Anda di halaman 1dari 41

BAB III

PERKEMBANGAN KASUS

a. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

1. Kunjungan ANC I

Tanggal : 27 Januari 2022 Jam : 15.00 WITA

Tempat penkajian : di rumah Ny. A. R. T

Identitas

Nama : Ny. A.R.T Nama : Tn. E.T

Umur : 33 Tahun Umur : 34 Tahun

Agama : protestan Agama : protestan

Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Penghasilan :- Penghasilan :< 1.000.000

Alamat : jln baumata barat,RT/RW:01/01,kelurahan baumata barat.

a. Data Subjektif

1) Alasan kunjungan

Ibu mengatakan hamil anak ketiga tidak pernah keguguran, datang untuk

memeriksakan kehamilannya, dan untuk saat ini ibu tidak ada keluhan

2) Riwayat haid

HPHT 06 – Mei 2021, lamanya 4-6 hari, banyaknya 2-3x ganti pembalut

/ hari, siklus 28 hari dan tidak ada nyeri haid. Tafsiran partus 13 Februari

2022.

3) Riwayat keluarga berencana

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB.

4) Riwayat perkawinan
Sudah menikah sah,lamanya kawin 9 tahun,kawin pertama saat umur 24

tahun,1x kawin.

5) Riwayat kehamilan yang lalu

Ibu mengatakan tidak ada masalah, tidak ada mual muntah berlebihan

dan selama hamil periksa di puskesmas baumata

6) Riwayat kehamilan sekarang (pemeriksaan ANC TM I-III dan skrining

imunisasi tetanus T1-T5)

Pada trimester 1, ibu melakukan pemeriksaan dua kali di bidan 1 kali

dan dokter 1 kali, keluhan mual, muntah terapi yang di berikan kepada

ibu adalah SF,VitB.

Pada trimester II, ibu melakukan pemeriksaan dua kali dibidan tidak ada

keluhan, terapi yang di berikan kepada ibu adalah SF, Vitamin C.

Pada trimester III, ibu melakukan pemeriksaan tiga kali dengan keluhan

nyeri perut bagian bawah, tapi nyerinya hilang muncul dan sering BAK,

terapi yang di berikan kepada ibu adalah SF, Vitamin C, Kalk. Imunisasi

TT di dapatkan sebanyak 4 kali, TT1 pada tahun 2014,TT2 pada tahun

2018,TT3 pada tanggal 03 desember 2021 dan TT4 pada tanggal 03

januari 2021. Pergerakan janin dirasakan pertama kali yaitu pada usia

kehamilan 3 bulan

7) Riwayat persalinandan nifas yang lalu :

Anak pertama lahir tahun 2014, lahir cukup bulan, spontan, ditolong

oleh bidan, tidak ada penyulitan, jenis kelamin laki-laki,BB 3700 gram,

PB 52 cm, keadaan sehat, nifas baik,.


Anak kedua lahir tahun 2018, lahir cukup bulan,spontan, ditolong oleh

bidan, tidan ada penyulitan, jenis kelamin perempuan, BB 3100 gram,

PB 50 cm, keadaan sehat, nifas baik.

8) Riwayat kesehatan ibu

Ibu dalam keadaan sehat dan tidak ada riwayat penyakit,seperti

jantung,kronis,

9) Riwayat kesehatan dalam keluarga dan penyakit keturunan

Ibu megatakan keluarga tidak ada yang menderita penyakit kronis,

penyakit menular, dan tidak ada keturunan anak kembar.

10) Kondisi psikososial

Hubungan antar anggota keluarga sangat harmonis,suami dan keluarga

sangat senang dengan kehamilan saat ini dan selalu memberi dukungan

pada ibu selama kehamilan ini. serta menerima jenis kelamin apapun

anak saat lahir.

11) Latar belakang budaya

Kebiasaan melahirkan di tolong oleh Bidan, tidak ada Pantangan

makanan, Kepercayaan yang berhubungan dengan persalinan petugas

kesehatan.

12) Riwayat seksual

Berhubungan sebelum hamil 3x/minggu, dan saat hamil 1-2x/minggu.

13) Riwayat kebiasaan sehari-hari

Jenis Makanan : Jenis makanan nasi, sayur, jagung, ubi, lauk pauk,

frekuensi 3 kali / hari, nafsu makan baik, jenis minuman air putih dan

susu.
Personal hygiene : Personal hygiene, mandi 2 kali / hari, sikat gigi 2 kali

/ hari, keramas rambut 3 kali / minggu, ganti pakian dalam 2 kali / hari,

ganti pakian luar 2 kali / hari,ibu BAK 4-5 kali / hari, warna jernih, bau

khas urine, keluhan tidak ada, BAB 1-2 kali / hari, warna kuning, bau

khas feses, keluhan tidak ada.

14) P4K, (program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi)

terdiri dari

Ibu mengatakan ingin melahirkan di fasilistas kesehatan yaitu klinik

baumata barat penolong persalinan yaitu bidan, Biaya sudah disiapkan

oleh suami dan anggota keluarga lainnya dan asuransi BPJS.

Donor darah sudah disiapkan, yaitu suami dan 1 anggota

keluarga. keluarga bersedia merujuk ibu ke fasilitas kesehatan yang

memadai jika terjadi komplikasi.

b. Data objektif

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum baik, kesadaran composimentis,TD 110/80 MmHg,

suhu 35,50C, nadi 83 x/menit, pernapasan 20x/menit, TB 155 cm, BB

sebelumnya 50 kg, berat badan saat ini 64 kg LiLA 26 cm. HPHT : 06-

05-2021 Tafsiran persalinan 13-02-2022.

2. Pemeriksaan fisik

Kepala tidak ada benjolan, rambut bersih tidak ada ketombe, muka

tidak ada oedema, konjungtiva merah muda, sclera putih, telinga tidak

ada serumen, mukosa mulut lembab, tidak ada karies gigi, areola

mamae hiperpigmentasi, puting susu menonjol, di abdomen tidak ada


bekas luka operasi, ada strie alba, ada linea nigra, genetalia tidak ada

oedema, anus tidak ada haemoroid.

3. Pemeriksaan obstetric.

TFU 3 jari dibawah proccesus xiphoideus teraba lunak, dan tidak

melenting. Disebelah kiri perut ibu teraba keras, datar dan memanjang

seperti papan dan sebelah kanan perut ibu teraba tonjolan tonjolan

kecil. Bagian terendah teraba keras, bulat dan melenting dan tidak

dapat digoyang, kepala sudah masuk PAP, MC Donal : 29 cm, (30 -

11) x 155 : 2945 gram (TBBJ), Djj 140x / menit, teratur.

4. Pemeriksaan penunjang

Sesuai buku KIA pemeriksaan tanggal 08-11-2021 : HB 12 gr%,

Golongan darah: O, Reduksi : Negatif, Protein : Negatif, HIV : Negatif,

USG : Tidak Dilakukan.

c. Analisa

G3P2A0AH2 UK 37-38 minggu, janin tunggal, hidup, presentasi kepala, intra

uteri.

d. Penatalaksanaan

1) Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu tekanan darah 110/80

mmHg suhu 35,5°C, berat badan 64 kg, bayi letak kepala, kepala

sudah masuk PAP, DJJ 140x/m UK: 8-9 bulan (35-36 minggu)

Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan dapat

menyebutkannya yaitu : TD : 110/80 mmHg, DDJ : 140x/m.Ibu merasa

senang dengan hasil pemeriksaan.

2) Menganjurkan pada ibu untuk :


a) Makan makanan bergizi seperti ikan, daging, telur, tempe, tahu,

sayuran hijau dan buah. Agar memenuhi kebutuhan gizi pada ibu dan

membantu proses tumbuh kembang janin. Ibu menerima anjuran yang

diberikan dan mau mengkonsumsi makanan bergizi seperti ikan,

daging, telur, tempe, tahu, sayuran hijau dan buah.

b) Istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam / hari dan tidur malam

7-8 jam / hari. Ibu menerima anjuran yang diberikan yaitu tidur siang

1-2 jam dan tidur malam 7-8 jam.

c) Menjaga kebersihan dirinya seperti mandi, keramas rambut, sikat gigi

dan ganti pakaian agar memberikan kenyamanan pada ibu. Ibu

menerima anjuran yang diberikan dan mau untuk selalu menjaga

kebersihan dirinya setiap hari

d) Mengurangi pekerjaan rumah yang berat seperti menyuci pakaian,

mengangkat barang yang berat, menimba air dan melakukan olahraga

ringan seperti berjalan santai di pagi hari. ibu mengerti dan mau

mengurangi pekerjaan rumah yang terlalu berat dan mau berolahraga.

3) Menjelaskan pada ibu tentang :

a) Tanda bahaya kehamilan trimester III yaitu perdarahan, janin kurang

bergerak dari biasanya, sakit kepala, pusing, nyeri perut bagian bawah

yang hebat, kejang. Jika ibu mengalami tanda bahaya segera

kefasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan. Ibu mengerti

dan dapat mengulangi penjelasan tentang tanda tanda bahaya

kehamilan trimester III seperti janin kurang bergerak dari biasanya

dan bersedia ke fasilitas kesehatan jika mengalami tanda tersebut.


b) Tanda-tanda persalinan meliputi sakit pada pinggang menjalar ke

perut bagian bawah yang semakin lama semakin sering, keluar lendir

bercampur darah dari jalan lahir, keluar air - air atau ketuban dari

jalan lahir bila mengalami tanda - tanda tersebut ibu harus ke fasilitas

kesehatan. Ibu mengerti dan dapat menjelaskan kembali tanda tanda

persalinan seperti keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir dan

ibu bersedia segera ke fasilitas kesehatan jika mengalami tanda

tersebut.

c) Melakukan persiapan persalinan meliputi persiapan pakaian ibu dan

bayi, tabungan, rencanakan melahirkan di faskes yang di inginkan ibu

dan yang akan menolong persalinan ibu, siapkan kartu JKN,

kendaraan yang akan mengantarkan ibu dan orang yang akan

mendampingi ibu saat persalinan, calon pendonor darah. Ibu mengerti

dengan penjelsan yang diberikan dan mengatakan sudah

mempersiapkan semua persiapan persalinan.

4) Menjadwalkan ibu untuk kunjungan ulang yaitu tanggal 03 februari 2022,

dan menganjurkan ibu untuk memberikan informasi jika mendapat tanda

tanda persalinan dan atau tanda tanda bahaya kehamilan. Ibu bersedia

untuk dikunjungi lagi sesuai jadwal yang ditentukan dan akan selalu

memberikan informasi terkait kehamilanny

5) Mendokumentasikan semua tindakan yang di berikan.

Dokumentasi sudah dilakukan.

2. Kunjungan Kehamilan Kedua

Tanggal : 03 januri 2022 Jam : 15.00 WITA

a. Data Subjektif
Ibu mengatakan sakit pada pinggang dan sering kencing dapa siang dan

malam.

b. Data Objektif

1) Pemeriksaan Umum

Keadaan umum baik, kesadaran composimentis, tekanan darah 120/80

mmHg, suhu 36,60C, nadi 83 x/menit, pernapasan 22x/menit.

2) Pemeriksaan Fisik

Kepala bersih, tidak tidak ada luka, tidak ada ketombe, tidak ada

benjolan. Rambut bersih, hitam, lurus. Wajah tidak oedema, tidak

pucat, tidak ada cloasma gravidarum. Mata bersih, conjungtiva merah

muda, sclera putih. Telinga bersih tidak ada serumen. Mulut dan gigi

bersih tidak ada caries. Leher tidak ada pembesaran kelenjar limfe,

thyroid dan vena jugularis. Dada payudara simetris, aerola

hiperpigmentasi, putting susu menonjol. Abdomen tidak ada luka

bekas operasi, ada strie albicans dan linea nigra. Ekremitas tidak

oedama, tidak varises. Genetalia bersih. Anus tidak haemoroid.

3) Pemeriksaan Obstetrik:

TFU 2 jari dibawah proccesus xiphoideus teraba lunak dan tidak

melenting. Disebelah kiri perut ibu teraba keras, datar dan

memanjang seperti papan dan sebelah kanan perut ibu teraba tonjolan

tonjolan kecil. Bagian terendah teraba keras, bulat dan melenting dan

tidak dapat digoyang, kepala sudah masuk PAP, MC Donald : 30 cm,

TBBJ (30 - 11) x 155 : 2945 gram. Djj 135x / menit, teratur,

maksimum satu tempat disebelah kiri dibawah pusat. Pada vulva tidak
ada oedema, tidak ada varices, tidak ada kondiloma, tidak ada

pengeluaran pervaginaan, tidak ada haemoroid.

c. Analisa

G3P2A0AH2 UK 37-38 minggu, janin tunggal, hidup, presentasi kepala, intra

uteri.

d. Penatalaksanaan

1) Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu tekanan darah 120/80 mmHg,

suhu 36,6°C, pernapasan 22x/menit, nadi 83x/menit, bayi letak kepala, kepala

sudah masuk PAP, DJJ 135x/m.

Ibu mengerti dengan penjelasan yanmg di berikan dan dapat menyebutkan

kembali hasil pemeriksaan yaitu : tekanan darah: 120/80 MmHg, DDJ 135x/

menit dan ibu merasa senang dengan kondisi ibu dan janin.

2) Mengingatkan kembali kepada ibu untuk :

a) Mengkonsumsi makanan bergizi yaitu nasi, sayuran berwarna hijau,

tahu, tempe, ikan, daging, telur, buah-buahan dan kacang-kacangan. Ibu

mengerti dan selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang.

b) Istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1 - 2 jam / hari dan tidur malam 7 -

8 jam / hari agar menjaga kondisi tubuh ibu. Ibu sudah selalu melakukan

istirahat yang cukup.

c) Tanda bahaya kehamilan trimester III yaitu perdarahan, janin kurang

bergerak dari biasanya, sakit kepala, pusing, nyeri perut bagian bawah

yang hebat dan kejang. Jika ibu mengalami tanda bahaya segera ke

fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan. Ibu sudah mengerti

dan mengatakan tidak ada tanda bahaya yang terjadi.


d) Tanda - tanda persalinan meliputi sakit pada pinggang menjalar ke

perut bagian bawah yang semakin lama semakin sering, keluar lendir

bercampur darah dari jalan lahir, keluar air - air atau ketuban dari jalan

lahir bila mengalami tanda - tanda tersebut ibu harus ke fasilitas

kesehatan. Ibu mengerti dan mengatakan akan segera ke fasilitas

kesehatan jika mengalami tanda - tanda ersebut.

3) Memastikan kembali pada ibu persiapan persalinan meliputi persiapan

pakaian ibu dan bayi, tabungan, rencanakan melahirkan di faskes yang di

inginkan ibu dan yang akan menolong persalinan ibu, siapkan kartu JKN,

kendaraan yang akan mengantarkan ibu dan orang yang akan mendampingi

ibu saat persalinan, calon pendonor darah. Ibu mengatakan semuanya sudah

disiapkan.

4) Mendokumentasikan semua tindakan yang di berikan. Dokumentasi sudah

dilakukan.

b. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

1. Kala I

tanggal 12-02-2022, Jam : 20.30 WITA

a. Data Subjektif

Ibu mengatakan sakit pinggang menjalar ke perut bagian bawah, disertai

pengeluaran lendir darah dari jalan lahir sejak pukul 14.30 WITA.

b. Data Objektif

Pemeriksaan Umum Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, ekspresi

wajah tampak kesakitan. TTV, TD : 110 / 800 mmHg, suhu 36,50C, RR 21x /

menit, nadi 80x / menit.


1) Pemeriksaan Fisik

Kepala bersih, tidak tidak ada luka, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan.

Rambut bersih, hitam, lurus. Wajah tidak oedema, tidak pucat, tidak ada

cloasma gravidarum. Mata bersih, conjungtiva merah muda, sclera putih.

Telinga bersih tidak ada serumen. Mulut dan gigi bersih tidak ada caries.

Leher tidak ada pembesaran kelenjar limfe, thyroid dan vena jugularis. Dada

payudara simetris, aerola hiperpigmentasi, putting susu menonjol. Abdomen

tidak ada luka bekas operasi, ada strie albicans dan linea nigra. Ekremitas

tidak oedama, tidak varises. Genetalia bersih. Anus tidak haemoroid.

2) Palpasi

TFU 3 jari dibawah proccesus xiphoideus teraba lunak, dan tidak melenting.

Di sebelah kiri perut ibu teraba keras, datar dan memanjang seperti papan dan

sebelah kanan perut ibu teraba tonjolan tonjolan kecil. Bagian terendah teraba

keras, bulat dan melenting , dan tidak dapat digoyang, kepala sudah masuk

PAP. TBBJ (30 - 11) x 155 : 2945 gram. DJJ terdengar jelas dan teratur pada

sisi kiri bawah perut ibu dengan frekuensi 145x / menit. Kontraksi uterus 4

kali dalam 10 menit dengan durasi 30 - 35 detik.

3) Pemeriksa dalam(VT)

Tanggal 11-02-2022, jam 20.40 WITA

Vulva / vagina : tidak ada oedema, tidak ada kelainan, keluar cairan lendir

bercampur darah, portio tipis lunak, pembukaan 7 cm, kantong ketuban utuh

(+), presentasi kepala, ubun - ubun kecil penurunan kepala Hodge III.

a. Analisa

G3P2A0AH2 UK 38-39 minggu, janin tunggal, hidup, presentasi kepala, intra uterin

inpartu kala I fase aktif.


b. Penatalaksanaan

Tanggal : 11-02-2021 Pukul : 20.45 WITA

1) Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa keadaan

ibu dan janin baik TTV, TD : 110 / 80 mmHg, suhu 36,50C, RR 21x / menit,

nadi 82x / menit. DJJ 147x/ menit, pembukaan 7 cm, kantong ketuban utuh.

Ibu dan keluarga senang dengan informasi yang diberikan dan ibu tampak

kesakitan

2) Menganjurkan kepada ibu untuk tidur miring kiri dengan kaki kiri diluruskan

dan kaki kanan di tekuk untuk melancarkan aliran oksigen dari Ibu ke janin.

Ibu menerima anjuran yang di berikan dan posisi ibu miring ke kiri.

3) Menganjurkan ibu untuk makan dan minum apabila ibu tidak merasakan sakit

agar ibu mempunyai tenaga dan tidak mudah kelelahan pada saat proses

persalinan. Ibu menerima dengan anjuran yang di berikan serta akan makan

dan minum apabila tidak ada his.

4) Menganjurkan kepada keluarga dan suami untuk memberikan dukungan moral

dan mental pada ibu dengan cara mendengarkan setiap keluhan ibu,

memotivasi ibu agar ibu bersemangat dalam menghadapi proses persalinan.

Ibu merasa senang dengan dukungan yang diberikan oleh suami dan keluarga

5) Mengajarkan kepada ibu cara relaksasi yaitu dengan cara menarik nafas dalam

lewat hidung dan keluarkan lewat mulut saat ada kontraksi. Ibu mengerti

dengan penjelasan yang di berikan dan ibu dapat melakukannya saat ada

kontraksi.

6) Mengajarkan ibu cara mengedan yang benar, yaitu kedua kaki ditarik ke arah

dada, dagu menempel di dada dan mata melihat ke perut dan mengedan seperti

ingin BAB. Ibu mengerti dan bisa melakukan cara mengedan yang benar.
7) Mendokumentasikan semua tindakan yang di berikan. Dokumentasi sudah

dilakukan

2. Kala II

Tanggal 11-02-2022 Jam: 23.40 WITA

a. Data subjektif

Ibu merasa nyeri perut semakin kuat, merasakan dorongan yang kuat untuk

meneran saat timbul kontraksi dan merasa ingin BAB.

b. Data objektif

Kontraksi Uterus 5 kali dalam 10 menit, durasi 40 - 45 detik, DJJ 140x / menit.

Hasil pemeriksaan dalam (VT) pukul 23.50 WITA, yaitu: Vulva / vagina tidak

oedema, tidak ada kelainan, keluar cairan lendir bercampur darah, portio tidak

teraba, pembukaan lengkap (10 cm), ketuban pecah (-), presentasi kepala, ubun -

ubun kecil, penurunan kepala Hodge III – IV

c. Analisa

Inpartu kala II

d. Penatalaksanaan

1) Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.

Membantu ibu dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya, menunggu

hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Melanjutkan pemantauan

kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan pedoman

persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan temuan, menjelaskan

kepada anggota bagaimana mereka dapat mendukung dan memberi

semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran. Telah dilakukan

2) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu meneran, posisi

ibu setengah duduk. Telah dilakukan


3) Memimpin meneran pada saat ibu merasa ada dorongan untuk meneran.

Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif. Dukung dan beri

semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran apabila caranya

tidak sesuai. Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya.

Anjurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi. Anjurkan keluarga untuk

memberi semangat pada ibu. Berikan cukup asupan cairan. Menilai DJJ

setiap kontraksi uterus selesai. Segera rujuk bila bayi tidak lahir setelah 2

jam meneran (primigravida) atau 1 jam meneran (multigravida). Ibu

mengerti dan sudah mengetahui cara meneran Ketika ada dorongan untuk

meneran, ibu sudah di berikan minum oleh keluarga.

4) Menganjurkan pada ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi

yang nyaman. Jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam

60 menit. Ibu mengerti dan ibu ingin berbaring

5) Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika

kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 - 6 cm. Telah di

lakukan

6) Meletakkan kain bersih yang diletakan 1 / 3 bagian di bawah bokong ibu.

Telah di lakukan

7) Membuka tutup partus set dan perhatikan kembali perlengkapan alat dan

bahan. Alat dan bahan lengkap

8) Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan. Telah dilakukan

9) Setelah tampak kepala bayi diameter 5 - 6 cm membuka vulva maka

lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering.

Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan

membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau


bernafas cepat dan dangkal. Dengan lembut, menyeka muka, mulut dan

hidung bayi dengan kain atau kasa yang bersih. Telah dilakukan

10) Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang

sesuai jika hal itu terjadi dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi. Telah

dilakukan dan tidak lilitan tali pusat

11) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara

spontan.

12) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal.

Menganjurkan ibu meneran saat kontraksi berikutnya dengan lembut

menariknya ke arah bawah dan ke arah luar hingga bahu anterior muncul di

bawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan

ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior.

13) Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi

yang berada di bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu

dan lengan posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran dan

tangan bayi saat melewati perineum,gunakan lengan bagian bawah untuk

menyangga tubuh bayi saat dilahirkan.

14) Setelah tubuh dan tangan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas dari

punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung dan kaki

lahir memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati membantu kelahiran

bayi.

15) Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 detik), apakah bayi menangis kuat

atau bernafas tanpa kesulitan, apakah bayi bergerak kesulitan. Jika bayi

tidak bernafas, tidak menangis lakukan resusitasi, kemudian meletakkan

bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari
tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan bayi di tempat yang

memungkinkan). Bayi menangis kuat, bernafas normal.

16) Segera membungkus kepala badan bayidengan handukdan biarkan kontak

kulit dcengan ibu dan bayi. Bayi lahir spontan jam 23.58 WITA

3. Kala III

Tanggal 11-02-2022 Jam : 00.10 WITA

a. Data Subjektif

Ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran bayinya, tetapi perutnya masih

terasa mules.

b. Data Objektif

Ibu tampak kelelahan, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, uterus

teraba keras dan bundar, tali pusat bertambah panjang saat diregangkan, keluar

darah secara tiba-tiba dari jalan lahir.

c. Analisa

Partus kala III

d. Penatalaksanaan

1) Memastikan tidak adanya janin kedua. Tidak ada janin kedua

2) Memberitahu kepada Ibu bahwa Ia akan disuntik. sudah dilakukan.

3) Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, berikan suntikan oksitosin 10

unit IM gluteus atau 1 / 3 atas paha kanan ibu bagian luar, setelah

mengaspirasinya terlebih dahulu; penyuntikan oksitosin sudah dilakukan.

4) Menjepit tali pusat dan potong; penjepitan tali pusat sudah dilakukan.

5) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 - 10 cm dari vulva;

Pemindahan klem sudah dilakukan.


6) Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas

tulang pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi

kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan

tangan yang lain; Sudah dilakukan.

7) Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan penegangan ke

arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang

berlawanan arah pada bagian bawah uterus ke arah atas dan belakang

(dorso kranial) dengan hati-hati untuk membantu mencegah terjadinya

inversio uteri; Sudah dilakukan penegangan tali pusat.

8) Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali

pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva jalan lahir

sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus. Jika tali pusat

bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak 5 - 10 cm dari vulva;

Klem sudah dipindahkan.

9) Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta

dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua

tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban

terlihat, dengan lembut perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut;

Plasenta sudah lahir pukul 00 : 20 Wita

10) Melakukan masase uterus dengan meletakan telapak tangan di fundus dan

melakukan masase dengan gerakan melingkar dan lembut hingga uterus

teraba keras : Masase sudah dilakukan.

11) Memeriksa kelengkapan plasenta seperti amnion, korion dan kotiledon

lengkap dengan selaput; Semua lapisan plasenta lengkap.


12) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera

menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif; luka perineum derajat 1

dan sudah dilakukan penjahitan pada luka perineum.

4. Kala IV

Tanggal 11-02 2022 jam : 00:35 WITA

a. Data Subjektif

Ibu merasa senang telah melalui proses persalinan dengan baik, ada nyeri pada

jalan lahir, ibu merasa lelah ingin istrahat

b. Data Objektif

Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap pukul 00.27 WITA, keadaan umum

ibu baik, kesadaran composmentis, TD: 100 / 70 mmHg, N: 82x / menit, RR:

20x / Menit, S: 370 C, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, teraba

keras dan bundar, tiga kali ganti pembalut, ada laserasi perineum derajat 1.

c. Analisa

Partus kala IV

d. Penatalaksanaan

1) Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik. Uterus

berkontraksi dengan baik.

2) Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan

klorin 0,5%, membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut

dengan air disenfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya dengan kain

yang bersih dan kering. Sarung tangan sudah dicelupkan dalam larutan

klorin 0,5 %.
3) Menempatkan klem tali pusat disenfeksi tingkat tinggi atau steril atau

mengikatkan tali disenfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati sekeliling

tali pusat sekitar 1 cm dari pusat. Sudah dilakukan.

4) Mengikat satu lagi simpul di bagian pusat yang bersebrangan dengan

simpul mati yang pertama. Sudah dilakukan.

5) Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan clorin 0,5%.

Klem bedah sudah direndam dalam larutan klorin 0,5 %.

6) Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya. Memastikan

handuk atau kainnya bersih atau kering. Bayi sudah diselimuti dengan kain

yang bersih dan kering.

7) Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI. Ibu sudah mulai

memberikan ASI pertama pada bayinya.

8) Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam

(a) 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan

(b) Setiap 15 menit pada 1 menit pertama pasca persalinan

(c) Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan

(d) Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik,laksanakan perawatan yang

sesuai untuk menatalaksana antonia uteri. Sudah dilakukan.

(e) Jika ditemukan laserasi yang memerlukan penjahitan lakukan

penjahitan dengan anestesia lokal dan menggunakan teknik yang

sesuai. Sudah dilakukan penjahitan laserasi perineum derajat 1.

9) Mengajarkan pada ibu / keluarga bagaimana melakukan masase uterus dan

memeriksa kontaraksi uterus. Sudah dilakukan dan keluarga dapat

melakukan masase uterus.


10) Mengevaluasi kehilangan darah. Jumlah kehilang darah 3 kali ganti

pembalut.

11) Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaaan kandung kemih setiap 15

menit selama 1 jam pertama pasca persalina dan setiap 30 menit selama

jam kedua pasca persalinan. Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap

jam selama dua jam pertama pascapersalinan. Sudah dilakukan TTV ibu

dalam batas normal.

12) Menempatkan semua peralatan di dalam larutan clorin 0,5% untuk

didekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas peralatan setelah

dekontaminasi. Sudah dilakukan perendaman dan pencucian alat.

13) Membuang bahan- bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah

yang sesuai. Sampah infeksius pada kantung merah dan sampah non

infeksius pada kantung hitam.

14) Membersihkan ibu dengan menggunakan air disenfeksi tingkat tinggi.

Membersihkan cairan ketuban, lendir dan darah. Membantu ibu memakai

pakian yang bersih dan kering. Ibu sudah dibersihkan dan dipakaikan

pakaian yang bersih.

15) Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan ASI.

Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minuman dan makanan

yang diinginkan. Ibu sudah merasa nyaman, ibu sudah memberikan ASI

pada bayinya dan ibu sudah makan dan minum.

16) Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan

larutan klorin 0,5% dan membilas dengan air bersih. Sudah dilakukan

dekontaminasi.
17) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%,

membalikkan bagian dalam ke luar dan merendamnya dalam larutan klorin

0,5% selama 10 menit. Sarung tangan sudah direndam dalam larutan klorin

0,5 % dan dibuka dalam keadaan terbalik.

18) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir. Sudah dilakukan.

19) Lengkapi partograf. Partograf sudah dilengkapi.

c. ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

1. Kunjungan bayi baru lahir usia 1 jam

Tanggal 12-02-2022, jam :01.15 WITA

a. Data subjektif

Ibu merasa lega telah melahirkan anaknya yang ke tiga satu jam yang lalu jenis

kelamin laki-laki, lahir normal, bayi sudah bisa menyusu.

b. Data objektif

1) Pemeriksaan umum : keadaan umum baik, kesadaran composmentis TTV S

:37ºC RR : 40x / menit HR : 130x / menit.

2) Pemeriksaan antropometri

Berat badan 3.800 gr, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 32 cm, lingkar

dada 34 cm, lingkar perut 33 cm.

3) Pemeriksaan fisik

Kepala: simetris, tidak terdapat benjolan abnormal, tidak terdapat caput

succedaneum dan cephal hematoma. Mata: simetris, sklera tidak ikterus,

conjungtiva tidak anemis, tidak ada secret. Hidung: simetris, tidak

terdapat kotoran, tidak terdapat pernapasan cuping hidung. Mulut: bibir

lembab, tidak tampak lobioskizis. Telinga: simetris, tidak terdapat


serumen. Leher: pembesaran kelenjar tyroid dan pembesaran vena

jungularis. Dada: simetris, tidak ada ronchi dan wheezing. Abdomen:

tidak tampak benjolan abnormal. Tali pusat: masih basah, tidak bedarah

dan tidak ada tanda infeksi. Genitalia: testis sudah turun kedalam skrotum.

Anus: berlubang tidak terdapat atresiani. Ekstremitas: simetris, tidak

ikterus pergerakan aktif. Reflek: morro reflek (+), rotting reflek (+),

swallowing reflek (+), suckling reflek (+), reflek menggenggam (+)

babinski (+).

c. Analisa masalah

Bayai baru lahir normal umur 1 jam

d. Penatalaksanaan

1) Menginformasikan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bayi

yaitu Keadaan umum baik, suhu 370c, RR 40x/ menit, HR 130x / menit, BB :

3,800 gram. Ibu dan keluarga merasa senang dengan informasi yang

disampaikan tentang keadaan bayinya

2) Menganjurkan ibu untuk melakukan IMD agar bayi segera mendapatkan

nutrisi dan tercipta hubungan antara ibu dengan bayi. Ibu menerima anjuran

yang diberikan dan bayi sudah berada diatas badan ibu dan sudah bisa

menyusu.

3) Menjelaskan pada ibu tentang apa itu colostrum. Colustrum adalah nutrisi

lengkap dan alami untuk bayi kolustrum juga merupakan makanan pertama

untuk bayi baru lahir yang keluar dari payudara ibu, sebelum ASI, colostrum

juga berperan penting bagi kesehatan bayi, salah satunya untuk membantu

memperkuat daya tahan tubuh pada bayi. Ibu mengerti dengan penjelasan

yang di berikan dan bersedia untuk memberikan ASI pertama pada bayinya.
4) Menjelaskan pada ibu cara merawat tali pusat bayi yaitu tidak menaruh

apapun pada tali pusat dan jangan biarkan tali pusat basah. jika basah,

keringkan dengan kassa sterill dan biarkan terbuka agar tali pusat lekas

kering. Ibu sudah mengerti dengan penjelasan yang di berikan dan mau

merawat tali pusat bayinya.

5) Menjelaskan kepada ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan cara, jangan

membiarkan bayi bersentuhan langsung dengan benda dingin misalnya lantai

atau tangan yang dingin. Jangan letakkan bayi dekat jendela atau kipas angin.

Segera keringkan bayi saat mandi atau saat bayi basah untuk mengurangi

penguapan dan menjaga lingkungan sekitar bayi hangat. Ibu mengerti dengan

penjelasan yang diberikan dan bayi dalam keadaan terbungkus.

6) Menjelaskan tanda bahaya pada bayi seperti panas tinggi, ikterus/ bayi

kuning, tali pusat bernanah, kejang. Apabila ada tanda seperti ini segera ke

fasilitas kesehatan. Ibu mengerti dan dapat menyebutkan kembali salah satu

tanda bahaya baru lahir yaitu bayi kuning.

7) Memberitahukan kepada ibu dan keluarga telah diberikan antibiotik yaitu

salep mata yang diberikan untuk mencegah mata bayi terinfeksi bakteri yang

terbawa pada saat lahir, vitamin k untuk mencegah perdarahan di otak dan

HB 0 untuk mencegah Hepatitis pada bayi. Ibu dan keluarga senang karena

bayinya telah mendapatkan antibiotik.

8) Semua hasil telah didokumentasikan. Sudah melakukan pendokumentasian.

2. Kunjungan Nenatus pertama( KN I )/

Tanggal 13 -02 2022 Jam 15.30 WITA

a. Data Subjektif
Ibu mengatakan keadaan bayi baik dan bayi sudah BAB dan BAK, bayi menyusu

kuat.

b. Data Objektif

1) Pemeriksaan umum.

Keadaan umum: baik, kesadaran: composmentis, bergerak aktif, kulit

kemerahan. S: 36,50C, RR: 40x / menit, HR: 140x / menit.

2) Pemeriksaan fisik

Mata  : sclera tidak ikterus, conjungtiva tidak anemis, Hidung : tidak

ada pernapasan cuping hidung, Mulut : mukosa bibir lembab. 

Telinga : tidak ada serumen. Dada : tidak ada tarikan dinding dada. Abdomen :

tali pusat masih basah dan tidak ada tanda-tanda infeksi. Ekstremitas atas dan

bawah gerak aktif.

c. Analisa

Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan umur 2 hari

d. Penatalaksanaan

1) Meninformasikan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yaitu Keadaan

umum baik, kesadaran composimentis, Suhu 36,5ºC RR 40 x/menit, HR 132

x/menit. BB : 3,200 gram. Ibu merasa senang dengan hasil pemeriksaan yang

disampaikan

2) Menjelaskan kepada ibu tentang kolustrum yaitu susu yang dihasilkan oleh

kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah

kelahiran bayi yang berfungsi untuk membersihkan bayi dari bilirubin dan

mempermudah bayi buang air besar karna mengandung banyak nutrisi seperti

karbohidrat, protein dan antibodi; Ibu mengerti dengan penjelasan yang

diberikan tentang kolustrum dan bayi sudah mendapatkan kolustrum itu.


3) Menjelaskan kepada ibu tentang ASI eksklusif yaitu melakukan pemberian

ASI saja selama enam bulan pertama tanpa makanan dan minuman tambahan

lain, karena ASI eksklusif yang memiliki manfaat tinggi untuk ibu dan bayi

yaitu untuk sistem kekebalan tubuh bayi lebih baik, membuat bayi cerdas,

berat badan bayi ideal, tulang bayi lebih kuat, memperkuat hubungan ibu dan

anak, KB alamih, mengurangi perdarahan dan mengurangi resiko kanker

menurun, waktu pemberian ASI yang baik dan benar adalah menyusui

bayinya sesering mungkin atau setiap 8 - 12 kali / hari atau menyusui bayi

kurang lebih 10 - 15 menit setiap kali menyusui; Ibu mengerti dengan

penjelasan yang diberikan tentang ASI eksklusif dan waktu pemberian ASI

dan saat ini bayi hanya mendapatkan ASI saja.

4) Menjelaskan kepada ibu dan keluarga cara menjaga bayi tetap hangat yaitu

bayi harus tetap berpakaian dan diselimuti setiap saat memakai pakaian

kering dan lembut, ganti popok dan baju jika basah jangan tidurkan bayi di

tempat dingin dan angin, jaga bayi tetap hangat dengan menggunakan topi,

kaos kaki, kaos tangan dan pakaian yang hangat pada saat tidak dalam

dekapan; Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mau

melakukan sesuai yang dijelaskan, saat ini bayi terbungkus dengan selimut.

5) Mengajarkan ibu dan keluarga cara merawat tali pusat dengan cara

membersihkan memakai sabun dan air bersih dan keringkan, tidak perlu

dibungkus; Ibu dan keluarga mengerti dengan penjelasan yang diberikan

tentang perawatan tali pusat dan tali pusat bayi tampak bersih dan tidak

dibungkus.

6) Menjelaskan pada ibu tanda - tanda bahaya bayi yaitu bayi kuning setelah 24

jam pertama dan ditemukan pada umur 14 hari atau lebih, tinjau berwarna
pucat, kuning sampai lutut dan siku segera ke tenaga kesehatan, infeksi tali

pusat yaitu tali pusat berbau, merah dan terdapat nanah serta sianosis; Ibu

mengerti dan bisa mengulang kembali tanda bahaya bayi yaitu kuning setelah

24 jam pertama.

7) Mendokumentasikan semua tindakan yang dilakukan; Dokumentasi sudah

dilakukan.

3. Kunjungan Neonatus kedua (KN II)

Tanggal 17 -02-2022 Jam : 16.00 WITA

a. Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya tidak rewel, menyusu kuat tali pusat bayi sudah kering,

BAB dan BAK normal.

b. Data Objektif

1) Keadaan umum

Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, TTV : Suhu 37,0ºC,

Pernapasan 45x / menit, HR 130 x / menit, BB: 3,800 gram.

2) Pemeriksaan Fisik : Mata: sclera tidak ikterus, conjungtiva tidak anemis,

Hidung: tidak ada pernapasan cuping hidung. Mulut : mukosa bibir lembab.

Telinga: tidak ada serumen. Dada : tidak ada tarikan dinding dada. Abdomen :

tali pusat sudah kering belum lepas. Kulit : kemerahan. Ekremitas atas dan

bawah : Gerakan aktif

c. Analisa

Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan umur 8 hari

d. Penatalaksanaan
1. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan TTV S: 37,0º C, RR /

HR : 45x / 130x / menit, BB 3,3800 gram, tali pusat sudah layu. Ibu merasa

senang dengan hasil permeriksaan yang disampaikan.

2. Menganjurkan ibu sering menyusui bayinya setiap 2 jam atau pada saat bayi

lapar; ibu menerima anjuran yang diberikan dan akan menyusui bayinya setiap 2

jam dan setiap bayi lapar.

3. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif yaitu ASI yang

diberikan selama 6 bulan tanpa makan tambahan lainnya karena mengandung

zat - zat yang dibutuhkan untuk gizi bayi; Ibu menerima anjuran yang diberikan

dan akan memberikan bayi ASI sampai 6 bulan tanpa makanan tambahan

lainnya.

4. Mengingatkan kembali kepada ibu tentang :

a) Untuk tetap jaga kehangatan bayi dengan cara jangan membiarkan bayi

bersentuhan langsung dengan benda dingin, misalnya lantai atau tangan

yang dingin. Jangan letakkan bayi dekat jendela atau kipas angin, segera

keringkan bayi setelah mandi atau saat bayi basah untuk mengurangi

penguapan dan jaga lingkungan sekitar bayi tetap hangat; Ibu mengerti

dan bayi dalam keadaan terbungkus kain hangat dan kering.

b) Tanda - tanda bahaya bayi yaitu bayi kuning setelah 24 jam pertama dan

ditemukan pada umur 14 hari atau lebih, tinjau berwarna pucat, kuning

sampai lutut dan siku segera ke tenaga kesehatan, infeksi tali pusat yaitu

tali pusat berbau, merah dan terdapat nanah serta sianosis; Ibu mengerti

dan mampu mengulang kembali tanda bahaya bayi yaitu kuning setelah

24 jam pertama dan setelah 14 hari.


5. Mendokumentasikan semua tindakan yang sudak diberikan; Dokumentasi sudah

dilakukan.

4. Kunjungan neonatus ketiga (KN III)

Tanggal : 26-02-2021 Jam : 15.00 WITA

a. Data Subjektif

Ibu mengatakan keadaan bayinya sehat, minum ASI banyak dan isapan kuat, tali

pusat sudah terlepas dan bayi tidak rewel

b. Data Objektif

1) Pemeriksaan Umum

Keadaan umum baik, kesadaran composimentis, suhu 36,50c, RR 40x / menit,

HR 135x / menit, BB :3.500 gram.

2) Pemeriksaan Fisik : Kepala : Ubun-ubun besar belum tertutup, ubun-ubun

kecil sudah tertutup. Mata: sclera tidak ikterus, conjungtiva tidak anemis.

Hidung: tidak ada pernapasan cuping hidung. Mulut : mukosa bibir lembab.

Telinga: tidak ada serumen, Dada : tidak ada tarikan dinding dada.

Abdomen : tali pusat sudah lepas. Kulit : kemerahan. Ekremitas atas dan

bawah: gerakan aktif.

a. Analisa

Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan umur 14 hari

b. Penatalaksanaan

1) Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu yaitu Keadaan umum

baik, kesadaran composimentis, suhu 36,50c, RR 45x / menit, HR 135x /

menit, BB :3,500 gram. Ibu menerima hasil pemeriksaan yang disampaikan.

2) Mengingatkan kembali kepada ibu tentang :


a) ASI esklusif selama 6 bulan. ASI esklusif adalah ASI yang diberikan

selama 6 bulan tanpa makanan tambahan lainnya karena mengandung

banyak zat zat yang dibutuhkan untuk gizi bayi. Ibu sudah mengerti dan

bersedia memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.

b) Tanda bahaya pada bayi seperti panas tinggi, ikterus / bayi kuning, tali

pusat bernanah, kejang. Apabila ada tanda seperti ini segera ke fasilitas

kesehatan. Ibu sudah mengerti dan mengatakan tidak ada tanda bahaya

yang terjadi.

c) menjaga kehangatan pada bayi dengan cara, jangan membiarkan bayi

bersentuhan langsung dengan benda dingin misalnya lantai atau tangan

yang dingin. Jangan letakkan bayi dekat jendela atau kipas angin. Segera

keringkan bayi saat mandi atau saat bayi basah untuk mengurangi

penguapan dan menjaga lingkungan sekitar bayi hangat. Ibu sudah dapat

menjaga kehangatan bayi dengan cara yang benar.

3) Menganjurkan pada ibu untuk membawa bayinya setiap bulan ke

RS/Puskesmas/Posyandu untuk penimbangan berat badan dan untuk

mendapatkan imunisasi. Ibu mengerti dan bersedia membawa bayinya untuk

timbang dan imunisasi.

4) Mendokumentasikan semua hasil tindakan yang dilakukan. Sudah dilakukan

pendokumentasian.

A. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

1. Kunjungan nifas pertama (KF I)

Tanggal: 13-02-2022 Jam : 15.50 WITA

a. Data subjektif
Ibu mengatakan telah melahirkan anak ketiga tanggal 11 februari jam 23.58

WITA. Ibu sudah bisa berjalan disekitar ruangan, ASI banyak, nyeri luka jahitan

perineum, perdarahan ± 4 pembalut. Sudah BAK tapi belum BAB.

b. Data objektif

1) Pemeriksaan umum

Keadaan umum baik, kesadaran composimentis, TD 110 / 70 MmHg, suhu

36,60c, pernapasan 21x / menit, nadi 82x / menit.

2) Pemeriksaan fisik

Kepala bersih, tidak ada benjolan, tidak ada ketombe conjungtiva merah muda,

sclera putih, mukosa bibir lembab, gigi tidak ada caries, lidah bersih, hidung

tidak ada polip, tidak ada secret, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak

ada pembendungan vena jugularis mamae teraba keras, putting susu menonjol,

areola mamae hyperpigmentasi, laktasi baik, ASI sudah keluar berupan

colostrums, tidak ada tanda-tanda infeksi. Tidak ada bekas luka operasi, involusi

baik, TFU 2 jari bawah Pusat, kontraksi baik dan keras, vesika urinia

kosong.Vulva / Vagina : lochea rubra,warna merah, banyaknya darah 3kali ganti

pembalut luka jahitan derajat 1, tidak ada tanda infeksi, tidak ada haemoroid

pada anus, ekstremitas atas dan bawah tidak ada oedema, tidak ada varices.

c. Analisa

P3 A0 AH3 Nifas Normal hari kedua

d. Penatalaksanaan

1) Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan

umum baik, kesadaran composmentis, TD 110 / 70 MmHg, Nadi 82 x / menit,

suhu 36°C, RR 20x / menit, TFU 2 Jari bawah pusat, kontraksi baik dan keras,
laktasi baik, ASI keluar berupa colostrum. Ibu merasa senang dengan hasil

pemeriksaan yang disampaikan.

2) Memberitahukan ibu penyebab keluhan yang dirasakan ibu adalah hal yang

fisiologis dialami ibu nifas. Rasa mules / nyeri yang diakibatkan dari kontraksi

uterus untuk mencegah perdarahan, luka jahitan perineum akan sembuh

dengan sendirinya selama 6 sampai 7 hari jika tidak terjadi infeksi; Ibu

mengerti dengan penjelasan yang diberikan tentang penyebab rasa mules pada

perut.

3) Menjelaskan pada ibu tentang :

a) cara menyusui yang benar yaitu ibu duduk atau tiduran / berbaring

dengan santai, perah sedikit kolostrum atau ASI dan oleskan pada daerah

puting dan sekitarnya, bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi

perut bayi menempel ke perut ibu, dagu bayi menempel ke payudara ibu,

telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus, mulut bayi terbuka

lebar menutupi daerah gelap sekitar puting susu, berikan ASI dari satu

payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara yang lain,

pemberian ASI berikutnya mulai dari payudara yang belum kosong tadi;

Ibu mengerti dan sudah bisa melakukan teknik menyusui yang benar.

b) perawatan payudara yaitu basahi kedua telapak tangan dengan minyak

baby, pijat puting susu sampai areola mammae pegang kedua puting

kemudian tarik dan putar dengan lembut ke arah dalam dan luar, pegang

pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu diurut ke arah puting susu,

pijat kedua areola mammae hingga keluar 1 - 2 tetes susu dan kemudian

bersihkan kedua puting susu dan sekitarnya dengan handuk kering dan

bersih; Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mampu


menjelaskan kembali cara perawatan payudara yaitu basahi kedua

telapak tangan dengan minyak baby, pijat puting susu sampai areola

mammae pegang kedua puting kemudian tarik dan putar dengan lembut

ke arah dalam dan luar.

c) tanda - tanda bahaya masa nifas seperti: Demam, perdarahan

pervaginam, nyeri perut hebat, sakit kepala / penglihatan kabur, bengkak

pada kaki, tangan, wajah, payudara bengkak, kemerahan, depresi; Ibu

mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mampu mengulang

kembali tanda bahaya nifas yaitu demam dan sakit kepala / penglihatan

kabur.

4) Menganjurkan pada ibu untuk :

a) Ibu untuk menyusui bayinya secara ekslusif selama 6 bulan tanpa

memberi makanan tambahan apapun, karena ASI saja sudah cukup untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan menyusui bayinya sesering

mungkin, setiap 2 jam dan selama 10 - 15 menit atau menyusui bayi

setiap kali bayi lapar; Ibu menerima anjuran yang diberikan dan bersedia

melakukannya.

b) Istirahat cukup yaitu tidur siang 1 jam dan pada malam hari 7 jam atau

istirahat saat bayi tertidur dan meminta tolong pada orang lain untuk hal

- hal kecil agar ibu dapat memperoleh istrahat yang cukup; Ibu

menerima dengan baik anjuran yang diberikan dan bersedia

melakukannya.

c) Mengonsumsi makanan yang bergizi minimal 500 kalori per hari seperti

nasi, sayuran hijau, buah - buahan, kacang - kacangan, telur, tempe, tahu,

daging, ikan laut dan banyak minum minimal 10 gelas / hari untuk
membantu memperbanyak produksi ASI, berfungsi untuk menambah

energi ibu selama menyusui; Ibu menerima anjuran yang diberikan dan

mau mengonsumsi makan bergizi.

d) Menjaga kebersihan tubuhnya yaitu mandi 2 x sehari, ganti pakaian,

celana dalam, segera mengganti pembalut 2-3x sehari serta menjaga

kebersihan daerah vaginanya dengan cara mencuci vagina dengan air

bersih dari arah depan ke belakang agar mencegah terjadinya infeksi; Ibu

menerima anjuran yang diberikan dan bersedia untuk selalu menjaga

kebersihan tubuhnya.

e) Tidak menahan jika ingin BAK atau BAB karena jika urine tertahan

dalam kandung kemih dapat mengakibatkan kesulitan pada organ

perkemihan misalnya infeksi, mempengaruhi kontraksi sehingga bisa

terjadi perdarahan dan semakin lama feses tertahan diusus maka akan

sulit juga BAB secara lancar; Ibu menerima anjuran yang diberikan dan

bersedia melakukannya.

f) Senam nifas yaitu melakukan gerakan dasar panggul yang berfungsi

untuk mengencangkan otot -otot di sekitar vagina, kandung kemih dan

anus yaitu posisi tidur terlentang, kaki lurus dan kedua tangan di

samping badan kemudian lutut di tekuk kearah perut 90º secara

bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan. Jangan menghentakkan

ketika menurunkan kaki, lakukan perlahan tapi bertangga. Lakukan

gerakan sebanyak 8x; Ibu menerima anjuran yang diberikan dan bersedia

melakukan senam nifas.

5) Melakukan pendokumentasian semua tindakan yang dilakukan; Dokumentasi

sudah dilakukan.
1. Kunjungan Nifas kedua (KF II)

Tanggal 19-02-2022 Jam 16 .30 WITA

a. Data Subjektif

Ibu mengatakan ASI keluar banyak, luka jahitan mulai kering, perdarahan tidak

terlalu banyak, tidak ada keluhan lain.

b. Data Objektif

1) Pemeriksaan umum

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD 120 / 70 MmHg, suhu

36,00c, pernapasanx / 20 menit, nadi 80x / menit.

2) Pemeriksaan Fisik : conjungtiva merah muda, sclera putih, mukosa bibir

lembab, hidung tidak ada polip, tidak ada secret, mamae teraba keras,

putting susu bersih, laktasi baik, ASI sudah keluar banyak, tidak ada tanda-

tanda infeksi, involusi baik, TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi baik

dan keras, vesika urinia kosong.Vulva/ Vagina : lochea rubra,warna merah,

banyaknya darah ± 4 pembalut, luka jahitan mulai kering dan tidak ada

tanda infeksi, pada anus, ekstremitas atas dan bawah tidak ada oedema.

c. Analisa

P3A0 AH3 nifas normal hari ke 8

d. Penatalaksanaan

1) Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan

umum baik, kesadaran composimentis, TD 120 / 70 mmHg, suhu 36,00c,

pernapasan 20x / menit, nadi 80x / menit, TFU 3 Jari bawah pusat, laktasi
baik. Ibu senang dengan hasil pemeriksaan yang disampaiakan bahwa

keadaannya baik

2) Mengingatkan kembali kepada ibu tentang

a) Tanda - tanda bahaya masa nifas seperti: demam, perdarahan

pervaginam, nyeri perut hebat, sakit kepala / penglihatan kabur, bengkak

pada kaki, tangan, wajah, payudara bengkak, kemerahan, depresi; Ibu

mengerti dan mampu mengulang kembali penjelasan yang diberikan

tentang tanda bahaya nifas yaitu deman dan sakit kepala / pandangan

kabur.

b) Perawatan payudara yaitu basahi kedua telapak tangan dengan minyak

baby, pijat puting susu sampai areola mammae pegang kedua puting

kemudian tarik dan putar dengan lembut ke arah dalam dan luar, pegang

pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu diurut ke arah puting susu,

pijat kedua areola mammae hingga keluar 1 - 2 tetes susu dan kemudian

bersihkan kedua puting susu dan sekitarnya dengan handuk kering dan

bersih; Ibu mengerti dan mengatakan akan melakukan perawatan

payudara.

c) Istirahat cukup yaitu tidur siang 1 jam dan pada malam hari 7 jam atau

istirahat saat bayi tertidur dan meminta tolong pada orang lain untuk hal

- hal kecil agar ibu dapat memperoleh istrahat yang cukup; Ibu mengerti

dan setiap hari melakukan istrahat dan tidur malam yang cukup.

d) Mengonsumsi makanan yang bergizi minimal 500 kalori per hari seperti

nasi, sayuran hijau, buah-buahan, kacang - kacangan, telur, tempe, tahu,

daging, ikan laut dan banyak minum minimal 10 gelas / hari untuk

membantu memperbanyak produksi ASI, berfungsi untuk menambah


energi ibu selama menyusui; Ibu mengerti dan setiap hari selalu

mengkonsumsi makanan yang sehat.

e) Menjaga kebersihan tubuhnya yaitu mandi 2 x sehari, ganti pakaian,

celana dalam, segera mengganti pembalut 2 - 3 kali sehari serta menjaga

kebersihan daerah vaginanya dengan cara mencuci vagina dengan air

bersih dari arah depan ke belakang agar mencegah terjadinya infeksi; Ibu

mengerti dan mengatakan selalu menjaga kebersihan diri.

f) Menyusui bayinya secara ekslusif selama 6 bulan tanpa memberi

makanan tambahan apapun, karena ASI saja sudah cukup untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan menyusui bayinya sesering

mungkin, setiap 2 jam dan selama 10 - 15 menit atau menyusui bayi

setiap kali bayi lapar; Ibu mengerti dan sudah melakukan pemberian ASI

setiap kali bayi lapar.

g) Senam nifas yaitu gerekan peregangan dan latihan otot perut yaitu

mengaitkan kedua tangan dibelakang sehingga dada dan leher bergerak

maju tahan pada posisi tersebut selama 10 detik dan ulang selama 5 kali

dan latihan otot perut untuk mengencangkan kembali setelah

menggembung selama hamil dapat melakukan dengan cara berbaring,

duduk dan berlutut, ratakan punggung bagian bawah, tarik napas dan

punggung bawah tidak boleh bergerak, pegang posisi ini dan bernapas

dengan ringan selama 10 kali; Ibu mengerti dan mengatakan sudah

melakukan senam nifas.

3) Melakukan pendokumentasian semua tindakan yang dilakukan;

Dokumentasi sudah dilakukan.

2. Kunjungan nifas ketiga (KF III)


Tanggal : 26 -02- 2021, Jam : 15.30 WITA

a) Data Subjektif

Ibu mengatakan luka jahitan sudah kering. ASI banyak, perdarahan sedikit dan

tidak ada keluhan lain.

b) Data Objektif

1) Pemeriksaan umum

Keadaan umum baik, kesadaran composimentis, TD 110 / 70 MmHg, suhu

36,50c, pernapasan 20x / menit, nadi 78x / menit.

2) Pemeriksaan Fisik

conjungtiva merah muda, sclera putih, mukosa bibir lembab, hidung tidak

ada polip, tidak ada secret, laktasi baik asi banyak, involusi baik, TFU tidak

teraba,kontraksi baik dan keras, vesika urinia kosong.Vulva/ Vagina : lochea 

alba, warna putih, perdarahan sedikit, luka bekas jahitan sudah menyatu dan

tidak ada tanda infeksi, tidak ada haemoroid pada anus, ekstremitas atas dan

bawah tidak ada oedema, tidak ada varices.

c) Analisa

P2A0AH2 nifas normal hari ke 15

d) Penatalaksanaan

1) Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa Keadaan

umum baik, kesadaran composimentis, TD 110 / 70 mmHg, suhu 36,50c,

pernapasan 18x / menit, nadi 78x/menit. Ibu merasa senang dengan hasil

pemeriksaan yang disampaikan.

2) Mengingatkan kembali pada ibu untuk :

a) Perawatan payudara, yaitu payudara dikompres hangat, setelah itu

lakukan pemijatan pada kedua payudara. Setelah pemijatan kompres


dingin payudara dan keringkan menggunakan handuk bersih. Jangan

memakai bra yang terlalu ketat. Ibu melakukan perawatan payudara tiap

kali mandi dan memakai bra yang longgar.

b) Makan makanan bergizi seperti telur, ikan, daging, sayuran hijau dan

buah untuk membantu produksi ASI. Banyak makan makanan yang

berserat untuk memperlancar BAB. Ibu mengerti dan selalu

mengkonsumsi makanan bergizi.

c) Istirahat yang cukup saat bayinya tidur. Ibu beristirahat setelah menyusui

bayinya dan saat bayinya tidur.

d) Tanda bahaya masa nifas yaitu perdarahan yang banyak dari jalan lahir,

keluar cairan berbau, kejang, payudara bengkak, demam lebih dari dua

hari dan sakit kepala yang hebat. Ibu mengatakan tidak ada tanda bahaya

yang terjadi.

e) Pemberian ASI pada bayinya, yaitu 8-12x / hari atau setiap kali bayi mau

menyusu. ASI diberikan selama 6 bulan tanpa pemberian makanan

tambahan. Ibu mengerti dan saat ini bayinya hanya diberi ASI saja.

3) Menjelaskan kepada ibu untuk senam nifas yaitu baringkan tubuh menghadap

ke samping atau miring, dengan posisi kedua kaki di tekuk dan salah satu

lengan menopang kepala sehingga kepala tidak di tidurkan sejajar dengan

lantai, angkat lutut atau kaki bagian atas sembari memutar pinggul ke arah

atas pastikan tulang belakang atau punggung dalam posisi rileks dan stabil,

beri waktu selama kurang lebih 3 – 5 detik setiap kali naik dan turun, ulangi

gerakan tersebut sebanyak 8 – 12 kali kemudian lakukan gerakan yang sama

pada sisi tubuh lainnya : Ibu menerima anjuran yang diberikan tentang senam

nifas dan bersedia melakukannya.


4) Menjelaskan pada ibu tentang hubungan seks yang aman yaitu dapat

dilakukan setelah pendarahan pasca melahirkan selesai atau sekitar 6 minggu

setelah bersalin. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

5) Mendokumentasikan hasil tindakan yang dilakukan. Sudah dilakukan

pendokumentasian.

3. Kunjungan nifas ketiga (KF IV)

Tanggal : 13 -03- 2022, Jam : 11.00 WITA

a) Data Subjektif

Ibu mengatakan luka jahitan sudah kering. ASI banyak, perdarahan sedikit dan

tidak ada keluhan lain.

b) Data Objektif

1) Pemeriksaan umum

Keadaan umum baik, kesadaran composimentis, TD 110 / 80 MmHg, suhu

35,50c, pernapasan 21x / menit, nadi 80x / menit.

2) Pemeriksaan Fisik

conjungtiva merah muda, sclera putih, mukosa bibir lembab, hidung tidak

ada polip, tidak ada secret, laktasi baik asi banyak, involusi baik, TFU tidak

teraba,kontraksi baik dan keras, vesika urinia kosong.Vulva/ Vagina : lochea 

alba, warna putih, perdarahan sedikit, luka bekas jahitan sudah menyatu dan

tidak ada tanda infeksi, tidak ada haemoroid pada anus, ekstremitas atas dan

bawah tidak ada oedema, tidak ada varices.

c) Analisa

P2A0AH2 nifas normal hari ke 30

d) Penatalaksanaan
1) Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa Keadaan

umum baik, kesadaran composimentis, TD 110 / 780 mmHg, suhu 35,50c,

pernapasan 21x / menit, nadi 80x/menit. Ibu merasa senang dengan hasil

pemeriksaan yang disampaikan.

2) Mengingatkan kembali pada ibu untuk :

a) Perawatan payudara, yaitu payudara dikompres hangat, setelah itu

lakukan pemijatan pada kedua payudara. Setelah pemijatan kompres

dingin payudara dan keringkan menggunakan handuk bersih. Jangan

memakai bra yang terlalu ketat. Ibu melakukan perawatan payudara tiap

kali mandi dan memakai bra yang longgar.

b) Makan makanan bergizi seperti telur, ikan, daging, sayuran hijau dan

buah untuk membantu produksi ASI. Banyak makan makanan yang

berserat untuk memperlancar BAB. Ibu mengerti dan selalu

mengkonsumsi makanan bergizi.

Istirahat yang cukup saat bayinya tidur. Ibu beristirahat setelah menyusui

bayinya dan saat bayinya tidur.

c) Tanda bahaya masa nifas yaitu perdarahan yang banyak dari jalan lahir,

keluar cairan berbau, kejang, payudara bengkak, demam lebih dari dua

hari dan sakit kepala yang hebat. Ibu mengatakan tidak ada tanda bahaya

yang terjadi.

d) Pemberian ASI pada bayinya, yaitu 8-12x / hari atau setiap kali bayi mau

menyusu. ASI diberikan selama 6 bulan tanpa pemberian makanan

tambahan. Ibu mengerti dan saat ini bayinya hanya diberi ASI saja.

3) Menjelaskan kepada ibu untuk senam nifas yaitu baringkan tubuh

menghadap ke samping atau miring, dengan posisi kedua kaki di tekuk dan
salah satu lengan menopang kepala sehingga kepala tidak di tidurkan sejajar

dengan lantai, angkat lutut atau kaki bagian atas sembari memutar pinggul ke

arah atas pastikan tulang belakang atau punggung dalam posisi rileks dan

stabil, beri waktu selama kurang lebih 3 – 5 detik setiap kali naik dan turun,

ulangi gerakan tersebut sebanyak 8 – 12 kali kemudian lakukan gerakan yang

sama pada sisi tubuh lainnya : Ibu menerima anjuran yang diberikan tentang

senam nifas dan bersedia melakukannya.

4) Menjelaskan pada ibu tentang hubungan seks yang aman yaitu dapat

dilakukan setelah pendarahan pasca melahirkan selesai atau sekitar 6 minggu

setelah bersalin. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

5) Menjelaskan kepada ibu tentang metode kontrasepsi yang tidak

mempengaruhi produksi ASI yaitu metode amenore (MAL), suntikan

progestin, pil mini / mini pil, implan / susuk (hormonal), IUD, kondom,

MOW dan MOP serta menganjurkan kepada ibu untuk segera berkonsultasi

dengan suami dalam pemilihan metode kontrasepsi. Ibu mengerti dengan

penjelasan yang diberikan tentang metode kontrasepsi dan memilih metode

kontrasepsi setelah ada kesepakatan dengan suami.

6) Mendokumentasikan hasil tindakan yang dilakukan. Sudah dilakukan

pendokumentasian.

Anda mungkin juga menyukai