PERKEMBANGAN KASUS
1. Kunjungan ANC I
Identitas
a. Data Subjektif
1) Alasan kunjungan
Ibu mengatakan hamil anak ketiga tidak pernah keguguran, datang untuk
memeriksakan kehamilannya, dan untuk saat ini ibu tidak ada keluhan
2) Riwayat haid
HPHT 06 – Mei 2021, lamanya 4-6 hari, banyaknya 2-3x ganti pembalut
/ hari, siklus 28 hari dan tidak ada nyeri haid. Tafsiran partus 13 Februari
2022.
4) Riwayat perkawinan
Sudah menikah sah,lamanya kawin 9 tahun,kawin pertama saat umur 24
tahun,1x kawin.
Ibu mengatakan tidak ada masalah, tidak ada mual muntah berlebihan
dan dokter 1 kali, keluhan mual, muntah terapi yang di berikan kepada
Pada trimester II, ibu melakukan pemeriksaan dua kali dibidan tidak ada
Pada trimester III, ibu melakukan pemeriksaan tiga kali dengan keluhan
nyeri perut bagian bawah, tapi nyerinya hilang muncul dan sering BAK,
terapi yang di berikan kepada ibu adalah SF, Vitamin C, Kalk. Imunisasi
januari 2021. Pergerakan janin dirasakan pertama kali yaitu pada usia
kehamilan 3 bulan
Anak pertama lahir tahun 2014, lahir cukup bulan, spontan, ditolong
oleh bidan, tidak ada penyulitan, jenis kelamin laki-laki,BB 3700 gram,
jantung,kronis,
sangat senang dengan kehamilan saat ini dan selalu memberi dukungan
pada ibu selama kehamilan ini. serta menerima jenis kelamin apapun
kesehatan.
Jenis Makanan : Jenis makanan nasi, sayur, jagung, ubi, lauk pauk,
frekuensi 3 kali / hari, nafsu makan baik, jenis minuman air putih dan
susu.
Personal hygiene : Personal hygiene, mandi 2 kali / hari, sikat gigi 2 kali
/ hari, keramas rambut 3 kali / minggu, ganti pakian dalam 2 kali / hari,
ganti pakian luar 2 kali / hari,ibu BAK 4-5 kali / hari, warna jernih, bau
khas urine, keluhan tidak ada, BAB 1-2 kali / hari, warna kuning, bau
terdiri dari
b. Data objektif
1. Pemeriksaan umum
sebelumnya 50 kg, berat badan saat ini 64 kg LiLA 26 cm. HPHT : 06-
2. Pemeriksaan fisik
Kepala tidak ada benjolan, rambut bersih tidak ada ketombe, muka
tidak ada oedema, konjungtiva merah muda, sclera putih, telinga tidak
ada serumen, mukosa mulut lembab, tidak ada karies gigi, areola
3. Pemeriksaan obstetric.
melenting. Disebelah kiri perut ibu teraba keras, datar dan memanjang
seperti papan dan sebelah kanan perut ibu teraba tonjolan tonjolan
kecil. Bagian terendah teraba keras, bulat dan melenting dan tidak
4. Pemeriksaan penunjang
Golongan darah: O, Reduksi : Negatif, Protein : Negatif, HIV : Negatif,
USG : Tidak Dilakukan.
c. Analisa
uteri.
d. Penatalaksanaan
mmHg suhu 35,5°C, berat badan 64 kg, bayi letak kepala, kepala
sudah masuk PAP, DJJ 140x/m UK: 8-9 bulan (35-36 minggu)
sayuran hijau dan buah. Agar memenuhi kebutuhan gizi pada ibu dan
b) Istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam / hari dan tidur malam
ringan seperti berjalan santai di pagi hari. ibu mengerti dan mau
bergerak dari biasanya, sakit kepala, pusing, nyeri perut bagian bawah
perut bagian bawah yang semakin lama semakin sering, keluar lendir
bercampur darah dari jalan lahir, keluar air - air atau ketuban dari
jalan lahir bila mengalami tanda - tanda tersebut ibu harus ke fasilitas
persalinan seperti keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir dan
tersebut.
tanda persalinan dan atau tanda tanda bahaya kehamilan. Ibu bersedia
untuk dikunjungi lagi sesuai jadwal yang ditentukan dan akan selalu
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan sakit pada pinggang dan sering kencing dapa siang dan
malam.
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Fisik
Kepala bersih, tidak tidak ada luka, tidak ada ketombe, tidak ada
muda, sclera putih. Telinga bersih tidak ada serumen. Mulut dan gigi
bersih tidak ada caries. Leher tidak ada pembesaran kelenjar limfe,
bekas operasi, ada strie albicans dan linea nigra. Ekremitas tidak
3) Pemeriksaan Obstetrik:
memanjang seperti papan dan sebelah kanan perut ibu teraba tonjolan
tonjolan kecil. Bagian terendah teraba keras, bulat dan melenting dan
TBBJ (30 - 11) x 155 : 2945 gram. Djj 135x / menit, teratur,
maksimum satu tempat disebelah kiri dibawah pusat. Pada vulva tidak
ada oedema, tidak ada varices, tidak ada kondiloma, tidak ada
c. Analisa
uteri.
d. Penatalaksanaan
suhu 36,6°C, pernapasan 22x/menit, nadi 83x/menit, bayi letak kepala, kepala
kembali hasil pemeriksaan yaitu : tekanan darah: 120/80 MmHg, DDJ 135x/
menit dan ibu merasa senang dengan kondisi ibu dan janin.
b) Istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1 - 2 jam / hari dan tidur malam 7 -
8 jam / hari agar menjaga kondisi tubuh ibu. Ibu sudah selalu melakukan
bergerak dari biasanya, sakit kepala, pusing, nyeri perut bagian bawah
yang hebat dan kejang. Jika ibu mengalami tanda bahaya segera ke
bercampur darah dari jalan lahir, keluar air - air atau ketuban dari jalan
inginkan ibu dan yang akan menolong persalinan ibu, siapkan kartu JKN,
kendaraan yang akan mengantarkan ibu dan orang yang akan mendampingi
ibu saat persalinan, calon pendonor darah. Ibu mengatakan semuanya sudah
disiapkan.
dilakukan.
1. Kala I
a. Data Subjektif
pengeluaran lendir darah dari jalan lahir sejak pukul 14.30 WITA.
b. Data Objektif
wajah tampak kesakitan. TTV, TD : 110 / 800 mmHg, suhu 36,50C, RR 21x /
Kepala bersih, tidak tidak ada luka, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan.
Rambut bersih, hitam, lurus. Wajah tidak oedema, tidak pucat, tidak ada
Telinga bersih tidak ada serumen. Mulut dan gigi bersih tidak ada caries.
Leher tidak ada pembesaran kelenjar limfe, thyroid dan vena jugularis. Dada
tidak ada luka bekas operasi, ada strie albicans dan linea nigra. Ekremitas
2) Palpasi
TFU 3 jari dibawah proccesus xiphoideus teraba lunak, dan tidak melenting.
Di sebelah kiri perut ibu teraba keras, datar dan memanjang seperti papan dan
sebelah kanan perut ibu teraba tonjolan tonjolan kecil. Bagian terendah teraba
keras, bulat dan melenting , dan tidak dapat digoyang, kepala sudah masuk
PAP. TBBJ (30 - 11) x 155 : 2945 gram. DJJ terdengar jelas dan teratur pada
sisi kiri bawah perut ibu dengan frekuensi 145x / menit. Kontraksi uterus 4
3) Pemeriksa dalam(VT)
Vulva / vagina : tidak ada oedema, tidak ada kelainan, keluar cairan lendir
bercampur darah, portio tipis lunak, pembukaan 7 cm, kantong ketuban utuh
(+), presentasi kepala, ubun - ubun kecil penurunan kepala Hodge III.
a. Analisa
G3P2A0AH2 UK 38-39 minggu, janin tunggal, hidup, presentasi kepala, intra uterin
ibu dan janin baik TTV, TD : 110 / 80 mmHg, suhu 36,50C, RR 21x / menit,
nadi 82x / menit. DJJ 147x/ menit, pembukaan 7 cm, kantong ketuban utuh.
Ibu dan keluarga senang dengan informasi yang diberikan dan ibu tampak
kesakitan
2) Menganjurkan kepada ibu untuk tidur miring kiri dengan kaki kiri diluruskan
dan kaki kanan di tekuk untuk melancarkan aliran oksigen dari Ibu ke janin.
Ibu menerima anjuran yang di berikan dan posisi ibu miring ke kiri.
3) Menganjurkan ibu untuk makan dan minum apabila ibu tidak merasakan sakit
agar ibu mempunyai tenaga dan tidak mudah kelelahan pada saat proses
persalinan. Ibu menerima dengan anjuran yang di berikan serta akan makan
dan mental pada ibu dengan cara mendengarkan setiap keluhan ibu,
Ibu merasa senang dengan dukungan yang diberikan oleh suami dan keluarga
5) Mengajarkan kepada ibu cara relaksasi yaitu dengan cara menarik nafas dalam
lewat hidung dan keluarkan lewat mulut saat ada kontraksi. Ibu mengerti
dengan penjelasan yang di berikan dan ibu dapat melakukannya saat ada
kontraksi.
6) Mengajarkan ibu cara mengedan yang benar, yaitu kedua kaki ditarik ke arah
dada, dagu menempel di dada dan mata melihat ke perut dan mengedan seperti
ingin BAB. Ibu mengerti dan bisa melakukan cara mengedan yang benar.
7) Mendokumentasikan semua tindakan yang di berikan. Dokumentasi sudah
dilakukan
2. Kala II
a. Data subjektif
Ibu merasa nyeri perut semakin kuat, merasakan dorongan yang kuat untuk
b. Data objektif
Kontraksi Uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 40 - 45 detik, DJJ 140x / menit.
Hasil pemeriksaan dalam (VT) pukul 23.50 WITA, yaitu: Vulva / vagina tidak
oedema, tidak ada kelainan, keluar cairan lendir bercampur darah, portio tidak
teraba, pembukaan lengkap (10 cm), ketuban pecah (-), presentasi kepala, ubun -
c. Analisa
Inpartu kala II
d. Penatalaksanaan
Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif. Dukung dan beri
semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran apabila caranya
tidak sesuai. Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya.
memberi semangat pada ibu. Berikan cukup asupan cairan. Menilai DJJ
setiap kontraksi uterus selesai. Segera rujuk bila bayi tidak lahir setelah 2
4) Menganjurkan pada ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi
yang nyaman. Jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam
lakukan
Telah di lakukan
lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering.
Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan
hidung bayi dengan kain atau kasa yang bersih. Telah dilakukan
10) Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang
sesuai jika hal itu terjadi dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi. Telah
11) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
12) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal.
menariknya ke arah bawah dan ke arah luar hingga bahu anterior muncul di
bawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan
13) Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi
14) Setelah tubuh dan tangan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas dari
punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung dan kaki
lahir memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati membantu kelahiran
bayi.
15) Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 detik), apakah bayi menangis kuat
atau bernafas tanpa kesulitan, apakah bayi bergerak kesulitan. Jika bayi
bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari
tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan bayi di tempat yang
kulit dcengan ibu dan bayi. Bayi lahir spontan jam 23.58 WITA
3. Kala III
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran bayinya, tetapi perutnya masih
terasa mules.
b. Data Objektif
Ibu tampak kelelahan, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, uterus
teraba keras dan bundar, tali pusat bertambah panjang saat diregangkan, keluar
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
unit IM gluteus atau 1 / 3 atas paha kanan ibu bagian luar, setelah
4) Menjepit tali pusat dan potong; penjepitan tali pusat sudah dilakukan.
kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan
arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang
berlawanan arah pada bagian bawah uterus ke arah atas dan belakang
8) Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali
pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva jalan lahir
sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus. Jika tali pusat
10) Melakukan masase uterus dengan meletakan telapak tangan di fundus dan
4. Kala IV
a. Data Subjektif
Ibu merasa senang telah melalui proses persalinan dengan baik, ada nyeri pada
b. Data Objektif
Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap pukul 00.27 WITA, keadaan umum
ibu baik, kesadaran composmentis, TD: 100 / 70 mmHg, N: 82x / menit, RR:
20x / Menit, S: 370 C, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, teraba
keras dan bundar, tiga kali ganti pembalut, ada laserasi perineum derajat 1.
c. Analisa
Partus kala IV
d. Penatalaksanaan
klorin 0,5%, membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut
yang bersih dan kering. Sarung tangan sudah dicelupkan dalam larutan
klorin 0,5 %.
3) Menempatkan klem tali pusat disenfeksi tingkat tinggi atau steril atau
handuk atau kainnya bersih atau kering. Bayi sudah diselimuti dengan kain
pembalut.
11) Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaaan kandung kemih setiap 15
menit selama 1 jam pertama pasca persalina dan setiap 30 menit selama
jam kedua pasca persalinan. Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap
jam selama dua jam pertama pascapersalinan. Sudah dilakukan TTV ibu
yang sesuai. Sampah infeksius pada kantung merah dan sampah non
pakian yang bersih dan kering. Ibu sudah dibersihkan dan dipakaikan
yang diinginkan. Ibu sudah merasa nyaman, ibu sudah memberikan ASI
larutan klorin 0,5% dan membilas dengan air bersih. Sudah dilakukan
dekontaminasi.
17) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%,
0,5% selama 10 menit. Sarung tangan sudah direndam dalam larutan klorin
18) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir. Sudah dilakukan.
a. Data subjektif
Ibu merasa lega telah melahirkan anaknya yang ke tiga satu jam yang lalu jenis
b. Data objektif
2) Pemeriksaan antropometri
Berat badan 3.800 gr, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 32 cm, lingkar
3) Pemeriksaan fisik
tidak tampak benjolan abnormal. Tali pusat: masih basah, tidak bedarah
dan tidak ada tanda infeksi. Genitalia: testis sudah turun kedalam skrotum.
ikterus pergerakan aktif. Reflek: morro reflek (+), rotting reflek (+),
babinski (+).
c. Analisa masalah
d. Penatalaksanaan
yaitu Keadaan umum baik, suhu 370c, RR 40x/ menit, HR 130x / menit, BB :
3,800 gram. Ibu dan keluarga merasa senang dengan informasi yang
nutrisi dan tercipta hubungan antara ibu dengan bayi. Ibu menerima anjuran
yang diberikan dan bayi sudah berada diatas badan ibu dan sudah bisa
menyusu.
3) Menjelaskan pada ibu tentang apa itu colostrum. Colustrum adalah nutrisi
lengkap dan alami untuk bayi kolustrum juga merupakan makanan pertama
untuk bayi baru lahir yang keluar dari payudara ibu, sebelum ASI, colostrum
juga berperan penting bagi kesehatan bayi, salah satunya untuk membantu
memperkuat daya tahan tubuh pada bayi. Ibu mengerti dengan penjelasan
yang di berikan dan bersedia untuk memberikan ASI pertama pada bayinya.
4) Menjelaskan pada ibu cara merawat tali pusat bayi yaitu tidak menaruh
apapun pada tali pusat dan jangan biarkan tali pusat basah. jika basah,
keringkan dengan kassa sterill dan biarkan terbuka agar tali pusat lekas
kering. Ibu sudah mengerti dengan penjelasan yang di berikan dan mau
5) Menjelaskan kepada ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan cara, jangan
atau tangan yang dingin. Jangan letakkan bayi dekat jendela atau kipas angin.
Segera keringkan bayi saat mandi atau saat bayi basah untuk mengurangi
penguapan dan menjaga lingkungan sekitar bayi hangat. Ibu mengerti dengan
kuning, tali pusat bernanah, kejang. Apabila ada tanda seperti ini segera ke
fasilitas kesehatan. Ibu mengerti dan dapat menyebutkan kembali salah satu
salep mata yang diberikan untuk mencegah mata bayi terinfeksi bakteri yang
terbawa pada saat lahir, vitamin k untuk mencegah perdarahan di otak dan
HB 0 untuk mencegah Hepatitis pada bayi. Ibu dan keluarga senang karena
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan keadaan bayi baik dan bayi sudah BAB dan BAK, bayi menyusu
kuat.
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum.
2) Pemeriksaan fisik
ada pernapasan cuping hidung, Mulut : mukosa bibir lembab.
tali pusat masih basah dan tidak ada tanda-tanda infeksi. Ekstremitas atas dan
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
x/menit. BB : 3,200 gram. Ibu merasa senang dengan hasil pemeriksaan yang
disampaikan
2) Menjelaskan kepada ibu tentang kolustrum yaitu susu yang dihasilkan oleh
kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah
kelahiran bayi yang berfungsi untuk membersihkan bayi dari bilirubin dan
mempermudah bayi buang air besar karna mengandung banyak nutrisi seperti
ASI saja selama enam bulan pertama tanpa makanan dan minuman tambahan
lain, karena ASI eksklusif yang memiliki manfaat tinggi untuk ibu dan bayi
yaitu untuk sistem kekebalan tubuh bayi lebih baik, membuat bayi cerdas,
berat badan bayi ideal, tulang bayi lebih kuat, memperkuat hubungan ibu dan
menurun, waktu pemberian ASI yang baik dan benar adalah menyusui
bayinya sesering mungkin atau setiap 8 - 12 kali / hari atau menyusui bayi
penjelasan yang diberikan tentang ASI eksklusif dan waktu pemberian ASI
4) Menjelaskan kepada ibu dan keluarga cara menjaga bayi tetap hangat yaitu
bayi harus tetap berpakaian dan diselimuti setiap saat memakai pakaian
kering dan lembut, ganti popok dan baju jika basah jangan tidurkan bayi di
tempat dingin dan angin, jaga bayi tetap hangat dengan menggunakan topi,
kaos kaki, kaos tangan dan pakaian yang hangat pada saat tidak dalam
melakukan sesuai yang dijelaskan, saat ini bayi terbungkus dengan selimut.
5) Mengajarkan ibu dan keluarga cara merawat tali pusat dengan cara
membersihkan memakai sabun dan air bersih dan keringkan, tidak perlu
tentang perawatan tali pusat dan tali pusat bayi tampak bersih dan tidak
dibungkus.
6) Menjelaskan pada ibu tanda - tanda bahaya bayi yaitu bayi kuning setelah 24
jam pertama dan ditemukan pada umur 14 hari atau lebih, tinjau berwarna
pucat, kuning sampai lutut dan siku segera ke tenaga kesehatan, infeksi tali
pusat yaitu tali pusat berbau, merah dan terdapat nanah serta sianosis; Ibu
mengerti dan bisa mengulang kembali tanda bahaya bayi yaitu kuning setelah
24 jam pertama.
dilakukan.
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya tidak rewel, menyusu kuat tali pusat bayi sudah kering,
b. Data Objektif
1) Keadaan umum
Hidung: tidak ada pernapasan cuping hidung. Mulut : mukosa bibir lembab.
Telinga: tidak ada serumen. Dada : tidak ada tarikan dinding dada. Abdomen :
tali pusat sudah kering belum lepas. Kulit : kemerahan. Ekremitas atas dan
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
1. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan TTV S: 37,0º C, RR /
HR : 45x / 130x / menit, BB 3,3800 gram, tali pusat sudah layu. Ibu merasa
2. Menganjurkan ibu sering menyusui bayinya setiap 2 jam atau pada saat bayi
lapar; ibu menerima anjuran yang diberikan dan akan menyusui bayinya setiap 2
3. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif yaitu ASI yang
zat - zat yang dibutuhkan untuk gizi bayi; Ibu menerima anjuran yang diberikan
dan akan memberikan bayi ASI sampai 6 bulan tanpa makanan tambahan
lainnya.
a) Untuk tetap jaga kehangatan bayi dengan cara jangan membiarkan bayi
yang dingin. Jangan letakkan bayi dekat jendela atau kipas angin, segera
keringkan bayi setelah mandi atau saat bayi basah untuk mengurangi
penguapan dan jaga lingkungan sekitar bayi tetap hangat; Ibu mengerti
b) Tanda - tanda bahaya bayi yaitu bayi kuning setelah 24 jam pertama dan
ditemukan pada umur 14 hari atau lebih, tinjau berwarna pucat, kuning
sampai lutut dan siku segera ke tenaga kesehatan, infeksi tali pusat yaitu
tali pusat berbau, merah dan terdapat nanah serta sianosis; Ibu mengerti
dan mampu mengulang kembali tanda bahaya bayi yaitu kuning setelah
dilakukan.
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan keadaan bayinya sehat, minum ASI banyak dan isapan kuat, tali
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
kecil sudah tertutup. Mata: sclera tidak ikterus, conjungtiva tidak anemis.
Hidung: tidak ada pernapasan cuping hidung. Mulut : mukosa bibir lembab.
Abdomen : tali pusat sudah lepas. Kulit : kemerahan. Ekremitas atas dan
a. Analisa
b. Penatalaksanaan
banyak zat zat yang dibutuhkan untuk gizi bayi. Ibu sudah mengerti dan
pusat bernanah, kejang. Apabila ada tanda seperti ini segera ke fasilitas
kesehatan. Ibu sudah mengerti dan mengatakan tidak ada tanda bahaya
yang terjadi.
yang dingin. Jangan letakkan bayi dekat jendela atau kipas angin. Segera
keringkan bayi saat mandi atau saat bayi basah untuk mengurangi
penguapan dan menjaga lingkungan sekitar bayi hangat. Ibu sudah dapat
pendokumentasian.
a. Data subjektif
Ibu mengatakan telah melahirkan anak ketiga tanggal 11 februari jam 23.58
WITA. Ibu sudah bisa berjalan disekitar ruangan, ASI banyak, nyeri luka jahitan
b. Data objektif
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan fisik
Kepala bersih, tidak ada benjolan, tidak ada ketombe conjungtiva merah muda,
sclera putih, mukosa bibir lembab, gigi tidak ada caries, lidah bersih, hidung
tidak ada polip, tidak ada secret, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak
ada pembendungan vena jugularis mamae teraba keras, putting susu menonjol,
colostrums, tidak ada tanda-tanda infeksi. Tidak ada bekas luka operasi, involusi
baik, TFU 2 jari bawah Pusat, kontraksi baik dan keras, vesika urinia
pembalut luka jahitan derajat 1, tidak ada tanda infeksi, tidak ada haemoroid
pada anus, ekstremitas atas dan bawah tidak ada oedema, tidak ada varices.
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
suhu 36°C, RR 20x / menit, TFU 2 Jari bawah pusat, kontraksi baik dan keras,
laktasi baik, ASI keluar berupa colostrum. Ibu merasa senang dengan hasil
2) Memberitahukan ibu penyebab keluhan yang dirasakan ibu adalah hal yang
fisiologis dialami ibu nifas. Rasa mules / nyeri yang diakibatkan dari kontraksi
dengan sendirinya selama 6 sampai 7 hari jika tidak terjadi infeksi; Ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan tentang penyebab rasa mules pada
perut.
a) cara menyusui yang benar yaitu ibu duduk atau tiduran / berbaring
dengan santai, perah sedikit kolostrum atau ASI dan oleskan pada daerah
perut bayi menempel ke perut ibu, dagu bayi menempel ke payudara ibu,
telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus, mulut bayi terbuka
lebar menutupi daerah gelap sekitar puting susu, berikan ASI dari satu
pemberian ASI berikutnya mulai dari payudara yang belum kosong tadi;
Ibu mengerti dan sudah bisa melakukan teknik menyusui yang benar.
baby, pijat puting susu sampai areola mammae pegang kedua puting
kemudian tarik dan putar dengan lembut ke arah dalam dan luar, pegang
pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu diurut ke arah puting susu,
pijat kedua areola mammae hingga keluar 1 - 2 tetes susu dan kemudian
bersihkan kedua puting susu dan sekitarnya dengan handuk kering dan
telapak tangan dengan minyak baby, pijat puting susu sampai areola
mammae pegang kedua puting kemudian tarik dan putar dengan lembut
kembali tanda bahaya nifas yaitu demam dan sakit kepala / penglihatan
kabur.
memberi makanan tambahan apapun, karena ASI saja sudah cukup untuk
setiap kali bayi lapar; Ibu menerima anjuran yang diberikan dan bersedia
melakukannya.
b) Istirahat cukup yaitu tidur siang 1 jam dan pada malam hari 7 jam atau
istirahat saat bayi tertidur dan meminta tolong pada orang lain untuk hal
- hal kecil agar ibu dapat memperoleh istrahat yang cukup; Ibu
melakukannya.
c) Mengonsumsi makanan yang bergizi minimal 500 kalori per hari seperti
nasi, sayuran hijau, buah - buahan, kacang - kacangan, telur, tempe, tahu,
daging, ikan laut dan banyak minum minimal 10 gelas / hari untuk
membantu memperbanyak produksi ASI, berfungsi untuk menambah
energi ibu selama menyusui; Ibu menerima anjuran yang diberikan dan
bersih dari arah depan ke belakang agar mencegah terjadinya infeksi; Ibu
kebersihan tubuhnya.
e) Tidak menahan jika ingin BAK atau BAB karena jika urine tertahan
terjadi perdarahan dan semakin lama feses tertahan diusus maka akan
sulit juga BAB secara lancar; Ibu menerima anjuran yang diberikan dan
bersedia melakukannya.
anus yaitu posisi tidur terlentang, kaki lurus dan kedua tangan di
gerakan sebanyak 8x; Ibu menerima anjuran yang diberikan dan bersedia
sudah dilakukan.
1. Kunjungan Nifas kedua (KF II)
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan ASI keluar banyak, luka jahitan mulai kering, perdarahan tidak
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
lembab, hidung tidak ada polip, tidak ada secret, mamae teraba keras,
putting susu bersih, laktasi baik, ASI sudah keluar banyak, tidak ada tanda-
tanda infeksi, involusi baik, TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi baik
banyaknya darah ± 4 pembalut, luka jahitan mulai kering dan tidak ada
tanda infeksi, pada anus, ekstremitas atas dan bawah tidak ada oedema.
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
pernapasan 20x / menit, nadi 80x / menit, TFU 3 Jari bawah pusat, laktasi
baik. Ibu senang dengan hasil pemeriksaan yang disampaiakan bahwa
keadaannya baik
tentang tanda bahaya nifas yaitu deman dan sakit kepala / pandangan
kabur.
baby, pijat puting susu sampai areola mammae pegang kedua puting
kemudian tarik dan putar dengan lembut ke arah dalam dan luar, pegang
pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu diurut ke arah puting susu,
pijat kedua areola mammae hingga keluar 1 - 2 tetes susu dan kemudian
bersihkan kedua puting susu dan sekitarnya dengan handuk kering dan
payudara.
c) Istirahat cukup yaitu tidur siang 1 jam dan pada malam hari 7 jam atau
istirahat saat bayi tertidur dan meminta tolong pada orang lain untuk hal
- hal kecil agar ibu dapat memperoleh istrahat yang cukup; Ibu mengerti
dan setiap hari melakukan istrahat dan tidur malam yang cukup.
d) Mengonsumsi makanan yang bergizi minimal 500 kalori per hari seperti
daging, ikan laut dan banyak minum minimal 10 gelas / hari untuk
bersih dari arah depan ke belakang agar mencegah terjadinya infeksi; Ibu
setiap kali bayi lapar; Ibu mengerti dan sudah melakukan pemberian ASI
g) Senam nifas yaitu gerekan peregangan dan latihan otot perut yaitu
maju tahan pada posisi tersebut selama 10 detik dan ulang selama 5 kali
duduk dan berlutut, ratakan punggung bagian bawah, tarik napas dan
punggung bawah tidak boleh bergerak, pegang posisi ini dan bernapas
a) Data Subjektif
Ibu mengatakan luka jahitan sudah kering. ASI banyak, perdarahan sedikit dan
b) Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan Fisik
conjungtiva merah muda, sclera putih, mukosa bibir lembab, hidung tidak
ada polip, tidak ada secret, laktasi baik asi banyak, involusi baik, TFU tidak
teraba,kontraksi baik dan keras, vesika urinia kosong.Vulva/ Vagina : lochea
tidak ada tanda infeksi, tidak ada haemoroid pada anus, ekstremitas atas dan
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
pernapasan 18x / menit, nadi 78x/menit. Ibu merasa senang dengan hasil
memakai bra yang terlalu ketat. Ibu melakukan perawatan payudara tiap
b) Makan makanan bergizi seperti telur, ikan, daging, sayuran hijau dan
c) Istirahat yang cukup saat bayinya tidur. Ibu beristirahat setelah menyusui
d) Tanda bahaya masa nifas yaitu perdarahan yang banyak dari jalan lahir,
keluar cairan berbau, kejang, payudara bengkak, demam lebih dari dua
hari dan sakit kepala yang hebat. Ibu mengatakan tidak ada tanda bahaya
yang terjadi.
e) Pemberian ASI pada bayinya, yaitu 8-12x / hari atau setiap kali bayi mau
tambahan. Ibu mengerti dan saat ini bayinya hanya diberi ASI saja.
3) Menjelaskan kepada ibu untuk senam nifas yaitu baringkan tubuh menghadap
ke samping atau miring, dengan posisi kedua kaki di tekuk dan salah satu
lantai, angkat lutut atau kaki bagian atas sembari memutar pinggul ke arah
atas pastikan tulang belakang atau punggung dalam posisi rileks dan stabil,
beri waktu selama kurang lebih 3 – 5 detik setiap kali naik dan turun, ulangi
pada sisi tubuh lainnya : Ibu menerima anjuran yang diberikan tentang senam
pendokumentasian.
a) Data Subjektif
Ibu mengatakan luka jahitan sudah kering. ASI banyak, perdarahan sedikit dan
b) Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan Fisik
conjungtiva merah muda, sclera putih, mukosa bibir lembab, hidung tidak
ada polip, tidak ada secret, laktasi baik asi banyak, involusi baik, TFU tidak
teraba,kontraksi baik dan keras, vesika urinia kosong.Vulva/ Vagina : lochea
tidak ada tanda infeksi, tidak ada haemoroid pada anus, ekstremitas atas dan
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
1) Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa Keadaan
pernapasan 21x / menit, nadi 80x/menit. Ibu merasa senang dengan hasil
memakai bra yang terlalu ketat. Ibu melakukan perawatan payudara tiap
b) Makan makanan bergizi seperti telur, ikan, daging, sayuran hijau dan
Istirahat yang cukup saat bayinya tidur. Ibu beristirahat setelah menyusui
c) Tanda bahaya masa nifas yaitu perdarahan yang banyak dari jalan lahir,
keluar cairan berbau, kejang, payudara bengkak, demam lebih dari dua
hari dan sakit kepala yang hebat. Ibu mengatakan tidak ada tanda bahaya
yang terjadi.
d) Pemberian ASI pada bayinya, yaitu 8-12x / hari atau setiap kali bayi mau
tambahan. Ibu mengerti dan saat ini bayinya hanya diberi ASI saja.
menghadap ke samping atau miring, dengan posisi kedua kaki di tekuk dan
salah satu lengan menopang kepala sehingga kepala tidak di tidurkan sejajar
dengan lantai, angkat lutut atau kaki bagian atas sembari memutar pinggul ke
arah atas pastikan tulang belakang atau punggung dalam posisi rileks dan
stabil, beri waktu selama kurang lebih 3 – 5 detik setiap kali naik dan turun,
sama pada sisi tubuh lainnya : Ibu menerima anjuran yang diberikan tentang
4) Menjelaskan pada ibu tentang hubungan seks yang aman yaitu dapat
progestin, pil mini / mini pil, implan / susuk (hormonal), IUD, kondom,
MOW dan MOP serta menganjurkan kepada ibu untuk segera berkonsultasi
pendokumentasian.