Anda di halaman 1dari 40

BUKU PEDOMAN KERJA MAHASISWA

(BPKM)

MODUL ILMU KEDOKTERAN


KOMUNITAS
DALAM TAHAP PRE-KLINIK

(SEMESTER 6 TAHUN AKADEMIK 2015-2016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2015/2016

PENGANTAR

Segala Puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas selesainya penyusunan
Buku Panduan Kerja Mahasiswa (BPSP) untuk Modul Kedokteran Komunitas semester 6,
2015-2016. BPSP ini merupakan panduan bagi staf pengajar yang menjadi pengelola
modul Kedokteran Komunitas semester 6. Di samping BPSP, masih ada Buku Rancangan
Pengajaran (BRP) dan Buku Pedoman Kegiatan Mahasiswa (BPKM) yang dipakai sebagai
pedoman pelaksanaan Modul Kedokteran Komunitas semester 6.
Modul Kedokteran Komunitas semester 6 merupakan modul ketiga yang dilaksanakan
pada semester VI selama lima minggu.
Kami berharap agar Modul Kedokteran Komunitas semester 6 ini dapat menjadi langkah
awal untuk memahami peran sebagai dokter di dalam sistem kesehatan nasional. Modul
ini melatih mahasiswa untuk dapat memadukan semua ilmu dan keterampilan yang
diperolehnya melalui pelatihan pendekatan komprehensif dan holistik terhadap suatu
masalah kesehatan, baik dalam mengidentifikasi masalah pasien maupun mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi. Pendekatan komprehensif dan holistik merupakan
keharusan serta memerlukan pelatihan pembiasaan. Hal tersebut disebabkan adanya
pengertian bahwa setiap pasien tidak mungkin terlepas dari keluarga, pekerjaan,
komunitas, dan lingkungan hidupnya.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan modul ini, kami sangat
memohon saran dan kritik untuk perbaikan modul kedepannya .
Akhir kata, kami Tim Penyusun mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada
semua pihak terkait yang telah membantu dalam penyusunan modul Kedokteran
Komunitas semester 6 ini.

2016

Palangka Raya,

Tim Penyusun

Mei

PENDAHULUAN

Bahasan utama dalam Modul Kedokteran Komunitas pada tahap medical sciences
adalah pemahaman wawasan keilmuan kedokteran komunitas serta implementasinya
sebagai seorang dokter yang merupakan bagian dari komunitas, lingkungan serta
sistem kesehatan nasional, serta peran dokter dan pasien dalam penyelesaian masalah
kesehatan individu dan komunitas.
Modul ini diawali dengan pengenalan akan keilmuan kedokteran komunitas, yang
analoginya sama dengan ilmu-ilmu klinik, dengan perbedaan pada pasien yang
ditanganinya. Kedokteran komunitas menangani kelompok masyarakat dengan entry
point penyakit/masalah kesehatan yang ada pada individu. Kelompok masyarakat ini
dapat merupakan suatu keluarga, kelompok pekerja, atau kelompok masyarakat yang
bermukim di suatu wilayah. Sama seperti kedokteran klinik, kedokteran komunitas juga
melalui tahap awal, yakni mendiagnosis masalah kesehatan dan selanjutnya
melakukan penatalaksanaan komunitas, yang dapat merupakan tatalaksana untuk
individu dan keluarga, ataupun suatu perencanaan program kesehatan pada satu
kelompok manusia.
Berikutnya, setelah konsep-konsep dasar ini dikuasai, mahasiswa secara bertahap
diperkenalkan pada berbagai kelompok komunitas, dimulai dari komunitas yang paling
kecil yaitu keluarga, lingkungan sekitar rumah tinggal, lingkungan kerja, sampai kepada
konsep suatu negara, regional dan dunia. Dengan memperkenalkan konsep-konsep ini,
mahasiswa dipajankan pada kenyataan bahwa seorang individu tidak terlepas dari
lingkungan sekitarnya, bahkan dari biosphere tempat hidup yang mempengaruhi
epidemiologi penyakit.
Pada modul ini, mahasiswa dilatih untuk memahami perannya sebagai dokter di dalam
masyarakat. Mahasiswa dilatih untuk dapat memadukan semua ilmu dan keterampilan
yang telah diperolehnya. Upaya pemaduan itu akan melatihkan pendekatan
komprehensif dan holistik, baik dalam menangani pasien maupun mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi oleh keluarga dan komunitas dimana pasien itu berada.
Seperti diketahui, pendekatan komprehensif dan holistik merupakan keharusan serta
memerlukan pelatihan untukterbiasa mempraktikkannya. Pendekatan komprehensif
dan holistik sangat penting karena setiap pasien tidak mungkin terlepas dari keluarga,
pekerjaan, komunitas dan lingkungan hidupnya.
Pemahaman keseimbangan antara manusia sebagai pejamu (host), penyebab penyakit
sebagai agen (agent) dan lingkungan hidup (environment) dilatihkan untuk
membiasakan mahasiswa melihat bahwa masalah kesehatan merupakan hasil interaksi
ketiga elemen tersebut, sehingga upaya pemutusan atau pengurangan interaksi yang
merugikan akan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga atau
komunitas. Dengan demikian upaya promosi kesehatan jugamendapatkantempat yang
penting, sama seperti upaya pengobatan. Upaya pengobatan yang memerhatikan
interaksi antara faktor-faktor perilaku kesehatan, lingkungan hidup, fasilitas pelayanan
kesehatan dan hukum yang berlaku dilatihkan pula, untuk membiasakan mahasiswa
merencanakan penatalaksanaan secara komprehensif, holistik, terpadu dan
bersinambung serta sadar hukum dan biaya di dalam sistem kesehatan nasional.
Masalah kesehatan dan aspek medikolegal yang ditemui oleh dokter pada pasien
adalah cerminan masalah kesehatan yang ada di komunitas. Oleh karena itu
kemampuan dokter untuk dapat menjelaskan masalah kedokteran dan kesehatan

dengan menggunakan cara yang mudah diterima dan dimengerti secara umum,
merupakan kemampuan yang sangat diperlukan.
Bila seorang dokter memahami fenomena kesehatan yang terjadi di komunitas,
diharapkan selanjutnya dokter dapat merencanakan pengelolaan masalah kesehatan
tersebut dimanapun dokter tersebut bekerja.
Dengan memahami konsep perencanaan, pengelolaan dan evaluasi program kesehatan
di komunitas, seorang dokter akan dapat memanfaatkan segala sumber daya,
mempertimbangkan faktor-faktor penghambat dan faktor-faktor penunjang yang ada
untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan suatu komunitas, serta meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan.
Modul Kedokteran Komunitas disusun agar mahasiswa kedokteran dapat menerapkan
ilmu-ilmu biomedik, klinik, perilaku dan epidemiologi yang telah diperoleh sebelumnya
ke dalam penatalaksanaan pasien dan keluarganya, program peningkatan kesehatan
komunitas serta program peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat primer.
Modul Kedokteran Komunitas adalah modul di semester ke-6 sebelum masuk ke tahap
pembelajaran klinik. Lama modul adalah lima minggu mulai 30 Mei 2016 sampai 2 juli
2016 dengan beban lima SKS yang juga mengintegrasikan beberapa cabang ilmu
kedokteran. Kegiatan dalam modul ini meliputi kuliah, plant survey, field trip,
praktikum, tutorial, diskusi kelompok dan diskusi pleno yang didasarkan pada
penggunaan metoda pembelajaran berdasarkan masalah dan problem solvingcycle.

KARAKTERISTIK MAHASISWA

Mahasiswa yang dapat mengikuti Modul Kedokteran Komunitas ini adalah mahasiswa
tahap II yang telah lulus tahap I dan telah mencapai keterampilan dan sikap dasar,
yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, keterampilan generik, keterampilan
klinik dasar, dan sikap peduli tehadap lingkungan/masyarakat

SASARAN PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN TERMINAL


Setelah selesai menjalani modul ini,
1. Mahasiswa memahami percabangan ilmu kedokteran dan kedokteran komunitas,
dasar-dasar ilmu kedokteran komunitas dan penerapannya pada pasien dan
komunitas, serta memahami ilmu-ilmu terkait yaitu: ilmu kesehatan masyarakat,
epidemiologi, biostatistik, ilmu komunikasi, ilmu manajemen, sosiologi dan ilmu
budaya (social determinant of health).
2. Mahasiswa memahami fungsi profesi dokter di dalam sistem kesehatan nasional
(SKN
2009),
sistem
jaminan
sosial
nasional
(SJSN)
dan
mampu
mendemonstrasikan fungsi tersebut pada layanan primer, terintegrasi di dalam
sistem bersama profesi kesehatan lainnya. (level kompetensi 2).
3. Bila diberikan data sekunder tentang masalah kesehatan pasien dan keluarganya,
mahasiswa mampu menerapkan konsep-konsep diagnosis holistik dan diagnosis
keluarga, mengidentifikasi kemampuan keluarga dan masyarakat dalam
menyelesaikan masalah kesehatan tersebut termasuk melakukan rujukan yang
tepat, serta mengutamakan prinsip-prinsip pencegahan (primer, sekunder,
tersier), problem solving cycle, patient safety, safety at work.
4. Bila diberi data sekunder tentang masalah kesehatan di suatu komunitas tempat
tinggal dan di tempat kerja yang berhubungan dengan pasien dan keluarganya,
mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan kesehatan (health needs
assessment),
menganalisis,
membuat
rencana
penatalaksanaan
serta
mengevaluasi di komunitas tersebut dan membuat rencana
pengelolaan
partisipasi sumber daya masyarakat dalam pelayanan kesehatan primer.
5. Mahasiswa memahami permasalahan kesehatan nasional, issue-issue kesehatan
terkini terkait Millenium Development Goals (MDGs), climate change, new
emerging disease, trends in global public health (double burden of diseases),
masalah kependudukan (health and human right),dan memahami bagaimana
sistem kesehatan nasional berupaya mengatasi permasalahan tersebut.
6. Bila diberikan data kesehatan dan kependudukan di suatu wilayah komunitas
tertentu, mahasiswa mampu membuat rencana kerja di layanan primer sesuai
dengan masalah kesehatan yang diprioritaskan mengacu pada program
kesehatan nasional.

Sasaran yang hendak dicapai Modul Kedokteran Komunitas,


setelah selesai modul ini:
Setelah selesai menjalani modul ini,
1. Bila diberikan data sekunder tentang masalah kesehatan pasien dalam
hubungannya dengan keluarga atau komunitas/masyarakat dimana pasien
berada, mahasiswa mampu:
Menjelaskan faktor-faktor biologi dan non biologis yang berpengaruh
terhadap masalah kesehatan.
Menjelaskan patogenesis dan patofisiologis dari masalah kesehatan
tersebut, akibat yang ditimbulkan, dan risiko spesifik secara selektif baik di
tingkat individu, keluarga dan komunitasnya, serta mengembangkan
strategi untuk menghilangkan sumber penyakit.
Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan dalam penanganan
pasien, keluarga dan komunitasnya.
Menjelaskan secara rasional dan ilmiah dalam menentukan penanganan
penyakit secara klinik maupun epidemiologis, baik penanganan
farmakologis,diet, olah raga, atau perubahan perilaku.
Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola
masalah kesehatan individu, keluarga dan komunitasnya.
Memilih dan menerapkan strategi pengelolaan yang paling tepat
berdasarkan prinsip kendali mutu, kendali biaya, sadar hukum, asas
manfaat, selain memperhatikan kondisi pasien termasuk pilihannya.
Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga secara holistik,
komprehensif, koordinatif, kolaboratif, dan berkesinambungan dalam
mengelola penyakit dan masalah pasien
2. Bila diberi pasien simulasi dengan masalah kesehatan yang ada hubungannya
dengan keluarga, pekerjaan atau lingkungan, mahasiswa mampu:
Mengidentifikasi peran pasien dalam keluarga, pekerjaan serta lingkungan
sosialnya sebagai faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit
dan masalah kesehatan, serta sebagai faktor yang mungkin berpengaruh
terhadap pertimbangan manajemen penatalaksanaannya.
Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan memantau strategi
pencegahan tertier yang tepat berkaitan dengan penyakit pasien, keadaan
sakit atau permasalahannya
Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau strategi
pencegahan sekunder yang tepat berkaitan dengan pasien, keluarga, dan
komunitasnya
Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau
kegiatan strategi pencegahan primer yang tepat, berkaitan dengan pasien,
anggota keluarga dan masyarakat
Menunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat
bergantungpada kerjasama tim dan kolaborasi dengan profesional di
bidang lain
3.Bila diberikan data masalah kesehatan dalam suatu komunitas/masyarakat,
mahasiswa mampu:
Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya hidup
untuk melakukan promosi kesehatan pada komunitas dari berbagai
kelompok umur, jenis kelamin, etnis, dan budaya
Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka
promosi kesehatan di tingkat individu, keluarga, dan komunitasnya
Menganalisis secara sistematik dan mempertahankan pilihan etik dalam
pengobatan setiap individu pasien

Menjelaskan
proses
manajerial
yang
mencakup
perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dalam pemecahan
masalah individu, keluarga dan komunitasnya
Membuat berbagai jenis media intervensi kesehatan yang sesuai dengan
sumber daya yang tersedia dan karakteristik masalah tersebut.

4. Bila diberikan data masalah dalam suatu fasilitas pelayanan kesehatan primer
mahasiswa mampu:
Menjalankan fungsi manajerial (berperan sebagai pemimpin, pemberi
informasi, dan pengambil keputusan)
Menerapkan manajemen mutu terpadu dalam pelayanan kesehatan primer
dengan pendekatan kedokteran keluarga
Menerapkan keterampilan dasar pengelolaan informasi untuk menghimpun
data yang relevan
Menerapkan keterampilan dasar dalam menilai data untuk melakukan
validasi informasi ilmiah secara sistematik
Mengenal komponen masukan, proses, dan luaran yang diperlukan untuk
mengembangkan fasilitas kesehatan
Mengembangkan fasilitas kesehatan yang sesuai kebutuhan masyarakat
termasuk laboratorium, pemeriksaan penunjang lain dan sistem rujukan
Mengenal sistem jaminan pelayanan kesehatan sebagai pendukung
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada paradigma sehat
5. Bila diberikan data kesehatan suatu wilayah kerja dan data nasional, maka
mahasiswa mampu:
Melakukan penilaian terhadap data tersebut dan membuat kesimpulan
serta rekomendasi mengenai program kerja, pelayanan kesehatan, atau
intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan.
Membuat perencanaan pelayanan yang dibutuhkan sampai kepada
fasilitasnya.

LINGKUP BAHASAN
Lingkup bahasan Ilmu Kedokteran Komunitas disesuaikan dengan prioritas masalah
kesehatan primer di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar dan Indonesia
Demographic and Survey tahun 2007-2010 serta menunjang Millenium Development
Goals (MDG). Diutamakan penyakit-penyakit yang harus dikelola secara menyeluruh
yaitu tingkat kemampuan 4 walaupun penyakit-penyakit lain dengan tingkat
kemampuan pengelolaan lainnya (terutama 3A dan 3B) juga dibahas. Selain itu,
pengelolaan juga mencakup perawatan dan pencegahan penyakit agar kesehatan
pasien, keluarga dan komunitas tetap terjaga. Tingkat kemampuan pengelolaan
penyakit disesuaikan dengan Standar Nasional Kompetensi Dokter Indonesia. Ada

beberapa lingkup bahasan yakni:

1. Masalah-masalah kesehatan individu yang terbanyak ditemui


kesehatan primer:
a) infeksi saluran napas akut
b) diare akut
c) penyakit kulit infeksi dan alergi
d) tuberculosis
e) diabetes melitus
f) hipertensi
g) typhoid
h) demam berdarah
i) infeksi oportunistik
j) sindrom metabolic
k) kelainan refraksi dan infeksi konjungtiva
l) masalah gigi dan gusi
m) malnutrisi pada anak dan dewasa
n) masalah neonates
o) masalah kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan

di

pelayanan

2. Masalah kesehatan keluarga yang terbanyak ditemui:


a) Kurangnya perilaku kesehatan dasar keluarga
b) Asah asih asuh keluarga yang kurang adekuat
c) Penggunaan air susu ibu yang kurang optimal
d) Kualitas hidup lansia yang kurang baik
e) Gaya hidup yang tidak menunjang pencegahan penyakit
f) Penggunaan sarana pelayanan kesehatan kurang optimal
g) Kehamilan usia remaja
h) Keterlantaran kesehatan anak yatim/piatu
3. Masalah kesehatan komunitas yang terbanyak ditemui:
a. Pelayanan keluarga berencana yang tidak memenuhi kebutuhan
b. Rendahnya cakupan imunisasi dasar
c. Rendahnya pemantauan tumbuh kembang anak
d. Rendahnya cakupan pelayanan kesehatan reproduksi
e. Peningkatan penyakit yang berhubungan dengan lingkungan: flu burung, demam
berdarah, skabies, dll
f. Masalah penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja
g. Peningkatan penyakit yang berhubungan dengan persepsi dan perilaku
kesehatan: TBC, HIV/AIDS, dll
h. Ketidaksetaraan jender dalam membuat keputusan dalam bidang kesehatan

akibat penggunaan obat yang tidak rasional


4. Masalah kedokteran okupasi yang terbanyak ditemui:
a. 7 langkah keselamatan pasien
b. Diagnosis masalah kesehatan di kedokteran Okupasi
5. Penulisan laporan pelayanan dan laporan ilmiah:
a. Penulisan rekam medik dan rekapitulasinya
b. Penulisan berkas keluarga dan manuskrip studi kasus dalam bentuk
6. Peningkatan kemampuan manajerial dalam pelayanan kesehatan
a. Program jaminan mutu pelayanan kesehatan
b. Diagnosis masalah kesehatan di komunitas

LINGKUP BAHASAN

POKOK BAHASAN

SUB-POKOK BAHASAN

Dasar-dasar
kesehatan
masyarakat
dan
kedokteran komunitas

Konsep
dasar,
ruang
lingkup dan percabangan
ilmu
kedokteran
sesuai
dengan AIPI

a) Fisolofi (konsep WHO,


pengertian kedokteran
komunitas, pengertian
kesehatan masyarakat)
b) Five star doctor
c) Kesehatan
dan Hak
Azazi manusia (di modul
EBP3KH, IKK semester 6, IKK semester
10)

d) Kesehatan
sebagai
modal
dasar
pembangunan. (di modul pola
hidup, IKK semester 6, IKK semester 10)

Kedokteran Keluarga

Penerapan konsep multiple


causation of disease dan
konsep pencegahan
Host-Agent-Enviroment
Mandala of Health
Konsep
Blum
Tingkat
pencegahan

a) KB
dan
Kesehatan
Reproduksi
b) KIA
c) Gizi
d) Determinan
sosial
kesehatan
(Social
determinant of health).
e) Kesehatan lingkungan
f) Penyakit infeksi (DBD,
TB,
Diare,
New
Emerging Diseases)
g) Penyakit degenerative
(DM,
Hipertensi,
Penyakit kardiovaskuler
lain).

Pelayanan
keluarga

a) Ciri
pelayanan
kedokteran keluarga.
b) Penatalaksanaan
kesehatan keluarga.
c) Pembinaan keluarga
d) Konferensi keluarga
e) Rekam medik dokter
keluarga

Aspek

khusus

kedokteran

pelayanan

a.

Perawatan

pasien

di

keluarga
b.
c.
d.
Kedokteran okupasi

Pelayanan
okupasi

kedokteran

Hazard Potensial

Bahaya dan penyakit akibat


kerja

Manajemen kedokteran

Pengertian
dan
ruang
lingkup
Sistem kesehatan nasional

rumah (homecare).
Perawatan
pasien
lansia
Perawatan
pasien
dengan
penyakit
terminal
Keselamatan
pasien
(Patient safety)

a) Pengenalan pelayanan
kedokteran okupasi.
b) Pengenalan
penyakit
akibat kerja
c) Diagnosis
penyakit
akibat kerja
d) Pemeriksaan kesehatan
pekerja
e) Kecelakaan kerja
f) Analisis
kecelakaan
kerja
a) Bahaya potensial faktor
ergonomic
b) Bahaya potensial faktor
psikologis
c) Bahaya potensial faktor
kimia
d) Bahaya potensial faktor
biologic
e) Bahaya potensial faktor
fisik
a) Risiko
penularan
penyakit
b) Beban kerja
c) Situasi tempat kerja
d)
a)
b)
c)
d)

Konsep
Landasan hokum
Sub-sistem dalam SKN
Kedudukn dokter dalam
pelayanan kesehatan
e) Perbandingan
SKN
berbagai Negara

Manajemen
institusi
kesehatan
Keterjangkauan
Mampu bayar
Dapat diterima
Akuntabel

a) Manajemen
institusi
kesehatan
tingkat
primer
(Puskesmas,
balai pengobatan, dll)
b) Manajemen
institusi
kesehatan
tingkat
sekunder (Rumah Sakit,
Dinas Kesehatan, dll).

Penilaian
kesehatan

a) Pengertian
penilaian
program
kesehatan
dengan
pendekatan
sistem

program

b) Langkah-langkah
penilaian program
c) Analisis
penilaian
program
dengan
pendekatan sistem
d) Prioritas penyebab dan
pemecahan masalah
Patient safety

Patient safety

a) Pengertian
patient
safety
b) Tujuan patient safety
c) Langkah-langkah
pelaksanaan
patient
safety
d) Aspek hukum terhadap
patient safety
e) Manajemen
patient
safety
f) Sistem pencatatan dan
pelaporan
patient
safety

Surveilans

Surveilans

a)
b)
c)
d)
e)
f)

Biostatistik

Biostatistik

a)
b)
c)
d)

Pengertian surveilans
Tujuan surveilans
Jenis- jenis surveilans
Manajemen surveilans
Pendekatan surveilans
Karakteristik surveilans
yang efektif

Pengertian Biostatistik
Tujuan Biostatistik
Klasisfikasi Biostatistik
Pengertian
variabel,
data
dan
informasi
pada
Biostatistik
(misalnya:
Data
kontinu, histogram, dan
polygon, dan distribusi
normal, kurva normal,
kurtosis,
ukuran
tendensi sentral, kurva
normal, kurva miring,
box-plot dan distribusi
frekuensi)
e) Jenis-jenis
variabel
Biostatistik
f) Metode
statistik
(misalnya:
statistik
deskriptif,
statistik
inferensial, uji hipotesis
dan estimasi)
g) Pengertian
dan
klasifikasi uji statistik
Prinsip uji statistik
parametric
Prinsip uji statistik
non parametric
h) Uji statistik T (misalnya

i)
Promosi kesehatan

Promosi kesehatan

mengenai pengertian)
Nilai P value (misalnya
mengenai pengertian)

a) Konsep
dan
prinsip
promosi kesehatan.
b) Lingkup
promosi
kesehatan
dalam
praktek kedokteran
c) Model dan nilai promosi
kesehatan
d) Pendekatan
promosi
kesehatan
e) Etika
promosi
kesehatan
f) Prinsip
perubahan
perilaku
g) Upaya kesehatan dalam
pelayanan kedokteran
h) Peran
kedokteran
dalam
promosi
kesehatan

RUJUKAN
Daftar rujukan
No

Judul, Editor dan Penerbit

Wajib

Lebih baik bila tersedia

The Handbook of Health Promotion and Disease Prevention,


Ed: James M.Raczynski & Ralph J.Di Clemente
Kluwer Academic//Plenum Publisher
ISBN: 0-306-46140-4

The Sociology of Health, Healing & Illness


Ed: Gregory L.Weiss, Lynne E.Connquist
Prentice Hall
ISBN: 0-13476433-1

Pattys Industrial Hygiene & Toxicology


Ed: George D. Clayton
Florence E Clayton, New York

Man in Extreme Environment


Ed: A W.Sloan MD et al
Charles C.Thomas Publisher

A Textbook of Family Medicine


Ed: Ian R. Mc Whinney
Oxford University Press
ISBN: 0-19-505037-1

Industrial Psychology
Ed: Ernest J. Mc Cormick Joseph Tiffin
Prentice Hall Inc, Eglewood Cliff, New Jersey

Essentials of Family Practice


Ed: Robert E.Rakel MD
WB Saunders Company
ISBN 0-7216-5868-7

Text Book of Primary Care Medicine


Ed: John MD Noble
Mosby, Inc, 3rd Ed,
ISBN : 0-3230-0828-3

Preventive Medicine and Public Health


The National medical Series for Independent Study
Brett J.Cassens
Harwal Publishing
ISBN : 0-683-06262-x

10

Joint Commission Resources, Inc, Jcaho, Joint Commission on


Accreditation of Healthcare Organizations, Patient safety:
essentials for health care, Edition: 3, illustrated, Joint Commission
Resources, 2005

METODA PENGAJARAN

Metoda pengajaran yang digunakan pada Modul Ilmu Kedokteran Komunitas ialah
metoda belajar aktif dan pelatihan untuk menerapkan ilmu yang didapat pada modul
ini dan modul-modul sebelumnya.
Dalam upaya mencapai sasaran belajarnya, Modul Kedokteran Komunitas memiliki
berbagai kegiatan yang dirancang agar mahasiswa dapat memperoleh berbagai
pengalaman dalam menerapkan pengetahuan yang baru diperoleh dari informasi
yang diberikan baik pada modul ini maupun modul-modul sebelumnya.
Kuliah interaktif diselenggarakan sebagai metoda untuk menyampaikan
perkembangan terkini atau besarnya masalah yang ada pada topik yang
bersangkutan. Kuliah interaktif merupakan penyampaian materi oleh staf pengajar
yang merupakan pakar topik yang bersangkutan, dengan memperhatikan partisipasi
mahasiswa dalam kegiatan kuliah. Jumlah topik kuliah secara keseluruhan mencakup
30 topik kuliah disiplin ilmu IKK, 1 kuliah pembuka, 29 kuliah kuliah disiplin ilmu IKK.
Dengan demikian total kuliah adalah 29 kuliah dengan alokasi 44 jam pembelajaran
sesuai 20 % batasan untuk proporsi kuliah
Diskusi kelompok diselenggarakan 2-3 kali seminggu, sebagai metoda untuk
berlatih memecahkan masalah dan melaksanakan penyelesaian tugas. Diskusi
kelompok diselenggarakan dengan maksud mahasiswa mendapat kesempatan untuk
menyelesaikan masalah di bawah bimbingan seorang tutor.
Ada beberapa hal dalam diskusis kelompok yang bertujuan untuk mengembangkan
dan meningkatkan kemampuan pre- klinik dan manajemen layanan primer :
a. Program Jaminan Mutu Pelayanan, menyusun laporan dan presentasi laporan
b. Diagnosis Komunitas, menyusun laporan dan presentasi laporan
Belajar Mandiri yang dimaksudkan memberi kesempatan untuk mahasiswa
menyelesaikan tugas dan bacaannya demi mencapai tujuan dari modul ini.
Pleno adalah metoda berbagi pengetahuan dan pengalaman belajar dalam diskusi
kelmpok untuk satu kelas. Di kelas reguler, pleno di bagi menjadi tiga kelas agar
interaksi mahasiswa tetap terjamin. Acara pleno ditekankan pada kegiatan yang
diselenggarakan oleh mahasiswa (student led conference).
Evaluasi portfolio
Setiap fasilitator akan mengevaluasi portofolio sesuai jadwal untuk mengetahui
sejauh mana mahasiswa telah mencapai sasaran pembelajaran pada setiap tahap.
Ujian formatif dan Sumatifadalah ujianyang bertujuan menilai sejauh mana
mahasiswa telah menguasai materi-materi yang telah dipelajari.

MATRIKS KEGIATAN
MATRIKS KEGIATAN MODUL ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS (IKK) PSPD UNPAR
TAHUN AJARAN 2015/2016
Minggu 1
Waktu
07.00

08.00
08.00

09.00

Senin
06-Jun-16

Selasa
07-Jun-16

BM

BM
BM

K. 1.
Pengantar
modul Ilmu
Kedokteran
Komunitas
(drg. Helena
Jelita,
MM,M.DSs,
Sp.Perio)

09.00

10.00

K.2. DasarDasar
Kedokteran
(dr. Donna
Novina
Kahanjak,
M.Biomed)

K. 3. Prinsipprinsip
kedokteran
komunitas &
Kesehatan
Masyarakat
(dr. Donna
Novina
Kahanjak,
M.Biomed)

10.00

11.00

K.4.
Quality
Assurance
I (Tri
Widodo,
SKM,MPH)

11.00

12.00

Kamis
09-Jun-16

Jumat
10-Jun-16

BM

BM

K.6.
Evaluasi
Program I
(dr. Septi
Handayani,
M.Si)

K. 5.
UndangQuality
Assurance
I (Tri
Widodo,
SKM,MPH)

BM
DK1P1

12.00

13.00
13.00

14.00
14.00

15.00

Rabu
08-Jun-16

DK2 P1
BM

K. 7.
Evaluasi
Program II
(dr. Septi
Handayani,
M.Si)

K.
8.Sensitivitas
budaya
pelayanan
kesehatan
pada
masyarakat
plural
(Trilianty
Lestari,
S.Si,M.Kes)
K.9.
Penerapan
gaya hidup
sehat aktif
dalam
kesehatan
keluarga dan
komunita
(JKR) (Trilianty
Lestari, S.Si,
M.Kes)

Sabtu
11-Jun-16

K. 10.
Diagnosis
Okupasi (dr.
Donna Novina
Kahanjak,
M.Biomed)

K.11.
Pengantar
Plan Survey
(dr. Donna
N.K., M.
Biomed)

BM
DK1 P2

BM

ISHOMA
ISHOMA

FK UPR

ISHOMA

ISHOMA

BM

BM

BM

BM

FK UPR

FK UPR

ISHOMA

PLENO I

BM

FK UPR

FK UPR

Minggu 2
Waktu
07.00

08.00
08.00

09.00

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Sabtu

13-Jun-16

14-Jun-16

15-Jun-16

16-Jun-16
BM

17-Jun-16

18-Jun-16

BM

K.12.
Undangundang
Kesehatan
dan
Kedokteran
I (dr.
Jeikawati S,
MH.Kes)
09.00

10.00

K. 13.
Undangundang
Kesehatan
dan
Kedokteran
II (dr.
Jeikawati S,
MH.Kes)

BM
K.14.
Persiapan
tanggap
darurat
bencana dan
manajemen
resiko I
(drg.Helena
Jelita,
MM.MDSc.,
Sp.Perio)

K.15.
Persiapan
tanggap
darurat
bencana dan
manajemen
resiko II
(drg.Helena
Jelita,
MM.MDSc.,
Sp.Perio)

10.00

11.00

BM

11.00

12.00
12.00

13.00
13.00

14.00
14.00

15.00

PLENO 2

BM
K. 16.
Sistem
Kesehatan
Nasional
dan Sub
Sistem
Pembiaya
an
Kesehatan
I (dr.
Theodorus
Sapta
Atmadja,
M.M.)
K.17.
Sistem
Kesehatan
Nasional
dan Sub
Sistem
Pembiaya
an
Kesehatan
II (dr.
Theodorus
Sapta
Atmadja,
M.M.)
K.18.
Patient
safety (dr.
Theodorus
Sapta
Atmadja,
M.M.)

SUMATIF 1

K. 20.Penerapan
epidemiologi di
komunitas II (Tri
Widodo, SKM,
MPH)

DK1P3

ISHOMA

ISHOMA

K.21.
Determinan
Sosial
Kesehatan (Tri
Widodo, SKM,
MPH)

K. 22.
Surveilans (Tri
Widodo, SKM,
MPH)

K.23. Risiko
dan Potensi
Bahaya di
Pekerjaan (Tri
Widodo, SKM,
MPH)

DK2P3

ISHOMA

BM
ISHOMA

K. 19.Penerapan
epidemiologi di
komunitas I (Tri
Widodo, SKM,
MPH)

ISHOMA

BM

BM
BM

BM

BM

BM

DK2P2

BM

Minggu 3
Waktu
07.00

08.00
08.00

09.00

09.00

10.00

Senin

Selasa

20-062016

21-Jun-16

Kamis

Jumat

Sabtu

23-Jun-16

24-Jun-16

25-Jun-16

BM

K. 24.MDG
dan
Masalah
kesehatan
global
(Trilianty
Lestari,
S.Si,M.Kes)

K. 25.
Perubahan
iklim dan
New
Emerging
Disease
(TP)
Trilianty
Lestari,
S.Si,M.Kes)

10.00

11.00

PLENO

11.00

12.00
12.00

13.00
13.00

14.00

Rabu

ISHOMA
BM

K. 26.
Diagnostik
Holistik
sebagai
diagnosis
keluarga I
(dr.Donna
Novina
Kahanjak,M.
Biomed)

K. 29.
Puskesma
s dan
manajem
ennya (dr.
Fransisca
D.A, MSc.)

K.32.
Promosi
Kesehatan
(Tri Widodo,
SKM, MPH)

K. 27.
Diagnostik
Holistik
sebagai
diagnosis
keluarga II
(dr.Donna
Novina
Kahanjak,M.
Biomed)

K. 30.
Diagnosis
Komunita
s dan
Penatalak
sanaanny
a (dr.
Fransisca
D.A, MSc.)

K.
33.Perancan
gan
Program
Pemberdaya
an
Masyarakat
Lintas
Academic,
Business,
Government
(ABG) (drg.
Helena
Jelita, MM,
MDSc,
Sp.Perio)

K.28. DasarDasar
Penatalaksana
an Individu
dan Keluarga
(dr. Donna
Novina
Kahanjak,
M.Biomed)

K.31.
enterpren
uership
dalam
pelayana
n
kedoktera
n (dr.
Fransisca
D.A, MSc.)

ISHOMA

ISHOMA

ISHOMA

BM

K.34.
Biostatistik (Tri
Widodo, SKM,
MPH)

14.00

15.00

BM

Minggu 4
Waktu

07.00

08.00
08.00

09.00
09.00

10.00
10.00

11.00
11.00

12.00
12.00

13.00
13.00

14.00
14.00

15.00

FK UPR

FK UPR

FK UPR

Senin

Selasa

27-Jun-16

28-Jun-16

Rabu
29-Jun16

BM

SUMATIF 2

REMEDIA
L

FK UPR

FK UPR

FK UPR

Kamis

Jumat

Sabtu

30-Jun-16

01-Jul-16

02-Jul-16

REMEDIAL

REMEDIAL
EVALUASI
MODUL

FK UPR

FK UPR

FK UPR

FK UPR

FK UPR

FK UPR

SARANA DAN
PRASARANA
Sarana
-

Buku Rancangan Pengajaran


(BRP)
Buku Panduan Satuan Pengajaran
(BPSP)
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa
(BPKM)
Buku rujukan (terlampir)

Prasarana
1. Ruang kuliah/Ruang Diskusi :
a. FK UNPAR: terdapat satu buah ruang kuliah (kapasitas 50 orang) dan lima buah
ruang diskusi (kapasitas 10 orang).
b. Klinik / puskesmas: masing-masing memiliki satu buah ruang diskusi (kapasitas 67 orang)
2. Alat audiovisual (mikrofon, loudspeaker,layar,komputer, LCD projector ).
3. Alat tulis kantor (kertas, spidol).
4. Alat pemeriksaan fisik standard dimiliki oleh masing-masing mahasiswa dan
klinik/puskesmas setempat
5. Alat laboratorium disediakan oleh klinik/puskesmas setempat
6. Rekam medik (status pasien)
7. Perpustakaan FK UNPAR

EVALUASI

Evaluasi Hasil Pendidikan


Evaluasi hasil pendidikan ditentukan berdasarkan proses dan hasil pendidikan
mahasiswa. untuk dapat dievaluasi secara sumatif mahasiswa harus memenuhi
persyaratan yang meliputi kewajiban untuk mengikuti minimal sebagai berikut:
- 80% kegiatan kuliah narasumber
- 100% kegiatan diskusi kelompok dan pleno
Pembobotan
-

Pengetahuan
1. Sumatif I
30%
2. Sumatif II
30%
3. Praktikum
20%
Proses
1. DK
2. Laporan praktikum
3. Loogbook dan tugas

10%

5%
5%

Kriteria kelulusan : nilai rata-rata minimal 65 untuk semua komponen


Evaluasi Program Pendidikan
Evaluasi Program
80% mahasiswa lulus dengan nilai minimal B dengan rata-rata minimal 3.00
Evaluasi Proses Program
- 90% kegiatan berlangsung sesuai waktu dan rencana
- Perubahan jadwal, waktu dan kegiatan tidak lebih dari 10% dan berlangsung
lancar.
- Setiap kegiatan dihadiri minimal 90% mahasiswa, tutor, fasilitiator, dan
narasumber.

PANDUAN DISKUSI UNTUK


FASILITATOR/TUTOR
Modul IKK secara keseluruhan terdiri atas 2 pemicu. Setiap Pemicu disediakan 2 kali
diskusi Untuk pemicu 1 dan 2 dilakukan bersama fasilitator.
Pemicu 1 dan 2 menggunakan ilustrasi kasus. Pada pemicu 1 membahas mengenai
diagnostic holistic dan keluarga, dan pada pemicu 2 mengenai diagnosis komunitas.
Dengan demikian fasilitator(dalam hal ini berperan sebagai dokter di puskesmas)
dapat memberikan data-data mengenai hal yang diperlukan berkaitan dengan hal
pemicu tersebut, dan mahasiswa(i) diharapkan mampu menggali informasi untuk
mendapatkan data tersebut harus memastikan mahasiswa mengumpulkan data
(menggali pertanyaan-pertanyaan dari fasilitator masing-masing kelompok sesuai
dengan pemicu .

PEMICU 1: STUDI KASUS DIAGNOSIS HOLISTIK DAN


KELUARGA
PEMICU 1
Seorang anak perempuan berusia 5 tahun 3 bulan, diantar Ayah dan ibunya ke puskesmas
Menteng dengan keluhan buang air besar cair sejak tadi malam sebanyak 3 kali, sebelumya anak
ada batuk selama kurang lebih 1 hari. Pada 3 bulan yang lalu, anak sering batuk pilek dan pada
ekstremitasnya ditemukan banyak koreng, dengan bisul bernanah dan terasa gatal. Terdapat
riwayat asma pada adik nenek dari ayah dan tidak terdapat riwayat atopi lainnya. Ayah pasien
bekerja sebagai tenaga keamanan di salah satu bank. Ayah pasien memilki kebiasaan merokok 2
bungkus dalam sehari. Saat ini ayah pasien sering mengalami batuk namun tidak pernah berobat.
Ibu pasien bekerja di pabrik tekstil terbesar di kotanya, saat ini sedang hamil anak ketiga dengan
usia kehamilan 19 minggu, memiliki alergi terhadap dingin berupa gatal-gatal. Selama ini pasien
diasuh oleh kakek dan neneknya karena kedua orang tua bekerja. Pasien sering diberikan susu
formula oleh ibunya. Pasien memiliki perilaku makan hanya ketika sedang lapar saja, dan s ejak
kecil pasien susah makan dan BB sulit naik.
Pemeriksaan fisik secara umum didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kompos
mentis, dapat diajak bicara. Tidak ikterik, tidak anemis dan kurang bersih dan kurang terawat.
Nadi 84 x/menit, napas 20x/menit, suhu 36.5 derajat C. BB 16 Kg, TB 110 cm.

PEMICU 2: STUDI KASUS DIAGNOSIS KOMUNITAS


PEMICU 2
Seorang dokter (dr. Agnes) sedang magang internship di Puskesmas Martapura. Pada saat
sedang magang, dr.Agnes menemukan permasalahan kesehatan di wilayah kerja tersebut. Ada
beberapa masyarakat yang terserang Demam Berdarah Dengue, Diare, dan balita yang
kekurangan gizi. Pada data yang ditemukan di Puskesmas, didapatkan Demam Berdarah
Dengue 25 orang (pencapaian 3,41%), Diare 548 orang (pencapaian 74,76%) , Gizi 160 orang
(pencapaian 21,82%). Masyarakat di sekitar puskesmas tersebut jarang melakukan aktivitas
pembersihan tingkat RT (hanya 2 bulan sekali), sehingga saluran pembuangan air limbah rumah
tangga menjadi tidak lancar dan barang-barang bekas menjadi tempat jentik nyamuk. Sebagai
dokter yang bertugas di puskesmas tersebut, dr.Agnes ingin menentukan diagnosis komunitas
dan prioritas masalahnya dengan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif.

PORTFOLIO
Porto folio adalah kegiatan untuk menganalisis retensi bahan materi pengajaran yang dilakukan pada
akhir minggu.Porto folio dilakukan dengan panduan fasilitator yang menanyakan beberapa hal yang
diajarkan sebelumnya sesuai minggu pelaksanaan. Jadwal porto folio dan panduannya adalah
sebagai berikut :
PORTO FOLIO 1
Fasilitator meminta mahasiswa untuk membuat komentar singkat pada selembar kertas mengenai :
- Posisi keilmuan kedokteran komunitas
- Pemanfaatan kedokteran komunitas
- Hubungan status kesehatan individu dengan ekosistemnya
Waktu yang diberikan kepada mahasiswa untuk komentar singkat ini hanya 15-20 menit.Setelah
dikumpulkan fasilitator membahas secara berkelompok sesuai dengan jawaban masing-masing
mahasiswa.Semakin banyak kata kunci yang dicakup mahasiswa dalam komentar maka berhak
mendapat nilai lebih.

Komentar

Kata Kunci yang sebaiknya ada di komentar

Posisi
keilmuan
kedokteran komunitas

Pemanfaatan
kedokteran komunitas

Hubungan antara status


kesehatan individu
dengan ekosistemnya

salah satu cabang di samping biomedik dan


kedokteran klinik
prinsip memperhatikan dan mengikutsertakan
komunitas dalam terapi dapat digunakan pada
setiap lini pelayanan primer, sekunder atau tersier
kedokteran komunitas, kedokteran pencegahan,
kesehatan masyarakat
dokter pelayanan primer: family physicians, flight
surgeon, dokter okupasi, dokter kelautan, etc yang
berperan pada setiap level of prevention
Bekerjasama lintas profesi, lintas sektor dan
program
Five level of prevention dapat diterapkan di tingkat
primer, sekunder atau tersier
Kesehatan berhubungan dengan prilaku individu,
keluarga, masyarakat dan kondisi lingkungan
Teori BLUM : prilaku (individu), genetik (keluarga),
lingkungan (komunitas) dan pelayanan kesehatan
(pemerintah)
Mandala of health, Trias Host, Agent, Environment

Skor
1-10

PORTO FOLIO 2
Pada porto folio 2 ini, mahasiswa diminta melakukan penilaian mandiri (self assessment) terhadap
kemampuan dibawah ini dengan skala 0-10.Mahasiswa juga diminta menilai alasannya dan
menuliskan pada selembar kertas selama 15-30 menit.Kemudian setelah dikumpulkan fasilitator
membahas hasil penilaian mahasiswa satu persatu dan meminta mahasiswa mengungkapkan
alasannya sebagai dasar penilaian fasilitator. Kemampuan yang baik serta alasan yang paling logis
dan rasional mendapatkan nilai terbaik
No

Seberapa baik anda merasa sudah


menguasai ketrampilan dibawah ini

1
2
3
4

Kemampuan membaca data


Kemampuan analisis data
Kemampuan menarik kesimpulan
Kemampuan menyusun prioritas masalah dan
penyelesaiannya

Skala 110

Alasan

Klarifikasi
fasilitator
(angka)

LAPORAN KELOMPOK
OUTPUT LAPORAN DISKUSI KELOMPOK
Setelah Pleno Pemicu 1 dan 2 maka kelompok harus membuat laporan diskusi yang akan
dikumpulkan paling lambat 1 hari sebelum Ujian Sumatif II kepada setiap fasilitator.
Laporan Diskusi Kelompok mencakup hasil dari diskusi kelompok. Adapun outline dari
laporan tersebut yakni:
1. Judul
Singkat padat, tidak lebih dari 12 kata dan bisa ditambahkan sub judul, bisa
dirasakan kurang informatif. Di bawah judul dituliskan nama-nama anggota kelompok
serta nama fasilitator. Di bawahnya dituliskan nama institusi yaitu Program Studi
Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Palangkaraya dan angka tahun dibuatnya
laporan tersebut.
2. Kata Pengantar
Berisi pengantar untuk pembaca termasuk tujuan penulisan laporan ini.
3. Pernyataan keaslian tulisan dan persetujuan dari pembimbing
4. Ringkasan
Ringkasan sepanjang satu halaman, maksimum dua halaman berisi

pokok

permasalahan, metode serta hasil dan pembahasannya.


5. Daftar Isi, Daftar tabel, Daftar gambar
6. Glossary dan daftar ringkasan
Istilah-istilah asing dan juga singkatan-singkatan di dalam laporan tersebut dijelaskan
di dalam bagian ini.
7. Pendahuluan
Pendahulun berisi besarnya masalah yang dikaji dan kepentingannya dilakukan kajian
tersebut.
8. Tinjauan Pustaka
Berkaitan dengan tinjauan masalah kesehatan yang dikaji
Profil dan Program Puskesmas yang berkaitan dengan masalah kesehatan

yang sedang dikaji (data didapatkan dari tugas lapangan di puskesmas)


Evaluasi program: uraikan secara singkat metode evaluasi program dan
bagaimana data-data diobservasi/dicari dan kemudian dianalisis. Observasi
dilakukan melalui cara membandingkan data yang ada dengan target program
/ target nasional.

9. Hasil

Penyajian kasus merupakan penjelasan hasil dari mewawancarai failitiator dan

menyajikan data-data penting


Diagnosis komunitas untuk partisipasi masyarakat berisi penjelasan dari hasil
dari mewawancarai failitiator. Hal-hal yang dilaporkan: perilaku masyarakat
terkait

pemicu,

daftar/kegiatan

di

masyarakat

yang

terstruktur

untuk

menanggulangi masalah kesehatan sesuai pemicu,

masalah lingkungan

terkait pemicu, dan genetik. Data-data aktivitas disajikan dalam bentuk tabel
maupun naratif. Kelompok menyusun sub bab ini pada diskusi kelompok II
pemicu 2
10. Pembahasan
Resume dari penatalaksanaan kasus dari lingkup terkecil individu keluarga
sampai

ke

pelayanan

di

masyarakat,

diagnosis

komunitas

(partisipasi

masyarakat) serta masalah di lingkungan kerja. Buatlah suatu analisis


komprehensif mengenai setiap kasus tersebut berdasarkan seluruh data yang
telah dikumpulkan. Pembahasan berisi bagaimana menganalisis kejadian
kasus/masalah

kesehatan

pada

pemicu1

dikaitkan

dengan

pelayanan

kesehatan, lingkungan kerja atau lingkungan tempat tinggal. Kelompok dapat


membuat suatu diagram bagaimana keterkaitan antara variabel-variabel baik
individual, keluarga, maupun lingkungan termasuk pelayanan kesehatan

sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan.


Pembahasan sebaiknya dikaitkan pula dengan temuan-temuan dari journal,
misalnya case report di tempat lain ataupun hasil kajian EBM (evidence based
medicine).

11. Kesimpulan dan saran


12. Daftar Pustaka
13. Lampiran-lampiran
Foto
Gambar, dsb

SARANA PRASARANA

1. MEDIA INSTRUKSIONAL
1. Komputer, printer, LCD
2. Layar, papan tulis
3. Laptop
4. Pointer
5. White board
6. Mikroskop (30)
7. Sediaan mikroskopis
8. Flip chart
9. Spidol
10. Disket, CD
11. Flash disc
12. Kertas dan tinta printer

2. PRASARANA
1. Satu ruang kuliah
2. Tiga ruang diskusi kelompok
3. Ruang praktikum: ruang praktikum Parasitologi
4. Ruang perpustakaan

LAMPIRAN 1

DAFTAR NAMA PENGELOLA


MODUL ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
T.A. 2015/2016

Ketua Modul
Sekretaris
Bendahara
Sekretaris
Anggota

:
:
:
:

dr. Dian Mutiasari


drg. Helena Jelita, M.M., M.DSc., Sp. Perio
Mega Y, SP
Sutiah Ningsih, S.H.
1. DR. dr. Triawanti, M.Kes
2. Trilianty Lestarisa, S.Si.,M.Kes
3. Tri Widodo, SKM., MPH
4. dr.Adelgrit Trisia, M.Imun
5. dr. Fransisca Diana Alexandra, M.Sc
6. dr. Donna Novina Kahanjak, M.Biomed
7. dr. Septi Handayani, M.Si
8. drg. Agnes Frethernety, M.Biomed
9. dr. Supak Silawani
10.dr. Ivan Chandra
11.dr. Lia Susanti
12.dr. Ferina Natasha
13.dr. Hanif Abror

DAFTAR NAMA FASILITATOR DISKUSI KELOMPOK


MODUL ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
T.A. 2015/2016

No
1

Nama Fasilitator
dr. Fransisca Diana Alexandra, M.Sc

Kelompok
I

Tri Widodo, SKM., MPH

II

3
4

drg. Helena Jelita, M.M., M.DSc., Sp. Perio


drg. Agnes Frethernety, M.Biomed

III
IV

dr.Adelgrit Trisia, M.Imun

Trilianty Lestarisa, S.Si.,M.Kes

VI

dr. Supak Silawani

VII

DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK


DISKUSI KELOMPOK MODUL ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
T.A. 2015/2016
Kelompok 1
No.
1
2
3
4
5
6
7

Nama Anggota

NOVA AUDITHA
RAYMA HAYATI
ADITYA CHANDRA FORESTA
EVAN KRISTANTO GAMPA
HELEN ANGELIN KURNIAWATI
MANDOLANG
GLADYS SUWANTI
DEVINA AULIA AZIZA

Kelompok 2
No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Nama Anggota

YUSUF ALMALIK SAPUTRA


PUSPA NEGARA
NURUL HADIYATI MAHARANI
EFRAIM SAID SUDARTO
DIAN TRIYENI ASI
SHEREN VINERA LIN'S
ASNAN AZIS FATONI
SOFIA EUGENIA MANGINTE

Kelompok 3
No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Nama Anggota

MIRA APRILIA
ISMI SHOLIHAH
WIDI CAHYA UTAMI
NADIA MARSHA
NOVI MAGDALENA PUSPITA
AULIA DEWI RATIH
FEROMIYA OKSA
NI MADE YOGASWARI

Kelompok 4
No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Nama Anggota

RISDA FAJRIANTY ALWARISI


DWI MURNING ASIH
MUHAMMAD YAMIN
NUGRAHA IWAN SETIAWAN
FINKAINARAE
INDA YANTI
FAHLI RAMADHANA AKBAR
JEAN STEPANI SARAGIH

Kelompok 5
No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Nama Anggota

THERESIA ALFIONITA SINULINGGA


ALAMUL HUDA
THEA DESIDERIA RAMBANG
AZKA RIZKY PAMULA
AL FATTAH NANDAYU SETIAWAN
CHRISTIANITY
OKTAVIA PUTRI WULANDARI
EFFENDY
RADIANTI FREDERIKA

Kelompok 6
No.
1
2
3

Nama Anggota

WAHYU SETIAWAN
NOVITA DEVY ALFIONITA
MUHAMMAD RIDUAN

4
5
6
7
8

YOLANDA PRISCILLA PUTRI


RIRIN PUJI NURHAYATI
FEBIO AMINO LEIDEN
YOGI PRASETYO
NOVIA KAISARIANTI

Kelompok 7
No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Nama Anggota

GILANG ARIA SANTOSA


RATNA CHAIRUNNISA
NOOR ANISA
YOHANA WINDA T
RERA RICHARD RABI MEWO
DESTA FRANSISCA
ANGGINI TSAMARATUL QOLBY
KARTIKA SARI

Lampiran Diagnosis Komunitas (pada hal ini contoh kasus Diare)


LAPORAN DIAGNOSIS KOMUNITAS
MODUL ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
JUDUL.

LAMBANG.

DISUSUN OLEH KELOMPOK :


Fasilitator
Anggota Kelompok
NAMA.

NIM..

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
T.A. 2015/2016

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN DIAGNOSIS KOMUNITAS
MODUL ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
JUDUL.

DISUSUN OLEH KELOMPOK :


Anggota Kelompok
NAMA.

NIM..

Dosen Fasilitator
Tanda tangan
Nama..

BAB I
PENDAHULUAN
(berisi latar belakang dibuatnya Laporan Diagnosis Komunitas)
BAB II
DATA WILAYAH PUSKESMAS
(berisi data yang menunjukkan kondisi daerah tempat berlangsungnya diagnosis komunitas,
baik data umum maupun data yang khusus tentang kesehatan)

BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
(berisi permasalahan-permasalahan kesehatan, baik berdasarkan data primer (misalnya
wawancara dengan tokoh masyarakat/ petugas kesehatan) maupun data sekunder .
Adapun data-data tersebut dalam hal ini diwakilkan oleh fasilitator
BAB IV
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
PERMASALAHAN

FAKTOR RISIKO
POTENSIAL

SUMBER DAYA

Tingginya angka Kurangnya


promosi Tenaga kesehatan Puskesmas
kejadian diare
gaya hidup sehat yang
dilakukan oleh kader
posyandu.

BAB VII
PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI
Permasalahan Kesehatan: Peningkatan Angka Kejadian Diare
NO
1
2
3
4

STRATEGI/INTERVENSI
Melakukan penyuluhan
Pelatihan kader Posyandu
Pembuatan leaflet dan brosur di Posyandu
Meningkatkan kerjasama dengan Puskesmas

Keterangan :

Y
Y
Y
Y

Y
Y
Y
Y

Y
Y
Y
Y

Y
Y
Y
Y

Y
Y
Y
Y

P : Propriate (kesesuaian dengan program nasional/kesepakatan dunia/program daerah)


E : Economic (secara ekonomi murah, kegiatan tersebut untuk dilaksanakan)
A : Acceptability (dapat diterima oleh masyarakat, Pemda,dll)
R : Resource (tersedianya sumber daya yang mendukung kegiatan)
L : Legality (ada landasan hukum/etika kedokteran, dll)
Bobot nilai yang diberikan bila dijawab ya bernilai 1 dan bila dijawab tidak bernilai 0.
Hasil maksimal dari perhitungan rumus Hanlon tersebut adalah 100, semakin tinggi nilai
angka perhitungan maka masalah tersebut akan diperioritaskan untuk ditanggulangi

BAB VIII
PLAN OF ACTION
Permasalahan Kesehatan : Tingginya Angka Kejadian Diare
Tujuan Jangka Panjang

: Angka Kejadian Diare dapat menurun

Tujuan Jangka Pendek

: Penurunan angka kejadian Diare

Strategi
No
Intervensi
1.

Melakukan
penyuluhan

Setting
dan
Metode
Setting:
Kegiatan
PKK, dan
Pengajian
Metode:
Ceramah

Target
Populasi
Ibu-ibu PKK

Peran dan
Tanggung
Jawab
Fasilitator:
Mahasiswa

Sumber
Daya
Mahasiswa

Penanggung
jawab:
Ketua
Kelompok

dan
seterusnya

BAB IX
KESIMPULAN DAN SARAN
(berisi kesimpulan dan saran)
DAFTAR PUSTAKA
(berisi daftar pustaka terkait)
TAMBAHAN TERKAIT LAPORAN AKHIR

Evaluasi
Absensi
kehadiran
peserta
dalam
penyuluhan

1. Laporan akhir dijilid dengan cover warna (seperti skripsi FK Universitas Palangka raya),
jenis penjilidan biasa (bukan hard cover) sebanyak 2 (satu) buah.(1 buah untuk fasilitator
dan 1 buah untuk sekretariat modul IKK).
2. Laporan akhir juga dibuat dalam bentuk softcopy untuk dimasukkan ke dalam 1 (satu)
buah CD.
3. Dalam CD softcopy laporan akhir, dimasukkan pula foto dari kegiatan yang telah
dilakukan.
4. Laporan akhir akan dikumpulkan ke akademik setelah mendapatkan revisi saat pleno
presentasi terakhir, paling lambat 3 hari sesudahnya.

Anda mungkin juga menyukai