Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok :

Chintya Titania / 201808520035


Stephanie Maureen P / 201808520064
Nafera Arvianda Kasanti / 201808520043

TUGAS INTERAKTIF 2
Ringkasan Webinar Nutrigenetics : A Novel Approach Towards Personalized Nutrition
Speaker : Dr. Vimal Karani

Pada Webinar kali ini, topik yang diangkat adalah nutrigenomik: personalized nutrition,
khususnya pada obesitas. Webinar kali ini diadakan untuk menciptakan kesadarkan akan
penyakit diabetes mellitus pada mayarakat dan juga menciptakan perubahan pola makan yang
sehat. Ada beberapa hal yang mendasar pada nutrigenomik yang berkaitan dengan nutrisi,
salah satunya adalah arti nutrigenomik sendiri, nutrigenomik adalah dampak dari variasi urutan
DNA pada penyakit kronis yang berhubungan dengan program diet. Jadi seseorang harus
memahami pangan yang dia konsumsi dengan resiko penyakit genetik yang dia punya.
Nutrigenomik sudah menjadi isu di banyak negara, mereka bersama sama mendirikan D-cardia-
Collaboration atau Genuine Collaboration (gene-nutrient interactions)  D-cardia-Collaboration
sendiri merupaka singkatan dari vitamin D dan penyakit metabolik kardio.

Kolaborasi ini didirikan karena banyaknya kebingungan akan vitamin D dikaitkan dengan
penyakit kardiometabolik seperti obesitas atau diabetes atau penyakit kardiovaskular atau
penyakit kronis lainnya, dengan bekal isu tersebut maka digunakanlah alat epidemiologi genetik
normal yang disebut sebagai mendelian randomization. Mendelian Randomization adalah alat
yang digunakan untuk meniru gen kita sehingga bisa dilihat hubungan sebab dan akibat dari
variasi genetik kita dan contoh hasilnya adalah hubungan antara vitamin D dan resiko genetik
obesitas yang kita punya. Mengapa melihat hubungan vitamin D dengan obesitas? karena
obesitas sendiri merupakan penyakit awal perkembangan dari diabetes tipe 2 dan oenyakit
kardiovaskular bahkan kanker sehingga obesitas dijadikan sebagai petunjuk utama dalam
melihat nutrigenomik. Obesitas menyebabkan kekurangan vitamin D untuk setiap 10% kenaikan
BMI, jika BMI kita meningkat vitamin D dalam diri kita akan menurun. Lalu hubungan antara
vitamin D dengan penyakit kardiovaskular adalah dengan meningkatkan 10% vitamin D di tubuh
kita maka akan berkuranh 8% resiko dari hipertensi. Penelitian menunjukan bahwa kekurangan
vitamin D pada ibu hamil maka akan menyebabkan kelahiran bayi dengan lingkat kepala yang
kecil dan banyak penyakit genetik yang akan diturunkan. Selain itu ada penelitian bahwa
depresi dapat menyebabkan obesitas karena berhubungan antara lipid dan defisiensi vitamin D
menjadikan itu sebagai tanda inflamasi dan kekurangan vitamin E. Jadi intinya adalah kesehatan
mental kita berperan penting dalam kesehatan tubuh kita. 

Keberagaman nutrigenomik pada populasi di India sangat tinggi, dimana untuk


presentasi energi karbohidratnya sekitar 71%, 560 gram per harinya (n=496) yang menjadikan
ini resiko genetik yang tinggi pada wanita obesitas di India. Sedangkan di Sri Lanka tertiles
energi karbohidrat juga tinggi yang mengakibatkan resiko tinggi pada obesitas dimana P=0,035.
Pada Indonesia menunjukkan bahwa tertiles dari energi protein cukup rendah untuk terjadinya
obesitas, dimana P=0,027. Di Turki tertiles dari proteinnya sangat tinggi, yang berakibat resiko
genetik yang tinggi untuk terjadinya obesitas. Interaksi diet gen pada sifat terkait obesitas pada
populasi Asia ini menyebabkan resiko genetik yang tinggi di Asia Barat dan Asia Selatan,
sedangkan Obesitas terjadi kebanyakan pada Asia Tenggara, dimana pada kondisinya asupan
karbohidrat / protein makanan juga tinggi. Peran dari Nutrisi pada ekspresi gen, pada kondisi ini
asupan dari makronutrien, mikronutrien dan kandungan makanan lainnya seperti flavonoids
sangat berpengaruh, nutrisi akan ditransfer ke faktor transkripsi berupa RNAi, Tet-On,
Transgenik, dan tdnAd lalu menuju nukleus dan akan ditranskripsi oleh mRNA dan membentuk
protein functions. Sistem pada database dan bioinformatika mencakup metabolomik dan
genomik fungsional, proteomik, dan transkriptomik. Mekanisme dan target biomarker
molekuler berupa pencegahan penyakit. 
Diet pada makanan terkandung flavonoid, vitamin, asam amino, lemak, dan komposisi
lainnya yang bekerja dengan membentuk metabolisme dan membentuk sinyal sel untuk
mengekspresi gen dan membentuk homeostasis glukosa. Makanan yang mengandung
karbohidrat yang tinggi dapat meningkatkan darah tinggi dan denyut nadi. Restriksi pada kalori
dapat menurunkan jalur sinyal level IGF-1 lalu mereduksinya dan membuat efek anti aging dan
anti kanker, selain itu restriksi pada kalori juga menurunkan level inflamatori sitokin dan efek
anti inflamatori, selain itu juga dapat mengaktivasi PGC 1-alpha dan meregulasi adipogenesis,
menurunkan kerusakan oksidatif pada protein, lipid dan DNA. Pada DNA genomik terdapat
40.000 gen, pada RNA transkriptomik terdapat 150.000 transkrip, pada protein proteomik
terdapat 1.000.000 protein, dan pada metabolit terdapat 3000 komponen. Profil pada
metabolisme dapat berupa tipe sampel dengan mempelajari dari manusia atau hewan dengan
jenis sampel seperti darah, urin, feses, serta ASI. Teknologi pada profil metabolisme berupa
spektrometri massa injeksi langsung, spektroskopi resonansi magnetik nuklir, spektrometri
massa kromatografi gas, dan spektrometri massa kromatografi cair kinerja ultra.  Lalu data
dapat dianalisis menggunakan statistik multivariat, spektroskopi statistik, dan integrasi data,
analisis dilakukan sedikit rumit karena harus membandingkan banyaknya orang dengan
metabolit yang berbeda dan itulah kunci dari dasar molekuler dalam kesehatan dan penyakit.
Beberapa orang akan memiliki level yang lebih tinggi dari metabolit tertentu yang dapat
menjadi faktor resiko terkenanya diabetes, level dari metabolit ini dapat mengetahui penderita
penyakit. Level metabolit dapat diperbaiki karena hal tersebut dipengaruhi oleh gaya hidup
setiap orang yang berbeda-beda.
Epigenetik adalah perubahan pada ekspresi gen yang dapat diturunkan pada generasi
selanjutnya atau dapat diartikan perubahan pada fenotip tanpa adanya perubahan secara
genotip. Terdapat 2 jenis modifikasi epigenetik, yaitu metilasi DNA dan modifikasi histon.
Metilasi DNA terjadi pada daerah promotor dimana faktor transkripsi mengikat dan meregulasi
ekspresi gen, faktor transkripsi dapat mengikat promotor saat promotor tidak termetilasi
karena DNA yang belum termetilasi memungkinkan untuk berikatan dengan faktor transkripsi
dan menghasilkan ekspresi gen. Pada bagian promotor yang termetilasi akibat konsumsi
makanan dengan gugus metil yang tinggi akan mencegah pengikatan faktor transkripsi sehingga
gen akan terbungkam. Modifikasi histon dan regulasinya pada ekspresi gen dimana H3 dan H4
yang di hiperventilasi dan di metilasi dari lys4 dan lys36 dari histone H3 dapat membuka
struktur dan memungkinkan terjadinya ekspresi pada gen.  Untuk membungkam gen akan
membutuhkan metilasi pada lys9, lys20 dan lys27 dalam protein H3. Metilasi terjadi dengan
berikatannya DNA dengan kuat pada histon sehingga faktor transkripsi tidak dapat berikatan
hal tersebutlah yang dapat mencegah gen terekspresi. 
Hubungan epigenetik antara diet pada ibu dan pertumbuhan janin, pola makan ibu yang
tidak seimbang selama kehamilan menunjukan adanya dampak pada pertumbuhan janin yaitu,
dapat menyebabkan risiko CVD ketika bayi sudah dewasa. Variasi musiman dalam asupan donor
metil ibu saat periode perikonsepsional dapat berdampak pada kelainan pada biomarker
plasma ibu yang dapat menyebabkan perubahan pada metilasi gen tertentu pada bayi setelah
melahirkan. Obesitas pada ibu yang hamil dapat menyebabkan metilasi DNA pada bayi saat
lahir dan dapat bertahan hingga setelah melahirkan. Ibu hamil yang obesitas disertai dengan
diabetes dapat menyebabkan metilasi diferensial dalam DNA dari tali pusar. kekurangan asupan
mikronutrien pada ibu hamil dapat mempengaruhi metilasi dna dan dapat berdampak pada
pertumbuhan janin. Berdasarkan studi kadar vitamin D terhadap ibu hamil di Indonesia, ibu
hamil pada trimester 3 yang dengan resiko genetik tinggi memiliki kadar vitamin D yang lebih
rendah dibandingkan dengan yang memiliki resiko genetik rendah. Ibu dengan resiko genetik
tinggi dan kadar vitamin D yang rendah melahirkan bayi yang memiliki lingkar kepala yang kecil
(<35cm), lingkar kepala yang kecil tersebut berkaitan dengan perkembangan penyakit
kardiovaskular. 
Pada interaksi gut microbial terjadi pola diet dimana gut microbiota bergabung dengan
xenobiotik dan akan mengekspos DNA dan RNA pada hemostasis molekuler berupa protein dan
metabolik yang awalnya dipicu oleh aktivitas fisik dan simulasi dari otak. Lalu perannya pada
kesehatan, Trimethylamine berasal dari diet fosfatidilkolin dan karnitin yang berasal dari daging
dan susu dan nantinya akan membentuk Trimethylamine N-oxide yang berhubungan dengan
peningkatan risiko CVD, meningkatkan inflamasi, dan diabetes. Konsumsi probiotik dan
makanan berserat tinggi dapat memberikan dampak baik pada gut microbiota dan dapat
meningkatkan produksi asam lemak pendek, antioksidan, dan memiliki dampak tidak langsung
dalam produksi insulin dan meningkatkan aktivitas metabolik lipid, mengurangi inflamasi, dan
mengurangi resiko infeksi. Personalised nutrition adalah pola makan yang optimal yang
disesuaikan dengan genetik setiap individu. Makanan yang dikonsumsi berinteraksi dengan
DNA, metabolit, gut microbial, dan epigenetik. Interaksi tersebut harus diperhatikan, jika ingin
menerapkan personalised nutrition harus secara detail memperhatikan interaksi diet
metagenome, hyperbolome,  epigenome. Mencegah Noncommunicable diseases (NCDs) seperti
diabetes tipe 2 berawal dari nutrigenetik, nutrigenomik, proteomik, metabolomik, dan
metagenomik.

Anda mungkin juga menyukai