Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH FISIOLOGI

PADA Nn.U USIA 23 TAHUN CALON PENGANTIN DENGAN KEPUTIHAN


DI PUSKESMAS TONJONG

Untuk memenuhi persyaratan Stage Pranikah

Dosen Pembimbing :
Novita Ika Wardani, SST, M. Kes

Di susun Oleh :
Putri Utami
P1337424821488

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES
KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kasus Pranikah Fisiologis di Puskesmas Tonjong, telah disahkan oleh


pembimbing pada:

Hari : Selasa
Tanggal : 21 September 2021

Dalam Rangka Praktik Klinik Kebidanan Pranikah Fisiologis yang telah


diperiksa dan disetujui oleh pembimbing klinik dan pembimbing institusi Prodi
Profesi Kebidanan Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Semarang Tahun 2021.

Pembimbing Klinik Pembimbing Institusi

Hj. Titik Setyawati Novita Ika Wardani,


Amd. Keb SST, M. Kes

Nip. 19710828 199203 2 NIK.


006
198911050071
KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan asuhan kebidanan
Pranikah. Penulisan laporan ini merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan tugas praktek kebidanan stage Pranikah.
Dalam penulisan laporan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah membantu penyelesaian laporan ini:
1. Novita Ika Wardani, SST, M. Kes. selaku pembimbing institusi Poltekkes
Kemenkes Semarang.
2. Hj. Titik Setyawati Amd. Keb. selaku pembimbing lahan praktik yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis selama praktik stage Pranikah di
Puskesmas Tonjong.
3. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga laporan ini
terselesaikan
4. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan laporan ini.

Tonjong, 21 September 2021

Putri Utami
ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH
PADA Nn.U USIA 23 TAHUN CALON PENGANTIN DENGAN KEPUTIHAN
DI PUSKESMAS TONJONG

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 15 September 2021
Waktu : 09.30 WIB
Biodata
Nama ibu : Nn. U Nama suami : Tn. A
Umur : 23 Tahun Umur : 22 Tahun
Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Gardu 8/1 Alamat : Linggapura 2/2
B. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang : Ingin priksa calon pengantin dan meminta surat
pengantar ke KUA
2. Keluhan Utama : klien mengatakan tidak ada keluhan, ingin menikah tanggal
22 September 2021.
3. Riwayat obstetri:
a. Riwayat Haid:
Menarche : 13 tahun
Nyeri Haid : Pada hari pertama haid
Siklus : 28 hari, tidak teratur
Lama : 5 hari
Banyaknya : Hari ke 1-3 ganti pembalut 3-4 x/hari
Hari ke 4-7 ganti pembalut 2x/hari
Haid terahir : 7 Agustus 2021
b. Flour albus : tidak ada
4. Riwayat Kesehatan:
a. Penyakit / kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Catin Perempuan: Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit,
seperti mudah lelah saat beraktivitas, nafas tersengal-sengal atau terengah-
engah setelah selesai beraktivitas (jantung), pusing yang tidak hilang
setelah dipakai istirahat (hipertensi), batuk berkepanjangan ± 1 bulan atau
disertai dengan darah (TBC), nafas pendek tersengal-sengal, sesak dada,
batuk, nafas berat yang berbunyi (asma), rasa sering kencing, mudah lapar,
mudah haus terutama pada malam hari (DM), dan Klien mengatakan belum
pernah melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS (Infeksi Menular
Seksual/penyakit kelamin) dan HIV/AIDS (Human Immuno Defisiensi
Virus/Aquired Immuno Devisiensi Syndrome).
Catin Laki-laki: Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit
jantung, hipertensi, asma, Diabetes Melitus (penyakit kencing manis),
ginjal, batuk lama (TBC atau difteri), belum pernah melakukan
pemeriksaan hepatitis, (Infeksi Menular Seksual/penyakit kelamin) dan
HIV/AIDS (Human Immuno Defisiensi Virus/Aquired Immuno Devisiensi
Syndrome).
b. Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :
Catin Perempuan: Tidak ada keluarga yang pernah atau sedang
menderita jantung, asma, alergi, ginjal, hemophilia, talasemia, cacat
bawaan, hepatitis dan TBC (batuk lama).
Catin Laki-laki: Tidak ada keluarga yang pernah atau sedang
menderita jantung, asma, alergi, ginjal, hemophilia, talasemia, cacat
bawaan, hepatitis, kencing manis/diabetes melitus dan TBC (batuk lama)
5. Riwayat Imunisasi: pasien mengatakan belum pernah Imunisasi TT
sebelumnya.
6. Rencana KB: setelah menikah pasien tidak ingin kb perencanaan hamil
sedikasihnya.
7. Riwayat Pernikahan
Pasangan akan menikah tanggal 22 September 2021.
8. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari:
a. Nutrisi
1) Makan
 Frekuensi makan pokok : nasi 3 x perhari
 Komposisi : Nasi : 3 x @ 1 piring (sedang )
 Lauk: 3 x @ 1 potong (sedang), jenisnya tempe tahu,
ayam,telur,ikan (klien tidak suka daging)
 Sayuran : 2 x/seminggu @ 1 mangkuk sayur sedang jenis sop,
kangkung, bayam, sawi
 Buah : 1x sehari; jenis jeruk, pisang, pear, anggur, melon
 Camilan : 1 x sehari; jenis roti, keripik
 Pantangan : ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan.
2) Minum
Jumlah total 7-8 gelas perhari; jenis air putih.
b. Eliminasi
1) Buang Air Kecil :
Frekuensi perhari : 4-5 x, warna kuning jernih
Keluhan/masalah : tidak ada
2) Buang Air Besar :
Frekuensi perhari : 1x ; warna kecoklatan, konsistensi lembek, tidak ada
keluhan.
c. Personal hygiene
 Mandi 2 x sehari
 Keramas 3 x seminggu
 Gosok gigi 2 x sehari
 Ganti pakaian 2 x sehari
 celana dalam 2 x sehari. Jenis celana dalam berbahan kaos
 Setelah BAK (Buang Air Kecil) dan BAB (Buang Air Besar) tidak
mengeringkan area genetalianya.
d. Istirahat/tidur
 Tidur malam 7-8 jam
 Tidur siang 1 jam
 Keluhan/masalah : tidak ada keluhan
e. Aktivitas fisik dan olah raga
 Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : klien tidak bekerja dan mengerjakan
pekerjaan rumah tangga
 Olah raga : jarang melakukan olahraga
f. Kebiasaan yang merugikan kesehatan :
 Merokok : calon pengantin perempuan dan laki-laki tidak merokok
 Minuman beralkohol: tidak mengkonsumsi
 Obat-obatan: tidak mengkonsumsi obat-obatan
 Jamu: tidak mengkonsumsi jamu
 Sex Bebas: tidak melakukan seks bebas
9. Riwayat Psikososial-spiritual
a. Persiapan Acara Pernikahan
 Syarat pendaftaran pernikahan sudah terpenuhi
 Penyesuaian cuti : tn. A tmengambil cuti H -7 pernikahan.
 Tanggal – tanggal penting terkait pernikahan tanggal 22 September 2021
b. Persiapan Membina Rumah Tangga.
 Persiapan fisik/kesehatan (medical chek up, vaksin)
Nn. U belum melakukan persiapan medical.
 Persiapan Psikososial: Perbedaan latar belakang budaya antara keluarga
catin perempuan dan laki-laki tidak ada perbedaan.
 Perbedaan pendidikan : tidak ada perbedaan pendidikan antara catin
perempuan dan laki-laki, pasangan memiliki pendidikan terakhir SMA,
serta pihak orang tua tidak mempermasalahkan pendidikan maupun
pekerjaan.
 Riwayat pernikahan yang lalu : ini adalah pernikahan pertama catin
perempuan dan catin laki-laki.
c. Persiapan psikologis
 Pengetahuan catin terhadap sifat pasangannya catin mengerti dengan sifat
pasangan
 Cara berkomunikasi dengan pasangan lancer, baik bertemu langsung
maupun melalui social media
 Mekanisme koping Cara mengatasi masalah dengan musyawarah
d. Persiapan spiritual
 Cara catin melakukan ibadah beserta pasangannya
Catin berencana sholat berjamaah dan mengaji dengan pasangan
e. Identifikasi karakter
 Harapan /keinginan kebutuhan antar pasangan bisa tinggal bersama dan
memiliki anak
 Teknik manajemen konflik dengan berdiskusi
 Menanyakan kebiasaan catin: memasak dan berjalan-jalan bersama
keluarga
f. Pernikahan ini diharapkan oleh ibu, pasangan dan keluarga
g. Respon & dukungan keluarga terhadap pernikahan ini keluarga
mendukung
h. Rencana setelah menikah tinggal serumah dengan : Suami. Dirumah
orang tua
i. Pengambil keputusan utama pernikahan dalam keluarga : ibu
j. Orang terdekat catin dalam keluarga ibu
k. Tingkat Pengetahuan Catin perempuan :
 Hal-hal yang sudah diketahui:
Catin sudah mengetahui tentang syarat-syarat pendaftaran pernikahan
 Hal-hal yang belum diketahui :
Catin belum mengetahui tentang gizi yang baik pada Pranikah, Tentang
imunisasi TT.
 Hal-hal yang ingin diketahui :
Catin ingin mengetahui tentang gizi yang baik pada Pranikah, Tentang
imunisasi TT.
C. DATA OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tensi : 110/70 mmHg
4) Suhu : 36,60C
5) Nadi : 79 x/menit
6) RR : 19 x/menit
7) BB : 52 kg
IMT : 26,22 kg/m2
8) TB : 150 cm
9) LILA : 24 cm
b. Status present
Kepala : Kulit kepala bersih, rambut tidak rontok
Muka : Wajah tidak pucat, tidak ada kelainan
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih, simetris
Hidung : Hidung tampak bersih, tidak ada pembesaran polip
Mulut : Bibir tidak pucat, lembab tidak kering, tidak ada caries,
tidak ada sariawan
Telinga : Telinga tampak bersih, tidak ada serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Tidak ada tarikan dinding dada, simetris
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada pembersaran
hepar, tidak ada nyeri tekan
Punggung : Tidak ada cekungan atau benjolan abnormal
Anus : Lubang +, tidak ada hemoroid, tidak ada kelainan
Ekstremitas : Tidak ada varises, tidak ada oedem
c. Status Obstetrik
Muka : Tidak ada cloasma gravidarum
Mamae : Puting susu menonjol, tidak ada massa abnormal, simetris
Abdomen : Tidak ada striae gravidarum, tidak ada massa abnormal,
Tidak ada nyeri tekan
Genetalia : Terdapat lendir berwarna putih bening, rambut kemaluan
pendek.
2. Pemeriksaan penunjang:
Hb : 10,8 gr/dl
Tespack : Negative
Goldar : A+

D. ANALISA
Nn. U Usia 23 Tahun Calon Pengantin dengan kebutuhan informasi kb dengan
Anemia ringan
Masalah : umur menikah belum mencapai umur reproduksi sehat
Kebutuhan : Kb untuk menunda kehamilan.
E. PLANNING
Tanggal 15 September 2021 Jam 09.45 WIB
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada calon pengantin bahwa secara umum
keadaan baik, tanda- tanda vital dalam batas normal, namun Nn. U mengalami
anemia ringan jika dilihat dari hasil lab hb 10,8 gr/dl, golda A +, tespek
negative.
Hasil : catin mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. Menjelaskan kepada catin bahwa akan diberikan imunisasi TT pada lengan
kiri catin perempuan dan menjelaskan bahwa tujuan vaksin TT adalah untuk
mencegah penyakit tetanus neonatorum pada wanita usia subur dan
menjelaskan 1 bulan setelah penyuntikan hari ini untuk datang kembali untuk
penyuntikan dosis ke 2 (Kemenkes RI, 2014)
Hasil : Catin mengerti dan mau disuntik
3. Menjelaskan kepada calon pegantin mengenai kebutuhan gizi calon pengantin
yaitu
a. Protein yang berfungsi untuk meningkatkan produksi sperma, bahan
makanan yang mengandung protein yaitu : telur, daging, ikan, kacang-
kacangan, tahu, tempe.
b. Asam folat
Asam folat berfungsi dalam perkembangan sistem saraf pusat pada janin,
untuk mencegah kecacatan pada otak dan tulang belaknag pada bayi.
Sumber asam folat dari sayuran hijau.
c. Zat besi
Zat besi berfungsi membantu persiapan kehamilan dan menghidari
anemia. Sumbernya dari telur, hati, daging, jeruk.
d. Zinc bertugas melindungi sperma dari bakteri, mengandung antioksidan
yang akan melindungi sperma dari radikal bebas yang dapat merusak sel,
juga memengaruhi jumlah dan kesehatan sperma. Bahan pangan
mengandung zinc adalah
1) Makanan laut, seperti :kepiting, tiram, lobster, dan kerang
2) Daging, seperti daging sapi, kambing, dan domba
3) Unggas, seperti ayam dan kalkun
4) Ikan, seperti ikan sarden dan salmon
5) Kacang-kacangan, seperti kacang polong, lentil, kacang hitam, dan
kacang merah
6) Biji-bijian, seperti biji labu dan biji rami
7) Sayur-sayuran, seperti kangkung, asparagus, dan buncis
8) Produk olahan susu, seperti susu, yogurt, dan keju
9) Jamur
10) Telur (Furqon, 2019)
e. asupan vitamin B12 untuk laki-laki. Vitamin B12 sangat penting dalam
memelihara kesuburan, karena kekurangan vitamin B12 dapat
mengakibatkan jumlah sperma yang dihasilkan testis pria menjadi lebih
sedikit. Pangan sumber vitamin B12 yaitu pangan yang berasal dari hewan
baik berupa daging maupun olahannya seperti susu dan keju.
Hasil : klien mengerti dan bersedia melakukan sesuai dengan anjuran.
4. Menjelaskan pada Ny. U mengenai anemia
a. Pengertian
Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam
darah lebih rendah dari normal (WHO, 2011). Hemoglobin adalah salah
satu komponen dalam sel darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk
mengikat oksigen dan menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh.
Oksigen diperlukan oleh jaringan tubuh untuk melakukan fungsinya.
Kekurangan oksigen dalam jaringan otak dan ototakan menyebabkan
gejala antara lain kurangnya konsentrasi dan kurang bugar dalam
melakukan aktivitas. Hemoglobin dibentuk dari gabungan protein dan zat
besi dan membentuk sel darah merah/eritrosit. Anemia merupakan suatu
gejala yang harus dicari penyebabnya dan penanggulangannya dilakukan
sesuai dengan penyebabnya (Kemenkes RI, 2018).
b. Menjelaskan bahwa kadar hb normal wanita dewasa normal adalah 12
gr/dl
c. Penyebab
Anemia terjadi karena berbagai sebab, seperti defisiensi besi, defisiensi
asam folat, vitamin B12 dan protein. Secara langsung anemia terutama
disebabkan karena produksi/kualitas sel darah merah yang kurang dan
kehilangan darah baik secara akut atau menahun. Ada 3 penyebab anemia,
yaitu:
1) Defisiensi zat gizi
Rendahnya asupan zat gizi baik hewani dan nabati yang merupakan
pangan sumber zat besi yang berperan penting untuk pembuatan
hemoglobin sebagai komponen dari sel darah merah/eritrosit. Zat
gizi lain yang berperan penting dalam pembuatan hemoglobin
antara lain asam folat dan vitamin B12. Pada penderita penyakit
infeksi kronis seperti TBC, HIV/AIDS, dan keganasan seringkali
disertai anemia, karena kekurangan asupan zat gizi atau akibat dari
infeksi itu sendiri.
2) Perdarahan (Loss of blood volume)
Perdarahan karena kecacingan dan trauma atau luka yang
mengakibatkan kadar Hb menurun. Perdarahan karena menstruasi
yang lama dan berlebihan
3) Hemolitik
Perdarahan pada penderita malaria kronis perlu diwaspadai karena
terjadi hemolitik yang mengakibatkan penumpukan zat besi
(hemosiderosis) di organ tubuh, seperti hati dan limpa. Pada penderita
Thalasemia, kelainan darah terjadi secara genetik yang menyebabkan
anemia karena sel darah merah/eritrosit cepat pecah, sehingga
mengakibatkan akumulasi zat besi dalam tubuh.
d. Dampak anemia pada rematri dan WUS akan terbawa hingga dia menjadi
ibu hamil anemia yang dapat mengakibatkan :
1) Meningkatkan risiko Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), prematur,
BBLR, dan gangguan tumbuh kembang anak diantaranya stunting dan
gangguan neurokognitif.
2) Perdarahan sebelum dan saat melahirkan yang dapat mengancam
keselamatan ibu dan bayinya.
3) Bayi lahir dengan cadangan zat besi (Fe) yang rendah akan berlanjut
menderita anemia pada bayi dan usia dini.
4) Meningkatnya risiko kesakitan dan kematian neonatal dan bayi.
e. Cara mengatasinya
1) Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi
Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi dengan pola makan
bergizi seimbang. Makanan yang kaya sumber zat besi dari hewani
contohnya hati, ikan, daging anunggas, sedangkan dari nabati yaitu
sayuran berwarna hijau tua dankacang-kacangan. Untuk meningkatkan
penyerapan zat besi dari sumber nabati perlu mengonsumsi buah-
buahan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, jambu. Penyerapan
zat besi dapat dihambat oleh zat lain, seperti tanin, fosfor, serat,
kalsium, dan fitat.
2) Konsumsi tablet tambah darah 1x1 jika memungkinkan dan 1x2 jika
hb tidak memungkinkan atau jauh dari normal. Agar penggunaan
tablet fe maksimal maka ada beberapa anjuran yaitu :
a) Untuk meningkatkan penyerapan zat besi sebaiknya TTD
dikonsumsi bersama dengan:
(1) Buah-buahan sumber vitamin C (jeruk, pepaya, mangga,
jambu biji dan lain-lain).
(2) Sumber protein hewani, seperti hati, ikan, unggas dan daging.
b) Hindari mengonsumsi TTD bersamaan dengan :
(1) Teh dan kopi karena mengandung senyawa fitat dan tanin
yang dapat mengikat zat besi menjadi senyawa yang
kompleks sehingga tidak dapat diserap.
(2) Tablet Kalsium (kalk) dosis yang tinggi, dapat menghambat
penyerapan zat besi. Susu hewani umumnya mengandung
kalsium dalam jumlah yang tinggi sehingga dapat
menurunkan penyerapan zat besi di mukosa usus.
c) Obat sakit maag yang berfungsi melapisi permukaan
lambung
sehingga penyerapan zat besi terhambat. Penyerapan zat besi
akan semakin terhambat jika menggunakan obat maag yang
mengandung kalsium (Kemenkes RI, 2018).
3) Mengonsumsi jus jambu biji 100 gr perhari. Agar penyerapan zat besi
optimal
4) Menganjurkan klien untuk mengonsumsi sayur bayar selama 1
minggu sehari 1 cup atau 300 gr bayam.
Hasil : Nn. U mengerti dan mau melakukannnya
5. Memberikan tablet fe sebanyak XX tablet dengan anjuran dosi 1x1 perhari
untuk menjaga hb agar tetab stabil dalam mempersiapkan kehamilan.
Menganjurkan minum pada malam hari untuk mengurangi mual efek dari
tablet fe dan menjelaskan bahwa tablet fe dapat menyebab kan mual, susah
bab dan perubahan warna tinja menjadi coklat kehitaman.
Hasil : catin bersedia meminum suplemen yang diberikan
Pembimbing Klinik Mahasiswa

Hj. Titik Setyawati Amd. Keb Putri Utami


Nip. 19710828 199203 2 006 NIM. P1337424821488

Mengetahui,
Pembimbing Institusi

Novita Ika Wardani, SST, M. Kes


NIK. 198911050071
Tanggal dan CATATAN PERKEMBANGAN
Jam
21 September S : Nn.U mengatakan tidak ada keluhan
2021 O : 1. Pemeriksaan umum
Jam : 10.00 KU : Baik
Kesadaran : Composmetis
Rumah pasien TD : 120/80
Nadi : 79 x/ menit
RR : 21 x/menit
Suhu : 36,5oC
2. Status Present
Dalam batas normal
2. Status TT : TT1
3. Pemeriksaan penunjang
Hb 11,6 gr/dl
A : Nn. U usia 23 tahun, calon pengantin
P :
1. Memberitahu Nn. U bahwa dalam keadaan baik dan sehat
Hasil : Nn. L mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
2. Mengingatkan kembali klien untuk tetap memenuhi gizi
pranikah dengan cara mencukupi kebutuhan vitamin B12,
asam folat, protein, zat besi dan vitamin E untuk menjaga
keseimbangan gizi calon pengantin
Hasil : klien sudah mengkonsumsi makanan sesuai dengan
anjuran.
3. Menganjurkan klien untuk tetap konsumsi tablet FE (1x1)
dan mengingatkan cara konsumsinya serta melanjutkan
konsumsi jus jambu biji 100 gr perhari dan konsumsi
bayam 300 gr perhari untuk meningkatkan kadar hb nya
Hasil : klien bersedia untuk konsumsi obat yang sudah
diberikan bidan
4. Mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan
Hasil : Asuhan telah terdokumentasikan

Pembimbing Klinik Mahasiswa

Hj. Titik Setyawati Amd. Keb Putri Utami


Nip. 19710828 199203 2 006 NIM. P1337424821488

Mengetahui,

Pembimbing Institusi

Novita Ika Wardani, SST, M. Kes


NIK. 198911050071
Pembahasan

Pembahasan dalam laporan ini dimaksudkan untuk membandingkan antara teori


yang ada dengan praktek dalam asuhan kebidanan. Dalam pembahasan ini, penulis
akan menganalisa antara asuhan kebidanan yang diberikan pada Nn. U umur 23
tahuncalon pengantin dengan kebutuhan konseling kb penundaan kehamilan.
Pada data subyektif Nn. U pada pemeriksaan kehamilan dilakukan dengan
metode auto anamnesa karena secara fisik maupun psikologis mampu melakukan
komunikasi dengan baik. Saat melakukan asuhan kebidanan pada Nn. U dicantumkan
tanggal, jam dan tempat. Pengkajian dilakukan pada menyeluruh mulai dari biodata
pasien dan calon pasangan, alasan datang, keluhan utama, riwayat obstetrik, riwayat
perkawinan, riwayat kesehatan, riwayat obstetrik, rencana KB, pola pemenuhan
kebutuhan sehari-hari, riwayat imunisasi, eliminasi, personal hygine, pola istirahat,
aktifitas fisik dan olahraga, kebiasaan yang merugikan sampai riwayat psikososial-
spiritual. Hal tersebut sudah sesuai dengan teori yang di keluarkan oleh Kemenkes RI
dalam buku yang berjudul Dokumentasi kebidanan (Handayani, S.R dan Triwik,
2017).
Pada pemeriksaan lab ditemukan adanya kondisi pasien dengan hb 10,8 gr/dl
dan kemudian bidan membrikan diagnosis anemia ringan. Kadar hb normal pada
wanita dewasa adalah >12 gr/dl jika kurang dari itu maka dinamakan anemia
(Kemenkes RI, 2018). Dimana anemia dapat disebabkan oleh defisiensi zat gizi yaitu
rendahnya asupan zat gizi baik hewani dan nabati yang merupakan pangan sumber
zat besi yang berperan penting untuk pembuatan hemoglobin sebagai komponen dari
sel darah merah/eritrosit. Perdarahan (Loss of blood volume) yaitu perdarahan karena
kecacingan dan trauma atau luka yang mengakibatkan kadar Hb menurun. Perdarahan
karena menstruasi yang lama dan berlebihan. Dan Hemolitik yaitu kelainan darah
terjadi secara genetik yang menyebabkan anemia karena sel darah merah/eritrosit
cepat pecah, sehingga mengakibatkan akumulasi zat besi dalam tubuh. Pada kasus
Nn. U terdapat temuan bahwa Nn. U jarang mengonsumsi sayur yaitu hanya 2 kali
seminggu dan tidak menykai daging. Sehingga kondisi tersebut yang membuat Nn. U
mengalami anemia defesiensi besi. Kemuadian bidan memberikan Memberitahukan
bahwa kondisi ibu baik, namun hbnya kurang dari normal dan ibu mengalami anemia
ringan. Selanjutnya bidan Menjelaskan kepada catin bahwa akan diberikan imunisasi
TT pada lengan kiri catin perempuan dan menjelaskan bahwa tujuan vaksin TT
adalah untuk mencegah penyakit tetanus neonatorum pada wanita usia subur dan
menjelaskan 1 bulan setelah penyuntikan hari ini untuk datang kembali untuk
penyuntikan dosis ke 2 (Kemenkes RI, 2014). Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Sawitri dan Idan Farida mengatakan bahwa Program imunisasi TT penting untuk
dilakukan karena tujuannya untuk memberikan kekebalan pada tubuh (calon ibu dan
calon janin) terhadap infeksi penyakit tetanus serta untuk meningkatkan daya tahan
tubuh calon pengantin wanita untuk mempersiapkan kehamilan. Salah satu informan
kunci, Ibu E (36 tahun) menyatakan bahwa manfaat imunisasi TT antara lain untuk
mencegah penyakit tetanus, baik bagi ibu dan janin, dan juga untuk meningkatkan
daya tahan tubuh ibu dalam mempersiapkan kehamilan. Hal ini sesuai dengan
manfaat imunisasi TT menurut Kemenkes RI (1992) dalam Sukmara (2000), bahwa
antibodi yang terbentuk pada calon pengantin yang sudah di imunisasi TT, selain
memberi perlindungan pada ibu, juga memberikan perlindungan pada calon bayi yang
akan lahir (Sawitri, 2012). Dalam hal ini kebijakan puskesmas adalah pemebrin
imunisasi TT di hitung pada pemberian dosis pertama. Sehingga tidak ada
kesenjangan antara teori dan kasus Nn. U.
Menjelaskan kepada calon pegantin mengenai kebutuhan gizi calon pengantin
meluputi protein, zink, fe, asam folat dan B12 menjelaskan mengenai manfaat dan
komposisi meluputi : Protein yang berfungsi untuk meningkatkan produksi sperma,
bahan makanan yang mengandung protein yaitu : telur, daging, ikan, kacang-
kacangan, tahu, tempe, Asam folat berfungsi dalam perkembangan sistem saraf pusat
pada janin, untuk mencegah kecacatan pada otak dan tulang belaknag pada bayi.
Sumber asam folat dari sayuran hijau. Zat besi berfungsi membantu persiapan
kehamilan dan menghidari anemia. Sumbernya dari telur, hati, daging, jeruk. Zinc
bertugas melindungi sperma dari bakteri, mengandung antioksidan yang akan
melindungi sperma dari radikal bebas yang dapat merusak sel, juga memengaruhi
jumlah dan kesehatan sperma. Bahan pangan mengandung zinc adalah Makanan laut,
seperti :kepiting, tiram, lobster, dan kerang, Daging, seperti daging sapi, kambing,
dan domba, nggas, seperti ayam dan kalkun ikan, seperti ikan sarden dan salmon,
kacang-kacangan, seperti kacang polong, lentil, kacang hitam, dan kacang merah,
biji-bijian, seperti biji labu dan biji rami. Sayur-sayuran, seperti kangkung, asparagus,
dan buncis. Produk olahan susu, seperti susu, yogurt, dan keju. Jamur. Telur. Asupan
vitamin B12 untuk laki-laki. Vitamin B12 sangat penting dalam memelihara
kesuburan, karena kekurangan vitamin B12 dapat mengakibatkan jumlah sperma
yang dihasilkan testis pria menjadi lebih sedikit. Pangan sumber vitamin B12 yaitu
pangan yang berasal dari hewan baik berupa daging maupun olahannya seperti susu
dan keju (Furqon, 2019). Pada penelitian yang dilakukan Intan Pratiwi
mengungkapkan bahwa pengetahuan tentang gizi prakonsepsi masih sangat kurang.
Hal ini sejalan juga dengan penelitian dari Leung 2016 bahwa memang diperlukannya
pendidikan inovatif yang ditargetkan untuk wanita Asia-Amerika untuk
meningkatkan pengetahuan tentang prekonsepsi kesehatan dan nutrisi mereka.
Dibuktikan juga oleh Prashansa dan Rojana (2016) dalam penelitiannya mengatakan
bahwa kesadaran mengkonsumsi asam folat rendah pada wanita dipengaruhi oleh
pendidikan. Susilowati, dkk (2016) juga mengatakan bahwa pengetahuan dan
kesadaran tentang pentingnya mengkonsumsi sumber makanan yang bergizi selama
masa prakonsepsi adalah satu penyebab kekurangan gizi pada calon ibu. Kurangnnya
pengetahuan dan kesadaran seimbang, pola makan yang tidak teratur, konsumsi
berlebihan terhadap satu atau beberapa jenis makanan, konsumsi junkfood dan diet
berlebihan pada masa prakonsepsi harus dihindari sebelum terlambat (Pratiwi, 2020).
Sehingga dari penjbaran tersebut dapat diketahui bahwa kebutuhan gizi calon
pengantin sangat diperlukan namun masih sangat jarang terpenuhi karena adanya
keterbatasan pelayanan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat. Maka ini lah
tugas kita sebagai tenaga kesehatan untu membantu peningkatan pengetahuan
masyarakat mengenai gizi pranikah dengan cara meningkatkan edukasi mengenai gizi
pranikah pada calon pengantin. Dalam hal ini bidan sekaligus memotivasi klien agar
mau mengkonsumsi sayur, buah dan bahan pangan lainya yang mengundung tinggi
zat besi untuk memperbaiki hb nya dan untuk mempersiapkan kehamilan sehat.
Menjelaskan secara terperinci pada Nn. U mengenai anemia yang di alaminya
meliputi pengertian anemia, kadar hb normal wanita dewasa, penyebab anemia
dalam kasus ini penyebab utamanya adalah kurangnya asupan fe pada klien yang
dikarenakan klien tidak suka makan sayur dan daging serta makannan yang lain yang
mengandung zat besi, pada penelitian yang berjudul Studi Fenomenologi Peenyebab
anemia Pada remaja di Surabaya mununjukan hasil bahwa dari 10 responden
(mahasiswa) yang mengalami anemia mereka menyatakan tidak mengetahui makanan
yang dapat mencegah anemia bahkan justru banyak makan makanan tidak sehat, tidak
mengetahui asupan apa yang harus di penuhi, sering minum kopi, teh dan susu
bahkan semua responden mengatakan tidak pernah makan tablet tambah darah. Hal
tersebut menunjukkan bahwa remaja putri di Indonesia masih sangat minim
pengetahuan mengenai kebutuhan gizi wanita usia subur (Budiarti, 2020), kemidian
bidan menjlaskan dampak anemia pada rematri dan WUS, namun dalam kasus belum
terjadi dampak anemia karena pasien baru akan menikah dan cara mengatasinya yaitu
dengan meningkatkan asupan makanan sumber zat besi dan zat mikro pendukungnya,
konsumsi tablet tambah darah 1x1 dan menjelaskan cara konsumsi yang baik dan
benar, pada penelitian yang dilakukan oleh Nuraeni dkk,2019 menyatakan bahwa
rata-rata kenaikan hb pada remaja putri dengan dosis 1x1 selama 1 bulan adalah
sebesar 1,01 gr/dl (nuraeni. dkk, 2019). Agar penyerapan zat besi optimal.
menganjurkan klien untuk mengonsumsi sayur bayar selama 1 minggu sehari 1 cup
atau 300 gr bayam dan mengonsumsi jus jambu biji 100 gr/hari, dengan kombinasi
tersebut diharapkan meningkataan kadar hb pada Nn. U akan menjadi lebih optimal.
Beberapa hasil penelitian tentang jus jambu biji merah menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan kadar hemoglobin pada kelompok yang mendapat suplementasi Fe dengan
kelompok yang mendapat suplementasi Fe ditambah dengan mengkonsumsi jus
jambu biji (100g jambu biji). Kandungan vitamin C yang paling tinggi terdapat
didalam buah jambu biji. Berdasarkan hasil analisis satu jalur (Oneway Anova)
menunjukkan p value selisih perubahan kadar hemoglobin pada jambu biji sebesar
0,010. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian jus jambu biji efektifnya dalam
kadar hemoglobin ibu dengan anemia (Rahayu, 2020). Pemberian sayur bayam pada
ibu hamil ini diberikan selama satu minggu sebanyak 1 cupsayur bayam yang berisi
300 gram bayam dan mengandung 11,7 mg zat besi yang dan bisa dikonsumsi sekali
dalam sehari. hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemeriksaan kadar Hb yang
dilakukan pada ibu hamil di Puskesmas Tegalrejo sebelum dan setelah diberikan
sayur bayam dan tablet Fe menunjukkan adanya peningkatan kadar Hb pada ibu
hamil, berdasarkan hasil peningkataan tersebut maka bisa diambil kesimpulan bahwa
pemberian sayur bayam dan tablet Fe efektif untuk meningkatkan kadar Hb pada ibu
hamil di Puskesmas Tegalrejo. (Ningsih. dkk, 2018).
Pada kasus Nn. U dalam waktu 6 hari terdapat kenaikan hb 0,9 gr/dl dengan
konsumsi fe 1x1 yang di barengi dengan anjuran makan bayam 300 gr perhari dan jus
jambu biji 100 gr/dl Mengonsumsi jus jambu biji 100 gr perhari. Sehingga tidak ada
kesenjangan antara teori dan kasus Nn. U.
Pada kunjungan kedua pasien mengatakan tidak ada keluhan dan berdasarkan
meperiksaan hb ulang ditemukan masalah utama sudah teratasi hanya membutuhkan
waktu untuk melakukan terapi sesuai anjuran sampai hb naik secara optimal.

Daftar Pustaka
Budiarti, A. S. . dan N. P. . (2020) ‘Studi Fenomenologi Peenyebab anemia Pada
remaja di Surabaya’, Kesehatan Mesencephalon, Vo. 6, No.1

Furqon, M. dkk (2019) Edukasi Gizi Calon Pengantin. Jakarta: UHAMKA.

Handayani, S.R dan Triwik, S. . (2017) Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Pusdik


SDM Kesehatan.

Kemenkes RI (2014) Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kesehatan.

Kemenkes RI (2018) Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Pada


Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: Kemenkes RI.

Ningsih. dkk (2018) ‘Efektivitas Bayam dan Tablet fe Terhadap Kenaikan Kadar Hb
Pada Ibu Hamil di PKM Tegalrejo’, Kesehatan Masyarakat, Vol.11, No.2

nuraeni. dkk (2019) ‘Peningkatan Kadar Hemoglobin melalui Pemeriksaan dan


Pemberian Tablet Fe Terhadap Remaja yang Mengalami Anemia Melalui “Gerakan
Jumat Pintar"’, Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Vol.5, No.1, pp. 200–221.

Pratiwi, I. (2020) Gambaran Pengetahuan Calon Pengantin Wanita Tarhadap Gizi


Prakonsepsi di KUA Kecamatan Rembang Kab Muara Enim tahun 2019. Universitas
Ngudi Waluyo.

Rahayu, D. E. (2020) ‘Efektifitas Pemberian Jus Jambu Terhadap Kadar Hb Ibu


Hamil TM II dengan Anemia’, Jurnal Pendidikan Kesehatan, Vol. 6, No.1
Sawitri (2012) ‘Gambaran Persepsi Petugas Puskesmas dan Petugas KUA Dalam
Pelaksanaan Program Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)Pada Calon Pengantin Wanita di
Kota Tangerang Selatan Tahun 2011’, Kesehatan Reproduksi, Vol. 3, No.1

Anda mungkin juga menyukai