yakni 100-200 ml sekali
defekasi (Hendarwanto, 1999).Menurut WHO (1992) diare adalah buang air besar encer atau cair
lebih daritiga kali sehari.Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi
danlebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijauatau dapat
bercampur lendir dan darah (Ngastiyah, 2002).
1)Anatomi sistem pencernaana.MulutMulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas
2 bagian :1)Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu diruang antara gusi, bibir dan pipi.2)Rongga
mulut/bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinyaoleh tulang maksilaris, palatum dan
mandi bilaris disebelah belakang bersambung dengan faring. B. FaringFaring merupakan organ yang
menghubungkan rongga mulut dengankerongkongan, merupakan persimpangan jalan nafas dan
jalan makanan,letaknya dibelakang rongga mulut dan didepan ruas tulang belakang.c. Esofagus
(kerongkongan)Panjangnya ± 25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung.
Esofagus terletak dibelakang trakea dan didepan tulang punggung setelah melalui thorak menembus
diafragma masuk kedalamabdomen ke lambung.
Nilai akan membantu kami untuk menyarankan dokumen terkait yang lebih baik kepada semua
pembaca kami!
87% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaatBermanfaat
13% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaatTidak
bermanfaat
d. Gaster (lambung)Merupakan bagian dari saluran pencernaan yang dapat mengembang paling
banyak terutama didaerah epigaster. Bagian-bagian lambung, yaitu :1)Fundus ventrikularis, bagian
yang menonjol keatas terletak disebelah kiriosteum kardium biasanya berisi gas.2)Korpus ventrikuli,
setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian bawah notura minor.3)Antrum pilorus,
berbentuk tebing mempunyai otot tebal membentuk spinkter pilorus.4)Kurtura minor, terletak
disebelah kanan lambung, terdiri dari osteum kordisamapi pilorus.5)Kurtura mayor, lebih panjang
dari kurtura minor terbentang dari sisi kiriosteum kardium melalui fundus kontrikuli menuju kekanan
sampai ke pilorus anterior.e. Usus halusUsus halus merupakan bagian dari sistem pencernaan
makanan yang berpangkal pada pilorus dan berakhir pada sekum panjangnya ± 6cm,
merupakansaluran paling panjang tempat proses pencernaan dan obstruksi hasil
pencernaanmakanan.Usus halus terdiri dari :1)DuodenumDisebut juga usus 12 jari, panjangnya ± 25
cm, berbentuk sepatu kudamelengkung kekiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. Pada
bagiankanan duodenum terdapat selaput lendir yang nambulir disebut papila vateri.2)YeyunumUsus
kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, diantara usus dua belas jari (duodenum)
dan usus penyerapan (ileum). Padamanusia dewasa panjangnya ± 2-3 meter.3)IleumUsus
penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus.Pada sistem pencernaan manusia
panjangnya sekitar ± 4-5 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus
buntu. Ileum
memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsimenyerap vitamin B12 dan
garam-garam empedu.f. Usus besar/interdinum mayor Panjangnya ± 1 meter, lebar 5-6 cm,
fungsinya menyerap air dari makanan,tempat tinggal bakteri koli, tempat feces. Usus besar terdiri
atas 8 bagian:1)Sekum.2)Kolon asenden.Terletak diabdomen sebelah kanan, membujur keatas dari
ileum sampaikehati, panjangnya ± 13 cm.3)Appendiks (usus buntu)Sering disebut umbai cacing
dengan panjang ± 6 cm.4)Kolon transversum.Membujur dari kolon asenden sampai ke kolon
desenden dengan panjang ±28 cm.5)Kolon desenden.Terletak dirongga abdomen disebelah kiri
membujur dari anus ke bawahdengan panjangnya ± 25 cm.6)Kolon sigmoid.Terletak dalam rongga
pelvis sebelah kiri yang membentuk huruf “S” ujung bawah berhubungan dengan
rektum.7)Rektum.Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan
anus.8)Anus.Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektumdengan
dunia luar.
2)Fisiologi sistem pencernaanUsus halus mempunyai dua fungsi utama, yaitu : pencernaan dan
absorpsi bahan nutrisi dan air. Proses pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung olehkerja
ptialin, asam klorida, dan pepsin terhadap makanan masuk. Prosesdilanjutkan di dalam duodenum
terutama oleh kerja enzim-enzim pankreas yangmenghidrolisis karbohidrat, lemak, dan protein
menjadi zat-zat yang lebihsederhana. Adanya bikarbonat dalam sekret pankreas membantu
menetralkanasam dan memberikan pH optimal untuk kerja enzim-enzim. Sekresi empedudari hati
membantu proses pencernaan dengan mengemulsikan lemak sehinggamemberikan permukaan
lebih luas bagi kerja lipase pankreas (Price & Wilson,1994).Isi usus digerakkan oleh peristaltik yang
terdiri atas dua jenis gerakan, yaitusegmental dan peristaltik yang diatur oleh sistem saraf autonom
dan hormon(Sjamsuhidajat Jong, 2005). Pergerakan segmental usus halus mencampur zat-zat yang
dimakan dengan sekret pankreas, hepatobiliar, dan sekresi usus, dan pergerakan peristaltik
mendorong isi dari salah satu ujung ke ujung lain dengankecepatan yang sesuai untuk absorpsi
optimal dan suplai kontinu isi lambung(Price & Wilson, 1994).Absorpsi adalah pemindahan hasil-hasil
akhir pencernaan karbohidrat,lemak dan protein (gula sederhana, asam-asam lemak dan asa-asam
amino)melalui dinding usus ke sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan oleh sel-seltubuh. Selain itu
air, elektrolit dan vitamin juga diabsorpsi. Absoprpsi berbagaizat berlangsung dengan mekanisme
transpor aktif dan pasif yang sebagiankurang dimengerti (Price & Wilson, 1994).Usus besar
mempunyai berbagai fungsi yang semuanya berkaitan dengan proses akhir isi usus. Fungsi usus
besar yang paling penting adalahmengabsorpsi air dan elektrolit, yang sudah hampir lengkap pada
kolon bagiankanan. Kolon sigmoid berfungsi sebagai reservoir yang menampung massa fesesyang
sudah dehidrasi sampai defekasi berlangsung (Preice & Wilson, 1994).Kolon mengabsorpsi air,
natrium, khlorida, dan asam lemak rantai pendek sertamengeluarkan kalium dan bikarbonat. Hal
tersebut membantu menjagakeseimbangan air dan elektrolit dan mencegah terjadinya dehidrasi.
(Schwartz,2000)
Gerakan retrograd dari kolon memperlambat transit materi dari kolon kanandan meningkatkan
absorpsi. Kontraksi segmental merupakan pola yang palingumum, mengisolasi segmen pendek dari
kolon, kontraksai ini menurun olehantikolinergik, meningkat oleh makanan dan kolinergik. Gerakan
massamerupakan pola yang kurang umum, pendorong antegrad melibatkan segmen panjang 0,5-1,0
cm/detik, tekanan 100-200 mmHg, tiga sampai empat kalisehari, terjadi dengan defekasi. (Schwartz,
2000)Gas kolon berasal dari udara yang ditelan, difusi dari darah, dan produksiintralumen. Nitrogen,
oksigen, karbon dioksida, hidrogen, metan. Bakterimembentuk hidrogen dan metan dari protein dan
karbohidrat yang tidak tercerna. Normalnya 600 ml/hari. (Schwartz, 2000)
3. Etiologi
1.Faktor infeksia.Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utamadiare
pada anak, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. Coli, Salmonella,Shigella, Campylobacter, Yersinia,
Aeromonas, dsb), infeksi virus(Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit
(E.hystolytica, G.lamblia, T. Hominis) dan jamur (C. Albicans). B.Infeksi parenteral; merupakan infeksi
di luar sistem pencernaan yang dapatmenimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis,
bronkopneumonia,ensefalitis dan sebagainya.2.Faktor Malabsorbsi
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenismakanan
tertentu.4.Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas), jarang terjadi tetapidapat
ditemukan pada anak yang lebih besar.
Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
Pada anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya difekasi dan tinjamenjadi lebih asam
akibat banyaknya asam laktat.
Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelek (elistitas kulit menurun),ubun-ubun dan mata
cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.
Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat,
pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
5. Patofisiologi
6Pemeriksaan penunjang
1.Pemeriksaan tinjaa.Makroskopis dan mikroskopis b.PH dan kadar gula dalam tinjac.Bila perlu
diadakan uji bakteri2.Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah,
denganmenentukan PH dan cadangan alkali dan analisa gas darah.3.Pemeriksaan kadar ureum dan
kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.4.Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan
Posfat.
7. Komplikasi
•
Renjatan hipovolemik.
Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektro
kardiagram).
Hipoglikemia.
Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karenakerusakan vili mukosa,
usus halus.
Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita jugamengalami kelaparan.
8. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan diare akut adalah sebagai berikut :1.Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi.Ada 4
hal yang penting diperhatikan agar dapat memberikan rehidrasiyang cepat dan akurat, yaitu:1)Jenis
cairan yang hendak digunakan.Pada saat ini cairan Ringer Laktat merupakan cairan pilihan
karenatersedia cukup banyak di pasaran meskipun jumlah kaliumnya rendah biladibandingkan
dengan kadar kalium tinja. Bila RL tidak tersedia dapatdiberiakn NaCl isotonik (0,9%) yang sebaiknya
ditambahkan dengan 1ampul Nabik 7,5% 50 ml pada setiap satu liter NaCl isotonik. Pada
keadaandiare akut awal yang ringan dapat diberikan cairan oralit untuk mencegahdehidrasi dengan
segala akibatnya.2)Jumlah cairan yang hendak diberikan.Pada prinsipnya jumlah cairan pengganti
yang hendak diberikan harussesuai dengan jumlah cairan yang keluar dari badan. Derajat
dehidrasiringan, sedang, berat dapat dinilai dengan Skor Mourice King.Menilai tingkat dehidrasi
ringan sedang berat dengan menggunakan
•
Nilai 3-6 : dehidrasi sedang
Nilai 7-12: dehidrasi berat2.Dietetik Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan
berat badankurang dari 7 kg, jenis makanan :a.Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa
rendah dan lemak tak jenuh. B.Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi
tim).c.Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnyasusu yang tidak
mengandung laktosa dan asam lemak yang berantai sedangatau tak jenuh.3.Obat-obatan yang
diberikan pada anak diare adalah:a.Obat anti sekresi (asetosal, klorpromazin) b.Obat spasmolitik
(papaverin, ekstrakbelladone)c.Antibiotik (diberikan bila penyebab infeksi telah diidentifikasi)B.
A.Pengkajian
1.Identitas Klien
kelamin : Perempuan
Umur : 63 Tahun
Agama : IslamSuku/bangsa : Jawa/IndonesiaGol. Darah : -Alamat : Karya Mulya 02/08 Majasem –
CirebonTgl. Pengkajian : 23 Juli 2006Diagnosa Medis : Diare2. Identitas Penanggung jawab Nama :
Tn.AJenis kelamian : Laku-lakiUmur : 70 tahunAgama : IslamPekerjaan : PetaniAlamat : Karya Mulya
02/08 Majasem – CirebonHub. Dgn klien : Suami
B.
Keluhan utama
C.
Pada tanggal 18 Februari 2008 pasien datang ke Puskesmas Majasem dengan keluargaklien
mengatakan klien panas, lemah, BAB berlebihan ± 5 x/hari, kemudian klien di berikanobat oleh pihak
Puskesmas, pada tanggal 18 februari 2008 jam 15.00 wib di lakukan pengkajian sampai dengan 23
Februari 2008.
D.
Nilai akan membantu kami untuk menyarankan dokumen terkait yang lebih baik kepada semua
pembaca kami!
100% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaatBermanfaat
0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaatTidak
bermanfaat
E.
Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menular dan penyakit yang dialamiklien
saat ini.
F.
Keadaan Umum
C Nadi : 90Respirasi : 30XmntTD : 130/90 mmHg3. Penampilan umum : Klien tampak lemah
G.
Pemeriksaan Fisik
H.
1. Konsep Diri§ Body imageKeluarga klien mengatakan menyukai semua anggota kliennya§ Ideal
diriKeluarga klien mengatakan mempunyai keinginan agar klien cepat sembuh§ Harga diriKlien§
Peran diriSelama di rawat di rumah sakit keluarga klien mengatakan kurang nyaman§ Identitas
diriSelama dikaji klien mampu menjawab pertanyaan dari perawat2. PerasaanKlien tampak
lemah, cemas dan takut pada saat perawat mengkaji3. Mekanisme pertahanan diriSetiap klien
merasa sakit klien istirahat b. Aspek Sosial1. Hubungan SosialKlien mengatakan bahwa orang
yang terdekat dengan klien adalah suaminya2. Intraksi selama pengkajianKlien sangat
kooperatif dengan perawat pada saat pengkajianc. Aspek Spiritual1. Nilai keyakinanKlien
memandang penyakit yang diderita klien adalah cobaan dan kurang potensi darikeluarga klien
terutama dalam mengatur pola makan.2. Kegiatan ibadahKlien tidak bisa beribadah, selama
klien sakit.
No
Jenis aktivitas
Saat sakit/di RS
I.
Pemeriksaan penunjang
1.
Pemeriksaan diagnostik
2.
Pemberian Terapi
- Oralit 1\4 bungkus perhari- Parasetamol 0,5 drof- Infus Rl 60 tetes per menit
Analisa Data
Data Fokus
Kemungkinan Penyebab
Masalah Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan diareGangguan perubahan
nutrisi b.d kurang dari kebutuhan tubuh
Rencana Tindakan
No
DX.
Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
K.
Pelaksanaan
CATATAN PERAWATAN
No.DP
Hari/Tanggal
Jam
TTD &Namaperawat
No.DP
Hari/Tanggal
Jam
Evaluasi
A.
Kesimpulan
Dalam menyusun dan mempelajari serta menelaah materi keseimbangan cairan danelektrolit serta
pengkajian keseimbangan cairan dan elektrolit secara teori ataupun pelaksanaan ternyata cairan dan
elektrolit tubuh perlu dijaga keseimbangan. Dari kasusu yangada ternyata berkurangnya cairan
tubuh dapat memberikan dampak yang negatif misal;kematian,fisiologis tubuh terganggu, turgor
kulit jelek dan mata cekung, dan untukmenanggulangi itu pada dasarnya kita perlu cepat mengganti
cairan tubuh itu dengan oralitdan infusan.
Dalam makalah ini kami memfokuskan pada masalah berkurangnya cairan tubuh,sedangkan
masalah-masalah lain dalam makalah kami ini sifatnya hanya mendukungterhadap permasalahan
yang ada.Adapun kritik yang membangun kami tambung.
B.
Saran
Dengan dibuatnya study kasus ini diharapkan dapat membantu para mahasiswa-mahasiswa untuk
mengetahui dan memahamai proses Asuhan Keperawatan Diare serta dapat bermanfaat dalam