Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN DIARE

A. KONSEP DASAR PENYAKIT1.Pengertian

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atausetengah cairan, dengan
demikian kandungan air pada tinja lebih banyak darikeadaan normal yakni 100-200 ml sekali
defekasi (Hendarwanto, 1999).Menurut WHO (1992) diare adalah buang air besar encer atau cair
lebih daritiga kali sehari.Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi
danlebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijauatau dapat
bercampur lendir dan darah (Ngastiyah, 2002).

2. Anatomi dan Fisiologi

1)Anatomi sistem pencernaana.MulutMulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas
2 bagian :1)Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu diruang antara gusi, bibir dan pipi.2)Rongga
mulut/bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinyaoleh tulang maksilaris, palatum dan
mandi bilaris disebelah belakang bersambung dengan faring. B. FaringFaring merupakan organ yang
menghubungkan rongga mulut dengankerongkongan, merupakan persimpangan jalan nafas dan
jalan makanan,letaknya dibelakang rongga mulut dan didepan ruas tulang belakang.c. Esofagus
(kerongkongan)Panjangnya ± 25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung.
Esofagus terletak dibelakang trakea dan didepan tulang punggung setelah melalui thorak menembus
diafragma masuk kedalamabdomen ke lambung.

Hilangkan pesan penilaian pengguna

Tingkatkan Pengalaman Anda

Nilai akan membantu kami untuk menyarankan dokumen terkait yang lebih baik kepada semua
pembaca kami!

87% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaatBermanfaat

13% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaatTidak
bermanfaat

d. Gaster (lambung)Merupakan bagian dari saluran pencernaan yang dapat mengembang paling
banyak terutama didaerah epigaster. Bagian-bagian lambung, yaitu :1)Fundus ventrikularis, bagian
yang menonjol keatas terletak disebelah kiriosteum kardium biasanya berisi gas.2)Korpus ventrikuli,
setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian bawah notura minor.3)Antrum pilorus,
berbentuk tebing mempunyai otot tebal membentuk spinkter pilorus.4)Kurtura minor, terletak
disebelah kanan lambung, terdiri dari osteum kordisamapi pilorus.5)Kurtura mayor, lebih panjang
dari kurtura minor terbentang dari sisi kiriosteum kardium melalui fundus kontrikuli menuju kekanan
sampai ke pilorus anterior.e. Usus halusUsus halus merupakan bagian dari sistem pencernaan
makanan yang berpangkal pada pilorus dan berakhir pada sekum panjangnya ± 6cm,
merupakansaluran paling panjang tempat proses pencernaan dan obstruksi hasil
pencernaanmakanan.Usus halus terdiri dari :1)DuodenumDisebut juga usus 12 jari, panjangnya ± 25
cm, berbentuk sepatu kudamelengkung kekiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. Pada
bagiankanan duodenum terdapat selaput lendir yang nambulir disebut papila vateri.2)YeyunumUsus
kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, diantara usus dua belas jari (duodenum)
dan usus penyerapan (ileum). Padamanusia dewasa panjangnya ± 2-3 meter.3)IleumUsus
penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus.Pada sistem pencernaan manusia
panjangnya sekitar ± 4-5 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus
buntu. Ileum

memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsimenyerap vitamin B12 dan
garam-garam empedu.f. Usus besar/interdinum mayor Panjangnya ± 1 meter, lebar 5-6 cm,
fungsinya menyerap air dari makanan,tempat tinggal bakteri koli, tempat feces. Usus besar terdiri
atas 8 bagian:1)Sekum.2)Kolon asenden.Terletak diabdomen sebelah kanan, membujur keatas dari
ileum sampaikehati, panjangnya ± 13 cm.3)Appendiks (usus buntu)Sering disebut umbai cacing
dengan panjang ± 6 cm.4)Kolon transversum.Membujur dari kolon asenden sampai ke kolon
desenden dengan panjang ±28 cm.5)Kolon desenden.Terletak dirongga abdomen disebelah kiri
membujur dari anus ke bawahdengan panjangnya ± 25 cm.6)Kolon sigmoid.Terletak dalam rongga
pelvis sebelah kiri yang membentuk huruf “S” ujung bawah berhubungan dengan
rektum.7)Rektum.Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan
anus.8)Anus.Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektumdengan
dunia luar.

Gambar 2.1 Anatomi Sistem Pencernaan

2)Fisiologi sistem pencernaanUsus halus mempunyai dua fungsi utama, yaitu : pencernaan dan
absorpsi bahan nutrisi dan air. Proses pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung olehkerja
ptialin, asam klorida, dan pepsin terhadap makanan masuk. Prosesdilanjutkan di dalam duodenum
terutama oleh kerja enzim-enzim pankreas yangmenghidrolisis karbohidrat, lemak, dan protein
menjadi zat-zat yang lebihsederhana. Adanya bikarbonat dalam sekret pankreas membantu
menetralkanasam dan memberikan pH optimal untuk kerja enzim-enzim. Sekresi empedudari hati
membantu proses pencernaan dengan mengemulsikan lemak sehinggamemberikan permukaan
lebih luas bagi kerja lipase pankreas (Price & Wilson,1994).Isi usus digerakkan oleh peristaltik yang
terdiri atas dua jenis gerakan, yaitusegmental dan peristaltik yang diatur oleh sistem saraf autonom
dan hormon(Sjamsuhidajat Jong, 2005). Pergerakan segmental usus halus mencampur zat-zat yang
dimakan dengan sekret pankreas, hepatobiliar, dan sekresi usus, dan pergerakan peristaltik
mendorong isi dari salah satu ujung ke ujung lain dengankecepatan yang sesuai untuk absorpsi
optimal dan suplai kontinu isi lambung(Price & Wilson, 1994).Absorpsi adalah pemindahan hasil-hasil
akhir pencernaan karbohidrat,lemak dan protein (gula sederhana, asam-asam lemak dan asa-asam
amino)melalui dinding usus ke sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan oleh sel-seltubuh. Selain itu
air, elektrolit dan vitamin juga diabsorpsi. Absoprpsi berbagaizat berlangsung dengan mekanisme
transpor aktif dan pasif yang sebagiankurang dimengerti (Price & Wilson, 1994).Usus besar
mempunyai berbagai fungsi yang semuanya berkaitan dengan proses akhir isi usus. Fungsi usus
besar yang paling penting adalahmengabsorpsi air dan elektrolit, yang sudah hampir lengkap pada
kolon bagiankanan. Kolon sigmoid berfungsi sebagai reservoir yang menampung massa fesesyang
sudah dehidrasi sampai defekasi berlangsung (Preice & Wilson, 1994).Kolon mengabsorpsi air,
natrium, khlorida, dan asam lemak rantai pendek sertamengeluarkan kalium dan bikarbonat. Hal
tersebut membantu menjagakeseimbangan air dan elektrolit dan mencegah terjadinya dehidrasi.
(Schwartz,2000)

Gerakan retrograd dari kolon memperlambat transit materi dari kolon kanandan meningkatkan
absorpsi. Kontraksi segmental merupakan pola yang palingumum, mengisolasi segmen pendek dari
kolon, kontraksai ini menurun olehantikolinergik, meningkat oleh makanan dan kolinergik. Gerakan
massamerupakan pola yang kurang umum, pendorong antegrad melibatkan segmen panjang 0,5-1,0
cm/detik, tekanan 100-200 mmHg, tiga sampai empat kalisehari, terjadi dengan defekasi. (Schwartz,
2000)Gas kolon berasal dari udara yang ditelan, difusi dari darah, dan produksiintralumen. Nitrogen,
oksigen, karbon dioksida, hidrogen, metan. Bakterimembentuk hidrogen dan metan dari protein dan
karbohidrat yang tidak tercerna. Normalnya 600 ml/hari. (Schwartz, 2000)

3. Etiologi

1.Faktor infeksia.Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utamadiare
pada anak, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. Coli, Salmonella,Shigella, Campylobacter, Yersinia,
Aeromonas, dsb), infeksi virus(Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit
(E.hystolytica, G.lamblia, T. Hominis) dan jamur (C. Albicans). B.Infeksi parenteral; merupakan infeksi
di luar sistem pencernaan yang dapatmenimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis,
bronkopneumonia,ensefalitis dan sebagainya.2.Faktor Malabsorbsi

Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa),monosakarida


(intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang
terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu bisa terjadimalabsorbsi lemak dan protein.3. Faktor
Makanan

Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenismakanan
tertentu.4.Faktor Psikologis

Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas), jarang terjadi tetapidapat
ditemukan pada anak yang lebih besar.

4. Tanda dan Gejala

Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.

Pada anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.

Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.


Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya difekasi dan tinjamenjadi lebih asam
akibat banyaknya asam laktat.

Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelek (elistitas kulit menurun),ubun-ubun dan mata
cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.

Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat,
pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.

Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).

5. Patofisiologi

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah:1.Gangguan osmoticAdanya makanan


atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkantekanan osmotik dalam lumen usus meningkat
sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit ke dalam lumen usus. Isi rongga usus yang berlebihan
akanmerangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.2.Gangguan sekresiAkibat
rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akanterjadi peningkatan sekresi, air dan
elektrolit ke dalam lumen usus danselanjutnya timbul diare kerena peningkatan isi lumen
usus.3.Gangguan motilitas ususHiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus
untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik ususmenurun akan
mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapattimbul diare pula.

Secara skematis, patofisiologi diare dapat digambarkan sebagai berikut :

Faktor infeksi Faktor malabsorbsi Faktor makanan Faktor PsikologiKH,Lemak,ProteinMasuk Tek.


Osmotik meningkat toksin cemas& berkembang dlm ususHipersekresi air Pergeseran air dan
hiperperistaltik dan elektrolit elektrolit ke rongga( isi rongga usus) usus Menurunya kesempatan
ususmenyerap makananHipertermi DIARE Frekuensi BAB meningkat Distensi abdomenKehilangan
cairan & Gg. Integritas kulitElektrolit berlebihan perianalgg. Kes. Cairan & elektrolit Asidosis
Metabolik Mual, muntahResiko hipovolemi syok sesak Nafsu makan menurunGagguan Oksigenasi
Perubahan nutrisi

6Pemeriksaan penunjang

1.Pemeriksaan tinjaa.Makroskopis dan mikroskopis b.PH dan kadar gula dalam tinjac.Bila perlu
diadakan uji bakteri2.Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah,
denganmenentukan PH dan cadangan alkali dan analisa gas darah.3.Pemeriksaan kadar ureum dan
kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.4.Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan
Posfat.

7. Komplikasi

Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).

Renjatan hipovolemik.

Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektro
kardiagram).

Hipoglikemia.

Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karenakerusakan vili mukosa,
usus halus.

Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.

Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita jugamengalami kelaparan.

8. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan diare akut adalah sebagai berikut :1.Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi.Ada 4
hal yang penting diperhatikan agar dapat memberikan rehidrasiyang cepat dan akurat, yaitu:1)Jenis
cairan yang hendak digunakan.Pada saat ini cairan Ringer Laktat merupakan cairan pilihan
karenatersedia cukup banyak di pasaran meskipun jumlah kaliumnya rendah biladibandingkan
dengan kadar kalium tinja. Bila RL tidak tersedia dapatdiberiakn NaCl isotonik (0,9%) yang sebaiknya
ditambahkan dengan 1ampul Nabik 7,5% 50 ml pada setiap satu liter NaCl isotonik. Pada
keadaandiare akut awal yang ringan dapat diberikan cairan oralit untuk mencegahdehidrasi dengan
segala akibatnya.2)Jumlah cairan yang hendak diberikan.Pada prinsipnya jumlah cairan pengganti
yang hendak diberikan harussesuai dengan jumlah cairan yang keluar dari badan. Derajat
dehidrasiringan, sedang, berat dapat dinilai dengan Skor Mourice King.Menilai tingkat dehidrasi
ringan sedang berat dengan menggunakan

Skor Maurice King, sebagai berikut :Keterangan:

Nilai 0-2 : dehidrasi ringan


Nilai 3-6 : dehidrasi sedang

Nilai 7-12: dehidrasi berat2.Dietetik Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan
berat badankurang dari 7 kg, jenis makanan :a.Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa
rendah dan lemak tak jenuh. B.Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi
tim).c.Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnyasusu yang tidak
mengandung laktosa dan asam lemak yang berantai sedangatau tak jenuh.3.Obat-obatan yang
diberikan pada anak diare adalah:a.Obat anti sekresi (asetosal, klorpromazin) b.Obat spasmolitik
(papaverin, ekstrakbelladone)c.Antibiotik (diberikan bila penyebab infeksi telah diidentifikasi)B.

Dampak Penyakit Terhadap Kebutuhan Dasar Manusia

1.Kebutuhan OxygenasiMeningkatnya frekuensi buang air besar memungkinkan


terjadinyakekurangan cairan dan elektrolit yang berat sehingga menimbulkan
intoleransimetabolisme dalam tubuh dan tubuh menjadi asidosis metabolic untuk mempertahankan
tubuh tetap seimbang maka nafas menjadi lebih cepat (sesak).2.Kebutuhan cairan dan
elektrolitDiare mengakibatkan pengeluaran air dan elektrolit berlebih, dengan adanyahipokalemi,
hiponatremi dan sebagainya, meka perlu adanya koreksi denganrehidrasi cairan elektrolit secara
instan.3.Kebutuhan sirkulasiPada keadaan hipovolemia menyebabkan penurunan tekanan
darah,tachycardia sebagai respon untuk meningkatakan perfusi jaringan. Adanya deklasikalium
dapat menimbulkan disritmia jantung.4.Kebutuhan EliminasiPeningkatan frekuensi BAB
menyebabkan dehidrasi, maka ginjal menahan Na+ dan air sehingga urin menjadi pekat dan
produksinya menurun.5.Kebutuhan nutrisiDiare dapat menyebabkan anorexia dan peningkatan rasa
haus. Penurunan berat badan 2% pada diare ringan, 5% pada diare sedang ,dan 8% pada diare
beratsebagai akibat menurunya absorbsi usus terhadap nutrient.

A.Pengkajian

1.Identitas Klien

Nama : Ny. MJenis

kelamin : Perempuan

Umur : 63 Tahun
Agama : IslamSuku/bangsa : Jawa/IndonesiaGol. Darah : -Alamat : Karya Mulya 02/08 Majasem –
CirebonTgl. Pengkajian : 23 Juli 2006Diagnosa Medis : Diare2. Identitas Penanggung jawab Nama :
Tn.AJenis kelamian : Laku-lakiUmur : 70 tahunAgama : IslamPekerjaan : PetaniAlamat : Karya Mulya
02/08 Majasem – CirebonHub. Dgn klien : Suami

B.

Keluhan utama

Klien mengatakan klien mencret ± 5 x/hari

C.

Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada tanggal 18 Februari 2008 pasien datang ke Puskesmas Majasem dengan keluargaklien
mengatakan klien panas, lemah, BAB berlebihan ± 5 x/hari, kemudian klien di berikanobat oleh pihak
Puskesmas, pada tanggal 18 februari 2008 jam 15.00 wib di lakukan pengkajian sampai dengan 23
Februari 2008.

D.

Riwayat Kesahatan Masa Lalu

Keluarga klien mengatakan belum pernah mengalami yang dialami sekarang.

Hilangkan pesan penilaian pengguna

Tingkatkan Pengalaman Anda

Nilai akan membantu kami untuk menyarankan dokumen terkait yang lebih baik kepada semua
pembaca kami!

100% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaatBermanfaat

0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaatTidak
bermanfaat

E.

Riwayat Kesehatan Keluarga

Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menular dan penyakit yang dialamiklien
saat ini.
F.

Keadaan Umum

1. Tingkat kesadaran : composmentisEye (mata) membuka tidak sepontan : 5Verbal : 4Motorik :


6152. Tanda

Tanda vital :Suhu : 37,5

C Nadi : 90Respirasi : 30XmntTD : 130/90 mmHg3. Penampilan umum : Klien tampak lemah

G.

Pemeriksaan Fisik

a. Pemeriksaan umum1. Kepala : Bentuk simetris, rambut Beruban.ata : Bentuk simetris,


cekung, tidak ikterik, funsi penglihatan baik.idung : Bentuk simetris, tidak ada lesi,
mukosa merah, fungsi penciuman baik ditandai dengan dapatmembedakan bau terasi
dengan balsem.4. Mulut : Bibir merah, bentuk simetris, mukosa lembab.elinga : Bentuk
simetris, tidak ada benjolan, fungsi pendengaran baik ditandai klien masih
dapatmerespon pertanyaan perawat dengan baik.eher : Bentuk simetris, tidak ada
benjolan, tidak ada pembesaran KGB.ada : Tidak sesak, paru sonor, vesikuler, tidak
terdengan ronci, bunyi jantung I dan II normal,tidak terdengar bisingbdomen : Bentuk
simetris, tidak ada lessi, hepar tidak teraba.9. Ektremitas :§ Ekstremitas atas- Tidak ada
keluhan§ Ektremitas bawah- Tidak ada keluhan

10. Integumen :Warna kulit putih, turgor kulit baik.

H.

Aspek Sosial, Psiko dan spiritual

1. Konsep Diri§ Body imageKeluarga klien mengatakan menyukai semua anggota kliennya§ Ideal
diriKeluarga klien mengatakan mempunyai keinginan agar klien cepat sembuh§ Harga diriKlien§
Peran diriSelama di rawat di rumah sakit keluarga klien mengatakan kurang nyaman§ Identitas
diriSelama dikaji klien mampu menjawab pertanyaan dari perawat2. PerasaanKlien tampak
lemah, cemas dan takut pada saat perawat mengkaji3. Mekanisme pertahanan diriSetiap klien
merasa sakit klien istirahat b. Aspek Sosial1. Hubungan SosialKlien mengatakan bahwa orang
yang terdekat dengan klien adalah suaminya2. Intraksi selama pengkajianKlien sangat
kooperatif dengan perawat pada saat pengkajianc. Aspek Spiritual1. Nilai keyakinanKlien
memandang penyakit yang diderita klien adalah cobaan dan kurang potensi darikeluarga klien
terutama dalam mengatur pola makan.2. Kegiatan ibadahKlien tidak bisa beribadah, selama
klien sakit.

No

Jenis aktivitas

Saat sehat/di rumah

Saat sakit/di RS

1. NutrisiFrekuensiJenis makananPola makanan10 x 24 jamASI, susu5 x 24 jamASI, Susu2.


Minuman

Jenis minumJumlahKesulitanASI, susuSusu 3 botol/hariTidak adaASI, susuSusu 2 botol/hariTidak


ada3. Eliminasiliminasi FaalFrekuensiWarnaKonsistensi1 x/hariKuningLunak4 x/harikuning, caircair4.
Personal hygieneMandiOral hyginCuc rambutPotong kukuGanti baju3 x/hari3 x/hari—3 x/hari3
x/hari1 x/hari—4 x/hari5. Istirahat/tiduraktu tidurangun malam hariKualitas tidurGangguan
tidur17.00 WIB- Normal-SeringTidak normalada, keluarnya cairan

I.

Pemeriksaan penunjang

1.

Pemeriksaan diagnostik

a. Tes darah:HB : 9,5 g/dlLeukosit : 10,300/mdlTrombosit : 38,6000/mlLimfosit : 32 %Monosit : 0


%Haemotokrit : 28,3 b. Tes urinWarna : KuningBD : I,036 pH : 6,0Keton : 1 mgAlbumin : +Reduksi : -

2.

Pemberian Terapi

- Oralit 1\4 bungkus perhari- Parasetamol 0,5 drof- Infus Rl 60 tetes per menit
Analisa Data

Data Fokus

Kemungkinan Penyebab

Masalah Keperawatan

DS:Keluarga kelienmengatakan klien BABmencret ± 5 x/hariDO:Konsistensi feces cairKonsistensi


Kulit jelekMata cekungBakteri masuk ke dalamintestinalIritasi ususParistaltik usus meningkatSari
makan sulit diserapiSehingga air & garam mineralterbawa ke dalam ususCairan & elektrolit
terbuangmelalui fecesGangguan kese-imbangan cairan &elektrolitDS:Keluarga mengatakan,Klien
susah makanKeluarga klienmengatakan klien badanyalemasDO:Pasien tampak lemahPasien
muntahBising usus > BABmenurunMasuknya bakteri dalamintestinalFungsi intestinal
tergangguTerjadi p paristaltik ususSari makanan banyak terbuangkarena teransit time absorbsi
berkurangSari-sari makanan terbuangmelalui fecesKebutuhan nutrisi tergangguGangguan
pemenuhannutrisi

Diagnosa Keperawatan

Gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan diareGangguan perubahan
nutrisi b.d kurang dari kebutuhan tubuh

Rencana Tindakan

No

DX.

Keperawatan

Tujuan

Intervensi

Rasional

1. Gangguankeseimbangancairan danelektrolit ditandaidengan:DS:Keluarga kelienmengatakan


klienBAB mencret ± 5Tupan:Kesiembangan cairandan elektrolit dapatdipertahankan dalam
batas normalTupen:Mencret dapat berkurang dalam jangka waktu 1x 24Observasi TTVKaji
kebutuhancairanPemberian oralit 3xsehariAnjurkan banyakUntuk menge-tahuikeadaan
umumUntuk menge-tahuitanda-tandadehidrasiUntuk meng-ganticairanAgar mencret berkurang

x/hariDO:Konsistensi fecescairKonsistensi Kulit jelekMata cekung jamKonsistensiBAB


lunakKonsistensi bab lunakTurgor kulit baikminum2. Gangguan pemenuhan nutrisiditandai
dengan:DS:Keluargamengatakan, Kliensusah makanKeluarga klienmengatakan klien badanya
lemasDO:Pasien tampaklemahPasien muntahTupan:Memperbaikikebutuhan nutrisidalam keadaan
normalTupen: Nafsu makan pasienkembali normalKebutuhan nutrisiterpenuhi dalam waktu4
hariPemberian ASIPemberian susuObservasi TTVUntuk meme-nuhinutrisiUntuk memberitenaga
pada klienUntuk mengetahuikeadaan umum

K.

Pelaksanaan

CATATAN PERAWATAN

No.DP

Hari/Tanggal

Jam

Tindakan Keperawatan respon

TTD &Namaperawat

DXIDXIISabtu23 Juli 200608.0010.00Observasi TTV untuk mengetahuisuhu normal klienSuhu normal


36,5

CMemberi therapi, oralitMencret masih tetapMemberi cairan RLKebutuhan cairan belum


terpenuhiDXISenin25 Juli 200608.00 Observasi TTV untuk mengetahuisuhu normalSuhu normal 37,1

CMemberi infus RLKebutuhan nutrisi belum terpenuhiDXISelasa26 Juli 200614.00 Mengobservasi


TTV untukmengetahui suhu normal klien
Suhu normal 36,8

CMemberi PASIKebutuhan nutrisi terpenuhisebagian

No.DP

Hari/Tanggal

Jam

Evaluasi

TTD & Namaperawat

1IISabtu23 Juli 2006Sabtu08.0010.00Keluarga klien mengatakan klienmasih mencret ± 4


xKonsistensi masih cairMasalah belum teratasilanjutkan intervensiBerikan oralit 2
x/hariMengajurkan banyak minumKeluarga klien mengatakan klienmasih mencret 3-4
x/hariKonsistensi BAB masih cairMasalah Belum teratasiLanjutkan intervensiBerikan oralit 2
x/hariMengajurkan banyak minumI Senin25 Juli 200608.0011.00Keluarga klien mengatakan
klienmasih lemahKlien tampak lemahMasalah belum teratasiLanjutkan intervensiObservasi
TTVAnjurkan pemberian ASIDX I Selasa26 Juli 200614.00 Keluarga klien mengatakan klienmasih
mencret 2x/hariKonsistensi BAB berkurangMasalah teratasi sebagianIntervensi dilanjutkan oleh
perawatruangan

A.

Kesimpulan

Dalam menyusun dan mempelajari serta menelaah materi keseimbangan cairan danelektrolit serta
pengkajian keseimbangan cairan dan elektrolit secara teori ataupun pelaksanaan ternyata cairan dan
elektrolit tubuh perlu dijaga keseimbangan. Dari kasusu yangada ternyata berkurangnya cairan
tubuh dapat memberikan dampak yang negatif misal;kematian,fisiologis tubuh terganggu, turgor
kulit jelek dan mata cekung, dan untukmenanggulangi itu pada dasarnya kita perlu cepat mengganti
cairan tubuh itu dengan oralitdan infusan.
Dalam makalah ini kami memfokuskan pada masalah berkurangnya cairan tubuh,sedangkan
masalah-masalah lain dalam makalah kami ini sifatnya hanya mendukungterhadap permasalahan
yang ada.Adapun kritik yang membangun kami tambung.

B.

Saran

Dengan dibuatnya study kasus ini diharapkan dapat membantu para mahasiswa-mahasiswa untuk
mengetahui dan memahamai proses Asuhan Keperawatan Diare serta dapat bermanfaat dalam

Anda mungkin juga menyukai