Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dilakukan uji aktivitas antioksidan pada ekstrak daun
mengkudu dengan pelarut etanol. Dalam percobaan ini, uji aktivitas antioksidan menggunakan
DPPH 40ppm untuk membuat kurva standar. Menurut Lee (2003) DPPH merupakan senyawa
yang mempunyai satu radikal bebas proton dan radikal DPPH ini memberikan warna ungu
pekat yang disebabkan adanya elektron yang tidak berpasangan.

Hasil percobaan uji aktivitas antioksidan pada ekstrak daun mengkudu tergolong
antioksidan yang aktif yakni rentang nilai IC50 dari kelima rata-rata konsentrasi berkisar antara
50-100. Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh Jun (2006) bahwa nilai IC50 antara 50-100 ppm
tergolong antioksidan yang aktif. Sehingga dapat diketahui bahwa didalam ekstrak daun
mengkudu terdapat senyawa antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas berupa
DPPH. Adanya senyawa antioksidan dalam daun mengkudu sehingga daun mengkudu efektif
dalam menangkap radikal bebas ini sesuai dengan pernyataan Rao (2009) bahwa Aktivitas
antioksidan ekstrak etanol daun mengkudu salah satunya karena adanya kandungan flavonoid
dan senyawa fenolik. Flavonoid merupakan kelompok terbesar dari senyawa fenolik. Sebagai
antioksidan, senyawa ini mampu menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi
kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi
berantai dari pembentukan radikal bebas. Menurut Cheung dalam Rahmawati (2009)
flavonoid sebenarnya merupakan kelompok spesifik dari polifenil. Flavonoid merupakan
kelompok polifenil yang paling banyak sehingga dikategorikan tersendiri. Umumnya, senyawa
ini ditemukan di buah dan sayur berwarna cerah. Adanya flavonoid ini mampu memproteksi
lipid dan komponen sel vital dari kerusakan oksidatif. Flavonoid akan meredam radikal
bebas yang potensial karena mendonasilan atom hidrogen alkoholik kepada radikal
bebas. Hal ini didukung oleh pernyataan Kahkonen (1999) bahwa Aktivitas antioksidan yang
berasal dari tanaman seringkali dihubungkan dengan kandungan fenolik dan flavonoid
totalnya. Senyawa-senyawa fenolik telah dilaporkan mempunyai aktivitas antioksidan karena
sifat-sifat redoksnya.
Larutan DPPH diukur serapan cahayanya dan dihitung aktivitas antioksidannya dengan menghitung
persentase inhibisi, yaitu banyak-nya aktivitas senyawa antioksidan yang dapat menangkap radikal bebas
DPPH. Parameter yang juga digunakan untuk pengukuran aktivi-tas antioksidan dari mengkudu adalah IC50,
yaitu bilangan yang menunjukkan konsentrasi ekstrak yang mampu menghambat aktivitas DPPH sebesar 50%.

Menurut Molyneux (2004)Penentuan nilai IC50 menggunakan persamaan kurva hubungan antara %inhibisi
sebagai sumbu y dan konsentrasi fraksi antioksi-dan sebagai sumbu x. Nilai IC50 dihitung dengan cara
memasukkan nilai 50% ke dalam persamaan kurva sebagai sumbu y kemudian dihitung nilai x sebagai
konsentrasi IC50. Perhitungan IC50 bertujuan menentukan besar-nya konsentrasi senyawa antioksidan yang
diperlukan untuk dapat menghambat setengah aktivitas radikal bebas. Semakin kecil nilai IC50 menunjukkan
semakin tinggi aktivitas antioksidannya. Radikal bebas diharapkan dapat ditangkap oleh senyawa antioksidan
hanya dengan konsentrasi yang kecil.

Lee KW, Kim YJ, Lee HJ, Lee CY. 2003. Cocoa has More Phenolics Phytochemicals and a
Higher Antioxidant Capacity than Teas and Red Wine. J Agric FoodChem. 51:7292-5
Kahkonen, M.P., Hopia, A.I., Vuorela, H.J., Rauha, J.P., Pihlaja, K., Kujala, T.S. dan Heinonen, M. 1999.
Antioxidant activity of extracts containing phenolic compounds. Journal of Agriculture and Food Chemistry
47: 3954-3962.

Rao, U.S.M. and Subramanian, S. 2009. Biochemical Evaluation of Antihyperglycemic and


Antioxidative Effects of Morinda citrifolia Fruit Extract Studied in Streptozotocin-Induced
Diabetic Rats. Medicinal Chemistry Research, 18: 433446.

Rahmawati, anita. Kandungan Fenol Buah Mengkudu, Depok: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 2009.

Anda mungkin juga menyukai