Dalam tubuh hewan, terdapat elemen yag dapat berpindah, tetapi Drosophilla
menunjukkan adanya 15% DNA yang dapat bergerak dalam dirinya.
a. Retrotransposon
Sebagian besar transporons Drosophila mengandung elemen retrotransporons,
yaitu elemen yang menyerupai retrovirus dengan panjang 5.000 hingga 15.000 pasang
nukeotida yang mirip susunan retrovirus, sama seperti elemen TY pada ragi. Kedua ujung
tiap retrotransporon dibatasi oleh terminal panjang (LTR) yang mengangdung ratusan
pasang nukleotida.
Ketika retrotransporon masuk ke dalam kromosom, maka ia akan membentuk
duplikasi pengikat target berukuran tertentu dengan satu salinan di tiap sel transposon,
contohnya anggota family Copia yang menghasilkan pasangan duplikasi 5-nukleotida,
sementara family gypsy menghasilkan pasangan duplikasi 4-nukleotida.
Diperkirakan, Drosophila memiliki 30 atau lebih jenis transporon yang berbeda
dengan ukuran rantai yang berbeda juga. Misalnya, beberapa jenis Drosophila memiliki
element gypsy hingga 100, sementara yang lain tidak. Elemen yang dimiliki akan selalu
tersebar di seluruh genom, menempati posisi berbeda dalam rantai berbeda.
Retrotransporon bersifat responsive terhadap mutasi genetic Drosophila. Dalam suatu
kasus,4 alel ikatan X lokus putih yang dipengaruhi oleh masuknya retrotransporon, maka
ekspresi lokus dihaspuskan, sementara di satu sisi berkurang.
Mutasi Gypsy melalui pemotongan sayap lokus terkadang membuatnya kembali
ke tipe liar. Transposisi Drosophila melibatkan RNA intermediet yang prosesnya mirip
proses infeksi retrovirus. Dalam beberapa kasus, ada bukti yang menunjukkan partikel
mirip virus tetapi masih belum ada yang dapat mendeskripsikan bahwa partikel ini bisa
berpindah dari satu sel ke sel yang lain.