Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET TERHADAP KESEHATAN

MATA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 GIRIMULYO


KECAMATAN MARGA SEKAMPUNG KABUPATEN
LAMPUNG TIMUR TAHUN 2022

Lisa Tamara1., Herlina2

1
Mahasiswa Program Studi Keperawatan Universitas Mitra Indonesia
Email : lisatamara163@gmail.com
2
Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Mitra Indonesia
Email :herlina_umitra@yahoo.co.id

ABSTRAK

Pemakaian gadget yang salah semacam gelombang pemakaian gadget yang


kelewatan, posisi yang tidak betul serta keseriusan pencerahan yang tidak bagus,
hendak berakibat kepada penyusutan runcing pandangan, yang hendak berimbas
pada pekerjaan, sosial ekonomi, pembelajaran apalagi pula tingkatan intelek.
Tidak hanya itu, terus menjadi bertambahnya miopi pada anak pula hendak
tingkatkan bermacam resiko komplikasi, semacam kendala permanen visual
(kebutaan), katarak serta glaucoma. Tujuan dalam riset ini merupakan dikenal
Ikatan Pemakaian gadget kepada Kesehatan Mata Anak Di Sekolah Bawah
Negara 2 Girimulyo Kecamatan Ahli Sekampung Kabupaten Lampung Timur
Tahun 2022

Tipe riset kuantitatif, konsep dalam riset ini memakai survei analitik dengan
memakai pendekatan cross sectional. Populasi pada riset ini merupakan semua
anak didik kategori 4- 5 Sekolah Bawah Negara 2 Girimulyo Kecamatan Ahli
Sekampung Tahun 2022 berjumlah 160 anak didik, serta ilustrasi dalam riset ini
berjumlah 114 responden. Pengumpulan ilustrasi memakai sederhana random
sampling.

Bersumber pada hasil percobaan statistik, diperoleh p- value 0, 020 ataupun p-


value< 0, 05 yang maksudnya ada ikatan pemakaian Gadget kepada kesehatan
mata anak di Sekolah Bawah Negara 2 Girimulyo Kecamatan Ahli Sekampung
Lampung Timur Tahun 2022. Diharapkan responden sanggup tingkatkan,
mengubah serta membenarkan sikap dalam memakai gadget supaya kesehatan
matanya senantiasa terjaga

Kata Kunci : Penggunaan Gadget, Kesehatan Mata Anak


Pustaka : 38 (2012 – 2020)
BAB I PENDAHULUAN Pada era modern ini, pemakaian gadget telah
amat diperlukan dalam kehidupan tiap hari.
Pandangan merupakan salah satu aspek yang Gadget merupakan seluruh benda elektronik
amat berarti dalam semua pandangan yang mempunyai khasiat spesial, wujudnya
kehidupan tercantum antara lain pada cara dapat berbentuk hp, Komputer computer,
pembelajaran. Pandangan pula ialah rute laptop, pil, ponsel pintar, film permainan,
data penting, oleh sebab itu keterlambatan serta lain- lain. Jumlah konsumen Internet di
melaksanakan emendasi paling utama pada Indonesia tahun 2020 merupakan 132, 7 juta
anak umur sekolah hendak amat pengaruhi user ataupun dekat 51, 5% dari keseluruhan
keahlian meresap modul penataran serta jumlah masyarakat Indonesia sebesar 256, 2
berkurangnya kemampuan buat tingkatkan juta. Konsumen internet bersumber pada
intelek. Walaupun gunanya untuk kehidupan umur, konsumen paling banyak merupakan
orang amat berarti, tetapi kerap kali umur 35- 44 tahun sebesar 29, 2% serta buat
kesehatan mata kurang dicermati, alhasil umur 10- 24 tahun menggapai 18, 4%
banyak penyakit yang melanda mata tidak ataupun 24, 4 juta konsumen (Handoyo,
diobati dengan bagus serta menimbulkan 2020).
kendala pandangan (keanehan refraksi)
hingga kebutaan (Ratanna, 2018). Bersumber pada informasi kepada 2500
orang berumur di Indonesia, sebagian
Bersumber pada survey yang dicoba Studi penemuan yang menarik merupakan 98%
Kesehatan Bawah (Riskesdas) tahun 2018 responden memperbolehkan buah hatinya
kebiasaan kebutaan sebesar 0, 4%, setelah memakai ponsel pintar atau pil serta sebesar
itu divalidasi oleh Aliansi Dokter Ahli Mata 99% mereka memakainya di rumah, di mana
Indonesia (Perdami) sebesar 0, 6%. Indonesia menaiki antrean ke 11 dari 31
Bersumber pada golongan baya nilai severe Negeri yang memperbolehkan buah hatinya
low vision paling tinggi pada golongan memakai ponsel pintar atau pil buat
baya≥75 tahun dengan 13, 90%. Sedangkan kebutuhan bimbingan (80%). Tidak hanya
nilai severe low vision di Indonesia pada itu, alibi yang lain merupakan buat hiburan
golongan baya 5- 14 tahun sebesar 0, 03% (57%), identifikasi teknologi semenjak dini
(Riskesdas 2018). (68%), dan buat membuat mereka hening
ataupun padat jadwal (55%). Tetapi pada
Bersumber pada sebagian Provinsi di faktanya kanak- kanak umumnya memakai
Indonesia, kebiasaan severe lowvision ponsel pintar atau pil buat kebutuhan main
masyarakat baya 6 tahun ke atas dengan cara permainan (72%), film 60%, aplikasi
nasional sebesar 0, 9%. Kebiasaan severe pembelajaran 57%, serta aplikasi novel 14%
low vision (kendala pandangan) paling (Nithy, 2020).
tinggi ada di Lampung (1, 7%), diiringi
Nusa Tenggara Timur serta Kalimantan Gadget tidak cuma hanya dijadikan alat
Barat (tiap- tiap 1, 6%). Provinsi dengan hiburan semata tetapi dengan aplikasi yang
kebiasaan severe low vision terendah lalu diperbaharui gadget harus dipakai oleh
merupakan Yogyakarta (0, 3%) diiringi oleh banyak orang yang mempunyai kebutuhan
Papua Barat serta Papua (tiap- tiap 0, 4%). bidang usaha, ataupun pengerjaan kewajiban
Di Kalimantan Timur kebiasaan severe low kuliah serta kantor, hendak namun pada
vision sebesar 0, 7% (Riskesdas 2018). kenyataannya gadget tidak cuma dipakai
oleh orang berusia ataupun lanjut umur (22
tahun keatas), anak muda (12- 21 tahun), Sesuatu cahaya yang diucap high energi
tetapi pada kanak- kanak (7- 11 tahun), serta visible ataupun heV ataupun diketahui
lebih ironisnya lagi gadget dipakai buat anak selaku blue light merupakan salah satu
umur (3- 6 tahun), yang sepatutnya belum bagian dari cakupan sinar yang terletak di
pantas buat memakai gadget (Manumpil, antara biru serta violet merupakan sinar
2019). yang amat kokoh serta diperoleh oleh
Pemakaian gadget yang salah semacam perlengkapan elektronik modern apalagi
gelombang pemakaian gadget yang bohlam fluoresens. Sinar ini jadi salah satu
kelewatan, posisi yang tidak betul serta pemicu permasalahan pandangan, ialah
keseriusan pencerahan yang tidak bagus, katarak serta AMD (age- related macular
hendak berakibat kepada penyusutan degeneration). Mata yang terbuka amat lama
runcing pandangan, yang hendak berimbas oleh heV hendak berakibat pada retina, heV
pada pekerjaan, sosial ekonomi, penekanan ke melamin makula pada mata
pembelajaran apalagi pula tingkatan intelek. serta menimbulkan kehancuran proteksi
Tidak hanya itu, terus menjadi mata alhasil mata hendak lebih rentan
bertambahnya miopi pada anak pula hendak kepada paparan heV serta degradasi sel
tingkatkan bermacam resiko komplikasi, (Derry& Biro, 2017).
semacam kendala permanen visual
(kebutaan), katarak serta glaucoma. Bagi informasi World Health Organization
Komplikasi yang lain yang bisa ditimbulkan (2020), pendapatan hasil anak sekolah tiap
oleh miopi ialah Chorioretinal Degeneration tahun hadapi penyusutan, sampai saat ini
(Chorioretinal athropy), Ablasio retina, dan menggapai 45% dari 100 juta anak sekolah,
kendala optis pada anak dengan miopi besar perihal ini diakibatkan oleh terus menjadi
(Indrarini, I. A. 2016). bertumbuhnya teknologi alat massa, serta
terus menjadi menurunya pola membimbing
Penyusutan runcing pandangan pada anak orang berumur pada buah hatinya (World
yang gelombang lamanya memakai gadget Health Organization, 2020).
dalam jenis kelewatan diakibatkan oleh
tekanan pikiran yang terjalin pada guna Bersumber pada penjelasan dari salah satu
pandangan. Tekanan pikiran pada otot guru di SD N 2 Girimulyo Kecamatan Ahli
fasilitas bisa terjalin pada dikala seorang Sekampung, dikenal siswa- siswi memakai
berusaha buat memandang pada subjek gadget dengan statistik besar merupakan di
berdimensi kecil serta pada jarak yang dekat era endemi Covid 19. Sekolah ini ialah salah
dalam durasi yang lama. Pada situasi begitu, satu sekolah di Kabupaten Lampung Timur
otot- otot mata hendak bertugas dengan cara yang memperbolehkan siswa- siswinya
lalu menembus serta lebih dipaksakan. memakai hp di sekolah di era endemi buat
Ketegangan otot- otot pengakomodasi (otot- aktivitas berlatih membimbing. Tiap hari
otot siliar) kian besar alhasil terjalin anak harus menjajaki cara berlatih
kenaikan asam laktat serta selaku akhirnya membimbing dari pihak SD Negara dengan
terjalin keletihan mata, stress pada retina memakai tata cara daring ialah memakai
bisa terjalin apabila ada kontras yang gadget, alhasil dengan cara tidak langsung
kelewatan dalam alun- alun pandangan serta anak hendak menyesuaikan diri dengan
durasi observasi yang lumayan lama (Ilyas pemakaian gadget yang sangat kerap alhasil
S, Yulianti SR. 2020). dengan durasi yang lama hendak berakibat
pada kesehatan mata anak (SD N 2
Girimulyo, 2022).
dengan memakai pendekatan cross sectional
Bersumber pada informasi yang periset ialah pengumpulan informasi yang dicoba
miliki dikala melaksanakan survey pada pada durasi berbarengan dalam satu waktu
bertepatan pada 09 April 2022, dikenal (Notoatmodjo, 2018).
kalau tahun 2021, pemakaian kacamata pada Populasi pada riset ini merupakan semua
anak sekolah bawah paling tinggi anak didik kategori 4- 5 Sekolah Bawah
merupakan di SD N 2 Girimulyo (187 anak Negara 2 Girimulyo Kecamatan Ahli
didik) bila dibanding dengan SD Islam Sekampung Tahun 2022 berjumlah 160 anak
Girimulyo (143 anak didik) ataupun SD N 3 didik.
Girimulyo (57 anak didik). Hasil presurvey
yang dicoba kepada 30 orang anak di SD N Teknik Sampling
2 Girimulyo dikenal kalau sebesar 8 orang Pengumpulan ilustrasi dalam riset ini
(26, 7%) memakai kacamata. Serta dengan memakai sederhana random
bersumber pada tanya jawab dikenal kalau sampling ialah pengumpulan ilustrasi
sebesar 21 orang anak (70%) memakai dengan cara random yang dicoba dengan
gadget (Biro Pembelajaran Lampung Timur, tujuan supaya responden lain memiliki
2022). peluang ataupun kesempatan yang serupa
buat dicoba riset dengan metode mengutip
Hingga perihal ini membuat periset terpikat no absensi genap.
mengutip kepala karangan “Hubungan
Penggunaan gadget Terhadap Kesehatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
Mata Anak Di Sekolah Dasar Negeri 2 PEMBAHASAN
Girimulyo Kecamatan Marga Sekampung
Kabupaten Lampung Timur Tahun 2022”. Hasil Penelitian
Karakteristik Responden
BAB III METODE PENELITIAN
Usia Frekuensi Persentase
Tipe riset ini merupakan riset kuantitatif (%)
yang memakai tata cara objektif yang 9 Tahun 88 77.2
mempunyai patokan semacam: bersumber 10 Tahun 21 18.4
pada kenyataan, leluasa bias, memakai 11 Tahun 4 3.5
prinsip analisa, memakai hipotesa, memakai 12 Tahun 1 0.9
dimensi adil serta memakai informasi Jumlah 114 100.0
kuantitatif ataupun yang dikuantitatifkan
(Sugiyono, 2016). Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa di
Sekolah Dasar Negeri 2 Girimulyo
Penelitian dilakukan pada tanggal 16-23 Juni
i i i i i
Kecamatan Marga Sekampung Lampung
2022, di Sekolah Dasar Negeri 2 Girimulyo
i i i i i i i i
Timur Tahun 2022, sebagian besar
Kecamatan Marga Sekampung .
i i i
responden berusia 9 tahun berjumlah 88
Konsep dalam riset ini memakai survei anak (77,2%).
analitik ialah riset yang menyangkut gimana Jenis Kelamin
aspek resiko dipelajari dengan memakai
pendekatan retro dengan tutur lain dampak Jenis Frekuensi Persentase
(penyakit atau status kesehatan) Kelamin (%)
diidentifikasikan pada dikala ini, setelah itu Laki-Laki 52 45.6
aspek resiko diidentifikasikan terdapatnya Perempuan 62 54.4
atau terbentuknya pada durasi kemudian
Jumlah 114 100.0 Timur Tahun 2022, maka digunakan analisa
bivariat, yaitu
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa di
Sekolah Dasar Negeri 2 Girimulyo Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap
Kecamatan Marga Sekampung Lampung Kesehatan Mata Anak
Timur Tahun 2022, sebagian besar jenis Berdasarkan tabel 4.6, dikenal kalau, dari 49
kelamin responden adalah perempuan (100%) responden yang memakai gadget
berjumlah 62 anak (54,4%). bagus dengan lama≤ 30 menit serta
keseriusan≤ 2x atau hari, sebesar 32 anak
Analisis Univariat (65, 3%) hadapi kesehatan mata bagus, serta
17 anak (34, 7%) memiliki kesehatan mata
Penggunaan Gadget kurang baik, sebaliknya ada 65 responden
(100%) yang memakai gadget tidak bagus
Penggunaan Frekuensi Persentase
dengan lama > 30menit serta keseriusan >
Gadget (%)
2x atau hari, sebesar 27 anak (41, 5%)
Baik 49 43.0 memiliki kesehatan mata bagus serta 38
Tidak Baik 65 57.0 anak (58, 5%) memiliki kesehatan mata
Jumlah 114 100.0 kurang baik.
Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa di Bersumber pada hasil percobaan statistik,
Sekolah Dasar Negeri 2 Girimulyo diperoleh p- value 0, 020 ataupun p-
Kecamatan Marga Sekampung Lampung value< 0, 05 yang maksudnya ada ikatan
Timur Tahun 2022, sebagian besar anak pemakaian gadget kepada kesehatan mata
menggunakan gadget tidak baik yaitu anak di Sekolah Bawah Negara 2 Girimulyo
dengan durasi > 30 menit dengan intensitas Kecamatan Ahli Sekampung Lampung
> 2x/hari berjumlah 65 responden (57,0%). Timur Tahun 2022. Bersumber pada hasil
Kesehatan Mata riset dikenal angka OR ialah 2, 649 yang
maksudnya anak yang memakai gadget
Kesehatan Frekuensi Persentase dengan tidak bagus memiliki kesempatan 2,
Mata (%) 649 kali lebih besar buat hadapi kendala
Baik 59 51.8 kesehatan mata yang tidak bagus.
Tidak Baik 55 48.2
Jumlah 114 100.0
Pembahasan Univariat
Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa di Penggunaan Gadget
Sekolah Dasar Negeri 2 Girimulyo Bersumber pada hasil riset, dikenal kalau di
Kecamatan Marga Sekampung Lampung Sekolah Bawah Negara 2 Girimulyo
Timur Tahun 2022, sebagian besar anak Kecamatan Ahli Sekampung Lampung
kesehatan matanya baik berjumlah 59 anak Timur Tahun 2022, beberapa besar anak
(51,8%). memakai gadget tidak bagus ialah dengan
lama > 30 menit dengan keseriusan > 2x
Analisa Bivariat atau hari berjumlah 65 responden (57, 0%)
Untuk mengetahui hubungan penggunaan
gadget terhadap kesehatan mata anak di Hasil riset ini searah dengan filosofi
Sekolah Dasar Negeri 2 Girimulyo Indrarini (2016), pemakaian gadget yang
Kecamatan Marga Sekampung Lampung salah semacam gelombang pemakaian
gadget yang kelewatan, posisi yang tidak sekolah dikenal kalau akibat pemakaian
betul serta keseriusan pencerahan yang tidak gadget pada dasarnya membagikan akibat
bagus, hendak berakibat kepada penyusutan posisif serta minus pada anak didiknya.
runcing pandangan, yang hendak berimbas Akibat positif dari pemakaian gadget pada
pada pekerjaan, sosial ekonomi, anak ialah memudahkan anak dalam
pembelajaran apalagi pula tingkatan intelek. meningkatkan ilmu wawasan serta dengan
Tidak hanya itu, terus menjadi gampang mempunyai permainan bimbingan.
bertambahnya miopi pada anak pula hendak Ada pula akibat minus yang diperoleh ialah
tingkatkan bermacam resiko komplikasi, terus menjadi berisikonya anak umur
semacam kendala permanen visual sekolah sudah hadapi bermacam kendala
(kebutaan), katarak serta glaucoma. mata, dan bersamaan berjalannya durasi
Komplikasi yang lain yang bisa ditimbulkan terus menjadi bertambahnya jumlah anak
oleh miopi ialah Chorioretinal Degeneration yang telang memakai cermin mata.
(Chorioretinal athropy), Ablasio retina, dan
kendala optis pada anak dengan miopi besar. Bersumber pada hasil riset diatas, hingga
bagi periset terus menjadi tidak bagus
Pemakaian gadget yang salah semacam gelombang pemakaian gadget hingga terus
gelombang pemakaian gadget yang menjadi besar pula nilai peristiwa kesehatan
kelewatan, posisi yang tidak betul serta mata pada anak, perihal ini disebabkan
keseriusan pencerahan yang tidak bagus, sesuatu cahaya yang diucap high energi
hendak berakibat kepada penyusutan visible ataupun heV ataupun diketahui
runcing pandangan, yang hendak berimbas selaku blue light merupakan salah satu
pada pekerjaan, sosial ekonomi, bagian dari cakupan sinar yang terletak di
pembelajaran apalagi pula tingkatan intelek. antara biru serta violet merupakan sinar
Tidak hanya itu, terus menjadi yang amat kokoh serta diperoleh oleh
bertambahnya miopi pada anak pula hendak perlengkapan elektronik modern apalagi
tingkatkan bermacam resiko komplikasi, bohlam fluoresens. Sinar ini jadi salah satu
semacam kendala permanen visual pemicu permasalahan pandangan.
(kebutaan), katarak serta glaucoma.
Komplikasi yang lain yang bisa ditimbulkan Kesehatan Mata
oleh miopi ialah Chorioretinal Degeneration Bersumber pada hasil riset, dikenal kalau di
(Chorioretinal athropy), Ablasio retina, dan Sekolah Bawah Negara 2 Girimulyo
kendala optis pada anak dengan miopi besar Kecamatan Ahli Sekampung Lampung
(Indrarini, 2016) Timur Tahun 2022, beberapa besar anak
kesehatan matanya bagus berjumlah 59 anak
Bagi riset yang dicoba oleh Ekawati yang (51, 8%).
dicoba pada bertepatan pada 26 februari
2017 dari 198 anak di SD Negara Hasil riset ini searah dengan filosofi bagi
Percontohan PAM Makassar, 36 anak sudah Ilyas (2014), penyusutan runcing pandangan
hadapi kendala mata berbentuk mata kurang, pada anak yang gelombang lamanya
mata terasa mengerinyau serta sering- kali memakai gadget dalam jenis kelewatan
mata kering. Dari sebagian anak berkata diakibatkan oleh tekanan pikiran yang
kalau beliau suka main gadget dikala jam terjalin pada guna pandangan. Tekanan
kembali sekolah bagus memakai gadget pikiran pada otot fasilitas bisa terjalin pada
individu ataupun kepunyaan orang berumur. dikala seorang berusaha buat memandang
Ada pula dari hasil tanya jawab guru di pada subjek berdimensi kecil serta pada
jarak yang dekat dalam durasi yang lama. yang menimbulkan kesehatan mata anak
Pada situasi begitu, otot- otot mata hendak kurang baik, semacam salah satunya
bertugas dengan cara lalu menembus serta merupakan penggunakan gadget dengan
lebih dipaksakan. Ketegangan otot- otot lama serta keseriusan dengan waktu durasi
pengakomodasi (otot- otot siliar) kian besar yang lama ialah 30 menit serta > 2x/hari.
alhasil terjalin kenaikan asam laktat serta Diharapkan pada para badan guru supaya
selaku akhirnya terjalin keletihan mata, bisa membagikan pembelajaran kesehatan
stress pada retina bisa terjalin apabila ada mengenai berartinya kesehatan mata lewat
kontras yang kelewatan dalam alun- alun penangkalan pemakaian gadget yang
pandangan serta durasi observasi yang kelewatan.
lumayan lama.
Analisis Bivariat
Kesehatan mata kerap kurang dicermati Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap
alhasil banyak penyakit yang melanda mata Kesehatan Mata
serta bila tidak diatasi dengan bagus hendak
menimbulkan kendala pandangan. Kendala Bersumber pada hasil riset, dikenal kalau,
pandangan sedang jadi permasalahan dari 49 (100%) responden yang memakai
kesehatan di bumi ataupun di Indonesia gadget bagus dengan lama≤ 30 menit serta
yang bisa menganggu kegiatan seorang. keseriusan≤ 2x atau hari, sebesar 32 anak
Kendala pandangan diperkirakan terdapat (65, 3%) hadapi kesehatan mata bagus, serta
sebesar 191 juta orang diseluruh bumi serta 17 anak (34, 7%) memiliki kesehatan mata
sebesar 5% nya hal anak dengan umur kurang baik, sebaliknya ada 65 responden
dibawah 15 tahun (Indrarini, 2016). (100%) yang memakai gadget tidak bagus
dengan lama > 30menit serta keseriusan >
Bagi Riset Dian Ekawaty& Kuliahna 2x/hari, sebesar 27 anak (41, 5%) memiliki
Mengenai Akibat Pemakaian Gadget kepada kesehatan mata bagus serta 38 anak (58, 5%)
Kendala Kesehatan Mata pada Anak didik memiliki kesehatan mata kurang baik.
Sekolah Bawah Negara Percontohan PAM
Makassar, mengatakan kalau Tidak terdapat Bersumber pada hasil percobaan statistik,
Akibat Pemakaian Gadget kepada Kendala diperoleh p- value 0, 020 ataupun p-
Kesehatan Mata pada Anak Umur Sekolah value< 0, 05 yang maksudnya ada ikatan
di SD Negara Percontohan PAM Makassar. pemakaian gadget kepada kesehatan mata
Ada pula dari hasil penelian diperoleh hasil anak di Sekolah Bawah Negara 2 Girimulyo
paling tinggi ialah yang memakai gadget Kecamatan Ahli Sekampung Lampung
dengan bagus serta tidak hadapi kendala Timur Tahun 2022. Bersumber pada hasil
kesehatan mata sebesar 69, 7% sebaliknya riset dikenal angka OR ialah 2, 649 yang
yang terendah pemakaian gadget tidak bagus maksudnya anak yang memakai gadget
serta hadapi kendala kesehatan mata ialah 2, dengan tidak bagus memiliki kesempatan 2,
3%. Saran: Memikirkan pemakaian gadget 649 kali lebih besar buat hadapi kendala
pada anak semenjak umur dini. kesehatan mata yang tidak bagus juga

Bersumber pada hasil riset diatas, hingga Bagi filosofi Derry& Biro (2017),
bisa dikenal kalau pada umumnya anak sesuatu cahaya yang diucap high energi
hadapi kesehatan mata yang kurang baik visible ataupun heV ataupun diketahui
dengan diidentifikasi dari pengecekan visus selaku blue light merupakan salah satu
mata, perihal ini disebabkan banyak aspek bagian dari cakupan sinar yang terletak di
antara biru serta violet merupakan sinar value< 0, 05, alhasil terdapat ikatan antara
yang amat kokoh serta diperoleh oleh pemakaian gadget kepada kesehatan mata.
perlengkapan elektronik modern apalagi
bohlam fluoresens. Sinar ini jadi salah satu Tidak hanya itu, Trinita, O.,& Bidadari,
pemicu permasalahan pandangan, ialah S. P. (2019) meningkatkan kalau konsumsi
katarak serta AMD (age- related macular gadget dengan keseriusan yang terkategori
degeneration). Mata yang terbuka amat lama besar pada anak merupakan lebih dari 30
oleh heV hendak berakibat pada retina, heV menit dalam sekali konsumsi per harinya
penekanan ke melamin makula pada mata serta lebih dari 3 kali konsumsi per harinya.
serta menimbulkan kehancuran proteksi Pemakian gadget yang bagus pada anak
mata alhasil mata hendak lebih rentan merupakan tidak lebih dari 30 menit serta
kepada paparan heV serta degradasi sel. cuma 1– 2 kali konsumsi per harinya.

Layar gadget memakai catatan yang kecil Bagi Riset Andriana Binar Puspa, dkk
dari pada suatu novel ataupun edisi mengenai Akibat Pemakaian Gadget kepada
hardcopy yang lain alhasil jarak membaca Penyusutan Mutu Pandangan Anak didik
hendak lebih dekat yang tingkatkan Sekolah Bawah, mengatakan kalau Hasil
keinginan pandangan pada konsumennya pengecekan mata serta tingkatan paparan
menyebabkan timbul pertanda yang dihitung dengan perbandingan kebiasaan
tercantum ke dalam computer vision serta percobaan anggapan chi- kuadrat
syndrome. Lebih dari 90% konsumen pc dengan tingkatan keyakinan 95%. Hasil
hadapi pertanda pandangan semacam mata angket diperoleh jenis paparan enteng 56%,
letih, pandangan kabur, pandangan dobel, lagi 23%, serta berat 21%. Pengecekan
pusing, mata kering, dan ketidaknyamanan Snellen chart didapat hasil runcing
pada optis dikala memandang dari dekat pandangan menyusut pada 47% serta wajar
atau dari jauh sehabis pemakaian pc waktu pada 54%. Hasil tear break- up time test
lama. Berikutnya, pemakaian gadget dengan didapat mata kering sebesar 88% serta tidak
keseriusan lagi bila memakai gadget dengan hadapi sebesar 12%. Ikatan, semua tingkatan
lama lebih dari 40- 60 menit atau hari serta jenis paparan memiliki resiko kecil buat
keseriusan penggunaanan dalam sekali hadapi penyusutan ataupun kendala runcing
pemakaian 2– 3 kali atau hari tiap pandangan, namun memiliki resiko yang
pemakaian. Setelah itu, pemakaian gadget serupa besar buat hadapi mata kering.
yang bagus merupakan dengan jenis kecil
ialah dengan lama pemakaian< 30 menit Bersumber pada hasil riset diatas, hingga
atau hari serta keseriusan pemakaian bisa dikenal kalau terus menjadi besar
maksimum 2 kali konsumsi (Derry& pemakaian gadget nya kurang baik hingga
Biro, 2017). terus menjadi besar pula nilai resiko
kesehatan mata pada anak hendak hadapi
Bagi Ekstrak serta Mitsalia (2016), kendala, perihal ini diakibatkan oleh hasil
konsumsi gadget dikategorikan dengan riset yang periset jalani ialah dikenal sedang
keseriusan besar bila memakai gadget terdapat anak yang memakai gadget dengan
dengan lama lebih dari 120 menit atau hari kurang baik serta sedang banyak pula anak
dengan durasi 75 menit hendak membagikan yang hadapi kesehatan mata yang kurang
resiko sebesar 50% buat pengaruhi baik. Pada hasil riset yang periset jalani
kesehatan mata. Bersumber pada percobaan dikenal kalau ada responden dengan
ststistik dikenal p- value 0, 001 ataupun p- pemakaian gadget bagus, tetapi terdapat
responden yang hadapi kesehatan mata b) Dikenal kalau di Sekolah Bawah
kurang baik, perihal ini disebabkan aspek
Negara 2 Girimulyo Kecamatan
umur. Dalam hasil riset aspek lain yang
menimbulkan kendala kesehatan mata Ahli Sekampung Lampung
merupakan umur anak, pada umumnya umur
Timur Tahun 2022, beberapa
anak merupakan 9 tahun, dimana yang
memakai gadget tidak bagus serta yang tidak besar anak memakai gadget
bagus, dari anak yang memakai gadget tidak
tidak bagus ialah dengan lama >
bagus ada memiliki visus mata yang bagus,
perihal ini disebabkan anak yang berumur 9 30 menit dengan keseriusan >
tahun memiliki rasa mau ketahui hal gadget
2x/hari berjumlah 65 responden
alhasil para orang berumur tidak
melaksanakan pengawasan kepada anak (57, 0%)
dalam memakai gadget serta pula pada umur
c) Dikenal kalau di Sekolah Bawah
9 tahun alat pada mata dengan cara
fisiologis belum berperan dengan cara Negara 2 Girimulyo Kecamatan
sempurna alhasil amat resisten kepada
Ahli Sekampung Lampung
radiasi gadget, kebalikannya anak yang
memakai gadget bagus terdapat anak yang Timur Tahun 2022, beberapa
hadapi visus mata tidak bagus, perihal ini
besar anak kesehatan matanya
disebabkan aspek genetik dari orang tuanya
serta bagi riwayat kesehatan mata anak saat bagus berjumlah 59 anak (51,
sebelum umur 9 tahun memanglah telah
8%)
hadapi kendala kesehatan mata.
d) Bersumber pada hasil percobaan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
statistik, diperoleh p- value 0,
Kesimpulan
020 ataupun p- value< 0, 05
Bersumber pada hasil riset diatas, hingga yang maksudnya ada ikatan
kesimpulan dalam riset ini merupakan pemakaian gadget kepada
selaku selanjutnya: kesehatan mata anak di Sekolah
a) Dikenal kalau di Sekolah Bawah Bawah Negara 2 Girimulyo
Negara 2 Girimulyo Kecamatan Kecamatan Ahli Sekampung
Ahli Sekampung Lampung Lampung Timur Tahun 2022
Timur Tahun 2022, beberapa
besar responden berumur 9
Saran
tahun berjumlah 88 anak (77, Bagi Responden
2%) serta berjenis kemaluan Diharapkan responden sanggup tingkatkan,
wanita berjumlah 62 anak (54, mengubah serta membenarkan sikap dalam
memakai gadget supaya kesehatan matanya
4%) senantiasa terpelihara.
Bagi Sekolah Dasar Negeri 2 Girimulyo Journal of Community Engagement
i i i i

and Empowerment, 1(1).


i i i

a) Diharapkan pada pihak sekolah


supaya bisa sediakan sarana Elizabeth, (2018). Psikologi Perkembangan
i i i

pembelajaran kesehatan lewat Anak. Jakarta: Salemba Medika.


i i i i

edaran ataupun slogan yang


bermuatan mengenai bahayanya Ernawati (2015). Pengaruh Penggunaan
i i i

pemakaian gadget sangat lama Gadget Terhadap Penurunan Tajam


i i i i

b) Diharapkan pada pihak sekolah Penglihatan Pada Anak Usia Sekolah


i i i i i

supaya bisa membagikan (6-12 Tahun).


i i

pembelajaran pada anak


mengenai kesehatan mata lewat Gunawan (2017). Hubungan Durasi i i i

jam bonus berlatih spesial buat Penggunaan


i Gadget terhadap i i

mangulas mengenai kesehatan Perkembangan


i Sosial Anak i i

mata Prasekolah di TK PGRI 33


i i i i i

Sumurboto. Banyumanik.
i i

Bagi Peneliti Selanjutnya


Diharapkan buat periset berikutnya supaya Gunarsa, (2013). Psikologi Perkembangan
i i i

Anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia.


i i i i i

bisa melaksanakan riset lebih lanjut


mengenai faktor- faktor yang berkaitan Handoyo. (2020). Data Statistik Pengguna
i i i i

Internet
i Indonesia. i

dengan peristiwa kesehatan mata. https://apjii.or.id/downfile/file/buleti


i

. napjiiedisi05 November2016.pdf . i i

DAFTAR PUSTAKA Handrianto (2013). Gambaran Penggunaan


i i i

Gadget Pada Anak Berkacamata Di


i i i i i

Ananda, & Dinata, (2019). Hubungan Jarak


i i i i i Sekolah Dasar. Jurnal Keperawatan,
i i i i

dan Durasi Pemakaian Smartphone


i i i i 11(2), 87-91.
i i

dengan Keluhan Kelelahan Mata


i i i i

pada iMahasiswa Fakultas i i Iswidharmanjaya (2020). Pengaruh i i

Kedokteran Universitas Lampung.


i i i Penggunaan
i Gadget Terhadap i i

Jurnal Majority, 8(1), 136-140.


i i i i Perkembangan Psikososial Anak
i i i

Usia Prasekolah (3-6 tahun) di TK


i i i i i i

Derry & Agency, (2017). Dampak Negatif


i i i i i Swasta Kristen Immanuel Tahun
i i i i

Penggunaan Gadget Berdasarkan


i i i Ajarani 2018-2015. Universitas i i

Aspek Perkembangan Anak Di


i i i i Tanjungpura. Pontianak.
i i

Sorowako.i Martabat: Jurnal i i

Perempuan Dan Anak, 4(1), 1-22.


i i i i i
Ilyas S, Yulianti SR. (2020). Ilmu Penyakit
i i i i i i

Mata, edisi 5. Jakarta: Badan


i i i i i

Dinas Pendidikan Lampung Timur, (2022).


i i i i
Penerbit. FKUI
i i

Profil Kesehatan Lampung Timur.


i i i i

Lampung: Dinkes Lampung Timur.


i i i i
Indrarini, I. A. (2016). Faktor-Faktor Risiko
i i i i i

Miopi Pada Anak Sekolah Dasar Di


i i i i i i

Delima., Arianti., Pramudyawardani (2019).


i i i
Daerah Rural Dan Urban (Studi kasus
i i i i i i

Penyuluhan
i Pengaruh Buruk i i
di Kecamatan Sumowono Kabupaten
i i i i

Penggunaan Gadget pada Anak.


i i i i
Semarang dan Kecamatan Semarang
i i i i
Selatan Kota Semarang) (Doctoral
i i i i Notoatmodjo, (2014). Promosi Kesehatan. i i i

dissertation, Diponegoro University).


i i i Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka
i i i i i

Cipta.
i

Jati i & Herawati. (2020). Identifikasi


i i i

Kebutuhan Pengguna Untuk Aplikasi


i i i i Nourmayanti D. (2018). Faktor-Faktor yang i i i i

Permainan Edukasi Bagi Anak Usia


i i i i i Berhubungan
i dengan Keluhan i i

4 sampai 6 Tahun. Jurnal Teknik


i i i i i i Kelelahan
i Mata Pada Pekerja i i i

Informatika dan Sistem Informasi, 1


i i i i i Pengguna Komputer Di Corporate
i i i i

(1), 42.
i i Customer Care Center (C4) PT.
i i i i i

Telekomunikasi Indonesia Tangerang.


i i i

James, R. C. (2016, March). Some self-dual


i i i i i i
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
i i i i

properties of normed linear spaces. In


i i i i i i

Symposium on Infinite Dimensional


i i i i Potter, & Perry, A. G. (2020). Buku Ajar
i i i i i i i

Topology.(AM-69), Volume 69 (pp.


i i i i Fundamental Keperawatan : Konsep
i i i i

159-176). Princeton University Press.


i i i i Proses Dan Praktik, edisi 4, volume 2.
i i i i i i i

Jakarta: EGC.
i
i i

Mansjoer, (2014). Kapita Selekta


i i i i
Puspa, R. D., Asari, A. R., & Sukoriyanto, S.
i i i i i i i i

Kedokteran Jilid III, Jakarta: Media


i i i i i
(2019). Analisis kemampuan siswa
i i i i

Eusculapius
i
dalam menyelesaikan soal tipe Higher
i i i i i

Order Thinking Skills (HOTS) ditinjau


i i i i i

Nithy (2020). Survey tentang Smarthphone &


i i i i i
dari tahapan pemecahan masalah
i i i i

Tablet
i Hasilnya mengejutkan. i i
Polya. Jurnal Kajian Pembelajaran
i i i i

https://id.theasianparent.com
i i
Matematika, 3(2), 86-94.
i i i

Nourmayanti, D. (2010). Faktor-faktor yang i i i i


Ratanna (2018). Kelainan Refraksi Pada
i i i i

berhubungan
i dengan keluhan i i
Anak di BLU RSU Prof. Dr.
i i i i i i

kelelahan mata pada pekerja


i i i i
R.D.Kandau Jurnal e-Clinic (eCL),
i i i i

pengguna komputer di Corporate


i i i i
Volume 2, Nomor 2, Juli 2018.
i i i i i i

Customer Care Center (C4) PT


i i i i i
Download.portalgaruda.org/article.
i

Telekomunikasi Indonesia, Tbk tahun


i i i i
php?
2009.i

Nurrachmawati. (2020). Determinants i i Riskesdas (2018). Riset Kesehatan Dasar,


i i i i

Associated with Discontinuation of


i i i i RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
i i i

Modern Contraceptive in East


i i i i Kemenkes RI
i i

Kalimantan: a Further Analysis of


i i i i i

Indonesia Demographic and Health


i i i i
Rudhiati, Apriany, Hardianti. (2015).
i i i

Survey 2017. Global Medical and


i i i i i
Hubungan Durasi Bermain Video
i i i i

Health Communication, 8(2), 97-105.


i i i i
Game i dengan Ketajaman i i

Penglihatan Anak Usia Sekolah.


i i i i

Manumpil, dkk (2019). Pengaruh i i i Jurnal Skolastik Keperawatan


i i i

Penggunaan Gadget Terhadap Daya


i i i i

Kembang Anak. Jakarta: Universitas


i i i i
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian i i i

Budi Luhur. E-journal Keperawatan,


i i i i
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
i i i i

6, 1-6 i i
Bandung: PT. Alfabet
i i i

Notoatmodjo. (2018). Metodelogi Penelitian i i i


SD N 2 Girimulyo, (2022). Profil Kesehatan
i i i i i i

Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta


i i i i i i
Mata Pada Anak. Banjit: Way Kanan.
i i i i i i
Smeltzer, (2016). Keperawatan Medikal-
i i i

Bedah Edisi 12. Jakarta: Penerbit i i i i

Buku Kedokteran: EGC


i i i

Soetijiningsih, (2012). Tumbuh Kembang i i i

Anak. Jakarta: EGC.


i i i

Syahra (2016). The Correlation Of Using Air


i i i i i i

Conditioner (Ac) To The Incidence Of


i i i i i i

Dry Eye Syndrome In Students Of The


i i i i i i i

Faculty Of Medicine And Health


i i i i i

Sciences,
i University Of i i

Muhammadiyah Makassar Hubungan


i i i

Penggunaan Air Conditioner (Ac)


i i i i

Sari, T. P., & Mitsalia, A. A. (2016).


i i i i i i i

iPengaruh penggunaan gadget i i

iterhadap personal sosial anak usia pra i i i i i

isekolah di TKIT Al Mukmin. Profesi i i i i i

i(Profesional Islam): Media Publikasi i i i

iPenelitian, 13(2). i

Trinita, O., & Dewi, S. P. (2019). Faktor-


i i i i i i i

Faktor Yang Mempengaruhi i i

iKesehatan Mata Karyawan i i

iPerusahaan Manufaktur Yang i i

iTerdaftar Di BEI. Faktor-Faktor Yang i i i i

iMempengaruhi Kinerja Perusahaan i i

iManufaktur Yang Terdaftar Di BEI. i i i i

Widiawati dan Sugiman (2020). Ayah Ibu i i i i i

Baik. Parenting Era Digital.


i i i i

Pengaruh Gadget Pada Perilaku


i i i i

Dan Kemampuan Anak Menjadi


i i i i

Orang Tua Bijak Di Era Digital.


i i i i i i

Jakarta. Keluarga Bahagia Indonesia.


i i i i

World Health Organization. (2020). Profil


i i i i

Kesehatan i Dunia. USA. i i

Philadelphia.
i

Wong, et al., (2020). Buku Ajar Keperawatan


i i i i i i

Pediatrik. Vol 3 Edisi III. Jakarta:


i i i i i i

EGC. i

Anda mungkin juga menyukai