Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA NYATA

PENYULUHAN PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN


KELUARGA MENGENAI PENGETAHUAN JKN/BPJS DI DESA
PARTASANA, KECAMATAN KRESEK, KABUPATEN TANGERANG,
PROVINSI BANTEN

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
FARREL ATHARIQ 1102018036
ACHMAD AKMAL AR-RAFI 1102018114
DINDA KHALISHA 1102018173
DAFFA ATHA MILLIANTYAGA 1102018174
SRI DAMAYANTI 1102018216

Pembimbing:
dr. Siti Maulidya Sari, Mm. Epid, DipI.DK

KULIAH KERJA NYATA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PERENCANAAN PROGRAM

1. Judul Program : Penyuluhan Program Indonesia Sehat Dengan


Pendekatan Keluarga Mengenai JKN/BPJS di Ds. Patrasana, Kec. Kresek,
Kab. Tangerang, Banten
2. Ketua Tim Pengusul
a. Nama : Achmad Akmal Ar-rafi
b. Program Studi : Fakultas Kedokteran
c. Perguruan Tinggi : Universitas Yarsi
d. Alamat / Telp / Faks / : 081382183211
E-mail : arrafiakmal@gmail.com
3. Anggota Tim :4
4. angka Waktu Kegiatan : 17 - 27 Mei
5. Lokasi Kegiatan : Ds. Patrasana, Kec. Kresek, Kab. Tangerang,
Banten
6. Biaya : Terlampir
7. Sumber dana : Universitas YARSI & Iuran Kelompok
Mahasiswa

Mengetahui, Kresek, 27 Mei 2022


Perwakilan Mitra Ketua

( ) (Achmad Akmal Ar-rafi)


NPM: 1102018114

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan

(dr. Siti Maulidya Sari, Mm. Epid, DipI.DK)


NIP/NIDN:

I
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim
penulis sehingga laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) “ Laporan Penyuluhan
Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga Mengenai JKN/BPJS di
Desa Partasana, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten” ini
dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat beserta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada
sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman. Aamiin.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. Selain itu,
tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca,
terutama pengetahuan mengenai ilmu kesehatan masyarakat, semoga dapat
memberikan manfaat.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen
pembimbing, staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-
orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. dr. Siti Maulidya Sari, Mm. Epid, DipI.DK selaku dosen pembimbing
Kelompok 3 Kuliah Kerja Nyata Universitas YARSI yang telah
membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat.
2. dr. Deny Erfin selaku Kepala Puskesmas Kresek.
3. Muhammad, A.Md selaku PJ PIS PK Puskesmas Kresek
4. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kresek, Kab.
Tangerang.
5. Seluruh warga dan keluarga binaan Ds. Partasana, Kec. Kresek, Kab.
Tangerang, Banten
6. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam laporan lingkaran pemecahan masalah
ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu kami mengharapkan saran
serta kritik yang dapat membangun dalam laporan lingkaran pemecahan masalah
ini untuk perbaikan di kemudian hari. Kami berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi tim penulis dan pembaca pada umumnya. Aamiin Yaa
Rabbal ‘Aalamiin
Kresek, 27 Mei 2022

Penulis

II
III
DAFTAR ISI

HALAMAN MUKA
LEMBAR PENGESAHAN····························································i
KATA PENGANTAR··································································ii
DAFTAR ISI·············································································iii
DAFTAR GAMBAR/TABEL/GRAFIK·············································iv
1. PENDAHULUAN···································································1
1.1.Latar Belakang······································································1
1.2.Analisis Situasi dan Identifikasi Masalah·······································2
1.3.Masalah Mitra dan Penentuan Prioritas Masalah·······························4
2. RENCANA PROGRAM····························································6
2.1.Target·················································································6
2.2.Susunan Program···································································6
2.3.Rencana Evaluasi···································································6
2.4. Alat dan bahan yang dibutuhkan·················································7
3.3. Materi Pembahasan Kegiatan Intervensi Tentang Identifikasi Masalah Desa
Partasana Mengenai BPSJ/JKN·······················································7
3. PELAKSANAAN KEGIATAN····················································16
3.1. Tahapan Kegiatan··································································16
3.2. Pelaksanaan Kegiatan·····························································16
3.3. Evaluasi Kegiatan··································································17
KESIMPULAN DAN SARAN·······················································19
DAFTAR PUSTAKA··································································20
LAMPIRAN 1 Kuisioner PIS-PK dari Puskesmas Kresek························21
LAMPIRAN 2 Pendataan Untuk Mengetahui Identifikasi Masalah Desa Partasana
·····························································································23
LAMPIRAN 3 Pretest dan Posttest···················································27
LAMPIRAN 4 Dokumentasi Kegiatan···············································29
LAMPIRAN 5 Poster Intervensi PIS-PK Mengenai JKN/BPJS··················31
LAMPIRAN 6 Laporan Keuanagan··················································32

IV
DAFTAR GAMBAR/TABEL/GRAFIK

Gambar
Gambar 1. Peta Kecamatan Kresek···················································3
Gambar 2. Indikator UHC······························································10

Tabel
Tabel 1. Susunan Kegiatan KKN 2022 Kelompok 3·······························6
Tabel 2. Sistem Asuransi Kesehatan Sumber Pembiayaan Kesehatan···········8
Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan KKN Kelompok 3·································17

Grafik
Grafik 1. Data Indikator Permasalahan Desa Partasana····························4
Grafik 2. Hasil jawaban Pre-test yang benar dari 10 masyarakat yang mengikuti
kegiatan intervensi······································································18
Grafik 3. Hasil jawaban Post-test yang benar dari 10 masyarakat yang mengikuti
kegiatan intervensi······································································18

V
1. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa S1
Universitas Yarsi yang dikembangkan melalui kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dalam berbagai segi kehidupan bermasyarakat. Pelaksanaan KKN
ditujukan untuk menumbuh kembangkan empati dan kepedulian civitas
akademika Univrsitas Yarsi terhadap (1) berbagai permasalahan yang riil dihadapi
masyarakat dan (2) pembangunan berkelanjutan yang diperlukan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang
sesuai dengan masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
Selain itu, kegiatan KKN diharapkan melahirkan pribadi yang tangguh,
unggul, berkepribadian mulia, serta dapat menjadi pribadi yang luar biasa ketika
sudah terjun dimasyarakat, berjiwa kepemimpinan,. Untuk itu, Univrsitas Yarsi
telah mengembangkan kegiatan KKN, KKN tidak hanya berisi kegiatan kerja
civitas akademika Univrsitas Yarsi untuk masyarakat tetapi berisi rangkaian
kegiatan integratif interdisipliner yang dikemas secara strategis untuk
menyelesaian permasalahan secara tuntas dan dilaksanakan bersama masyarkat
dengan memerankan masyarakat sebagai pelaku penting dan utama serta
melibatkan para pemangku kepentingan lain yang terkait.
Dalam hal ini, mahasiswa diperankan sebagai problem solver, motivator,
fasilitator, dan dinamisator dalam proses penyelesaian masalah dan
pembangunan/pengembangan masyarakat. Melalui pembaruan konsep tersebut,
kehadiran mahasiswa sebagai intelektual muda diharapkan mampu
mengembangkan diri sebagai agen atau pemimpin perubahan yang secara cerdas
dan tepat menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) adalah
program yang mengintegrasikan pelaksanaan program melalui pendekatan 6
komponen utama dalam penguatan system kesehatan (six building blocks), yaitu
penguatan upaya pelayanan Kesehatan, ketersediaan tenaga Kesehatan, system
informasi Kesehatan, akses terhadap ketersediaan obat esensial, pembiayaan, dan
kepemimpinan atau pemerintahan. Pelaksanaan PIS-PK ditekannan pada integrasi
pendekatan akses pelayanan Kesehatan, ketersediaan tenaga Kesehatan,
pembiayaan serta sarana prasarana termasuk program upaya Kesehatan
masyarakat dan perseorangan yang mencangkup seluruh keluarga dalam wilayah
kerja puskesmas dengan memperhatikan manajemen puskesmas (Kementrian
Kesehatan RI, 2017).
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak
hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga

1
keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah kerjanya. Kunjungan
rumah (keluarga) dilakukan secara terjadwal dan rutin, dengan memanfaatkan
data dan informasi dari profil kesehatan keluarga (family folder) (Kementrian
Kesehatan, 2016).
Pada dasarnya Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian
nyata mahasiswa kepada masyarakat. Setelah mendapatkan materi perkuliahan
yang senantiasanya dapat berguna didalam lingkungan masyarakat itu sendiri.
Dalam kegiatan pengabdiannya pada masyarakat, mahasiswa memberikan
pengalaman ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan agama untuk memberikan
pengarahan agar dapat memecahkan masalah dan menanggulanginya secara tepat.
Selain itu, pembenahan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang dilakukan
serta menjadi program kerja bagi mahasiswa. Dengan kata lain, melalui KKN ini,
mahasiswa membantu pembangunan dalam masyarakat/ pemberdayaan
masyarakat .Terletak di Desa Partasana, Kecamatan Kresek, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten.

1.2.Analisis Situasi dan Identifikasi Masalah


Profil Desa Partasana
Kecamatan Kresek merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Tangerang,
terletak sebelah Barat Kabupaten Tangerang, dengan jarak ± 27 Km dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Tangerang. Luas wilayah 27.99 Km2, berupa dataran rendah
dan berupa lahan Persawahan (Profil Puskesmas Kresek, 2020).
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Kresek, Kecamatan
Kresek memiliki 9 desa binaan wilayah kerja. Desa Patrasana merupakan salah
satu desa diantaranya (Profil Puskesmas Kresek, 2020):
1. Desa Kresek
2. Desa Talok
3. Desa Renged
4. Desa Patrasana
5. Desa Pasirampo
6. Desa Koper
7. Desa Jengkol
8. Desa Kemuning
9. Desa Rancailat
Desa Partasana adalah sebuah desa yang berada diwilayah Kecamatan
Kresek, Kab Tangerang, Provinsi Banten. Desa Partasana memiliki luas wilayah
pemukiman 296,60 Ha. Desa Partasana terdiri dari 14 kampung dan terdapat 17
RT dan 5 RW. Desa Partasana memiliki jumlah penduduk sebanyak 8.310 jiwa
yang terdiri dari 2.540 kepala keluarga, 4.189 jiwa laki-laki dan 3.112 jiwa
perempuan dan semuanya beragama islam.

2
Program yang kami lakukan di Desa Partasana adalah Penyuluhan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang pertama kali dilakukan dan
data yang kami dapat akan membantu program kerja Puskesmas Kecamtan Kresek
dalam melayani masyarakat Kecamatan Kresek. Alasan mengapa belum adanya
kunjungan mengenai PIK PK adalah karena masalah pandemi COVID-19.
Desa Partasana berupa dataran rendah dan berupa lahan pertanian dengan
batas wilayah Desa Partasana sebagai berikut:
● Sebelah Utara : Desa Jengkol dan Desa Ranged, Kec. Kresek
● Sebelah Barat : Desa Pasir Ampo, Kec. Kresek
● Sebelah Timur : Kec. Binuang, Kab. Serang
● Sebelah Selatan : Desa Sukamulya, Kec. Sukamulya

Gambar 1. Peta Kecamatan Kresek (Sumber: Google Maps, 2021)


Ada beberapa permasalah yang ada di Desa Partasana, Kecamatan Kresek,
Kabupaten Tangerang, Banten yaitu:
1. Pasangan usia subur (PUS) tidak ber-KB
2. Ibu bersalin tidak bersalin di Fasilitas Kesehatan (FASKES)
3. Imunisasi dasar tidak lengkap
4. Bayi usia 0-6 bulan tidak mendapat ASI ekslusif
5. Balita tidak Posyandu (usia anak ke Posyandu 0-60 bulan)
6. Penderita TB tidak berobat sesuai standar
7. Penderita hipertensi tidak berobat teratur
8. Anggota keluarga ada yang merokok
9. Sekeluarga tidak ada yang menjadi anggota BPJS
10. Tidak punya sarana air bersih

3
11. Tidak punya jamban keluarga
12. Gangguan jiwa berobat dengan benar
Dari 12 indikator keluarga sehat di Desa Partasana dari 33 sampel kepala
keluarga yang diambil secara acak, didapatkan tiga indikator yang masih rendah
diantaranya adalah merokok dan banyak anggota keluarga yang tidak mengikuti
JKN/BPJS. Para warga di Desa Partasana masih banyak yang merokok terutama
laki-laki baik yang sudah lanjut usia maupun masih dalam masa produktif. Selain
merokok didapati juga banyak warga yang tidak mengikuti program JKN/BPJS.
Rata-rata warga yang tidak mengikuti program JKN/BPJS adalah warga sudah
tidak bekerja di perusahaan/pabrik. Hal ini tidak terlepas dari warga yang masih
kurang informasi mengenai JKN/BPJS dan ketidakmampuan warga untuk
membayar iuaran bulanan JKN/BPJS.

1.3.Masalah Mitra dan Penentuan Prioritas Masalah


Dari data yang kami telah dapat dari masyarakatnya langsung. Masalah dari
33 masyarakan Desa Partasana, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang,
Banten adalah:

JUMLAH
30
25
20
15 27
10
5 11 13
2 5 2 3 2
0 0 1 0 1
Ibu bersalin tidak bersalin di Fasilitas Kesehatan

Sekeluarga tidak ada yang menjadi anggota BPJS


Bayi usia 0-6 bulan tidak mendapat ASI ekslusif

Balita tidak Posyandu (usia anak ke Posyandu 0-

Penderita TB tidak berobat sesuai standar

Penderita hipertensi tidak berobat teratur

Anggota keluarga ada yang merokok

Gangguan jiwa berobat dengan benar


Pasangan usia subur (PUS) tidak ber-KB

Imunisasi dasar tidak lengkap

Tidak punya sarana air bersih

Tidak punya jamban keluarga


60 bulan)
(FASKES)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Grafik 1. Data Indikator Permasalahan Desa Partasana
Setelah melakukan wawancara dan pendataan terkait indikator keluarga sehat
dari 33 kepala keluarga yang telah di wawancarai terdapat 13 keluarga yang tidak
menjadi anggota JKN/BPJS, hal ini tidak terlepas dari faktor kurangnya

4
pemahaman masyarakat akan pengetahuan mengenai JKN/BPJS tersebuh adalah
kurangnya informasi dari tenaga Kesehatan dan ketidakmampuan warga untuk
membayar iuan bulanan JKN/BPJS.
Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa JKN/BPJS menjadi masalah
prioritas yang harus segera ditangani lebih lanjut, karna mayoritas warga yang
tidak menjadi anggota JKN/BPJS dialami oleh keluarga yang sudah lanjut usia
maupun dalam masa produktif, hal ini menjadi perhatian yang penting karna
JKN/BPJS adalah suatu program kesehatan yang menguntungkan bagi masyarakat
karena melalui program ini, setiap penduduk diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidup yang layak apabila terjadi hal-hal yang dapat
mengakibatkan hilang atau berkurangnya pendapatan, karena menderita sakit,
mengalami kecelakaan, kehilangan pekerjaan, memasuki usia lanjut, atau pensiun.

5
2. RENCANA PROGRAM
2.1.Target
Target yang kami ambil dalam melakukan penyuluhan ini adalah semua KK
keluarga binaan yang berada di Ds. Partasana, Kec. Kresek, Kab. Tangerang,
Banten.

2.2.Susunan Program
Susunan program yang akan kami lakukan dalam program ini adalah sebagai
berikut:
TANGGAL JADWAL KEGIATAN
17 MEI 2022 Menuju Puskesmas Kecamatan Melakukan perkenalan, meminta ijin
Kresek dan meminta tugas yang akan
dilakukan dengan kepala, penanggung
jawab dan staff Puskesmas Kresek
18 MEI 2022 Menuju Desa Partasana Melakukan perkenalan dan meminta
ijin dengan kepala dan staff Desa
Partasana
19 MEI 2022 Melakukan penyuluhan di Kp. Pala  Melakukan pendataan masyarakat
 Melakukan edukasi mengenai PIS-
PK
20 MEI 2022 Melakukan penyuluhan di Kp.  Melakukan pendataan masyarakat
Namboo untuk mengetahui identifikasi
masalah
 Melakukan edukasi mengenai PIS-
PK
27 MEI 2022 Melakukan Intervensi di Kantor Desa Memberikan materi mengenai masalah
Partasana terbesar yang ada di Desa Partasana
27 MEI 2022 Melakukan pelaporan kegiatan ke Memberikan laporan kegiatan yang
Puskesmas Kresek sudah dilakukan di Desa Partasana
30 MEI 2022 Melakukan Seminar Hasil Melaporkan kegiatan KKN di Desa
Partasana, Kecamatan Kresek,
Kabupaten Tangerang, Banten
Tabel 1. Susunan Kegiatan KKN 2022 Kelompok 3

2.3.Rencana Evaluasi
Rencana evaluasi yang akan kami lakukan untuk masyarat Desa Partasana
adalah banyak masyarakat yang dapat mengikuti program JKN/BPJS setelah
dilakukan penyuluhan dan mengetahui seberapa pentingnya mengikuti program
JKN/BPJS untuk kesehatan.
Evaluasi yang akan digunakan menggunakan 2 alat yaitu menggunakan

6
Lembar Intervensi PIS-PK Puskesmas Kresek untuk melakukan pendataan dan
lembar pretest dan posttest saat dilakukan intervensi pemecahan masalah.

2.4. Alat dan bahan yang dibutuhkan


Untuk alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan kegiatan yang akan
kami lakukan yaitu berupa:
● Tensi meter
● Alat tulis
● Proyektor
● Laptop
● Poster JKN
● Buku Pedoman PIS-PK Kemenkes RI tahun 2016
● Poster PIS-PK
● Lembar Intervensi PIS-PK Puskesmas Kresek
● Lembar intervensi PIS-PK
● Materi KIE
● Kendaraan (Mobil dan Motor)

2.5. Pembahasan Kegiatan Intervensi Tentang Identifikasi Masalah Desa


Partasana Mengenai BPSJ/JKN
1. Pendahuluan
Sistem Asuransi Kesehatan adalah mekanisme untuk memberi perlindungan
pembiayaan dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Perkembangan komitment
dunia dan regulasi di Indonesia mendukung upaya cakupan pembiayaan dan
pelayanan kesehatan semua penduduk, dikenal dengan sebutan Universal Health
coverage (UHC). Untuk mencapai UHC, Indonesia mengimplementasikan
mekanisme Asuransi Kesehatan Sosial dalam Program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN). Pengalaman dan pembelajaran dalam negeri dan antar negara
diupayakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas upaya JKN/UHC.
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program pelayanan kesehatan dari
pemerintah yang berwujud BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan dan
sistemnya menggunakan sistem asuransi. Dengan adanya JKN ini maka seluruh
warga Indonesia berkesempatan besar untuk memproteksi kesehatan mereka
dengan lebih baik.
2. Sistem Asuransi Kesehatan Sumber Pembiayaan Kesehatan
Sistem Asuransi Kesehatan adalah suatu mekanisme gotong royong (risk
sharing) yang dikelola secara formal dengan hak dan kewajiban yang disepakati
secara jelas. Dalam teori asuransi, dari segi dana yang terkumpul (pool) disebut
sebagai suatu mekanisme risk pooling. Dana yang terkumpul dari masing-masing
penduduk digunakan untuk kepentingan seluruh penduduk yang mengiur ,untuk

7
cakupan semua penduduk. Sistem Asuransi kesehatan berkembang baik bersifat
private/komersial maupun yang bersifat publik/social→ JKN menerapkan
mekanisme sistem asuransi sosial.
Biaya Kesehatan Seluruhnya dari  Peme Biaya Kesehatan Sebagian ditanggung  Masy
rintah arakat

3. Pemerintah Pusat: APBN  (subsidi iuran  1. Out of pocket
JKN untuk masyarakat  miskin /PBI)

2. Dana bersumber Departemen lain: 2. Pengeluaran Perusahaan Swasta untuk
JKN dan asuransi Kesehatan swasta
Depdagri, Depsos, Depnaker
3. Dana bersumber BUMN Depkes: Kimia  3. Pengeluaran kepada fasilitas kesehatan  oleh J
Farma, Biofarma, Indofarma KN dan asuransi Kesehatan swasta

4. Dana dari APBD tingkat I  (subsidi iuran 
JKN untuk masyarakat  miskin /PBI)

5. Dana dari APBD Tingkat II  (subsidi iur
an JKN untuk masyarakat  miskin /PBI)
Tabel 2. Sistem Asuransi Kesehatan Sumber Pembiayaan Kesehatan
3.Evolusi Sistem Asuransi Kesehatan Menuju JKN
Evolusi asuransi Kesehatan di Indonesia dari perubahan kebijakan:
 1960-an, UU Pokok Kesehatan-> Asuransi Kesehatan (ASKES) Pegawai
Negeri Sipil (PNS)
 1970-an, Primary Health Care–> Dana Sehat Tingkat Desa/Kecamatan
 1980-an, Pelayanan Kesehatan Terkendali (Managed Health Care) -> Dana
Upaya Kesehatan Masyarakat (DUKM) Tingkat kab/ Propinsi
 1990-an, UU Kesehatan-JPKM, UU Asuransi, UU JAMSOSTEK-> Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan , variasi antar Propinsi
 2000-an, UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN),UU Kesehatan, UU
BPJS, UU Perasuransian—> JKN- Tingkat Nasional.
4. Evolusi asuransi Kesehatan di Indonesia dari model pembiayan:
 Model pembiayaan langsung individu pasien (OOP), sejak 1950- an
 Model pembiayaan ganti rugi (reimbursement, restitusi) individu melalui
sistem asuransi kesehatan PNS, sejak1960-an
 Model pembayaran tagihan klaim fasilitas kesehatan melalui sistem asuransi
kesehatan, sejak tahun 1960-an
 Model pembayaran di muka (Managed Health Care) melalui program JPKM,
asuransi kesehatan swasta sejak 1980-an, program JKN sejak 2000-an
5. Kepersetaan Jaminan Kesehatan Nasional

8
Jumlah peserta JKN pada 1 Februari 2019 mencapai 217.549.455 orang (81,8
%) dari total penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 265 juta jiwa.
 Peserta
A. PBI (Penerima Bantuan Iuran)
 Miskin dan tidak mampu
 Cacat total dan tidak mampu
 Ter-PHK lebih dari 6 dan tidak mampu
 Penyandang masalah KESSOS, penghuni LP, komunitas adat terpencil
B. Non-PBI
1. Penerima upah
 PNS dan penerima pensiunan
 Polri dan penerima upah
 TNI dan penerima upah
 Pekerja dalam 6 bulan lebih memiliki pekerjaan
2. Bukan penerima upah
6. Komponen Pelayanan Kesehatan JKN
 Faskes Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah yang memenuhi persyaratan
Wajib kerjasama dengan BPJS
 Faskes swasta yang memenuhi persyaratan dapat kerjasama dengan BPJS
7. Komponen Pembiayaan Kesehatan
 Standar tarif pelayanan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, ditinjau setiap 2
tahun
 Besarnya pembayaran fasilitas kesehatan berdasarkan kesepakatan BPJS dan
asosiasi fasilitas kesehatan di wilayah
8. Komponen Organisasi
 Jaminan Kesehatan diselenggarakan Nasional
 Dikelola oleh BPJS-kesehatan dengan prinsip Nirlaba dan Keterbukaan
 BPJS Kes bertanggung jawab kepada Presiden

9
Gambar 2. Indikator UHC
9. Hak Peserta
 Mendapatkan kartu peserta sebagai identitas peserta untuk memperoleh
pelayanan kesehatan.
 Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan kewajiban serta prosedur
pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Mendapatkan pelayann kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerja dengan
BPJS Kesehatan, dan
 Menyampaikan keluhan / pengaduan, kritik dan saran secara lisan atau tertulis
kepada BPJS Kesehatan.
10. Kwajiban Peserta
 Mendaftarkan dirinya dan anggota keluarganya sebagai peserta BPJS
Kesehatan.
 Membayar iuran
 Memberikan data dirinya dan anggota keluarganya secara lengkap dan benar
 Melaporkan perubahan data dirinya dan anggota keluarganya, antara lain
perubahan golongan, pangkat atau besaran gaji, pernikahan, perceraian,
kematian, kelahiran, pindah alamat dan pindah fasilitas kesehatan tingkat
pertama.
 Menjaga kartu peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh orang
yang tidak berhak.

10
 Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan.
11. Penyakit yang dapat di cover BPJS/JKN
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 28 Tahun 2014
tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional terdapat 144
penyakit yang dapat di cover BPJS, yaitu:
1. Kejang demam
2. Tetanus
3. HIV/AIDS tanpa komplikasi
4. Tension headache (sakit kepala tegang)
5. Migrain
6. Bell's palsy
7. Vertigo
8. Gangguan somatoform
9. Insomnia
10. Benda asing di konjungtiva
11. Konjungtivitis
12. Perdarahan subkonjungtiva
13. Mata kering
14. Blefaritis
15. Hordeolum
16. Trikiasis
17. Episkleritis
18. Hipermetropia ringan
19. Miopia ringan
20. Mabuk perjalanan
21. Furunkel pada hidung
22. Rhinitis akut
23. Rhinitis vasomotor
24. Rhinitis alergika
25. Benda asing
26. Epistaksis
27. Influenza
28. Pertusis
29. Faringitis
30. Tonsilitis
31. Laringitis
32. Asma bronchiale
33. Bronchitis akut
34. Pneumonia, bronkopneumonia
35. Tuberkulosis paru tanpa komplikasi

11
36. Hipertensi esensial
37. Kandidiasis mulut
38. Ulcus mulut (aptosa, herpes)
39. Parotitis
40. Infeksi pada umbilikus
41. Gastritis
42. Astigmatism ringan
43. Presbiopia
44. Buta senja
45. Otitis eksterna
46. Otitis Media Akut
47. Serumen prop
48. Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)
49. Refluks gastroesofagus
50. Demam tifoid
51. Intoleransi makanan
52. Alergi makanan
53. Keracunan makanan
54. Penyakit cacing tambang
55. Strongiloidiasis
56. Askariasis
57. Skistosomiasis
58. Taeniasis
59. Hepatitis A
60. Disentri basiler, disentri amuba
61. Hemoroid grade ½
62. Infeksi saluran kemih
63. Gonore
64. Pielonefritis tanpa komplikasi
65. Fimosis
66. Parafimosis
67. Sindroma duh (discharge) genital (Gonore dan non gonore)
68. Infeksi saluran kemih bagian bawah
69. Vulvitis
70. Vaginitis
71. Anemia defisiensi besi pada kehamilan
72. Ruptur perineum tingkat ½
73. Abses folikel rambut/kelj sebasea
74. Mastitis
75. Cracked nipple

12
76. Inverted nipple
77. DM tipe 1
78. DM tipe 2
79. Hipoglikemi ringan
80. Malnutrisi energi protein
81. Defisiensi vitamin
82. Defisiensi mineral
83. Dislipidemia
84. Hiperurisemia
85. Obesitas
86. Anemia defiensi besi
87. Limphadenitis
88. Demam dengue, DHF
89. Malaria
90. Leptospirosis (tanpa komplikasi)
91. Reaksi anafilaktik
92. Ulkus pada tungkai
93. Lipoma
94. Veruka vulgaris
95. Moluskum kontangiosum
96. Herpes zoster tanpa komplikasi
97. Morbili tanpa komplikasi
98. Varicella tanpa komplikasi
99. Herpes simpleks tanpa komplikasi
100.Impetigo
101.Impetigo ulceratif (ektima)
102.Folikulitis superfisialis
103.Furunkel, karbunkel
104.Eritrasma
105.Erisipelas
106.Skrofuloderma
107.Lepra
108.Sifilis stadium 1 dan 2
109.Tinea kapitis
110.Tinea barbe
111.Tinea facialis
112.Tinea corporis
113.Tinea manus
114.Tinea unguium
115.Tinea cruris

13
116.Tinea pedis
117.Pitiriasis versicolor
118.Candidiasis mucocutan ringan
119.Cutaneus larvamigran
120.Filariasis
121.Pedikulosis kapitis
122.Pediculosis pubis
123.Scabies
124.Reaksi gigitan serangga
125.Dermatitis kontak iritan
126.Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant)
127.Dermatitis numularis
128.Napkin ekzema
129.Dermatitis seboroik
130.Pitiriasis rosea
131.Acne vulgaris ringan
132.Hidradenitis supuratif
133.Dermatitis perioral
134.Miliaria
135.Urtikaria akut
136.Eksantemapous drug eruption, fixed drug eruption
137.Vulnus laseraum, puctum
138.Luka bakar derajat 1 dan 2
139.Kekerasan tumpul
140.Kekerasan tajam
141.Vaginosis bakterialis
142.Salphingitis
143.Kehamilan normal
144.Aborsi spontan komplit
12. Penyakit yang tidak dapat di cover BPJS/JKN
1. Gangguan kesehatan atau penyakit akibat ketergantungan obat maupun
alkohol
2. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri atau akibat
melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri
3. Pengobatan komplementer, alternatif, dan tradisional yang belum dinyatakan
efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan
4. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan atau
eksperimen Alat dan obat kontrasepsi, kosmetik
5. Pelayanan kesehatan terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja
atau hubungan kerja yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan

14
kerja atau menjadi tanggungan pemberi kerja
6. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas atau kemandulan
7. Pelayanan meratakan gigi atau ortodonsi
8. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri
9. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetika
10. Perbekalan kesehatan rumah tangga
11. Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar
biasa atau wabah
12. Pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah
(contohnya korban begal, tawuran, dan lain sebagainya)
13. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dalam rangka bakti sosial
14. Pelayanan kesehatan akibat tindak pidana penganiayaan, kekerasan seksual,
korban terorisme, dan tindak pidana perdagangan orang sesuai dengan
ketentuan peraturan peundang-undangan
15. Pelayanan kesehatan tertentu yang berkaitan dengan Kementerian Pertahanan,
Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Polri Pelayanan kesehatan yang tidak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (meliputi rujukan
atas permintaan sendiri dan pelayanan kesehatan lain yang tidak sesuai
peraturan perundang-undangan)
16. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat
17. Pelayanan kesehatan yang dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu
lintas yang bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan
kecelakaan lalu lintas sesuai hak kelas rawat peserta
18. Pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan manfaat jaminan
kesehatan yang diberikan Pelayanan yang sudah ditanggung dalam program
lain.

15
3. PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan yang kami lakukan dalam pelaksaan KKN di Desa
Partasana adalah:
 Pengecekan daerah
 Perencanaan
 Penyuluhan, pengambilan data, dan identifikasi masalah
 Intervensi pemecahan masalah

3.2. Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksaan yang kami lakukan dalam pelaksanaan KKN di Desa Partasana adalah:
Tanggal Jadwal Kegiatan
17 MEI Menuju Puskesmas Kecamtan Kresek Melakukan perkenalan,
2022 meminta ijin dan meminta
tugas yang akan dilakukan
dengan kepala,
penanggung jawab dan
staff Puskesmas Kresek
18 MEI Menuju Kantor Desa Partasana Melakukan perkenalan
2022 dan meminta ijin dengan
kepala dan staff Desa
Partasana
18 MEI Melakukan Pengecekan Daera Melakukan observasi
2022 dengan keliling desa untuk
mengetahui kondisi
lingkungan Desa
Partasana
18 MEI Melakukan Perencanaan Kegiatan Melakukan diskusi
2022 yang akan dilakukan kelompok untuk
mempersiapkan kegiatan
apa yang akan dilakukan
dan mempelajari materi
PIS-PK agar dapat
memberikan edukasi yang
baik dan benar
19 MEI Melakukan penyuluhan dan  Melakukan pendataan
2022 pengambilan data di Kp. Pala masyarakat untuk
mengetahui
identifikasi masalah
 Melakukan edukasi

16
mengenai PIS-PK
20 MEI Melakukan penyuluhan dan  Melakukan pendataan
2022 pengambilan data di Kp. Namboo masyarakat untuk
mengetahui
identifikasi masalah
 Melakukan edukasi
mengenai PIS-PK
27 MEI Melakukan Intervensi Pemecahan  Persiapan Acara
2022 Masalah  Pembukann
 Sambutan
 Pretest
 Presentasi
 Posttest
 Games/kuis
 Penutupan
27 MEI Pelaporan Kegiatan ke Puskesmas Melaporkan tugas dan
2022 Kecamatan Kresek kegiatan apa saja yang
sudah dilakukan di Desa
Partasana
30 MEI Melakukan Seminar Hasil dengan Melaporkan kegiatan
2022 dosen Universitas Yarsi KKN di Desa Partasana,
Kecamatan Kresek,
Kabupaten Tangerang,
Banten
Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan KKN Kelompok 3

3.3. Evaluasi Kegiatan


1. Keikutsertaan JKN (koordinasi oleh Puskes Dan Aparat Desa)
2. Hasil dari pretest dan posttest terdapat adanya peningkatan pengetahuan
masyarakat. Karena hasil dari pretest, banyak warga yang tidak dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai JKN/BPJS dan setelah diberikan
mater,i hasil posttestnya terdapat peningkatan yang signifikan karena banyak
warga dapat menjawab pertanyaan mengenai JKN/BPJS.

17
0
1
2
3
4
5
6

0
2
4
6
8
10
1
Apa itu JKN ?

1
Apa itu JKN ?

Apa salah satu program dari JKN

2
Apa salah satu program dari JKN

2
? ?

3
Apa kepanjangan dari BPJS ?

3
Apa kepanjangan dari BPJS ?

4
Apa kepanjangan dari PBI ? Apa kepanjangan dari PBI ?

5
Siapa saja yang termasuk PBI ? Siapa saja yang termasuk PBI ?

Siapa saja yang termasuk Non-


6
Siapa saja yang termasuk Non-

6
PBI ? PBI ?
Hasil Pre-test

Hasil Post-test
Siapa yang membayar iuran jam
-
7

Siapa yang membayar iuran jam


-

7
inan kesehatan ? inan kesehatan ?

18
Berikut adalah hak dari peserta Berikut adalah hak dari peserta
8

mengikuti kegiatan intervensi


mengikuti kegiatan intervensi

jaminan kesehatan, kecuali... jaminan kesehatan, kecuali...

Pembayaran dengan menggu - Pembayaran dengan menggu -


9

9
nakan BPJS dapat dilakukan di ? nakan BPJS dapat dilakukan di ?
(kecuali) (kecuali)

Penyakit apasaja yang dapat Penyakit apasaja yang dapat


10

10
dicover oleh BPJS/JKN ? dicover oleh BPJS/JKN ?
Grafik 2. Hasil jawaban Pre-test yang benar dari 10 masyarakat yang

Grafik 3. Hasil jawaban Post-test yang benar dari 10 masyarakat yang


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Mayoritas masalah menggunakan PIS-PK adalah mengenai JKN/BPJS.
Upaya yang sudah dilakukan yaitu intervensi masalah kepada masyarakat
dalam bentuk penyuluhan mengenai penting nya JKN/BPJS dalam
kepentingan hidup kita sehari-hari. Setelah dilakukan nya intervensi, terlihat
adanya peningkatan pengetahuan masyarakat yang diukur menggunakan pre
dan post test.
2. Sistem Asuransi Kesehatan adalah mekanisme untuk memberi perlindungan
pembiayaan dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
3. JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program pelayanan kesehatan dari
pemerintah yang berwujud BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan dan
sistemnya menggunakan sistem asuransi.
4. Peserta BPJS terbagi menjadi 2 kategori yaitu PBI dan Non-PBI
5. Peserta BPJS memiliki hak dan kwajiban

Saran
1. Bagi tenaga kesehatan di Desa Partasana dan petuga Puskesmas Kresek dapat
menjalankan penyululah mengenai BPJK/JKN serta memberikan edukasi
pada warga binaan agar dapat mengetahui kepentingan, hak dan kwajiban
JKN/BPJS.
2. Bagi mahasiswa kegiatan kuliah kerja nyata selanjutnya diharapkan dapat
melakukan pendataan secara prospektif dengan jumlah sampel yang lebih
banyak dan dapat diberikan waktu yang lebih lama agar dapat memiliki data
yang lebih lengkap dan dapat mencakup semua masyarakat yang ada di desa.

19
DAFTAR PUSTAKA

PAMJAKI, Modul AKN PAMJAKI. 2014


Hasbullah Thabrany. JKN. Edisi 2. 2017
Gina Lagomarsino, Alice Garabrant, Atikah Adyas, Richard Muga, Nathaniel
Otoo.Moving towards universal health coverage: health insurance reforms in
nine developing countries in Africa and Asia. Lancet. 2012 Sep
8;380(9845):933-43. doi: 10.1016/S0140-6736(12)61147-7
World Health Organization. (2005). The 58th World Health Assembly of 2005
Regarding Sustainable Financing, Universal Health Coverage, and Social
Health Insurance.
WHO, The World Health Report. Health System Financing: The Path to Universal
Coverage, WHO, 2010, p.12
Kurnia Sari.Perkembangan Asuransi Kesehatan Swasta di Indonesia. Tahun 2012-
2016. Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia Volume 2, Nomor2. 2017
Rosa Christiana Ginting.Update basic concept asuransi Kesehatan di era new
normal. CPDseri 1-sesi 1,12 september 2020
Mohammad Bazyar. Vahid Yazdi-Feyzabadi., Arash Rashidian and Anahita
Behzadi/The experiences of merging health insurance funds in South Korea,
Turkey, Thailand, and Indonesia: a cross-country comparative study.
International Journal for Equity in Health (2021) 20:66
UHC - Universal Health Coverage.
http://jkn.jamsosindonesia.com/topik/detail/uhc.Copyright © 2021
Jamkesindonesia.
Buku Pedoman Indonesia Sehat dan Pendekatan Keluarga Kementrian Kesehatan
RI, 2016

20
LAMPIRAN 1
Kuisioner PIS-PK dari Puskesmas Kresek

21
22
LAMPIRAN 2
Pendataan Untuk Mengetahui Identifikasi Masalah Desa Partasana

23
24
25
26
LAMPIRAN 3
Pretest dan Posttest

POST TEST
PENYULUHAN BPJS
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur : tahun
Alamat :

1. Apa itu JKN ?


a. Jaminan Kesehatan Nasional
b. Jaminan Keuangan Nasional
c. Jaminan Keluarga

2. Apa salah satu program dari JKN ?


a. BPJS
b. Raskin
c. PKH

3. Apa kepanjangan dari BPJS ?


a. Badan penyedia jaminan sampah
b. Badan penyelenggara jaminan sosial
c. Badan penyalur jajanan sosial

4. Apa kepanjangan dari PBI ?


a. Peserta bantuan indonesia
b. Penerima bekal indonesia
c. Penerima bantuan iuran

5. Siapa saja yang termasuk PBI ?


a. Masyaraka kurang mampu
b. PNS
c. TNI/Polisi

6. Siapa saja yang termasuk Non-PBI ?


a. Masyarakat kurang mampu
b. PNS
c. Pekerja yang terkena pemecatan/PHK

27
7. Siapa yang membayar iuran jaminan kesehatan ?
a. Pemerintah
b. Perusahaan swasta
c. Pribadi

8. Berikut adalah hak dari peserta jaminan kesehatan, kecuali...


a. Mendapatkan kartu peserta sebagai bukti sah untuk memperoleh
pelayanan kesehatan
b. Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
c. Mendapatkan makanan gratis jika berkunjung di Kantor BPJS

9. Pembayaran dengan menggunakan BPJS dapat dilakukan di ? (kecuali)


a. Supermarket
b. Puskesmas
c. Rumah sakit

10. Penyakit apasaja yang dapat dicover oleh BPJS/JKN ?


a. HIV/AIDS
b. Malaria
c. Kehamilan normal
d. Benar semua

28
LAMPIRAN 4
Dokumentasi Kegiatan

Kp. Pala

Kp. Namboo

Intervensi Masalah Desa Patrasana

29
30
LAMPIRAN 5
Poster Intervensi PIS-PK Mengenai JKN/BPJS

31
LAMPIRAN 6
Laporan Keuangan

NO JENIS PENGELUARAN JUMLAH HARGA


PENGELUARAN
1 Sembako (Beras, Mie, Gula) 10 paket Rp. 400.000,-
2 Snack 10 box Rp. 50.000,-
3 Poster 3 lembar Rp. 30.000,-
4 Print lembar soal pretest, 30 lembar Rp. 20.000,-
posttest dan poster kertas
HVS
5 Transport Kader Desa 3 orang Rp. 300.000,-
6 Santunan untuk kelurahan 3 orang Rp. 300.000,-
7 Transport 1 kendaraan Rp. 400.000,-
TOTAL Rp. 1.500.000

32

Anda mungkin juga menyukai