Balanced Analgesia Balanced analgesia atau multimodal analgesia adalah penggunaan dua kelas obat analgesik atau lebih dengan mekanisme farmakologika dan efek obat yang berbeda untuk mencapai efek yang sinergis.
Efek sinergis yang dihasilkan balanced analgesia diharapkan dapat
mengurangi postoperative pain dan mengurangi dosis analgesik yang digunakan beserta efek sampingnya. Multimodal Analgesics
NSAIDs Acetaminophen Opioids
NSAID
Penambahan NSAID pada pasien dengan opioid sistemik dapat
menurunkan intensitas postoperative pain
Penambahan NSAID juga menurunkan kebutuhan opioid sistemik
pada pasien hingga 30%, dan menurunkan efek samping yang terkait dengan penggunaan opioid seperti mual, muntah, dan sedasi. NSAID Namun, penggunaan NSAID dapat meningkatkan risiko perdarahan gastrointestinal, menurunkan fungsi ginjal, dan menghambat perbaikan luka setelah operasi. Acetaminophen Efek analgesik dari acetaminophen 20-30% lebih rendah dibanding dengan NSAID, namun lebih aman digunakan
Acetaminophen ketika digunakan bersamaan dengan NSAID dapat
mengurangi intensitas postoperative pain secara signifikan sehingga penggunaan opioid dapat dikurangi setelah bedah ortopedi dan abdomen. Acetaminophen Penggunaan acetaminophen secara rutin yang dikombinasikan dengan anestesi lokal dapat menggantikan fungsi NSAID, sehingga efek samping dari penggunaan NSAID dapat dihindari. Opioid Penggunaan opioid tetap menjadi metode utama untuk mengangani postoperative pain meskipun sudah banyak alternatif lain seperti penggunaan analgesik non-opioid beserta kombinasinya.
Pemberian opioid perioperative biasa digunakan bersamaan dengan
acetaminophen, NSAID, atau bahkan keduanya. Journal Reading Abstrak Tujuan : Mengetahui efek pemberian kombinasi tramadol oral dan paracetamol terhadap penggunaan morfin pada pasien post CABG
Intervensi : Pemberian tramadol + paracetamol vs placebo. Pain
intensity diukur menggunakan Pain Intensity Score dan Numeric Rating scale. Jika Numeric Rating Scale atau Pain Intensity Score mencapai 3 atau lebih, maka pasien akan diadministrasikan 0.05 mg/kgBB morfin. Hasil Penggunaan morfin kumulatif, PCA demand, dan bolus lebih tinggi pada grup placebo.
Jumlah morfin yang digunakan untuk rescue analgesia lebih tinggi
pada grup placebo.
Durasi ventilasi mekanik lebih lama pada grup placebo dibandingkan
dengan grup tramadol + paracetamol Kesimpulan Kombinasi tramadol + paracetamol bersamaan dengan morfin PCA memberikan efek analgesik yang lebih baik dan mengurangi konsumsi morfin sampai 50% pada pasien post CABG dibandingkan dengan grup yang hanya diberikan morfin PCA saja. Referensi Altun, D., Çınar, Ö., Özker, E. and Türköz, A. (2017). The effect of tramadol plus paracetamol on consumption of morphine after coronary artery bypass grafting. Journal of Clinical Anesthesia, 36, pp.189-193. Barash, P., Cullen, B., Stoelting, R., Cahalan, M., Stock, M., Ortega, R., Sharar, S. and Holt, N. (2013). Clinical anesthesia. 7th ed. New York: Wolters Kluwer. Butterworth, J., Mackey, D., Wasnick, J., Morgan, G., Mikhail, M. and Morgan, G. (2013). Morgan and Mikhail's clinical anesthesiology. 5th ed. New York: McGraw-Hill.