NIM : 140341807723
Transposable Element
2. Kelompok TN3
Elemen-elemen pada kelompok ini transposon mengulangi terminal terbalik
dengan panjang 38-40 pasang nukleotida dan menghasilkan situs target untuk
duplikasi dari 5 pasang nucleotide penyisipan atas.
Organisasi genetik Tn3 terdapat tiga macam gen, tnpA, tnpR, dan bla,
yang mengkode masing-masing, transposase, sebuah resolvase / represor, dan
enzim yang disebut beta laktamase. Laktamase beta menggambarkan perlawanan
terhadap ampisilin antibiotik, sedangkan dua protein lain berperan dalam
transposisi.
Transposisi dari Tn3 terjadi melalui dua tahapan. pertama, transposase yang
memediasi fusi dua molekul, membentuk struktur yang disebut cointegrate.
Selama proses ini, transposon direplikasi, dan satu salinan dimasukkan pada setiap
persimpangan di cointegrate tersebut. melihat bahwa dua elemen TN3 berorientasi
pada arah yang sama. Pada tahap kedua dari transposisi, yang resolvase tnpR
dikodekan menengahi peristiwa tempat rekombinasi spesifik antara dua elemen
TN3. Peristiwa ini terjadi pada urutan di TN3 disebut res, situs resolusi, dan
menghasilkan dua molekul, masing-masing dengan salinan transposon.
Sedangkan Produk gen tnpR juga memiliki fungsi lain, yakni, untuk menekan
sintesis dari kedua transposase dan protein resolvase. represi ini terjadi karena
situs res terletak di antara protein tnpR mengganggu sintesis dari kedua produk
gen, meninggalkan mereka dalam pasokan pendek kronis. akibatnya, elemen TN3
menjadi tetap bergerak.
2. Transposon-transposon Drosophila
a. Retrotransposon
Kelompok terbesar dari transposon Drosophila meliputi elemen-elemen
serupa retrovirus, atau disebut retrotransposon. Elemen-elemen ini panjangnya
5000 sampai 15.000 pasangan nukleotida dan menyerupai bentuk retrovirus
terintegrasi, mirip dengan elemen TY pada ragi. Setiap retrotransposon dibatasi
pada salah satu ujungnya dengan sebuah sekuens LTR (Long Terminal Repeat),
yang mengandung beberapa ratus pasangan-nukleotida. Kedua LTR berorientasi
pada arah yang sama. Dan lagi, LTR dibatasi oleh sekuens berulang pendek yang
berorientasi pada arah berlawanan. Ketika suatu retrotransposon disisipkan ke
dalam kromosom, retrotransposon tersebut membentuk suatu duplikasi situs
target, dengan satu copy pada setiap sisi transposon. Ukuran dari duplikasi ini
merupakan karakteristik dari setiap famili retrotransposon. Misalnya anggota
famili copia membuat sebuah duplikasi 5-pasangan-nukleotida, sementara
anggota famili gypsy membuat sebuah duplikasi 4 pasangan-nukleotida. Duplikasi
situs target selalu berorientasi pada arah yang sama. Retrotransposon bertanggung
jawab untuk beberapa mutasi genetik klasik Drosophila. Empat alel dari X-linked
lokus putih karena adanya insersi/ penyisipan retrotransposon. Pada satu kasus,
ekspresi dari lokus ditiadakan secara esensial, sementara pada kasus yang lain
hanya dikurangi dari level tipe wild.
b. Elemen P dan Disgenenis Hibrid
Anggota elemen P bervariasi dalam hal ukuran. Elemen terbesar
panjangnya 2907 pasangan-nukleotida, termasuk pengulangan ujung terbalik, tapi
tidak termasuk duplikasi situs target. Elemen-elemen lengkap ini bergerak secara
autonomus karena membawa gen yang mengkode protein transposable. Ketika
protein ini menempel pada elemen, protein mampu memindahkan elemen ke
posisi lain dalam genom. Elemen P yang secara struktural tidak lengkap (gambar
9.20b). Walaupun elemen ini tidak mempunyai kemampuan untuk menghasilkan
transposase, tetapi elemen ini memiliki sekuens terminal dan subterminal yang
dibutuhkan untuk transposisi. Oleh karena itu, elemen-elemen ini dapat
dipindahkan jika suatu elemen penghasil-transposase ada pada suatu tempat di
dalam genom. Populasi Drosophila yang memiliki elemen P telah melibatkan
mekanisme untuk mengatur pergerakannya. Pada banyak strain, regulasi
tergantung pada sifat yang diturunkan secara maternal yang disebut P cytotype.
Drosophila dengan kondisi ini menekan pergerakan elemen P secara lebih
atau kurang lengkap. Hal ini dapat dilihat dengan menyilangkan lalat P cytotype
dengan lalat yang tidak memiliki elemen P atau kemampuan untuk mengatur
pergerakan elemen P (gambar 9.21). Ketiadaan kemampuan regulatori dinamakan
M cytotype. Hibrid dari persilangan antara P cytotype betina dengan M cytotype
jantan mewarisi elemen P dari induknya; akan tetapi karena keturunan tersebut
juga mewarisi P cytotype melalui sitoplasma maternal, maka pergerakan dari
elemen-elemen ini ditekan.
PERTANYAAN
1. Pada dunia medis, penggunaan obat yang bersifat antibiotik sering kali
dimanfaatkan dalam fase pengobatan, namun dalam pengunanya perlu
dibatasi, jelaskan kenapa hal tersebut perlu dilakukan?
Jawaban:
Penggunaan obat yang bersifat antibiotik harus dibatasi hal ini karena
Gabungan R plasmid menyediakan banyak antibiotik resisten dan obat
resisten pada sel bakteri. R plasmid conjugative sederhana terdiri dari dua
komponen utama (1) komponen RTF yang terdiri atas gen tra yang
bertanggung jawab untuk transfer conjugative plasmid dan komponen R-
determinan yang membawa gen atau gen yang bertanggung jawab untuk
antibiotik atau resistensi obat. Beberapa R-determinan yang dikarakterisasi
konjugatif plasmid R diapit oleh elemen IS yang identik. Elemen IS ini
dipercaya untuk memediasi transposisi R-determinan dari satu plasmid R
ke yang lain (atau ke elemen genetik yang lain). Proses ini kemungkinan
berlanjut dengan R-determinan yang membawa gen untuk resistensi untuk
antibiotik yang lain dan obat sampai conjugative plasmid R yang telah
berevolusi yang mana menyediakan sel inang dengan resistensi ke daya
baru. Karena ada kemampuan berpindah atau berubah urutan sehingga
jika digunakan berkali-kali maka resistensinya dikhawatirkan akan
berkurang. Sehingga jangan sering menggunakan antibiotik