Anda di halaman 1dari 5

TRANSPOSABLE ELEMENTS

RESUME
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Genetika I
yang Dibina oleh Prof. Dr. A.Duran Corebima, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 13/Offering A
Eka Imbia Agus D

(140341601668)

Fiqih Dewi Maharani

(140341606456)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Februari 2016

TRANSPORSABLE ELEMENTS
Elemen transposabel atau transposon adalah urutan DNA yang dapat
mengubah posisinya di dalam genom, terkadang menyebabkan ketidakstabilan
genetik, seperti mutasi dan kerusakan kromosom, serta menentukan ukuran
genom sel. Jenis transposon bermacam-macam berdasarkan ukuran
atau

panjangnya,

gen-gen

yang

dikandungnya,

dan

cara

berpindahnya. Transposon ditemukan oleh Barbara McClintock


yang mempelajari penyebab terjadinya variasi warna biji jagung.
Endosperma berasal dari satu sel (sel triploid yang merupakan
hasil peleburan antara satu inti sel sperma dengan dua inti sel
kutub) yang kemudian membelah secara mitosis. Seharusnya
endosperma merupakan kumpulan sel yang sama sifatnya.
Apabila berwarna putih, maka endospermanya berwarna putih
atau jika kuning, maka endospermanya berwarna kuning. Dengan
melakukan persilangan antar tanaman jagung yang berbeda
warna bijinya, akhirnya McClintock menemukan bahwa variasi
warna biji jagung disebabkan oleh bagian kromosom yang
berpindah-pindah yang dinamakan transposon.
Berdasarkan mekanisme transposisinya dibedakan menjadi:
1. Transposisi dengan menghilangkan elemen dari posisi awalnya dalam sebuah
kromosom kemudian menyisipkannya pada posisi lain.
2. Transposisi dilakukan melalui suatu proses yang melibatkan replikasi dari
DNA elemen transposabel. Enzim transposase memperantarai interaksi antara
elemen dengan tempat yang potensial untuk disisipi. Elemen direplikasi dan
salah satu hasil kopiannya disisipkan ke tempat yang baru, hasil kopian yang
lain tetap di tempat asal.
3. Transposisi dilakukan melalui suatu proses yang melibatkan penyisipan kopian
suatu elemen yang disintesis dari RNA elemen. Enzim transkriptase balik
menggunakan RNA elemen sebagai cetakan untuk menyintesis molekul DNA
dan akan disisipkan ke tempat baru dalam kromosom. Mekanisme ini
berkebalikan dari biasanya, informasi genetik mengalir dari RNA ke DNA,
sehingga disebut retrotranposition. Elemennya disebut retrotransposons.

Tiga tipe transposons pada bakteri, yaitu elemen IS (Insertion Sequences),


transposons gabungan, dan elemen seperti Tn3. Elemen IS adalah cut and paste
transposons yang dapat menyisip pada banyak tempat yang berbeda dalam
kromosom dan plasmid bakteri yang mengkode suatu enzim yang disebut
transposase yang memperantarai rekombinasi antara molekul DNA yang berbeda
serta antara dua plasmid yang berbeda. Transposon gabungan terdiri dari dua
elemen IS yang mengapit suatu daerah yang mengandung satu atau lebih gen kebal
antibiotik. Tn3 adalah transposon replikatif yang mengubah posisi dengan cara
menggabungkan sementara molekul DNA menjadi suatu cointegrate. Ketika
cointegrate dipisahkan, masing-masing unsur pokok molekul DNA muncul dengan
sebuah kopian dari Tn3.
Pada prokariot, beberapa transposon dapat membawa gen yang resisten
terhadap antibiotik sebagai penanda. Contoh: menandai strain bakteri-B
dengan menggunakan transposon Tn5-kanR (mengandung gen
kanR, menyandi resistensi terhadap antibiotik kanamisin). Pada
eukariot transposon ditemukan dengan menganalisis ketidakstabilan genetik pada
maize (sejenis jagung). Beberapa transposon pada eukariot berpindah melalui
mekanisme cut and paste elemen Ac dan Dc pada maize. Elemen Dc menguraikan
kromosom yang diaktifkan oleh elemen transposabel Ac (mengkode enzim
transposase). Elemen transposabel P pada Drosophila bertanggung jawab terhadap
terjadinya disgenesis hibrid.
Retrovirus dan retrotransposons menggunakan enzim transkriptase balik
untuk mengkopi RNA menjadi DNA yang kemudian menyisip pada posisi yang
berbeda dalam DNA genom. Genom retrovirus tersusun atas RNA rantai tunggal
yang mengandung sedikitnya tiga gen, yaitu gag (mengkode protein struktural
dari partikel virus), pol (mengkode protein transcriptase balik atau protein
integrase), dan env (mengkode perlekatan protein pada selubung lipid virus).
Ada dua kelompok dari transposon, yaitu elemen mirip retrovirus
(retrovirus like element) dan retroposons.

Elemen mirip retrovirus mengandung gen yang homolog dengan gag dan pol,
tetapi tidak homolog dengan env. Elemen ini memiliki daerah pengkodean
pusat yang diapit oleh LTR (long terminal repeat).

Retroposons atau disebut juga non-LTR retrotransposons (retrostransposon


yang tidak memiliki LTR) adalah kelompok retrotransposons yang terdistribusi
secara luas, termasuk elemen F, G, dan I pada Drosophila dan beberapa tipe
elemen pada mamalia.

1. Transposon

dapat

PERTANYAAN
menyebabkan mutasi

(mutagen).

Bagaimanakah

mekanismenya?
Transposons

merupakan

mutagen.

Transposon

dapat

merusak genom dari sel inangnya melalui beberapa cara.


Transposon atau retroposon menyisip pada fungsional gen dan
menyebabkan gen tersebut tidak berfungsi. Setelah transposon
meninggalkan gen, akan menyebabkan terbentuknya gap, yang
selanjutnya kemungkinan gap tersebut tidak diperbaiki dengan
tepat. Beberapa gandaan dari sekuen yang sama, seperti sekuen
Alu dapat menghambat keakuratan pembentukan pasangan DNA
kromosom selalam mitosis dan meiosis, menyebabkan terjadinya
ketidakidentikan pasangan kromosom. Penyakit yang biasanya
disebabkan oleh transposon meliputi hemofilia A dan B, beberapa
immunodeficiency,

porphyria,

predisposition

kanker

dan

duchenne musculardy strophy. Bahkan, beberapa transposon


mengandung promotor yang yang melakukan transkripsi dari
transposase. Promotor tersebut dapat menyebabkan terjadinya
penyimpangan ekspresi gen terkait dan menyebabkan suatu
penyakit atau mutan fenotip.
2. Bagaimana cara kerja enzim transkriptase balik?
Enzim transkriptase balik akan menjadikan RNA dari elemen yang
bersangkutan (misalnya RNA dari retrovirus) sebagai cetakan untuk menyintesis
molekul DNA. Enzim ini memiliki tiga macam aktivitas enzimatik, yaitu sintesis
(pembuatan) DNA dari cetakan RNA, sintesis DNA dari cetakan DNA (aktivitas
seperti enzim polimerase), digesti (pemotongan) RNA polimerase dari kompleks
hibrid DNA-RNA sehingga menyisakan DNA utas tunggal (aktivitas RNaseH).
DNA yang dihasilkan dari cetakan RNA tersebut disebut sebagai DNA
komplementer atau cDNA (complementary DNA). Enzim transkriptase balik

terdiri dari dua polipeptida dengan komposisi yang berbeda-beda pada berbagai
retrovirus.

Anda mungkin juga menyukai