Megagametofit merupakan hasil perkembangan dari perkecambahan dari megaspora.
Perkecembahan merupakan pertumbuhan sebelum waktunya, yang dimulai dalam
megasporangium pada seluruh spesies kecuali pada S. Selaginoides dan S. Helvetica. Pada kedua spesies ini, megaspora berkecambah setelah serbuk sari tumpah. Spesies dengan perkecambahan sebelum waktunya melepaskan megaspora yang semi-berkecambah pada berbagai tahap. Campbell memperlajari mengenai perkembangan dari megagametofit pada IS. Kraussiana melalui observasi. Pertumbuhan megaspora memeproleh makanan dari tapetal yakni bagian terdalam dari dinding kepala sari dan kemudian mulai berkecambah. Perubahan pertama yakni pisahnya endine dari ekrin selama pertumbuhan. Ruang diantaranya kemudian terbentuk dan terisi dengan nonstainable fluid. Membran transparan (intine) is closely applied to the endine. Sitoplasma membentuk sebuah lapisan tipis setelah intin dan membungkus sebuah vakuola yang besar dengan nukleus yang tertanam dalam lapisan sitoplasmik. Sebelum permulaan dari pembagian nukleus bebas, sitoplasma berkontraksi sedikit dari intine dan membentuk sebuah vesikel globular. Sebagai akibat dari pembagian inti bebeas, maka jumlah nuklei meningkat. Pertama, nuklei didatarkan namun kemudian menjadi melingkar dengan meningkatkan ukuran dari sitoplasma. Nuklei didistribusikan melalui sitoplasma. Selanjutnya, distribusi menjadi ganjil dan jumlah dari nuklei meningkat menuju apeks dari spora dan bagian basal. Pada tahap ini, terdapat vakuola yang besar ditengah dan sitoplasma meningkat hingga menyentuh intin. Selanjutnya selama meningkatnya pembagian divisi dan meningkatnya sitoplasma, bagian sentral vakuola ukurannya berkurang. Lapisan sitoplasmik menjadi menebal menuju ke arah apikal dari spora.