TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsisten
lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih
sering dari biasanya, tiga kali atau lebih dalam satu hari (Kemenkes,
2017)
2.1.2 Etiologi
Etiologi penyakit diare yaitu faktor infeksi, baik itu oleh virus,
1. Alergi
4. Keracunan makanan
5. Tumor
8
Perbedaannya adalah bakteri dapat menginvasi mukosa sel usus halus
disentri.
makanan dengan baik. Akibatnya, tinja bayi menjadi berair dalam kurun
waktu tertentu, dan kondisi ini merupakan hal normal. Bayi yang baru
lahir sampai usia 2 bulan juga memiliki frekuensi BAB yang cukup sering
Selain lebih sering BAB dan mencret, diare pada anak bisa disertai
1. Perut kembung
2. Mual
3. Muntah
5. Demam
dan elektrolit. Diare yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan
dehidrasi.
9
Dibandingkan orang dewasa, anak-anak lebih rentan mengalami
dehidrasi. Oleh karena itu, orang tua perlu lebih waspada terhadap tanda-
1. Lemas
2. Mata cekung
7. Saat menangis, air mata hanya sedikit atau tidak ada sama sekali
1. Anatomi
10
2. Fisiologi
yaitu :
1. Mulut
permukaan lidah.
secara otomatis.
11
2. Tenggorokan atau Faring
Tekak terdiri dari bagian superior yaitu bagian yang sama tinggi
dengan hidung, bagian media yaitu bagian yang sama tinggi dengan
mulut dan bagian inferior yaitu bagian yang sama tinggi dengan
12
menggunakan proses peristaltik. Esofagus bertemu dengan faring
4. Lambung
terdiri dari tiga bagian yaitu kardia, fundus dan antrium. Lambung
memecahkan protein).
13
yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan
dan lemak.
serosa. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas
(ileum).
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus
bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan
jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua
belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan
14
pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika
halus antara 2-8 meter, 1- 2 meter adalah bagian usus kosong. Usus
dari usus.
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus.
empedu.
Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu
dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
15
kolon desendens (kiri), kolon sigmoid (berhubungan dengan
rektum).
dari usus.
terjadilah diare.
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir
16
Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini,
penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh
utama anus.
2.1.5 Patofisiologi
akan diserap . 9 L cairan ini, hanya sekitar 150-200 ml yang akan sampai
1. Diare Osmotik
17
Terjadi akibat asupan dari bahan makanan yang tidak dapat
diabsorbsi dengan baik, tetapi bahan tersebut larut dalam air sehingga
magnesium.
2. Diare Sekretorik
3. Diare Inflamasi
protein dan zat lain dalam lumen usus disertai retensi cairan. Adanya
4. Perubahan Motilitas
18
berhubungan dengan sindrom iritasi usus adalah akibat perubahan
motilitas.
2.1.6 Pathways.
19
Pemeriksaan penunjang diare menurut Suriadi (2001) adalah :
kejang).
ginjal.
2.1.8 Penatalaksanaan
misalnya air gula, sari buah segar, air the segar, kuah sup, air tajin,
ASI. Jangan memberikan air kembang gula, sari buah air dalam
20
botol karena cairan yang terlalu banyak mengandung gula akan
memperburuk diare.
disamping LRO.
2.1.9 Komplikasi
terutama pada usia lanjut dan anak-anak. Pada diare akut karena kolera
21
tidak dapat diatasi lagi maka dapat timbul Tubular Nekrosis Akut pada
terbanyak oleh EHEC. Pasien dengan HUS menderita gagal ginjal, anemia
4. Artritis pasca infeksi dapat terjadi beberapa minggu setelah penyakit diare
2.1.10 Pengkajian
2. Evaluasi pola defekasi, penilaian pola buang air besar akan membantu
pengobatan langsung.
mencerna laktosa.
22
5. Intoleransi makanan. Makanan tertentu dapat memicu saraf usus dan
bakteri selama persiapan, dan makanan yang tidak dijaga pada suhu
yang sesuai.
kering.
12. Turgor kulit. Penurunan turgor kulit dan pengencangan kulit terjadi
pada dehidrasi.
23
14. Riwayat Perjalanan ke luar negeri, konsumsi produk susu yang tidak
15. Kaji kondisi kulit perianal. Kotoran diare mungkin sangat korosif
16. Periksa dampak emosional dari penyakit dan rawat inap. Hilangnya
frekuensi diare.
24
Diagnosa pertama, kedua dan ketiga setelah dilakukan tindakan
keperawatan 3x24 jam dengan tujuan dan kriteria hasil sesuai dengan
cantumkan dalam kasus sudah sesuai dengan yang tercantum dalam teori.
(Doenges, 2000).
25