1. PLASMID
Materi genetik pada bakteri dibawa oleh kromosom utama yang disebut dengan
plasmid. Plasmid merupakan molekul DNA ekstrakromosomal yang dapat bereplikasi
secara bebas. Umumnya, bakteri memiliki 1 kromosom berupa DNA sirkuler. Selain
memiliki 1 kromosom, bakteri memiliki DNA sirkuler yang ukurannya lebih kecil
daripada DNA kromosomnya, DNA sirkuler ini disebut dengan Plasmid.
Plasmid dapat dikelompokkan berdasarkan sifat yang disandi oleh gen yang
dikandungnya, yaitu :
1. Plasmid F (fertilitas) membawa gen tra, yang bertanggung jawab terhadap proses
konjugasi.
2. Plasmid R (resistensi) mengandung gen resistensi terhadap antibiotic atau logam
berat.
3. Plasmid Col, yakni plasmid yang mencode colicins yang sensitif membunuh sel
bakteri E.coli.
Selain sebagai materi genetik ekstrakromosom yang autonom, sebagian plasmid
ditemukan dalam bentuk terintegrasi dalam genom bakteri.
Plasmid memiliki sifat yang sama seperti sequences gen lain yang ada pada kromosom
bakteri. Plasmid yang terintegrasi dalam genim bakteri disebut dengan Episome.
EPISOME
Bberapa plasmid seperti faktor F, juga memenuhi definisi sebagai element genetik yang
disebut dengan episome. Episome adalah element genetik yang dapat bereplikasi dalam 2
alternatif cara,
1. Sebagai plasmid yang terintegrasi kedalam kromosom
2. Sebagai materi genetik yang autonom (tersendiri)
Plasmid tidak sama seperti episome-> PLASMID tidak ditemukan saat sudah
berkembang.
TRANSPOSABLE ELEMENT
Bagian terpenting dari analisis genetika klasik telah disediakan untuk penempatan gen
pada kromosom. Pembahasan pada bab sebelumnya, pemetaan genetik bergantung pada
perkiraan, bahwa gen tidak dapat berpindah dari satu posisi ke posisi yang lain. Secara luas,
anggapan ini telah memuaskan. Hampir seluruh gen menempati tempat yang telah ditentukan
di dalam kromosom, dan keseluruhan dari struktur pemetaan gen adalah bermacam-macam.
Namun, pada awal tahun 1940, peneliti telah menemukan bahwa beberapa deretan DNA
sebenarnya dapat berpindah posisi.
Perpindahan urutan ini dinamakan sebagai transporsable element atau transposons.
Ciri khasnya adalah berukuran sangat kecil, tersusun atas 500 sampai 10000 pasang
nukleotida, namun ada beberapa yang berukuran lebih besar. Pengkajian atas bermacam-
macam organisme, termasuk bakteria, fungi, nematoda, insect, tumbuhan, dan hewan,
mengesankan bahwa transporsable elements tersebar luas diantara prokariot dan eukariot.
Pada tingkat molekul, elemen ini sangat memperlihatkan variasi pada struktur dan fungsinya.
Element dalam kelompok transposons ini arah terminalnya terbalik yakno 38-
40 pasang nukleotida yang panjang dan memproduksi daerah target duplikasi dari 5
pasang nukleotida diatas penyisipan. Daerah target ini luas dari pada IS element dan
biasanya mengandung gen-gen perlengkapan yang dibutuhkan untuk transposisi.
Organisasi genetik Tn3
Terdapat 3 gen, yakni tnpA, tnpR dan bla yang mengkode sebuah transposase,
sebuah repressor dan sebuah enzim yang disebut dengan beta laktase. Beta laktase ini
tahan terhadap ampicilin antibiotik, dimana ada 2 protein lain yang penting untuk
proses transposisi. Transposisi oleh Tn3 terjadi dalam 2 tahap. Pertama, transposase
memperantarai terfusinya 2 molekul yang membentuk sebuah struktur yang disebut
dengan kontegrasi. Selama proses ini, transposon tereplikasi dan salah satu salinannya
tersisipkan pada persimpangan dari kointegrasi. Perhatikan bahwa, kedua element Tn3
ini terorientasi dalam arah yang sama. Pada tahap kedua dari transposisi, tnpR
mengkode sebuah resolvase untuk memperantarai rekombinan antara dua element Tn3.
Peristiwa ini
Transposisi Tn3.
terjadi pada rantai Tn3 yang disebut dengan
daerah resolusi, dan menghasilkan dua
molekul yang masing-masing merupakan salinan dari transposon.
Gen tnpR memiliki fungsi lain untuk penahanan sintesisi kedua transposase
dan protein resolvase. Penahanan ini terjadi karena daerah res bertempat diantara gen
tnpA dan tnpR. Dengan ikatan pada daerah ini, tnpR protein mengganggu sintesis
kedua gen, dan meninggalkannya dalam keadaan kronis. Akibatnya Tn3 element tidak
dapat bergerak.
TY ELEMENT
Kumpulannya menyerupai retrovirus eukariot. Rantai tunggal virus dibentuk
DNA dari RNA yang masuk ke sel. DNA akan memasukkan dirinya kedalamsebuah tempat
genom, dan membentuk tempat terget duplikasi. Penyisipan ini juga terjadi pada seluruh
element Ty yang disebut dengan provirus. Provirus paling sederhana ada 3 bentuk -> gag, pol
dan env. Ty element ini hanya memiliki dua gen A dan B yang analog dengan gag dan pol
dari retrovirus. Retrovirus ini juga turut menghasilkan DNA agar mampu menyisip pada
inang.
Transpositin of Ty
TRANSPOSON JAGUNG
- Seluruh element Ac pada genom jagung muncul dengan struktur yang sama tapi
tidak identik
- Berbeda dengan element Ds yang mana strukturnya berbeda.
- Salah satu lement Ds terbawa dari element Ac dengan cara delesi dari segmen
didalamnya, kelas lain yang mempengaruhi karakteristik baris ulagan yang
tersisipkan dari Ac, seperti yang diketahui pada beberasa baris.
Pertanyaan
1. Apakah elemen-elemen transposabel melakukan apapun fungsi yang berguna, atau hanya
sebagai parasit genetik?
Jawab:
Elemen transposabel tidak hanya membawa dampak negatif, melainkan juga memiliki
dampak positif. Salah satu dampak positif itu ialah elemen transposabel memiliki
keterlibatan dalam penyusunan ulang kromosom. Elemen transposabel digunakan
sebagai alat oleh para ahli genetika untuk mempelajari evolusi genom.
Jawab: Plasmid memiliki manfaat, baik untuk dirinya sendiri maupun inangnya.
Fungsi dari plasmid antara lain memproduksi protein yang berfungsi sebagai zat
antimikrobial untuk melawan organisme bakteri yang saling berdekatan. Terkadang
plasmid juga merugikan bagi inangnya, seperti agrobakterium tumafascien membawa
plasmid yang disebut TI yang bersifat patogen dan dapat menyebabkan tumor pada
tumbuhan.
4. Jelaskan secara singakt perbedaan yang mendasar antara plasmid dan episom.
Jawab : Plasmid merupakan molekul DNA ektra kromosom, plasmid tidak dapat
bergabung dengan DNA kromosom dan plasmid berisi informasi genetik yang
diperlukan untuk replikasi plasmid itu sendiri. Sedangkan, episom merupakan setiap
jenis DNA ekstra kromosom yang dapat berhubungan dengan DNA kromosom.
Episom biasanya lebih besar dari DNA ekstra kromosom lainnya. Contoh eisom
adalah virus, karena dapat mengintegrasikan materi genetik ke dalamDNA kromosom
inang dan bereplikasi bersama dengan replikasi kromosom DNA inangnya.