LAPORAN PENDAHULUAN
&
LAPORAN KASUS
Disusun oleh :
Nama : Pratiwi oktarini
Kelas : XI.keperawatan
Guru pembimbing : Yuli Andriani
5.Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah:
1.Gangguan osmoticAdanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkantekanan osmotik dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran
air dan elektroloit ke dalam lumen usus. Isi rongga usus yang berlebihan akanmerangsang
usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2.Gangguan sekresiAkibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus
akanterjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus danselanjutnya
timbul diare kerena peningkatan isi lumen usus.
3.Gangguan motilitas ususHiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya
kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila
peristaltik ususmenurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya
dapattimbul diare pula.
6. Pemeriksaan penunjang
1.Pemeriksaan tinjaa, Makroskopis dan mikroskopis b.PH dan kadar gula dalam tinjac.Bila
perlu diadakan uji bakteri
2.Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, denganmenentukan PH
dan cadangan alkali dan analisa gas darah.
3.Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
4.Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat.
7.komplikasi
•Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).
•Renjatan hipovolemik.
•Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi, perubahan
pada elektro kardiagram).
•Hipoglikemia.
•Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karenakerusakan
vili mukosa, usus halus.
•Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
•Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita jugamengalami
kelaparan.
8.Penatalaksanaan
Penatalaksanaan diare akut adalah sebagai berikut :
1.Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi.Ada 4 hal yang penting diperhatikan agar dapat
memberikan rehidrasiyang cepat dan akurat, yaitu:
1)Jenis cairan yang hendak digunakan.Pada saat ini cairan Ringer Laktat merupakan
cairan pilihan karenatersedia cukup banyak di pasaran meskipun jumlah kaliumnya
rendah biladibandingkan dengan kadar kalium tinja. Bila RL tidak tersedia dapatdiberiakn
NaCl isotonik (0,9%) yang sebaiknya ditambahkan dengan 1ampul Nabik 7,5% 50 ml pada
setiap satu liter NaCl isotonik. Pada keadaandiare akut awal yang ringan dapat diberikan
cairan oralit untuk mencegahdehidrasi dengan segala akibatnya.
2)Jumlah cairan yang hendak diberikan.Pada prinsipnya jumlah cairan pengganti
yang hendak diberikan harussesuai dengan jumlah cairan yang keluar dari badan. Derajat
dehidrasiringan, sedang, berat dapat dinilai dengan Skor Mourice King.
2.Dietetik
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badankurang dari 7
kg, jenis makanan :
a.Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak tak jenuh.
b.Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi tim).
c.Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu yang
tidak mengandung laktosa dan asam lemak yang berantai sedang atau tak jenuh.
3.Obat-obatan yang diberikan pada anak diare adalah:
a.Obat anti sekresi (asetosal, klorpromazin)
b.Obat spasmolitik (papaverin, ekstrakbelladone)
c.Antibiotik (diberikan bila penyebab infeksi telah diidentifikasi)
2.Diagnosa keperawatan
1) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengankehilangan cairan
skunder terhadap diare.
2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan diare /output
berlebih dan intake yang kurang.
3) Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi skunder terhadap
diare.
4) Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan frekwensidiare.