Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PRANIKAH PADA Nn. S 23 TAHUN DENGAN KIE


IMUNISASI TT CALON PENGANTIN
DI PUSKESMAS DANASARI KABUPATEN TEGAL

Untuk Memenuhi Tugas Praktik


Stage Pranikah

Oleh :

R SITI IVA RIFDA CHOMSIYAH


NIM : P1337424821624

PRODI PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG
2021/2022
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA PRANIKAH PADA Nn. S UMUR 23 TAHUN
DENGAN KIE IMUNISASI TT CALON PENGANTIN

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 11 Maret 2022
Waktu : 09.10 WIB
Tempat : Puskesmas Danasari

B. BIODATA
Nama :Nn. S Namapasangan :Sdr. M
Umur : 23tahun Umur :25tahun
Sukubangsa : Jawa/Indonesia Sukubangsa : Jawa/Indonesia
Agama :Islam Agama :Islam
Pendidikan :SMP Pendidikan :SD
Pekerjaan :Tidak Bekerja Pekerjaan :Pedagang
Alamat :Ds danasari 1/2 Alamat :Ds Gunungjati 1/2

C. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang
Pasien mengatakan ingin Kir kesehatan calon pengantin
2. Keluhan Utama
Pasienmengatakantidakadakeluhan
3. Riwayat Obstetri
Menarch : 14tahun Siklus :teratur, 28hari
Lamanya :6-7 hari Nyeri haid :Tidak ada
Banyaknya : 4 kali gantipembalut
Riwayat Kesehatan
a. Penyakit / kondisi yang
pernahatausedangdiderita :pasienmengatakantidakpernah dan
tidaksedangmenderitapenyakithipertensi, jantung, paru – paru, asma,
diabetes, TBC, HIV, hepatitis.
b. Riwayat penyakitdalamKeluarga
(menularmaupunketurunan) :pasienmengatakandalamkeluargatidakada
yang menderitapenyakithipertensi, jantung, paru – paru, asma, diabetes,
TBC, hepatitis.
4. Riwayat Imunisasi : Pernah/ Tidak Pernah*)
Jenis Tanggal
Keluhan Tempat Pemberian
Imunisasi Pelaksanaan

TT1 September 2006 - SD Danasari

TT2 September 2007 - SD Danasari

MR - - -

Varicella - - -

5. Rencana KB
Pasienmengatakansetelahmenikahtidakmenundakehamilan
6. PolaPemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
a. Pola Nutrisi
1) Makan
 Frekuensi makan pokok : 3 x perhari
 Komposisi :
 Nasi : 3 x @ 1 piring sedang
 Lauk : 3 x @ 1 potong sedang
Jenisnya : ikan, telur, tempe
 Sayuran : 3x @ 1 mangkuk sayur
Jenis sayuran : kangkung, sawi
 Buah : 4 x minggu
Jenis : pisang, pepaya
 Camilan : 2 x sehari
Jenis : biskuit
 Pantangan :tidakadapantanganmakanan
2) Minum
Jumlah total 6 - 7gelas perhari; jenis : air putih, teh
b. Pola Eliminasi
1) Buang Air Kecil
 Frekuensiperhari : 5 – 6 x warnakekuningan
 Keluhan/masalah :tidakadakeluhan
2) Buang Air Besar
 Frekuensiperhari : 1 x ; warnakecoklatan, lembek
 Keluhan/masalah :tidakadakeluhan
c. Pola Persnoal Hygiene
 Mandi 2 x sehari
 Keramas 3 x seminggu
 Gosokgigi 3 x sehari
 Ganti pakaian 2 x sehari; celanadalam 2 x sehari
d. Pola Istirahat/ Tidur
 Tidurmalam 6 jam
 Tidursiangkadang-kadang
 Keluhan/masalah : tidak ada keluhan
e. Aktivitas Fisik dan Olahraga
 Aktivitasfisik (bebanpekerjaan) :mengerjakan pekerjaan rumah
 Olah raga :senam 1 x seminggu
f. Kebiasaan yang Merugikan Kesehatan
 Merokok : pasientidakpernahmerokok
 Minumanberalkohol : pasientidakpernahminumberalkohol
 Obat-obatan : pasientidakpernahminum – minumanobat
selaindaridokter / bidan
 Jamu : pasientidakpernahminumjamu
 Sex bebas : pasientidakpernahberhubungan
7. Riwayat Psikososial Spiritual
a. Persiapan Acara Pernikahan
 Syarat pendaftaran pernikahan : sudahlengkap
 Penyesuaian cuti kerja : 0hari
 Tanggal – tanggal penting terkait pernikahan : 20 Maret 2022
b. Persiapan Membina Rumah Tangga
 Persiapan fisik/kesehatan( medical chek up, vaksin
 Persiapan Psikososial :
Perbedaan latar belakang budaya keluarga : tidakadaperbedaanbudaya
Perbedaan pendidikan :
tidakadaperbedaanpendidikanantarakeduacalonpengantin
c. Persiapan Psikologis
 Pengetahuan catin terhadap sifat pasangannya :
calonpengantinsudahmengetahuisifatpasangannya
 Cara berkomunikasi dengan pasangan :
calonpengantinberkomuikasilancar dan baik
 Mekanisme koping cara mengatasi masalah :
dalammengatasimasalahcalonpengantinsalingberkomunikasi
d. Persiapan Spiritual
 Cara catin melakukan ibadah beserta pasangannya
calonpengantinmelakukan ibadah denganbaik
e. Identifikasi Karakter
 Harapan /keinginan kebutuhan antar pasanganbisatinggalbersama
 Menanyakan kebiasaan catin : bekerja, bersantai di
rumahbersamakeluarga
f. Pernikahan ini diharapkanoleh Nona, pasangan, dan keluarga
g. Respon & dukungan keluarga terhadap pernikahan ini :
keluargamendukungpernikahanini
h. Rencana setelah menikah tinggal serumahdengansuami
i. Pengambil keputusan utama pernikahan dalam keluarga : ayah
j. Orang terdekat pasien : ibu dan ayah
k. Tingkat Pengetahuan
1) Hal – Hal yang Sudah Diketahui
Pasiensudahmengetahuikesehatanreproduksi dan seksual
2) Hal – Hal yang Belum Diketahui
Pasienmengatakanbelummengetahuitentangmanfaat
pemberianimunisasi TT catin dan jadwalimunisasi.
3) Hal – Hal yang ingin Diketahui
Pasienmengatakaningin mengetahuitentangmanfaat
pemberianimunisasi TT catin dan jadwalimunisasi

D. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum : baik
2) Kesadaran : composmentis
3) Tekanan Darah : 110/70 mmHg
4) Suhu /T : 36,7°C
5) Nadi : 80kali/menit
6) RR : 22 kali/menit
7) BB : 52 Kg
8) PB : 151 cm
9) LILA : 25 cm
b. Status Present
Kepala :bersih, tidakadaketombe, tidakadaluka
Muka :tidakpucat, simetris, tidakodema
Mata :simetris, konjungtivamerahmuda, skleraputih
Hidung :bersih, tidakadapolip, tidakbernafascupinghidung
Mulut :bibirlembab, tidakada stomatitis, tidakada caries gigi
Telinga :simetris, tidakadaserumen
Leher :tidakadapembesarankelenjartiroid
Ketiak :tidakadapembesarankelenjarlimfe
Dada :simetris, tidakadaretraksidinding dada
Abdomen :tidakadalukabekasoperasi
Genetalia :tidakdilakukanpemeriksaan
Punggung :tidakadakelainan
Anus :tidakdilakukanpemeriksaan
Ekstremitas atas :simetris, tidakodema, tidakadakelainan, turgor kulit
kembali cepat
Ekstremitas bawah :simetris, tidakodema, tidakadakelainan, turgor
kulitkembalicepat
c. Status Obsterti
Muka : tidakpucat, tidakodema, simetris
Mammae : simetris, tidakadabenjolan
Abdomen : tidakadalukabekasoperasi
Genetalia : tidakdilakukanpemeriksaan
2. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Darah Rutin : Hb 12 g/dl
b. Pemeriksaan Darah yang Dianjurkan : HIV/AIDS ( Non Reaktif ),
Golongan darah (B)
c. Pemeriksaan Urin : Test Kehamilan ( Negatif )

E. ANALISA
DiagnosaKebidanan
Nn. Sumur 23tahuncalonpengantinsehat
Masalah :Tidak ada
Kebutuhan : KIE tentangpemberian imunisasai TT

F. PENATALAKSANAAN
Tanggal :11 Maret 2022 Jam : 09.10 WIB
1. Memberitahukepadapasienmengenaihasilpemeriksaansecaraumumkeadaanbai
k, tanda – tanda vital dalambatas normal,
Hasil :pasienmengetahuihasilpemeriksaan
2. Menjelaskankepadapasienbahwacalonpengantinwajibmelakukanpemeriksaank
esehatanpranikahsepertimelakukanimunisasi TT bagicalonpengantin.
Imunisasi TT merupakansuatutindakanmemasukkan tetanus toksoid yang
telahdinonaktifkan. Bertujuansebagaipencegahan dan perlindungandiri yang
amanterhadappenyakit tetanus yang dilakukandenganpemberian 5
dosisimunisasi TT untukmencapaikekebalanpenuh. Selain itu juga
sebagaipersiapankehamilan agar dalampersalinannyanantibayitidakmengalami
tetanus.
MenurutYunica (2014) dalampenelitiannya yang berjudulHubungan Antara
Pengetahuan dan UmurdenganKelengkapanImunisasi Tetanus Toxoid (TT)
pada Ibu Hamil di Desa Sungai DuaKecamatan Rambutan
KabupatenBanyuasinTahun 2014 memnyebutkanbahwapenyakitinfeksi dan
Tetanus Neonatorum sebenarnyadapatdicegahdenganimunisasi Tetanus
Toxoid (TT) yang lengkap pada wanitausiasubur (WUS) dan wanitahamil.
Seorangwanita yang sudah di imunisasi TT lengkapdengan interval 4-6
minggudiharapkanmempunyaikekebalanterhadap tetanus selama 3 tahun.
Hasil :pasienmengertidengantujuanpemberianimunisasi TT yang
telahdijelaskan.
3. Memberikanpenjelasankepadapasienmengenaitujuanimunisasi TT
yaituuntukmencegahpenyakit tetanus toksoid dan
menjelaskankepadapasienbahwaimunisasi TT
bagicalonpengantindilakukansebanyaksatukali ,karenawaktu SD sudah di
berikan 2 kali
Hasil :pasienmengertitentangpemberianimunisasi TT yang telahdijelaskan
oleh petugas
4. Menjelaskankepadapasienbahwauntukcalonpengantinwajibdilakukanpemeriks
aanlaboratoriummeliputipemeriksaan Hb,HIV/AIDS, PP Test dan
Golongandarah. Tujuannyauntukdeteksidiniadanya anemia, penyakitmenular,
penyakitkelamin, kerusakanfungsihati dan adanyakehamilan di luar nikah
sertamenganjurkanpasienkelaboratoriumuntukpemeriksaan.
Penelitian yang dilakukan oleh AsepSaepullah, Mohammad Rana, dan Irfan
Dzikri Abdillah pada tahun 2019 dapatdijelaskanbahwa pada
pelaksanaannyatesHV/AIDSmenjadisalahsatusyaratadministrasidalamperkawi
nan di kantor KUA.
ApabiladarihasiltestersebutreaktifataupositifHIVmakapihakpuskesmasakanme
nghubungilangsung orang yang bersangkutan dan
akandilakukankonselinglanjutansecaraintensife. Ada
beberapamanfaatdilakukannyates HIV/AIDS terhadapcalonpengantin di KUA
KecamatanLemahwungkuk Kota Cirebon yaitumenghindari dan
pencegahanpenularan HIV/AIDS dan IMS (InfeksiMenularSeksual), menjaga
dan mendapatkanketentramanrumahtangga(Saepullah, Rana, & Abdillah,
2019).
Hasil :pasienmengerti dan pahamsertabersediauntukdiperiksalaboratorium
Tegal, 11 Maret 2022
Pembimbing Klinik Praktikan

Eva Endraningsih,Amd.Keb R Siti Iva Rifda Chomsiyah


NIP.1978012192008012008 NIM. P1337424821624

Mengetahui
Pembimbing Institusi

Khobibah, S.SiT, M.Kes


NIP.196406221984092001
CATATAN PERKEMBANGAN

PUSKESMAS DANASARI NO.RM


Nama Pasien: Nn. S
Nama Bidan:
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/jam CATATAN Namada
PERKEMBANGAN (SOAP) n Paraf
14 Maret 2022 1. Subyektif
10.10 WIB Kunjungankerumahpasien

2. Obyektif
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu/T : 36 0C
RR : 22 x/menit
c. Status Present :dalambatas normal, tidakadakelaian
d. Status obstetric :
Muka: tidakpucat, tidakodema, simetris
Mammae:simetris, tidakadabenjolan
Abdomen: tidakadalukabekasoperasi
Genetalia : tidakdilakukanpemeriksaan
e. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukanpemeriksaan
3. Analisa
DiagnosaKebidanan
Nn. Sumur 23tahuncalon pengantin sehat
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : KIE tentangperencanaanpranikah
4. Perencanaan
1) Memberitahukepadapasienmengenaihasilpemeriksaan
bahwasecaraumumkeadaanbaik, tanda – tanda vital
dalambatas normal
Hasil :pasienmengetahuihasilpemeriksaan
2) Memberikankonselingkelascatintentangkesehatanrepr
oduksipranikah, yaitu :
a. Konseppernikahan
b. Hakreproduksi dan seksual
c. Persiapanpranikah
d. Tindakkekerasan yang mengganggupernikahan
e. Solusi mengatasitindakankekerasan
f. Bentukketidaksetaraan gender dalamrumahtangga
g. Organ reproduksiperempuan dan organ
reproduksilaki-laki
h. Kehamilan ideal, Metode kontrasepsi, Proses
kehamilan
i. Informasitentangkehamilan, termasuktanda-
tandakehamilan, memeriksakankehamilan,
menjagakehamilan, menu
makananselamakehamilan, tandabahayakehamilan,
kondisiemosionalibuhamil, tips relaksasiibuhamil.
j. Masa suburseorangperempuan,
yaitudekatdenganpertengahansiklushaid (14
harisebelumhaidberikutnyaatauantarakeduawaktud
arisiklusterpanjangdikurang 11 dan
siklusterpendekdikurangi 18, jadiperkiraan masa
suburNn. MN pada siklusharike- 9 s.d. 22)
atauterdapattanda-tandakesuburan, diantaranya:
k. Peningkatansuhutubuh ±0,5 0C.
l. Pembesaran pada payudara, dapatdisertai rasa
nyeri/tidaknyaman.
m. Perubahancairanserviksmenjadilebihbanyak,
bening dan teksturnyalicin.
n. Tanda-tandapersalinan, persalinan di
tolongtenagakesehatan, perawatanpascapersalinan,
IMD dan ASI eksklusif, manfaat ASI
o. IMS (InfeksiMenularSeksual), Penularan
HIV/AIDS, Kanker pada perempuan,
kehidupanseksualsuamiisteri
Hasil :catinmengertidan paham penjelasan yang
diberikan oleh petugas
3) Menganjurkankepadapasienuntukmemeriksakankeseh
atanapabilaadakeluhan.
4) Hasil :pasienbersediamelakukananjuran yang
diberikan
PEMBAHASAN

Pada kasusiniNn. S dan Sdr. Msedangmelakukanpersiapanpernikahan.


Berdasarkanpengkajian data subyektifdiperolehbahwaNn. Sberusia 23tahun dan Sdr.
Mberusia25tahun. Menurut BKKBN (2017), umur ideal yang matangsecarabiologis
dan psikologisadalah 20 – 25 tahunbagiwanita dan umur 25 – 30 tahunbagipria,
sehingga Klien S dan Sdr. Mtermasukpasangandenganusia yang sudah sangat
matangatauterbilangsudahberumuruntukmenikah.
Walupunumurmerakatelahmelewatiumur ideal untukmenikah,
namunPrawirohardjomengatakanbahwausiareproduksisehat dan amanuntukkehamilan
dan persalinanadalah 20-35 tahun. Hal inidikarenakan pada usia<20 tahunsecarafisik
dan mental ibubelumkuat yang memungkinkanberisikolebihbesarmengalami anemia,
pertumbuhanjaninterhambat, dan persalinanprematur. Sedangkan pada usia ≥35
tahunkondisifisikmulaimelemah yang memicuterjadinyaberbagaikomplikasi pada
kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Begitupunpria, disarankanuntukmenikah pada
usiakurangdari 40 tahun, karena di atasusiatersebutmotilitas, konsentrasi, volume
seminal, dan fragmentai DNA
telahmengamipenurunankualitassehinggameningkatkanrisikokecacatanjanin (RSUA,
2013).Dalam
riwayatpsikososialdidapatkanbahwakeduacalonpengantinsudahsiapsecara mental
untukmenikah dan tidakmenundakehamilansetelahmenikah,
bahkaninginsegeramemilikianak. Keputusan yang dibuat oleh
keduacalonpengantinsudahtepat.

Usia juga dapatmenimbulkanresikosaatkehamilan. Menurut penelitian yang


dilakukan oleh Wiyastuti an Susilawati (2007) di Rumah Sakit Umur Daerah
Palembang Bari (2007), didapatkanhasilresikoplasenta previa pada ibu yang
usianyakurangdari 20 tahun dan lebihdari 35 tahun, dua kali
lipatjikadibandingkandenganibu yang usianyaantara 20 tahunsampai 35 tahun. Dari
penelitianAbdat (2010) di Rumah Sakit Dr Moewardi Surakarta
didaptkanhasilbahwaresikoplasenta previa pada multipara 2,53 kali
jikadibaningkandengan primipara.

Pada
riwayatmenstruasidiperolehbahwacalonpengantinwanitamemilikisiklushaid28haritera
turtiapbulan, lama sekitar6-7 hari, tidak adanyerihaid, adanyeripinggang dan mood
swing 1-2 harisebelummenstruasi. Siklusmenstruasi pada wanita normal
berkisarantara 21-32 hari dan hanya 10-15% yang memilikisiklusmenstruasi 28 hari
(Proverawati&Misaroh, 2009). Sedangkanuntuk lama
menstruasinormalnyaberlangsung 3-7 hari (Ramaiah, 2006),
sementaraitumenurutProverawati dan Misaroh (2009) lama
menstruasiberlangsungselama 3-5 hari dan ada juga yang 7-8
hari.Dengandemikiantidakadagangguan pada Nn. Sterkaitmenstruasi.Bila
ditemukangangguanmenstruasi, baiksiklus, lama menstruasi, nyerihaidberlebihan,
makadapatberakibat pada gangguankesuburan, abortus berulang, ataukeganasan.
Adapun fluor albus yang kadang-kadangdialamiNn. Smemilikisifatbening, sebelum
dan setelahmenstruasi, tidakgatal, tidakberbaumerupakanfisiologisatau normal.
Sebagaimanadiungkapkan oleh Saifuddin (2010) bahwakeputihan normal
adalahtidakberbau, berwarnaputih, dan tidakgatalapabilaberbau, berwarna, dan
gataldicurigaiadanyakemungkinaninfeksialat genital.MenurutpenelitianNikmah
(2018) keputihan yang terjadicenderungdisebabkan oleh
masihminimnyakesadaranuntukmenjagakesehatanterutamakesehatan organ
genitalianya. Selain itu, keputihanseringdikaitkandengankadarkeasamandaerahsekitar
vagina, bisaterjadiakibat pH vagina tidakseimbang. Sementarakadarkeasaman vagina
disebabkan oleh duahalyaitufaktor internal dan faktoreksternal. Faktor eksternalantara
lain kurangnya personal hygiene, pakaiandalam yang ketat, dan penggunaan WC
umum yang tercemarbakteriClamydia.

Riwayat kesehatankeluargatidakditemukan pada Nn. S. Beberapapenyakit yang


dapatditurunkanialahhipertensi dan diabetes mellitus. (Cunningham, 2012). Sebagian
besarwanitadenganhipertensikronisdapatmengharapkankelahiranseorangbayi yang
normal dan sehat. Sasaranutama pada
periodeprakonsepsiialahmenghindaraipenggunaanpenghambat ACE dan
antogonisreseptor angiotensin. Wanita harusdiberipendidikankesehatantentangrisiko
pereeklampsia dan hambatanpertumbuhanjanin.Padalaki-
lakitekanandarahtinggidapatmenyebabkanmasalahgangguanereksibaiksecaralangsung
maupunkarenaefeksampingobat (Varney, 2007). Denganmengetahuigejala dan
faktorrisikohipertensi dan diabetes mellitus
diharapkanketurunanpenderitadapatmelakukanpencegahandenganmodifikasi
diet/gayahidup, sepertipolamakanseimbang, olahragarutin, menghindari stress,
olahragarutin, dan cekkesehatansecararutinsehinggadapatterhindardarihipertensi dan
diabetes mellitus maupunkomplikasinya (Kemenkes, 2014). Oleh karenaitu,
keduacatindianjurkanuntukpolamakanseimbang, mengurangimakanan yang
mengandungkolesterol, kadar garam natrium dan kadar gula tinggi,
mengurangimakanancepatsaji, mencegah stress berlebihan,
menghentikankebiasanmerokok, melakukanolahragasecararutin, dan
kontolkesehatansecararutin.

Pada data objektif, Nn. Smemiliki Lila 25 cm yang termasukdalamkategorinon


KEK. Sedangkan, ambangbatas LILA WUS denganrisiko KEK di Indonesia adalah
23,5 cm.MenurutpenelitianMulyati (2013) Kurang
EnergiKronismerupakankeadaandimanaseseorangmenderitaketidakseimbanganasupa
ngizi (energi dan protein) yang berlangsungmenahun.
Seseorangdikatakanmenderitarisiko Kurang EnergiKronisbilamana LILA
(LingkarLengan Atas) < 23,5 cm berartirisikoKekuranganEnergiKronis dan ≥ 23,5
cm berartitidakberisikoKekutanganEnergiKronis (Lubis, 2003; h. 6). Status
KekuranganEnergiKronissebelumkehamilandalamjangkapanjang dan
selamakehamilanakanmenyebabkanibumelahirkanbayidenganberat badan lahirrendah.
Di sampingitu, akanmengakibatkan anemia pada bayibarulahir, mudahterinfeksi,
abortus, dan terhambatnyapertumbuhanotakjanin (Supariasa, 2016).
Menurutpenelitian yang dilakukan oleh Pramantya (2012)
memberikanhasilbahwaterdapatpengaruhdaricitratubuhterhadapasupanmakan yang
menyebabkanterciptanyahubungan yang berkebalikanantaraasupanmakandengan
status gizi. Hal inididukung oleh data yang menunjukkanbahwa pada kelompoksubjek
yang tidakpuas, rata-rata
asupanmakannyalebihrendahdibandingkandengankelompoksubjek yang puas.
Responden yang tidakpuasterhadapcitratubuhnyacenderungmemiliki status gizilebih,
sehingga pada kelompoksubjekdengan status gizilebih rata-rata
asupanmakannyamalahcenderunglebihrendah. Pengambilan data mengenaicitratubuh
dan asupanmakanmemilikikerangkawaktu (time frame) yang samayaitudalam 1
bulanterakhir,
sehinggapengaruhfaktorpencitraantubuhterhadapasupanmakandapatterjadi.
Untukitusebagaitenagakesehatansebaiknyamenekankanpentingnya status gizi yang
baikuntukmempersiapkankehamilan di masa yang akandatang.
Status nutrisi pada
wanitapranikahperludikajikarenaberhubungandengankesehatanreproduksi.Kegagalan
mengkonsumsi diet yang adekuatdalam masa
remajapranikahdapatmenyebabkankematanganseksualterlambat yang
berpengaruhterhadapkesehatanreproduksiketikawanitamemasukifasepernikahan.
Mempertahankan status nutrisi yang baik, mencapaiberat badan ideal,
mengontrolgangguanmakan, dan mengembangkankebiasaan diet nutrisi yang
seimbang, dapatmembantumempertahankankesehatansistemreproduksi
(Soetjiningsih, 2010). Jika IMT > 30 kg/m2, dapatmeningkatkankomplikasi pada
kehamilansepertipreeklamsi, diabetusgestasional, kelainankongenital,persalinan
preterm, dan lain-lain (Lisa, dkk, 2015).
Setelahdilakukanpengkajian data subjektif dan objektif,
makadilakukananalisisterhadapNn. Sdenganpersiapanpernikahan dan
perencanaankehamilan. Penatalaksanaan yang diberikan pada Nn.
Sdiantaranyadenganpemberiankonselingpranikah yang
didalamnyameliputitentangkesehatanreproduksi, khususnyapersiapankehamilan dan
masa subur.Pengetahuantentang masa subur pada
pasangancalonpengantindenganperencanaankehamilansangatlahpenting.Karenamasa
suburadalahsuatu masa dalamsiklusmenstruasiperempuan di mana terdapatsel ovum
yang siapdibuah,
sehinggabilaperempuantersebutmelakukanhubunganseksualmakadimungkinkanterjadi
kehamilan (Indriarti, dkk, 2013).
Selain itu, KIEimunisasi TT Nn. S. Hal
tersebutdilakukanpendidikankesehatansebagaipengetahuandalamupayapencegahan
dan perlindunganterhadappenyakit tetanus,
sehinggaakanmemilikikekebalanseumurhidupuntukmelindungiibu dan
bayiterhadappenyakit tetanus. Pemberianimunisasi tetanus toxoid (TT)
dilakukanuntukmencapai status T5 hasilpemberianimunisasidasar dan lanjutan. Status
T5 sebagaimanadimaksudditujukkan agar wanitausiasuburmemilikikekebalanpenuh.
Dalam hal status imunisasibelummencapai status T5 saatpemberianimunisasidasar
dan lanjutan, makapemberianimunisasi tetanus toxoid dapatdilakukansaat yang
bersangkutanmenjadicalonpengantin (Kemenkes, 2017).
MenurutYunica (2014) dalampenelitiannya yang berjudulHubungan Antara
Pengetahuan dan UmurdenganKelengkapanImunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada Ibu
Hamil di Desa Sungai DuaKecamatan Rambutan KabupatenBanyuasinTahun 2014
memnyebutkanbahwapenyakitinfeksi dan Tetanus Neonatorum
sebenarnyadapatdicegahdenganimunisasi Tetanus Toxoid (TT) yang lengkap pada
wanitausiasubur (WUS) dan wanitahamil. Seorangwanita yang sudah di imunisasi TT
lengkapdengan interval 4-6 minggudiharapkanmempunyaikekebalanterhadap tetanus
selama 3 tahun.
Pendidikan kesehatan yang diberikanselanjutnyayaitumengenaikebutuhannutrisi
pada masa pranikah. Manfaat zatgiziuntukmemeliharakesuburan,
meningkatkankualitassperma, memantau dan mengusahakanberat badan ideal,
kebutuhan (zink dan zatbesi, protein, asamfolat, vitamin E, vitamin B12) tercukupi,
menciptakankualitasgenerasipenerus yang lebihbaik. Menganjurkanpasienmakan –
makanan yang bergizi (nasi, lauk, sayur, buah), mencukupikebutuhancairandengan
minimal 1,5 liter
perhari ,menganjurkanpasienunrukmemperbanyakmakansayuranberwarnahijautua,
kacang-kacangan, dagingmerah, hatiayam dan tidakpantangmakanan.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M., Baziad, A., & Prabowo, P. (2011). Ilmu Kandungan. PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo.

Harnani, Y., Marlina, H., & Kursani, E. (2015). Teori Kesehatan Reproduksi
(Cetakan Pe). Penerbit Deepublish.

Hartanto, H. (2010). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Sinar Harapan.

Kemenkes, K. (2019). Strategi Penurunan AKI dan Neonatal.


https://kesmas.kemkes.go.id/portal/konten/~rilis-berita/021517-di-rakesnas-
2019_-dirjen-kesmas-paparkan-strategi-penurunan-aki-dan-neonatal

Kemenkes, R. (2017). Profil Kesehatan Indonesia 2017 (Vol. 1227, Issue July).
https://doi.org/10.1002/qj

Kementrian Kesehatan RI. (2015). Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Calon
Pengantin. Kementrian Kesehatan RI.

Nikmah, U. S., & Widyasih, H. (2018). Personal Hygiene Habits dan Kejadian Flour
Albus Patologis pada Santriwati PP AL-Munawwir, Yogyakarta. Media
Kesehatan Masyarakat Indonesia, 14(1), 36.
https://doi.org/10.30597/mkmi.v14i1.3714

Nisa, L. S., Sandra, C., & Utami, S. (2018). Penyebab Kejadian Kekurangan Energi
Kronis pada Ibu Hamil Risiko Tinggi dan Pemanfaatan Antenatal Care Di
Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Jember. Jurnal Administrasi Kesehatan
Indonesia, 6(2), 136. https://doi.org/10.20473/jaki.v6i2.2018.136-142

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta.

Perpres, R. (2020). Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 18 Tahun 2020


tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024.
http://www2.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/Pengamanan rokok bagi
kesehatan.pdf

Yunica, J. A. (2015). Hubungan antara pengetahuan dan umur dengan kelengkapan


imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamil di Desa Sungai Dua Kecamatan
Rambutan Kabupaten Banyuasin tahun 2014. Jurnal Kedokteran Dan
Kesehatan, 2(1), 93–98.
http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk/article/view/2538

Anda mungkin juga menyukai