Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ASKEB KEHAMILAN

”KEBUTUHAN DASAR PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I, II,


DAN III “

OLEH

NAMA : TRISNA MARIANA LIMA

KELAS :A

NIM : 1462 026 19

SEMESTER : II

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA KUPANG

PRODI KEBIDANAN

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadapan hadirat Tuhan yang Maha Esa,
karena atas kasih dan cintaNya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Hubungan antar Manusia” dengan baik sebagai tugas dari mata kuliah
Komunikasi Kesehatan.

Saya menyadari bahwa makalah ini belum sempurna sesuai dengan criteria
penulisan yang baik dan benar, untuk itu saya siap menerima kritik dan saran yang
membangun untuk kedepan saya bisa lebih baik dalam mengerjakan tugas
makalah lainnya.

Sekian dari saya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kupang, 13 April 2020


DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………..i

Daftar Isi…………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….1

A. Latar Belakang……………………………………………….......1
B. Tujuan Masalah…………………………………………………..1
C. Rumusan masalah………………………………………………...1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………...2

A. Dukungan Keluarga………………………………………………2
B. Dukungan Dari Tenaga kesehatan………………………………..3
C. Rasa Aman Nyaman Selama Kehamilan…………………………3
D. Persiapan Menjadi Orang Tua……………………………………3
E. Persiapan Saudara Kandung……………………………………...2
F. Suami……………………………………………………………..7
G. Peran Bidan………………………………………………………8

BAB III PENUTUP………………………………………………………14

A. Kesimpulan ……………………………………………………….14
B. Saran………………………………………………………………14

Daftar Pustaka…………………………………………………………….iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga yang dapat


diikuti dengan stres dan kecemasan. Perubahan dan adaptasi selama
kehamilan, tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi seluruh anggota keluarga.
Oleh karena itu, selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus terlibat
terutama suami.
Ketersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikososial ibu
hamil adalah hal yang penting. Dukungan dan kasih sayang dari anggota
keluarga dapat memberikan rasa nyaman da aman ketika ibu merasa takut dan
khawatir dengan kehamilannya. Selain dukungan dari keluarga, ibu hamil
juga memerlukan dukungan dari tenaga kesehatan khususnya bidan yang
menemani ibu selama masa kehamilannya.

B. Tujuan Masalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah : “Untuk menjelaskan ten
tang rasa aman dan nyaman, persiapan menjadi orang tua, persiapan
subling pada ibu hamil”.

C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penulisan makalah ini yaitu : Bentuk
dukungan tenaga kesehatan yang bagaimana yang perlu diberikan pada ibu
hamil.
BAB II
PEMBAHASAN

Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil Trimester I, II, dan III

Selama hamil, kebanyakan perempuan mengalami perubahan psikologis

dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang perempuan mengatakan

betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu, dan dia telah

memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkan. Namun tidak jarang

ada perempuan yang merasa khawatir kalau selalu terjadi masalah dalam

kehamilannya, khawatir kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikannya,

atau ada kemungkinan bayinya tidak normal. Sebagai seorang bidan, Anda harus

menyadari adanya perubahan-perubahan pada perempuan hamil agar mampu

memberikan dukungan dan memperhatikan keprihatinnya, kekhawatirn dari

pernyataan-pernyataannya.

A. Dukungan Keluarga

1) Ayah-ibu kandung maupun mertua sangat mendukung kehamilan.

2) Ayah-ibu kandung maupun mertua sering berkunjung dalam

periode ini.

3) Seluruh keluarga berdoa untuk keselamata ibu dan bayi.

4) Walaupun ayah-ibu kandung maupuan mertua ada didaerah lain,

sangat didambakan dukungan telepon, surat atau doa dari jauh.

5) Selain itu ritual tradisional dalam periode ini seperti upacara 7

bulanan pada beberapa orang, mempunyai arti sendiri yang tidak

diperbolehkan.
B. Dukungan dari tenaga Kesehatan

a. Aktif : melalui kelas antenatal


b. Pasif : dengan memberikan kesempatan kepada ibu hamil yang
mengalami masalah untuk berkonsultasi.
c. Tenaga kesehatan harus mampu mengenalitentangkeadaan yang
adadisekitaribuhamilatau pasca bersalin, yaitu:bapak, (suami ibu
bersalin), kakak (saudara kandung dari calon bayi/sibling), serta
faktorpengunjung.

C. Rasa Aman Nyaman Selama Kehamilan


Peran keluarga khususnya suami, sangat diperlukan bagi seorang
wanita hamil. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami kepada
kehamilan akan mempererat hubungan antara ayah anak dan suami istri.
Dukungan yang diperoleh oleh ibu hamil akan membuatnya lebih tenang
dan nyaman dalam kehamilannya. Hal ini akan memberikan kehamilan
yang sehat. Dukungan yang dapat diberikan oleh suami misalnya dengan
mengantar ibu memeriksakan kehamilan, memenuhi keinginan ibu hamil
yang ngidam, mengingatkan minum tablet besi, maupun membantu ibu
malakukan kegiatan rumah tangga selama ibu hamil. Walaupun suami
melakukan hal kecil namun mempunyai makna yang tinggi dalam
meningkatkan keadaan psikologis ibu hamil ke arah yang lebih baik.

D. Persiapan Menjadi Orang Tua


Kehamilan dan peransebagaiorangtuadapatdianggapsebagai masa
transisiatauperalihan. Terlihatadanyaperalihan yang sangat besar
akibatkelahiran dan peran yang baru, sertaketidakpastian yang
terjadisampaiperan yang baruinidapatdisatukandengananggotakeluarga
yang baru.

E. Persiapan saudara kandung


a. Sibling (Kakak)
1. Respon kakak atas kelahiran seorang bayi laki-laki atau perempuan
bergantung pada usia dan tingkat perkembangan.
2. Biasanya balita kurang sadar aka adanya kelahiran.
3. Mereka mungkin melihat pendatang baru sebagai saingan atau
mereka takut akan kehilangan kasih sayang orang tua.
4. Tingkah laku negatif mungkin muncul dan merupakan petujuk
derajat stres pada kakak.
5. Tingkah laku negatif ini mungkin berupa masalah tidur,
peningkatan usaha untuk menarik perhatian, kembali ke pola
tingkah laku kekanak-kanakan, seperti mengompol atau mengisap
jempol.
6. Beberapa anak mungkin menunjukkan tingkah laku bermusuhan
terhadap ibu, terutama bila ibu menggendong bayi atau memberi
makan.
7. Tingkah laku ini merupakan manifestasi rasa iri dan frustrasi yang
dirasakan kakak bila mereka melihat perhatian ibu diberikan
kepada orang lain.
8. Orang tua mencari kesempatan-kesempatan untuk menegaskan
kembali kasih sayang mereka kakak yang sedang rapuh ini.
9. Ada pra sekolah mungkin akan lebih banyak melihat dari pada
menyetuh.
10.Sebagian besar akan menghabiskan waktu dekat bayi dan berbicara
kepada ibu tentang bayi ini.
11. Lingkungan rileks dan biasa tanpa biasa tanpa dibatasi waktu
akan mempermudah interaksi anak-anak yang mudah dengan
bayi.
12.Kakak harus diberikan khusus oleh orang tua, pengunjung dan
bidan yang sepadan yang diberikan kepada bayi baru.

b. Adaptasi Kakak
1. Balita
a) Bagaimana cara kakak menyesuaikan diri dengan kelahiran
bayi akan sangat bergantung pada usia dan tingkah
perkembangan anak-anak.
b) Anak-anak yang masih muda, 2 tahun atau kurang, tidak
menyadari perubahan pada ibunya yang sedang hamil dan dan
tidak mengerti bahwa akan lahir seorang adik laki-laki atau
perempuan karena balita belum mempunyai resepsi waktu.
c) Banyak orang tua yang menangguhkan pemberitahuan sampai
dekat dengan kelahiran.
d) Meski sulit mempersiapkan anak yang masih sangat muda
untuk menyongsong kelahiran bayi, seorang bidan dapat
memberikan saran yang membantu.
e) Pertama, segala perubahan dalam sususnan tidur bersama harus
dibuat beberapa minggu sebelum kelahiran, supaya balita
tersebut tidak mersa disingkirkan oleh bayi yang baru
dilahirkan.
f) Kedua, orang tua dapat mempersiapkan keluarga dan kawan-
kawan mereka untuk bertanyapada si balita harus berbagi
waktu dan perhatian dengan si bayi.
g) Hanya apabila si balita merasa aman terhadap kasih sayang
orang tuanya, baru dapat diharapkan seorang anak berumur 2
tahun bersedia menyongsong kedatangan lain.
h) Sangat penting diyakinkan berulang kaliterutama bagi orang
tuamengenai kasih sayang mereka kepada si balita.
i) Dapat diajarkan kepda orang tua untuk meneriama perasaan
kuat/hebat yang diperlihatkan balita, seperti marah, iri, kesal,
tanpa menghakimi dan selalu memperkuat kasih sayang pada
anak.
2. Anak yang lebih tua
a) Anak yang lebih tua, usia 3-12 tahun, lebih sadar akan
perubahan-perubahan tubuh ibunya dan mungkin menyadari
akn terjadi kelahiran bayi.
b) Anak-anak ini mungkin akan tertarik memperhatikan perut ibu,
dan merasakan pergerakan janin, dan mungkin mempunyai
beberapa pertanyaan tentang cara bayi dikeluarkan dari perut.
c) Mereka umumnya mengerti bahwa mungkin bayi
kemungkinan adik laki-laki atau perempuan dan sangat
menunggu kehadiran bayi.
d) Namun mereka mungkin mengharapkan bayi yang lahir
langsung sudah bisa diajak bermain dan sering kaget melihat
betapa kecil dan tak berdayanya si bayi.
e) Anank-anak yang telah sekolah akan mendapat keuntungan
bila diikutsertakan dalam persiapan menyongsong bayi.
f) Mereka senang sekali mengukur besar dan perkembangan
janin lalu dan mencatat dikalender.
g) Mereka tertarik untuk mempersiapkan tempat tidur bayi dan
mengumpulkan barang-barang keperluan bayi.
h) Anank-anak ini harus diajak merasakan pergerakan janin, dan
banyak diantara mereka mendekat ke perut ibu dan berbicara
pada janin.
i) Anak-anak yang lebih tua juga mendapat rasa tentram dan
menikmati bersama orang tua.
j) Anak-anak yang berumur 3 tahun pun mendapat keuntungan
dari kelas-kelas (kelas khusus menjadi orang tua/parent
education program)untuk persiapan sebagai kakak.
k) Mereka diajak untuk membawa boneka sehingga bisa belajar
bagaimana mengasuh bayi.
l) Kelas-kelas ini juga merupakan kesempatan untuk berdiskusi
mengenai perubahan-perubahan dalam berkeluarga akibat
adanya bayi yang baru lahir.
m) Pada beberapa kondisi, anak berumur 3 tahun sudah
dipernbolehkan hadir saat persalinan.
n) Bila anak yang muda ini hadir dalam peristiwa persalinan,
mereka harus mengikuti kelas yang akan mempersiapkan
mereka untuk peristiwa tersebut.
o) Seseorang yang sudah dikenal harus hadir untuk menerangkan
apa yang sudah terjadi menenangkanatau membawa mereka
keluar ruangan jika mereka takut.
3. Remaja
a) Respon pada remaja juga bergantung pada tingkat
perkembangan mereka.
b) Ada yang remaja yang malu akan kehamilan, sebab berarti ada
hubungan seksual antara orang tua mereka.
c) Mereka mungkin jijik melihat perubahan fisik ibu.
d) Banyak remaja yang sangat larut dalam perkembangan mereka
sendiri, biasanya berupa pengenduran ikatan kepada orang tua
dan menghadapi perkembangan seksualitas mereka sendiri.
e) Mereka mungkin tidak peduli terhadap kehamilan, kecuali bila
mengganggu kegiatan mereka. Namun ada remaja yang justru
menjadi sangat terlibat dan ingin membantu berbagai persiapan
untuk bayi.

F. Suami
1) Dukungandanperansertasuamidalammasakehamilanterbuktimening
katkankesiapanibuhamildalammenghadapikehamilandanprosespersalinan
, bahkanjugamemicuproduksi ASI. Suamisebagaiseorang yang paling
dekat, dianggap paling tahukebutuhanistri.
Saathamilwanitamengalamiperubahanbaikfisikmaupun mental.
Tugaspentingsuamiyaitumemberikanperhatiandanmembinahubunganbaik
denganistri, sehinggaistrimengkonsultasikansetiapsaatdansetiapmasalah
yang dialaminyadalammenghadapikesulitan-
kesulitanselamamengalamikehamilan.
2) Keterlibatansuamisejakawalmasakehamilan,
sudahpastiakanmempermudahdanmeringankanpasangandalammenjalanid
anmengatasiberbagaiperubahan yang
terjadipadatubuhnyaakibathadirnyasesosok “manusiamungil”
didalamperutnya. Bahkan,
keikutsertaansuamisecaraaktifdalammasakehamilan,
dapatmempengaruhikeberhasilanseorangistridalammencukupikebutuhan
ASI
untuksibayikelaksangatditentukanolehseberapabesarperandanketerlibatan
suamidalammasa-masakehamilannya.
3)  Saathamilmerupakansaat yang sensitifbagiseorangwanita,
jadisebisamungkinseorangsuamimemberikansuasana yang
mendukungperasaanistri, misalnyadenganmengajakistrijalan-jalanringan,
menemaniistrikedokteruntukmemeriksakankehamilannyasertatidakmembu
atmasalahdalamkomunikasi.
Diperolehtidaknyadukungansuamitergantungdarikeintimanhubungan,
adatidaknyakomunikasi yang bermakna,
danadatidaknyamasalahataukekhawatiranakanbayinya. 

G. Peran Bidan

 Bidan harus memahami berbagai perubahan psikologis yang terjadi


pada ibu hamil untuk setiap trimester agar asuhan yang diberikan
tepat sesuai kebutuhan ibu. Hal ini diperlukan ketelitian dan kehati-
hatian bidan untuk mengkaji /menilai kondisi psikologi seorang
wanita hamil tidak hanya aspek fisik saja.Memfasilitasi wanita agar
mau terbuka berkomunikasi baik dengan suami, keluarga ataupun
bidan.
 Dukungan psikososial selama kehamilan telah menunjukkan secara
signifikan dapat meningkatkan kesejateraan emosi. Dukungan
psikososial dalam hal ini, (Cobb, 1976) mendefinisikan dukungan
psikososial sebagai informasi yang membawa seseorang untuk
mempercayai bahwa dirinya diperhatikan, dicintai dihargai. Menurut
Schumaker dan Brownell (1984) dukungan psikososial adalah
pertukaran sumber informasi antara minimal 2 individu, yang terdiri
dari provider dan resipien dengan tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan resipien.
 Dukungan psikososial ini akan melingdungi/mengurangi efek negatif
dari faktor resiko psikososial, Clupepper, Jack (1993) membagi
resiko psikososial menjadi 3 yaitu : karakteristik sosial/demografi :
usia tua, muda, kurang pendidikan, rumah yang tidak layak huni:
faktor psikoligis :stress. Gelisah dengan riwayat /sedang mengalami
gangguan psikologis dan kebiasaan hidup yang merugikan kesehatan
: merokok, suka mabuk, pemakaian obat-obatan, obesitas, terlalu
kurus.
 Adapun jenis dukungan psikososial yang dapat diberikan
berupa esteem support (dukungan untuk meningkatkan kepercayaan
diri), informational support, tangible support (sarana fisik) dan
perkumpulan sosial. 
Power et al (1988) membagi dukungan sosial menjadi 2 :
a) Emosional support : semua yang dapat meyakinkan/menjamin
kedekatan dan pengetahuan bahwa dia dicintai, diperhatikan dan
deterima serta nasihat, saran yang diberikan dapat dapat
menimbulkan kepercayaan diri.
b) Practical support : meliputi semua aspek bantuan yang bertujuan
membentuk individu dari sebuah masalah berupa kegiatan fisik
(action) seperti meminjamkan uang, membantu tugasnya yang tidak
bisa dikerjakan sendiri.

Bidan harus mampu mengidentifikasi sumber dukungan yang ada disekitar ibu,
mempelajari keadaan lingkungan ibu, keluarga, ekonomi, pekerjaan sehari-
hari. Perlu dipahami bahwa sumberdukungan psikososial yang paling besar
pengaruhnya pada individu adalah orang yang terdekat bagi mereka seperti
pasangan, teman baik, kerabat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan dan adaptasi selama kehamilan, tidak hanya dirasakan oleh
ibu tetapi seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, selama kehamilan
seluruh anggota keluarga harus terlibat terutama suami.

Ketersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikososial ibu


hamil adalah hal yang penting. Dukungan dan kasih sayang dari anggota
keluarga dapat memberikan perasaan nyaman dan aman ketika ibu merasa
takut dan khawatir dengan kehamilannya.

B. Saran
Selain dukungan dari keluarga, ibu hamil juga memerlukan dukungan
dari tenaga kesehatan khususnya bidan yang menemani ibu selama masa
kehamilannya.
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah,dkk.2010.Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Graha Ilmu; Yogyakarta.

Buku Asuhan kebidanan 1 ( kehamilan)

Rukiyah a.y, (2009). Asuhan Kebidanan 1.Jakarta: TIM.

Anda mungkin juga menyukai