Bakteri Donor:
1. Escherichia coli S17-1 λpir (pUTmini-Tn5 Kmr)
Strain ini memiliki fungsi transfer konjugal yang terintegrasi kromosom, yakni fungsi
transfer RP4, sehingga ketika digunakan sebagai donor spesifik (transposon dimasukkan ke
vektor), proses transfer berlangsung secara diparental mating (strain pembantu/ketiga tidak
diperlukan). E. coli strain ini memiliki gen pir (λpir) yangmengkodekan protein π. Protein π
berfungsi dalam menjaga transposon tetap pada plasmid dan tidak lompat ke genom E.coli.
Selain itu, protein π berfungsi untuk menjaga stabilitas plasmid dan mendukung replikasi
plasmid. Jika tidak ada protein π, pUTmini-Tn5 Km r akan terdegradasi seiring replikasi sel
resipien atau disebut suicide plasmid (plasmid bunuh diri) karena membutuhkan protein π
untuk replikasi.
Transposon pada plasmid ialah mini-Tn5 Kmr. Pada praktikum, diharapkan transposon
loncat atau berpindah ke genom resipien, sehingga resipien dapat bertahan hidup
(sebelumnya tidak ada resistensi kanamisin). Jika plasmid saja, tidak bisa bertahan karena
tidak bisa bereplikasi kalau tidak ada protein π.
Bakteri Resipien
1. Rhodobacter sphaeroides 2.4.1
● Tergolong dalam α-proteobacteria, yakni subgrup α-3 proteobacteria
● Gram-negatif
● Termasuk dalam purple non sulfur photosynthetic bacteria yang dapat melakukan
fotosintesis anoksik.
● Memiliki 2 kromosom sirkular (I: ~3.2 Mb dan II: ~0.9 Mb) dan 5 plasmid (ukuran
bervariasi antara 37-114 kb) yang membawa gen resistensi terhadap rifampisin,
spektinomisin, ampisilin, streptomisin, penisilin & turunannya, dan sefalosporin.
● Kelebihan organisme ini:
Mengandung genom yang sudah disekuens
Metabolismenya sudah diketahui
Salah satu tools dalam rekayasa genetika
● Konjugasi antara E. coli S17-1 dengan R. sphaeroides 2.4.1 bersifat diparental
mating