Anda di halaman 1dari 2

Elemen transposable

Pada awalnya DNA dianggap tidak bias berpindah tempat, tetapi pada tahun 1940an MC
Clintock menumukan urutan DNA yang dapat berpindah tempat, urutan ini disebut transposon.
Transposon di temukan oleh MC Clintock melalui sebuah analisis ketidakstabilan gen pada
jagung. Ketidakstabilan melibatkan kerusakan kromosom. Pada percobaannya, McClintock
menggunakan penanda untuk mengontrol penyimpanan pigmentasi dalam aleuron, yaitu alel
lokus Cdi lengan pendek kromosom 9. McClintock menyilangkan individu betina CC danjantan
C1C1, C1 adalah alel dominan penghambat pewarnaan aleuron, dan hasilnya biji dengan
endosperm C1CC. Walaupun banyak biji jagung yang tidak berwarna, namun terdapat pula biji
jagung yang berbercak putih kecoklatan. Berdasarkan analisis, telah terjadi pemecahan
kromosom yaitu terpisahnya fragmen yang mengandung alel C1 tersebut yang menyebabkan
hilangnya alel C1 dalam kromosom dan biji yang dihasilkan menjadi berwarna karena tidak ada
yang menghambat pigmentasi. Biji yang berwarna itu terjadi karena pecahan di lokasi tertentu
pada kromosom 9 dan menamakan faktor penyebab pecahnya kromosom tersebut sebagai faktor
Ds (dissociation), faktor Ds harus diaktivasi olehfaktor lain bernama AC (activator) yang tidak
terdapat pada semua jenis jagung.Ac maupun Ds dapat bergerak. Ketika satu dari elemen ini
dimasukkan dalam sebuah gen, McCLintock menemukan bahwa fungsi dari gen diubah/digeser.

Transposon pada prokariotik

Ada tiga tipe transposons pada bakteri, yaitu elemen IS (Insertion Sequences),
transposons gabungan, dan elemen seperti Tn3. Elemen IS adalah cut and paste transposons
yang dapat menyisip pada banyak tempat yang berbeda dalam kromosom dan plasmid bakteri
yang dibantu oleh enzim transposase. Transposon gabungan terdiri dari dua elemen IS yang
mengapit suatu daerah yang mengandung satu atau lebih gen kebal antibiotik. Sementara itu, Tn3
adalah transposon replikatif yang mengubah posisi dengan cara menggabungkan sementara
molekul DNA menjadi suatu cointegrate. Ketika cointegrate dipisahkan, masing-masing unsur
pokok molekul DNA muncul dengan sebuah kopian dari Tn3.
Transposon pada eukariot
ditemukan dengan cara menganalisis ketidakstabilan genetik pada maize (sejenis jagung).
Beberapa transposon pada eukariot berpindah melalui mekanisme cut and paste. Yang pertama
adalah elemen Ac dan Dc pada maize. Elemen Dc ditemukan karena kemampuannya untuk
menguraikan kromosom. Elemen Dc ini diaktifkan oleh elemen transposabel yang lain, yaitu Ac
yang berfungsi untuk mengkode enzim transposase. Selanjutnya adalah elemen transposabel P
pada Drosophila. Elemen ini bertanggung jawab terhadap terjadinya disgenesis hibrid.
Disgenesis hibrid adalah sindrom ketidaknormalan garis keturunan yang terjadi pada keturunan
dari persilangan antara strain P dan strain M Drosophila, dan yang terkhir pada Ragi
Saccharomytes cerevisiae membawa sekitar 35 salinan dari elemen yang transposable disebut Ty
dalam haploid genomnya. Pada ujung elemen Ty terdapat rantai (segmen DNA) yang
terorientasi pada sisi yang sama membentuk LTRs (long terminal repeats). LTR yang melepaskan
diri dari Ty elemen membentuk solo .

Pertantayaan

1. Bagaimana cara kerja dari IS?


2. Bagaimana mekanisme transposon pada jagung pada penelitian MC Clintock?

Jawaban
1. cut and paste transposons DNA yang dapat menyisip pada banyak tempat yang berbeda
dalam kromosom dan plasmid bakteri yang dibantu oleh enzim transposase
2. Dengan melakukan persilangan-persilangan antar tanaman jagung yang berbeda warna
bijinya, akhirnya MC Clintock menemukan bahwa ketidak seragaman biji jagung
disebabkan oleh adanya bagian dari kromsom yang berpindah-pindah yang disebut
transposon.

Anda mungkin juga menyukai