Transposons Jagung
Elemen Ac dan Ds
Pada pertama kali dikenalkan oleh Mc Clintock keluarga jagung Ac/Ds memiliki
elemen yang terpencar pada genom. Hal menarik adalah pada pasangan akhir nukleotid ke 11
kemudian mendapat ulangan yang berkebalikan dari bagian akhirnya. Struktur Genom Ac
jika tidak persis maka identik, sedangkan jika Genom Ds adalah heterogen. Salah satu kelas
dari elemen Dc adalah delesi elemen Ac yang disebut dengan aberrant. Saat dua elemen Ds
bergabung maka elemen tersebut mampu mematahkan kromosom.
Pengaktifan fungsi elemen Ac adalah dengan asosiasi dengan protein yang mereka
sintesis dan protein tersebut disebut dengan transposase keluarga Ac/Ds karena ada proses
transposisi. Karena elemen Ds merupakan mutasi atau delesi elemen Ac sehingga elemen Ds
tidak mampu aktif sendiri. Akan tetapi karena protein transpoase dapat didifusikan maka
kadang kala elemen Ac dapat mengenkover kegiatan elemen Da dan proses ini disebut trans-
acting.
Transposon lain pada jagung yang ditemukan oleh McClintock adalah supresor
mutator, yang elemen autonomnya disebut spm dan elemen nonautonomnya disebut dspm.
Elemen dspm lebih kecil dari elemen spm karena ada bagian yang dihapus. Oleh karena itu
dspm tidak dapat mensintesis produknya maka, dspm tidak dapat berpindah atau
transposistion.
Spm mampu menekan fungsi dari dspm yang mana jika suatu elemen dspm masuk ke
gen dan mengontrol pigmnetasi, menyebabkan kekurangan ekspresi pignmen warna. Pada
saat elemen spm masuk ke genom tersebut maka spm akan menekan fungsi dspm yang
menyebabkan munculnya bercak warna. Trans-acting mutator spm menyebabkan gen yang
mengatur pigmentasi yang sebelumnya hilang akibat dspm kembali dan menjadi lebih pekat
yang menyebabkan bercak warna
Transposoas Drosophila
Elemen P adalah elemen yang berperan dalam proses transposons dari drosophila.
Ada elemen sempurna yang dan yang tidak sempurna. Elemen yang sempurna bersifat
autonomus karena membawa protein transposase sehingga bisa berpindah tempat di dalam
genom. Pada awalnya elemen P tidak ditemukan pada drosophila terdahulu dan baru
ditemukan beberapa saat kemudian. Keadaan ini menyebabkan sebuah spekulasi bahwa
elemen P awalnya dibawa oleh virus yang menginfeksi drosophila. Proses perpindahan dari P
elemen ini ada yang mengatur dan materi yang mengaturnya disebut P cytotype drosophila.
Sedangkan untuk yang tidak ada mekanisme perpindahannya disebut dengan M cytotype.
Saat perkawinan antara jantan P cytotype dengan betina M cytotype jika yang diwariskan
oleh ayahnya hanya elemen p saja bukan dengan P cytotype maka akan terjadi kelinan yang
disebut peranakan disgenesis P-M. Kelainan ini mapu menyebabkan mutasi atau kerusakan
rantai kromosom dan yang paling fatal adalah tidak berkembangnya gonad.
Karena elemen transposabel ini bisa menyebabkan mutasi maka perlu dilakukannya
penelitin yang lebih lanjut. Elemen ini juga berguna dalam menentukan informasi untuk
perubahan genetik pada organisme tingkat tinggi. Dalam kasus ini elemen ini bisa saja
digunakan untuk membuat sebuah perubahan yang akan menjadi keuntungan di mas
mendatang jika dilanjutkan untuk diteliti, misalnya kita dapat membuat drosophila yang
ferttil.
Elemen ini sangat berguna dalam proses evolusi. Kemampuan mereka dalam
mengkopi, transpose, dan menyusun ulang rantai DNA gen untuk resistensi antibiotik dapat
diperoleh keuntungan dari organisme yang membawa mereka.
Pertanyaan
1. Apakah yang terjadi jika elemen TY pada ragi dapat berpindah dari satu sel ke sel
yang lain?
Maka jika hal terebut terjadi kemungkinan besar ragi akan menjadi carier dari
retrovirus yang dapat menyebabkan mutasi padaberbagai organisme akibat elemen Ty
yang mengganggu proses genetik
2. Mengapa proses duplikasi elemen Ac bukan merupakan replikasi?
Karena pada prose ini anakan yang terbentuk adalah sua macam yang pada dasarnya
tak sama karena yang satu berisi satu kopian elemen Ac dan yang satunya berisi dua
kopian elemen Ac