PERKEMBANGAN KASUS
Identitas
Klien Suami
Alamat : Jln Kelinci, RT/RW : 10/05 Kelurahan Bakunase Kecamatan Kota Raja
1. Data Subjektif
a. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan hamil anak pertama tidak pernah keguguran, datang untuk
memeriksa kehamilannya dan saat ini ibu mengatakan tidak ada keluhan lain.
b. Riwayat haid
Menarche umur 14 tahun, siklus haid 28 hari, lamanya 3-4 hari, banyaknya 3-4x
ganti pembalut/hari, tidak ada nyeri haid, HPHT 01 Mei 2021, tafsiran partus 08
Februari 2022.
c. Riwayat keluarga berencana
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan pertama dan belum pernah menggunakan KB
d. Riwayat perkawinan
Status pernikahan sah, lamanya kawin 4 tahun, kawin pertama saat umur 28 tahun.
Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama dan tidak ada riwayat
Pada trimester 1, ibu melakukan pemeriksaan dua kali, satu kali dengan bidan
keluhan mual muntah, terapi yang di berikan kepada ibu adalah Kalk dan Fe, satu
kali dengan dokter pada tanggal 13 oktober 2021 tujuannya untuk mengetahui
Pada trimester II, ibu melakukan pemeriksaan dua kali dengan bidan, tidak ada
keluhan, terapi yang di berikan kepada ibu adalah SF, Vitamin C, Kalk.
Pada trimester III, ibu melakukan pemeriksaan tiga kali, dua kali dengan bidan
keluhan nyeri perut bagian bawah, tapi nyerinya hilang muncul dan sering BAK,
terapi yang di berikan kepada ibu adalah SF, Vitamin C, Kalk, satu kali dengan
dokter pada tanggal 05 februari 2022 tujuannya untuk mengetahui jenis kelamin
pada janin Ny.M. L. Imunisasi TT di dapatkan sebanyak dua kali pada tanggal 13
agustus 2021. Pergerakan janin dirasakan pertama kali yaitu pada usia kehamilan 16
minggu.
g. Riwayat kesehatan ibu
Ibu mengatakan ibu dalam keadaan sehat, tidak menderita anemia, hipertensi dalam
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit kronis seperti
jantung, hipertensi, jiwa, PMS, HIV/AIDS dan malaria, tidak ada penyakit
i. Kondisi psikososial
hasil musyawarah dalam keluarga, suami dan keluarga sangat senang dengan
kehamilan saat ini dan selalu memberi dukungan pada ibu selama kehamilan ini
Kebiasaan melahirkan dalam keluarga selalu ditolong oleh bidan, tidak ada
pantangan makanan atau kepercayaan yang berhungan dengan persalinan dan nifas
k. Riwayat sexual
Ibu mengatakan frekuensi berhubungan seksual sebelum hamil 2 kali /minggu dan
Jenis Makanan : Jenis makanan nasi, sayur, jagung, ubi, lauk pauk, frekuensi 3
kali/hari, nafsu makan baik, jenis minuman air putih lebih dari 8 gelas perhari dan
keramas rambut 2 kali/minggu, ganti pakian dalam 2 kali/hari, ganti pakian luar 2
kali/hari.
Pola eliminasi : BAK 3-4 kali/hari, warna jernih, bau khas amoniak, keluhan tidak
ada, BAB 1-2 kali/hari, warna kuning, bau khas feses, keluhan tidak ada.
komplikasi )
Penolong persalinan yaitu bidan, Biaya sudah disiapkan oleh suami dan ada
asuransi BPJS.
Pendonor sudah disiapkan, yaitu 2 orang anggota keluarga serta keluarga bersedia
2. Data obyektif
a. Pemeriksaan Umum
tanda vital TD 110 / 80 mmHg, suhu 370C, nadi 80x / menit, pernapasan 20x /
menit, tinggi badan 160 cm, berat badan sebelum hamil 55 kg, berat badan saat
b. Pemeriksaan fisik
Kepala : tidak ada benjolan, rambut bersih, tidak berkatombe, tidak rontok,
warna hitam, tidak kusam dan tidak kering,Wajah : eksperesi wajah ceria,
leordosis, tidak pucat, tidak ada oedema, tidak ada cloasma,Mata : bentuk
simetris, sklera putih. Hidung : tidak ada polip, secret. Telinga : simetris, tidak
ada serumen,Leher : tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjer thyroid,
kalenjer limfe dan tidak ada pembendungan vena jugularis,Abdomen : tidak ada
luka bekas operasi, tidak ada strie, tidak ada linea nigra, Ekstremitas :
ekstremitas atas (+) ekstremitas bawah (+), tidak ada varices, Genetalia dan anus
c. Pemeriksaan Obstetrik
TFU 3 jari dibawah proccesus xiphoideus, difundus teraba lunak, dan tidak
melenting. Disebelah kanan perut ibu teraba keras, datar dan memanjang seperti
papan dan sebelah kiri perut ibu teraba bagian-bagian terkecil. Bagian terendah
teraba keras, bulat dan melenting dan tidak dapat digoyang, kepala sudah masuk
PAP. MC Donal : 28 cm,2635 gram (TBBJ), Djj 145x / menit, teratur. Pada vulva
d. Pemeriksaan Penunjang
USG : Telah Dilakukan
f. Penatalaksanaan
dan janin dalam keadaan baik, tekanan darah 110 / 70 mmHg, nadi 80x /
menit, suhu 370C, RR 20x / menit, DJJ 145 kali / menit, posisi janin normal.
Ibu dan keluarga merasa senang dengan informasi hasil pemeriksaan yang di
sayuran hijau dan buah. Agar memenuhi kebutuhan gizi pada ibu dan
b) Istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam / hari dan tidur malam 7-8
ibu. Ibu menerima anjuran yang diberikan dan mau melakukan istirahat
yang cukup.
kali seminggu, sikat gigi 2 kali sehari dan ganti pakaian 2 kali sehari agar
ringan seperti berjalan santai di pagi hari. ibu menerima anjuran dan
bergerak dari biasanya, sakit kepala, pusing, nyeri perut bagian bawah
yang hebat, kejang. Jika ibu mengalami tanda bahaya segera kefasilitas
tanda bahaya kehamilan trimester III seperti janin kurang bergerak dari
b) Tanda-tanda persalinan seperti keluar lendir dan darah dari jalan lahir,
salah satu tanda persalinan yaitu keluar lendir dari jalan lahir, serta
di faskes yang di inginkan ibu dan yang akan menolong persalinan ibu,
siapkan kartu JKN, kendaraan yang akan mengantarkan ibu dan orang
yang akan mendampingi ibu saat persalinan, calon pendonor darah. Ibu
persalinan dan atau tanda tanda bahaya kehamilan. Ibu bersedia untuk
dikunjungi lagi sesuai jadwal yang ditentukan dan akan selalu memberikan
dilakukan.
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, ekspresi wajah ceria. TTV : suhu
36,5 °C, RR 18x / menit, TD110 / 80 mmHg, nadi 70x / menit, BB : 64 kg.
2) Pemeriksaan Fisik
Wajah : tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema, Mata:
conjungtiva merah muda, sclera putih, tidak ada oedema, Dada : payudara
simetris, aerola mammae, puting susu sudah ada ASI sedikit, Abdomen : tidak ada
strie, ada linea, ekremitas atas dan bawah : tidak ada oedama, tidak ada varises,
3) Pemeriksaan Obstetrik:
TFU 2 jari dibawah proccesus xiphoideus, difundus teraba lunak, dan tidak
melenting. Disebelah kanan perut ibu teraba keras, datar dan memanjang
seperti papan dan sebelah kiri perut ibu teraba bagian-bagian terkecil. Bagian
terendah teraba keras, bulat dan melenting dan tidak dapat digoyang, kepala
sudah masuk PAP. MC Donal : 30 cm, 2635 gram (TBBJ), Djj 145x / menit,
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
1) Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu dan
janin baik. TTV : TD : 110 / 80 mmHg, nadi 70x / menit, suhu 36,50C, Pernapasan
18x / menit, DJJ (+) teratur frekuensi 145x / menit, BB : 64 kg. Ibu dan keluarga
tampak senang dengan hasil pemeriksaan yang disampaikan bahwa keadaan ibu dan
janin baik.
a) Mengkonsumsi makanan bergizi yaitu nasi, sayuran berwarna hijau, tahu, tempe,
ikan, daging, telur, buah-buahan dan kacang-kacangan. Ibu sudah mengetahui dan
b) Istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1 - 2 jam / hari dan tidur malam 7 - 8 jam /
hari agar menjaga kondisi tubuh ibu. Ibu sudah selalu melakukan istirahat yang
cukup.
c) Tanda bahaya kehamilan trimester III yaitu perdarahan, janin kurang bergerak
dari biasanya, sakit kepala, pusing, nyeri perut bagian bawah yang hebat dan
kejang. Jika ibu mengalami tanda bahaya segera ke fasilitas kesehatan untuk
mendapatkan penanganan. Ibu sudah mengetahui dan mengatakan tidak ada tanda
bawah yang semakin lama semakin sering, keluar lendir bercampur darah dari
jalan lahir, keluar air - air atau ketuban dari jalan lahir bila mengalami tanda -
tanda tersebut ibu harus ke fasilitas kesehatan. Ibu sudah mengetahui dan
mengatakan belum ada tanda-tanda persalinan dan jika ada akan segera ke
ibu dan bayi, P4K yaitu tabungan, rencanakan melahirkan di faskes yang di
inginkan ibu dan yang akan menolong persalinan ibu, siapkan kartu JKN,
kendaraan yang akan mengantarkan ibu dan orang yang akan mendampingi ibu
saat persalinan, calon pendonor darah. Ibu mengerti dengan penjelsan yang
dilakukan.
1. Kala I
a. Data subjektif
Ibu mengatakan sakit pinggang menjalar ke perut bagian bawah, disertai pengeluaran
b. Data objektif
TTV, TD : 110 / 80 mmHg, suhu 36,50C, RR 22x / menit, nadi 88x / menit.
1) Pemeriksaan Fisik
Wajah : tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema, mata :
conjungtiva merah muda, sclera putih, tidak ada oedema, dada : payudara simetris,
areola mammae, ada hyperpigmentasi, putting susu sudah ada ASI sedikit,
abdomen : tidak ada strie, ada linea, ekstremitas atas dan bawah : tidak ada
2) Palpasi
TFU 3 jari dibawah proccesus xiphoideus teraba lunak, dan tidak melenting. Di
sebelah kanan perut ibu teraba keras, datar dan memanjang seperti papan dan
sebelah kiri perut ibu teraba bagian-bagian terkecil janin, Bagian terendah teraba
keras, bulat dan melenting , dan tidak dapat digoyang, kepala sudah masuk PAP.
Mc Donald: 28 cm TBBJ : 2945 gram. DJJ terdengar jelas dan teratur pada sisi
kanan bawah perut ibu dengan frekuensi 147x / menit. Kontraksi uterus 4 kali
bercampur darah, portio tipis lunak, pembukaan 7 cm, kantong ketuban utuh (+),
c. Analisa
G1P1A0 UK 40 minggu, Janin tunggal, hidup, intra uteri, presentasi kepala Inpartu kala
1 fase aktif
d. Penatalaksanaan
1) Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu
dan janin baik TTV, TD : 110 / 80 mmHg, suhu 36,50C, RR 22x / menit, nadi 88x
/ menit. DJJ 147x/ menit, pembukaan 7 cm, kantong ketuban utuh Hisnya normal.
Ibu dan keluarga senang dengan informasi yang diberikan dan ibu tampak
kesakitan
2) Menganjurkan kepada ibu untuk tidur miring kiri dengan kaki kiri diluruskan dan
kaki kanan di tekuk untuk melancarkan aliran oksigen dari Ibu ke janin. Ibu
menerima anjuran yang di berikan dan saat ini ibu tidur dengan posisi miring ke
kiri.
3) Menganjurkan ibu untuk makan dan minum apabila ibu tidak merasakan sakit
agar ibu mempunyai tenaga dan tidak mudah kelelahan pada saat proses
persalinan. Ibu menerima dengan anjuran yang di berikan serta akan makan dan
dan mental pada ibu dengan cara mendengarkan setiap keluhan ibu, memotivasi
ibu agar ibu bersemangat dalam menghadapi proses persalinan. Ibu merasa senang
5) Mengajarkan kepada ibu cara relaksasi yaitu dengan cara menarik nafas dalam
lewat hidung dan keluarkan lewat mulut saat ada kontraksi. Ibu mengerti dengan
penjelasan yang di berikan dan ibu sudah bisa melakukannya saat ada kontraksi.
6) Mengajarkan ibu cara mengedan yang benar, yaitu kedua kaki ditarik ke arah
dada, dagu menempel di dada dan mata melihat ke perut dan mengedan seperti
ingin BAB. Ibu mengerti dan bisa melakukan cara mengedan yang benar
dilakukan
2. Kala II
a. Data subjektif
Ibu merasa nyeri perut semakin kuat dan sering, merasakan dorongan yang kuat
b. Data objektif
Kontraksi Uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 40 - 45 detik, DJJ 140x / menit.
Hasil pemeriksaan dalam (VT) pukul 00.10 WITA, yaitu: Vulva / vagina tidak
oedema, tidak ada kelainan, keluar cairan lendir bercampur darah, portio tidak
teraba, pembukaan lengkap (10 cm), ketuban pecah (-), presentasi kepala, ubun -
c. Analisa
Inpartu kala II
d. Penatalaksanaan
kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan pedoman persalinan
bagaimana mereka dapat mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat
2) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu meneran, posisi ibu
setengah duduk.
3) Memimpin meneran saat ada dorongan yang kuat untuk meneran yaitu kedua
tangan merangkul paha dan menariknya kearah dada, dagu ditempel pada perut
ibu, mata melihat kearah perut dan ibu mengedan; pimpin mengedan sudah
nyaman. Jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 - 6 cm. Handuk telah terpasang
diperut.
6) Meletakkan kain bersih yang diletakan 1/3 bagian di bawah bokong ibu. Kain
7) Membuka tutup partus set dan perhatikan kembali perlengkapan alat dan bahan.
perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering. Tangan yang
lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu
lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernafas cepat dan
dangkal. Dengan lembut, menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain
10) Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai
jika hal itu terjadi dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi. Telah dilakukan
11) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
12) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal.
menariknya ke arah bawah dan ke arah luar hingga bahu anterior muncul di
bawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke
arah luar untuk melahirkan posterior. bahu anterior dan posterior sudah lahir.
13) Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang
berada di bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu dan lengan
posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran dan tangan bayi saat
14) Setelah tubuh dan tangan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas dari
punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung dan kaki lahir
memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati membantu kelahiran bayi.
15) Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 detik), apakah bayi menangis kuat atau
bernafas tanpa kesulitan, apakah bayi bergerak kesulitan. Jika bayi tidak
perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila tali
16) Segera membungkus kepala badan bayidengan handukdan biarkan kontak kulit
dcengan ibu dan bayi. Bayi berada diatas dada ibu untuk kontak kulit dan IMD
3. Kala III
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran bayinya, tetapi perutnya masih
terasa mules.
b. Data Objektif
Ibu tampak kelelahan, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, uterus
teraba keras dan bundar, tali pusat bertambah panjang saat diregangkan, keluar
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
3) Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, berikan suntikan oksitosin 10 unit
IM gluteus atau 1 / 3 atas paha kanan ibu bagian luar, setelah mengaspirasinya
4) Menjepit tali pusat dan potong; penjepitan tali pusat sudah dilakukan.
6) Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas tulang
pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan
menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain;
Sudah dilakukan.
bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah
pada bagian bawah uterus ke arah atas dan belakang (dorso kranial) dengan
8) Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali
pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva jalan lahir
sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus. Jika tali pusat
pukul 00 : 27 Wita.
10) Melakukan masase uterus dengan meletakan telapak tangan di fundus dan
melakukan masase dengan gerakan melingkar dan lembut hingga uterus teraba
11) Memeriksa kelengkapan plasenta seperti amnion, korion dan kotiledon lengkap
laserasi yang mengalami perdarahan aktif; luka perineum derajat 1 dan sudah
4. Kala IV
a. Data Subjektif
Ibu merasa senang telah melalui proses persalinan dengan baik, ada nyeri pada
b. Data Objektif
Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap pukul 00.27 WITA, TFU 2 jari bawah
pusat, kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar, perdarahan tiga kali ganti
c. Analisa
Partus kala IV
d. Penatalaksanaan
klorin 0,5%, membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut
dengan air disenfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya dengan kain yang
bersih dan kering. Sarung tangan sudah dicelupkan dalam larutan klorin 0,5
%.
3) Menempatkan klem tali pusat disenfeksi tingkat tinggi atau steril atau
mengikatkan tali disenfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati sekeliling tali
4) Mengikat satu lagi simpul di bagian pusat yang bersebrangan dengan simpul
handuk atau kainnya bersih atau kering. Bayi sudah diselimuti dengan kain
masase uterus.
pembalut.
11) Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaaan kandung kemih setiap 15 menit
selama 1 jam pertama pasca persalina dan setiap 30 menit selama jam kedua
pasca persalinan. Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama
dua jam pertama pascapersalinan. Sudah dilakukan TTV ibu dalam batas
13) Membuang bahan- bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang
sesuai. Sampah infeksius pada kantung merah dan sampah non infeksius pada
pakian yang bersih dan kering. Ibu sudah dibersihkan dan dipakaikan pakaian
yang bersih.
klorin 0,5% dan membilas dengan air bersih. Sudah dilakukan dekontaminasi.
17) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, membalikkan
bagian dalam ke luar dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit. Sarung tangan sudah direndam dalam larutan klorin 0,5 % dan dibuka
18) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir. Sudah dilakukan.
a. Data subjektif
Ibu merasa lega telah melahirkan anaknya yang ke 5 jam yang lalu, lahir normal,
b. Data objektif
1) Pemeriksaan antropometri
Berat badan 2900 gr, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 32 cm, lingkar dada
tidak ada ronchi dan wheezing. Abdomen: tidak tampak benjolan abnormal. Tali
pusat: masih basah, tidak bedarah dan tidak ada tanda infeksi. Genitalia: testis
Ekstremitas: simetris, tidak ikterus pergerakan aktif. Reflek: morro reflek (+),
rotting reflek (+), swallowing reflek (+), suckling reflek (+), reflek
c. Analisa masalah
d. Penatalaksanaan
1) Menginformasikan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bayi yaitu
Keadaan umum baik, suhu 36,70c, RR 45x/ menit, HR 140x / menit, BB : 2900
gram. Ibu dan keluarga merasa senang dengan informasi yang disampaikan
2) Menganjurkan ibu untuk melakukan IMD agar bayi segera mendapatkan nutrisi
dan tercipta hubungan antara ibu dengan bayi. Ibu menerima anjuran yang
diberikan dan bayi sudah berada diatas badan ibu dan sudah bisa menyusu.
3) Menjelaskan pada ibu tentang apa itu colostrum. Colustrum adalah nutrisi
lengkap dan alami untuk bayi kolustrum juga merupakan makanan pertama
untuk bayi baru lahir yang keluar dari payudara ibu, sebelum ASI, colostrum
juga berperan penting bagi kesehatan bayi, salah satunya untuk membantu
memperkuat daya tahan tubuh pada bayi. Ibu mengerti dengan penjelasan yang
di berikan dan mengatakan bayi sudah diberikan ASI colostrum bersedia untuk
4) Menjelaskan pada ibu cara merawat tali pusat bayi yaitu tidak menaruh apapun
pada tali pusat dan jangan biarkan tali pusat basah. jika basah, keringkan dengan
kassa sterill dan biarkan terbuka agar tali pusat lekas kering. Ibu sudah mengerti
dengan penjelasan yang di berikan dan bersedia merawat tali pusat bayinya.
5) Menjelaskan kepada ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan cara, jangan
atau tangan yang dingin. Jangan letakkan bayi dekat jendela atau kipas angin.
Segera keringkan bayi saat mandi atau saat bayi basah untuk mengurangi
penguapan dan menjaga lingkungan sekitar bayi hangat. Ibu mengerti dengan
tali pusat bernanah, kejang. Apabila ada tanda seperti ini segera ke fasilitas
kesehatan. Ibu mengerti dan dapat menyebutkan kembali salah satu tanda bahaya
7) Memberitahukan kepada ibu dan keluarga telah diberikan antibiotik yaitu salep
mata yang diberikan untuk mencegah mata bayi terinfeksi bakteri yang terbawa
pada saat lahir, vitamin k untuk mencegah perdarahan di otak dan HB 0 untuk
mencegah Hepatitis pada bayi. Ibu dan keluarga senang karena bayinya telah
mendapatkan antibiotik.
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan keadaan bayi baik dan bayi sudah BAB dan BAK, bayi menyusu
kuat.
b. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum.
2. Pemeriksaan fisik
ada pernapasan cuping hidung, Mulut : mukosa bibir lembab. Telinga : tidak ada
serumen. Dada : tidak ada tarikan dinding dada. Abdomen : tali pusat masih basah,
dan tidak ada tanda-tanda infeksi. Ekstremitas atas dan bawah gerak aktif.
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
disampaikan
a. Posisi : bayi harus tersenggah dengan baik, kepala dan bayi lurus, bayi
b. Perlekatan : dagu bayi menempel pada payudara ibu, mulut bayi membuka
lebar bibir bagian bawah membuka keluar areola bagian atas tampak lebih
banyak.
dan terdengar suara menelan. ibu sudah mengetahui dan ibu dapat melakukan
24 jam pertama, tali pusat bernanah, kejang. Ibu sudah mengerti dan
b) ASI esklusif selama 6 bulan. dan dalam sehari maksimal 8-12 kali ibu
memberikan ASI, atau saat bayi mau menyusu. Ibu sudah mengerti dan
c) Perawatan tali pusat bayi yaitu tidak menaruh apapun pada tali pusat dan jangan
biarkan tali pusat basah. jika basah, keringkan dengan kassa sterill dan biarkan
terbuka agar tali pusat lekas kering. Ibu sudah mengerti dan bisa melakukan
bersentuhan langsung dengan benda dingin misalnya lantai atau tangan yang
dingin. Jangan letakkan bayi dekat jendela atau kipas angin. Segera keringkan
bayi saat mandi atau saat bayi basah untuk mengurangi penguapan dan menjaga
pendokumentasian.
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya tidak rewel, menyusu kuat tali pusat bayi sudah kering, BAB
b. Data Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, TTV : Suhu 37,0ºC, Pernapasan 45x /
menit, HR 146 x / menit, BB: 2900 gram. Pemeriksaan Fisik : Mata: sclera tidak
ikterus, conjungtiva tidak anemis, Hidung: tidak ada pernapasan cuping hidung. Mulut
: mukosa bibir lembab. Telinga: tidak ada serumen. Dada : tidak ada tarikan dinding
dada. Abdomen : tali pusat sudah kering belum lepas. Kulit : kemerahan. Ekremitas
Analisa
: 45x / 146x / menit, BB 2900 gram, tali pusat sudah layu. Ibu merasa senang
a) ASI esklusif selama 6 bulan. Tidak diberikan makanan tambahan dan ASI
diberikan setiap 1-2 jam. Dalam sehari maksimal 8-12 kali ibu memberikan
ASI, atau saat bayi mau menyusu. Ibu sudah memberikan ASI 8-12x dalam
sehari.
bersentuhan langsung dengan benda dingin misalnya lantai atau tangan yang
dingin. Jangan letakkan bayi dekat jendela atau kipas angin. Segera keringkan
bayi saat mandi atau saat bayi basah untuk mengurangi penguapan dan menjaga
lingkungan sekitar bayi hangat. Ibu selalu menjaga kehangatan bayi dengan cara
yang benar.
c) Perawatan tali pusat bayi yaitu tidak menaruh apapun pada tali pusat dan jangan
biarkan tali pusat basah. jika basah, keringkan dengan kassa sterill dan biarkan
terbuka agar tali pusat lekas kering. Ibu sudah bisa merawat tali pusat bayinya
kuning, tali pusat bernanah, kejang. Ibu mengatakan bahwa bayinya dalam keadaan
imunisasi BCG untuk mencegah polio. Ibu menerima anjuran yang diberikan dan
pendokumentasian.
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan keadaan bayinya sehat, minum ASI banyak dan isapan kuat, tali pusat
b. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum baik, kesadaran composimentis, suhu 36,80c, RR 45x / menit, HR 136x
Pemeriksaan Fisik : Kepala : ubun-ubun kecil sudah tertutup. Mata: sclera tidak ikterus,
conjungtiva tidak anemis. Hidung: tidak ada pernapasan cuping hidung. Mulut : mukosa
bibir lembab. Telinga: tidak ada serumen, Dada : tidak ada tarikan dinding dada.
Abdomen : tali pusat sudah lepas. Kulit : kemerahan. Ekremitas atas dan bawah:
gerakan aktif.
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
a) ASI esklusif selama 6 bulan. ASI esklusif adalah ASI yang diberikan selama 6
bulan tanpa makanan tambahan lainnya karena mengandung banyak zat zat
yang dibutuhkan untuk gizi bayi. Ibu sudah mengerti dan mengatakan ibu
bernanah, kejang. Apabila ada tanda seperti ini segera ke fasilitas kesehatan. Ibu
sudah mengerti dan mengatakan tidak ada tanda bahaya yang terjadi.
bersentuhan langsung dengan benda dingin misalnya lantai atau tangan yang
dingin. Jangan letakkan bayi dekat jendela atau kipas angin. Segera keringkan
bayi saat mandi atau saat bayi basah untuk mengurangi penguapan dan menjaga
lingkungan sekitar bayi hangat. Ibu sudah dapat menjaga kehangatan bayi
imunisasi. Ibu menerima anjuran dan bersedia membawa bayinya untuk timbang
dan imunisasi.
pendokumentasian.
a. Data subjektif
Ibu mengatakan telah melahirkan anak Pertama tanggal 08 februari jam 00.15 WITA.
Ibu sudah bisa berjalan disekitar ruangan, ASI banyak, nyeri luka jahitan perineum,
b. Data objektif
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan fisik
Mata :conjungtiva merah muda, sclera putih, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
dan tidak ada pembendungan vena jugularis mamae teraba keras, putting susu
menonjol, areola mamae hyperpigmentasi, laktasi baik, ASI sudah keluar berupan
colostrums, involusi baik, TFU 1 jari bawah Pusat, kontraksi baik dan keras, vesika
ganti pembalut luka jahitan derajat 1, tidak ada tanda infeksi, tidak ada haemoroid
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
37°C, RR 20x / menit, TFU 1 Jari bawah pusat, kontraksi baik dan keras, laktasi
baik, ASI keluar berupa colostrum. Ibu merasa senang dengan hasil pemeriksaan
yang disampaikan TD: 110/80 MmHg suhu 36,7°C, pernapasan 20 x/menit, nadi
80 x/menit.
2) Menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri luka perineum adalah hal yang normal
dialami oleh semua ibu nifas. Luka perineum akan sembuh dengan sendirinya
dalam waktu 6-7 hari jika tidak ada infeksi. Ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan tentang penyebab nyeri dan merasa lega karna keluhannya merupakan
setelah itu lakukan pemijatan pada kedua payudara. Setelah pemijatan kompres
dingin payudara dan keringkan menggunakan handuk bersih. Jangan memakai bra
yang terlalu ketat. Ibu mengerti dan bersedia untuk melakukan perawatan
payudara.
4) Memberitahukan pada ibu untuk sering memberikan ASI pada bayinya, yaitu 8-
12x / hari atau setiap kali bayi mau menyusu. ASI diberikan selama 6 bulan tanpa
5) Menganjurkan ibu untuk makan makanan bergizi seperti telur, daging, kacang,
berserat untuk memperlancar BAB. Ibu sudah mengetahui dan mengatakan selalu
6) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu saat bayinya tidur beristirahat
setelah menyusui. Ibu dapat beristirahat setelah menyusui bayinya dan saat
bayinya sudah tidur. Ibu menerima dan bersedia untuk istirahat yang cukup.
7) Menganjurkan pada ibu untuk melakukan personal hygiene yaitu mandi 2x / hari
dan sering mengganti pembalut setiap kali penuh. Ibu tetap menjaga kebersihan
diri dengan mandi 2x / hari dan sering mengganti pembalut. Ibu menerima
anjuran yang diberikan dan bersedia untuk melakukan personal hygiene setiap
hari.
8) Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya masa nifas yaitu perdarahan yang
banyak dari jalan lahir, keluar cairan berbau, kejang, payudara bengkak, demam
lebih dari dua hari dan sakit kepala yang hebat. Ibu mengerti dengan penjelasan
yang diberikan dan mampu mengulang kembali salah satu tanda bahaya nifas
yaitu keluar cairan berbau, serta bersedia ke fasilitas kesehatan jika mengalami
tanda tersebut.
9) Mendokumentasikan hasil tindakan yang dilakukan. Sudah dilakukan
pendokumentasian.
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan ASI keluar banyak, luka jahitan mulai kering, 2 kali ganti pembalut
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
lembab, hidung tidak ada polip, tidak ada secret, mamae teraba keras, putting
susu bersih, laktasi baik, ASI sudah keluar banyak, tidak ada tanda-tanda
infeksi, involusi baik, TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi baik dan keras, vesika
pembalut, luka jahitan mulai kering dan tidak ada tanda infeksi, ekstremitas
c. Analisa
pernapasan 19x / menit, nadi 85x / menit, TFU 3 Jari bawah pusat, laktasi
keadaannya baik
yang terlalu ketat. Ibu sudah melakukan perawatan payudara sesuai dengan
c) Istirahat yang cukup saat bayinya tidur. Ibu dapat beristirahat setlah
menyusui bayinya dan saat bayinya sudah tidur. Ibu mengerti dan sudah
pembalut setiap kali penuh. Ibu tetap menjaga kebersihan dirinya dengan
keluar cairan berbau, kejang, payudara bengkak, demam lebih dari dua hari
dan sakit kepala yang hebat. Ibu sudah mengetahui tanda bahaya nifas dan
f) Pemberian ASI pada bayinya, yaitu 8-12x / hari atau setiap kali bayi mau
3) Mengajarkan pada ibu tentang senam nifas yaitu posisi tidur terlentang, kaki lurus
dan kedua tangan disamping badan, kemudian lutut di tekuk kearah perut 90°
secara bergantia antara kaki kiri dan kaki kanan. Jangan menghentakkan ketika
8x,: Ibu menerima anjuran yang diberikan tentang senam nifas dan bersedia
melakukannya.
dilakukan pendokumentasian.
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan luka jahitan sudah kering dan sudah sembuh, ASI banyak, 2 kali
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan Fisik
Mata : conjungtiva merah muda, sclera putih, mukosa bibir lembab, hidung tidak
ada polip, tidak ada secret, laktasi baik asi banyak, involusi baik, TFU tidak
bekas jahitan sudah menyatu dan tidak ada tanda infeksi, ekstremitas atas dan
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
/ menit, nadi 80x/menit. Ibu merasa senang dengan informasi hasil pemeriksaan
yang disampaikan.
b) Makan makanan bergizi seperti telur, ikan, daging, sayuran hijau dan buah
c) Istirahat yang cukup saat bayinya tidur. Ibu mengerti dan sudah dapat
d) Tanda bahaya masa nifas yaitu perdarahan yang banyak dari jalan lahir,
keluar cairan berbau, kejang, payudara bengkak, demam lebih dari dua hari
dan sakit kepala yang hebat. Ibu sudah mengetahui tanda bahaya nifas dan
e) Pemberian ASI pada bayinya, yaitu 8-12x / hari atau setiap kali bayi mau
3) Menjelaskan kepada ibu untuk senam nifas yaitu baringkan tubuh menghadap ke
samping atau miring, dengan posisi kedua kaki di tekuk dan salah satu lengan
menopang kepala sehingga kepala tidak di tidurkan sejajar dengan lantai, angkat
lutut atau kaki bagian atas sembari memutar pinggul ke arah atas pastikan tulang
belakang atau punggung dalam posisi rileks dan stabil, beri waktu selama kurang
lebih 3 – 5 detik setiap kali naik dan turun, ulangi gerakan tersebut sebanyak 8 –
12 kali kemudian lakukan gerakan yang sama pada sisi tubuh lainnya : Ibu
menerima anjuran yang diberikan tentang senam nifas dan sudah melakukan
4) Menjelaskan pada ibu tentang hubungan seks yang aman yaitu dapat dilakukan
seksual.
produksi ASI yaitu metode amenore (MAL), suntikan progestin, pil mini / mini
pil, implan / susuk (hormonal), IUD, kondom, MOW dan MOP serta
tentang metode kontrasepsi dan akan memilih metode kontrasepsi setelah ada
pendokumentasian.