● Resistensi lambat
● Tidak menimbulkan efek samping bila digunakan dalam jangka waktu yang lama
● Kadar bakterisidal di dalam tubuh cepat tercapai dan bertahan untuk waktu lama
1. Penyebab infeksi
Pemberian antibiotik yang paling ideal adalah berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman.
Namun dalam praktek sehari-hari, tidak mungkin melakukan pemeriksaan mikrobiologis untuk setiap pasien yang
dicurigai menderita suatu infeksi. Di samping itu, untuk infeksi berat yang memerlukan penanganan segera, pemberian
antibiotik dapat segera dimulai setelah pengambilan sampel bahan biologik untuk biakan dan pemeriksaan kepekaan
kuman.
2. Faktor pasien
Diantara faktor pasien yang perlu diperhatikan dalam pemberian antibiotik antara lain fungsi ginjal, fungsi hati,
riwayat alergi, daya tahan terhadap infeksi (status imunologis), daya tahan terhadap obat, beratnya infeksi, etnis, usia,
penggunaan pengobatan konkomitan, untuk wanita apakah sedang hamil atau menyusui, atau sedang mengkonsumsi
kontrasepsi oral.
Faktor Pertimbangan
1.Resistensi mikroorganisme terhadap
antibiotik
4.Faktor biaya
01
Penggolongan
Antibiotik
Berdasarkan Struktur Kimia
1. Golongan aminoglikosida, meliputi amikasin, dibekasin, gentamisin, kanamisin, neomisin,
netilmisin, paromomisin,
sisomisin, streptomisin, dan tobramisin.
2. Golongan ß-laktam, yang meliputi golongan karbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem),
golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan
ß-laktam monosiklik, serta golongan penisilin (penisilin, amoksisilin).
3. Golongan glikopeptida, meliputi vankomisin, teikoplanin, ramoplanin serta dekaplanin.
4. Golongan poliketida, yaitu meliputi golongan makrolida (eritromisin, azitromisin,
klaritomisin, roksitromisin), golongan ketolida (telitromisin), serta golongan tetrasiklin
(doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin).
5. Golongan polimiksin, meliputi polimiksin dan kolistin.
6. Golongan kinolon (fluorokinolon), yaitu asam nalidiksaat.
7. Siprofloksasin, norfloksasin, ofloksasin, levofloksasin dan trovafloksasin.
8. Golongan streptogramin, meliputi pristinamycin, virginiamycin, mikamycin, dan kinupristin-
dalfopristin.
Berdasarkan Spektrum
Antibiotik akan menghasilkan daya bunuh Antibiotik akan menghasilkan daya bunuh
maksimal jika kadarnya dipertahankan maksimal jika kadarnya relatif tinggi atau
cukup lama di atas Kadar Hambat Minimal dalam dosis besar, tapi tidak perlu
kuman. Contoh: Penisilin, Sefalosporin, mempertahankan kadar tinggi ini dalam waktu
linezoid, dan eritromisin lama. Contoh : aminoglikosida, fluorokuinolon,
dan ketolid
Berdasarkan Efek Kerja
/ Toksisitas Selektif
Bakteriostatik Bakteriosidal
Peptidoglikan
Penicilin
• Indikasi
I. Infeksi Kokus Gram-Positif
A. Infeksi Pneumokokus
1. Pneumonia
2. Meningitis
3. Endokarditis
B. Infeksi Streptokokus
1. Faringitis
2. Otitis Media Akut
C. Infeksi Stafilokokus
II. Infeksi Kokus Gram-Negatif
A. Infeksi Gonokokus
B. Sifilis
III. Infeksi Batang Gram Positif
A. Difteria
B. Klostridia
IV. Infeksi Batang Gram Negatif
C. Salmonella
D. Haemophilus Influenzae
• Efek Samping
– Reaksi Alergi
– Syok Anafilaksis
– Reaksi Toksik dan Iritasi Lokal
– Perubahan Biologik
– Reaksi Jarisch-Herxheimer
• Kontraindikasi
– hipersensitif terhada penisilin
Interaksi Obat
Obat Allupurinol
Sitotoksik
Antibakteri
Relaksan Otot
Penicillin G Dewasa: 1-4 juta unit tiap 4-6 jam Serbuk injeksi 1,2 juta UI/vial ;
Anak: 25.000-400.000 unit/kgBB/hari terbagi dalam 2,4 juta UI/vial
4-6 dosis
Neonatus: 75.000-150.000 unit/kgBB/hari terbagi
dalam 2-3 dosis
Ampicillin Dewasa: penyakit ringan: 2-4 gram/hari Tablet 125mg, 250mg, 500mg, dan 1000mg
Penyakit berat: 4-8 gram/hari Kapsul 125mg, 250mg, 500mg, dan 1000mg
Anak: <20kg per oral 50-100 mg/kgBB/ hari dibagi dalam 4 Suspensi 62,5mg/5 mL, 125mg/5mL
dosis, injeksi 100-200mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis Bubuk kering 62,5mg
Bayi <7 hari: injeksi 50mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis Injeksi vial 250mg, 500mg, 1 gram
Bayi>7 hari: injeksi 75mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
Amoksisilin Dewasa dan anak >20kg: 3 x 250-500mg /hari Tablet 125mg, 250mg, 500mg
Anak<20kg : 20-40mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis Kapsul 125mg, 250mg, 500mg
Kaplet 1000mg
Syrup 125mg/5mL, 250mg/5mL
Drops 100mg/mL
Injeksi vial 1g
Nama Obat Dosis Sediaan
Karbenisilin Dewasa infeksi berat: 25-30g/hari Vial 1g, 2g, 5, dan 10g
IV tidak melebihi 2-2,5g setiap 2 jam
Bayi muda infeksi berat: 600-800mg/kgBB
2. Sefalosporin
• Mekanisme Kerja
2. SEFALOSPORIN
Peptidoglikan
• Mekanisme Kerja
Sefalosporin
– Generasi I
➔ Efektif terhadap infeksi kuman Gram positif
a. Staphylococcus aureus
b. Streptococcus pyogenes, Strep. viridans, Strep. pneumoniae
c. Clostridium perfringens
d. Corynebacterium diphteriae
➔ Indikasi
● Untuk mengatasi infeksi kulit akibat S. aureus dan
S.pyogenes
● Sebagai profilaksis pada pre operasi (sefazolin)
➔ Efek Samping
● reaksi Coomb (reaksi autoimun)
● syok anafilaktik
– Generasi II
➔ Efektif terhadap infeksi kuman Gram negatif
a. Haemophilus influenza
b. Proteus mirabilis
c. Escherichia coli
d. Klebsiella
➔ Indikasi
Mengatasi infeksi bakteri Gram-negatif dan
anaerob pada diabetic foot (sefoksitin dan
sefotetan)
– Generasi III
➔ Efektif terhadap Enterobacteriae
➔ Indikasi
● Infeksi berat Klebsiella, Proteus, Provedencia, Serratia,
Haemophilus spesies ( kombinasi dengan
aminoglikosida)
● Penyakit gonore dan Lyme disease (seftriakson)
● Meningitis akibat H. influenzae, S.pnemoniae,
N.meningitides (sefotaksim/seftriakson + vankomisin +
ampisilin)
➔ Efek Samping
● sindrom disulfiram dan hipoprotrombinemia
(sefoprazon)
– Generasi IV
➔ Memiliki spektrum aktivitas yang lebih luas dan
lebih stabil terhadap hidrolisis oleh betalaktamase
➔ Untuk mengatasi infeksi kuman yang resisten
terhadap sefalosporin generasi III
➔ Indikasi
Infeksi nosokomial oleh bakteri penghasil
betalaktamase (extended spectrum betalactamase)
• Efek Samping Obat
– reaksi hipersensitif
– diare
– mual dan muntah
• Kontraindikasi
– hipersensitifitas terhadap sefalosporin
Interaksi Obat
Nukleat
Golongan tetrasiklin bekerja dengan cara
menghambat sintesis protein bakteri pada
ribosomnya.
4. Demeklosiklin Kapsul atau tablet 150 dan 300 mg sirup Oral, 4 kali 150 mg atau 2 kali 300 mg/hari
75mg/ml
Derivat Sediaan Dosis
5.Doksisiklin •Kapsul 50 mg • Dosis lazim (Infeksi saluran napas, ISK)
•Kapsul 100 mg - Dewasa : 2x100 mg pada hari pertama, diikuti dengan dosis pemeliharaan 100mg/hari.
•Tablet 100 mg Infeksi berat: 200mg/hari
•Syrup : • Akne vulgaris : 50-100 mg per hari hingga 12 minggu
• 10mg/ml • Uretritis dan Servisitis non Gonorea : 2 x 100 mg oral selama 7 hari
•Dosis anak > 8 tahun : 4,4 mg/kgBB/hari (terbagi dalam 2 dosis), kemudian dilanjutkan
dengan 2,2 mg/kgBB/hari.
• Terapi lini kedua malaria falciparum : (kombinasi dengan kina)
- Usia > 15 tahun : 3,5 mg/kgBB/hari (diberikan 2x sehari)
- Usia 8-14 tahun : 2,2 mg/kgBB/hari (diberikan 2x sehari)
•Sebagai profilaksis malaria: Doxycycline 100 mg sehari untuk dewasa ekivalen 1,5-2
mg/kgBB/hari selama tidak lebih dari 4-6 minggu. Obat ini diberikan 1-2 hari sebelum
bepergian, selama berada di daerah tersebut sampai 4 minggu setelah kembali
6. Minosiklin • Kapsul 50 mg •Oral, dosis awal 200 mg, dilanjutkan 2x100 mg sehari
• Kapsul 100 mg • Akne : Dewasa 2 x 50 mg sehari atau 1x 100 mg sehari selama >/=6 minggu
•Gonore : Dewasa dosis awal 200 mg, dilanjutkan 100 mg tiap 12 jam selama paling sedikit 4
hari untuk laki-laki. Untuk wanita perlu lebih lama
Yang Memengaruhi Sintesis /
Metabolisme Asam Nukleat
Golongan kuinolon dan fluorokuinolon bekerja
dengan menghambat kerja enzim DNA pada
kuman dan bersifat bakterisidal.
Golongan kuinolon ● Penyerapan ● Antasid & preparat besi ● Saluran Cerna Sebagai antiseptic ● Pada pasien dengan
menghambat kerja enzim terhambat bila (FE) → absorpsi dapat (mual, muntah & saluran kemih, riwayat epilepsi
DNA gyrase pada kuman diberikan bersamaan berkurang hingga 50%. rasa tidak enak di khususnya untuk atau kondisi yang
& bersifat bakterisidal. dengan antasida. ● Teofilin → dapat perut) sistitis akut tanpa dapat
SPEKTRUM ● Didistribusi dengan menyebabkan ● Susunan Saraf komplikasi pada menyebabkan
ANTIBAKTERI : baik pada berbagai intoksikasi Pusat (sakit wanita. kejang.
● Kuinolon yang lama organ tubuh. ● Obat- obat yang dapat kepala& pusing) ● Pasien gangguan
aktif terhadap memperpanjang interval ● Hepatotoksisita s ginjal.
beberapa kuman QTc. ● Wanita hamil dan
Gram-Negatif (E. ibu menyusui.
coli, Proteus,
Klebsiella &
Enterobacter).
● Kuinolon bekerja
dengan menghambat
subunit A dari enzim
DNA gyrase kuman,
menyebabkan
replikasi DNA
terhenti.
Nama Obat Dosis Dewasa Sediaan Obat
Sediaan Tablet
FLUOROKUINOLON
EFEK
FARMAKODINAMIK FARMAKOKINETIK INTERAKSI OBAT INDIKASI KONTRAINDIKASI
SAMPING
MEKANISME: ● Absorbsi: Terhambat ● Antasida → ● Reaksi ● Pneumonia yang ● Pasien dengan disfungsi
● Menghambat kerja bila bersamaan hambat fotosensitivi- tas didapat dari hepatik →
enzim DNA gyrase dengan antasida. absorbsi obat / fototoksisitas komunitas erythromycin,
Diserap baik pada ● Antiaritmia
dan topoisomerase ● Hipersensitivi ● Pneumonia telithromycin, atau
pemberian oral dan → Risiko
IV pada kuman saluran cerna aritmia
tas nosokomial azithromycin → obatini
● Bersifat ● Distribusi: pemberian ● Neuropati ● Bronkitis kronis terakumulasi dalam
bakterisidal didistribusikan secara bersamaan perifer (eksaserbasi hati.
baik ke berbagai dengan ● Kejang, bakteri akut) ● Telithromycin
SPEKTRUM organ namun hanya amiodaron Kebingungan ● Rinosinusitis berpotensi
ANTIBIOTIK: sedikit yang berikatan ● Efek terapi ● Kardiotoksisi- bakteri akut memperpanjang
● Efektif pada dengan protein dihambat tas ● Prostatitis interval QTc →
plasma → nitrofurant ● Infeksi saluran
kuman gram Proaritmia
● Waktu paruh oin
negatif, lemah kemih ● Pada penderita
Panjang F: 2 dd I ● Aritmia
terhadap gram ● Metabolisme: di ventrikel →
● Pielonefritis miastenia gravis
positif hepar Eritromycin akut ● Disfungsi Ginjal
● Ekskresi: Ginjal ● Infeksi kulit atau
dan Sebagian kecil struktur kulit
lewat empedu.
Dosis Perhari
Obat Sediaan
Oral Parenteral
Ofloksasin •Tablet 200 dan 400 mg 1-3 kali 100-200mg 1-3 kali 100-200 mg IV
•Suntikan 200mg/200ml
Levofloksasin •Tablet 250 dan 500mg 1 kali 250-500mg 1 x 500 mg IV tiap 24 jam
•Infus 500mg/100ml
Sulfadiazin
Kombinasi Sulfa
Nama Obat Dosis Sediaan Gambar
Sulfasalazine Dosis Per hari (Oral): Dosis awal 0,5 mg •Kapsul salut enterik
sehari yang ditingkatkan sampai 2-6 g 500mg
sehari. •Suspensi 50mg/ml
SPEKTRUM ANTIBIOTIK
Bakteri yang sensitif terhadap kotrimoksazol adalah S.pneumoniae, Corynebacterium.diphteriae,
N.meningitis, S.aureus, S.epidermidis, S.pyogenes, S.viridans, S.faecalis, E.coli, Proteus sp, Salmonella sp,
Shigella.
FARMAKOKINETIK INTERAKSI OBAT EFEK INDIKASI KONTRAINDI
SAMPING KASI
•Rasio kadar yang ingin dicapai •Dengan antikoagulan •Mual dan •Infeksi saluran •Penderita yang
dalam darah : sulfametoksazol dan •Menambah efek muntah. kemih (ISK) bagian diketahui sensitif
trimetropim= 20 : 1. antikoagulan dengan •Ruam pada kulit. bawah menggunakan
•Trimetropim cepat terdistribusi ke fenitoin memperpanjang •Leukopenia. •Infeksi saluran golongan
dalam jaringan dan 40 % terikat pada waktu paruh •Trombositopenia. napas sulfonamid atau
protein plasma dengan adanya •Dengan diuretik •Anemia •Bronkitis kronis trimetoprim
sulfametoksazol. meningkatkan terjadinya megaloblastik dengan eksaserbasi •Bayi berumur
•Volume distribusi trimetoprim lebih trombositopenia akut. kurang dari 2
besar daripada sulfametoksazol. •Infeksi saluran bulan.
•Metabolit trimetoprim ditemukan cerna Demam •Anemia
juga di urin. Tifoid megaloblastik
•Otitis media akut
Sediaan Bentuk Padat Sediaan Bentuk Cair Dosis
•Infus intravena: 960 mg tiap 12 jam, naikkan sampai 1,44 g tiap 12 jam pada infeksi berat.
-ANAK : 36 mg/kg bb/hari terbagi dalam dua dosis.
-Pada infeksi berat dapat ditingkatkan menjadi 54 mg/kg bb/hari.
•Pengobatan Pneumosystis carinii (dilakukan bila ada fasilitas monitoring yang memadai): Oral atau intravena, 120 mg/kg
bb/hari, dibagi dalam 2 atau 4 dosis, dan diberikan selama 14 hari.
Laporan Kasus Vaginosis
Bakterial
Anamnesis
Identitas Pasien
▪ Nama : Ny. H
▪ Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 6 Januari 1987
▪ Usia : 34 th
▪ Jenis Kelamin : Perempuan
▪ Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
▪ Agama : Islam
▪ Alamat : Jl. Marunda Baru
▪ Datang ke RS : 4 Agustus 2021
▪ Pendidikan Terakhir : SMP
Anamnesis
Keluhan Utama :
▪ Pasien datang dengan keluhan keputihan dan berbau sejak 2 minggu yang lalu
Keluhan Tambahan :
▪ Pasien mengeluhkan gatal dan kemerahan pada sekitar kemaluan
Riwayat Alergi :
▪ Makanan (-), obat-obatan (-), debu (-)
Riwayat Pengobatan:
▪ Sebelumnya sudah berobat ke bidan, tetapi tidak sembuh
Anamnesis
Thorax :
▪ Inspeksi : Normochest
▪ Palpasi: vocal premitus simetris kanan kiri, dada yag tertinggal (-)
▪ Perkusi : sonor di kedua lapang paru
▪ Auskultasi: pernapasan vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen:
▪ Inspeksi : asites (-), bekas luka operasi (-)
▪ Auskultasi : Peristaltik (+)
▪ Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
▪ Perkusi : Timpani
Ekstremitas :
▪ Eks. Atas: akral hangat, sinosis -/-, RCT < 2 detik
▪ Eks Bawah: akral hangat, sianosis -/-, udem -/-, RCT < 2 detik
Pemeriksaan fisik
Pinggang / CVA
▪ Inspeksi : Tampak simetris, inflamasi(-), lesi(-), massa(-)
▪ Palpasi : Massa (-/-), nyeri tekan (-/-)
▪ Perkusi : Nyeri ketok CVA (-/-)
Suprapubis
▪ Inspeksi : Massa (-), lesi (-), hiperemis(-)
▪ Palpasi : Distensi VU(-), massa(-), nyeri tekan(-)
Genitalia
Genitalia Eksterna
▪ Inspeksi : Darah (-), keputihan berwarna kuning- keabuan, tampak eritem di kedua labia
mayor, berbau amis (+), papil/ nodul (-)
▪ Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Genitalia Interna : Inspekulo tidak dilakukan
Resume
Diagnosis Banding:
Diagnosa Kerja : Kandidiasis
Vaginosis Bakterial vulvovaginalis,
Trikomoniasis
Ulasan pemeriksaan
Non medikamentosa
▪ Menjaga kebersihan vagina
▪ Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak merusak
pH di sekitar vagina
▪ Hindari bedak/deodoran vagina
▪ Gunakan celana dalam yang kering dan yang menyerap
keringat
▪ Sering mengganti pembalut jika sedang haid
Tatalaksana
Medikamentosa
Metronidazol 2 x
Chlorpheniramine:
500 mg, selama 7 Vitamin C 3 x 1
CTM 3 x 4 mg
hari
Terima kasih