Oleh :
Semarang , 2022
A. TinjauanTeoriMedis
1. FilosofiPernikahan
Akad/janjinikah yang diucapkan atas namaTuhan Yang
MahaEsayangmerupakanawalarikesepakatanbagicalonpengantinuntuksalingm
emberikesepakatanbagicalonpengantinuntuksalingmemberiketenangan
(sakinah) denganmengembangkanhubungan atas dasar cinta dan kasih
(mawadahwarahmah). PenyebutannamaTuhan Yang Maha Esa
dalamakad/janjipernikahanberartibahwadisampingsalingbertanggungjawabana
tarasatudengan yang lain, suamiisteri juga bertanggungjawab pada Tuhan
Yang Maha Esa atas segala yang ilakukandalamperan dan
fungsimerekasebagaisuamiisteri(Kementrian Kesehatan RI, 2015).
Menuruthukumadatsuatupernikahanmerupakanurusankerabat/
urusanmasyarakat, urusanpribadisatu sama laindalamhubungan yang berbeda-
beda, ataumerupakansalahsatu cara untukmenjalankanupacara-upacara yang
banyakcorakragamnyamenuruttradisimasing-masing. Hukum agama secara
umummenyatakanpernikahansebagaisuatuperbuatan yang suci (sakramen,
samskara) yaitusuatuperikatan antara duabelahpihakyaitupihakpria dan
pihakwanitadalammemenuhiperintah dan anjuranTuhan Yang Maha Esa, agar
kehidupankeluarga dan berumahtanggasertaberkerabat bisa
berjalandenganbaiksesuaidengananjuranagamanya, sedangkanhukum islam
menyatakanpernikahansebagaiakadataupersetujuan antara calonsuami dan
calonistrikarenanyaberlangsungmelaluiijab dan qobulatauserahterima. Apabila
akadnikahtersebuttelahdilangsungkan, makamerekatelahberjanji dan
bersediamenciptakanrumahtangga yang harmonis,
akansehidupsematidalammenjalanirumahtanggabersama-sama (Puspatasari,
2006).
2. InformasiPranikah
a. KesehatanReproduksi
Dalammelakukanperanmerekasebagaipasangan, seorangsuami dan
istriharuslahmemilikikesehatanlahir dan batin yang baik.
Salahsatuindikasibahwacalonpengantin yang
sehatadalahbahwakesehatanreproduksinyaberada pada kondisi yang baik.
Kesehatanreproduksiadalahkeadaan yang
menunjukkankondisikesehatanfisik, mental, dan
sosialseseorangdihubungkandenganfungsi dan
prosesreproduksinyatermasuk di
dalamnyatidakmemilikipenyakitataukelainan yang
mempengaruhikegiatanreproduksitersebut.
Dalamkesehatanreproduksipembagianperansosialperempuan dan
laki-lakimempunyaipengaruh besar terhadapkesehatanperempuan dan laki-
laki. Peransosiallaki-laki dan
perempuanitusemakindirasakandalamkesehatanreproduksi.
Masalahkesehatanreproduksidapatterjadisepanjangsiklushidupmanusia,
misalnyamasalahpergaulan bebas pada remaja, kehamilanremaja, aborsi
yang tidak aman, kurangnyainformasitentangkesehatanreproduksi.
Status/posisiperempuan di
masyarakatmerupakanpenyebabutamamasalahkesehatanreproduksi yang
dihadapiperempuankarenamenyebabkanperempuankehilangankendaliterha
dapkesehatan, tubuh dan fertilitasnya.
Perempuanlebih rentan dalammenghadapirisikokesehatanreproduksi,
sepertikehamilan, melahirkan, aborsi yang tidak aman, dan
pemakaianalatkontrasepsi. Karenastrukturalatreproduksinya,
perempuanlebih rentan secara sosialmaupunfisikterhadappenularan IMS,
termasuk HIV-AIDS.
Masalahkesehatanreproduksitidakterpisahkandarihubunganlaki-laki dan
perempuan. Namunketerlibatan, motivasi, sertapartisipasilaki-
lakidalamkesehatanreproduksimasihsangatkurang. Laki-laki juga
mempunyaimasalahkesehatanreproduksi, khususnya yang berkaitandengan
IMS termasuk HIV-AIDS.
Karenaitudalammenyusunstrategiuntukmemperbaikikesehatanreproduksih
arusdiperhitungkan pula kebutuhan, kepedulian, dan tanggungjawablaki-
laki. Walaupunkorbankekerasanadalahperempuan dan laki-laki,
perempuan pada dasarnyalebih rentan
terhadapkekerasanatauperlakuankasar, yang pada dasarnyabersumber pada
subordinasiperempuanterhadaplaki-lakiatauhubungangender yang
tidaksetara.
b. HakReproduksi dan Seksual
Keduacalonpengantinmempunyaikebebasan dan hak yang sama dan
secara
bertanggungjawabdalammemutuskanuntukberapajumlahanakmereka,
jarakkelahiran antara anaksatudengan yang kedua dan
seterusnyasertamenentukanwaktukelahiran dan dimana
anaktersebutdilahirkan. HakRerpoduksi dan seksualmenjaminkeselamatan
dan keamanancalonpengantin,
termasukdidalamnyamerekaharusmendapatkaninformasi yang
lengkaptentangkesehatanreproduksi dan seksual,
sertaefeksampingobatobatan, alat dan tindakanmedis yang
digunakanuntukmengatasimasalahkesehatanreproduksi.
Informasi yang diterimaharus bisa
membuatcalonpengantinmengertitentanginformasi yang
diberikansehinggadapatmembuatkeputusantanpaterpaksa. Calonpengantin
juga berhakuntukmemperolehpelayanan KB yang aman, efektif,
terjangkau, dapatditerima, sesuaidenganpilihantanpapaksaan.
Pihakperempuanberhakmendapatpelayanankesehatan yang dibutuhkan
yang memungkinkannyasehat dan selamatdalammenjalanikehamilan dan
persalinan, sertamemperolehbayi yang sehat.
Hubungansuamiistriharusdidasaripenghargaanterhadappasanganmasing-
masing dan dilakukandalamkondisi dan waktu yang
diinginkanbersamatanpaunsurpemaksaan, ancaman dan kekerasan.
Hakreproduksi juga mencakupinformasi yang mudah, lengkap, dan
akurattentangpenyakitmenularseksual, agar perempuan dan laki-
lakiterlindungidariinfeksimenularseksual (IMS) serta dan
memahamiupayapencegahan dan penularannya yang
dapatberakibatburukterhadapkesehatanreproduksilaki-laki, perempuan dan
keturunannya.
c. Organ Reproduksi
1) Organ Reproduksi Perempuan
a) Ovarium (IndungTelur)
Organ yang terletak di kiri dan kananrahim di ujungsalurantelur
(fimbrae/umbai-umbai) dan terletak di ronggapinggul,
indungtelurberfungsimengeluarkanseltelur (ovum),
sebulansekaliindungtelurkiri dan kanansecara r
bergiliranmengeluarkanseltelur. Sel teluradalahsel yang dihasilkan
oleh indungtelur yang dapatdibuahi oleh
spermasehinggaterjadikonsepsi (pembuahan). Bila tidakdibuahi,
seltelurakanikutkeluarbersamadarahsaatmenstruasi.
b) Tuba Fallopii (SaluranTelur)
Saluran di kiri dan kananrahim yang berfungsiuntukmengantar
ovum dariindungtelurmenujurahim
c) Fimbrae (umbai-umbai)
Dapat di analogikandenganjari-jaritangan, umbai-
umbaiiniberfungsiuntukmenangkapseltelur yang
dikeluarkanindungtelur.
d) Uterus (rahim)
Merupakantempatjaninberkembang, bentuknyasepertibuah pir dan
beratnormalnyaantara 30-50 gram. Pada saattidakhamil,
besarrahimkuranglebihsebesartelurayam kampung,
dindingnyatediridari:
(1) Lapisan parametrium merupakanlapisan paling luar dan yang
berhubungandenganronggaperut.
(2) Lapisan myometrium merupakanlapisan yang
berfungsimendorongbayikeluar pada proses persalinan
(kontraksi)
(3) Lapisan endometrium
merupakanlapisandalamrahimtempatmenempelnyaseltelur
yang sudahdibuahi. Lapisaniniterdiridarilapisankelenjar yang
berisipembuluhdarah
e) Serviks (leherrahim)
Bagian rahim yang berbatasandengan vagina. Pada
saatpersalinantiba, leherrahinmembukasehinggabayidapatkeluar.
f) Vagina (liang senggama)
Merupakansebuahsaluranberbentuksilinderdengan diameter depan
± 6,5 cm dan dindingbelakang ± 9 cm yang
bersifatelastisdenganberlipatlipat. Fungsinyasebagaitempat penis
beradasaatbersanggama, tempatkeluarnyamenstruasi dan bayi.
g) Klitoris (kelentit)
Merupakan organ kecil yang paling
pekarangsangandibandingdenganbagian-
bagianalatkelaminperempuan yang lain.
Klitorisbanyakmengandungpembuluhdarah dan syaraf
h) Labia (bibirkemaluan)
Terdiridariduabibir, yaitubibirbesar(labia mayor) dan bibirkecil
(labia minor)
2) OrganReproduksiLaki-laki
1) Terjadikompetisikebutuhanzatgiziantararemajadenganjanin yang
dikandungnya.
2) Kekuranganzatgiziakanmenyebabkantubuhrentanterhadappenyakit.
3) Organ reproduksiremajamasihdalam proses tumbuhkembang,
sepertipanggul yang belumberkembangmaksimal (panggulsempit) yang
akanmenyulitkan proses persalinan.
4) Mental remaja yang
belumsiapmenjadiseorangibumengakibatkanpolaasuh yang tidakbaik.
c. Pencegahan KEK
1) Meningkatkankonsumsimakananbergizi, yaitu :
a) Makan makanan yang
banyakmengandungzatbesidaribahanmakananhewani (daging, ikan,
ayam, hati, telur) dan bahanmakanannabati (sayurberwarnahijautua,
kacang-kacangan,tempe).
b) Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyakmengandung
vitamin C (sepertidaunkatuk, daunsingkong, bayam, jambu, tomat,
jeruk dan nanas) sangat
bermanfaatuntukmeningkatkanpenyerapanzatbesidalam usus.
2) Menambahpemasukanzatbesidalamtubuhdenganmeminum tablet
penambahdarah. Guna mencegahterjadinyaresiko KEK pada
ibuhamilsebelumkehamilan (WUS) sudahharusmempunyaigizi yang
baik, misalnyadengan LILA tidakkurangdari 23.5 cm.
Beberapakriteriaibu KEK adalahberat badan ibusebelumhamil<42 kg,
tinggi badan ibu<145 cm, berat badan ibu pada kehamilan trimester III
<45 kg, Indeks Masa Tubuh (IMT) sebelumhamil< 17,00 dan
ibumenderita anemia (Hb <11 gr%).
d. Dampak KEK
1) Dampak pada Ibu
Gizi kurang pada ibuhamildapatmenyebabkanresiko dan
komplikasipada ibu, antaralain : anemia, perdarahan, berat badan
ibutidakbertambahsecara normal, dan terkenapenyakitinfeksi.
Sehinggaakanmeningkatkanangkakematianibu
2) Dampak pada Persalinan
Pengaruhgizikurangterhadap proses
persalinandapatmengakibatkanpersalinansulit dan lama, persalinan
premature atausebelumwaktunya, perdarahan postpartum,
sertapersalinandengantindakanoperasicaesarcenderungmeningkat.
3) Dampak pada Janin
Kurang gizi pada ibuhamildapatmempengaruhi proses
pertumbuhanjanin dan dapatmenimbulkankeguguran, abortus,
bayilahirmati,kematian neonatal, cacatbawaan dan lahirdengan BBLR.
e. Pathway KEK
LILA ≤ 23,5 cm
Faktor Tidak Langsung
Persediaan makanan tidak
cukup Faktor Langsung
Pola asuh yang tidak Konsumsi gizi yang tidak
memadai
Kekurangan Energi
cukup
Kesehatan lingkungan Kronik (KEK) Penyakit
tidak memadai.
6. Anemia
a. Pengertian
Anemia adalahsuatukeadaandimanakadar hemoglobin, hematokrit dan
seldarahmerahlebihrendahdarinilai normal sebagaiakibatdaridefisiensi
salah satuataubeberapaunsurmakananesensial (Arisman, 2010)
b. Penyebab
Anemia umumnyadisebabkan oleh perdarahankronik,gizi yang
burukataugangguanpenyerapannutrisi oleh
usus.Berikutinitigakemungkinandasarpenyebab anemia:
Konseling
a. Penghancuranseldarahmerah yang berlebihan
b. Kehilangandarah
c. Produksiseldarahmerah yang tidak optimal
c. Pencegahan dan Penanggulangan Anemia
Tindakan penting yang dilakukanuntukmencegahkekuranganbesiantara
lain:
1) Konselinguntukmembantumemilihbahan makanandengankadar
besi yang cukupsecararutin
2) Meningkatkankonsumsibesidarisumberhewanisepertidaging, ikan,
unggas, makananlautdisertaiminum sari buah yang mengandung
vitamin C (asamaskorbat) untukmeningkatkanabssorbsibesi dan
menghindariataumengurangiminum kopi, teh es, minumanringan
yang mengandungkarbonat dan minum susu pada saatmakan.
3) Suplementasibesi, merupakancarauntukmenanggulangi ADB di
daerahdenganprevalensitinggi. Pemberiansuplementasibesiada
remajadosis 1 mg/kgBB/hari
4) Untukmeningkatkanabsorbsibesi, sebaiknyasuplementasibesitidak
diberibersama susu, kopi, teh, minumanringan yang mengandung
karbonat, multivitamin yang mengandung phosphate dan kalsium.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, M., Baziad, A., & Prabowo, P. (2011). Ilmu Kandungan. PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo.
Briawan D.(2013). Anemia Masalah Gizi pada Remaja Wanita. Jakarta: EGC.
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Calon
Pengantin. Kementrian Kesehatan RI.
Nikmah, U. S., & Widyasih, H. (2018). Personal Hygiene Habits dan Kejadian Flour
Albus Patologis pada Santriwati PP AL-Munawwir, Yogyakarta. Media
Kesehatan Masyarakat Indonesia, 14(1), 36.
https://doi.org/10.30597/mkmi.v14i1.3714
Nisa, L. S., Sandra, C., & Utami, S. (2018). Penyebab Kejadian Kekurangan Energi
Kronis pada Ibu Hamil Risiko Tinggi dan Pemanfaatan Antenatal Care Di
Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Jember. Jurnal Administrasi Kesehatan
Indonesia, 6(2), 136. https://doi.org/10.20473/jaki.v6i2.2018.136-142
Putri, M. C., Angraini, D. I., & Hanriko, R. (2019). Hubungan Asupan Makan
Dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada Wanita Usia Subur (WUS)
di Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Journal
Agromedicine, 6(1), 105–113.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/2260/pdf
Stephanie, P., & Kartika, S. (2016). Gambaran Kejadian Kurang Energi Kronik Dan
Pola Makan Wanita Usia Subur di Desa Pesinggahan Kecamatan Dawan
Klungkung Bali 2014. E-Jurnal Medika Udayana, 5(6), 1–6.
Wardhani, P. I., Agustina, & Ery, M. (2017). Hubungan Body Image dan Pola Makan
Dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Remaja Putri SMAN Di Jawa
Barat. JPH Recode, 3(2), 127–139. http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE