2. Limfosit B
Limfosit yang berasal dari sumsum tulang, atauB, terdiri atas 10-20%
dari populasi limfosit perifer yang beredar dalam sirkulasi. Sel ini terdapat pula
dalam sumsum tulang, jaringan limfoid perifer (kelenjar getah bening, limpa, dan
tonsil), serta dalam organ nonlimfoid, seperti traktus gastrointestinal. Sel B
terletak pada folikel limpoid didalam korteks kelenjar getah bening dan pada
pulpa putih limpa. Stimulasi (misalnya, oleh infeksi lokal) menyebabkan
pembentukan zona sentral sel B yang diaktivasi dan besar dalam folikel, yang
disebut sentrum germinativum.
Setelah stimulasi,sel B membentuk sel plasma yang menyekresi
imunoglobulin, yang selanjutnya menjadi mediator imunitah humoral. Terdapat
lima isotipe imunoglobulin dasar; 95% antibodi dalam sirkulasi merupakan IgG,
IgM, serta IgA dan peranan IgE dan IgD relatif minimal. Setiap isotipe
mempunyai kemampuan khusus untuk mengaktivasi komplemen atau merekrut
sel radang, serta mempunyai peranan yang jelas misalnya, IgA merupakan
mediator penting pada imunitas mukosa, sedangkan IgE mempunyai kepentingan
khusus untuk infeksi cacing dan dalam respons alergi.
Gene Rearrangement
- Inversi gen
Segmen DNA dipotong & disambung kembali dengan orientasi
berbeda (terbalik) dari sebelumnya. Contohnya pada Campylobacter fetus
(bakteri gram positif dan patogen pada sapi peternakan dan manusia).
C.fetus mengekspresikan SLP (S-layer protein) di permukaan selnya SLP
dapat bereaksi dengan c3b yang berperan dalam opsonisasi. Ternyata
C.fetus dapat mengalami rearrangement pada SLP-nya dengan membentuk
6,2 kb invertible element sehingga SLP berubah dan tidak bereaksi dengan
c3b -> terhindar dari fagositosis.
Gene arrangement pada eukariota
a. Pathological Gene Rearrangement
Contohnya : gene arrangement pada gen bcr/abl karena translokasi khromosom 9
dan 22. Simbolnya yaitu t (9;22)(q34;q11). Pada kasus ini gen bcr pada kromosom
22 berekombinasi dengan gen abl pada khromosom 9 menghasilkan rekombinan
bcr/abl. Rekombinan ini menimbulkan penyakit chronic myeloblastic leukemia.
b. Natural gene rearrangement
Terjadi pada reseptor antigen manusia : reseptor sel T (TCR) dan
immunoglobulin. Gen fungsional tsb berasal dari rekombinasi segmen gen
somatik bentuk germline pada waktu diferensiasi sel T dan sel B.
Rearrangement gen TCR dan Ig sebagai alat untuk memantau kelainan dan
patologi limfoproliferasi
- Leukemia limfositik dan limfoma
Sel leukemia dan neoplasma limfoblastik berasal dari satu sel ansestor yang
berproliferasi lebih agresif dari pada sel normal, membentuk satu klon dominan
dalam sirkulasi atau kelenjar limfa. Oleh karena itu jika dilakukan analisa
rearrangement pada limfosit yang diisolasi dari darah tepi atau kelenjar limfe
maka akan menunjukkan ekspansi klonsel neoplasia limfositik / limfoblastik.
- Penyakit-penyakit autoimun
Analisa limfosit yang diisolasi dari organ atau jaringan yang mengalami lesi
karena reaksi autoimun, menunjukkan adanya proliferasi sel T monoclonal (satu
jenis klon yang dominan) atau oligoklonal (beberapa jenis klon yang dominan)
yang spesifik.
- rhematoid arthritis (reaksi autoimun pd persendian)
- autoimun chronic active hepatitis
- psoriasis (lesi pada kulit, cth : dermatosis squamosa)