Anda di halaman 1dari 19

PRINSIP DIET IBU

HAMIL DENGAN
DIABETES MELLITUS
GESTASIONAL KELOMPOK 2
8. MARANTIKA FITRIANI (P1337424420047)
9 . E L I TA M U S T I K A Y I A S (P1337424420048)
10. OLIVIA MEI SAPUTRI (P1337424420049)
11 . N A D I YA P U T R I (P1337424420050)
12. KITRI WINDIA SARI (P1337424420051)
1 3 . D E S Y W U L A N P R A M I TA T. (P1337424420052)
1 4 . G I TA I N D R I P. (P1337424420053)
Pengertian dan
klasifikasi
Diabetes
Mellitus

• Pengertian dan klasifikasi


• Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus Gestasional
• Komplikasi
Diabetes •

Pola Diet Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Penatalaksanaan Diet
Gestasional •

Penapisan Gizi atau Skrinning Gizi
Proses Asuhan Gizi Standar (PAGT)
Pengertian dan klasifikasi Diabetes
Mellitus
Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin.
Terjadi karena kekurangan DM DMG
DM produksi insulin akibat dari Gangguan toleransi
2 DM Gestasional adalah DM
1 kerusakan sel β pankreas glukosa atau impired
(reaksi autoimun).
yang terjadi pada saat
Biasanya terjadi pada anak glucose tolerance (IGT) dan
atau orang dewasa yang
berusia <40 tahun. gangguan toleransi glukosa kehamilan. Akan hilang
Penanganannya puasa atau inspired fasting
menggunakan insulin dan ketika sudah melahirkan
pengaturan diet glucose (IFG) dapat
atau bahkan menetap
mewakili tahap awal dari
DM Tipe II
Diabetes Mellitus Gestasional

PreGestational Diabetes Mellitus


Gestational Diabetes Mellitus
(PGDM). Yaitu diabetes yang
(GDM). Yaitu diabetes yang
terjadi pada ibu hamil dengan
terjadi saat kehamilan sedangkan
memiliki riwayat diabetes
sebelum hamil ibu tidak memiliki
sebelumnya, baik diabetes
penyakit diabetes.
melitus tipe 1 maupun tipe 2
 Pada DMG akan terjadi suatu keadaan di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan

kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin

Akibatnya, komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar gula darah tinggi, kadar insulin tetap

tinggi). Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana sirkulasi janin juga ikut terjadi komposisi

sumber energi abnormal.

Diagnosis Medis DMG ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hasil laboratorium. Informasi

yang perlu digali saat anamnesis berupa usia, latar belakang etnis, pekerjaan, anggota keluarga, obat, alergi.

hasil pemeriksaan biokimia yang dapat disimpulkan sebagai DM adalah Gula Darah Sewaktu ≥200 mg/dl, Gula

Darah Puasa ≥126 mg/dl, dan Gula Darah 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral ≥200 mg/dl
Tanda dan gejala terjadinya diabetes mellitus
gestasional adalah sebagai berikut :
1. Sering merasa lapar
2. Sering merasa haus
3. Sering buang air kecil
4. Penurunan berat badan
5. Infeksi pada vagina
6. Mudah merasa lelah
7. Kesemutan pada tangan dan kaki
8. Pandangan kabur
9. Proses penyembuhan luka lebih lama
10. Permasalahan dalam Hubungan Seksual
Komplikasi
2. KOMPLIKASI PASCA BERSALIN DENGAN
1. PADA IBU HAMIL
DIABETES GESTASIONAL
Gangguan penglihatan A. Pada Bayi
Preeklampsia Ikterus neonatorum
Janin besar Sindrom gangguan pernafasan bayi
Keguguran Hipoglikemia akut
Persalinan lama Peningkatan risiko obesitas dan diabetes saat
anak- anak dan remaja
Persalinan Prematur
Berat bayi baru lahir besar >4000 gram
Lanjutaan...
B. Pada Ibu
Resiko infeksi kandung kemih
Memperberat komplikasi diabetes yang sudah ada sebelumnya (Jantung,
ginjal, saraf, gangguan penglihatan)
Risiko menderita diabetes mellitus tipe 2 dalam jangka waktu 10 tahun dari
masa kehamilan
Pola Diet Ibu Hamil dengan DMG
Strategi utama dalam mengontrol kadar gula darah pada penderita DMG sama halnya dengan
diabetes pada umumnya yaitu dengan terapi diet atau pola makan yang ideal. Dengan tujuan :

1. Agar dapat makan sesuai dengan kebutuhan tubuh

2. Agar dapat mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal/mendekati normal

3. Agar dapat mempertahankan berat badan dalam batas normal

4. Agar dapat mencegah terjadinya hipolglikemia (kadar gula darah terlalu rendah)

5. Agar dapat mengurangi atau mencegah komplikasi


Kebutuhan kalori untuk ibu hamil
Kebutuhan kalori pada trimester pertama (25-30 kkal / kg) + 50 kkal

Kebutuhan kalori pada trimester kedua (25-30 kkal / kg) + 250 kkal

Kebutuhan kalori pada trimester ketiga (25-30kkal / kg) + 450 kkal


Total Kebutuhan Energi Total =
KEBUTUHAN KALORI x BBI
BBI = berat badan ideal
BBI = (TB-100) - (10% (TB-100) BBI

Contoh :
Ibu hamil trimester kedua dengan tinggi badan 155 cm.
Rumus BBI = (TB-100) - (10% (TB-100))
= (155-100) - (10%(155-100))
= 49,5 kg
Kebutuhan energi total = 30 kkal/kg x49,5 kg
= 1485 kkal +250 kkal
= 1735 kkal/hari
Kebutuhan gizi ibu hamil dengan
Diabetes Mellitus Gestasional
Kebutuhan protein 10-15% dari kebutuhan energi total

Kebutuhan lemak 20-25% dari kebutuhan energi total. Kolesterol makanan maksimal 300 mg/hari

Kebutuhan karbohidrat 60-70% dari kebutuhan energi total

Apabila kadar gula darah tinggi, penggunaan gula murni tidak diperbolehkan. Jika kadar gula darah sudah terkendali diperbolehkan

mengkonsumsi gula murni sampai 5 % dari kebutuhan energi total

Makanan berserat dianjurkan 25 gr/hari

Setiap 1 gram karbohidrat = 4 KKal

Setiap 1 gram protein = 4 KKal

Setiap 1 gram lemak = 9 KKal


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menjalani pola diet atau pengaturan makan

Makan dalam porsi kecil, namun sering

Makan dengan jadwal teratur dan tidak menunda jadwal makan

Mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat seperti roti, susu,


buah, permen, dan soft drinks (boleh dikonsumsi namun tidak berlebihan)
Penatalaksanaan Diet
Pengaturan diet dan olahraga bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan status metabolik yang optimal
seperti kadar gula darah yang normal dan mencegah komplikasi.
Syarat diet adalah sebagai berikut :
1. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
2. Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Lemak sedang
4. Kebutuhan karbohidrat sisa dari kebutuhan energi total yaitu 60-70%.
5. Penggunaan gula murni dalam makanan dan minuman tidak dianjurkan, kecuali jumlahnya sedikit sebagai
bumbu.
6. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas.
7. Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang terdapat pada sayur dan buah.
8. Cukup vitamin dan mineral
Selingan antara waktu makan besar bertujuan untuk mencegah hipoglikemia atau menjaga kadar

glukosa darah agar tetap stabil diantara makan besar.

 Kebutuhan protein penderita DM yaitu 10-15%.

Protein berperan merangsang sekresi insulin.

 Serat merupakan bagian yang sangat penting dalam diet DM. Sumber serat larut air mampu

mengurangi respon glukosa darah dan mampu mengendalikan glukosa darah


Penapisan Gizi atau Skrining Gizi
oSkrinning dilakukan saat pertama kali adanya pertemuan dengan pasien.

oPada proses penapisan gizi atau skrining gizi menggunakan form yang
disesuaikan dengan usia pasien. Pada penelitian kali ini menggunakan form
skrining dewasa yaitu Simple Nutrition Screening Tool (SNST). Dalam formulir
skrining SNST terdapat 6 pertanyaan dengan total skor 6 poin.
Proses Asuhan Gizi Terstandar
(PAGT)
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) adalah suatu metode pemecahan

masalah yang sistematis, dimana dietisien profesional, sehingga dapat

memberikan asuhan gizi yang aman, efektif, dan berkualitas tinggi

sehingga penting bagi pasien rawat inap DM untuk mendapatkan PAGT.


Langkah-langkah PAGT meliputi :
• Antropometri, Biokimia (laboratorium), Fisik-klinis (gejala
Pengkajian/Assesment klinis),Riwayat makan, Riwayat personal dan lain-lain

• Domain Asupan, Domain Klinis, Domain


Diagnosa Gizi Perilaku/Lingkungan

• Perencanaan Intervensi (Penetapan tujuan intervensi dan


Intervensi Gizi Preskripsi diet), Implementasi Intervensi

• Tujuan dari edukasi gizi adalah untuk merubah sikap dan


Edukasi Gizi perilaku makan

• Monitor perkembangan (misal Pemahaman dan ketaatan


Monitoring dan Evaluasi diet pasien), Mengukur hasil, Evaluasi hasil
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai